Jalur trem uap Purwodadi–Gundih

jalur kereta api di Indonesia

Jalur trem uap Purwodadi–Gundih adalah jalur trem uap nonaktif yang menghubungkan Stasiun Purwodadi dengan Stasiun Gundih. Jalur ini termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang serta merupakan jalur trem uap satu-satunya yang dimiliki oleh Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij (PGSM).

Jalur trem uap Purwodadi–Gundih
Ikhtisar
JenisJalur lintas cabang
SistemJalur trem uap
StatusTidak beroperasi
TerminusPurwodadi
Gundih
Operasi
Dibangun olehPoerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij
Dibuka1884
Ditutup1986
PemilikPT Kereta Api Indonesia
(pemilik aset jalur dan stasiun)
OperatorWilayah Aset IV Semarang
Data teknis
Panjang rel17,113 km (era PGSM)[1]
17,3 km (era SJS via Purwodadi Lama)[2]
16 km (era SJS hingga saat ini via Purwodadi Baru)
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Peta rute
DM-BLA
Purwodadi, DM-BLA
TG-BBG, Sedadi, Ngrombo
Gambringan, GBN-SBI
Danyang
BBG-GD
Boloh
GD-SLO
Depok
Gundih
Toroh SJS
Ngemplak
Toroh

Sejarah

sunting
 
Stasiun Purwodadi tempo doeloe. Bentuk arsitekturnya mirip dengan stasiun-stasiun NIS, yakni bergaya Chalet dipadu dengan Indische Empire.

Jalur ini merupakan jalur trem uap yang memiliki sejarah yang unik bila dibandingkan dengan jalur lainnya yang dimiliki oleh Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij (SJS). Jalur ini dulunya dimiliki oleh Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij (PGSM). Sejarahnya pertama kali dicatat dalam karangan J.P. de Bordes (dirut NIS) dalam bukunya yang berjudul de Spoorweg Samarang–Vorstenlanden sebagai sebuah proposal.[3] Namun, proposal ini baru dilaksanakan menurut konsesi yang dikeluarkan pada tanggal 8 Februari 1883, oleh perusahaan yang baru didirikan, yaitu PGSM. Jalurnya selesai pada tanggal 28 November 1884.[1][4]

Karena PGSM terus mengerdil dan terlilit utang meski okupansi penumpang dan barang di jalur ini tidak terlalu sedikit, maka PGSM resmi diakuisisi oleh SJS pada 1 Januari 1892. Jalurnya dipotong hanya sampai Ngrombo–Ngemplak.[1][5] Akuisisi ini juga mengharuskan penggabungan dua Stasiun Purwodadi (Purwodadi PGSM dan Purwodadi SJS) menjadi satu, yaitu Stasiun Purwodadi SJS yang saat ini ada dengan bangunan yang lebih besar.

Jalurnya mengarah ke selatan, dan setelah dibangunnya jalur Brumbung–Gambringan, jalurnya memotong di timur Stasiun Ngrombo. Pada tahun 1986, jalur ini resmi ditutup.

Jalur terhubung

sunting

Lintas aktif

sunting

Lintas nonaktif

sunting

Layanan kereta api

sunting

Tidak ada layanan yang dijalankan di jalur ini.

Daftar stasiun

sunting
Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 18 Purwodadi–Gundih
Diresmikan pada tanggal 28 November 1884
oleh Poerwodadie–Goendih Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
3709 Purwodadi PW Jalan Jenderal Ahmad Yani, Purwodadi, Purwodadi, Grobogan km 38+148 lintas DemakPurwodadiWirosariBlora
km 0+000 lintas PurwodadiGundih
Tidak beroperasi  
3754 Danyang DYG km 3+500 Tidak beroperasi
3753 Boloh BLH km 6+100 Tidak beroperasi
3752 Depok (Grobogan) DPK km 7+100 Tidak beroperasi
Perpotongan jalur di timur Stasiun Ngrombo
3751 Toroh SJS TRH km 9+200 Tidak beroperasi
2621 Ngemplak NPK km 10+200 Tidak beroperasi
3207 Gundih GD Geyer, Geyer, Grobogan km 65+857 lintas Semarang Tawang-Brumbung-Gundih-Solo Balapan-Solo Jebres/Yogyakarta
km 0+000 lintas Gundih-Gambringan-Bojonegoro-Surabaya Pasarturi
+54 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [6]
  • Stasiun nonaktif: [7][8]
  • Pengidentifikasi stasiun: [9]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [10]:106-124


Referensi

sunting
  1. ^ a b c Reitsma, Steven Anne (1915). Eenige Bladzijden : Indische : Spoorwegpolitiek II (De Poerwodadi-Goendih Stoomtram Maatschappij). Tegal: J.D. Boer. hlm. 1-7. 
  2. ^ van Dirxland, Baron van der Goes; Martens, C.L.J. (1907). Gedenkboek samengesteld ter gelegenheid van het Vijf en Twintig-Jarig Bestaan der Samarang-Joana Stoomtram Maatschappij. Den Haag: Koninklijke Nederlandse-Boek en Kunsthandel van M.M. Couvee. hlm. 168. 
  3. ^ Bordes, J.P. (1870). de Spoorweg Samarang-Vorstenlanden. Den Haag: de Gebroeders van Cleef. 
  4. ^ Weijerman, A.W.E. (1904). Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië. Javasche Boekhandel & Drukkerij. 
  5. ^ Reitsma, S.A. (1916). Indische Spoorweg-Politiek. Landsdrukkerij. 
  6. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  7. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  8. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  9. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  10. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.