Dewan Lima Tetua

kelompok yang terdiri dari lima penguasa feodal kuat yang dibentuk tahun 1598 oleh Adipati Toyotomi Hideyoshi

Dewan Lima Tetua (bahasa Jepang:五大老 Go-Tairō), adalah kelompok yang terdiri dari lima penguasa feodal kuat (bahasa Jepang: 大名 Daimyō ) yang dibentuk tahun 1598 oleh Adipati (bahasa Jepang: 太閤 Taikō) Toyotomi Hideyoshi, tidak lama sebelum kematiannya pada tahun yang sama.[1] Ketika Hideyoshi terbaring di ranjang menjelang kematiannya, putranya, Toyotomi Hideyori, masih berusia 5 tahun dan karena itu Hideyoshi perlu membentuk sebuah dewan untuk memastikan ahli warisnya akan dapat menggantikannya setelah dewasa. Mereka juga bertindak sebagai penasihat bagi Lima Komisioner (bahasa Jepang: 五奉行 Go-Bugyō), yang juga telah dibentuk oleh Hideyoshi untuk memerintah Kyoto dan daerah sekitarnya.[2]


Pembentukan Dewan sunting

Menuju pembentukan dewan sunting

Hideyoshi perlahan-lahan berubah dalam sikap ketika invasi ke Korea (dalam upaya untuk menaklukkan Korea dan Tiongkok) gagal. Hideyoshi sendiri belum bergabung dengan Kampanye Korea dan menugaskan vasal-vasal dalam komandonya untuk memimpin kampanye.[3] Dia mengirim pasukan terakhirnya berkekuatan 140.000 personel ke Korea tahun 1597, tetapi upaya ini tidak membuahkan hasil.[4]

Eksekusi Hideyoshi terhadap para anggota keluarga juga merupakan salah satu alasan untuk mempertanyakan kewarasannya selama periode ini.[5] Sebelum kelahiran putranya Hideyori, dia telah mengadopsi keponakannya, Toyotomi Hidetsugu, untuk menjadi ahli warisnya pada tahun 1591 karena Hidetsugu telah membantu Hideyoshi dalam kampanyenya.[6] Setelah Hideyori lahir, dia memerintahkan Toyotomi Hidetsugu untuk melakukan ritual bunuh diri di Gunung Kōya, ini menyebabkan satu-satunya ahli waris yang mungkin dimiliki Hideyoshi adalah putranya yang masih bayi, Hideyori. Orang-orang terdekat Hidetsugu, seperti keluarga dan para pengikutnya, juga dibunuh.[7]

Pada tahun 1595, Toyotomi Hideyoshi secara resmi mengumumkan lima undang-undang dan peraturan (bahas Jepang: 御定五ヶ条 Onkite Gokajō) untuk menjaga stabilitas rezim dan mengatasi pergolakan politik setelah pembersihan Hidetsugu.

Pada "hari kelima belas bulan ketujuh", daimyo senior di bawah perintah berkumpul di kediaman Maeda Toshiie di Fushimi untuk memperbarui janji kesetiaan mereka kepada Hideyori.[8] Pada "hari kelima bulan kedelapan", Hideyoshi mengeluarkan perintah kepada para Tetua yang menyatakan bahwa anak-anak dari berbagai jenderal harus pergi ke Istana Osaka, begitu Hideyori pindah ke sana.[9]

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ Mikiso,, Hane,. Premodern Japan : a historical survey. Perez, Louis G., (edisi ke-Second). Boulder, CO. hlm. 180. ISBN 9780813349701. OCLC 895428280. 
  2. ^ "五大老の序列や五奉行との違いなどについて解説!". 歴史をわかりやすく解説!ヒストリーランド (dalam bahasa Jepang). 2016-08-04. Diakses tanggal 2018-06-10. 
  3. ^ 1883-1965., Sansom, George Bailey, Sir, (1961). A history of Japan, 1334-1615. Stanford, Calif.: Stanford Univ. Press. hlm. 363. ISBN 0804705259. OCLC 16859819. 
  4. ^ Conrad., Schirokauer, (2013). A brief history of Japanese civilization. Lurie, David Barnett., Gay, Suzanne Marie. (edisi ke-4th). Boston, MA: Wadsworth, Cengage Learning. ISBN 0495913251. OCLC 772592935. 
  5. ^ 1947-, Berry, Mary Elizabeth, (1982). Hideyoshi. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. hlm. 222. ISBN 0674390253. OCLC 8195691. 
  6. ^ R., Turnbull, Stephen (2010). Toyotomi Hideyoshi. Rava, Giuseppe, 1963-. Oxford: Osprey. ISBN 9781846039614. OCLC 650342003. 
  7. ^ Sadler, A.L. (2009). Shogun: The Life of Tokugawa Ieyasu. Tuttle. ISBN 9784805310427. 
  8. ^ Berry, Mary Elizabeth, (1982). Hideyoshi. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. hlm. 139, 234. ISBN 0674390253. OCLC 8195691. 
  9. ^ 1947-, Berry, Mary Elizabeth, (1982). Hideyoshi. Cambridge, Mass.: Harvard University Press. hlm. 235. ISBN 0674390253. OCLC 8195691.