Vetus Latina (juga disebut Vetus Itala, Old Latin, Old Italic, "Alkitab Latin Kuno") adalah nama yang diberikan untuk kumpulan naskah Alkitab bahasa Latin yang diterjemahkan sebelum Alkitab Latin versi Vulgata karya Hieronimus (= Jerome) (dikerjakan tahun 382-405 M) menjadi Alkitab standar bagi orang Kristen berbahasa Latin di gereja-gereja Ritus Barat. Frasa Vetus Latina adalah bahasa Latin untuk "Latin Tua" atau "Latin Kuno" (Old Latin), sehingga Vetus Latina kadang disebut Old Latin Bible.[1] Sebenarnya ditulis dalam bahasa Latin akhir, bukan dalam versi bahasa Latin yang dikenal sebagai "bahasa Latin Kuno". Juga ada yang menyebutnya Itala (sebagaimana dalam fragmen "Quedlinburg Itala").

Sebuah halaman dari Codex Vercellensis, contoh Vetus Latina. Bagian ini memuat Yohanes 16:23-30.

Teks sunting

Tidak ada satu Alkitab "Vetus Latina" utuh, karena yang ada hanyalah sekumpulan naskah Alkitab yang menunjukkan adanya terjemahan Latin sebelum terbitnya karya Hieronimus.[1] Setelah membandingkan bacaan-bacaan dari Injil Lukas 24:4-5 dalam naskah-naskah kuno bahasa Latin, Bruce Metzger menghitung "paling sedikit ada 27 varian bacaan dari naskah Latin Kuno yang terlestarikan."[2] Dalam banyak naskah kuno ini sejumlah pakar sering menambahkan kutipan dari nas Alkitab yang muncul dalam karya-karya bapa gereja berbahasa Latin, beberapa di antaranya menggunakan pembacaan yang sama dengan kelompok naskah tertentu. Akibatnya, banyak versi Vetus Latina yang umumnya bukan bagian dari terjemahan Alkitab yang digunakan di dalam gereja, melainkan dipersiapkan secara ad hoc untuk komunitas Kristen setempat, untuk menjelaskan risalah atau khotbah Kristen yang lain, atau sebagai bagian bahasa Latin dari suatu naskah dwi-bahasa (misalnya Codex Bezae). Ada sejumlah teks Latin Kuno yang tampaknya menduduki status lebih tinggi; dijumpai beberapa naskah Injil dalam versi Vetus Latina yang memuat empat Injil kanonik; beberapa naskah yang memuatnya tetapi berbeda satu sama lain. Bagian-bagian Alkitab lainnya hanya terlestarikan dalam kutipan atau fragmen.

Bahasa yang dipakai dalam terjemahan Latin Kuno ini tidak sama kualitasnya, sebagaimana dikeluhkan oleh Augustinus dari Hippo dalam De Doctrina Christiana (2, 16). Dijumpai banyak solecisme (kekacauan) gramatik; beberapa diterjemahkan secara harfiah langsung dari idiom bahasa Yunani atau bahasa Ibrani sebagaimana tertulis dalam Septuaginta. Karenanya, berbagai terjemahan Vetus Latin merefleksikan berbagai versi Septuaginta yang beredar, dengan naskah Afrika (seperti Codex Bobiensis) melestarikan bacaan-bacaan jenis teks Western, sedangkan naskah-naskah Eropa lebih dekat ke jenis teks Bizantin. Banyak keanehan gramatik datang dari penggunaan bentuk bahasa Latin kasar (Vulgar Latin) dalam teks.

Penggantian sunting

Dengan penerbitan Vulgata karya Hieronimus, yang merupakan terjemahan bahasa Latin tunggal, konsisten gayanya dan diterjemahkan dari bahasa-bahasa asli Alkitab, maka versi Vetus Latina lambat laun hilang dari peredaran. Hieronimus mengeluh dalam salah satu suratnya bahwa versi barunya ini pada mulanya tidak disukai oleh orang Kristen yang sudah terbiasa dengan terjemahan lama. Namun, karena salinan Alkitab sangat jarang ditemui, terjemahan Latin Kuno dari sejumlah kitab di Alkitab disalin ke dalam sejumlah naskah bersama-sama dengan terjemahan Vulgata, tanpa dihindari terjadi pertukaran bacaan. Terjemahan Latin Kuno dari kitab-kitab tunggal dapat dijumpai pada naskah-naskah sampai abad ke-13. Meskipun demikian, Vulgata umumnya menggantikan Vetus Latina dan diakui sebagai Alkitab resmi Gereja Katolik Roma pada Konsili Trent.

Berikut adalah sejumlah perbandingan Vetus Latina dengan edisi kritis Vulgata.

Perbandingan di bawah adalah tentang Lukas 6:1-4, diambil dari teks Latin Kuno pada Codex Bezae:

Vetus Latina[3] Latin Vulgata[4][5][6]
Et factum est eum in Sabbato secundoprimo abire per segetes discipuli autem illius coeperunt vellere spicas et fricantes manibus manducabant. Factum est autem in sabbato secundo, primo, cum transíret per sata, vellebant discípuli eius spicas, et manducabant confricantes manibus.
Quidam autem de farisaeis dicebant ei, Ecce quid faciunt discipuli tui sabbatis quod non licet ? Quidam autem pharisæorum, dicebant illis: Quid facitis quod non licet in sabbatis ?
Respondens autem IHS dixit ad eos, Numquam hoc legistis quod fecit David quando esurit ipse et qui cum eo erat ? Et respondens Jesus ad eos, dixit: Nec hoc legistis quod fecit David, cum esurisset ipse, et qui cum illo erant ?
Intro ibit in domum Dei et panes propositionis manducavit et dedit et qui cum erant quibus non licebat manducare si non solis sacerdotibus ? quomodo intravit in domum Dei, et panes propositionis sumpsit, et manducavit, et dedit his qui cum ipso erant: quos non licet manducare nisi tantum sacerdotibus ?

Teks naskah Latin terlestarikan dalam sejumlah tempat di liturgi, misalnya ayat-ayat berikut dalam kidung Natal terkenal dari Lukas 2:14:

Vetus Latina Latin Vulgate[7]
Gloria in excelsis Deo, et in terra pax hominibus bonae voluntatis Gloria in altissimis Deo, et in terra pax in hominibus bonæ voluntatis

Pada edisi "Vetus Latina" digunakan kata "excelsis" yang berarti "yang tinggi", sedangkan dalam versi "Vulgata" dipakai kata "altissimis" dengan arti "yang maha tinggi".

Mungkin perbedaan paling terkenal antara Vetus Latina dan Vulgata adalah dalam "Doa Bapa Kami" (Pater Noster), yaitu:

  • Vetus Latina: "quotidianum panem", "roti sehari-hari" (daily bread)
  • Vulgata: "supersubstantialem panem", "roti yang secukupnya" (supersubstantial bread)

Lihat pula sunting

Referensi sunting

  1. ^ a b W.E. Plater and H.J. White, A Grammar of the Vulgate, Oxford at the Clarendon Press, 1926, paragraph 4
  2. ^ Metzger, Bruce (2005). The Text of the New Testament: Its Transmission, Corruption, and Restoration. Oxford University Press. ISBN 9780195166675. 
  3. ^ Teks diambil dari Codex Bezae and the Da Vinci Code Diarsipkan 2009-01-07 di Wayback Machine., A textcritical look at the Rennes-le-Chateau hoax, Wieland Willker, 2005
  4. ^ I Wordsworth, H.I. White, H.F.D. Sparks, Novum Testamentum Domini Nostri Jesu Christi Latine secundum editione S. Hieronymi, Oxonii 1889-1954
  5. ^ Stuttgart Vulgate, Biblia Sacra iuxta Vulgatam versionem, adiuvantibus Bonifatio Fischer OSB, Iohanne Gribomont OSB, H.F.D. Sparks, W. Thiele, recensuit et brevi apparatu instruxit Robertus Weber OSB, editio tertia emendata quam paravit Bonifatius Fischer OSB cum sociis H.I. Frede, Iohanne Gribomont OSB, H.F.D. Sparks, W. Thiele, 1983
  6. ^ Punktuasi atau tanda baca diambil dari Biblia sacra Vulgatae editionis, Michael Hetzenauer, 1922
  7. ^ Nestle-Aland, Novum Testamentum Latine, Novam Vulgatam Bibliorum Sacrorum Editionem secuti apparatibus titulisque additis ediderunt Kurt Aland et Barbara Aland una cum Instituo studiorum textus Novi Testamenti Monasteriensi (Westphalia), Deutsche Bibelgesellschaft, 1884-1998, Lc 2,14, citing Wordsworth, supra, and Stuttgart, supra

Pranala luar sunting