Kabupaten Lima Puluh Kota

kabupaten di Indonesia, di pulau Sumatera
(Dialihkan dari Limapuluh Koto)

Kabupaten Lima Puluh Kota (bahasa Minangkabau: Limo Puluah Koto; Jawi, ليمو ڤولوه كوتو) adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Nagari Sarilamak. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 3.354,30 km2 dan berpenduduk sebanyak 348.555 jiwa (Sensus Penduduk 2010).[5] Kabupaten ini terletak di bagian timur wilayah provinsi Sumatera Barat atau 124 km dari Kota Padang, ibu kota provinsi. dilalui langsung oleh garis Khatulistiwa

Kabupaten Lima Puluh Kota
50 Kota
Transkripsi bahasa daerah
 • Jawi Minangليمو ڤولوه كوتو
 • Alfabet MinangLimo Puluah Koto
Dari atas, ke bawah: Lembah Harau, Kantor Bupati Limapuluh kota di Sarilamak, Kelok Sembilan, Menhir Megalit Sungai Talang, Bukit Bulek Taram
Lambang resmi Kabupaten Lima Puluh Kota
Peta
Kabupaten Lima Puluh Kota di Sumatra
Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota
Peta
Kabupaten Lima Puluh Kota di Indonesia
Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota
Kabupaten Lima Puluh Kota (Indonesia)
Koordinat: 0°01′00″S 100°35′14″E / 0.0168°S 100.5872°E / -0.0168; 100.5872
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
Tanggal berdiri19 Maret 1956[1]
Dasar hukumUU Nomor 12 Tahun 1956[1]
Ibu kotaSarilamak
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 13
  • Nagari: 79
Pemerintahan
 • BupatiSafaruddin Datuak Bandaro Rajo
 • Wakil BupatiRizki Kurniawan Nakasri
 • Sekretaris DaerahHerman Azman
Luas
 • Total3.354,30 km2 (1,295,10 sq mi)
Populasi
 • Total388.585
 • Kepadatan120/km2 (300/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,80%
Kristen 0,20%
- Protestan 0,13%
- Katolik 0,07%[2]
 • IPMKenaikan 69,68 (2021)
sedang[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1308 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0752
Pelat kendaraanBA xxxx C**
Kode Kemendagri13.07 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 632.930.786.000.- (2013)[4]
Situs weblimapuluhkotakab.go.id

Sejarah

sunting

Menurut tukang kaba, dalam salah satu tambo- cerita historis tetang asal-usul dan silsilah nenek moyang orang Minangkabau di Sumatera Barat terdapat sebuah kerajaan Pariangan yang dipimpin oleh Datuak Badaryo Kayo. Ia memiliki saudara seayah bernama Datuak Ketumanggugan dan Datuak Perpatih Nan Sabatang. Suatu hari kedua saudara ini bertemu Datuak Bandaryo Kayo guna membicarakan masalah kepadatan penduduk di kerajaan tersebut. Dalam pertemuan itu disepakati untuk memindahkan sebagian peduduk kerajaan ke daerah pemukiman baru.

Setelah mengetahui daerah-daerah yang akan dijadikan permukiman baru, mulailah pemindahan sebagai penduduk ke tiga arah yakni Utara, Barat dan Timur. Daerah permukiman baru di sebelah Barat kemudian diberi nama Luhak (daerah) Agam. Daerah sebelah Timur dinamakan Luhak Tanah Datar. Semetara itu, Datuak Sri Maharajo Nan Banego memimpin 50 orang menuju ke arah Utara, daerah Payakumbuh. Tempat ini kemudian dikenal dengan nama Luhak Lima Puluah yang dalam perkembanganya menjadi Kabupaten 50 Kota. Untuk mengenang searah asal-usul nama kabupaten ini, pada lambang daerahnya kemudian dicatumkan angka 50.[6]

Peninggalan sejarah

sunting

Di pelosok desa Mahat, kecamatan Bukit Barisan, banyak ditemukan peninggalan kebudayaan megalitikum. Di desa ini dapat disaksikan pemandangan kumpulan batu-batu menhir dengan latar belakang perkebunan tanaman gambir yang menyerupai panorama perkebunan teh di daerah Puncak, Jawa Barat. Karena pemandangan inilah, pada tahun 1981 desa Mahat dimasukkan dalam salah satu objek wisata dari 73 objek wisata di kabupaten ini.

Menurut sebagian sejarawan, Minanga Tamwan berada di hulu sungai Kampar, di sebelah timur kabupaten Lima Puluh Kota. Daerah ini tercantum dalam Prasasti Kedukan Bukit sebagai daerah asal Dapunta Hyang Sri Jayanasa, pendiri Kerajaan Sriwijaya. Dalam prasasti tersebut Dapunta Hyang membawa 20.000 tentara dengan perbekalan sebanyak dua ratus peti berjalan dengan perahu, dan yang berjalan kaki sebanyak seribu tiga ratus dua belas orang. Tambo Minangkabau mencatat bahwa Dapunta Hyang turun dari Gunung Marapi ke Minanga Tamwan dan keturunannya meluaskan rantau ke selatan Sumatra.[7] Minanga Tamwan atau Minanga Kabwa diperkirakan merupakan asal usul nama Minangkabau.

Geografis

sunting

Batas Wilayah

sunting
Utara Kampar, Riau
Timur Kampar, Riau
Selatan Tanah Datar dan Sijunjung
Barat Agam dan Pasaman

Kota Payakumbuh merupakan enklave kabupaten ini.

Pemerintahan

sunting

Daftar Bupati

sunting
No Potret Bupati[8] Mulai Jabatan Akhir Jabatan Prd. Ket. Wakil Bupati
1
  Syahfiri Sutan Pangeran (Kepala Luhak)
8 Oktober 1945
23 Januari 1946
1
[Ket. 1]
2
  Bagindo Moerad (Wali Luhak)
23 Januari 1946
1947
2
3
  Alifuddin
1947
1948
3
4
  Arisun St. Alamsyah
1948
15 Januari 1949
4
[Ket. 2]
5
  Saalah Sutan Mangkuto
18 Februari 1949
1949
5
6
  Sultani Sutan Malako
1950
1950
6
7
  H.
Darwis Dt. Tumangguang
1950
1956
7
8
  Syahboedin Latif Dt. Si Bungsu
1956
1957
8
9
  Ahmad Chatib
1957
1957
9
10
  Anwar Dt. Majo Basa Nan Kuniang
1957
1958
10
11
  Zainal Abidin St. Saridano
1958
1959
11
12
  Inspektur Pol.
S.M. Djoko
1960
1961
12
13
  Letkol. Inf.
Slamet Suhindrio
1961
1967
13
14
  Kol. Inf.
A. Syahdin Dt. Bandaro
1967
1973
14
-
  Drs.
Sarudji Ismail
1973
1974
-
[Ket. 3]
15
  Kol. Inf. H.
Burhanuddin Putih
1975
1980
15
1980
1985
16
16
  Kol. CZI
Djofri
1985
1990
17
17
  Drs. H.
Aziz Haily
M.A.
1990
1995
18
1995
2000
19
18
  dr.
Alis Marajo Dt. Sori Marajo
Juni 2000
Juni 2005
20
Amri Darwis
-
  Drs. H.
Basril Thaher
Juni 2005
Agustus 2005
-
[Ket. 4]
19
  Drs. H.
Amri Darwis
S.A.
Agustus 2005
Agustus 2010
21
Irfendi Arbi
-
  Drs.
Syafrial
Agustus 2010
November 2010
-
[Ket. 5]
20
  dr.
Alis Marajo Dt. Sori Marajo
11 November 2010
11 November 2015
22
Asyirwan Yunus
-
  H.
Yendri Tomas
S.E., M.M.
11 November 2015
26 Januari 2016
-
[Ket. 6][9]
26 Januari 2016
17 Februari 2016
-
[Ket. 7][10]
21
  Ir.
Irfendi Arbi
M.P.
17 Februari 2016
17 Februari 2021
23
Ferizal Ridwan
-
  Widya Putra
S.Sos., M.Si.
17 Februari 2021
26 Februari 2021
-
[Ket. 8][11]
22
  Safaruddin Datuak Bandaro Rajo
S.H.
26 Februari 2021
Petahana
24
[12]
Rizki Kurniawan Nakasri
Catatan
  1. ^ Pelaksanaan harian dijabat sementara oleh Dr. Adnan W.D.
  2. ^ Meninggal dunia saat menjabat
  3. ^ Pejabat Sementara Bupati Lima Puluh Kota
  4. ^ Pelaksana Harian Bupati Lima Puluh Kota
  5. ^ Penjabat Bupati Lima Puluh Kota
  6. ^ Pelaksana Harian Bupati Lima Puluh Kota
  7. ^ Penjabat Bupati Lima Puluh Kota
  8. ^ Pelaksana Harian Bupati Lima Puluh Kota


Dewan Perwakilan

sunting

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[13] 2019–2024[14] 2024–2029
PKB 2   2   3
Gerindra 5   6   4
PDI-P 2   2   1
Golkar 6   5   5
NasDem 0   1   5
PKS 2   4   5
Hanura 4   4   1
PAN 3   3   3
PBB 2   0   0
Demokrat 5   5   5
PPP 4   3   3
Jumlah Anggota 35   35   35
Jumlah Partai 10   10   10


Kecamatan

sunting

Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki 13 kecamatan dan 79 nagari. Luas wilayahnya mencapai 3.571,14 km² dan penduduk 374.067 jiwa (2017) dengan sebaran 105 jiwa/km².[15][16]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Lima Puluh Kota, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah Status Daftar
13.07.13 Akabiluru 7 Nagari
13.07.12 Bukik Barisan 5 Nagari
13.07.02 Guguak 5 Nagari
13.07.08 Gunuang Omeh 3 Nagari
13.07.05 Harau 11 Nagari
13.07.07 Kapur IX 7 Nagari
13.07.09 Lareh Sago Halaban 8 Nagari
13.07.04 Luak 4 Nagari
13.07.11 Mungka 5 Nagari
13.07.06 Pangkalan Koto Baru 6 Nagari
13.07.03 Payakumbuh 7 Nagari
13.07.10 Situjuah Limo Nagari 5 Nagari
13.07.01 Suliki 6 Nagari
TOTAL 79


Demografi

sunting

Penduduk Kabupaten Lima Puluh Kota[17] berdasarkan Sensus Penduduk Tahun 2010, berjumlah 348.555 jiwa yang terdiri atas 172.571 Laki-Laki dan 175.984 Perempuan. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki kepadatan penduduk 98 jiwa per km², dan pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun sekitar 1,11 persen per tahun.

Pariwisata

sunting

Kabupaten Lima Puluh Kota[18] memiliki beragam objek wisata. Baik itu wisata alam, objek cagar budaya, ataupun wisata kuliner.

Objek Cagar Budaya

sunting
  1. Kawasan megalit Belubus
  2. Kawasan Megalit Maek
  3. Situs Cagar Budaya PDRI Kototinggi
  4. Peninggalan Rumah Tan Malaka
     
    Rumah Tan Malaka

Objek Wisata Alam

sunting
  1. Lembah Harau
  2. Batang Tabik Waterpark
  3. Panorama Selat Malaka
  4. Danau Buatan Koto Panjang
  5. Wisata Alam Kapalo Banda (WAKanda)
  6. Panorama Bukik Kanduang
  7. Panorama Kayu Kolek
  8. Gunung Bungsu Taeh Bukik
  9. Air terjun Sialang Sago
  10. Air Terjun sarasah Bunta
  11. Air terjun sarasah murai
  12. Air terjun sarasah Donat
  13. Air terjun aka barayun
  14. Air terjun Lubuk Bulan
  15. Air terjun sarasah tanggo
  16. Air terjun sarasah barasok
  17. Air terjun Lubuk batang
  18. Ikan banyak pandan gadang
  19. Queen Park boncah Godang
  20. Panorama Lingkueh
  21. Pantai Lonta Sialang
  22. Danau Aia Sonsang
  23. Bukit Batu Manda
  24. Padang Mangateh
     
    Padang Mangateh
  25. Kampung Sarosah Harau
  26. Kampung Guguak Lago
  27. Embung Baboy
  28. Bukit Landmark
  29. Pemandian Aia Baba
  30. Bukit Kelinci
  31. Bukit Posuak
  32. Panorama Kubua Jawi
  33. Ngalau Indah

Referensi

sunting
  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  2. ^ a b "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2021" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-05. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-12-01. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  4. ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-02-14. Diakses tanggal 2013-02-15. 
  5. ^ "Hasil Sensus Penduduk Sumatera Barat Tahun 2010". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-03-03. Diakses tanggal 2022-07-11. 
  6. ^ Profil Daerah Kabupaten dan Kota Jilid 1. Jakarta: Penerbit Buku Kompas. 2001. hlm. 45–46. ISBN 979-709-009-4. 
  7. ^ Jamal. Manyigi Tambo Minangkabau. 
  8. ^ https://limapuluhkotakab.go.id/lpk-profil-daerah/sejarah
  9. ^ https://limapuluhkotakab.go.id/lpk-detail-berita/RUdZL2Jid0E2VTB0ZDV3MU1ZSVM1QT09
  10. ^ Yendri Tomas Resmi Jadi Pj Bupati Limapuluh Kota, diakses 27 Desember 2020.
  11. ^ https://kominfo.limapuluhkotakab.go.id/Welcome/lihatBerita/2634
  12. ^ https://padangkita.com/profil-safaruddin-datuak-bandaro-rajo-rizki-kurniawan-nakasri-bupati-dan-wakil-bupati-limapuluh-kota/
  13. ^ Perolehan Kursi DPRD Lima Puluh Kota 2014-2019
  14. ^ Perolehan Kursi DPRD Lima Puluh Kota 2019-2024
  15. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  16. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  17. ^ Efendi, Feni; Hazmi, Nahdatul; Weriantoni; Wendra Yunaldi (2024). Kabupaten Lima Puluh Kota: Keunikan Sosial Dan Budaya sebagai Daya Tarik Serta Potensi Ekonomi Pembangunan. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. ISBN 978-623-88775-9-1. 
  18. ^ Efendi, Feni; Weriantoni (2024). Kabupaten Lima Puluh Kota: Bisnis, Budaya, Pariwisata Pendongkrak Ekonomi dan Pembangunan. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. ISBN 978-623-88775-6-0. 

Pranala luar

sunting