Kekhanan Chagatai

gerombolan Mongol dari abad ke-13 hingga ke-17
(Dialihkan dari Chagatai Khanate)

Kekhanan Chagatai (Mongolia: Tsagadai Khan Uls/Цагадайн улс) adalah kekhanan Turko-Mongol[2] yang mencakup daratan yang dihuni oleh Chagatai Khan,[3] anak kedua dari Genghis Khan, keturunan dan penerusnya. Awalnya merupakan bagian dari Kerajaan Mongol, namun menjadi independen ketika Dinasti Yuan jatuh di akhir abad ke 14. Kekhanan Chagatai sendiri mengakui kedaulatan Kekhanan Mongolia antara tahun 1206 hingga 1270, dan 1304 sampai 1368.[4]

Kekhanan Chagatai

Цагадайн улс
Tsagadai Khan Uls
1225–1687
Bendera Kekhanan Chagatai
Bendera Kekhanan Chagatai
Kekhanan Chagatai (hijau) sekitar tahun 1300.
Kekhanan Chagatai (hijau) sekitar tahun 1300.
Ibu kotaAlmaliq, Qarshi
Bahasa yang umum digunakanBahasa Mongolia Tengah, Bahasa Chagatai, Turki
Agama
Tengrisme, Buddhisme, Kristen lalu Islam
PemerintahanKerajaan elektif, kemudian kerajaan turunan
Khan 
• 1225–1242
Chagatai Khan
• 1388–1402
Sultan Mahmud
• 1681–1687
Muhammad Imin Khan
LegislatifKurultai
Era SejarahAkhir Abad Pertengahan
• Chagatai Khan mewarisi bagian dari Kerajaan Mongol
1225
• Kematian Chagatai
1242
• Pembentukan Moghulistan
1347
• Transoxiana jatuh ke Tamerlane
1370
• Sisa kerajaan jatuh ke Apaq Khoja dan Ak Tagh dengan bantuan Dzungar
1687
Luas
1310 est.1.000.000 km2 (390.000 sq mi)
1350 est.[1]3.500.000 km2 (1.400.000 sq mi)
Mata uangKoin (Dirham dan Kebek)
Didahului oleh
Digantikan oleh
krjKerajaan
Mongol
Kekhanan Zunghar
Aqtaghlyq
ksrKekaisaran
Timuriyah
Kekhanan Kumul
Kekhanan Turfan
Sekarang bagian dari Uzbekistan
 Kyrgyzstan
 China
 Tajikistan
 Kazakhstan
 Afghanistan
 Pakistan
 Turkmenistan
 Mongolia
 Russia
 India
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada masa puncaknya di akhir abad ke 13, kekhanan Chagatai meluas dari Amu Darya hingga selatan Laut Aral dan Pegunungan Altai di perbatasan antara Mongolia dan Cina yang sekarang.[5]

Kekhanan Chagatai berdiri dari tahun 1220an hingga akhir abad ke 17, meski sebagian wilayah daratan bagian barat dari kekhanan jatuh ke Tamerlane pada tahun 1360an. Sisa bagian timur tetap berada pada kekuasaan kekhanan Chagatai, yang ketika itu sedang berberang dengan Kekaisaran Timurid. Akhirnya pada abad ke-17, sisa Chagatai jatuh di bawah rezim teokratik Apaq Khoja dan keturunannya, para Khojijan, yang menguasai Zinjiang di bawah Kekhanan Zunghar dan lalu Manchukuo.

Sejarah sunting

Vasal Khan Agung Mongol sunting

Ketika Jenghis Khan meninggal pada tahun 1227, putranya Chagatai Khan mewarisi bekas wilayah Kekhanan Kara Khitai melingkupi: Issyk-Kul, Sungai Ili, Sungai Chu, Sungai Talas, Transoksiana, dan Cekungan Tarim. Namun Chagatai tidak sepenuhnya mandiri dalam khanatnya dan masih menerima perintah dari Karakorum.

Chagatai Khan meninggal pada tahun 1242 dan digantikan oleh cucunya Qara Hülegü. Pada tahun 1246, Güyük Khan menggantinya dengan salah satu pamannya, Yesü Möngke. Namun, pada 1252 dia digulingkan oleh Möngke Khan, dan melantik Qara Hülegü lagi.

Qara Hülegü meninggal dan digantikan oleh anaknya Mubarak Shah, yang terlalu muda. Pada tahun 1260, Ariq Böke menggantikan Mubarak Shah dengan Alghu, juga cucu dari Chagatai Khan.

Mubarak Shah adalah Chagatai khan pertama yang masuk Islam. Kekuasaannya direbut oleh sepupunya Ghiyas-ud-din Baraq, yang menggulingkannya dengan dukungan Kublai Khan.

Perpecahan sunting

Kekhanan menjadi semakin tidak stabil pada tahun-tahun berikutnya dan terpecah menjadi dua selama tahun 1340-an. Transoxania diperintah oleh Qazan Khan ibn Yasau . Pada tahun 1346 seorang kepala suku, Amir Qazaghan, membunuh Qazan dan menjadikan Danishmendji sebagai boneka khan. Danishmendji dibunuh setahun kemudian dan diganti dengan Bayan Qulï. Qazaghan menjadikan Herat sebagai anak sungai pada tahun 1351. Ia dibunuh pada tahun 1357 dan digantikan oleh putranya Abdullah, yang membunuh Bayan Qulï pada tahun 1358. Hal ini menimbulkan kemarahan para penguasa lokal seperti Hajji Beg, paman Timur Lenk. Hajji mengusir Abdullah ke Hindu Kush, di mana dia meninggal. Sejak saat itu Chagatai khan dari Transoxania tidak lebih dari sekedar boneka sampai dianeksasi oleh Kekaisaran Timuriyah.

Di timur, Dughlat yang kuat menobatkan putra Esen Buqa I, Tughlugh Timur sebagai khan dari Moghulistan pada tahun 1347. Pada tahun 1350, Tughlugh masuk Islam. Pada 1360, Tughlugh menginvasi Transoxania dan menaklukkannya. Hajji Beg melarikan diri saat menghadapi kekuatan yang luar biasa. Timur Lenk melayani Tughlugh dan diangkat menjadi penguasa Shahr-i Sebz. Setelah Tughlugh meninggalkan Transoxania, Hajji Beg kembali namun diusir lagi oleh Tughlugh. Hajji Beg dibunuh di dekat Sebzewar. Tughlugh memperluas wilayahnya ke Afghanistan dengan mengalahkan Amir Husain. Jadi Khekhanan Chagatai dipulihkan di bawah Tughlugh. Setelah kematiannya pada tahun 1363, Timur dan Amir Husain mengambil alih Transoxiana. Timur dan Amir Husain memaksa penerus Tughlugh, Ilyas Khoja keluar dari Transoxania, dan kemudian Timur menyingkirkan Amir Husain juga, menguasai Transoxiana (1369–1405). Seperti pendahulunya, Timur mempertahankan khan boneka atas tahta untuk melegitimasi pemerintahannya, tetapi khannya dari anggota keluarga Ögedei, bukan keturunan Chagatai.

Negara Penerus sunting

Chagatai yang terpecah menjadi dua, Chagati barat yang akhirnya jadi bawahan Timuriyah dan Chagatai Timur bertransformasi menjadi Moghulistan. Akan tetapi Moghulistan juga terpecah jadi dua: Kekhanan Yarkent dan Kekhanan Turfan. Kekhanan Chagatai benar-benar berakhir setelah ditaklukan oleh Zunghar pada 1980.

Referensi sunting

  1. ^ Turchin, Peter; Adams, Jonathan M.; Hall, Thomas D (December 2006). "East-West Orientation of Historical Empires" (PDF). Journal of world-systems research. 12 (2): 219–229. ISSN 1076–156x Periksa nilai |issn= (bantuan). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-02-22. Diakses tanggal 12 August 2010. 
  2. ^ Xinjiang: China's Muslim Borderland, S. Frederick Starr, pg. 243
  3. ^ Ejaan alternatifnya yaitu Chagatai, Chagata, Chugta, Chagta, Djagatai, Jagatai, Chaghtai dan sebagainya.
  4. ^ Dai Matsui - A Mongolian Decree from the Chaghataid Khanate Discovered at Dunhuang. Aspects of Research into Central Asian Buddhism, 2008, pp. 159-178
  5. ^ See Barnes, Parekh and Hudson, p. 87; Barraclough, p. 127; Historical Maps on File, p. 2.27; and LACMA for differing versions of the boundaries of the khanate.

Bahan bacaan terkait sunting

  • Barnes, Ian, Bhikhu Parekh and Robert Hudson. The History Atlas of Asia. MacMillan, p. 87. Macmillian, 1998. ISBN 0-02-862581-1
  • Barraclough, Geoffrey. The Times Atlas of World History. 4th Ed. Hammond World Atlas Corporation, 1993. ISBN 0-7230-0534-6
  • Barthold, W. "Caghatai-Khan." The Encyclopedia of Islam, Volume 2. New Ed. Leiden: E. J. Brill, 1965.
  • ---. "Dughlat." The Encyclopedia of Islam, Volume 2. New Ed. Leiden: E. J. Brill, 1965.
  • Biran, Michal. Qaidu and the Rise of the Independent Mongol State in Central Asia. Richmond, Great Britain: Curzon Press, 1997. ISBN 0-7007-0631-3
  • "The Chagatai Khanate Diarsipkan 2005-02-11 di Wayback Machine.". The Islamic World to 1600. 1998. The Applied History Research Group, University of Calgary. Retrieved 19 May 2005.
  • Elias, N. Commentary. The Tarikh-i-Rashidi (A History of the Moghuls of Central Asia). By Mirza Muhammad Haidar. Translated by Edward Denison Ross, edited by N. Elias. London, 1895.
  • Grousset, René. The Empire of the Steppes: A History of Central Asia. Trans. Naomi Walford. New Jersey: Rutgers, 1970. ISBN 0-8135-1304-9
  • Karpat, Kemal H. "The Ottoman Rule in Europe From the Perspective of 1994." Turkey Between East and West. Ed. Vojtech Mastny and R. Craig Nation. Boulder, CO: Westview Press, 1996. ISBN 0-8133-2420-3
  • Kim, Hodong. "The Early History of the Moghul Nomads: The Legacy of the Chaghatai Khanate." The Mongol Empire and Its Legacy. Ed. Reuven Amitai-Preiss and David Morgan. Leiden: Brill, 1998. ISBN 90-04-11048-8
  • Manz, Beatrice Forbes. The Rise and Rule of Tamberlane. Cambridge University Press: Cambridge, 1989. ISBN 0-521-63384-2
  • "Map of the Mongol Empire Diarsipkan 2016-11-10 di Wayback Machine.". LACMA.org. 2003. Los Angeles County Museum of Art. Retrieved 8 July 2008.
  • Mirza Muhammad Haidar. The Tarikh-i-Rashidi (A History of the Moghuls of Central Asia). Translated by Edward Denison Ross, edited by N.Elias. London, 1895.
  • "Mongol Invasions of Russia, 12th-13th Centuries". Map. Historical Maps on File: Ringbound. 2nd Ed. Facts on File, 2002. ISBN 0-8160-4600-X
  • Roemer, H. R. "Timur in Iran." The Cambridge History of Iran, Volume 6: The Timurid and Safavid Periods. Ed. Peter Jackson and Lawrence Lockhart. London: Cambridge University Press, 1986. ISBN 0-521-20094-6