Koto Tuo, Sungai Tarab, Tanah Datar

nagari di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat

Koto Tuo merupakan salah satu nagari yang termasuk dalam Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar.

Koto Tuo
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenTanah Datar
KecamatanSungai Tarab
Kode Kemendagri13.04.08.2007 Edit nilai pada Wikidata
Luas250X100m
Jumlah penduduk598 jiwa
Peta
PetaKoordinat: 0°24′18.000″S 100°32′38.400″E / 0.40500000°S 100.54400000°E / -0.40500000; 100.54400000

Sejarah

sunting

Koto Tuo secara istilah berasal dari kata koto nan tuo (kampung yang tua) yang dalam perkembangannya masyarakat yang dihuni sebagian besar oleh suku Bodi, Caniago, Piliang, Melayu, Bendang, dan Kutu Anyia ini memiliki sejarah yang sangat penting yaitu sebagai tempat Songyobu Jepang bermukim dalam melarikan diri dari tentara Jepang.

Ekonomi

sunting

Hampir 90% masyarakat nagari koto tuo bertumpu dalam berdagang kopi bubuk yang menjangkau hampir seluruh daerah di indonesia, sehinga nagari koto tuo terkenal dengan nagari penghasil kopi di kecamatan sungai tarab dan yang terbesar karena memiliki alat dan sarana yang memadai. Masyarakat biasanya menggunajam kopi jenis robusta. Selain berdagang kopi masyarakat mengolah sawah dan ladangnya sesuai musim, jika musim hujan masyarakat akan mulai menanam padi dan jika sebaliknya masyarakat akan menanam tanaman komoditi seperti: cabai, terong, tomat, jagung, kacang dan tanaman-tanaman yang mendukung lainnya.

Pendidikan

sunting

Dalam segi pendidikan nagari kototuo lebih mendahulukan pendidikan agama, dengan agenda "wajib magrib mengaji", yang dilaksanakan di 5 tempat yang berbeda, 3 di musala, 1 di Masjid Baiturrahim dan 1 di rumah penduduk. Tetapi masyarakat bukan meninggalkan pendidikan formal, sekolah yang terdapat di koto tuo hanya tingkat Taman kanak-kanak, dan Sekolah Dasar hal ini dikarenakan permintaan dari pemerintah tanah datar yang menetapkan bahwa masyarakat koto tuo diharuskan menempuh pendidikan SMP dan SMA di luar nagari seperti di nagari Pasie Laweh, Sungai Tarab, atau di Batusangkar pemerintah tidak mengizinkan pembuatan SMP dan SMA karena daerah yang kecil yang direncanakan akan dijadikan tempat pariwisata jalan langsung untuk mendaki gunung marapi.

Kesenian

sunting

Kesenian di koto tuo adalah randai, yang satu-satunya nagari di kecamatan sungai tarab yang masih memegang erat tradisi tersebut dan oleh karena itu meraih penghargaan sebagai "nagari kesenian adat" di sungai tarab. Selain randai masyarakat juga mendidik anak-anak remaja dengan kesenian pencak silat, dengan julukan "silek harimau" hal ini dilakukan untuk mempersiapkan anak remaja putra untuk suatu ketika pergi merantau ke luar Sumatera Barat.

Geografis

sunting

Nagari koto tuo berbatasan langsung dengan:

Utara Nagari Padang Laweh
Selatan Nagari Sungai Tarab
Barat nagari Sungai Tarab
Timur Nagari Pasie Laweh

Pembagian daerah jorong di nagari koto tuo sendiri terdiri dari 4 jorong yaitu:

  1. Jorong Koto Tuo
  2. Jorong Babusalam
  3. Jorong Pematang Tinggi

Olahraga

sunting

Dalam keterbatasan lahan masyakat hanya mengandalkan dua olahraga yaitu bulu tangkis dan sepak takraw.

Pranala luar

sunting