Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir
Pendudukan Jalur Gaza oleh Mesir berlangsung dari tahun 1948 hingga Oktober 1956 dan kemudian dari Maret 1957 hingga Juni 1967. Mesir mulai menguasai wilayah ini pada tahun 1948 selama terjadinya Perang Kemerdekaan Israel. Pada akhir Desember 1948, pasukan Israel melancarkan Operasi Horev yang berhasil mengusir pasukan Mesir dari Negev dan mengepung pasukan Mesir di Jalur Gaza, sehingga Mesir terpaksa menerima gencatan senjata.
Jalur Gaza قطاع غزة Qiṭā‘ Ghazza | |||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1959–1967 | |||||||||
Jalur Gaza setelah gencatan senjata dengan Israel | |||||||||
Status | Wilayah pendudukan Republik Arab Bersatu/Republik Arab Mesir | ||||||||
Ibu kota | Gaza | ||||||||
Bahasa yang umum digunakan | Bahasa Arab | ||||||||
Agama | Islam Suni | ||||||||
Pemerintahan | Pendudukan militer | ||||||||
Era Sejarah | Perang Dingin | ||||||||
• Didirikan | 1959 | ||||||||
• Dibubarkan | 1967 | ||||||||
17 September 1978 | |||||||||
Mata uang | Pound Mesir | ||||||||
| |||||||||
Sekarang bagian dari | Jalur Gaza | ||||||||
Jalur Gaza secara resmi diperintah oleh Pemerintahan Seluruh Palestina dari September 1948 hingga pemerintahan tersebut dibubarkan oleh Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser pada tahun 1959. Walaupun hanya bersifat simbolis, pemerintahan ini diakui oleh sebagian besar anggota Liga Arab. Setelah pembubaran pemerintahan tersebut, Mesir tidak menganeksasi Jalur Gaza, tetapi memberlakukan kekuasaan militer di kawasan tersebut sembari menunggu resolusi mengenai permasalahan Palestina.
Pada tanggal 5 Juni 1967, beberapa minggu setelah Mesir memblokade Selat Tiran, Israel melancarkan serangan terhadap Mesir dan memulai Perang Enam Hari. Israel berhasil memperoleh kemenangan yang gemilang dan berhasil merebut Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, Jalur Gaza dan bahkan Semenanjung Sinai. Maka dari itu kekuasaan Mesir pun berakhir, dan pada tahun 1978 Israel dan Mesir menandatangani Perjanjian Kamp David yang mengakhiri perselisihan di antara kedua negara.
Pranala luar
sunting