Salam adalah cara bagi seseorang (juga binatang) untuk secara sengaja mengkomunikasikan kesadaran akan kehadiran orang lain, untuk menunjukkan perhatian, dan/atau untuk menegaskan atau menyarankan jenis hubungan atau status sosial antar individu atau kelompok orang yang berhubungan satu sama lain. Seperti juga cara komunikasi lain, salam juga sangat dipengaruhi budaya dan situasi dan dapat berubah akibat status dan hubungan sosial. Salam dapat diekspresikan melalui ucapan dan gerakan, atau gabungan dari keduanya. Salam sering, tetapi tidak selalu, diikuti oleh percakapan.

Ucapan

sunting

Salam dalam bentuk ucapan adalah berupa kata atau frasa yang bersifat ritual yang digunakan untuk memperkenalkan diri atau untuk menyapa orang lain. Bentuk ucapan salam sangat beragam, diantaranya:

  • Sapaan saat baru bertemu, seperti: "Halo", "Hai", dan yang agak kasar: "He" (dari bahasa Inggris: hello, hi, dan hey)
  • Ungkapan perhatian terhadap keadaan seseorang, seperti "Apa kabar?", "Cepat sembuh"
  • Ucapan selamat yang berkaitan dengan waktu, seperti: "Selamat pagi", "Selamat siang", "Selamat sore", "Selamat malam"
  • Ucapan selamat berkaitan dengan peristiwa tertentu, seperti: "Selamat ulang tahun", "Selamat hari raya", "Selamat datang", "Selamat jalan"
  • Salam berkaitan dengan agama, seperti: "Assalamu alaikum" (Islam)[1], "Shalom" (Kristen)

"Namo Buddhaya" (Buddha) "Om Swasti Astu" (Hindu)

Gerakan

sunting

Salam dalam bentuk gerakan diantaranya:

Lihat juga

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Sidek, Dasima; Rahman, Roslan Ab; Daud, Khiral Anuar; Zakaria, Mohd Borhanuddin; Ibrahim, Abdul Qahhar; Noh, Noorsafuan Che (2018). "Kepentingan Memberi Salam dan Etika Berpakaian Menurut Islam". BITARA International Journal of Civilizational Studies and Human Sciences (e-ISSN: 2600-9080) (dalam bahasa Inggris). 1 (3): 84–97. ISSN 2600-9080.