Gamal Abdul Nasir

Presiden Mesir Kedua | Salah satu pemrakarsa GNB | Aktivis dan pejuang HAM-Perdamaian asal Mesir
(Dialihkan dari Gamal Abdel Nasser)

Gamal Abdul Nasir (bahasa Arab: جمال عبد الناصر; 15 Januari 1918 – 8 September 1970) merupakan presiden kedua Mesir, dan mungkin merupakan salah seorang negarawan Arab yang paling terkemuka dalam sejarah.

Gamal Abdul Nasir
جمال عبد الناصر
Presiden Republik Arab Bersatu Ke-1
Masa jabatan
22 Februari 1958 – 28 September 1970
Sebelum
Pendahulu
Kantor didirikan
Pengganti
Anwar Sadat
Sebelum
Presiden Mesir ke-2
Masa jabatan
23 Juni 1956 – 28 September 1970
Sebelum
Pengganti
Anwar Sadat
Sebelum
Perdana Menteri Mesir
Masa jabatan
19 Juni 1967 – 28 September 1970
Sebelum
Pendahulu
Muhammad Sedki Sulayman
Pengganti
Mahmoud Fawzi
Sebelum
Masa jabatan
18 April 1954 – 29 September 1962
Sebelum
Pengganti
Ali Sabri
Sebelum
Masa jabatan
25 Februari 1954 – 8 Maret 1954
Sekretaris Jenderal Gerakan Non-Blok
Masa jabatan
5 Oktober 1964 – 8 September 1970
Ketua Organisasi Kesatuan Afrika
Masa jabatan
17 Juli 1964 – 21 Oktober 1965
Informasi pribadi
Lahir
Gamal Abdul Nasir Hussein

(1918-01-15)15 Januari 1918
Iskandariyah, Kesultanan Mesir
Meninggal28 September 1970(1970-09-28) (umur 52)
Kairo, Mesir
KebangsaanMesir
Partai politikPersatuan Sosialis Arab (Mesir)
Suami/istriTahia Kazem
AnakHoda Abdul Nasir
Mona Abdul Nasir
Khalid Abdul Nasir (mendiang)
Abdul Hamid Abdul Nasir
Abdul Hakim Abdul Nasir
PekerjaanInstruktur Militer
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Mesir
Dinas/cabang Angkatan Darat Mesir
Masa dinas1938–1952
Pangkat Kolonel
Pertempuran/perangPerang Arab-Israel pada tahun 1948
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Gamal Abdul Nasser dilahirkan di Iskandariah (Alexandria) dan aktif dalam gerakan Mesir menentang penjajahan dan kekuasaan asing ketika di Akademi Militer. Gamal Abdul Nasser berpangkat Mayor ketika terlibat dalam Perang Kemerdekaan Israel pada tahun 1948.

Selama beberapa bulan pada akhir perperangan, Gamal Abdel Nasser dan pasukannya terperangkap dalam kawasan yang dikenal sebagai "Poket Faluja". Ketika perdamaian tercapai, Gamal Abdel Nasir kembali ke Mesir. Pada tahun 1952, Gamal Abdel Nasser memimpin Angkatan Bersenjata Mesir dalam kudeta yang menggulingkan Raja Farouk I.

Pada awal 1954, Gamal Abdul Nasser menangkap dan menahan presiden Mesir ketika itu, jendral Muhammad Naguib, dan pada 25 Februari 1954 Gamal Abdul Nasser menjadi Kepala Negara Mesir. Dua tahun kemudian, Gamal Abdul Nasser menjadi calon tunggal dalam pemilu presiden dan dilantik menjadi presiden Mesir kedua. Pada masa pemerintahannya, Gamal Abdul Nasser membangkitkan Nasionalisme Arab dan Pan Arabisme, menasionalisasi terusan Suez yang mengakibatkan krisis Suez yang membuat Mesir berhadapan dengan Prancis, Inggris dan Israel yang memilii kepentingan terhadap terusan itu. Krisis ini berakhir dengan keputusan dunia Internasional yang menguntungkan Mesir serta terusan Suez resmi berada dalam kedaulatan Mesir. Kemudian mengadakan proyek infrastruktur besar-besaran diantaranya adalah proyek Bendungan Aswan dengan bantuan pemerintah Uni Soviet.

Setelah kalah dalam Perang Enam Hari dengan Israel pada tahun 1967, Gamal Abdul Nasser ingin menarik diri dari dunia politik tetapi rakyat Mesir menolaknya. Gamal Abdul Nasser sekali lagi memimpin Mesir dalam Perang Atrisi (1969–1970).

Gamal Abdul Nasser meninggal akibat penyakit jantung dua minggu setelah peperangan usai pada 28 September 1970. Gamal Abdul Nasir digantikan oleh Anwar Sadat sebagai presiden Mesir.

Kehidupan awal sunting

 
Nasser, 1931

Gamal Abdel Nasser lahir pada 15 Januari 1918 di Bakos, Iskandariyah, sebagai putra pertama dari Fahima dan Abdel Nasser Hussein.[1] Ayah Nasser adalah tukang pos[2] yang lahir di Beni Mur, Mesir Hulu dan dibesarkan di Iskandariyah,[1] dan keluarga ibunya berasal dari Mallawi, el-Minya.[3] Orangtuanya menikah pada 1917,[3] dan kemudian memiliki dua putra lebih, Izz al-Arab dan al-Leithi.[1] Biografer Nasser Robert Stephens dan Said Aburish menyatakan bahwa keluarga Nassersangat meyakini "pencapaian kejayaan Arab", karena nama saudara Nasser, Izz al-Arab, artinya "Kejayaan bangsa Arab"—sebuah nama langka di Mesir.[4]

Keluarga Nasser kemudian berpindah-pindah karena pekerjaan ayahnya. Pada 1921, mereka pindah ke Asyut dan, pada 1923, ke Khatatba, dimana ayah Nasser menjalankan sebuah kantor pos. Nasser masuk sebuah SD khusus anak-anak para karyawan perkeretaapian sampai 1924, saat ia dikirim untuk tinggal dengan paman pihak ayahnya di Kairo, dan masuk SD Nahhasin.[5]

Nasser surat menyurat dengan ibunya dan mengunjunginya pada hari-hari libur. Ia berhenti meraih pesan pada akhir April 1926. Setelah kembali Khatatba, ia mengetahui bahwa ibunya telah wafat setelah melahirkan adik ketiganya, Shawki, dan bahwa keluarganya telah menyembunyikan kabar tersebut darinya.[6][7] Nasser kemudian menyatakan bahwa "kehilangannya dengan cara ini sangat mengejutkan pada waktu itu sehingga sulit untuk dipulihkan".[8] Ia kehilangan ibunya dan luka kematiannya makin mendalam saat ayahnya menikah lagi sebelum akhir tahun tersebut.[6][9][10]

Pada 1928, Nasser datang ke Iskandariyah untuk tinggal dengan kakek pihak ibunya dan masuk SD Attarin di kota tersebut.[7][8] Pada 1929, ia pindah ke sekolah asrama swasta di Helwan, dan kemudian kembali ke Iskandariyah untuk masuk SMP Ras el-Tin dan bergabung dengan ayahnya, yang bekerjanpada layanan pos di kota tersebut.[7][8] Di Iskandariyah, Nasser ikut dalam kegiatan politik.[7][11] Setekahbmenyaksikan pertikaian antara para pengunjuk rasa dan polisi di Lapangan Manshia,[8] ia bergabung dengan unjuk rasa tersebut tanpa menyadari tujuannya.[12] Unjuk rasa tersebut, yang diadakan oleh ultranasionalis Serikat Mesir Muda, menyerukan akhir kolonialisme di Mesir dalam rangka menanggapi Konstitusi Mesir 1923 oleh Perdana Menteri Isma'il Sidqi.[8] Nasser ditangkap dan ditahan selama semalam[13] sebelum ayahnya membebaskannya.[7]

Referensi sunting

Catatan sunting

  1. ^ a b c Vatikiotis 1978, hlm. 23–24
  2. ^ Joesten 1974, hlm. 14
  3. ^ a b Stephens 1972, hlm. 23
  4. ^ Aburish 2004, hlm. 12–13
  5. ^ Stephens 1972, hlm. 26
  6. ^ a b Stephens 1972, hlm. 28–32
  7. ^ a b c d e Alexander 2005, hlm. 14
  8. ^ a b c d e Abdel Nasser, Hoda. "A Historical Sketch of Gamal Abdel Nasser". Bibliotheca Alexandrina. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-06. Diakses tanggal 23 July 2013. 
  9. ^ Aburish 2004, hlm. 8–9
  10. ^ Vatikiotis 1978, hlm. 24
  11. ^ Stephens 1972, hlm. 33–34
  12. ^ Joesten 1974, hlm. 19
  13. ^ Litvin 2011, hlm. 39

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Wistrich1985p188" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Kesalahan pengutipan: Tag <ref> dengan nama "Parker1993p79" yang didefinisikan di <references> tidak digunakan pada teks sebelumnya.

Daftar pustaka sunting

Pranala luar sunting

Jabatan politik
Didahului oleh:
Muhammad Naguib
Presiden Mesir
1954-1970
Diteruskan oleh:
Anwar Sadat
Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Haile Selassie
Ketua Uni Afrika
1964-1965
Diteruskan oleh:
Kwame Nkrumah