Sint Maarten
Sint Maarten merupakan salah satu dari empat negara konstituen yang membentuk Kerajaan Belanda. Sebelum 10 Oktober 2010, Sint Maarten dikenal sebagai Teritori Pulau Sint Maarten (bahasa Belanda: Eilandgebied Sint Maarten), dan merupakan salah satu dari lima wilayah pulau (Eilandgebieden) Antillen Belanda. Wilayahnya meliputi bagian selatan Pulau Saint Martin. Sint Maarten merupakan satu-satunya bagian Belanda yang berada di seberang laut. Pada sensus Antillen Belanda 2001, populasi Eilandgebied berjumlah 30.594.[4] Perkiraan populasi resmi per 1 Januari 2009 berjumlah 50.300 dengan kepadatan penduduk 1.965 penghuni per km². Bahasa resminya adalah bahasa Belanda dan Inggris.[5] Suatu bahasa dialek creole yang berakar dari bahasa Inggris juga dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sint Maarten | |
---|---|
Ibu kota | Philipsburg 18°02′N 63°03′W / 18.033°N 63.050°W |
Kota terbesar | Lower Prince's Quarter 18°03′10″N 63°02′33″W / 18.05278°N 63.04250°W |
Bahasa resmi | Belanda dan Inggris |
Pemerintahan | Monarki konstitusional |
• Raja | Willem-Alexander |
• Gubernur | Eugene Holiday |
Leona Marlin-Romeo | |
Legislatif | Staten van Sint Maarten |
Otonomi di dalam Kerajaan Belanda | |
• Dibentuk | 10 Oktober 2010 |
Luas | |
- Total | 34 km2 (199) |
dapat diabaikan | |
Populasi | |
- Perkiraan Januari 2019 | 41.486[1] (216) |
1221/km2 (10) | |
PDB (KKB) | 2018 |
- Total | $1,436 miliar[2] |
$35.342[2] | |
PDB (nominal) | 2018 |
- Total | US$1,185 miliar[3] |
Mata uang | Gulden Antillen Belanda (NAƒ) ( ANG ) |
Zona waktu | Waktu Standar Atlantik (AST) (UTC−4) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +1-721 |
Kode ISO 3166 | SX |
Ranah Internet | .sx |
Etimologi
suntingKarena adanya kebingungan pada peta-peta awal, pulau ini secara tidak sengaja mendapatkan namanya dari Kristofer Kolumbus untuk menghormati Santo Martin dari Tours, saat ia pertama kali melihat Nevis pada hari raya santo tersebut pada tanggal 11 November 1493.
Sejarah
suntingPra-kolonial
suntingSint Maarten telah dihuni oleh masyarakat Amerindian selama berabad-abad, dengan temuan arkeologi yang menunjukkan keberadaan manusia di pulau tersebut sejak 2000 SM,[6] dan orang-orang ini kemungkinan besar bermigrasi dari Amerika Selatan.[6] Kelompok yang paling awal diidentifikasi adalah orang-orang Arawak yang diperkirakan telah menetap sekitar periode 800 SM – 300 SM.[6] Sekitar tahun 1300–1400 M mereka mulai tergusur dengan kedatangan orang-orang Kalinago.[6]
Kedatangan Bangsa Eropa
suntingUmumnya diyakini bahwa Kristofer Kolumbus menamai pulau itu untuk menghormati Santo Martin dari Tours ketika ia menemukannya dalam pelayaran kedua untuk menemukan pulau itu. Akan tetapi, ia sebenarnya menggunakan nama itu untuk pulau yang sekarang disebut Nevis ketika ia berlabuh di lepas pantai pada tanggal 11 November 1493 bertepatan dengan hari raya Santo Martin, hal itu disebabkan kebingungan akan banyaknya pulau kecil yang tidak terpetakan dengan baik di Kepulauan Leeward, dan menyebabkan nama ini secara tidak sengaja dipindahkan ke pulau yang sekarang dikenal sebagai Saint-Martin/Sint Maarten.[7][8]
Pulau tersebut menjadi fokus persaingan kepentingan kekuatan Eropa, terutama Prancis, Inggris, dan Belanda. Sementara Prancis ingin menjajah pulau-pulau antara Trinidad dan Bermuda, Belanda menganggap San Martín sebagai titik tengah yang nyaman antara koloni mereka di Nieuw Amsterdam (sekarang New York) dan New Holland. Sementara itu, populasi Indian Amerika mulai menurun drastis akibat penyakit yang dibawa dan mereka tidak memiliki kekebalan terhadapnya.
Belanda membangun sebuah benteng (Benteng Amsterdam) di pulau tersebut pada tahun 1631. Jan Claeszen van Campen menjadi gubernur pertamanya dan Perusahaan Hindia Barat Belandа mulai menambang garam di pulau tersebut. Ketegangan antara Belanda dan Spanyol sudah tinggi karena Perang Delapan Puluh Tahun yang sedang berlangsung, dan pada tahun 1633 Spanyol menangkap St Martin dan mengusir penjajah Belanda. Di Point Blanche, mereka membangun apa yang sekarang menjadi Benteng Spanyol Kuno untuk mengamankan wilayah tersebut. Belanda di bawah Peter Stuyvesant mencoba untuk merebut kembali kendali pada tahun 1644, tetapi berhasil dipukul mundur.[9]
Dengan bebasnya Saint Martin, baik Belanda maupun Prancis memanfaatkan kesempatan untuk membangun kembali permukiman mereka.[6] Penjajah Belanda datang dari St. Eustatius, sementara Prancis datang dari Saint Kitts. Setelah beberapa konflik awal, kedua belah pihak menyadari bahwa tidak ada yang akan menyerah begitu saja. Karena ingin menghindari perang habis-habisan, mereka menandatangani Perjanjian Concordia pada tahun 1648 dan membagi pulau itu menjadi dua.[10] Selama negosiasi perjanjian tersebut, Prancis memiliki armada kapal angkatan laut di lepas pantai, yang mereka gunakan sebagai ancaman untuk menawar lebih banyak tanah untuk diri mereka sendiri.
Meskipun ada perjanjian tersebut, hubungan antara kedua belah pihak tidak selalu baik. Antara tahun 1648 dan 1816, konflik mengubah perbatasan sebanyak enam belas kali. Seluruh pulau berada di bawah kendali Prancis secara efektif sejak tahun 1795 ketika Belanda menjadi negara boneka di bawah Kekaisaran Prancis hingga tahun 1815. Pada akhirnya, Prancis unggul dengan 53 km2 (20 sq mi; 61%) sementara Belanda 34 km2 (13 sq mi; 39%).
Abad ke-18–19
suntingUntuk menggarap perkebunan kapas, tembakau, dan tebu, Prancis dan Belanda mulai mengimpor budak dari Afrika dalam jumlah besar, yang jumlahnya segera melebihi jumlah orang Eropa yang bermukim disana.[6] Karena mengalami perlakuan yang kejam, para budak kemudian melakukan pemberontakan hingga jumlah mereka yang sangat banyak menimbulkan kekhawatiran. Pada tahun 1848, Prancis menghapuskan perbudakan di koloni mereka termasuk sisi Prancis dari St. Martin. Para budak di sisi Belanda di pulau itu memprotes dan mengancam akan melarikan diri ke sisi Prancis untuk mencari suaka. Pemerintah Belanda setempat kemudian membebaskan para budak di koloni tersebut. Meskipun keputusan ini dihormati secara lokal, baru pada tahun 1863 ketika Belanda menghapus perbudakan di semua koloni pulau mereka, para budak menjadi bebas secara hukum.[11][6]
Abad ke-20
suntingPariwisata mulai berkembang sejak tahun 1950-an dan Bandar Udara Internasional Putri Juliana menjadi salah satu bandara tersibuk di Karibia Timur. Selama sebagian besar periode ini, Sint Maarten diperintah oleh taipan bisnis Claude Wathey dari Partai Demokrat.[12] Demografi pulau ini juga berubah secara drastis selama periode ini, dengan populasi yang meningkat dari hanya 5.000 orang menjadi sekitar 60.000 orang pada pertengahan tahun 1990-an. Imigrasi dari negara tetangga di Antillen Kecil, Curaçao, Haiti, Republik Dominika, Amerika Serikat, Eropa, dan Asia mengubah penduduk asli menjadi minoritas.[13]
Sint Maarten menjadi "wilayah kepulauan" (eilandgebied dalam bahasa Belanda) dari Antillen Belanda pada tahun 1983. Sebelum tahun tersebut, Sint Maarten merupakan bagian dari wilayah Kepulauan Windward bersama dengan Saba dan Sint Eustatius. Status wilayah kepulauan memerlukan otonomi yang cukup besar yang dirangkum dalam Peraturan Kepulauan Antillen Belanda. Selama periode ini, Sint Maarten diperintah oleh dewan kepulauan, dewan eksekutif, dan letnan gubernur (gezaghebber) yang ditunjuk oleh Kerajaan Belanda.
Badai Luis pada akhir Agustus dan awal September 1995 menghantam pulau tersebut dan menyebabkan kerusakan besar dan mengakibatkan 12 kematian.[6]
Abad ke-21
suntingPada tanggal 10 Oktober 2010, Sint Maarten menjadi negara konstituen (Land Sint Maarten) di dalam Kerajaan Belanda, yang menjadikannya mitra konstitusional yang setara dengan Aruba, Curaçao, dan Belanda. Hari Konstitusi (10 Oktober) dirayakan setiap tahun sebagai hari libur.[14]
Sint Maarten telah menetapkan kode negara dalam ISO 3166-1 alpha-2 adalah SXM dan SX,[15] dan top-level domain .sx tersedia untuk didaftarkan pada tanggal 15 November 2012.[16]
Geografi
suntingSint Maarten menguasai wilayah sebelah selatan dari Pulau Saint Martin di Kepulauan Leeward, sedangkan wilayah sebelah utara pulau tersebut merupakan wilayah Prancis yakni Saint Martin. Oleh karena itu, secara teknis Belanda berbatasan langsung dengan Prancis.
Sint Maarten beriklim tropis dengan rata-rata curah hujan 150 cm/tahun.[17] Titik tertinggi dari wilayah Sint Maarten terletak di Mount Flagstaff dengan ketinggian 383 m.[17]
Politik dan pemerintahan
suntingStatus dalam Kerajaan Belanda
suntingSint Maarten adalah negara konstituen dari Kerajaan Belanda, dan sebagai kepala negara, Raja Belanda adalah kepala negara, yang diwakili secara lokal oleh seorang gubernur.[18] Setelah pembubaran Antillen Belanda, Konstitusi Sint Maarten diadopsi dengan suara bulat oleh dewan pulau Sint Maarten pada 21 Juli 2010. Pemilihan umum untuk dewan pulau baru diadakan pada 17 September 2010, dengan jumlah kursinya ditingkatkan dari 11 menjadi 15.[19]
Hubungan dengan Uni Eropa
suntingSint Maarten diklasifikasikan sebagai Negara dan Wilayah Seberang Laut (OCT)[20] dalam Lampiran II Perjanjian tentang Fungsi Uni Eropa (TFEU).[21] Lampiran ini mencantumkan semua wilayah yang memiliki hubungan khusus dengan Uni Eropa karena hubungan mereka dengan negara-negara anggota UE tetapi bukan bagian dari Uni Eropa itu sendiri.
Karena diklasifikasikan sebagai OCT, Sint Maarten bukan bagian dari Uni Eropa. Status Sint Maarten diuraikan dalam Pasal 355(2)[22] sehubungan dengan Bagian Empat — Pasal 198 hingga 204 — TFEU. Poin-poin penting meliputi:
- Pasal 198 menyatakan bahwa Uni Eropa memelihara hubungan khusus dengan OCT, yang berada di bawah kedaulatan negara-negara anggota UE tetapi bukan bagian dari UE.[23]
- Pasal 199 menetapkan bahwa OCT ini memiliki status khusus, artinya mereka bukan bagian dari pasar internal atau serikat pabean Uni Eropa, tetapi mendapat manfaat dari kerja sama khusus dan bantuan pembangunan.[24]
Klasifikasi ini berarti bahwa sementara Sint Maarten mendapatkan keuntungan dari kerja sama ekonomi dan pembangunan dengan UE, negara ini tidak berpartisipasi dalam lembaga atau kebijakan UE sebagaimana yang dilakukan oleh negara anggota penuh.[25]
Kebijakan luar negeri dan pertahanan
suntingKerajaan Belanda memiliki tanggung jawab menyeluruh atas hubungan luar negeri, pertahanan, dan hukum kewarganegaraan Belanda di wilayah Karibia.[26] Satu detasemen Korps Marinir Belanda hadir di Sint Maarten dan Angkatan Laut Kerajaan Belanda mengerahkan satu kapal penjaga, biasanya sebuah kapal patroli lepas pantai kelas Holland dan secara bergiliran bersama dengan kapal pendukung HNLMS Pelikaan yang beroperasi di Curacao.[27] Selain itu, Penjaga Pantai Karibia Belanda, yang diarahkan oleh komandan Angkatan Laut Kerajaan Belanda di Karibia, beroperasi di seluruh Karibia dan didanai oleh empat negara konstituen Kerajaan.[28]
Ekologi
suntingTumbuhan
suntingSint Maarten adalah rumah bagi banyak tumbuhan khas seperti kembang sepatu, yellow sage (terlihat pada bendera), flamboyan, mahoni, dan kaktus. Diperkirakan terdapat 522 tumbuhan liar, terutama tumbuhan berbiji dan beberapa pakis. Calyptranthes boldinghgii dan Galactia nummelaria merupakan "endemik pulau", dan diduga keduanya telah punah. Sebagian besar puncak bukit merupakan hutan musiman semi-hijau yang langka di wilayah tersebut.[29]
Kategorisasi spesies tanaman asli, tanaman pendatang, dan tanaman invasif tidak terdokumentasikan dengan baik di pulau tersebut. Beberapa spesies tanaman pendatang meliputi: rumput manila (Zoysia matrella), lili palem (Yucca aloifolia), ketapang (Terminalia catappa), dan lidah buaya (Aloe vera). Beberapa spesies asli adalah bunga pukul delapan (Tunera ulmifolia), bayam berduri (Amaranthus spinosus), Kembang merak (Caesalpinia pulcherrima), heliotrope garam (Heliotropium curassavicum), pohon rum bay (pimento racemose), dan sourbush (pluchea carolinesis). Salah satu spesies invasif di pulau ini adalah rumput crowfoot Mesir (Dactyloctenium aegyptium).[30]
Mullet Pond
suntingMullet Pond, bagian dari laguna pedalaman Simpson Bay Lagoon, merupakan rumah bagi 70% populasi bakau Sint Maarten di sisi Belanda pulau tersebut. Bakau merupakan tempat pembibitan bagi banyak ikan muda dan selama musim badai, bakau memberikan perlindungan untuk wilayah pesisir. Namun, area tersebut berisiko karena terdapat aktivitas pengerukan, aktivitas pariwisata, dan industri kapal pesiar di pulau tersebut.
Mullet Pond merupakan Situs Ramsar ke-55 sejak 2016[31] dan karenanya dilindungi menurut Perjanjian Ramsar, sebuah komitmen global untuk melindungi daerah lahan basah yang penting secara ekologis.
Tantangan
suntingDampak perubahan iklim sangat terasa di Sint Maarten. Menurut Prakarsa Terumbu Karang Antillen Belanda, terumbu karang terfragmentasi akibat kenaikan suhu hingga 30°C pada tahun 2005.[17]
Demografi
suntingPada sensus Antillen Belanda tahun 2011, populasi wilayah kepulauan itu berjumlah 33.609.[32] Pada sensus tahun 2017, jumlah penduduk negara itu adalah 40.535.[33] Pada tahun 2023, jumlah penduduk yang tercatat berjumlah 58.477 jiwa.[34]
Sint Maarten adalah salah satu pulau Karibia yang paling internasional dan beragam, dengan lebih dari 120+ suku bangsa,[35] dan 2/3 penduduk Sint Maarten lahir di luar negeri.[36]
Populasi Sint Maarten merupakan keturunan dari berbagai kelompok etnis termasuk Afro-Karibia, orang Eropa, Amerika Latin, Levant, orang Asia Selatan, orang Yahudi, orang Asia Timur dan masih banyak lagi.[37]
Pemukiman
sunting- Philipsburg (1.894 jiwa)
- Lower Prince's Quarter (10.833 jiwa)
- Cul de Sac (8.588 jiwa)
- Cole Bay (7.194 jiwa)
- Upper Prince's Quarter (4.595 jiwa)
- Little Bay (Benteng Amsterdam) (5.581 jiwa)
- Simpson Bay (1.142 jiwa)
- Dataran Rendah (708 jiwa)
Struktur populasi
suntingKelompok umur | Laki-laki | Perempuan | Total | % |
---|---|---|---|---|
Total | 19 759 | 20 855 | 40 614 | 100 |
0–4 | 1 349 | 1 265 | 2 614 | 6.44 |
5–9 | 1 437 | 1 336 | 2 773 | 6.83 |
10–14 | 1 387 | 1 354 | 2 741 | 6.75 |
15–19 | 1 360 | 1 361 | 2 721 | 6.70 |
20–24 | 1 139 | 1 025 | 2 165 | 5.33 |
25–29 | 1 142 | 1 324 | 2 466 | 6.07 |
30–34 | 1 432 | 1 651 | 3 083 | 7.59 |
35–39 | 1 510 | 1 832 | 3 342 | 8.23 |
40–44 | 1 651 | 1 895 | 3 546 | 8.73 |
45–49 | 1 665 | 1 806 | 3 471 | 8.55 |
50–54 | 1 727 | 1 719 | 3 446 | 8.48 |
55–59 | 1 348 | 1 447 | 2 795 | 6.88 |
60–64 | 1 091 | 1 132 | 2 223 | 5.47 |
65-69 | 759 | 813 | 1 573 | 3.87 |
70-74 | 431 | 450 | 881 | 2.17 |
75-79 | 207 | 223 | 430 | 1.06 |
80-84 | 93 | 125 | 217 | 0.53 |
85-89 | 18 | 61 | 79 | 0.19 |
90+ | 11 | 36 | 47 | 0.12 |
Kelompok umur | Laki-laki | Perempuan | Total | % |
0–14 | 4 173 | 3 955 | 8 128 | 20.01 |
15–64 | 14 067 | 15 192 | 29 259 | 72.04 |
65+ | 1 519 | 1 708 | 3 227 | 7.95 |
Agama
suntingBahasa
suntingBahasa Inggris adalah bahasa komunikasi sehari-hari di Sint Maarten, dan bahasa pertama penduduk asli Sint Maarten.[18] Variasi bahasa lokal Kreol Kepulauan Virgin dituturkan dalam situasi informal oleh penduduk Sint Maarten di antara mereka sendiri. Meskipun berstatus resmi, Bahasa Belanda dipelajari oleh sebagian besar penduduk Sint Maarten sebagai bahasa kedua, dan umumnya hanya digunakan saat berkomunikasi dengan penutur bahasa Belanda lainnya.
Pemerintah menggunakan bahasa Belanda saat berkomunikasi dengan pemerintah nasional dan sebelumnya juga melakukannya dengan pemerintah Antillen Belanda. Papan tanda lokal menggunakan bahasa Belanda dan Inggris.[40]
Ekonomi
suntingSint Maarten, bersama dengan Curaçao, menggunakan mata uang Guilder Antillen Belanda sebagai mata uang resminya. Dolar Amerika Serikat juga banyak digunakan.[41] Perekonomian sangat bergantung pada pariwisata, baik dari wisatawan yang menginap dalam jangka panjang maupun wisatawan harian dari banyak jalur pelayaran yang berlabuh di Pelabuhan Philipsburg; sekitar 80% tenaga kerja bekerja di sektor ini.[18] Pertanian di wilayah ini sangat terbatas, sehingga sebagian besar makanan merupakan barang impor.[18]
Transportasi
suntingSint Maarten dilayani oleh Bandar Udara Internasional Putri Juliana, yang melayani destinasi di seluruh Karibia, Amerika Utara, Prancis, dan Belanda. Bandara ini terkenal dengan pendaratan pendekatan akhir yang sangat rendah di dekat Pantai Maho yang populer di ujung landasan pacu.[42][43] Maskapai Winair berkantor pusat di area bandara Putri Juliana.[44]
Referensi
sunting- ^ "Waaruit bestaat het Koninkrijk der Nederlanden?" [What are the different parts of the Kingdom of the Netherlands?] (dalam bahasa Belanda). Ministry of General Affairs, Government of the Netherlands. 19 May 2015. Diakses tanggal 2021-07-06.
- ^ a b "Sint Maarten". The World Factbook. Central Intelligence Agency. Retrieved 7 April 2018.
- ^ "Sint Maarten (Dutch part) | Data". data.worldbank.org. Diakses tanggal 2021-08-09.
- ^ "Population and Housing Census 2001". Cbs.an. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-11-13. Diakses tanggal 2010-10-10.
- ^ Berdasarkan Pasal 1 para 2. Konstitusi Sint Maarten: "Bahasa resmi adalah bahasa Belanda dan Inggris"
- ^ a b c d e f g h "History of Saint Martin". Diakses tanggal 24 July 2019.
- ^ Hubbard, Vincent K. (2002). A History of St Kitts . MacMillan Caribbean. hlm. 13. ISBN 0333747607.
- ^ Morison, Samuel Eliot (1974). The European Discovery of America, The Southern Voyages . Oxford University Press. hlm. 108-109.
- ^ Caribbean: The Lesser Antilles Karl Luntta
- ^ Henocq, Christophe (15 March 2010), "Concordia Treaty, 23rd March 1648", Heritage, 6: 13, diakses tanggal 2018-09-17
- ^ Lampe, Armando (2001). Mission Or Submission?: Moravian and Catholic Missionaries in the Dutch Caribbean During the 19th Century. Otto Harrassowitz Verlag. hlm. 154. ISBN 9783525559635.
- ^ NRC.nl - Sint Maarten bloeit, politici leven in luxe Diarsipkan 2010-07-21 di Wayback Machine.
- ^ Oostindie 1998:126-127
- ^ "Building the Nation, Investing in our Future, selected theme for Constitution Day 2021". SXM IslandTime (dalam bahasa Inggris). 2021-10-07. Diakses tanggal 2022-01-30.
- ^ "ISO 3166-1 decoding table". International Organization for Standardization. Diakses tanggal 2010-12-16.
- ^ 123-reg Blog - Let's talk about .SX!
- ^ a b c "Explore All Countries - Sint Maarten". Central Intelligence Agency. 22 September 2021 (pembaharuan terakhir). Diakses tanggal 29 September 2021. Kesalahan pengutipan: Tanda
<ref>
tidak sah; nama ":0" didefinisikan berulang dengan isi berbeda - ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaauto1
- ^ RNW.nl - Eilandsraad Sint Maarten unaniem achter staatsregeling
- ^ "Overseas Countries and Territories". European Commission. Diakses tanggal 2024-12-02.
- ^ Templat:CELEX
- ^ Templat:CELEX
- ^ Templat:CELEX
- ^ Templat:CELEX
- ^ "Status Caribisch gebied". netherlands.representation.ec.europa.eu (dalam bahasa Belanda). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-12-23. Diakses tanggal 2024-12-02.
- ^ "Responsibilities of the Netherlands, Aruba, Curaçao and St Maarten - Caribbean Parts of the Kingdom - Government.nl". 16 October 2019.
- ^ "Units and locations - Caribbean territories - Defensie.nl". 3 June 2022.
- ^ "Kustwacht - Taken in Nederland - Defensie.nl". 7 November 2022.
- ^ Rojer, Annna (November 1997). "Biological Inventory of Sint Maarten" (PDF). www.dcbd.nl/document/biological-inventory-st-maarten. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-29. Diakses tanggal 2020-02-24.
- ^ "Sint Maarten". www.cabi.org. Diakses tanggal 2020-02-26.
- ^ "Mullet Pond in Sint Maarten becomes the Netherlands' 55th Ramsar Site | Ramsar". www.ramsar.org. Diakses tanggal 2020-02-26.
- ^ "GeoHive - St. Maarten population". Geohive.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-25. Diakses tanggal 2015-10-27.
- ^ "Statistical Yearbook 2017" (PDF). Department of Statistics Sint Maarten. 2017. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-01. Diakses tanggal 2020-01-08.
- ^ Dept, Editorial (2023-06-07). "58,477 persons listed in Civil Registry, parliamentary seats to remain at 15". The Daily Herald (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-09-13.
- ^ "Day-to-Day Life on St. Martin". St Martin Caraïbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-03.
- ^ "UN_MigrantStockTotal_2019.xlsx".
- ^ "Meet St Maarten / St Martin culture: binational & diverse". St. Maarten / St. Martin (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-11-03.
- ^ "UNSD — Demographic and Social Statistics". unstats.un.org. Diakses tanggal 2023-05-10.
- ^ a b "Central America and Caribbean ::SINT MAARTEN". CIA The World Factbook. 14 November 2022.
- ^ Klomp, Ank. "Saint Martin: Communal Identities on a Divided Caribbean Island." In: Niedermüller, Peter and Bjarne Stoklund (editors). Journal of European Ethnology Volume 30:2, 2000: Borders and Borderlands: An Anthropological Perspective. Museum Tusculanum Press, 2000. ISBN 8772896779, 9788772896779. Start: p. 73. CITED: p. 80.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaUSD
- ^ Lazo, Luz (7 Sep 2017). "Irma devastates world-famous St. Martin airport". Washington Post. Diakses tanggal 25 December 2017.
- ^ Buckley, Julia (13 Jul 2017). "St Maarten: Tourist Killed by Jet Blast at Notorious Caribbean Airport". The Independent. Diakses tanggal 25 December 2017.
- ^ "Directory: World Airlines." Flight International. 30 March–5 April 2004. 96.