Kabupaten Wonosobo
Wonosobo (bahasa Jawa: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦮꦤꦱꦧ, translit. Kabupatèn Wanasaba) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Wonosobo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang di timur, Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara di barat, serta Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di utara.
Kabupaten Wonosobo | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Motto: Wonosobo ASRI (Aman, Sehat, Rapi, Indah) | |
Koordinat: 7°21′41″S 109°55′36″E / 7.361389°S 109.926669°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | - |
Dasar hukum | UU No. 13/1950 |
Ibu kota | Wonosobo |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Eko Purnomo, SE., MM [2] |
Luas | |
• Total | 984,68 Km²[3] km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi) |
Populasi (2014[4]) | |
• Total | 900,653 jiwa |
Demografi | |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0286 |
Kode Kemendagri | 33.07 |
DAU | Rp. 748.447.761.000.- |
Semboyan daerah | Pusakaning Dwi Pujangga Nyawiji |
Flora resmi | Karika |
Fauna resmi | Domba |
Situs web | www |
Kabupaten Wonosobo berdiri 24 Juli 1825 sebagai kabupaten di bawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam Perang Diponegoro. Kyai Moh. Ngampah, yang membantu Diponegoro, diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.
Etimologi
Kata Wonosobo berasal dari bahasa Jawa: Wanasaba, yang secara harfiah berarti "tempat berkumpul di hutan". Bahasa Jawa sendiri mengambilnya dari bahasa Sanskerta: vanasabhā yang artinya kurang lebih sama. Kedua kata ini juga dikenal sebagai dua buku dari Mahabharata: "Sabhaparwa" dan "Wanaparwa".
Sejarah
Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama Kiai Kolodete, Kiai Karim dan Kiai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, Kiai Kolodete bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kiai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kiai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.
Di kemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau Plobangan saat ini.
Salah seorang cucu Kiai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kiai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singodewono yang telah mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen.
Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro ( 1825 - 1830 ), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaraan, Gajah Permodo dan Kiai Muhamad Ngarpah.
Dalam pertempuran melawan Belanda, Kiai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu, Pangeran Diponegoro memberikan nama kepada Kiai Muhamad Ngarpah dengan nama Tumenggung Setjonegoro. Selanjutnya Tumenggung Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar nama Tumenggung Setjonegoro.
Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.
Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal 24 Juli 1825.
Geografi
Sebagian besar wilayah Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung) terdapat dua gunung berapi: Gunung Sindoro (3.136 meter) dan Gunung Sumbing (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prahu (2.565 meter). Di sebelah selatan, terdapat Waduk Wadaslintang.
Ibu kota Kabupaten Wonosobo berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten, yang merupakan daerah hulu Kali Serayu. Wonosobo dilintasi jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Artikel ini membutuhkan penyuntingan tata letak agar sesuai dengan pedoman Wikipedia. |
Bupati Wonosobo | |
---|---|
Kediaman | Kantor Bupati Wonosobo, Jawa Tengah |
Masa jabatan | 5 Tahun |
Pejabat pertama | Tumenggung Setjonegoro |
Situs web | http://wonosobokab.go.id |
Berikut adalah Daftar Bupati Wonosobo dari masa ke masa. <onlyinclude>
No | Foto | Nama Bupati | Awal Menjabat | Akhir Menjabat | Wakil Bupati | Keterangan | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | K.R.T. Setjonegoro | 1825 | 1832 | ||||
2 | Tumenggung R. Mangoenkoesoemo | 1832 | 1857 | ||||
3 | Tumenggung R. Kertonegoro | 1857 | 1863 | ||||
4 | Tumenggung Tjokroadisoerdjo | 1863 | 1869 | ||||
5 | Tumenggung Soerjohadikoesoemo | 1869 | 1898 | ||||
6 | R. Tumenggung Soerjohadinegoro | 1898 | 1919 | ||||
7 | Adipati R.A. Sosrohadiprodjo | 1920 | 1944 | ||||
8 | R. SIinggih Hadipoera | 1944 | 1946 | ||||
Masa Pemerintahan Indonesia | |||||||
9 | R. Soemindro | 1946 | 1950 | ||||
10 | R. Kadri | 1950 | 1954 | ||||
11 | R. Oemar Soerjokoesoemo | 1955 | 1955 | ||||
12 | R. Sangidi Hadisoetirto | 1955 | 1957 | ||||
13 | Rapingoen Wimbohadi Sedjono | 1957 | 1959 | Kepala Daerah | |||
14 | R. Wibowo Hellie | 1960 | 1967 | ||||
15 | Drs. R. Darodjat A.N.S | 1967 | 1974 | Bupati Kepala Daerah | |||
16 | R. Mardjaban | 1974 | 1975 | Pj. Bupati Kepala Daerah | |||
17 | Drs. Soekanto | 1975 | 1985 | Bupati Kepala Daerah | |||
18 | Drs. Poedjihardjo | 1985 | 1990 | Bupati Kepala Daerah | |||
19 | Drs. H. Soemadi | 1990 | 1995 | Bupati Kepala Daerah | |||
20 | Drs. H. Margono | 1995 | 2000 | Bupati Kepala Daerah | |||
21 | Drs. Trimarwan Nugrohadi | 2000 | 2005 | Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si | Bupati | ||
22 | Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si | 2005 | 2015 | H.Munthohar (2005-2010)
Dra. Hj. Maya Rosida, M.M. (2010-2015) |
Bupati | ||
23 | Eko Purnomo, S.E., M.M. | 2016 | 2021 | Ir. H. Agus Subagiyo, M.Si. | Bupati | ||
24 | H. Afif Nurhidayat, S.Ag | 2021 | Petahana | Drs. H. Muhammad Albar, M.M | Bupati | ||
Referensi
- ^ a b c "SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)". Diakses tanggal 11 Maret 2015.
- ^ "Penetapan Hasil Pilkada 2015 Kabupaten Wonosobo" (PDF). Diakses tanggal 4 Maret 2016.
- ^ "SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)". Diakses tanggal 11 Maret 2015.
- ^ "Kabupaten - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". Diakses tanggal 11 Maret 2015.
Lihat Pula
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah jumlah anggota DPRD Kabupaten Wonosobo sejak pemilihan umum 2004.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
2004–2009[1] | 2009–2014[2] | 2014–2019[3] | 2019–2024[4] | 2024–2029 | ||
PKB | 12 | 7 | 8 | 10 | 10 | |
Gerindra | (baru) 1 | 4 | 6 | 6 | ||
PDI-P | 14 | 11 | 9 | 11 | 13 | |
Golkar | 6 | 6 | 4 | 4 | 4 | |
NasDem | (baru) 4 | 3 | 3 | |||
PKS | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | |
Hanura | (baru) 1 | 4 | 2 | 1 | ||
PAN | 6 | 6 | 3 | 2 | 0 | |
Demokrat | (baru) 1 | 6 | 4 | 3 | 5 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||||
PPP | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | |
PKNU | (baru) 2 | |||||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 6 | 9 | 10 | 10 | 9 |
Kecamatan
Kabupaten Wonosobo terdiri dari 15 kecamatan, 29 kelurahan, dan 236 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 858.273 jiwa dengan luas wilayah 981,41 km² dan sebaran penduduk 874 jiwa/km².[5][6]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Wonosobo, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[7] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.07.12 | Garung | 1 | 14 | 56353 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.15 | Kalibawang | 8 | 56375 | Desa | ||
33.07.07 | Kalikajar | 1 | 18 | 56372 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.04 | Kaliwiro | 1 | 20 | 56364 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.13 | Kejajar | 1 | 15 | 56354 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.02 | Kepil | 1 | 20 | 56374 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.08 | Kertek | 2 | 19 | 56371 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.05 | Leksono | 1 | 13 | 56362 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.11 | Mojotengah | 3 | 16 | 56351 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.03 | Sapuran | 1 | 16 | 56373 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.06 | Selomerto | 2 | 22 | 56361 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.14 | Sukoharjo | 17 | 56363 | Desa | ||
33.07.01 | Wadaslintang | 1 | 16 | 56365 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.10 | Watumalang | 1 | 15 | 56352 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.09 | Wonosobo | 13 | 7 | 56311-56319 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
TOTAL | 29 | 236 |
Kecamatan di Kabupaten Wonosobo:
- Garung
- Kalibawang
- Kalikajar
- Kaliwiro
- Kejajar
- Kepil
- Kertek
- Leksono
- Mojotengah
- Sapuran
- Selomerto
- Sukoharjo
- Wadaslintang
- Watumalang
- Wonosobo
Lambang Daerah
Arti lambang daerah kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut;
- Garis-garis vertikal berwarna hitam artinya curah hujan yang turun mempunyai intensitas yang tinggi.
- Dua buah gunung menandakan bahwa Kota Wonosobo yang ASRI berada di bawah kaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
- Garis bergelombang melintang horisontal berwarna kuning sebagai tanda bahwa di daerah Wonosobo banyak terdapat sumber mata air.
- Padi dan Kapas yang tergambar di tepi pledge menandakan bahwa Wonosobo adalah daerah subur.
- Tulisan SWATANTRA di pita putih mempunyai tekad menjadikan Wonosobo sebagai daerah yang mandiri.
Ekonomi
Pertanian
Sayuran
Wonosobo adalah wilayah dengan keadaan tanah yang begitu subur sehingga banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh contohnya adalah sayuran. Mulai dari dataran tinggi Dieng sampai Kaliwiro (yang merupakan wilayah rendah) terdapat banyak sekali sayuran. berbagai macam sayuran dapat tumbuh seperti, kubis, kentang, seledri, daun kocai, sawi, mentimun, bayam, terong, cabai, kangkung, dan masih banyak tumbuhan yang termasuk jenis sayuran lain.
Buah-buahan
Di wilayah yang dijuluki kota dingin ini juga dapat timbuh berbagai buah-buahan. Adapun buah yang dapat tumbuh adalah pisang, pepaya, durian, mangga, jambu, duku, rambutan, buah naga, nanas, kelengkeng, stroberi, anggur, manggis, dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa buah-buahan yang tumbuh di dalam tanah yaitu singkong dan ubi jalar. Salah satu yang menjadi Buah Khas di Wonosobo adalah Buah Carica (Vasconcellea cundinamarcencis), buahnya mirip dengan pepaya akan tetapi memiliki tekstur yang lebih keras sedikit.
Pendidikan
Perguruan tinggi
- Universitas Sains Al-Quran Wonosobo
- Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Sekolah menengah atas
- SMK Andalusia 1, Kertek
- SMA NU Kejajar, Wonosobo
- SMA Kristen Wonosobo
- SMA Negeri 1 Watumalang
- SMA Negeri 1 Wonosobo
- SMA 2 Wonosobo
- SMA 1 Mojotengah
- SMK Wiratama 45.2 Wonosobo
- SMKN 1 Wonosobo
- SMA 1 Kaliwiro
- SMK Wiratama 45.1 Wonosobo
- SMK NU Kejajar, Wonosobo
- SMK Negeri 2 Wonosobo
- SMK 1 Sukoharjo Wonosobo
- SMA 1 Wadaslintang
- SMA Ma'Arif Wadaslintang
- MAN Wonosobo
- SMA Islam Wonosobo
- MA Negeri Kalibeber
- SMA Takhassus Al Qur'an Mojotengah
- SMK Takhassus Al Qur'an Mojotengah
- SMK N 1 Sapuran
- SMA Negeri 1 Sapuran
- SMA N 1 Kertek
- SMA Muhammadiyah Wonosobo
- SMK Muhammadiyah Wonosobo
- SMK Andalusia 2 Kaliwiro
- SMK Negeri Wadaslintang
- SMK Muhammadiyah Wadaslintang
- SMK Muhammadiyah Kaliwiro
- MA Muhammadiyah Kepil
Sekolah menengah pertama
- SMP AL MADINA
- SMP Negeri 1 Wonosobo
- SMP Negeri 3 Wonosobo
- SMP Negeri 1 Selomerto
- SMP Negeri 2 Selomerto
- MTs Negeri Kalibeber
- SMP N 1 Wadaslintang
- SMP Negeri 5 Wonosobo
- SMP Bakti Mulia Wonosobo
- SMP El-Savino School
- SMP Negeri 1 Kertek
- SMP Negeri 2 Kertek
- SMP Negeri 1 Sapuran
- SMP Negeri 3 Wonosobo
- SMP Negeri 1 Mojotengah
- SMP Negeri 1 Leksono
- SMP PGRI Leksono
- MTs Ma'arif Dieng
- SMP Negeri 2 Wonosobo
- MTs Ma'arif Kejajar
- MTs Maarif Garung
- Mts Ma'arif Ngalian
- MTs Ma'arif Kaliwiro
- MTs Ma'arif Gondang
- SMP Islam Wonosobo
- SMPIT Insan Mulia Wonosobo
- SMP Maarif Kertek
- SMP Takhassus Al Qur'an
- SMP Negeri 2 Garung
- SMP Negeri 1 Garung
- SMP Negeri 1 Kejajar
- SMP Ma'arif Mlandi
- SMP Negeri 2 Kalikajar
- SMP Negeri 1 Watumalang
- SMP Negeri 2 Watumalang
- SMP Negeri 3 Watumalang
- SMP Negeri 4 Satu Atap Watumalang
- SMP Negeri 5 Watumalang
- SMP N 1 Kalikajar
- SMPN 3 Leksono
- SMP Negeri 5 Sapuran
- SMP Negeri 2 Kaliwiro
- SMP Muhammadiyah Wonosobo
- SMP Muhammadiyah Sapuran
- SMP Muhammadiyah Leksono
- SMP Muhammadiyah Kaliwiro
- MBS SMP Muhammadiyah Kertek
- MTS Muhammadiyah Bener
- MTS Muhammadiyah Garung Butuh
- MTS Muhammadiyah Mlandi
- SMPIT Insan Mulia
Sekolah dasar
- SD Negeri 1 Wonosobo
- SD Negeri 2 Wonosobo
- SD Negeri 3 Wonosobo
- SD Ma'arif Tieng, Kejajar, Wonosobo
- SD Negeri Sambek Wonosobo
- MI Ma'arif Jojogan Kejajar Wonosobo
- SD Negeri 4 Wonosobo
- SD Negeri 5 Wonosobo
- SD Negeri 6 Wonosobo
- SD Negeri 7 Wonosobo
- SD Negeri 8 Wonosobo
- SD Negeri 9 Wonosobo
- SD Negeri 10 Wonosobo
- SDIT Insan Mulia Wonosobo
- SD Negeri 1 Binangun Watumalang
- SD Negeri 2 Binangun Watumalang
- SD Negeri 3 Binangun Watumalang
- SD Negeri 4 Binangun Watumalang
- SD Negeri 5 Binangun Watumalang
- SD Negeri 1 Wadaslintang
- SD Negeri 2 Pacarmulyo
- SD Negeri 1 Pungangan
- MI Ma'arif Kadipaten
- MI Ma'arif Wonokromo
- MI Ma'arif Manggisan
- MI Ma'arif Kliwonan Wonosobo
- MI Ma'arif Lebak
- MI Ma'arif Serangsari
- MI Ma'arif Bowongso, Kauman, Kaliwiro
- MI Ma'arif Gondang
- SD Al-Madina Wonosobo
- SD N 1 Kalikajar
- SD N 1 Pesodongan
- SD N 1 Lamuk Kaliwiro
- SDIT Insan Mulia
Bahasa
Bahasa yang dituturkan masyarakat wonosobo sebagian besar adalah bahasa banyumasan, dengan pengaruh bahasa jawa mataraman (yogyakarta-surakarta) hal ini dikarenakan letak geografis Kabupaten Wonosobo yang berada di perbatasan dengan kedua bahasa tersebut. sehingga daerah wonosobo merupakan daerah peralihan antara bahasa banyumasan dan bahasa jawa mataraman. meskipun begitu bahasa asli di daerah wonosobo sedikit berbeda dengan bahasa-bahasa di sekitarnya.[8]
Pariwisata
Wisata Alam
Tempat wisata alam di Kabupaten Wonosobo adalah:
- Kawasan Wisata Dieng
- Waduk Wadaslintang
- Air Terjun Sikarim
- Telaga Menjer
- Curuk Winong
- Kali Anget
- Golden Sunrise Sikunir
- Gunung Prahu
- Puncak Gunung Sindoro dan Sumbing
- Air terjun sikarim
Wisata Keluarga
Wonosobo sangat minim wisata keluarga. Tidak ada tempat wisata yang benar-benar dikelola dengan baik. Tampaknya Pemerintah Daerah perlu bekerja sama dengan pihak swasta agar bermunculan tempat wisata menarik di Kabupaten Wonosobo.
Tempat wisata keluarga di Kabupaten Wonosobo antara lain adalah:
- Agrowisata Tambi
- Pemandian Air Panas Manggisan
- Outbound
- Pemandian dan kolam renang Mangli
- Pemandian Air panas Kebrengan
- Pemandian Wisata Kalianget
- Pemandian Air panas kebondalem Sukorejo
- Agrowisata kebun teh Tanjungsari
- Pasar Kumandang
- Pesona Menjer
Festival
Ada beberapa festival di kota Wonosobo ini:
- Festival Carica Day, yang dilaksanakan setiap 30 Juli setiap tahunnya
- Festival Merdeka
Cendera mata
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:
Kuliner khas Wonosobo
Masakan
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa masakan khas, yaitu:
- Mi Ongklok, adalah masakan khas Kabupaten Wonosobo yang terbuat dari bahan mi kering atau mi basah yang direbus dan diberi tambahan berupa sayur kubis yang dicampuradukkan (diongklok) di dalam panci rebus, dan setelah matang, ditambahkan dengan tepung kanji masak (biasanya berwana cokelat) sebagai penyedap masakan dan biasanya dapat disantap dengan dilengkapi sate ayam.
- Sego Megono, adalah masakan khas Kabupaten Wonosobo yang dibuat dari nasi yang dicampur dengan sayuran dan juga ikan teri, masyarakat Wonosobo pada umumnya menyebut Segu Megono dengan nama " Sego Reged " yang berarti nasi yang kotor karena terdapat campuran sayur dan juga ikan teri di dalamnya.
- Dendeng Gepuk
Minuman
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa minuman khas, yaitu:
Jajanan
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa jajanan khas, yaitu:
- Tempe Kemul
- Sagon
- Opak Singkong
- Geblek
- Dipuk / Golak
- Wolak - Walik
- Combro
Seni dan budaya
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa seni budaya, yaitu:
- Tari Sontoloyo[9]
- Bundengan[10]
- Lenggeran[11]
- Ruwatan Rambut Gimbal[12]
- Kuda Lumping
- Calung
Tokoh Terkenal Wonosobo
- Letjend. S. Parman adalah salah satu dari pahlawan revolusi.
- Tirto Utomo, pengusaha; pendiri perusahaan Aqua.
- K.H Muntaha, pendiri UNSIQ ( Universitas Sains Al - Qur'an ) dan pondok pesantren di Kalibeber
- Shinta Bachir, artis
- Ferry Ixel, artis
Lihat Pula
Referensi
- ^ CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PEMILU TAHUN 2004, diakses 24 Desember 2020
- ^ Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Wonosobo Pemilu Tahun 2009, diakses 24 Desember 2020
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Wonosobo Periode 2014-2019, diakses 31 Mei 2021
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Wonosobo Periode 2019-2024, diakses 10 September 2020" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 2020-09-10.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Wonosobo
- ^ Website resmi kabupaten wonosobo wonosobokab.go.id Diakses tanggal 28 April 2020.
- ^ "MAKNA SIMBOLIK TARI SONTOLOYO GIYANTI KABUPATEN WONOSOBO" (html). Diakses tanggal 26 Januari 2012.
- ^ "Bundengan, Alat Musik Ajaib dari Wonosobo" (html). Diakses tanggal 09 Maret 2016.
- ^ "Lenggeran" (html).
- ^ "Ruwatan Rabut Gimbal" (html). Diakses tanggal 09 Maret 2016.
.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah kabupaten Wonosobo