Kabupaten Brebes

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Revisi sejak 27 Desember 2017 17.11 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Artikel ini mengenai Kabupaten Brebes. Untuk kecamatan dengan nama yang sama, lihat Brebes, Brebes. Untuk kelurahan dengan nama yang sama, lihat Brebes, Brebes, Brebes.

Kabupaten Brebes (bahasa Jawa: ꦧꦽꦧꦼꦱ꧀) adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.902,37 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di Kecamatan Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah, dan paling luas di Jawa Tengah ke-2 setelah Kabupaten Cilacap.

Kabupaten Brebes
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀
Daerah tingkat II
Julukan: 
Kota Bawang, Mumbai van Java, Kota Telor Asin
Motto: 
Mangesthi Wicara Ebahing Praja
Peta
Peta
Kabupaten Brebes ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀ di Jawa
Kabupaten Brebes ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀
Kabupaten Brebes
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀
Peta
Kabupaten Brebes ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀ di Indonesia
Kabupaten Brebes ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀
Kabupaten Brebes
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀
Kabupaten Brebes
ꦑꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦨꦽꦧꦼꦱ꧀ (Indonesia)
Koordinat: 7°03′S 108°54′E / 7.05°S 108.9°E / -7.05; 108.9
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Hari jadi18 Januari 1678
Ibu kotaKota Brebes
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 17
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 292
Pemerintahan
 • BupatiDrs. Budi Wibowo, M.Si. (Plt)
 • Wakil Bupatilowong
Luas
 • Total1,902,37[1] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1.792.511
Demografi
 • AgamaIslam
Kristen
Katolik
Hindu
Buddha
Kejawen
Konghucu
 • BahasaJawa
Sunda Brebes
Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3329 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0283 (Brebes Utara)
0289 (Brebes Selatan)
Kode Kemendagri33.29 Edit nilai pada Wikidata
DAURp1.098.999.510.000.-
Semboyan daerahBrebes Berhias
(Bersih, Hijau, Indah, Aman, Sehat)
Flora resmiBawang merah bima
Fauna resmiKerbau
Situs webwww.brebeskab.go.id

Sejarah

Ada beberapa pendapat mengenai asal usul nama Brebes. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair. Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mbrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.

Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang, dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.

Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap disebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.

Geografi

 
Peta Administrasi Provinsi Jawa Tengah
 
Peta Wilayah Banyumasan

Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem, Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari, Tanjung, Kersana, Ketanggungan dan Larangan.

Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.

Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".

Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.

Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.

Karakteristik wilayah pantai

Pantai yang berada di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding). Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta (Delta Losari dan Pemali), pantai teluk (Teluk Bangsri) dan pantai lurus (Randusanga). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.

Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari (Prapag Kidul dan Prapag Lor), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau (mangrove) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.

Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual (morfologi dasar lautnya landai) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.

Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 km yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat pada masa mendatang.

Nama-nama sungai

Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara (daerah hilir) menuju ke Laut Jawa yaitu:

Pemerintahan

Satuan kerja perangkat daerah

  • Sekretariat Daerah
  • Sekretariat DPRD
  • Badan Perencana Pembangunan Daerah
  • Inspektorat Daerah
  • Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
  • Badan Kepegawaian Daerah
  • Dinas Pendidikan
  • Dinas Perindustrian dan Perdagangan
  • Dinas Perikanan dan Kelautan
  • Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
  • Dinas Peternakan
  • Dinas Kehutanan dan Perkebunan
  • Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
  • Dinas Perhubungan
  • Dinas Kesehatan
  • Dinas Sosial
  • Dinas Pengairan dan Sumber Daya Mineral
  • Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
  • Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
  • Dinas Komunikasi, Informasi dan Statistik
  • Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
  • Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
  • Dinas Koperasi dan UKM
  • Kantor Lingkungan Hidup

Daftar bupati Brebes

No Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Periode Ket. Wakil Bupati
1
Tumenggung Arya Suralaya
1678
1683
1
2
Tumenggung Pusponegoro I
----
----
2
3
Tumenggung Pusponegoro II
1683
3
4
Tumenggung Pusponegoro III
4
5
  Kanjeng Adipati
Ariya Singasari Panatayuda I

(Sura)
1809
1836
5
6
Kanjeng Adipati
Ariya Singasari Panatayuda II
(Karta)
1836
1850
6
7
R.A.A. Panotojoedo
14 Mei 1850 [2]
27 Januari 1876[3]
7
8
R.T. Tjokro-atmodjo
1 Juli 1876 [4]
1880
8
9
R.M.A.A. Tjondronegoro
3 September 1880 [5]
7 Mei 1885 [6]
9
10
R.M.A.A. Tjondronegoro II
8 Agustus 1885 [7]
8 Agustus 1908 [8]
10
11
R.M.T.A. Martono
29 Januari 1909 [9]
18 Desember 1919 [10]
11
12
  R.M.T.A. Poernomo Hadiningrat
30 Agustus 1920
3 April 1929 [11]
12
13
  R.T. Sadjiroen
8 Oktober 1929 [12]
11 Juni 1930 [13]
13
14
  R.A.A. Soetirto Pringgohaditirto
4 Maret 1931 [14]
1942
14
15
R. Soenarjo
1942
1945
15
Masa Pemerintahan Indonesia
16
  Sarimin Reksodihardjo
1945
1946
16
17
  K.H. Syatori[15]
1946
1947
17
18
Raden Awal
1947
1947
18
19
  Agus Miftah
1947
1948
19
20
Raden Sumarna
1948
1950
20
21
  Mas Slamet
1950
1956
21
22
  Raden Mardjaban
1956
1966
22
23
23
  Raden Haji
Sartono Gondosoewandito
S.H.
1967
1979
24
25
24
  Kol. H.
Syafrul Supardi
1979
1989
25
26
25
  Kol. CZI H.
Hardono
1989
1994
27
26
  H.
Syamsudin Sagiman
1994
1999
28
27
  H.
Mohammad Tadjudin Noor Aly[16]
1999
2001
29
[ket. 1]
  Drs. H.
Tri Harjono
(Pelaksana Tugas)
Mei 2001
Juli 2002
28
Indra Kusuma
Juli 2002
Juli 2007
30
Achmad Faris Sulchaq
4 Desember 2007
Agustus 2010
31
Agung Widiyantoro
29
Agung Widiyantoro
Agustus 2010
4 Desember 2012
Idza Priyanti
30
  Hj.
Idza Priyanti
A.Md., S.E.
4 Desember 2012
4 Desember 2017
32
Narjo
  Drs.
Budi Wibowo
M.Si.

(Pelaksana Tugas)
26 Oktober 2016
11 Februari 2017
[ket. 2]
(30)
  Hj.
Idza Priyanti
A.Md., S.E.
4 Desember 2017
4 Desember 2022
33
Narjo
Djoko Gunawan
(pelaksana harian)
4 Desember 2022
14 Desember 2022
Urip Sihabudin (pejabat sementara)
14 Desember 2022
13 Desember 2023
Iwannudin Iskandar
(pejabat sementara)
13 Desember 2023
Keterangan
  1. ^ Meninggal pada saat menjabat
  2. ^ Melaksana tugas bupati Idza Priyanti yang cuti kampanye

Daftar wakil bupati Brebes

No Wakil Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Bupati
1
  Tri Harjono
1999
2001
1
2
Achmad Faris Sulchaq
2002
2007
2
Indra Kusuma
3
Agung Widiyantoro
4 Desember 2007
10 Mei 2011
3
4
  Idza Priyanti
2 November 2011
4 Desember 2012
Agung Widiyantoro
5
  Narjo
4 Desember 2012
4 Desember 2017
4
Idza Priyanti
4 Desember 2017
4 Desember 2022
5
[17][18]
Catatan


Perwakilan

DPRD Kabupaten Brebes hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi %
Berkas:PDIPLogo.png 11 Kursi 22 %
Berkas:Logo GOLKAR.jpg 7 Kursi 14 %
  8 Kursi 16 %
  4 Kursi 8 %
  6 Kursi 12 %
  5 Kursi 10 %
  3 Kursi 6 %
  5 Kursi 10 %
  1 Kursi 2 %
Total 50 Kursi 100 %

Transportasi

Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur pantura, dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.

Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan provinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah yaitu ruas jalan tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan. Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran.

Ada dua jalur rel kereta api dari arah Jakarta/Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti: Tanjung, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Bumiayu, dll.

Di wilayah kecamatan Losari, masih dapat dijumpai alat transportasi tradisional yaitu Dokar atau masyarakat setempat menyebutnya dengan nama Per.

Perekonomian

  • Pertanian dan perkebunan: Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektare. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain: nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
  • Peternakan: Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
  • Kehutanan: Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
  • Pertambangan dan bahan galian: Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite, dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
  • Cadangan batu bara muda: Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM pada tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan
  • Perikanan: Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.
  • Industri: Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga. Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka. Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah telor asin

Sarana kesehatan

Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di seluruh ibukota kecamatan dan di beberapa desa, terdapat pula rumah sakit - rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta yaitu:

Sarana pendidikan

Selain telah meratanya sarana pendidikan dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas, terdapat pula beberapa perguruan tinggi.

No Logo Nama Perguruan Tinggi Website Resmi Alamat Kecamatan Status
1
  Universitas Muhadi Setiabudi (UMUS)
www.umus.ac.id
Jalan Pangeran Diponegoro Km.2, Pesantunan
Wanasari
Swasta
2
  Sekolah Tinggi Agama Islam Brebes (STAIB)
www.staibrebes.ac.id
Jalan Yos Sudarso No.36, Brebes
Brebes
Swasta
3
  Universitas Peradaban (UP)
www.universitasperadaban.ac.id[pranala nonaktif permanen]
Jalan Raya Pagojengan KM.3, Pagojengan
Paguyangan
Swasta
4
  Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggalia
www.stiewidyamanggalia.ac.id
Jalan Jend.Sudirman No. 165-167, Brebes
Brebes
Swasta
5
  Akademi Kebidanan YPBHK Brebes
www.akbidypbhkbrebes.ac.id[pranala nonaktif permanen]
Jalan Raya Jatibarang KM.8, Janegara
Jatibarang
Swasta
6
  Akademi Keperawatan Al-Hikmah
www.akperalhikmah2.net[pranala nonaktif permanen]
Jalan Raya Benda, Pon-pes Al-Hikmah 2 Benda
Sirampog
Swasta


Pusat perbelanjaan

Daftar Bank

Pariwisata

Bangunan dan tempat bersejarah

Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda

  • Kompleks Pendopo Kabupaten Brebes
 
Masjid Agung Brebes

Wisata kuliner dan makanan khas

  • Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
  • Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
  • Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
  • Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
  • Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
  • Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
  • Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
  • Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
  • Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
  • Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
  • Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembu), di daerah Bumiayu
  • Bakso Dengkil, Kersana

Seni dan budaya

Kesenian daerah yang berkembang antara lain:

Rupa-rupa

Bahasa

  • Bahasa Jawa Tegal: Brebes Kota, wanasari, bulakamba, Tanjung, Jatibarang, Songgom, Tonjong, Sirampog, Paguyangan
  • Bahasa Sunda Brebes:, Larangan, Tanjung (bagian selatan), Losari (bagian selatan), Ketanggungan (Sebagian), Banjarharjo, Salem, Bantarkawung, Kersana
  • Bahasa Jawa Cirebon: Losari (bagian utara)
  • Netral: Bumiayu, Bantarkawung, Ketanggungan, Banjarharjo, Losari, Kersana

Untuk bahasa di Brebes bagian utara menggunakan Dialek Tegal sementara di Brebes selatan merupakan pertemuan antara bahasa Tegal dengan bahasa Banyumas

Tokoh terkenal

Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes

Legenda dan cerita rakyat

Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut:

Organisasi masyarakat dan mahasiswa

Instansi pemerintah

  • Kantor Bupati
  • Pendopo / Rumah
  • Gedung DPRD
  • Markas Kodim0713 Brebes
  • Polres Brebes
  • Kejaksaan Negeri Brebes
  • Pengadilan Negeri Brebes
  • Badan Pusat Statistik Brebes
  • Badan Pertanahan Nasional Brebes
  • Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayu
  • Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda
  • Dinas Pekerjaan Umum
  • Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
  • Dinas Kesehatan
  • Dinas Kelautan dan Perikanan
  • Dinas Peternakan
  • Dinas Perhubungan
  • Kantor Lingkungan Hidup
  • Kantor Lembaga Perlindungan Konsumen KOMNAS LKPI
  • Dinas Kehutanan dan Perkebunan

Referensi

  1. ^ "Profil Brebes Data Kemendagri". 2015-08-03. Diakses tanggal 2015-08-3. 
  2. ^ Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar 1865 (dalam bahasa Belanda). Landsdrukkerij. 1865. hlm. 199. 
  3. ^ "Regent van Brebes Overleden". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  4. ^ "Personalia - De locomotief". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  5. ^ Regeerings-almanak Nederlandsch-Indie 1882 (dalam bahasa Belanda). 1881. hlm. 131. 
  6. ^ "De Regent van Brebes". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  7. ^ Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indie 1907 (dalam bahasa Belanda). Batavia: Landdrukkerij. 1907. hlm. 174. 
  8. ^ "Het Overlijden van den Regent van Brebes - De locomotief". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  9. ^ "Inlandsch Bestuur - De locomotief". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  10. ^ "Overleden - De Preanger-bode". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  11. ^ "Ontslag Verleend aan den Regent van Brebes". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  12. ^ "De Nieuwe Regent van Brebes". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  13. ^ "De Regent van Brebes Overleden". www.delpher.nl (dalam bahasa Belanda). Diakses tanggal 2021-03-13. 
  14. ^ Regeerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie 1941 (dalam bahasa Belanda). 1941. hlm. 299. 
  15. ^ Yatni, Sri. "Kunjungi Makam Eks Bupati Brebes, Idza: Makam KH Syatori Perlu Pemugaran". Pikiran-Rakyat.com. 
  16. ^ "PanturaNews - "Partai Golkar Brebes, Tabur Bunga Di Makam Para Petinggi" | Takwo Heriyanto". www.panturanews.com. Diakses tanggal 2022-01-11. 
  17. ^ Bupati Brebes Dilantik, Segudang PR Menanti, diakses 10 Februari 2022.
  18. ^ Bahruddin Achmad, Fajar (3 Desember 2022). Isro Roziki, Yayan, ed. "Masa Jabatan Habis, Bupati dan Wakil Bupati Brebes Boyongan: Idza Jalan Kaki, Narjo Naik Pedati". Tribunnews.com. Diakses tanggal 7 September 2022. 

Pranala luar