Budaya
Budaya
Budaya (k)
Filsafat
Filsafat
Filsafat (k)
Geografi
Geografi
Geografi (k)
Ilmu
Ilmu
Ilmu (k)
Indonesia
Indonesia
Indonesia (k)
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat (k)
Matematika
Matematika
Matematika (k)
Sejarah
Sejarah
Sejarah (k)
Seni
Seni
Seni (k)
Teknologi
Teknologi
Teknologi (k)
Tokoh
Tokoh
Tokoh (k)

Selamat datang di
PORTAL VIRUS

Rekonstruksi partikel Rotavirus menggunakan komputer.

Virus atau badi adalah mikroorganisme patogen yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel karena mereka tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Semua bentuk kehidupan dapat diinfeksi oleh virus, mulai dari hewan, tumbuhan, hingga bakteri dan arkea. Istilah virus biasanya digunakan untuk menyebut jenis virus yang menginfeksi sel-sel eukariota, sementara virus yang menginfeksi sel prokariota (seperti bakteri dan arkea) dikenal sebagai bakteriofag. Keberadaan virus pertama kali diketahui melalui tulisan ilmiah Dmitri Ivanovsky pada 1892 yang menguraikan patogen non-bakteri yang menginfeksi tanaman tembakau dan penemuan virus mosaik tembakau oleh Martinus Beijerinck pada tahun 1898. Hingga tahun 2019, lebih dari 6.000 spesies virus telah dideskripsikan secara rinci, dari total jutaan jenis virus di lingkungan. Virus ditemukan di hampir setiap ekosistem di Bumi dan merupakan entitas biologis yang paling banyak jumlahnya. Ilmu yang mempelajari tentang virus dikenal sebagai virologi, sebuah subspesialisasi mikrobiologi.

Saat terinfeksi, sel inang dipaksa untuk menghasilkan ribuan salinan identik dari virus asli dengan cepat. Ketika tidak berada di dalam sel atau tidak dalam proses menginfeksi sel, virus berada dalam bentuk partikel independen yang disebut virion. Virion terdiri atas dua atau tiga bagian: (1) materi genetik, yaitu molekul panjang asam nukleat (berupa DNA saja atau RNA saja, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang menyandi struktur protein yang digunakan virus; (2) mantel protein yang disebut kapsid, berfungsi mengelilingi dan melindungi materi genetik; dan pada sebagian virus terdapat (3) selubung atau amplop luar yang terbuat dari lipid. Bentuk partikel virus berkisar dari bentuk heliks (pilinan) sederhana, ikosahedral (bangun ruang bersisi 20), hingga struktur yang lebih kompleks. Kebanyakan spesies virus memiliki virion yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mikroskop cahaya karena ukurannya seperseratus dari bakteri pada umumnya.

Asal-usul virus dalam sejarah evolusi kehidupan masih belum jelas: beberapa virus mungkin berevolusi dari plasmid (potongan DNA yang dapat berpindah antarsel), sementara yang lain mungkin berevolusi dari bakteri. Dalam evolusi, virus merupakan perantara penting dalam transfer gen horizontal, yang meningkatkan keanekaragaman genetik dengan cara yang dianalogikan dengan reproduksi seksual. Ada perbedaan pendapat ilmiah mengenai status virus sebagai makhluk hidup atau sebagai struktur organik yang berinteraksi dengan makhluk hidup. Sebagai bentuk kehidupan, virus membawa materi genetik, berkembang biak, dan berevolusi melalui seleksi alam, meskipun mereka tidak memiliki karakteristik utama makhluk hidup, seperti struktur sel, yang umumnya dianggap sebagai kriteria yang diperlukan untuk kehidupan. Karena mereka memiliki beberapa kriteria makhluk hidup tetapi tidak semuanya, virus digambarkan sebagai "organisme di tepi kehidupan", dan sebagai pengganda diri. (Artikel selengkapnya...)

Artikel pilihan

  • Image 7 Penampakan permukaan molekul pada salah satu varian virus rhinovirus. Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular yang disebabkan virus pada sistem pernapasan yang terutama menyerang hidung. Tenggorokan, sinus, dan kotak suara juga dapat terpengaruh. Tanda dan gejala mungkin muncul kurang dari dua hari setelah paparan. Itu termasuk batuk, sakit tenggorokan, rhinorrhea, bersin, sakit kepala, dan demam. Orang biasanya sembuh dalam tujuh sampai sepuluh hari. Beberapa gejala dapat berlangsung hingga tiga minggu. Pada orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya, pneumonia kadang-kadang berkembang. Ada lebih dari 200 strain virus yang terlibat dalam penyebab pilek; rhinovirus adalah yang paling umum. Mereka menyebar melalui udara selama kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda di lingkungan diikuti dengan transfer ke mulut atau hidung. Faktor risiko termasuk pergi ke tempat penitipan anak, tidak tidur dengan baik, dan stres psikologis. Gejala sebagian besar karena respon kekebalan tubuh terhadap infeksi daripada kerusakan jaringan oleh virus sendiri. Penderita influenza sering menunjukkan gejala yang sama seperti penderita pilek, meskipun gejala biasanya lebih parah di influenza. (Artikel selengkapnya...)
    Penampakan permukaan molekul pada salah satu varian virus rhinovirus.

    Pilek, biasa juga dikenal sebagai nasofaringitis, rinofaringitis, koriza akut, atau selesma, merupakan penyakit menular yang disebabkan virus pada sistem pernapasan yang terutama menyerang hidung. Tenggorokan, sinus, dan kotak suara juga dapat terpengaruh. Tanda dan gejala mungkin muncul kurang dari dua hari setelah paparan. Itu termasuk batuk, sakit tenggorokan, rhinorrhea, bersin, sakit kepala, dan demam. Orang biasanya sembuh dalam tujuh sampai sepuluh hari. Beberapa gejala dapat berlangsung hingga tiga minggu. Pada orang-orang dengan masalah kesehatan lainnya, pneumonia kadang-kadang berkembang.


    Ada lebih dari 200 strain virus yang terlibat dalam penyebab pilek; rhinovirus adalah yang paling umum. Mereka menyebar melalui udara selama kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dan secara tidak langsung melalui kontak dengan benda-benda di lingkungan diikuti dengan transfer ke mulut atau hidung. Faktor risiko termasuk pergi ke tempat penitipan anak, tidak tidur dengan baik, dan stres psikologis. Gejala sebagian besar karena respon kekebalan tubuh terhadap infeksi daripada kerusakan jaringan oleh virus sendiri. Penderita influenza sering menunjukkan gejala yang sama seperti penderita pilek, meskipun gejala biasanya lebih parah di influenza. (Artikel selengkapnya...)
  • Image 8 Seorang anak mendapat vaksinasi polio (poliomyelitis). Vaksin ini diberikan secara oral, hanya beberapa tetes cairan yang berasa manis. Vaksin adalah sediaan biologis yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu. Biasanya, vaksin mengandung agen atau zat yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan sering kali dibuat dari mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, dari toksinnya, atau dari salah satu protein permukaannya. Agen dalam vaksin merangsang sistem imun agar dapat mengenali agen tersebut sebagai ancaman, menghancurkannya, dan mengingatnya agar sistem imun dapat kembali mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang berhubungan dengan agen tersebut saat ditemui pada masa depan. Vaksin dapat bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki dampak akibat infeksi patogen pada masa depan) atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker). Pemberian vaksin disebut vaksinasi, yang merupakan salah satu bentuk imunisasi. Vaksinasi merupakan metode paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Penerapan vaksinasi secara luas telah menciptakan kekebalan kelompok yang berperan penting dalam pemberantasan cacar di seluruh dunia dan pembatasan sejumlah penyakit seperti polio, campak, dan tetanus di banyak belahan dunia. Efektivitas vaksinasi telah dipelajari dan diverifikasi secara luas; vaksin yang telah terbukti efektif misalnya vaksin influenza, vaksin HPV, dan vaksin cacar air. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa saat ini telah diterbitkan izin untuk vaksin bagi dua puluh lima jenis infeksi yang dapat dicegah. (Artikel selengkapnya...)
    Seorang anak mendapat vaksinasi polio (poliomyelitis). Vaksin ini diberikan secara oral, hanya beberapa tetes cairan yang berasa manis.

    Vaksin adalah sediaan biologis yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan adaptif terhadap penyakit infeksi tertentu. Biasanya, vaksin mengandung agen atau zat yang menyerupai mikroorganisme penyebab penyakit dan sering kali dibuat dari mikroorganisme yang dilemahkan atau dimatikan, dari toksinnya, atau dari salah satu protein permukaannya. Agen dalam vaksin merangsang sistem imun agar dapat mengenali agen tersebut sebagai ancaman, menghancurkannya, dan mengingatnya agar sistem imun dapat kembali mengenali dan menghancurkan mikroorganisme yang berhubungan dengan agen tersebut saat ditemui pada masa depan. Vaksin dapat bersifat profilaksis (misalnya untuk mencegah atau memperbaiki dampak akibat infeksi patogen pada masa depan) atau terapeutik (misalnya vaksin terhadap kanker).

    Pemberian vaksin disebut vaksinasi, yang merupakan salah satu bentuk imunisasi. Vaksinasi merupakan metode paling efektif untuk mencegah penyakit menular. Penerapan vaksinasi secara luas telah menciptakan kekebalan kelompok yang berperan penting dalam pemberantasan cacar di seluruh dunia dan pembatasan sejumlah penyakit seperti polio, campak, dan tetanus di banyak belahan dunia. Efektivitas vaksinasi telah dipelajari dan diverifikasi secara luas; vaksin yang telah terbukti efektif misalnya vaksin influenza, vaksin HPV, dan vaksin cacar air. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa saat ini telah diterbitkan izin untuk vaksin bagi dua puluh lima jenis infeksi yang dapat dicegah. (Artikel selengkapnya...)
  • Tahukah Anda?

    Gambar pilihan

    Artikel dalam kategori virus

    Topik

    Portal lain di Wikipedia

    Proyek Wikimedia lainnya

    Temukan hal-hal yang berkaitan dengan virus di berbagai proyek Wikimedia berikut ini:

    Berita Kutipan Panduan & Teks Definisi Gambar & Media
    Wikinews
    Wikiquote
    Wikibooks
    Wiktionary
    Commons
    di Wikinews di Wikiquote di Wikibooks di Wiktionary di Commons