Pembicaraan Pengguna:Swarabakti/Arsip2019
Undangan Tantangan Eropa 2019
suntingMari kita awali tahun 2019 ini dengan mengikuti ajang Tantangan Eropa! Dalam ajang kali ini, Anda dapat memilih salah satu dari dua jenis tantangan, yaitu tantangan merintis artikel atau mengembangkan artikel. Jika Anda memutuskan untuk merintis artikel, ada 15 tantangan unik yang perlu dilewati, sementara jika Anda mau mengembangkan artikel, Anda dapat menulis sendiri ataupun menerjemahkan dari artikel yang sudah menjadi artikel pilihan di Wikipedia lain. Mereka yang berhasil menyelesaikan tantangan merintis artikel akan mendapatkan bingkisan dari Wikimedia Indonesia. Mereka yang berhasil menyelesaikan tantangan mengembangkan artikel juga akan mendapatkan bonus kartu pos dari Eropa. Ajang ini akan dibuka pada tanggal 2 Januari dan ditutup pada tanggal 1 Februari 2019. Bergabunglah sekarang! MediaWiki message delivery (bicara) 31 Desember 2018 09.47 (UTC)
Pemilihan pengurus 2019
suntingPemilihan pengurus 2019 sudah dimulai! Terdapat tiga bakal calon pengurus dan tiga bakal calon birokrat. Bagi yang tertarik dipersilakan untuk ikut memberikan suara. MediaWiki message delivery (bicara) 2 Februari 2019 09.08 (UTC)
Salam kenal
suntingHalo, saya sangat senang sekali membaca artikel Bahasa Palembang yang sebagian besar telah disunting oleh Anda dan juga informasi yang Anda berikan juga lengkap dan bagus. Saya ingin bertanya dengan Anda, apakah Anda orang Palembang asli? Jika, ya saya juga wong kito saya juga ingin mengembangkan artikel yang berbau budaya Sumatera Selatan khususnya Palembang. Ngomong-ngomong apakah Anda tahu tentang Wikipedia Palembang yang dalam uji coba? (https://incubator.wikimedia.org/wiki/Wp/mui/Laman_Luan) bisakah kita melakukan kolaborasi supaya Wikipedia bahasa Palembang dapat dirilis seperti bahasa daerah lainnya di Indonesia. Banyak sekali yang ingin saya tanyakan kepada Anda namun semoga Anda dapat membalas pesan ini karena saya ingin berkenalan dengan Anda dan berkolaborasi tentang artikel budaya Melayu Palembang. Salam kenal --Farhan Curious (bicara) 12 Februari 2019 12.02 (UTC)
- @Farhan Curious: Halo, terima kasih apresiasinya. Secara suku saya bukan orang Palembang asli, tapi saya lahir dan besar di Palembang, jadi kurang-lebih paham dengan budaya Palembang khususnya dan Sumsel pada umumnya. Wikipedia uji coba bahasa Palembang format sekarang itu saya yang rombak, hehe. Sebelumnya sudah 150 artikel, tapi isinya spam semua (cuma cerita-cerita kelakar betok, bukan dalam format artikel yang seharusnya). Jadi November lalu saya minta hapus artikel-artikel lama dan mulai ulang projectnya. Terus juga saya lihat tadinya halaman depan itu pakai bahasa Palembang Alus. Memang bagus sih kalau mau melestarikan ragam tersebut, tapi rasanya kurang pas dengan tujuan utama Wikipedia untuk menyebarkan ilmu pengetahuan seluas-luasnya. Percuma saja kita ngotot bahasa halus jika tidak ada yang paham. Maka saya ganti jadi bahasa sehari-hari agar lebih mudah dimengerti. Bisa dicek Discussion page soal perubahan-perubahan ini. O ya, akhir-akhir ini saya masih sibuk kuliah, jadi tidak sempat berkontribusi ke inkubator. Boleh dibantu, malah kalau perlu ajak juga penutur bahasa Palembang yang lain. Bagaimanapun bahasa Palembang hanya bahasa kedua saya (setelah bahasa Indonesia), sedangkan project tersebut perlu penutur asli. Juga tolong bantuannya jika ada sumber-sumber yang bisa dipakai sebagai rujukan untuk bahasanya (kamus dan literatur lainnya). Sekali lagi terima kasih, dan salam kenal juga! Masjawad99 (bicara) 13 Februari 2019 02.01 (UTC)
@Masjawad99: Halo, Terimakasih atas balasannya . Oh, pantesan saya lihat Inkubator Wikipedia Bahasa Palembang sudah cukup baik soalnya saya pernah sempat membacanya dan sangat sulit bagi saya untuk memahami bahasanya. Ya, saya sangat setuju dengan penggunaan bahasa Palembang Alus yang banyak orang kurang paham. Iya saya juga ingin berkontribusi di dalam inkubator tersebut tapi masih pusing bagaimana caranya hehehe karena secara teknis berbeda dengan Wikipedia yang bukan uji coba dan juga jika ingin mengajak orang asli Palembang untuk berkontribusi di Wikipedia menurut saya sangat jarang karena mungkin juga ketidaktahuan saya ttg hal tersebut saya sudah pernah mengajak salah satu kontributor yang tinggal di Palembang namun sampai sekarang belum ada tanggapan dari kontributor tersebut. Baiklah kalau begitu jika Anda tidak keberatan saya akan mampir lagi dan bertanya mengenai incubator Wikipedia Bahasa Palembang, hal-hal yang berbau bahasa dan budaya Sumatera Selatan serta jurnal yang akan dijadikan referesni saya harap kita dapat berkolaborasi dalam membesakan pengetahuan untuk manusia. Oh ya, semoga tetap semangat menjalankan kegiatan perkuliahannya dan semoga Allah merahmati Anda. Terimakasih dan salam --Farhan Curious (bicara) 14 Februari 2019 14.31 (UTC)
- @Farhan Curious: Tentu, silakan saja bertanya kapanpun. Kalau misalnya bingung dengan format di incubator, bisa mencontoh artikel yang sudah ada. Templatnya belum banyak, jadi utamakan teks dulu. Terima kasih. Masjawad99 (bicara) 14 Februari 2019 21.02 (UTC)
Intermezzo
suntingMengingat Masjawad99 tertarik dengan linguistik, artikel bahasa Sasak di Wikipedia Inggris itu buatan HaEr48 loh. Mungkin mas akan tertarik untuk menerjemahkannya ke WBI, karena artikel bahasa Sasak di sini malah sedih sekali keadaannya :)) Mimihitam 31 Maret 2019 10.23 (UTC)
- @Mimihitam: Oke nanti saya cek. Masjawad99 (bicara) 2 April 2019 18.24 (UTC)
Periode baru pemilihan gambar pilihan telah dimulai! (periode 20 tahun 2019)
suntingMediaWiki message delivery (bicara) 7 April 2019 11.11 (UTC)
Sejarah awal Gowa dan Tallo
suntingHalo Mas Jawad, nanti kalau terjemahan artikel sejarah awal Gowa dan Tallo sudah selesai, jangan ragu untuk mencalonkannya jadi AP ya, karena artikelnya sangat layak untuk mendapatkan status itu hehe. Salam. Mimihitam 14 April 2019 14.30 (UTC)
- @Mimihitam: Siap! Nanti saya minta bantuannya untuk di-review ya. Salam juga. Masjawad99 (bicara) 14 April 2019 15.36 (UTC)
Penjadwalan Artikel Pilihan
suntingMediaWiki message delivery (bicara) 16 April 2019 02.18 (UTC)
harv menjadi sfn
suntingini apa ada teknik otomatisnya, ataukah harus dilakukan manual? Aku pengen melakukan hal yang sama ke artikel en.wp nya. HaEr48 (bicara) 27 April 2019 18.35 (UTC)
- @HaEr48: Oh itu saya pakai Ctrl+F untuk mencari semua <ref>{{harv| dan }}</ref> lalu menggantinya dengan {{sfn| dan }} haha. Sisanya manual, tapi juga pakai bantuan Ctrl+F untuk memastikan tidak ada yang luput. Masjawad99 (bicara) 27 April 2019 20.16 (UTC)
- Akhirnya aku ganti jadi {{harv}} aja, lebih gampang tinggal search and replace biasa , dan outputnya untuk pembaca kurang lebih sama. Btw tertarik majuin artikelnya jadi FA di en.wp juga ga? Kalau tertarik nanti kita bisa nominasikan sama-sama, tapi kita harus standby kalau ada permintaan-permintaan dari peninjau di sana. Aku udah rapi-rapikan dikit dan masukkan hasil-hasil diskusi kita di id.wp. Kalau ada waktu silakan diperiksa kalau ada yang tidak cocok. Aku juga nambahkan nomor halaman beberapa ref yang tidak ada nomor halamannya, tapi gak semua sumber aku bisa akses jadi ada beberapa yang masih tersisa. HaEr48 (bicara) 28 April 2019 23.24 (UTC)
- @HaEr48: Terima kasih sudah dibantu merapikan, strukturnya yang sekarang jadi lebih terasa ensiklopedik. Boleh tuh kalau mau diajukan jadi FA, saya usahakan nanti standby. O ya, apakah bagian #Background sebaiknya dinaikkan ke atas, sebelum #Historical sources? Biar peta penanda lokasinya juga gak terlalu kelihatan dempet dengan gambar lain. Masjawad99 (bicara) 28 April 2019 23.40 (UTC)
- @HaEr48: Oh itu saya pakai Ctrl+F untuk mencari semua <ref>{{harv| dan }}</ref> lalu menggantinya dengan {{sfn| dan }} haha. Sisanya manual, tapi juga pakai bantuan Ctrl+F untuk memastikan tidak ada yang luput. Masjawad99 (bicara) 27 April 2019 20.16 (UTC)
Penjadwalan Artikel Pilihan
suntingMediaWiki message delivery (bicara) 16 April 2019 02.18 (UTC)
Wikidata
suntingDimohon agar tidak lupa menautkan artikel WBI dengan artikel Wikipedia bahasa lainnya lewat Wikidata. Artikel karya Anda pembentukan negara sama sekali tidak ditautkan lewat Wikidata sebelum akhirnya saya yang menautkan sendiri, padahal artikel itu diterjemahkan dari artikel Wikipedia bahasa Inggris. Hanamanteo Halaman pembicaraan saya 2 Mei 2019 05.49 (UTC)
- @Hanamanteo: Oh, ok. Terima kasih sudah mengingatkan Masjawad99 (bicara) 2 Mei 2019 05.52 (UTC)
Etimologi bahasa Indonesia
suntingHalo bung, tahu sumber/kamus online yang bagus ga untuk mencari etimologi kata-kata bahasa Indonesia? HaEr48 (bicara) 3 Mei 2019 22.37 (UTC)
- @HaEr48: Saya tahunya cuma Loanwords in Indonesian / Malay dari SEAlang untuk kosakata serapan, serta Austronesian Comparative Dictionary untuk kata-kata asli. Lumayan komprehensif itu sumber-sumbernya, saya kadang kalau lagi gak ada kerjaan iseng nyari tahu asal-usul kata hehehe. Masjawad99 (bicara) 3 Mei 2019 22.48 (UTC)
- @HaEr48: Eh btw yang kamus SEAlang itu membedakan antara e taling (é) dan e pepet (e). Jadi kalau mau nyari etimologi kemeja, misalnya, nulisnya keméja. Masjawad99 (bicara) 4 Mei 2019 01.18 (UTC)
Selamat!
suntingTerima kasih banyak atas kerja kerasnya. |
Seri Rambai
suntingMasjawad99, artikel Seri Rambai sudah diperbaiki oleh bung HaEr nih, Anda mau cabut suara disini ? --Glorious Engine (bicara) 11 Mei 2019 08.11 (UTC)
Re: Bahasa Melayu Tengah
suntingWah, terima kasih mas telah merespon terkait "kisruh" artikel bahasa yang overlapping. Kalau boleh, mas punya referensi-referensi kah untuk bahasa Kerinci, Jambi, dan Melayu Riau? terlebih Riau Daratan. Terima kasih Ardzun (bicara) 21 Mei 2019 09.06 (UTC)
- Untuk bahasa Kerinci: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9; untuk dialek-dialek Jambi dan Riau daratan saya juga agak kesulitan nyari sumber berbahasa Inggris. Saya ada nemu satu untuk bahasa Melayu Jangkat. Kalau dari monograf Badan Bahasa, sepertinya lumayan banyak yang membahas dialek-dialek Melayu Riau. Untuk bahasa-bahasa Melayik secara umum, bisa merujuk ke 1, 2, 3, 4, 5, dan 6. Masjawad99💬 21 Mei 2019 10.14 (UTC)
- @Ardzun: Eh, saya nemu ini sama ini untuk dialek-dialek Jambi. Lumayan lengkap juga bahasannya. Masjawad99💬 22 Mei 2019 10.38 (UTC)
- @Masjawad99: Wah mantap! Terima kasih mas! Saya baca-baca dulu. Ardzun (bicara) 22 Mei 2019 17.13 (UTC)
Btw bang Ardzun, saya kayaknya bisa bantu untuk mengembangkan artikel bahasa Kerinci setelah menyelesaikan bahasa Lampung soalnya sumbernya banyak banget dan pembahasannya menarik (terutama tentang pembagian bentuk absolut/oblik yang tidak ada di bahasa-bahasa lain). Kalau ada yang kurang paham boleh ditanya. Masjawad99💬 23 Mei 2019 23.53 (UTC)
- baik @Masjawad99:, nanti saya coba bantu Ardzun (bicara) 24 Mei 2019 08.48 (UTC)
Btw Masjawad99 ada source luar yang membahas dialek-dialek dalam bhs Minang dan Negeri Sembilan gak mas? Ardzun (bicara) 26 Mei 2019 13.25 (UTC)
- @Ardzun: Ini ada tesis S2 (walaupun biasanya tidak direkomendasikan untuk sumber di Wikipedia); selain itu ada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7. Untuk dialek N9 ada ini tapi cuma bisa liat abstraknya doang; selain itu ada ini sama ini. Coba browse juga satu-satu sumber yang ada di Glottolog, siapa tahu ada yang open access. Masjawad99💬 26 Mei 2019 14.08 (UTC)
Pemberian pendapat
suntingHalo. Saya mengundang untuk berpartisipasi dalam pemberian suara daftar pilihan, yakni Wikipedia:Daftar pilihan/Usulan/Daftar final Piala FA. Terima kasih dan salam. Albertus Aditya (bicara) 28 Mei 2019 07.08 (UTC)
Mana versi bahasa Indonesia
suntingSaya baru lihat peta buatan Anda sini. Kenapa tidak pula dibuatkan versi bahasa Indonesianya jika Anda mampu berbahasa Indonesia? Kan peta semacam itu juga ada terjemahannya dalam bahasa lain.
Terjemah
suntingHalo, saya lihat ada dua artikel baru di WikiJournal yang bertopik bahasa: Rosetta Stone dan bahasa Yolmo. Mungkin kamu akan tertarik menerjemahkannya: [1]. Salam. Mimihitam 15 Juni 2019 12.21 (UTC)
- @Mimihitam: Haha, ya, saya sudah lihat dari sekitar sebulan yang lalu. Nanti saya coba terjemahkan. Masjawad99💬 15 Juni 2019 20.21 (UTC)
Anda diundang untuk ikut berpartisipasi dalam perlombaan Maraton Wikipedia dengan melakukan pendaftaran di sini . Terima kasih dan salam sejahtera. Mimihitam 1 Juli 2019 13.49 (UTC) |
Bahasa Ponosakan
suntingArtikel Bahasa Ponosakan nggak sekalian diajukan jadi AP? Mimihitam 3 Juli 2019 14.49 (UTC)
- @Mimihitam: Rencananya begitu, tapi itu baru jadi setengahnya, masih akan dilengkapi lagi nanti. Saya masih mau merintis beberapa artikel bahasa lainnya dulu (targetnya kalau bisa sih membirukan seluruh artikel di templat {{Bahasa daerah di Indonesia}}). Masjawad99💬 3 Juli 2019 21.46 (UTC)
Batu Rosetta
suntingSalam hormat kepada Bapak Jawad Yuwono. Saya sudah membantu Bapak menerjemahkan sebagian dari artikel Batu Rosetta ke dalam bahasa Indonesia. Mohon diperiksa apakah sudah memadai atau belum. Nanti kalau sempat saya akan bantu lanjutkan lagi. "Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing". Terima kasih kepada Bapak Jawad Yuwono atas sumbangsihnya yang begitu berharga dalam bidang linguistik di Wikipedia Bahasa Indonesia.
- Salam hormat kepada Bapak Jawad Yuwono. Saya sudah selesai menerjemahkan artikel Batu Rosetta, kecuali untuk bagian Maklumat Memphis karena Bapak sudah memulai penerjemahan bagian tersebut. Saya persilakan Bapak untuk menyelesaikannya.
- Saya juga tidak menerjemahkan bagian "Idiomatic use" karena menurut saya isinya terlalu keinggrisan dan tidak cocok untuk konteks pembaca Indonesia. Kalau menurut Bapak bagaimana?
- Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wah terima kasih banyak bantuannya. Bagian #Idiomatic use sepertinya memang tidak terlalu relevan bagi pembaca Indonesia, tetapi informasinya menurut saya tetap bermanfaat, jadi tidak apa kalau mau diterjemahkan sekalian. Masjawad99💬 20 Juli 2019 21.25 (UTC)
Undangan diskusi
suntingMohon kiranya Anda dapat berpartisipasi lebih lanjut untuk memberikan komentar, pendapat, ataupun saran di halaman diskusi berikut:
Terima kasih dan salam sejahtera. Mimihitam 24 Juli 2019 08.53 (UTC) {{Undangan diskusi}} |
Selamat!
suntingAjang Maraton Menuju 500.000 sudah berakhir setelah sebulan penuh. Anda berhasil menyelesaikan ajang Maraton dengan membuat setidaknya 5 artikel. Selamat! Berikut adalah lencana Maraton sebagai kenang-kenangan:
Pengguna ini berhasil menyelesaikan Maraton Menuju 500.000 |
Untuk hadiahnya, silakan kirim surel ke saya lewat Wikipedia (pranala). Saya akan berikan rinciannya lebih lanjut.
Terima kasih karena sudah mengikuti Maraton Menuju 500.000! Mimihitam 31 Juli 2019 18.39 (UTC)
Kepustakaan
suntingKalau lihat daftar pustakanya Sejarah awal Gowa dan Tallo, banyak dan spesifik sekali ya tulisan-tulisan sejarah mengenai sejarah awal Sulsel. Daerah lain di Indonesia ada yang kajian sejarah awalnya sudah selengkap itu engga? 10 Agustus 2019 03.33 (UTC)
- @HaEr48 aku yakin pasti banyak, terutama yang dihasilkan oleh para peneliti di Leiden. Mimihitam 10 Agustus 2019 10.26 (UTC)
- @HaEr48 dan Mimihitam: Saya sudah ngobrol dengan penulis asli artikelnya, katanya kalau sumber untuk daerah lain dia kurang tahu nyarinya di mana. Gowa-Tallo bisa dapet sebanyak itu sumbernya karena kebetulan dikumpulkan di satu repositori di OXIS. Semestinya daerah lain juga ada, tapi sumbernya tersebar dan gak semuanya open-access. Masjawad99💬 10 Agustus 2019 17.25 (UTC)
Kalau begitu mungkin harus cari satu jurnal atau buku mengenai topik tertentu yang citationnya paling banyak, dari situ bisa dicek semua sumber yang dikutip dan kemudian ditelusuri seperti apa pandangan sejarawan saat ini. Mimihitam 10 Agustus 2019 17.32 (UTC)
- Ya, saya juga pakai strategi itu kadang-kadang haha. Tapi biasanya harus cari buku yang agak baru biar sumber yang dikutip bukan yang outdated. Saya pribadi paling tertarik sebenarnya dengan masa modern awal dan kontak dengan Eropa, mulai dari sekitar 1500 sampai 1800-an, karena sumbernya lumayan banyak dan daerah yang dibahas lebih beragam (banyak negara Nusantara yang mengalami kejayaan pada masa itu, mulai dari Aceh sampai Tidore). Cuma mungkin masalah bias aja karena umumnya sejarah pada masa itu sumbernya diambil dari catatan Eropa (tentu sejarawan profesional pastilah cukup kritis untuk tidak menjiplak sumber primer secara keseluruhan, tapi beberapa kadang terlalu dependen dengan sumber Eropa). Sulsel bisa lengkap bahasannya karena mereka punya tradisi penulisan sejarah yang lumayan ekstensif. Kalau mengandalkan catatan VOC saja, misalnya, kita tidak akan tahu pergerakan besar-besaran di pedalaman selama Perang Makassar antara Gowa dan Bone. Kalau di buku sejarah kan digambarkan seolah VOC mengalahkan Gowa dengan bantuan Bone, padahal yang lebih tepat sebenarnya Bone yang mengalahkan Gowa dengan bantuan VOC (VOC benar-benar hanya membantu serangan maritim, dan blokade mereka sebenarnya tidak berdampak sama sekali pada kehidupan di pedalaman). Masjawad99💬 10 Agustus 2019 18.09 (UTC)
- Wah, kalau ketemu sama bung User:Karaeng Matoaya, minta beliau bikin artikel lagi dong :D Btw, setuju dengan masalah yang disebutkan bung Masjawad99 tentang sumber-sumber Eropa. Ketika mengerjakan Pemberontakan Trunajaya dan Kampanye militer Kediri (1678), pun terasa begitu. Sumber-sumbernya (walaupun bukan bias dengan sengaja) terlalu banyak fokus dengan apa yang terjadi dari sudut pandang VOC padahal itu kan sebagian besar perang internal Mataram. Kalau yang artikel Gowa Tallo ini agak beda, karena sejarawannya lumayan mengutip dari Kronik Gowa dan Kronik Tallo selain sumber-sumber Eropa. HaEr48 (bicara) 10 Agustus 2019 20.57 (UTC)
- @HaEr48: Btw, User:Karaeng Matoaya itu orang yang sama dengan u/PangeranDipanagara di reddit, haha. Saya ngobrol itu maksudnya lewat reddit, karena sekalian ngasih tahu kalau artikelnya dicalonkan jadi AP, tapi baru dibalas beberapa hari yang lalu. Kalau sering buka-buka sub r/AskHistorians untuk topik Asia Tenggara pasti pernah baca tulisannya. Saya pertama kali baca jawabannya untuk pertanyaan bagaimana Islam masuk ke Nusantara (panjangnya hampir 25.000 kata, udah kayak buku aja) dan selalu ngikutin sejak itu. Ada juga AMA tentang sejarah Sulawesi Selatan (1300 - 1800) kalau mau baca tulisannya yang lain. Masjawad99💬 10 Agustus 2019 21.24 (UTC)
- Wah, kalau ketemu sama bung User:Karaeng Matoaya, minta beliau bikin artikel lagi dong :D Btw, setuju dengan masalah yang disebutkan bung Masjawad99 tentang sumber-sumber Eropa. Ketika mengerjakan Pemberontakan Trunajaya dan Kampanye militer Kediri (1678), pun terasa begitu. Sumber-sumbernya (walaupun bukan bias dengan sengaja) terlalu banyak fokus dengan apa yang terjadi dari sudut pandang VOC padahal itu kan sebagian besar perang internal Mataram. Kalau yang artikel Gowa Tallo ini agak beda, karena sejarawannya lumayan mengutip dari Kronik Gowa dan Kronik Tallo selain sumber-sumber Eropa. HaEr48 (bicara) 10 Agustus 2019 20.57 (UTC)
- Ya, saya juga pakai strategi itu kadang-kadang haha. Tapi biasanya harus cari buku yang agak baru biar sumber yang dikutip bukan yang outdated. Saya pribadi paling tertarik sebenarnya dengan masa modern awal dan kontak dengan Eropa, mulai dari sekitar 1500 sampai 1800-an, karena sumbernya lumayan banyak dan daerah yang dibahas lebih beragam (banyak negara Nusantara yang mengalami kejayaan pada masa itu, mulai dari Aceh sampai Tidore). Cuma mungkin masalah bias aja karena umumnya sejarah pada masa itu sumbernya diambil dari catatan Eropa (tentu sejarawan profesional pastilah cukup kritis untuk tidak menjiplak sumber primer secara keseluruhan, tapi beberapa kadang terlalu dependen dengan sumber Eropa). Sulsel bisa lengkap bahasannya karena mereka punya tradisi penulisan sejarah yang lumayan ekstensif. Kalau mengandalkan catatan VOC saja, misalnya, kita tidak akan tahu pergerakan besar-besaran di pedalaman selama Perang Makassar antara Gowa dan Bone. Kalau di buku sejarah kan digambarkan seolah VOC mengalahkan Gowa dengan bantuan Bone, padahal yang lebih tepat sebenarnya Bone yang mengalahkan Gowa dengan bantuan VOC (VOC benar-benar hanya membantu serangan maritim, dan blokade mereka sebenarnya tidak berdampak sama sekali pada kehidupan di pedalaman). Masjawad99💬 10 Agustus 2019 18.09 (UTC)
Wah keren, PangeranDipanagara memang terkenal karena entri AskHistoriansnya soal sejarah Islam masuk Nusantara, tapi aku ga nyangka dia ikutan kontribusi di Wiki. Moga2 suatu saat dia balik lagi :-) mungkin nanti bisa dikasih undangan untuk ikut lomba Saraswati juga. Mimihitam 10 Agustus 2019 21.50 (UTC)
Ngomong2 soal sumber VOC, ada juga keterangan macam pembantaian ulama oleh Sultan Amangkurat I yang hanya disebutkan di sumber VOC, sementara di sumber lokal sama sekali tidak ada. Mimihitam 10 Agustus 2019 21.53 (UTC)
- Saya sendiri tidak mempermasalahkan penggunaan sumber VOC dalam periode kontak, terutama di bagian yang berusaha ditutup-tutupi oleh sumber-sumber lokal. Masalahnya, kalau tidak diimbangi sumber lokal, terkadang pandangan sejarahnya jadi terlalu berfokus pada hal-hal yang menjadi interest VOC (seperti ekonomi) dan jadi kurang membahas struktur pemerintahan internal, sosial-budaya dan semacamnya. Padahal terkadang pandangan ini penting agar kita bisa memahami konteks sejarahnya dengan lebih lengkap (misalnya, bahasan tentang konsep sirri', ata, wanua, palili, dsb. dalam budaya Bugis yang punya pengaruh besar bagi sejarah mereka).
- Oya, kalau gak salah, btw, u/PangeranDipanegara pernah bilang kalau bahasa Indonesianya tidak lancar sama sekali, jadi saya tidak tahu apakah beliau bisa ikut lomba, haha. Katanya memang akhir-akhir ini agak sibuk jadi ga terlalu aktif nulis. Masjawad99💬 10 Agustus 2019 22.11 (UTC)
Oh begitu, aku kira dia orang Indonesia haha, ternyata bukan ya Mimihitam 11 Agustus 2019 00.06 (UTC)
- Bukan :D saya juga kaget waktu tahu dia bukan orang Indonesia. Waktu itu kalau gak salah ada redditor Indo yang nanya tentang sumber sejarah bahasa Indonesia yang bagus, tapi dia jawab kurang tahu, karena memang gak bisa baca bahasa Indonesia. Tapi dia hapal beberapa sejarawan Indonesia yang sering dikutip oleh peneliti luar. Masjawad99💬 11 Agustus 2019 00.20 (UTC)
Undangan diskusi
suntingMohon kiranya Anda dapat berpartisipasi lebih lanjut untuk memberikan komentar, pendapat, ataupun saran di halaman diskusi berikut: Terima kasih dan salam sejahtera. Mimihitam 3 September 2019 19.52 (UTC) |
Bulan Asia Wikipedia hadir lagi!
suntingKaganga
suntingHalo Mas. Mohon tanya pendapatnya untuk artikel Aksara Kaganga. Sebelumnya ada tindakan di mana artikel ini hendak dihapus dan dipindahkan ke Aksara Rejang. Kira-kira apakah tindakan tersebut tepat atau mungkin ada pandangan lainnya. Salam. Albertus Aditya (bicara) 25 Oktober 2019 08.39 (UTC)
- @Albertus Aditya: Kalau pun digabung sebenarnya yang tepat itu aksara Rejang yang digabung ke aksara Kaganga, bukan sebaliknya. Istilah Kaganga dalam pengertian yang luas bisa merujuk pada varian aksara Brahmik yang digunakan di Sumatra pada umumnya (termasuk aksara Batak), walaupun lazimnya istilah ini digunakan secara khusus untuk aksara-aksara Sumatra bagian selatan (Sumsel, Jambi, Lampung, Bengkulu). Kalau mau secara gamblang merujuk pada aksara Brahmik Sumbagsel, lebih baik pakai istilah "Surat Ulu" - agar kontras dengan "Surat Batak" yang dipakai di Sumatra bagian utara.
- Varian Kaganga di Sumbagsel sebenarnya lumayan banyak, tidak terbatas hanya Rencong/Kerinci, Rejang dan Lampung, tapi juga ada Serawai, Pasemah, Lematang, Komering, Ogan, Lembak dst. Memang perbedaannya hanya dalam hal tipografi dan penulisan beberapa simbol, mungkin semacam perbedaan antara aksara-aksara Batak lah (ada varian Simalungun, Mandailing, dsb.). Cuma memang karena aksara-aksara ini tersebar di empat provinsi, upaya penyelarasannya jadi agak terhalang. Studi tentang varian individu aksara-aksara ini juga minim sekali, terutama yang di wilayah provinsi Sumsel - saya pribadi tahu-tahu sedikit karena saya memang dari Palembang hehe. Kompilasi teks M. A. Jaspan yang diterbitkan tahun 60-an sebenarnya mencakup beberapa varian aksara Kaganga, tapi fokus utamanya adalah aksara Rejang (saya kebetulan punya satu kopi vol. 1 bagian 1 dari seri literatur rakyat Sumsel karya beliau, yang isinya cuma fokus di aksara Rejang saja).
- Kalau menurut saya pribadi artikel "Aksara Kaganga" lebih tepat jika dijadikan semacam payung untuk seluruh varian aksara Brahmik di Sumbagsel. Jadi hierarkinya Brahmi > Kawi (tapi ini masih diperdebatkan, ada yang berpendapat aksara Kaganga merupakan turunan langsung Palawa/Brahmi alih-alih melalui Kawi) > Surat Ulu/Kaganga > Lampung, Rejang, Kerinci, dst. Mungkin bisa dibuat subbagian yang memfokuskan pada tiap varian (kalau ada bahan yang cukup untuk ditulis). Khusus untuk varian yang sudah lumayan terkenal, misalnya Lampung dan Rejang, tinggal tambahkan saja templat {{main}} yang mengarahkan ke artikel terkait di awal subbagiannya. Kalau ada kesempatan dan bahan yang cukup mungkin nanti akan saya bantu sunting sedikit-sedikit artikelnya. Masjawad99💬 25 Oktober 2019 10.18 (UTC)
- @Albertus Aditya: Eh saya baru baca pendapat lain dari Uli Kozok; menurut beliau istilah "Kaganga" problematik karena hampir seluruh aksara Brahmik memiliki urutan ka-ga-nga. Beliau mengajukan pembagian tiga rumpun untuk aksara Sumbagsel: Surat Incung/Kerinci untuk aksara Kerinci; Surat Ulu untuk aksara Rejang, Lebong, Lintang, Lembak, Pasemah, dan Serawai; dan Surat Lampung untuk aksara Lampung, Abung dan Komering. Tapi menurut beliau sendiri pembagian ini tidak mutlak, karena tidak ada batas yang jelas antar kelompok aksara ini. Masjawad99💬 25 Oktober 2019 10.50 (UTC)
- Halo Mas. Terima kasih atas penjelasannya yang terperinci. Saya sepakat dengan pernyataan "Kalau menurut saya pribadi artikel "Aksara Kaganga" lebih tepat jika dijadikan semacam payung untuk seluruh varian aksara Brahmik di Sumbagsel." terlepas dari pernyataan tambahan yang merujuk pada pernyataan Uli Kozok tersebut. Jika berkenan, mungkin bisa mampir ke dua artikel tersebut agar mungkin bisa terbedakan. Ditembuskan juga ke @源あきら: agar mungkin jika ada pandangan berbeda bisa didiskusikan juga. Salam. Albertus Aditya (bicara) 25 Oktober 2019 10.56 (UTC)
- @Albertus Aditya: Menurut saya pribadi, penyebutan Kaganga cukup rancu. Setau saya, Kaganga merupakan sebuah cara pengurutan aksara brahmik (sebangsa hanacaraka). Jadi, Kaganga bisa merujuk ke aksara-aksara turunan brahmik yang memakai urutan kaganga (semisal Lampung, Rejang, Rencong, bahkan Sunda dan Bali serta Jawa pun bisa dimasukkan kedalam Aksara Kaganga bila diurutkan dalam bentuk ka-ga-nga). Tapi di sisi lain, seperti yang diterangkan oleh mas @Masjawad99: penamaan ini kayaknya udah terlanjur melekat kepada aksara-aksara turunan brahmik yang ada di Sumatra.
Jadi menurut saya, mending halaman Aksara Kaganga dijadiin halaman disambiguasi😂 di dalamnya nanti kayak ada pengantar apa itu Kaganga, setelah itu pranala peralihan ke berbagai aksara yang memakai urutan ini. Untuk aksara-aksara mending tetep dipisah dan memiliki halamannya masing-masing. Soalnya saya lihat kok di wikidata Redjang script nyambung ke Aksara Kaganga, padahal keduanya berbeda. Begitu pandangan saya. Salam Nokōriノコーリ「令和元年10月30日16時01分26秒」
- @源あきら: Masalahnya, selain aksara Rejang, Kerinci, dan Lampung, aksara Kaganga lain jarang sekali dibahas sendiri-sendiri dan akan sangat sulit memisahkannya jadi beberapa artikel karena mirip-mirip satu sama lain. Makanya saya pikir lebih baik dibuat betul satu artikel yang mencakup semuanya, biar lebih jelas gitu. Tapi kalau mau dijadiin halaman disambiguasi dulu untuk saat ini sepertinya tidak apa. Asal jelas aja kalau "aksara Kaganga" itu bukan sinonim aksara Rejang, dan juga bukan sebuah sistem aksara tersendiri, tapi mencakup keseluruhan aksara Brahmik di Sumatra bagian selatan, termasuk di antaranya Rejang, Kerinci dan Lampung. Saya juga komen di atas kalau urutan Kaganga memang dipakai di banyak aksara Brahmik, tapi untuk istilah "aksara Kaganga" sendiri dalam literatur akademis secara spesifik merujuk kepada aksara Brahmik Sumbagsel, jadi saya rasa tidak perlu mendaftar seluruh aksara berurutan ka-ga-nga di halaman disambiguasi ini. Walaupun ini misnomer, istilah ini tetap paling umum, dan setidaknya cukup tepat jika dijadikan judul halaman disambiguasi. Salam juga Masjawad99💬 30 Oktober 2019 08.12 (UTC)
Bulan Asia Wikipedia 2019 resmi digelar!
suntingTiga minggu Bulan Asia Wikipedia 2019
suntingAP
suntingHalo mas, mengingat mas tertarik menerjemahkan dan menjadikan Decipherment of ancient Egyptian scripts sebagai AP, artikel Batu Rosetta yang sudah diterjemahkan nggak sekalian dicalonkan jadi AP juga? Untuk pranala merahnya bisa minta tolong @Glorious Engine atau @Mulyo777. Salam. Mimihitam 19 November 2019 08.02 (UTC)
Minggu terakhir Bulan Asia Wikipedia 2019
suntingPeriode Bulan Asia Wikipedia 2019 diperpanjang!
suntingBulan Asia Wikipedia 2019 telah berakhir
suntingTarjim namanya apa ya?
suntingUntuk artikel bahasa Inggris Caves in the district of Maros, apalah kiranya nama yang tepat utk bahasa Indonesianya, bang? Mengundang HaEr48 --AMA Ptk (bicara) 25 Desember 2019 01.22 (UTC)
- Itu dia masalahnya. Di artikel Inggrisnya masih pake nama itu karena katanya itu nama yang diusulkan sama penelitinya langsung (walau sebenarnya juga itu cuma usul, dan menurut saya mestinya tidak serta-merta langsung dipakai jadi nama artikel selama masih ada alternatif lain yang lebih lazim dipakai). Kalau mau lebih inklusif, mungkin sebaiknya pakai nama Lukisan goa di Maros dan Pangkep atau semacamnya. Sebenarnya artikel yang versi Inggris masih kacau isinya (bahasannya lompat-lompat, fokusnya juga masih terlalu besar ke Leang Petta Kere) jadi kalau pun mau membuat artikelnya di id.wp, sepertinya mesti ditulis ulang dari awal. Saya juga masih baca-baca dulu soal peninggalan prasejarah di sana. Masjawad99💬 25 Desember 2019 01.46 (UTC)
- Supaya lebih Indonesiawi, kenapa pula tidak Leang-leang di Maros dan Pangkep? Why? Apa pasal? Sebab saya sdh ada merintis artikel Karst Maros-Pangkep, bang. --AMA Ptk (bicara) 25 Desember 2019 01.52 (UTC)
Setahu saya, istilah "Leang-leang", walaupun merujuk pada gua secara umum dalam bahasa Makassar, sudah digunakan secara khusus untuk nama tempat (Leang-Leang, Bantimurung, Maros).
Tapi btw, setelah saya pikir2 lagi, apa kayaknya kita buat jadi artikel daftar aja? Jadi setiap situs goa bisa punya artikel masing-masing kalau diperlukan. Masjawad99💬 25 Desember 2019 02.23 (UTC)
- Wait, emang artikel yg di bahasa Inggris itu cuma diniatkan sebagai artikel "selayang pandang", atau benar² mau dipersiapkan jadi artikel daftar bang? --AMA Ptk (bicara) 25 Desember 2019 02.32 (UTC)
Kalo dilihat versi awalnya kan sebenarnya cuma buat Leang Petta Kere, tapi terus cakupannya diperluas untuk goa-goa di Maros. Makanya banyak isinya yang kurang konsisten. Mau jadi artikel selayang pandang juga kayaknya tanggung. Kalau artikel daftar seenggaknya bisa lebih jelas cakupannya ("Daftar goa di Maros" atau "Daftar goa di Pangkep", misalnya). Masjawad99💬 25 Desember 2019 02.53 (UTC)
- Baiklah, saya coba nama "Lukisan goa di Maros dan Pangkep" saja. Sy pikir, itu baiknya jadi artikel selayang pandang saja. Kalau tenaga kita cukup dan ref kita banyak, mudah²an sahaja bisa menjadi artikel daftar. --AMA Ptk (bicara) 25 Desember 2019 03.07 (UTC)
Batu Rosetta
suntingArtikel Batu Rosetta sudah biru tuh, monggo kalau mau dicalonkan sebagai AP. Mimihitam 29 Desember 2019 16.51 (UTC)