@Mohamadhzanhari, Naval Scene, A154, Arya 88, Symphonium264, Ustad abu gosok, JumadilM, 65434fedcd, dan Padliansyah553:
Beberapa orang menggunakan Unicode U+FDFA ﷺ (atau menggunakan Templat:Saw yang menghasilkan unicode serupa).
Bagaimana pendapat anda sekalian mengenai hal semacam ini? ▪ ꧋ꦩꦣꦪ Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ)
- Saya pikir, untuk tetap menjaga kenetralan Wikipedia, itu tidak perlu digunakan. Sebagai muslim, saya ingin tetap menggunakannya, tetapi tidak di Wikipedia. Bisa memicu tuntutan pihak lain yang ingin artikelnya juga tidak netral. المؤمنون على شروطهم "Orang-orang mukmin itu wajib melaksanakan syarat-syarat mereka (yang telah disepakati)". Mohamadhzanhari (bicara) 29 November 2022 00.10 (UTC)Balas
Wikipedia bukanlah media dakwah. Sesuai Wikipedia:Sudut pandang netral dan Wikipedia:Pedoman gaya/Artikel bertopik Islam#Gelar kehormatan Islam, unicode & templat tersebut harap dihapus saja. Salam, Naval Scene (bicara) 2 Desember 2022 21.28 (UTC)Balas
- Lebih baik dihapus, kecuali misalnya benar-benar diperlukan (seperti referensi dsb). —Nara Fortice(talk) 6 Juli 2023 06.53 (UTC)Balas
Halo, saya melihat ada beberapa ketidaksesuaian antara artikel-artikel bertopik mazhab/aliran teologi Islam di mana sejumlah artikel menggunakan akhiran -iyah, sedangkan yang lain menggunakan -isme. Sebagai contoh, Wahhabisme menggunakan -isme sedangkan Salafiyah menggunakan -iyah. Hal ini memberikan kesan pendekatan subjek yang tidak sistematis dan membingungkan. Mengingat hampir semua Islam -iyah, yakni cabang, aliran, doktrin, sekte, mazhab dan tarekat Islam, juga sering diterjemahkan dengan -isme. Saya rasa kita harus memilih mana akhiran yang harus dipilih dalam artikel-artikel terkait teologi Islam agar tidak terjadi keambiguan dan agar badan artikel maupun judul artikel bisa terkonsistensi ke satu akhiran saja (antara -iyah atau -isme). Izin memanggil @JumadilM, A154, Heterofemi, Mohamadhzanhari, Naval Scene, Nara Fortice, Great achievement, Badak Jawa, David Wadie Fisher-Freberg, 65434fedcd, dan Irkham Mahfudh: untuk partisipasinya. Kemudian, sedikit informasi, perkara ini juga masih didiskusikan di enwiki dan bisa anda lihat di sini. Meskipun begitu, saya harap komunitas Wikipedia bahasa Indonesia bisa memutuskan hal ini secara mandiri dan tidak terlalu terikat dengan enwiki. Terima kasih ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Juli 2023 05.15 (UTC)Balas
- @Fazoffic Apakah penyeragaman ini memang diperlukan? Apakah ada kriteria tertentu untuk membatasi hanya menggunakan -isme atau hanya menggunakan -iyah. Satu hal yang masih sedikit saya ragukan untuk konsistensi penambahan akhiran ialah makna dari -iyah atau -isme itu sendiri. Apakah ada ketentuan tertentu untuk pemakaian -iyah dan ada ketentuan tertentu untuk pemakaian -isme? Misal pada aliran keyakinan Syiah yang sepertinya semua menggunakan akhiran -iyah dengan berdasar kepada pendiri kepercayaan itu sendiri. Misalnya Zaidiyah dan Ismailiyah. Di sisi lain, misalnya penamaan Muhammadiyah yang awalnya juga merupakan gerakan Islam. Ini dapat bersinggungan pula dengan alasan pemilihan akhiran -iyah atau -isme. Misal pada Wahabiyah dan Wahabisme, apakah -iyah digunakan berkaitan dengan pendirinya, atau apakah -isme digunakan berkaitan dengan ajaran yang diyakininya? Karena Wahabiyah/Wahabisme disematkan kepada Muhammad bin Abdul Wahhab sementara penamaannya ke ayahnya (Abdul Wahhab) dan bukan ke anaknya.
- Mengenai hal-hal tersebut, mohon didiskusikan bersama dengan pengguna lain. Saya belum mampu mengikuti diskusi ini karena kesibukan di dunia nyata. Salam, JumadilM Diskusi 6 Juli 2023 05.46 (UTC)Balas
- Menurut saya, hal ini masih perlu diseragamkan. Karena terkadang kedua istilah ini digunakan secara campur aduk dalam artikel. Misalnya pada paragraf pertama menyebutkan -iyah, tetapi paragraf keduanya -isme. Maka dari itu saya menginginkan agar Wikipedia bahasa Indonesia memilih sendiri penggunaan akhiran kata ini, karena kita tidak perlu terlalu terikat dengan Wikipedia bahasa Inggris. Mempertimbangkan bahasa kita yang didominasi kata serapan (terutama dari bahasa Arab, contoh: kursi, kitab, mistar [penggaris], penafian, dan sebagainya), maka bagaimana kalau kita memprioritaskan -iyah (terutama dalam judul artikel). Meskipun begitu, saya masih ragu apakah berarti Jihadisme salafi harus diganti menjadi Jihadiyah salafi. ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Juli 2023 06.27 (UTC)Balas
- Untuk konteks penggunaan -iyah dan -isme, nampaknya didasarkan pada dasar-dasar dari mana teologi/mazhab/doktrin tersebut berasal. Misal Zaidiyah disebut demikian karena mengikuti Zaid bin Ali, Islamisme karena bergantung pada dasar-dasar Islami (syariah), dan Jihadisme karena mengedepankan jihad atas kepentingan Islam. Kalau tanpa -isme atau -iyah, biasanya adalah orang yang meyakini doktrin/mazhab/teologi tersebut, misalnya pengikut aliran Jihadisme disebut jihadis, Islamisme disebut Islamis, dan yang memprioritaskan Sunnah disebut Sunni. Namun, sekali lagi, penamaan didasarkan pada nama yang umum (unversal) dikenal dan ditemukan (misalnya Wahhabisme tentu lebih dikenal daripada Muhammadisme, dan merupakan nama yang telah diberikan sejak masa lampau). Dalam hal ini kita hanya mencoba untuk menyeragamkan penggunaan -iyah dan -isme-nya saja. ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 6 Juli 2023 06.34 (UTC)Balas
- Masalahnya, terkadang -iyah lebih dibutuhkan daripada -isme, dan dalam beberapa kasus, -isme akan lebih diperlukan daripada -iyah. Kalau kita menggunakan penamaan yang lebih umum, maka -iyah memang jawabannya, akan tetapi terkadang konteks kalimatnya akan berbeda dan kita akan terpaksa menggunakan -isme. -isme sendiri bisa disamakan dengan -iyah sehingga sepertinya kita tidak perlu terkesan 'memaksakan' -iyah ke seluruh artikel. Menyeragamkam mereka berdua berarti mengubah seluruh artikel teologi Islam di Wikipedia yang -isme menjadi -iyah dan itu agak 'memaksa' menurut saya. —Nara Fortice(talk) 6 Juli 2023 06.52 (UTC)Balas
- @Fazoffic: Assalamualaikum. Ini pertama kali saya muncul sejak waktu yang lama dan setelah berulang kali saudara panggil. Akhiran -iyah dan -isme hakikatnya sama saja. Yang membedakan sepertinya adalah siapa yang menerjemahkan. Penulis dalam negeri yang menerjemahkan langsung dari bahasa Arab secara tradisional menggunakan akhiran -iyah. Penulis barat menggunakan akhiran -isme. Penulis dalam negeri yang menggunakan -isme tampaknya berkiblat dengan penulisan barat. Padahal bahasa kita sebenarnya memiliki suffix yang sepadan, yaitu ke-an. Menurut saya yang tepat adalah menggunakan istilah yang digunakan di sumber referensi. Wikipedia bukan tempat untuk menciptakan ilmu pengetahuan baru, tetapi sekadar ensiklopedia: mengumpulkan pengetahuan yang sudah ada. Apabila sumber-sumber yang ada bervariasi penggunaannya, maka kita cantumkan di kalimat pembuka, misal Wahhabiyah atau Wahhabisme. Yang tersisa pembahasannya adalah masalah jika terjadi seperti ini, ada dua macam akhiran di sumber-sumber yang ada, kata mana yang dipakai di judul? Menurut saya, jika kata untuk pengikut gerakan/aliran/madzhab itu memakai akhiran -i, yang diambil dari bahasa Arab, maka judul dan isi menggunakan akhiran -iyah yang juga dari bahasa Arab; jika untuk pengikut menggunakan akhiran -is, maka gerakannya pakai akhiran -isme. Misal, pengikut Wahhabiyah disebut Wahhabi dan pengikut rasionalisme disebut rasionalis. Mohamadhzanhari (bicara) 5 Oktober 2023 06.25 (UTC)Balas
- Baiklah, saya memilih untuk mengalah saja. Kita akan tetap menggunakan penamaan umum, dan selebihnya dikembalikan ke WP:COMMONNAME. Untuk usulan ini, saya rasa tidak perlu dilanjutkan. Terima kasih atas partisipasinya @Mohamadhzanhari, NaRa-Mv.967, dan JumadilM:! ▪ ꧋ꦩꦣꦪ. Fazoffic ( ʖ╎ᓵᔑ∷ᔑ) 5 Oktober 2023 06.37 (UTC)Balas