Ras unggul
Bagian dari seri tentang |
Nazisme |
---|
Ras utama atau ras unggul (bahasa Jerman: die Herrenrasse, ⓘ) adalah sebuah konsep dalam ideologi Nazisme yang menyatakan bahwa ras Nordik, dalam taksonomi akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 disebut ras Arya, adalah ras yang ideal dan murni. Dalam ideologi Nazi, ras Nordik adalah contoh paling murni dari keturunan ras yang kemudian mereka sebut Proto-Arya,[1] yang diyakini oleh para pengikut Nazi pada prasejarah mendiami Dataran Jerman Utara dan pada awalnya berasal dari benua yang hilang, Atlantis.[2] Para pengikut Nazi menyatakan bahwa orang-orang Nordik (kini mengacu pada suku bangsa Jermanik) adalah orang-orang Arya yang sesungguhnya (secara etnik keturunan terdekat dari Proto-Indo-Eropa) karena mereka secara rasial paling sedikit tercampur dengan orang-orang yang "non-pribumi" di benua Eropa, dibandingkan dengan orang-orang Indo-Eropa lainnya, seperti bangsa Slavia, Romanik, dan Indo-Iran. Berdasarkan klaim ini, orang-orang Nordik lebih superior daripada ras-ras lain, sehingga pengikut Nazi meyakini mereka berhak memperluas wilayah mereka.[3] Konsep ini dikenal sebagai Nordikisme. Kebijakan aktual yang diterapkan oleh Nazi adalah sertifikat Aryan. Dalam kebijakan ini, warga negara Reich diharuskan oleh undang-undang memiliki sebuah dokumen resmi berupa "Sertifikat Aryan Lesser" (Kleiner Ariernachweis) yang dapat diperoleh melalui Ahnenpass yang mengharuskan pemohon dokumen untuk menelusuri garis keturunannya melalui surat baptis atau akta lahir atau bukti sah lain bahwa semua kakek-neneknya adalah "keturunan Arya".
Mayoritas penduduk Slavia, bersama-sama dengan Yahudi dan Gipsi, dianggap sebagai Untermensch non-Arya dan ancaman bagi ras unggul "Arya" Übermensch Jermanik.[4] Berdasarkan Rencana Kelaparan dan Generalplan Ost rahasia Nazi, penduduk Slavia dihapus dari Eropa Timur-Tengah melalui pengusiran, perbudakan, kelaparan, dan pemusnahan.[5] Nazi akhirnya memutuskan untuk memusnahkan bangsa Polandia dan sebagian besar bangsa Slavia lain, kecuali sejumlah kecil orang-orang yang tinggal di Eropa Timur yang dianggap keturunan pemukim Jermanik non-Slavia dan yang tunduk pada jermanisasi.[6]
Latar belakang sejarah
suntingÜbermensch (bahasa Jerman) (bahasa Inggris: Overman/Superman) adalah sebuah konsep dalam filosofi menurut ahli filsafat Jerman Friedrich Nietzsche. Ia menyatakan Übermensch sebagai tujuan manusia mengatur dirinya sendiri dalam bukunya tahun 1883 berjudul Thus Spoke Zarathustra (bahasa Jerman: Also Sprach Zarathustra). Tetapi, Nietzsche tidak pernah mengembangkan konsep tersebut untuk hal-hal rasial. Sang ahli filsafat bukan seorang yang rasis (ia juga bukan anti-semite). Übermensch "terlihat lebih cocok menjadi tujuan pengembangan spiritual daripada tujuan biologis."[7] Nazisme mendistorsi arti yang sebenarnya tersebut di belakang konsepnya untuk memaksakan pandangan 'ras utama'-nya.
Referensi
sunting- ^ Widney, Joseph P. (1907). "II". Race Life of the Aryan Peoples. One: The Old World & Two:The New World. New York: Funk & Wagnalls. hlm. 9–25. ISBN B000859S6O Periksa nilai: invalid character
|isbn=
(bantuan). - ^ Rosenberg, Alfred, "en:The Myth of the 20th Century".
- ^ Hitler, Adolf (1925). Mein Kampf.
- ^ Longerich 2010, hlm. 241.
- ^ Snyder 2010, hlm. 162–163, 416.
- ^ Janusz Gumkowski and Kazimierz Leszczynski. "Hitler's Plans for Eastern Europe". Warsaw, Polandia: Polonia Publishing House. hlm. 7–33, 164–178. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-27. Diakses tanggal 2016-03-21.
- ^ Solomon, Robert C.; Higgins, Kathleen C. (2000). What Nietzsche Really Said. Schocken Books, a division of Random House, Inc. hlm. 47. ISBN 0-8052-4157-4.
Sumber
sunting- Longerich, Peter (2010). Holocaust: The Nazi Persecution and Murder of the Jews. Oxford; New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-280436-5.
- Snyder, Timothy (2010). Bloodlands: Europe between Hitler and Stalin. New York: Basic Books. ISBN 978-0-465-00239-9.
- Yenne, Bill (2010). Hitler's Master of the Dark Arts: Himmler's Black Knights and the Occult Origins of the SS. Minneapolis: Zenith. ISBN 978-0-7603-3778-3.