Pemilihan umum Malaysia 2022

pemilihan umum legislatif kelima belas di Malaysia

Pemilihan umum legislatif Malaysia, secara resmi disebut sebagai pemilihan umum ke-15 atau dengan singkatan PRU-15 adalah pemilihan umum untuk menentukan lembaga legislatif dan eksekutif dalam membentuk suatu pemerintahan di Malaysia yang digelar setiap lima tahun sekali.[2] Para pemilih dapat memilih seorang calon legislatif di masing-masing daerah pemilihan, mengingat sistem pemilihan yang digunakan adalah pemenang undi terbanyak. Parlemen Malaysia menganut sistem dua kamar yang memungkinkan terdapat dua lembaga legislatif, yakni Dewan Negara dan Dewan Rakyat. Pada pemilihan umum, calon legislatif mencalonkan dirinya sebagai anggota Dewan Rakyat, sedangkan Dewan Negara dianggotai oleh senator.

Pemilihan Umum Malaysia 2022
Pilihan Raya Umum Malaysia 2022
Sebelum
2027
19 November 2022
21 November 2022 (Baram)[ket. 1]
7 Desember 2022 (Padang Serai)
222 kursi di Dewan Rakyat
112 kursi untuk meraih status mayoritas
TerdaftarKenaikan 21,173,638 (41.72%)
Kehadiran pemilihPenurunan 15,517,490 (74.71%)
Kandidat
  Partai pertama Partai kedua Partai ketiga
 
Ketua Anwar Ibrahim Muhyiddin Yassin Ismail Sabri Yaakob
Partai PKR BERSATU UMNO
Aliansi PH

Partai Pengusul
PN

Partai Pengusul
BN

Partai Pengusul
Ketua sejak 15 Oktober 2018 23 Februari 2020 14 April 2022[1]
Kursi ketua Tambun Pagoh Bera
Pemilu sebelumnya 100 kursi, 41.29% 32 kursi, 24.07%[ket. 2] 58 kursi, 27.79%
Kursi yang dimenangkan 91 39 42
Perolehan akhir 82 74 30
Perubahan kursi Penurunan 18 Kenaikan 42 Penurunan 28
Suara Popular 5,896,142 4,666,529 3,455,762
Persentase 38.00% 30.07% 22.27%
  Partai keempat Partai kelima Partai keenam
 
Ketua Abang Johari Openg Hajiji Noor Shafie Apdal
Partai PBB BERSATU (Sabah) WARISAN
Aliansi GPS

Partai Pengusul
GRS

Ketua sejak 13 Januari 2017 11 Maret 2022 17 Oktober 2016
Kursi ketua Tidak dicalonkan Tidak dicalonkan Semporna
Pemilu sebelumnya 19 kursi, 3.82%[ket. 3] 2 kursi, 0.71%[ket. 4] 8 kursi, 2.32%
Kursi sebelumnya 19 6 7
Perolehan akhir 23 6 3
Perubahan kursi Kenaikan 3 Kenaikan 4 Penurunan 5
Suara Popular 662,601 194,324 281,732
Persentase 4.27% 1.25% 1.82%
Peta persebaran suara

Perdana Menteri petahana
Ismail Sabri Yaakob

Barisan Nasional

Perdana Menteri terpilih

Anwar Ibrahim
Pakatan Harapan

Krisis politik di Malaysia bermula ketika Perdana Menteri petahana Mahathir Mohamad mundur daru jabatannya dan menjadikan Pakatan Harapan (PH) jatuh. Setelahnya, Partai Pribumi Bersatu Malaysia (BERSATU) keluar dari koalisi PH dan diikuti mundurnya beberapa politisi dari Partai Keadilan Rakyat (PKR). Kemudian, terbentuklah koalisi Perikatan Nasional (PN) yang dipimpin oleh Muhyiddin Yassin. Namun, ketidakstabilan politik masih terus berlangsung, bahkan di tingkat negara bagian sekalipun. Anggota parlemen pun banyak yang berpindah partai, seperti Mustapa Mohamed dan Hamzah Zainudin yang sebelumnya merupakan anggota Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO), lalu keluar dari partai dan menyertai Partai Pribumi Bersatu Malaysia yang notabenenya adalah partai pro-pemerintah saat itu.

Tumpuk kepemimpinan di Malaysia mencetak rekor baru, yaitu terdapat tiga perdana menteri menjabat dalam satu periode dan menyaksikan sejarah baru kembalinya Barisan Nasional (BN) sebagai koalisi pemerintah. Selain itu, terpecahnya koalisi dan pembentukan partai politik baru, seperti Gabungan Partai Sarawak (GPS), Perikatan Nasional (PN), hingga Gerakan Tanah Air (GTA) yang mulanya merupakan serpihan dari koalisi BN maupun PH.

Parlemen Malaysia seharusnya dibubarkan pada 16 Juli 2023, tepat lima tahun setelah sidang paripurna pertama Parlemen ke-14 dilakukan.[2] Namun, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengajukan permohononan pembubaran parlemen lebih awal kepada Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah pada 10 Oktober 2022.[3] Menurut hukum yang berlaku, pemilihan umum seharusnya digelar dalam 60 hari pasca pembubaran parlemen.

Latar belakang sunting

Pemilihan umum sebelumnya sunting

Pemilihan umum 2018 telah mencatat sejarah baru dalam demokrasi, di mana oposisi berhasil merebut kursi pemerintahan sejak pemilihan umum pertama pada 1955. Pakatan Harapan yang dianggotai oleh Partai Tindakan Demokratik, Partai Keadilan Rakyat, Partai Pribumi Bersatu Malaysia, dan Partai Amanah Negara, serta dukungan dari Partai Warisan Sabah berhasil memimpin pemerintahan federal menggantikan posisi Barisan Nasional dengan meraih 113 kursi di Dewan Rakyat. Berbanding terbalik dengan Barisan Nasional yang hanya memperoleh 79 kursi. Di tingkat negara bagian juga menyaksikan kemenangan Pakatan Harapan di Johor, Melaka, dan Negeri Sembilan. Meski parlemen sempat digantung, akan tetapi Kedah, Perak, dan Sabah dapat membentuk pemerintahan yang memungkinkan Pakatan Harapan (Partai Warisan Sabah di Sabah) membentuk pemerintahan setelah perubahan keanggotaan partai oleh beberapa legislator di setiap Dewan Undangan Negeri (Indonesia: Majelis Legislatif Negara Bagian) masing-masing.

Rancangan Undang-Undang Pemilihan Umum sunting

Pada bulan Juli 2019, Rancangan Undang-Undang Perserikatan 2019 yang berisi ketentuan batasan usia pemilih yang dimulai dari 18 tahun dan memungkinkan pemilih terdaftar secara otomatis, disahkan oleh parlemen.[4] Akan tetapi, keputusan tersebut belum berlaku dan sedang menunggu persetujuan resmi oleh Yang di-Pertuan Agong. Komisi Pemilihan Umum Malaysia mengumumkan pada Juni 2020 bahwa persiapan untuk perubahan ini akan rampung pada Juli 2021.[5]

Keabsahan penyesuaian ulang daerah-daerah pemilihan untuk seluruh negara bagian pada tahun 2018 dan 2019 dibahas kembali oleh Komisi Pemilihan Umum,[6] yang berada di bawah yurisdiksi Departemen Perdana Menteri. Revisi tersebut telah disetujui dua bulan sebelum pemilihan umum sebelumnya yang melihat ketidaksesuaian yang sangat besar antara daerah-daerah pemilihan dengan pemilih-pemilihnya. Misalnya di Sabak Bernam, Selangor yang memiliki sekitar 40.000 pemilih, sedangkan di Bangi mempunyai 180.000 pemilih. Namun, setiap redistribusi awal akan memerlukan perubahan undang-undang yang membutuhkan mayoritas dua pertiga di Dewan Rakyat.[7] Status peninjauan saat ini tidak diketahui karena perubahan pemerintahan selama krisis politik.

Jajak pendapat sunting

2022 sunting

Lembaga survei Tanggal Daerah Partisipan PH BN PN GPS W MUDA GTA Ind Tidak jawab Selisih Ref
Merdeka Centre 16 – 18 Nov 2022 Semenanjung 5,497 34% 15% 20% 22% PH +14% [8]
YouGov 8 – 14 Nov 2022 Malaysia 2,687 35% 18% 21% 3% 1% 1% 3% 20% PH +14% [9]
Merdeka Centre 5 – 8 Nov 2022 Semenanjung 1,067 35% 21% 22% 22% PH +13% [10]
Merdeka Centre 19 – 28 Okt 2022 Malaysia 1,209 26% 24% 13% 2% 35% PH +2% [11]
IDE-Toyo University 21 – 28 Okt 2022 2,423 31% 28% 13% 29% PH +3% [12]
Endeavour-MGC 8 – 20 Okt 2022 Semenanjung 1,068 23% 31% 15% 23% BN +8% [13]
O2 Malaysia 5 – 10 Okt 2022 Malaysia 1,105 39% 26% 17% 4% 3% 4% 1% 7% PH +13% [14]
ISEAS/YouGov 5 – 30 Sep 2022 805[catatan 1] 11% 19% 11% 9% 1% 43% BN +8% [15]
Merdeka Centre per 30 Sept 2022 27% 27% 9% 33% Seimbang [16]
Ilham Centre 1 Agu – 30 Sep 2022 1,622 18% 35% 12% 15% 21% BN +17% [17]
Merdeka Centre per 30 Juli 2022 23% 28% 13% 37% BN +5% [16]
Vodus 21 Jul – 21 Agu 2022 Semenanjung 74,582 20% 23% 16% 5% 37% BN +3% [18]
Sabah 14% 17% 13% 14% 5% 37% BN +3% [19]
Sarawak 17% 13% 14% 33% 4% 20% GPS +16%
Merdeka Centre per 31 Mei 2022 Malaysia 26% 29% 14% 31% BN +3% [16]

2018–2021 sunting

Lembaga survei Tanggal Daerah Partisipan PH BN PN GPS W MUDA GTA Ind Tidak jawab Selisih Ref
Emir Research Agustus 2020 Malaysia 2,096 10% 47% 27% 2% 2% 6% 6% BN +20% [20]
Emir Research[catatan 2] 15 Jan – 25 Feb 2020 2,002 30% 53% BN +23% [21]
Emir Research[catatan 2] 5 Sep – 10 Okt 2019 1,992 43% 39% 17% PH +3% [22]

Hasil Pemilihan umum Malaysia ke-14, 9 Mei 2018 sunting

Tanggal Daerah Jumlah suara PH BN GS GBS W Ind Tidak jawab Selisih Ref
Pemilihan umum 9 Mei 2018 12,299,514 46% 34% 17% 0.5% 2% 0.5% PH +12%

Pencalonan sunting

Pada pemilihan umum kali ini, terdapat perubahan kursi bagi penyandang anggota parlemen, seperti pada calon legislatif petahana yang bertanding di daerah pemilihan yang berbeda dengan sebelumnya. Bahkan, beberapa anggota parlemen tidak dicalonkan kembali pada pemilihan umum ini. Beberapa dari mereka yang tidak dicalonkan bersikukuh untuk bersaing sebagai calon independen atau bahkan menggunakan kendaraan politik lain untuk mempertahankan kursi mereka masing-masing, sehingga keanggotannya di partai secara otomatis dihentikan. Anggota parlemen yang dicalonkan oleh kubu lain adalah Shahidan Kassim dan Ismail Abd Muttalib yang telah mengajukan pencalonan kepada Perikatan Nasional yang membuat mereka dikeluarkan dari UMNOBarisan Nasional.

Beberapa perubahan terkait kursi parlemen, salah satunya adalah Rembau. Anggota parlemen Rembau petahana, Khairy Jamaluddin menyerahkan kursinya kepada Wakil Presiden UMNO, Mohamad Hasan.[23] Kemudian, Khairy pula dicalonkan sebagai calon legislatif untuk Sungai Buloh, di mana pada kawasan ini merupakan kubu kuat bagi Pakatan Harapan (PH).[24] Selain itu, PH sendiri juga melakukan perubahan kursi, misalnya Anwar Ibrahim yang sebelumnya merupakan penyandang kursi parlemen Port Dickson, lalu memutuskan untuk bertanding di Tambun.[25] Kemudian, mantan Wakil Perdana Menteri, Wan Azizah Wan Ismail memperebutkan kursi Bandar Tun Razak dan Menteri Besar Selongor, Amirudin Shari yang bertanding di Gombak melawan mantan Wakil Presiden Partai Keadilan Rakyat, Mohamed Azmin Ali. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mempertahankan kursi bagi koalisi PH yang sebelumnya diduduki oleh anggota parlemen PH yang telah keluar dan berpindah partai.[26]

Petahana yang tidak mencalonkan diri sunting

Dua kursi parlemen, yakni Gerik dan Batu Sapi telah kosong sejak kematian anggota parlemen petahana masing-masing diantaranya Hasbullah Osman (BN-UMNO) dan Liew Vui Keong (WARISAN) pada tahun 2020.[27][28] Pemilihan umum sela direncakan akan digelar, namun tidak terwujud setelah Proklamasi Darurat akibat Pandemi COVID-19 diumumkan oleh Perdana Menteri saat itu, Muhyiddin Yassin pada 2021.[29] Proklamasi Darurat dihentikan atas perintah Yang di-Pertuan Agong diikuti oleh pembubaran parlemen.[30]

No. Daerah pemilihan Nama Partai Tanggal diputuskan Pemilu pertama Alasan Ref.
P139 Jasin Ahmad Hamzah Barisan Nasional (UMNO) 20 Desember 2020 2008 Tidak mengajukan pencalonan legislatif [31]
P061 Padang Rengas Mohamed Nazri Abdul Aziz 28 Agustus 2021 1995 [32]
P085 Pekan Najib Razak 23 Agustus 2022 1976 Dipenjarakan [33]
P033 Besut Idris Jusoh 24 Oktober 2022 1995 Tidak mengajukan pencalonan legislatif [34]
P081 Jerantut Ahmad Nazlan Idris 31 Oktober 2022 1995 [35]
P026 Ketereh Annuar Musa 1 November 2022 1990 Tidak dicalonkan oleh partai [36]
P067 Kuala Kangsar Mastura Mohd Yazid 2016
P073 Pasir Salak Tajuddin Abdul Rahman 2008 Keanggotaan digantung oleh partai[37]
P155 Tenggara Adham Baba 2004 Tidak dicalonkan oleh partai
P156 Kota Tinggi Halimah Sadique 2008
P127 Jempol Mohd Salim Shariff 3 November 2022 2018 [38]
P095 Tanjong Karang Noh Omar 1995 [39]
P162 Iskandar Puteri Lim Kit Siang Pakatan Harapan (DAP) 20 Maret 2022 1969 Pensiun dari dunia politik[40]
P102 Bangi Ong Kian Ming Pakatan Harapan (DAP) 9 Mei 2022 2013 Tidak mengajukan pencalonan legislatif
P096 Kuala Selangor Dzulkefly Ahmad Pakatan Harapan (AMANAH) 31 Mei 2022 2008
P042 Tasek Gelugor Shabudin Yahaya Perikatan Nasional (BERSATU) 18 Juni 2022 2013
P093 Sungai Besar Muslimin Yahaya Perikatan Nasional (BERSATU) 12 Agustus 2022 2018
P167 Kudat Abdul Rahim Bakri Perikatan Nasional (BERSATU) 12 Agustus 2022 2004
P092 Sabak Bernam Mohd Fasiah Fakeh Perikatan Nasional (BERSATU) 12 Agustus 2022 2013
P177 Beaufort Azizah Mohd Dun Perikatan Nasional (BERSATU) 12 Agustus 2022 2004
P059 Bukit Gantang Syed Abu Hussin Hafiz Perikatan Nasional (BERSATU) 12 Agustus 2022 2018
P112 Kuala Langat Xavier Jayakumar PBM 20 Oktober 2022[41] 2018

Perhitungan suara sunting

 
Partai politik Suara Kandidat
Jumlah suara % Jumlah caleg Caleg terpilih % +/–
Pakatan Harapan PH 5,896,142 38.00 220 82 37.10   18
Partai Tindakan Demokratis[a] DAP 2,422,577 15.61 55 40 18.10   2
Partai Keadilan Rakyat PKR 2,442,038 15.74 100 31 14.03   16
Partai Amanah Negara AMANAH 884,384 5.70 54 8 3.62   3
Organisasi Kinabalu Progresif Bersatu UPKO 72,751 0.47 5 2 0.90   1
Ikatan Demokrat Malaysia[b] MUDA 74,392 0.48 6 1 0.45 Baru
Perikatan Nasional PN 4,666,529 30.07 171 74 33.03   42
Partai Islam Se-Malaysia[c] PAS 2,259,353 14.56 61 43 18.10   25
Partai Pribumi Bersatu Malaysia[d] BERSATU 2,102,151 13.55 87 31 14.93   17
Partai Gerakan Rakyat Malaysia GERAKAN 305,025 1.97 23 0 n/a  
Barisan Nasional[e] BN 3,455,762 22.27 179 30 13.57   28
Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu UMNO 2,549,341 16.43 119 26 11.76   28
Persatuan Tionghoa Malaysia MCA 665,436 4.29 44 2 0.90   1
Kongres India Malaysia MIC 172,176 1.11 10 1 0.45   1
Partai Bersatu Rakyat Sabah[f] PBRS 23,877 0.15 2 1 0.45  
Partai Cinta Malaysia PCM 5,417 0.03 1 0 n/a  
Partai Makkal Sakti Malaysia MMSP 10,660 0.07 1 0 n/a  
Barisan Kemajuan India Se-Malaysia AMIPF 7,387 0.05 1 0 n/a  
Kongres Muslim India Malaysia KIMMA 21,468 0.14 1 0 n/a  
Gabungan Partai Sarawak GPS 662,601 4.27 31 23 10.41   4
Partai Pesaka Bumiputera Bersatu PBB 343,954 2.22 14 14 6.33   1
Partai Rakyat Sarawak PRS 67,539 0.44 6 5 2.26   2
Partai Demokrat Progresif PDP 84,045 0.54 4 2 0.90  
Partai Persatuan Rakyat Sarawak SUPP 167,063 1.08 7 2 0.90   1
Partai Warisan WARISAN 281,732 1.82 52 3 1.36   4
Gabungan Rakyat Sabah[g] GRS 194,324 1.25 13 6 2.71   4
Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Sabah) BERSATU Sabah 94,085 0.61 6 4 1.81   4
Partai Bersatu Sabah PBS 65,311 0.42 4 1 0.45  
Partai Solidaritas Tanah Air STAR 29,874 0.19 2 1 0.45  
Partai Progresif Sabah SAPP 5,054 0.03 1 0 n/a  
Gerakan Tanah Air[h] GTA 109,175 0.70 125 0 n/a   4
Partai Pejuang Tanah Air PEJUANG 88,726 0.57 94 0 n/a   4
Barisan Jemaah Islamiah Se-Malaysia BERJASA 4,252 0.03 3 0 n/a  
Partai Bumiputra Perkasa Malaysia[i] PUTRA 12,061 0.08 24 0 n/a  
Partai Persatuan Muslim Kebangsaan India IMAN 4,136 0.03 4 0 n/a  
Koalisi Persatuan Rakyat Sarawak PERKASA 62,943 0.41 14 0 n/a   1
Partai Sarawak Bersatu[j] PSB 57,579 0.37 10 0 n/a   1
Partai Bansa Dayak Sarawak Baru[k] PBDS 3,053 0.02 3 0 n/a  
Partai Bumi Kenyalang[l] PBK 2,311 0.01 1 0 n/a  
Partai Kesejahteraan Masyarakat Demokratis KDM 52,054 0.34 7 1 0.45 Baru
Partai Bangsa Malaysia PBM 16,437 0.11 5 1 0.45   5
Koalisi PSM-PRM PSM-PRM 6,644 0.04 16 0 n/a  
Partai Sosialis Malaysia PSM 779 0.01 1 0 n/a  
Partai Rakyat Malaysia PRM 5,865 0.04 15 0 n/a  
Partai Peduli Rakyat Sarawak SEDAR 1,036 0.01 1 0 n/a  
Partai Persatuan Rakyat Sabah PPRS 541 >0.01 1 0 n/a  
Partai Utama Rakyat PUR 264 >0.01 1 0 n/a  
Calon Independen BEBAS 111,043 0.72 108 2 0.90   1
Jumlah surat suara sah 15,517,227
Jumlah surat suara tidak sah Tidak diketahui
Jumlah suara Tidak diketahui 100.00
Golongan putih Tidak diketahui
Pemilih terdaftar 21,173,638 ≥73.29
Pemilih pemula 20,905,366
Pemilih pemula 265,531
Pemilih pos 365,686
Usia pemilih (usia 18 tahun ke atas) 21,173,638
Populasi penduduk Malaysian (per 29 Juli 2022)[42] 32,700,000
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPR),[43] The Star[44]

Catatan sunting

  1. ^ DAP berkampanye dan menggunakan simbol "roket" di kertas suara di Sarawak (P192–P222).
  2. ^ MUDA berkoalisi dengan PH pada akhir Oktober 2022 dan menyepakati penggunaan logo MUDA pada kertas suara pemilihan.
  3. ^ PAS berkampanye dan menggunakan simbol "bulan hijau" di kertas suara di Kelantan (P019–P032) dan Terengganu (P033–P040). Di Sabah (P167–P191), PAS memakai logo GRS.
  4. ^ BERSATU berkampanye dan menggunakan simbol "bulan hijau" di kertas suara di Kelantan (P019–P032) dan Terengganu (P033–P040).
  5. ^ BN berkampanye dan menggunakan simbol "dacing" di kertas suara pemilihan.
  6. ^ PBRS berkampanye dan menggunakan logo GRS di kertas suara, kecuali di Ranau (P179).
  7. ^ GRS berkoalisi dengan BN pada pertengahan Oktober 2022 dan menyepakati penggunaan logo GRS pada kertas suara di Sabah (P167–P191).
  8. ^ GTA berkampanye dan menggunakan logo PEJUANG di kertas suara pemilihan.
  9. ^ PUTRA berkampanye dan menggunakan simbol "tengkolok" di kertas suara, kecuali di Kelantan (P019–P032).
  10. ^ PSB berkampanye dan menggunakan logonya sendiri di kertas suara pemilihan.
  11. ^ PBDS berkampanye dan menggunakan logonya sendiri di kertas suara pemilihan.
  12. ^ PBK berkampanye dan menggunakan logonya sendiri di kertas suara di Mas Gading (P192).

Hasil pemungutan suara di setiap negara bagian sunting

Negara bagian atau wilayah persekutuan PH + MUDA PN BN + GRS GPS Lainnya Jumlah
Suara % Suara % Suara % Suara % Suara %
  Perlis 29,317 19.77 80,287 54.15 35,365 23.85 n/a 3,308 2.23 148,277
  Kedah 281,523 23.28 664,720 54.96 235,353 19.46 n/a 27,943 2.31 1,209,539
  Kelantan 87,293 8.80 631,201 63.66 265,666 26.79 n/a 7,411 0.75 991,571
  Terengganu 40,645 5.50 460,789 62.34 234,392 31.71 n/a 3,270 0.44 739,096
  Pulau Pinang 566,245 59.99 226,173 23.96 143,398 15.19 n/a 8,155 0.86 943,971
  Perak 641,205 43.29 456,751 30.84 369,848 24.97 n/a 13,414 0.91 1,481,218
  Pahang 199,918 22.90 330,912 37.91 335,048 38.38 n/a 7,010 0.80 872,888
  Selangor 1,547,385 52.85 806,717 27.55 509,852 17.41 n/a 63,815 2.18 2,927,769
  Kuala Lumpur 535,527 62.62 166,056 19.42 136,720 15.99 n/a 16,891 1.98 855,194
  Putrajaya 5,988 16.34 16,002 43.67 13,692 37.37 n/a 961 2.62 36,643
  Negeri Sembilan 295,449 44.80 144,835 21.96 212,167 32.17 n/a 6,969 1.06 659,420
  Melaka 199,267 38.69 159,238 30.92 152,613 29.63 n/a 3,923 0.76 515,041
  Johor 825,182 42.26 519,661 26.62 598,244 30.64 n/a 9,371 0.48 1,952,458
  Labuan 5,307 18.67 8,124 28.59 7,416 26.10 n/a 7,572 26.64 28,419
  Sabah 294,676 27.58 11,303 1.06 403,295 37.74 n/a 359,259 33.62 1,068,533
  Sarawak 376,592 31.95 35,397 3.00 n/a 662,601 56.21 104,278 8.85 1,178,868
Total 5,931,519 38.00 4,701,906 30.12 3,653,069 23.40 662,601 4.24 643,551 4.12 15,608,906
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPR)[45]

Hasil pemungutan suara setiap kursi parlemen sunting

 
Negara bagian atau wilayah persekutuan PH + MUDA PN BN + GRS GPS Lainnya Jumlah
Kursi % +/– Kursi % +/– Kursi % +/– Kursi % +/– Kursi % +/–
  Perlis 0 n/a   1 3 100   3 0 n/a   2 n/a   0 n/a   3
  Kedah 1 6.67   9 14 93.33   11 0 n/a   2 n/a   0 n/a   3 15
  Kelantan 0 0   14 100   3 0 n/a   3 n/a   0 n/a   14
  Terengganu 0 0   8 100   2 0 n/a   2 n/a   0 n/a   8
  Pulau Pinang 10 76.92   3 23.08   1 0 n/a   1 n/a   0 n/a   13
  Perak 11 45.83   1 10 41.67   6 3 12.50   5 n/a   0 n/a   24
  Pahang 2 14.29   2 7 50.00   6 5 35.71   4 n/a   0 n/a   14
  Selangor 16 72.72   6 27.28   3 0 n/a   1 n/a   0 n/a   2 22
  Kuala Lumpur 10 90.90   1 0 n/a   2 1 9.10   1 n/a   0 n/a   11
  Putrajaya 0 n/a   1 100   1 0 n/a   1 n/a   0 n/a   1
  Negeri Sembilan 3 37.50   1 0 n/a   1 5 62.50   2 n/a   0 n/a   8
  Melaka 3 50.00   3 50.00   1 0 n/a   1 n/a   0 n/a   6
  Johor 15 57.69   3 2 7.69   1 9 34.62   1 n/a   0 n/a   3 26
  Labuan 0 n/a   1 100   1 0 n/a   1 n/a   0 n/a   1
  Sabah 5 20.00   1 1 4.00   1 13 52.00   8 n/a   6 24.00   8 25
  Sarawak 6 19.35   1 1 3.23   0 n/a   23 74.19   4 1 3.23   3 31
Total 82 36.94   9 73 32.88   36 30 13.51   11 23 10.36   4 7 3.15   17 222
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Malaysia (SPR)[45]

Catatan sunting

  1. ^ Pelaksanaan pemilu di 11 tempat pemungutan suara di Baram, Sarawak, disusul pada 21 November 2022.
  2. ^ Koalisi baru yang dibentuk pada tahun 2022. Komponen partainya adalah BERSATU, PAS, dan GERAKAN yang sebelummya merupakan bagian dari Pakatan Harapan, Gagasan Sejahtera, dan Barisan Nasional.
  3. ^ Koalisi baru yang dibentuk pada tahun 2018. Komponen partainya adalah PBB, PRS, SUPP, dan PDP yang sebelummya merupakan bagian dari Barisan Nasional (Sarawak).
  4. ^ Koalisi baru yang dibentuk pada tahun 2022. Komponen partainya adalah BERSATU, PBS, STAR, SAPP, dan USNO Baru yang sebelummya merupakan bagian dari Barisan Nasional dan Gabungan Bersatu Sabah.
  1. ^ Partisipan berusia 18–24 tahun.
  2. ^ a b Barisan Nasional dihitung sebagai Muafakat Nasional.

Referensi sunting

  1. ^ "Pemimpin UMNO, komponen BN sokong Ismail Sabri calon PM PRU15". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). 2022-04-14. Diakses tanggal 2022-04-17. 
  2. ^ a b "Proclamation - Summon the Parliament [P.U. (A) 139/2018]" (PDF). Kejaksaan Agung Malaysia. 13 Juni 2018. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-01-03. Diakses tanggal 2022-10-05. 
  3. ^ Reuters (2022-10-10). "Malaysia PM dissolves parliament". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-10. 
  4. ^ Martin Carvalho; Hemananthani Sivanandam; Rahimy Rahim; Tarrence Tan (16 Juli 2019). "Dewan Rakyat passes Bill to amend Federal Constitution to lower voting age to 18". The Star. Diakses tanggal 22 November 2021. 
  5. ^ "Kenyataan media - Pendaftaran pengundi 18 tahun" (PDF). Komisi Pemilihan Umum Malaysia (dalam bahasa Melayu). 7 Juni 2020. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 13 Juni 2020. Diakses tanggal 13 Juni 2020. 
  6. ^ March 2019, Published 6 months ago on 14. "EC to review redelineation of electoral boundaries approved last year | Malay Mail". www.malaymail.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-09-20. 
  7. ^ "Next redelineation exercise only due in 2026, says Hanipa". The Star Online (dalam bahasa Inggris). 2018-11-22. Diakses tanggal 2019-09-20. 
  8. ^ "PH mendahului - Merdeka Center". Malaysiakini. 2022-11-18. Diakses tanggal 2022-11-18. 
  9. ^ Ayamany, Keertan (2022-11-16). "YouGov poll shows Pakatan in lead to win GE15, but Muhyiddin still most popular leader". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-16. 
  10. ^ "Malaysia GE: Pollster finds PH is preferred ruling coalition, PN has most Malay support | The Straits Times". www.straitstimes.com (dalam bahasa Inggris). 2022-11-11. Diakses tanggal 2022-11-14. 
  11. ^ "Kajian: BN ekori rapat PH dari segi kecenderungan pengundi" [Study: BN tails growing PH from voters' preference]. Malaysiakini (dalam bahasa Malay). 4 November 2022. Diakses tanggal 4 November 2022. 
  12. ^ "[UPDATED] GE15: think-tank predicts crushing defeat for Azmin in Gombak". The Vibes (dalam bahasa Inggris). 2022-11-15. Diakses tanggal 2022-11-16. 
  13. ^ Mohamad Radhi, Nor Ain (13 November 2022). "Polls: Ismail Sabri is top choice for PM after GE15". New Straits Times. Diakses tanggal 14 November 2022. 
  14. ^ "[INFOGRAFIK] Tinjauan awam menjelang PRU15: Apa yang rakyat mahu? (sehingga 10 Oktober)". Astro Awani. Diakses tanggal 2022-10-30. 
  15. ^ "Polarised but Hopeful: How Malaysia's Gen Zs May Vote and Why". ISEAS. Diakses tanggal 4 November 2022. 
  16. ^ a b c "Merdeka Center Pre-Election National Survey Highlights". Merdeka Center for Opinion Research (dalam bahasa Inggris). 4 November 2022. Diakses tanggal 6 November 2022. 
  17. ^ Haika Mat Khazi, Mohd Faizul (31 Oktober 2022). "Kunci kemenangan sudah jelas". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 31 Oktober 2022. 
  18. ^ "Peninsular Malaysia GE15 Election Poll Prediction". 21 September 2022. Diakses tanggal 18 Oktober 2022. 
  19. ^ "Sabah & Sarawak GE15 Election Poll Prediction". vodus.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-19. 
  20. ^ @AsiaElects (19 November 2020). "Malaysia, EMIR Research poll: UMNO (Conservative): 43% (+22) PAS (Islamist): 16% (-1) BERSATU (Conservative): 8% (+2) PEJUANG (Centrist): 6% PKR (Liberal): 5% (-12) DAP (Centre-left): 4% (-15)...+/- vs 2018 election Fieldwork: 08/2020 Sample size: 2,096" (Tweet) (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 31 Oktober 2022 – via Twitter. 
  21. ^ @AsiaElects (24 Juli 2020). "Malaysia, EMIR Research poll: 'UMNO/PAS'-Conservative/Islamist: 53% (+13) PH-Centrist: 30% (-12)..." (Tweet) (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Juli 2020. Diakses tanggal 13 Oktober 2020 – via Twitter. 
  22. ^ @AsiaElects (29 Desember 2019). "Malaysia, EMIR Research poll: PH-Centrist: 42% (-6) MN-Conservative: 39% (-12) Independents: 17% (+16)..." (Tweet) (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 Desember 2019. Diakses tanggal 13 Oktober 2020 – via Twitter. 
  23. ^ ZULKIFLI, SYAMILAH (2022-10-16). "Tok Mat mampu menang besar di Rembau: Khairy". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2022-10-29. 
  24. ^ Yeong, Ashley (2022-11-01). "BN confirms Khairy for Sungai Buloh in GE15 to loud cheers". Malay Mail (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-01. 
  25. ^ "GE15: Anwar to contest in Tambun parliamentary seat". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-30. 
  26. ^ "PKR announces its candidates for GE15". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-29. 
  27. ^ "Gerik MP Hasbullah dies (updated)". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-16. 
  28. ^ "Batu Sapi MP Liew Vui Keong dies". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-10-16. 
  29. ^ "Malaysia declares Covid state of emergency amid political challenges". BBC News (dalam bahasa Inggris). 2021-01-12. Diakses tanggal 2022-10-16. 
  30. ^ "King revokes emergency proclamations for Gerik, Batu Sapi and Bugaya". Free Malaysia Today. 2022-10-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-10-07. Diakses tanggal 2022-10-16. 
  31. ^ "72-year-old Jasin MP Ahmad Hamzah to sit out GE15". Malaysiakini. 2020-12-26. Diakses tanggal 2022-10-20. 
  32. ^ Sejahan, Zareen Humairah (2021-08-28). "Mohamed Nazri akan bersara, tidak bertanding PRU-15". Utusan Malaysia (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2022-10-20. 
  33. ^ Singh, Sharanjit (23 Agustus 2022). "Najib loses appeal, headed to prison [NSTTV]". New Straits Times. Diakses tanggal 11 Oktober 2022. 
  34. ^ Yatim, Norhaspida (2022-10-24). "PRU15: Idris umum tak bertanding, beri laluan pemimpin muda". Sinar Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2022-10-24. 
  35. ^ Ab Malek, Roselan (2022-10-31). "Ahmad Nazlan tak pertahan Parlimen Jerantut". Berita Harian (dalam bahasa Melayu). Diakses tanggal 2022-10-31. 
  36. ^ Mohamed Radhi, Nor Ain; Bala Krishnan, Dhesegaan (2022-11-01). "Several ministers, deputies axed from BN candidate list for GE15". New Straits Times. Diakses tanggal 2022-11-01. 
  37. ^ "Pasir Salak MP Tajuddin, Alor Setar division chief Yusof suspended from Umno". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-01. 
  38. ^ "BN to field Adnan Abu Hassan to wrest Kuala Pilah seat from PN". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-03. 
  39. ^ "GE15: Noh Omar dropped from Tanjung Karang". The Star (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-04. 
  40. ^ Chan, Dawn (20 Maret 2022). "Kit Siang announces retirement from politics [NSTTV]". New Straits Times. Diakses tanggal 11 Oktober 2022. 
  41. ^ "Xavier Jayakumar not contesting in GE15: source". The Vibes (dalam bahasa Inggris). 2022-10-20. Diakses tanggal 2022-10-20. 
  42. ^ Press Release: Current Population Estimates, Malaysia, 2022. Kuala Lumpur: Malaysian Department of Statistics (dipublikasikan tanggal 29 Juli 2022). 2022. 
  43. ^ "Dashboard SPR". dashboard.spr.gov.my. Komisi Pemilihan Umum Malaysia. November 2022. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-10-01. Diakses tanggal 5 November 2022. 
  44. ^ "Results Overview". The Star. 19–21 November 2022. Diakses tanggal 26 November 2022. 
  45. ^ a b "Portal Rasmi Suruhanjaya Pilihan Raya Malaysia (SPR)" [Official Portal of the Election Commission of Malaysia (EC)] (dalam bahasa Melayu). Komisi Pemilihan Umum Malaysia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-09. Diakses tanggal 20 November 2022.