Katedral Moskow
Katedral Moskow atau yang bernama lengkap Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (bahasa Rusia: Собор Непорочного Зачатия Пресвятой Девы Марии) adalah sebuah gereja katedral Katolik berarsitektur Neogotik yang terletak di pusat kota Moskow, ibu kota Rusia. Katedral ini berfungsi sebagai pusat kedudukan dan takhta bagi Keuskupan Agung Moskow. Gedung yang terletak di kawasan Okrug Administratif Pusat ini adalah salah satu dari tiga gereja Katolik di kota Moskow, dan merupakan gereja Katolik terbesar di Rusia.[1]
Katedral Moskow | |
---|---|
Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda | |
bahasa Rusia: Собор Непорочного Зачатия Пресвятой Девы Марии | |
Koordinat: 55°46′2″N 37°34′16″E / 55.76722°N 37.57111°E | |
55°46′02″N 37°34′18″E / 55.767279°N 37.571760°E | |
Lokasi | Moskow |
Negara | Rusia |
Denominasi | Gereja Katolik Roma |
Sejarah | |
Didirikan | 21 Desember 1911 |
Kejadian penting | Direkonstruksi pemerintah Uni Soviet untuk kepentingan sipil pada tahun 1956 |
Arsitektur | |
Status | Katedral |
Status fungsional | Aktif |
Gaya | Arsitektur Neogotik |
Administrasi | |
Paroki | Santo Petrus dan Paulus |
Keuskupan Agung | Keuskupan Agung Moskow |
Klerus | |
Uskup Agung | Paolo Pezzi |
Rencana pembangunannya disetujui Menteri Dalam Negeri Kekaisaran Rusia pada tahun 1894. Upacara peletakan batu pertama terselenggara pada tahun 1899, dan pembangunannya dilaksanakan mulai tahun 1901 sampai rampung sepuluh tahun kemudian. Gereja katedral berselasar tiga ini dibangun menggunakan bata merah dengan mengacu kepada gambar rancangan karya arsitek Tomasz Bohdanowicz-Dworzecki. Corak bangunannya dipengaruhi bentuk gereja Biara Westminster dan gereja katedral Milan. Berkat dukungan dana dari paroki-paroki Katolik di Rusia maupun di negara-negara tetangga Rusia, gereja ini akhirnya rampung dikerjakan dan diberkati pada tahun 1911 untuk digunakan sebagai kapel paroki umat Polandia di kota Moskow. Seusai Revolusi Rusia tahun 1917, kaum Bosyewik menggulingkan Pemerintahan Sementara Rusia, dan Rusia akhirnya menjadi bagian dari Uni Soviet pada tahun 1922. Karena propaganda ateisme oleh negara adalah salah satu unsur ideologi Marxisme–Leninisme, banyak gereja yang disegel pemerintah Uni Soviet. Gereja ini disegel pada tahun 1938. Bangunan ini sempat hendak dirubuhkan ketika Perang Dunia II sedang berkecamuk, tetapi akhirnya digunakan untuk kepentingan sipil seusai perang, mula-mula sebagai gudang, kemudian sebagai asrama. Sesudah Komunisme tumbang pada tahun 1991, bangunan ini kembali difungsikan sebagai rumah ibadat umat Kristen Katolik pada tahun 1996. Pada tahun 2002, statusnya dinaikkan menjadi katedral. Sesudah menjalani rekonstruksi dan renovasi besar-besaran, gereja ini akhirnya diberkati ulang pada tahun 2005.
Pada abad ke-21, sesudah 58 tahun lamanya digunakan untuk berbagai keperluan di luar agama, gereja katedral ini kembali menjadi tempat penyelenggaraan ibadat dalam berbagai bahasa (Rusia, Polandia, Korea, Inggris, Prancis, Spanyol, Armenia, dan Latin) dan dimanfaatkan pula sebagai tempat menggelar konser-konser amal yang menampilkan permainan orgel dan pertunjukan seni musik Gereja. Orgel yang ada sekarang adalah orgel ketiga semenjak gereja ini pertama kali berdiri, dan merupakan hibah dari gereja Basler Münster. Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda kini terdaftar sebagai salah satu bangunan warisan sejarah dan monumen yang dilindungi negara Federasi Rusia.[2][3]
Sejarah
suntingPeriode konstruksi pertama
suntingHanya ada dua bangunan gereja Katolik di kota Moskow pada akhir abad ke-19, yakni gereja Saint Louis des Français bagi umat Katolik asal Prancis dan gereja Santo Petrus dan Paulus bagi umat Katolik asal Polandia. Karena jumlah umat Polandia membengkak menjadi kira-kira 30.000 jiwa, gereja Santo Petrus dan Paulus pun mulai terasa sempit. Menindaklanjuti surat permohonan yang diajukan kepada Gubernur Jenderal Moskow, dewan pemerintah kota Moskow mengambil keputusan berdasarkan suara terbanyak untuk mengizinkan pendirian gereja baru pada tahun 1894. Pembangunan diizinkan sepanjang memenuhi beberapa syarat, antara lain dua syarat yang berkaitan dengan lokasi bangunan, yakni harus jauh dari pusat kota tua dan tidak bertempat di sekitar situs-situs suci Kristen Ortodoks.[4]
Dengan memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dewan pemerintah kota Moskow, Paroki Santo Petrus dan Paulus membeli sebidang tanah seluas 10 hektar (22 ekar) di Jalan Malaya Gruzinskaya pada tanggal 16 Mei 1895. Pada masa itu, lingkungan Jalan Malaya Gruzinskaya adalah kawasan pinggiran kota Moskow, dikelilingi ladang-ladang dan kebun-kebun sayur. Lingkungan tersebut kini tercakup di dalam kawasan Okrug Administratif Pusat, di luar lingkup Jalan Lingkar Taman yang menandai bekas lokasi tembok kota tua, persis di seberang Jalur Koltsevaya Metro Moskow, dan dikelilingi area pembangunan wilayah perkotaan abad ke-20. Tanah dibeli dengan dana sumbangan sebesar 10.000 rubel dalam bentuk emas (sekitar US$7.200.000 hingga 2012[update]).[5] Akta jual-beli dan daftar sumbangan kini tersimpan di lembaga arsip kota Moskow dan Sankt-Peterburg.[4][6]
Dewan pemerintah kota Moskow menetapkan satu syarat tambahan dengan menegaskan bahwa "mengingat kondisi dua gereja Katolik Roma yang sudah ada, gereja yang akan dibangun itu haruslah lebih besar, dilengkapi sebuah salib pada puncak tebar-layar, tetapi tanpa sikara-sikara dan arca-arca luar".[4] Gambar rancangan dikerjakan oleh Tomasz Bohdanowicz-Dworzecki, arsitek Rusia keturunan Polandia. Meskipun menyalahi syarat tambahan, gambar rancangan akhirnya disetujui. Gedung dirancang agar mampu menampung tempat duduk bagi 5.000 orang. Upacara peletakan batu pertama terselenggara pada tahun 1899, sementara kegiatan pembangunannya berlangsung dari tahun 1901 sampai tahun 1911. Biaya pembangunan mencapai 290.000 rubel dalam bentuk emas (sekitar US$207.000.000 hingga 2012[update]). Sebagian besar dana pembiayaan berasal dari sumbangan umat paroki Polandia kota Moskow. Dana tambahan datang dari paroki-paroki Katolik di seluruh Rusia, Polandia, dan Belarusia.[4][5][6]
Gedung diberkati pada tanggal 21 Desember 1911 dan diberi nama "Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda". Tak lama kemudian, gedung ini mendapatkan status kapel di wilayah paroki Santo Petrus dan Paulus. Upacara pemberkatan diliput banyak wartawan dari berbagai media massa di Rusia maupun Polandia. Surat kabar Moskow, Ruskoye Slovo, memberitakannya sebagai berikut:
Di lingkungan Jalan Malaya Gruzinskaya yang kumuh dan suram, jauh dari rahmat Allah maupun perhatian pemerintah kota, berdiri gereja Katolik Roma yang baru, kukuh berseni dan menakjubkan, dipersembahkan kepada Santa Perawan Maria Yang Dikandung Tanpa Noda. Gedung raksasa yang menjulang tinggi ini, ... dengan sekian banyak menara dan menara-tumpang beratap merunjung bermustaka salib. Katedral baru ini betul-betul mengagumkan ... [tiap bagian] tampak memukau dan agung. Tak setitik pun cela pada keindahan seninya yang terlihat maupun terdeteksi.[4]
Dari tahun 1911 sampai tahun 1917, dilakukan pengumpulan uang untuk mendanai pengadaan perabot. Selain dari altar utamanya yang indah memukau, semua perabot relatif sangat bersahaja (perabot asli bertahan sampai dasawarsa 1930-an). Beberapa unsur dari rancangan asli batal dikerjakan. Lantai hanya terbuat dari beton curah saja, tidak dilapisi marmer sebagaimana rencana semula, sementara muka bangunan tidak dihiasi kemuncak-kemuncak. Sumber-sumber pustaka menyajikan keterangan yang berbeda-beda terkait waktu pemasangan kemuncak-kemuncak. Menurut beberapa sumber, kemuncak-kemunjak dikerjakan pada tahun 1923,[5] sementara beberapa sumber lain menyebutkan bahwa kemuncak-kemuncak baru ditambahkan ketika katedral ini direnovasi pada tahun 1999.[4][6] Pihak-pihak pemberi keterangan waktu pemasangan kemuncak yang lebih awal mengemukakan bahwa kemuncak-kemuncak tersebut rusak pada masa Perang Dunia II, dan selama beberapa waktu dibiarkan begitu saja.[5]
Penyegelan dan alih fungsi
suntingSeusai Revolusi Rusia tahun 1917, kaum Bolsyewik menggulingkan pemerintah sementara, dan Rusia dijadikan bagian dari negara baru Uni Soviet. Karena propaganda paham ateisme oleh negara adalah salah satu unsur ideologi Marxisme–Leninisme, banyak gereja disegel pemerintah Uni Soviet. Paroki Santo Petrus dan Paulus secara resmi dibubarkan pemerintah Uni Soviet pada tahun 1929, dan perayaan Misa dilarang. Sebagian besar halaman gereja diambil alih pemerintah pada tahun 1935 (dijadikan lokasi pembangunan sebuah gedung sekolah setahun kemudian), dan gereja akhirnya disegel pada tanggal 30 Juli 1938 (gereja Santo Petrus dan Paulus sudah lebih dahulu disegel 9 hari sebelumnya). Harta benda gereja habis dijarah sesudah penyegelan. Banyak barang, termasuk altar utama dan orgel, yang hilang tak berbekas. Bangunan gereja dimanfaatkan sebagai toko sayur-mayur selama beberapa bulan, kemudian direkonstruksi menjadi asrama empat lantai.[4]
Sikara pada menara utama dibongkar saat berlangsungnya Pertempuran Moskow, agar tidak dimanfaatkan sebagai tengara tanah oleh Luftwaffe. Tak lama sesudah perang berakhir pada tahun 1945, sebagian halaman gereja dipakai sebagai lokasi pendirian satu blok apartemen. Kebakaran pada tahun 1956 meruntuhkan menara lentera di puncak kubah menara utama. Penghuni gedung dipindahrumahkan sedikit demi sedikit, dan gedung selanjutnya diambil alih para anggota lembaga penelitian Mosspetspromproekt (bahasa Rusia: Мосспецпромпроект). Kegiatan utama lembaga penelitian ini adalah membuat gambar-gambar proyek untuk fasilitas-fasilitas industri,[4] tetapi juga merancang kaldron api Olimpiade yang dipasang di Stadion Lenin dalam rangka penyelenggaraan Olimpiade Musim Panas 1980.[7]
Pada tahun-tahun dasarwa 1960-an dan 1970-an, bagian luar gereja kian rusak tak berbentuk.[4] Salah satu pihak yang prihatin melihat kerusakannya adalah musikus bardowskaya Rusia, Vladimir Vysotsky, yang rumahnya berseberangan jalan dengan gereja.[8] Pada tahun-tahun akhir dasawarsa 1970-an, dewan pemerintah kota Moskow berencana merenovasi gedung ini, mungkin untuk dijadikan balai konser resital orgel atau kantor pusat lembaga budaya. Rencana tersebut tak kunjung terlaksana karena ditentang lembaga penelitian Mosspetspromproekt.[4]
Kembali ke fungsi semula
suntingKebijakan glasnost (keterbukaan), yang diberlakukan pada masa jabatan Mikhail Gorbachev, besar andilnya terhadap perkembangan kebebasan beragama di Uni Soviet.[9] Pada tahun 1989, sekelompok umat Katolik kota Moskow dan paguyuban budaya "Rumah Polandia" (bahasa Rusia: Дом Польский, Dom Polskey) mengusulkan agar gedung ini difungsikan kembali untuk kepentingan keagamaan. Sesudah mendapatkan persetujuan dari dewan pemerintah kota Moskow, untuk pertama kalinya sesudah 60 tahun berlalu perayaan Misa kembali dilaksanakan di situs ini. Misa tersebut dirayakan di tangga gedung pada hari raya Santa Maria Dikandung Tanpa Noda yang jatuh pada tanggal 8 Desember 1990. Perayaan Misa dipimpin oleh Tadeusz Pikus, imam asal Polandia yang kemudian hari menjadi uskup-bantu di Keuskupan Agung Warsawa.[4][5]
Pada bulan Januari 1990, sekelompok umat Katolik kota Moskow secara resmi membentuk Paroki Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Pada tanggal 13 April 1991, Paus Yohanes Paulus II menerbitkan ensiklik Providi quae yang menjadi dasar pembentukan "Administrasi Apostolik untuk Rusia Eropa". Administrator apostoliknya, Tadeusz Kondrusiewicz, mengeluarkan dekret rekonstruksi gereja pada tanggal 21 April 1991. Atas seizin dewan pemerintah kota Moskow, untuk kedua kalinya perayaan Misa digelar di tangga gereja pada Hari Kebangsaan Polandia (tanggal 3 Mei). Tanggal 31 Mei secara resmi dicatat sebagai tanggal berdirinya Paroki Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda oleh departemen kehakiman pemerintah kota Moskow. Ketika itu, beberapa bagian gereja disewakan lembaga penelitian Mosspetspromproyekt kepada sejumlah perusahaan.[4]
Mulai tanggal 7 Juni 1991, perayaan Misa dilaksanakan setiap hari Minggu di halaman gereja, karena bangunan gereja masih ditempati lembaga penelitian Mosspetspromproyekt. Pada tanggal 15 Juli 1991, Padri Josef Sanewski dari serikat Salesian Don Bosco, diangkat menjadi pastor paroki yang baru. Pelajaran agama diselenggarakan secara teratur oleh suster-suster Salesian sejak tanggal 29 November 1991. Pada saat yang sama, lembaga-lembaga amal kasih pertama dibentuk untuk menyantuni dan membantu kaum papa. Wakil Wali Kota Moskow, Yury Luzhkov, menandatangani dekret tertanggal 1 Februari 1992 yang berisi perintah kepada lembaga penelitian Mosspetspromproyekt untuk mengosongkan bangunan gereja pada tahun 1994. Umat Paroki Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda memasuki bangunan gereja pada tanggal 2 Juli 1992, dan menempati ruang kerja lembaga penelitian tersebut. Dewan pemerintah kota Moskow sepakat mengizinkan ruangan tersebut digunakan sebagai tempat ibadat, sehingga ditemboki agar terpisah dari keseluruhan bangunan. Di dalam bekas ruang kerja inilah perayaan Misa kembali digelar secara teratur.[4][5]
Dinding pembatas dibongkar umat paroki pada tanggal 7 Maret 1995, sementara pihak-pihak lain mulai membongkar rangka penopang. Lembaga penelitian pun meminta pertolongan polisi, OMON. Keesokan harinya, pecah konflik dengan polisi sampai-sampai beberapa umat paroki terluka, antara lain seorang biarawati. Yang lain ditahan, termasuk seorang imam dan seorang seminaris, tetapi dilepaskan pada hari berikutnya. Selepas kejadian-kejadian tersebut, Administrator Apostolik, Tadeusz Kondrusiewicz, melayangkan sepucuk surat terbuka kepada Presiden Rusia, Boris Yeltsin, pada tanggal 9 Maret 1995, berisi permohonan kepada presiden untuk turun tangan. "Tampaknya aniaya terhadap Gereja sudah tinggal sejarah. Benarkah demikian? Saya tidak ingat pernah melihat seorang imam diciduk, dan saya tidak ingat pernah melihat seorang biarawati digebuk," papar beliau di dalam surat tersebut.[4]
Akibatnya, Wali Kota Senior Moskow, Yuri Luzhkov, salah seorang pejabat yang diangkat Yeltsin, menandatangani surat keputusan pemindahan lembaga penelitian Mosspetspromproyekt. Surat keputusan tertanggal 7 Maret 1995 itu berisi perintah kepada lembaga tersebut untuk mengosongkan bangunan pada tahun 1996. Lembaga penelitian Mosspetspromproyekt juga menyurati Yuri Luzhkov, menjelaskan kejadian-kejadian sebelumnya dari perspektif mereka, dan meminta ganti rugi lantaran kehilangan gedung kantor. Dalam pertemuan dengan Duta Besar Polandia, Stanisław Ciosek, pada tanggal 15 Maret 1995, Pelaksana Tugas Wali Kota Moskow, Alexander Musykantski, meyakinkan sang Dubes bahwa pengembalian gereja kepada jemaat akan tuntas pada akhir tahun itu juga.[5]
Pada tanggal 19 Maret 1995, Nunsius John Bukowski mengatur penyelenggaraan perayaan Misa di bagian gereja yang sudah berhasil didapatkan kembali. Nunsius menyampaikan berkat dari Sri Paus Yohanes Paulus II kepada segenap rohaniwan dan umat paroki. Melalui surat keputusan baru tertanggal 2 November 1995, Yuri Luzhkov memerintahkan lembaga penelitian Mosspetspromproyekt untuk mengosongkan bangunan selambat-lambatnya pada akhir tahun itu juga. Karena perintah tersebut tidak kunjung dijalankan, umat paroki menerobos masuk ke kantor lembaga penelitian Mosspetspromproyekt pada tanggal 2 Januari 1996 dan mulai mengosongkannya. Direktur lembaga penelitian Mosspetspromproyekt, Evgeny Afanasyev, sekali lagi memanggil polisi, tetapi kali ini polisi menolak mengintervensi. Oleh karena itu Evgeny Afanasyev meminta imam paroki memberi kelonggaran waktu bagi mereka untuk pindah selama dua minggu. Lembaga penelitian Mosspetspromproyekt akhirnya mengosongkan gedung pada tanggal 13 Januari 1996. Pada tanggal 2 Februari 1996, Keuskupan Agung Bunda Allah di Moskow mendapatkan izin resmi untuk menggunakan bangunan gereja sampai batas waktu yang tidak ditentukan.[5]
Restorasi dan pemberkatan ulang
suntingPada awal dasawarsa 1990-an, Jawatan Perlindungan Monumen menyusun rencana merestorasi gereja ini, yang diharapkan rampung pada tahun 1997, bertepatan dengan peringatan 850 tahun berdirinya kota Moskow. Rencana restorasi ini tidak terlaksana lantaran terkendala permasalahan hak menempati bangunan. Meskipun demikian, pada tahun 1995, dewan pemerintah kota Moskow memutuskan bahwa Paroki Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda adalah pihak yang bertanggung jawab menanggung dana restorasi. Sebuah komisi pelaksana restorasi pun dibentuk, diketuai oleh Josef Sanevski (pastor paroki), Stanislav Durnin (sejarawan Rusia), dan Grzegorz Tuderek (kontraktor bangunan sekaligus politikus Polandia).[4]
Dari tahun 1996 sampai tahun 1999, gereja ini direstorasi dengan bantuan para sponsor, yakni EnergoPol, sebuah perusahaan Polandia, dan Renovabis, lembaga amal Katolik di Jerman.[5] Pemerintah Rusia menyediakan dana menjelang rampungnya proyek restorasi.[4] Pekerjaan rekonstruksi mula-mula dijalankan di bawah arahan PKZ dan Budimex, perusahaan-perusahaan Polandia, yang meliputi perbaikan atap dan muka bangunan. Dari bulan September 1998, Padri Andrzey Stetskevich dan Jan Tajchman, arsitek dan ahli restorasi dari Toruń, Polandia, bersama-sama mengawasi pekerjaan rekonstruksi. Keduanya pernah mengepalai usaha restorasi Katedral Santa Perawan Maria Diangkat ke Surga di Sankt-Peterburg. Andrzey Stetskevich kemudian hari menjadi Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Moskow. Kelengkapan ruangan dan altar baru dikerjakan oleh tenaga-tenaga ahli Ukraina, Belarusia, dan Rusia. Perusahaan-perusahaan di Moskow menangani semua pekerjaan pemasangan marmer. Perabot dikerjakan di bawah pengawasan Vladimir Mukhin oleh siswa-siswa sekolah kejuruan renovasi Sankt-Peterburg. Kaca patri untuk tingkap mawar pada dinding muka bangunan dibuat di Toruń, sementara kaca-kaca patri untuk jendela-jendela lain dibuat oleh Tolotschko, sebuah perusahaan dari Hrodna, Belarusia.[4][5][11] Upacara pembukaan kembali Gereja katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda akhirnya digelar pada tanggal 12 Desember 1999. Pemberkatan ulang dilakukan oleh Kardinal Sekretaris Negara Takhta Suci Vatikan, Angelo Kardinal Sodano.[5] Bangunan katedral mencakup sebuah perpustakaan, kantor editor majalah Pewarta Katolik — Terang Injil (bahasa Rusia: Католический вестник — Свет Евангелия), dan kantor lembaga amal Caritas cabang Moskow.
Arsitektur dan fasilitas
suntingKatedral bergaya Neogotik ini adalah sebuah gedung basilika-semu berdenah salib dengan tiga panti umat dan satu apsis. Dinding dibangun dari material batu-bata merah, dan sisi luarnya tidak dilepa. Selasar utamanya yang terbagi menjadi lima petak ruang membujur sepanjang 65 meter, masing-masing memiliki sayap sisi sepanjang 13 meter. Menara lentera astakona menjulang setinggi 30 meter di atas area pertemuan keempat sayap bangunan. Bentuk muka bangunan gereja ini meniru atas rancangan muka bangunan Biara Westminster, sementara bentuk menaranya kurang lebih menyerupai bentuk menara Katedral Milan.[5][12] Sebagaimana lazimnya didapati pada bangunan-bangunan gereja gaya lama, area selasar kiri dan kanan masing-masing diperkuat dengan lima penyangga yang melambangkan Dasatitah. Sebagai bagian dari usaha renovasi, salib-salib ditegakkan di puncak menara-menara utama. Pada bagian muka bangunan, kemuncak tengah dan dua kemuncak lain dihiasi mustaka berbentuk lambang kebesaran Paus Yohanes Paulus II dan lambang kebesaran Uskup Agung Tadeusz Kondrusiewicz.[12]
Sepuluh undakan menuju portal melambangkan Dasatitah, undakan ke-11 melambangkan Yesus Kristus.[6][12] Portal melambangkan pintu surga, yang dicapai melalui kepatuhan kepada Dasatitah dan ajaran-ajaran Yesus. Portal diapit pilar-pilar dan bermahkotakan wimperg, tebar-layar semu atau tebar-layar hias. Tunjuk-langit pada puncak wimperg dibentuk sedemikian rupa sehingga menyerupai sebuah mustaka. Wimperg diberi hiasan relief, dan di tengah-tengahnya terpampang monogram keemasan "VMIC", singkatan dari Virgo Maria Immaculata Concepta (Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda). Pada rancangan awal, yang terpampang pada wimperg bukanlah monogram tersebut, melainkan ukiran Bintang Daud,[6][12] mengacu kepada agama Yahudi yang dianut Santa Perawan Maria. Di atas wimperg terdapat tingkap mawar setinggi 3 meter, berkerangka batu tembus cahaya berwarna cerah.[12]
Interior
suntingDi kiri dan kanan gawang pintu terdapat sebuah krusifiks dan sebuah bejana air suci dari batu. Di sisi kiri atas gawang pintu terpasang bata dari gedung Basilika Lateran, sementara di sisi kanan atas gawang pintu terpasang medali perayaan yubileum tahun 2000. Di dinding kanan vestibula terdapat pintu menuju selasar menurun ke kripta, kemudian menanjak ke matroneum orgel, dan akhirnya kembali menurun sampai ke pintu di tembok kiri. Di ruang bawah tanah terdapat sebuah oratorium, ruangan-ruangan bimbingan katekisasi, dan kantor lembaga amal kasih Caritas.[12]
Bangku-bangku ditempatkan di lajur utama panti umat, sementara bilik-bilik pengakuan dosa ditempatkan di lajur-lajur sayap. Ada bangku di dalam bilik-bilik pengakuan dosa sampai gereja ditutup pada tahun 1938. Sesudah rekonstruksi, bilik di sisi kiri diperuntukkan bagi kaum wanita, dan bilik di sisi kanan diperuntukkan bagi kaum pria.[12] Di antara lajur sayap dan lajur utama panti umat terdapat jajaran pilar, terdiri atas empat pilar dan dua pilar-separuh. Pilar-pilar dan langit-langit dicat putih, sementara tembok dicat kuning gading. Lantai dilapisi lempeng-lempeng pualam kelabu cerah dan kelabu gelap yang ditata berselang-seling membentuk corak poleng.[12]
Sebagian besar dari jendela-jendela kaca patrinya yang setinggi 85 meter (279 kaki) diperindah dengan corak-corak hias abstrak. Seni kaca patri pada jendela-jendela di bagian depan bangunan menampilkan lambang kebesaran para Nunsius Apostolik, yakni John Kardinal Burkowski dan Francesco Kardinal Colasuonno. Jendela-jendela di area transep sedikit lebih besar ukurannya dan lebih rumit corak hiasnya. Jendela di bangunan sayap kanan dihiasi karya seni kaca patri yang menampilkan sosol Santo Petrus dan Santo Andreas, lambang cabang Barat dan cabang Timur dari Gereja Katolik. Seni kaca patri di jendela bangunan sayap kiri menampilkan sosok Paus Yohanes Paulus II, yang tampak sedang menyaksikan penampakan Bunda Maria di Fátima. Di bawah jendela-jendela di area panti umat berjajar empat belas relief perhentian jalan salib.[12]
Pintu ke ruang sakristi terdapat di ujung lajur kanan panti umat, tepat di sebelah kor, sementara di ujung lajur kiri terdapat Kapel Kerahiman Allah. tabernakel ditempatkan di altar kapel tersebut. Altar utama dilapisi batu pualam hijau tua, menyimpan relikui Santo Andreas, Santo Zeno, Gregorius Nisa, Gregorius Nazianzus, Santo Kosmas, Santo Damianus, dan Santa Anastasia, juga relikui kerudung Bunda Maria, dan sebuah relikui yang disumbangkan Keuskupan Verona. Ambo (mimbar) terletak di sisi kanan altar, menjorok keluar dari soleas (alas mimbar), dan dilapisi batu marmer yang sama jenisnya. Pada dinding apsis di belakang altar terpampang krusifik batu setinggi sembilan meter dengan korpus setinggi tiga meter. Patung Bunda Maria dan Yohanes Pembaptis berbahan baku lepa karya arsitek Svyatoslav Sakhlebin terpasang di kiri kanan konsol. Berseberangan dengan altar, di atas vestibula, terletak balkon orgel, yang mula-mula adalah ruang untuk menampung 50 orang anggota paduan suara. Sebagian besar dari luas ruang tersebut kini ditempati orgel.[12]
Orgel dan lonceng
suntingOrgel yang ada saat ini adalah salah satu orgel terbesar di Rusia, dan merupakan orgel ketiga yang dipasang semenjak gereja ini berdiri. Orgel pertama disita negara pada tahun 1938, sementara orgel kedua adalah sebuah orgel elektronik dengan 60 register yang dipasang sewaktu gereja direnovasi pada tahun 1999. Orgel elektronik tersebut adalah sumbangan dari "Aid to the Church in Russia", lembaga amal Amerika Serikat pimpinan Padri Marcel Guarnizo, yang ditahbiskan menjadi diakon semasa renovasi berlangsung pada tahun 1997. Orgel elektronik diganti dengan orgel biasa pada kurun waktu tahun 2002–2005.[13][14]
Orgel katedral tersebut dibuat pada tahun 1955 oleh Orgelbau Kuhn AG di Männedorf, Swiss, untuk Basel Münster, katedral Kalvinis Injili di Basel, Swiss. Katedral Swiss ini menghibahkan orgel tersebut beserta semua pipanya, kecuali pipa terbesar (Nr.65 bas utama 32 kaki). Orgel dibongkar pada tahun 2002 dan dikirim ke Moskow. Pipa-pipanya dibungkus dengan pakaian-pakaian baru, sumbangan dari masyarakat Basel yang nantinya dibagi-bagikan kepada fakir miskin di kota Moskow. Pemasangan orgel di Moskow dikerjakan perusahaan Orgelbau Schmid dari Kaufbeuren, Jerman, di bawah pimpinan Gerhard Schmid, yang menolak diberi imbalan jasa. Ketika pekerjaan pemasangan sedang berjalan, Schmid tewas akibat terjatuh dari perancah pada tanggal 9 September 2004. Kegiatan pemasangan orgel dituntaskan putranya, Gunnar Schmid.[13][15]
Pipa sepanjang 10 meter yang tersisa di Swiss kemudian hari disatukan dengan orgel baru Katedral Münster, milik Khazanah Benda Budaya Swiss Bersignifikansi Nasional dan Regional. Pipa ini mampu menghasilkan nada berfrekuensi 16,35 Hz, not bas C0 empat oktaf di bawah C tengah. Pipa sejenis dibuat ulang di Moskow dan disatukan dengan orgel hibahan pada tahun 2009.[14]
Lima buah lonceng gereja dipasang pada struktur atas gedung di balik dinding dengan tiga serangkai pelengkung runcing di sebelah kiri muka bangunan. Semuanya dicetak tuang oleh perusahaan pembuat lonceng Felczyński di Przemyśl, Polandia, dan merupakan sumbangan dari Uskup Wiktor Skworc[4][12] Lonceng-lonceng tersebut digerakkan secara elektronis. Lonceng terbesar berbobot 900 kilogram (2.000 pon) dan diberi nama "Bunda Maria Fátima". Nama lonceng-lonceng yang lain, dari yang terkecil sampai yang terbesar, adalah "Yohanes Paulus II", "Santo Yudas Tadeus" (nama santo pelindung Uskup Agung Tadeusz Kondrusiewicz), "Ulang Tahun 2000", dan "Santo Viktor" (nama santo pelindung Uskup Wiktor Skworc).[4][12]
Abad ke-21
suntingPada tanggal 11 Februari 2002, Paus Yohanes Paulus II membentuk kepengurusan Keuskupan Agung Moskow dan mengangkat Administrator Apostolik Tadeusz Kondrusiewicz menjadi uskup agung sekaligus metropolit. Langkah ini dikecam Batrik Alexey II, yang menyifatkannya sebagai suatu "ketidakramahan", lantaran yakin bahwa Gereja Katolik melihat Rusia sebagai lahan garapan misionaris.[16] Pada saat yang sama, Gereja Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda ditetapkan menjadi katedral Keuskupan Agung Moskow. Pada bulan Maret 2002, umat gereja katedral Keuskupan Agung Moskow dan umat Katolik di kota-kota Eropa lainnya ikut serta dalam doa rosario bersama yang dipimpin Sri Paus lewat konferensi video. Semenjak dibuka kembali, berbagai ibadat diselenggarakan setiap hari di katedral ini. Bahasa liturgi utama untuk perayaan Misa adalah bahasa Rusia, tetapi ada pula penyelenggaraan ibadat dalam bahasa Polandia, bahasa Inggris, bahasa Prancis, bahasa Spanyol, bahasa Korea, bahasa Latin, dan bahasa Armenia (dengan Ritus Armenia).[17]
Orgel baru (memiliki 74 tuas register, 4 jajar tuts, dan 5.563 batang pipa) diberkati Uskup Agung Moskow, Tadeusz Kondrusiewicz, pada tanggal 16 Januari 2005. Seusai perayaan Misa, digelar konser pembuka Festival Internasional Musik Orgel yang pertama. Festival yang berlangsung sebulan penuh ini beberapa kali menggelar konser orgel di dalam gereja. Konser penutup menampilkan James Edward Goettsche, organis utama Basilika Santo Petrus.[18] Konser-konser orgel maupun musik Gereja digelar secara berkala di dalam gereja ini. Selain konser-konser tertentu yang menjual karcis masuk, konser-konser yang digelar di dalam gereja ini biasanya boleh ditonton secara cuma-cuma. Pada tanggal 12 April 2010, gereja ini menjadi tempat dilangsungkannya ibadat peringatan arwah para korban kecelakaan Tu-154 Angkatan Udara Polandia tahun 2010.[5]
Baca juga
suntingRujukan
sunting- ^ "Russlands größte katholische Kirche" [Gereja Katolik terbesar di Rusia] (dalam bahasa Jerman). Deutschlandradio. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-29. Diakses tanggal 29 Januari 2012.
- ^ "Kath. Kathedrale in Moskau verlegt Gottesdienste" [Katedral Katolik di Moskow kembali digunakan untuk peribadatan] (dalam bahasa Jerman). Priesterbruderschaft St. Pius X. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2012. Diakses tanggal 27 Desember 2011.
- ^ храм римско-католический [Gereja Katolik Roma] (dalam bahasa Rusia). Министерство культуры Российской Федерации—Главный инофрматционно-Вычислителый центр. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Februari 2012. Diakses tanggal 30 Desember 2011.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s История кафедрального собора в Москве [Sejarah gereja katedral Moskow] (dalam bahasa Rusia). Catholic.ru. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-03-20. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
- ^ a b c d e f g h i j k l m О Храме [Tentang gereja] (dalam bahasa Rusia). Situs web resmi Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 March 2009. Diakses tanggal 30 March 2009.
- ^ a b c d e Film dokumenter televisi mengenai Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda di Moskow, dari serial "Mitos dan Legenda" yang tayang di saluran televisi Stolitsa; (dalam bahasa Rusia), temu balik tanggal 30 Maret 2009
- ^ "I. Фонды учреждений, организаций, предприятий-разравотчиков проектной дукументации" [Dokumentasi agen pendanaan, organisasi, proyek pengembangan ekonomi] (dalam bahasa Rusia). Московское Городское Объединение Архивов. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2012. Diakses tanggal 3 Januari 2012.
- ^ Dari sudut pandang Vladimir Vysotsky mengenai Moskow dan pahlawan-pahlawan sastranya, esai karangan Lyubov Ossipova, Mei 1985; tonton daring Diarsipkan 2021-09-21 di Wayback Machine. (dalam bahasa Russia), temu balik tanggal 30 Maret 2009
- ^ Watch 1991, hlm. 74, 147–149.
- ^ Московские власти проводят подсветку католического собора [Lightning implemented on the Catholic Cathedral by Russian administrations] (dalam bahasa Russian). NEWSru.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-06. Diakses tanggal 30 March 2009.
- ^ "Instytut Zabytkoznawstwa i konsewatorstwa" [Lembaga Warisan dan Pelestarian Budaya] (dalam bahasa Polandia). Universitas Nikolaus Kopernikus di Toruń. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2009. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
- ^ a b c d e f g h i j k l О Храме » Архитектура храма [Tentang gereja» Arsitektur] (dalam bahasa Rusia). Situs web resmi Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Maret 2009. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
- ^ a b Jan Smirnitski (17 Januari 2005). Дядя, дай подудеть! [Bolehkan saya merokok, Paman?] (dalam bahasa Rusia). Moskovskij Komsomolets. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 April 2012. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
- ^ a b "Organ" [Orgel] (dalam bahasa Inggris). Lembaga Amal "De Boni Arte". Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2012. Diakses tanggal 30 Desember 2011.
- ^ "Firmenportrait 1955–2005" [Potret Perusahaan 1955–2005] (dalam bahasa Jerman). Orgelbau Schmid Kaufbeuren e.K. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
- ^ Greg Watts (14 Februari 2004). "Rusia dan Roma mempertimbangkan ulang ihwal menjalin hubungan". The Sunday Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-08-01. Diakses tanggal 2020-05-15.(perlu berlangganan)
- ^ О Храме » Расписание Богослужений [Tentang gereja» Keanggotaan] (dalam bahasa Rusia). Situs web resmi Gereja Katedral Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2009. Diakses tanggal 21 April 2009.
- ^ Международный фестиваль органной музыки. [Festival Internasional Musik Orgel] (dalam bahasa Rusia). 10 Februari 2005. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-06-04. Diakses tanggal 30 Maret 2009.
Bacaan lanjutan
sunting- O. N. Orobey; O. I. Lobov (2001). Stroiteli Rossii. XX vek: antologiya (Cтроители России. XX век: антология) (dalam bahasa Rusia). O Master Verlag. ISBN 5-9207-0001-7.
- P. V. Sytin (2008) [terbit perdana tahun 1948]. Iz istorii moskovskikh ulits (Из истории московских улиц) (dalam bahasa Rusia). Moskow: Exmo Verlag. ISBN 978-5-699-24988-6.
- Glasnost in Jeopardy: Human Rights in the U.S.S.R. Helsinki Watch. Maret 1991. ISBN 978-0-929692-89-0. Diakses tanggal 6 Januari 2012.