Syed Saddiq Syed Abdul Rahman

politikus asal Malaysia
(Dialihkan dari Syed Syaddiq)

Yang Berhormat Tuan Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman Al-Sagoff (Jawi: سيد صديق بن سيد عبدالرحمن ٱلسَّقَّاف) lahir 6 Desember 1992) adalah seorang politisi yang merupakan Menteri Pemuda dan Olahraga termuda dalam sejarah Malaysia.[1] Partisipasinya dalam dunia politik dimulai ketika dirinya mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia bersama Mahathir Mohamad dan Muhyiddin Yassin. Syed Saddiq Al-Sagoff mencalonkan diri dan memenangkan pemilihan umum untuk kursi daerah pemilihan Muar pada 2018.

Syed Saddiq Syed Abdul Rahman Al-Sagoff
سيد صديق سيد عبدالرحمن ٱلسَّقَّاف
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia
Masa jabatan
2 Juli 2018 – 24 Februari 2020
Perdana MenteriMahathir Mohamad
WakilSteven Sim
Presiden Ikatan Demokrat Malaysia
Mulai menjabat
17 September 2020
Wakil
Daftar
  • Thanussha Francis Xavier (sejak 2020)
  • Zaidel Baharuddin (sejak 2020)
  • Teo Lee Ken (sejak 2020)
  • Radzi Tajuddin (sejak 2020)
  • Shahrizal Denci (sejak 2020)
Sebelum
Pendahulu
Tidak ada, jabatan baru
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Syed Saddiq bin Syed Abdul Rahman

6 Desember 1992 (umur 31)
Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia
KewarganegaraanMalaysia
Partai politik
Afiliasi politik
lainnya
Pakatan Harapan (2016–2020) (afiliasi politik: 2020–sekarang)
Orang tua
  • Syed Abdul Rahman Syed Abdullah Al-Sagoff (ayah)
  • Sharifah Mahani Syed Abdul Aziz (ibu)
AlmamaterUniversitas Islam Internasional Malaysia
PekerjaanPolitikus
Facebook: 721079793 X: SyedSaddiq Instagram: syedsaddiq Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Kehidupan masa kecil

sunting

Saddiq lahir pada 6 Desember 1992 di Pulai, Johor Bahru, Johor, Malaysia. Ayahnya adalah seorang pekerja bangunan berkewarganegaraan Singapura yang berulang-alik dari Johor ke Singapura setiap harinya untuk bekerja. Ibunya adalah seorang guru bahasa Inggris yang membuka kursus tambahan hingga malam hari untuk menambah pendapatan.[2] Saddiq belajar di Maktab Tentera Diraja, Sungai Besi, dan melanjutkan kuliahnya di Universitas Islam International Malaysia (UIA). Pada saat kuliah di UIA, Saddiq aktif dalam kegiatan debat parlementer dan berhasil memenangkan United Asian Debating Championship (UADC).[3]

Pada tahun 2017, Saddiq dikatakan menolak sebuah beasiswa senilai RM400,000 untuk melanjutkan kuliahnya di Universitas Oxford di Inggris karena kesibukannya di politik Malaysia.[4] Setahun kemudian, setelah terpilih ke Parlemen, ia kembali menolak tawaran Beasiswa Chevening untuk mengambil program Master of Public Policy (Magister Kebijakan Publik) di Oxford.[5]

Politik

sunting

Partai politik

sunting

Partai Pribumi Bersatu Malaysia

sunting

Saddiq adalah pemimpin Armada, sayap pemuda PPBM.[6] Ia menjadi juru bicara partai sejak didirikan pada September 2016 serta dianggap sebagai salah satu anggota pendiri dan duduk di dewan partai.[7][8] Ia menjadi politikus independen pada Mei 2020 diberhentikan sebagai anggota dan Ketua Armada. Menyusul pemecatannya dari PPBM, Mahathir dan anggota parlemen yang dipimpinnya telah membentuk sebuah partai baru,[9] bernama Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang).[10] Akan tetapi, pada 21 Agustus, Syed Saddiq mengumumkan bahwa ia akan mendirikan sebuah partai multiras baru yang berpusat pada pemuda daripada bergabung dengan rekan-rekannya di PPTA.[11][12]

Kementerian Pemuda dan Olahraga

sunting

Saddiq menapaki karier politiknya lebih lanjut saat bertanding di Muar dalam pemilihan umum pada tahun 2018 dan terpilih menjadi anggota parlemen.[13][14] Ia kemudian diangkat sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di pemerintahan baru PH, sehingga menjadikannya menteri federal termuda pada tahun 2018 sejak kemerdekaan Malaysia menggantikan Khairy Jamaluddin.[15]

Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, Saddiq mendorong usia pemilih yang lebih rendah dari 21 hingga 18 tahun menjelang pemlihan umum ke-15.[16] Namun, ia bersetuju bahwa pertama-tama diperlukan program pemaparan politik untuk kaum muda Malaysia.[17] Pada Juli 2019, Saddiq telah mengajukan RUU ini di Dewan Rakyat bagi mengubah Konstitusi Federal untuk menurunkan usia pemilih menjadi 18,[18] tetapi ditarik dan diajukan kembali kemudian setelah diubah untuk mengakomodasi beberapa perubahan.[19] Dewan Rakyat pada 16 Juli dengan suara bulat mengesahkan RUU amandemen yang diajukan kembali untuk menurunkan usia pemilih, serta hak untuk ikut dalam pemilu menjadi 18 dan pendaftaran pemilih secara otomatis oleh Komisi Pemilihan (SPR).[20][21][22]

Hubungan dengan politikus lain

sunting

Pada September 2015, Saddiq menyebut akan "menyekolahkan" anak Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi, Nurulhidayah, yang mengkritik peserta unjuk rasa Bersih 4.0.[23] Pada November 2015, Saddiq sempat mengakui ia sempat mendukung Najib Razak, tetapi kemudian menyebut Najib telah memalukan negara sebab skandal 1Malaysia Development Berhad.[24]

Kontroversi

sunting

Pada November 2016, Saddiq membuat surat terbuka kepada Sultan Johor Ibrahim. UMNO menyebut tindakan Saddiq biadab.[25]

Pada Oktober 2018, Saddiq mengatakan bahwa ketuanan Melayu telah berakhir dengan menyebut istilah itu tidak lebih dari sekadar frasa tanpa makna semata-mata. Pernyataannya kemudian menimbulkan pelbagai tanggapan dari banyak pihak.[26]

Pada Oktober 2019, seorang wanita yang berkunjung ke kantor tempat Saddiq bekerja dituduh sebagai pembantu pribadi Saddiq dan seorang transgender, tetapi ia membantahnya.[27]

Hasil pemilihan

sunting
Parlemen Malaysia[28][29][30]
Tahun Daerah pemilihan Calon Suara % Lawan Suara % Surat suara Mayoritas Kehadiran pemilih
2018 P146 Muar, Johor Syed Saddiq (BERSATU) 22.341 53,09% Razali Ibrahim (UMNO) 15.388 36,57% 42.719 6.953 84,02%
Abdul Aziz Talib (PAS) 4.354 10,34%
2022 Syed Saddiq (MUDA) 19.961 37,55% Abdullah Husin (PAS) 18.616 35,02% 53.158 1.345 77,12%
Mohd Helmy Abd Latiff (UMNO) 14.581 27,43%

Referensi

sunting
  1. ^ "10 Things About Syed Saddiq Abedul Rahman, Asia's Top Debater". themalaymailonline.com (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-11-14. Diakses tanggal 2017-09-03. 
  2. ^ Amy Chew (21 March 2018). "Johor born Syed Saddiq an emerging voice for Malaysian?". Channel News Asia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-04-08. Diakses tanggal 21 March 2018. 
  3. ^ Dina Murad (12 June 2015). "IIUM debate team is Asia's best". The Star Online. Diakses tanggal 24 October 2017. 
  4. ^ "Syed Saddiq turns down Oxford for politics". New Straits Times. Diakses tanggal 2017-09-03. 
  5. ^ "Syed Saddiq turns down Oxford a second time". Free Malaysia Today. 2 Jun 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-18. Diakses tanggal 14 Jun 2018. 
  6. ^ "Malaysia: Mahathir-led Group Files Paperwork for New Party". BenarNews (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 3 September 2017. 
  7. ^ "Critics of Malaysian PM submit papers to register new political party". Channel News Asia (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-03. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  8. ^ "Bersatu". pribumibersatu.org.my (dalam bahasa Inggris). Parti Pribumi Bersatu Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-11. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  9. ^ "Tun Mahathir umum akan tubuh [[parti Melayu]] baharu". 7 August 2020. Diakses tanggal 21 August 2020.  Konflik URL–wikilink (bantuan)
  10. ^ "Tun M umum nama parti baharu, Parti Pejuang Tanah Air". 12 August 2020. Diakses tanggal 21 August 2020. 
  11. ^ "Syed Saddiq bayangkan tak sertai PEJUANG, tubuh parti baharu". 21 August 2020. Diakses tanggal 21 August 2020. 
  12. ^ Webmaster, M. T. (3 September 2020). "Syed Saddiq's youth 'party' won't succeed, Pejuang will be kingmaker, says Mahathir". Malaysia Today (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 5 September 2020. 
  13. ^ "PH's Syed Saddiq Syed Abdul Rahman wins Muar". Free Malaysia Today. 10 May 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-18. Diakses tanggal 14 June 2018. 
  14. ^ Amar Shah Mohsen and Haikal Jalil (10 May 2018). "Syed Saddiq: Thank you Muar, Malaysia". The Sun Daily. Diakses tanggal 14 June 2018. 
  15. ^ "10 Things About Syed Saddiq Abdul Rahman, Asia's Top Debater" (dalam bahasa Inggris). Malay Mail. 27 March 2016. Diakses tanggal 3 September 2017. 
  16. ^ "Voting age should be lowered to 18, says Syed Saddiq – Nation". The Star Online. 6 July 2018. Diakses tanggal 2 August 2018. 
  17. ^ "Gov't aims to lower voting age to empower youth: Syed Saddiq". New Straits Times. 23 July 2018. Diakses tanggal 2 August 2018. 
  18. ^ Hemananthani Sivanandam, Martin Carvalho, Rahimy Rahim and Tarrence Tan (4 July 2019). "Bill to lower voting age tabled for first reading". The Star Online. Diakses tanggal 16 July 2019. 
  19. ^ Hemananthani Sivanandam, Martin Carvalho, Rahimy Rahim and Tarrence Tan (10 July 2019). "Govt withdraws 'Vote at 18' Bill to tweak it (corrected)". The Star Online. Diakses tanggal 16 July 2019. 
  20. ^ Martin Carvalho, Hemananthani Sivanandam, Rahimy Rahim and Tarrence Tan (16 July 2019). "Dewan Rakyat passes Bill to amend Federal Constitution to lower voting age to 18". The Star Online. Diakses tanggal 16 July 2019. 
  21. ^ Nuradzimmah Daim, Nor Ain Mohamed Radhi (16 July 2019). "Dewan Rakyat approves 'Vote 18'". New Straits Times. Diakses tanggal 16 July 2019. 
  22. ^ Clarissa Chung (16 July 2019). "Syed Saddiq lauds move to lower voting age to 18". The Star Online. Diakses tanggal 16 July 2019. 
  23. ^ Zulkifli, Zulaikha (4 September 2015). "Pendebat terbaik Asia 'sekolahkan' anak TPM". Malaysiakini. Diakses tanggal 4 September 2015. 
  24. ^ Mustafa, Muzliza (29 November 2015). "Dulu penyokong tegar, kini johan debat Asia kecam Najib". The Malaysian Insider. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Desember 2015. Diakses tanggal 29 November 2015. 
  25. ^ "'Syed Saddiq, jangan jadi biadap!'". Sinar Harian. 4 November 2016. Diakses tanggal 4 November 2016. 
  26. ^ Azil, Firdaus (28 Oktober 2018). "'Perlahan-lahan kita hunus keris ke hati sendiri' - Syed Saddiq". Astro Awani. Diakses tanggal 28 Oktober 2018. 
  27. ^ Parzi, Mohd Nasaruddin (22 Oktober 2019). "'Politik dan fitnah berpisah tiada'". Berita Harian. Diakses tanggal 22 Oktober 2019. 
  28. ^ "Malaysia General Election". undiinfo Malaysian Election Data. Malaysiakini. Diakses tanggal 4 Februari 2018.  Hasil hanya tersedia dari pemilihan 2004.
  29. ^ "SEMAKAN KEPUTUSAN PILIHAN RAYA UMUM KE – 14" (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-13. Diakses tanggal 17 Mei 2018.  Percentage figures based on total turnout.
  30. ^ "The Star Online GE14". The Star. Diakses tanggal 24 Mei 2018.  Percentage figures based on total turnout.