Mahaguru Yesus adalah konsep teosofis tentang Yesus di dalam Teosofi dan berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan.

Kedudukan di dalam hierarki Mahaguru Hikmat Purba

Mahaguru Yesus adalah salah seorang Mahaguru Hikmat Purba di dalam Teosofi, dan salah seorang di antara para Mahaguru Termuliakan (secara kolektif disebut Mahasangga Putih, dengan istilah "putih" merujuk kepada cahaya) di dalam berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan, yakni agama-agama yang berlandaskan Teosofi. Alice Bailey dan kemudian hari juga murid-murid berbagai "Ajaran Mahaguru Termuliakan", serta para teosof dewasa ini, memuliakan Mahaguru Yesus sebagai Mahaguru Sinar Keenam.[1]

Organisasi-organisasi Ajaran Mahaguru Termuliakan percaya bahwa Mahaguru Yesus adalah "Cohan Sinar Keenam" sampai dengan tanggal 31 Desember 1959. Menurut Elizabeth Clare Prophet, Mahagurwi Nada sepenuhnya mengambil alih jabatan Cohan Sinar Keenam di dalam Hierarki Rohani pada tanggal tersebut. Elizabeth Clare Prophet mengajarkan bahwa Yesus menjadi Guru Dunia bersama-sama Kuthumi pada tanggal 1 Januari 1956, menggantikan Maitreya yang beralih jabatan menjadi "Buddha Sejagat" dan "Kristus Semesta".[2][3] Keyakinan ini ditepis para penganut Teosofi tradisional maupun para pengikut Alice A. Bailey dan Benjamin Creme. Mereka percaya bahwa Mahaguru Yesus masih tetap menjadi Cohan Sinar Keenam dan Maitreya masih tetap menjadi Guru Dunia.

Penjelmaan-penjelmaan lampau

Menurut Elizabeth Clare Prophet, nabiah Gereja Semesta dan Jaya, agama Ajaran Mahaguru Termuliakan yang terbesar, Mahaguru Yesus sudah dua kali terlahir menjadi Maharaja Atlantis. Kelahiran pertama terjadi 33.050 tahun SM, dan kelahiran kedua terjadi 15.000 tahun SM.[4] Penjelmaan-penjelmaan tersebut dijalaninya demi membantu para penyihir putih dalam perang melawan para penyihir hitam yang sedang berkecamuk di Atlantis ketika itu.

Menurut Alice A. Bailey, pada masa lampau Mahaguru Yesus terlahir menjadi Yosua, panglima Ibrani yang hidup pada abad ke-13 SM, kemudian terlahir lagi menjadi Imam Besar Yosua yang hidup pada abad ke-6 SM.[5]

Menurut berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan,[6][7][8][9][10] Yesus juga terlahir menjadi Yusuf si empunya jubah aneka warna (hidup pada abad ke-17 atau ke-18 SM, kira-kira antara tahun 1650 sampai 1550 SM), Raja Daud (hidup kira-kira antara tahun 1037 sampai 970 SM), dan menjadi Elisa (pada abad ke-9 SM).[11]

Keluarga dan kelahiran

Menurut berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan, Santo Yosef ayah Yesus adalah salah satu penjelmaan lampau St. Germain, sementara ibunya, Maria, sesudah diangkat ke surga, berganti status menjadi salah satu dewa[12] atau penghulu malaikat, dan kini merupakan nyala kembar (istri surgawi) Penghulu Malaikat Rafael.[13]

Menurut berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan, tiap-tiap orang Majus yang datang mengaturkan persembahan kepada Kanak-Kanak Yesus adalah penjelmaan salah seorang mahaguru termuliakan. Kaspar, yang mempersembahkan emas, adalah penjelmaan Mahaguru Djwal Khul;[14] Baltasar, yang mempersembahkan kemenyan, adalah penjelmaan Mahaguru Kuthumi;[15] sementara Melkior, yang mempersembahkan mur, adalah penjelmaan Mahaguru Morya.[16]

Kegiatan antara umur dua belas sampai tiga puluh tahun

Menurut berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan, sebagai langkah persiapan untuk berkiprah kelak, pertama-tama Yesus menuntut ilmu di Serikat Persaudaraan Luksor (perguruan agama rahasia di Mesir), kemudian berangkat ke India untuk berguru kepada Mahapandu Ilahi Maitreya dan Yang Dipertuan Himalaya Manu dari Ras Pangkal Keempat (Ras Atlantis).[17]

Sepulang dari India, Yesus menetap di daerah Yudea dan bekerja sebagai tukang kayu. Yosef membantunya mendapatkan pekerjaan, karena ayahnya itu adalah seorang pemborong.

Kiprah

Para pengikut Benjamin Creme dan Alice A. Bailey menganut Kristologi Nestorian/Gnostis ajaran C.W. Leadbeater, yang berdalil bahwa tokoh sakti seperti Maitreya menaungi Mahaguru Yesus saat berkiprah, sehingga ada dua keberadaan yang berdiam di dalam satu raga. Maitreya adalah Kristus, sementara Mahaguru Yesus adalah Yesus orang Nazaret. Dua keberadaan ini manunggal menjadi Yesus Kristus.[18][19] Para pengikut berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan meyakini eksistensi Maitreya, tetapi mereka percaya bahwa sekalipun Maitreya mendukung kiprah Yesus, ia tidak menaungi Yesus.[20]

Penyaliban

Para teosof maupun para penganut berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan percaya bahwa Mahaguru Yesus menjalani inisiasi tingkat empat (penyaliban) ketika disalibkan di Yerusalem. Menurut Alice A. Bailey, bagi kebanyakan orang di tataran inisiasi keempat, penyaliban adalah lambang ujian keras kehidupan atas kemampuan menyangkal diri, tetapi bagi Yesus, penyaliban merupakan pengalaman yang sesungguhnya.[21]

Kebangkitan

Organisasi-organisasi Ajaran Mahaguru Termuliakan menganut pandangan Kristen tradisional bahwa Yesus bangkit dan naik ke surga secara jasmani. Sebagian orang yang berlatar belakang pengetahuan Teosofi tradisional, yakni karya-karya tulis Alice A. Bailey dan Benjamin Creme, percaya bahwa Yesus bangkit dengan jasad yang dimilikinya saat menitis menjadi Apolonios dari Tyana, kendati mereka memang percaya bahwa Yesus termuliakan pada hari ke-3 — mereka percaya bahwa Yesus memiliki jasad yang berfungsi pada tingkat empat dari jenjang inisiasi, bukan jasad tingkat lima.

Kegiatan antara kebangkitan sampai kenaikan

Para teosof tradisional percaya bahwa jiwa Mahaguru Yesus dan jiwa Maitreya berpisah satu sama lain tepat sesudah kenaikan Yesus (yang bagi Yesus hanyalah ke tingkat empat dan bukan ke tingkat lima dari jenjang inisiasi), dan tidak percaya bahwa Mahaguru Yesus pergi ke Kasmir. Mereka percaya bahwa Yesus langsung pergi ke Syambala untuk tinggal selama beberapa waktu dengan Yang Dipertuan Dunia, Sanat Kumara, dan tidak lama kemudian menitis menjadi filsuf Apolonios dari Tyana.[22]

Berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan memiliki keyakinan bahwa saat Yesus termuliakan pada hari ke-3 sesudah bangkit, raganya melayang dari Yudea sampai ke Kasmir.[17]

Hari Pentakosta

Baik dalam keyakinan bahwa Yesus langsung pergi ke Syambala maupun dalam keyakinan bahwa Yesus pergi ke Kasmir, ada anggapan bahwa ia berteleportasi ke suatu lokasi selama beberapa saat di atas Yudea sepuluh hari kemudian, yakni pada hari ke-50 sesudah kebangkitannya, untuk memantau dari jauh kejadian-kejadian pada hari Pentakosta (atau mungkin sekali ia memantau kejadian-kejadian tersebut dengan penglihatan jarak jauh). Baik kalangan Teosofi tradisional maupun berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan percaya bahwa kejadian-kejadian tersebut diatur oleh Maha Cohan, yang menurut pernyataan C.W. Leadbeater maupun Elizabeth Clare Prophet adalah representasi Roh Kudus di Bumi.[23][24]

Kegiatan sesudah hari Pentakosta

Berbagai Ajaran Mahaguru Termuliakan percaya bahwa Mahaguru Yesus menetap di Kasmir sampai genap berumur 81 tahun, dan berdasarkan asumsi bahwa ia lahir pada tahun 6 SM, pada tahun 75 M ia terangkat ke Syambala untuk tinggal bersama Yang Dipertuan Dunia, Sanat Kumara.[17]

Kontroversi seputar penjelmaan menjadi Apolonios dari Tyana

Helena Blavatsky, salah seorang pendiri Perhimpunan Teosofi, mengemukakan di dalam tulisannya pada tahun 1877 bahwa "Apolonios, salah seorang rekan sezaman Yesus orang Nazaret, adalah tokoh yang penuh semangat mengasas aliran kerohanian baru, sama seperti Yesus orang Nazaret. Ia mungkin saja kurang metafisis dan lebih praktis daripada Yesus, kurang lemah lembut dan sempurna dari segi tabiat aslinya, tetapi Apolonios menanamkan inti sari kerohanian yang sama, dan kebenaran-kebenaran moral luhur yang sama."[25] beberapa Teosof seperti C.W. Leadbeater maupun pengajar-pengajar Neoteosofi, Alice A. Bailey dan Benjamin Creme, mengemukakan di dalam tulisan mereka bahwa Mahaguru Yesus juga menjelma menjadi Apolonios dari Tyana sesudah penjelmaannya menjadi Yesus orang Nazaret. Diyakini bahwa ia mencapai tingkat inisiasi kelima (kebangkitan) saat menjadi Mahaguru Termuliakan pada akhirnya hayatnya selaku Apolonios dari Tyana. Meskipun demikian, jika Apolonios adalah rekan sezaman Yesus sebagaimana yang dikemukakan Blavatsky di dalam tulisannya, maka mustahil Apolonios adalah penjelmaan Yesus. Benjamin Creme menyiasati kenyataan ini dengan mengklaim bahwa Yesus hidup dari tahun 24 SM sampai tahun 9 M[26] (alih-alih menggunakan tarikh masa hidup Yesus yang lazim ditetapkan mulai sekitar tahun 6 SM sampai sekitar tahun 30 M atau 33 M). Ini berarti Yesus dapat saja menjelma menjadi Apolonios dari Tyana, karena menurut Creme, Apolonios hidup dari tahun 16 M sampai sekitar tahun 97 M.[27] Meskipun demikian, menurut salah satu kronologi masa hidup Apolonios dari Tyana yang mungkin sekali benar dan kadang-kadang dikutip, tokoh tersebut hidup dari tahun 40 M sampai 120 M,[28] sehingga menjadi tidak mustahil bahwa, sekalipun pertanggalan-pertanggalan lumrah masa hidup Yesus dianggap benar (sekitar tahun 6 SM sampai sekitar tahun 30 M atau 33 M), ia tetap dapat menjelma menjadi Apolonios dari Tyana. Meskipun demikian, menurut karya-karya tulis kesarjanaan modern lain yang lebih sering dikutip, Apolonios hidup dari sekitar tahun 15 M sampai sekitar tahun 100 M, dengan demikian mustahil kiranya Yesus dapat menjelma menjadi Apolonios.[29]

Penjelmaan Yesus menjadi Apolonios dari Tyana diterima para pengikut Teosofi tradisional, para pengikut Alice A. Bailey, dan para pengikut Benjamin Creme, tetapi tidak diikuti pra penganut Ajaran-Ajaran Mahaguru Termuliakan, yang percaya bahwa penjelmaan menjadi Yesus adalah pengejawantahannya yang terakhir di muka bumi.

Menjelma menjadi Ramanuja

C.W. Leadbeater menyatakan bahwa sesudah bangkit dalam jasad Apolonios dari Tyana, Mahaguru Yesus menjelma di India menjadi Ramanuja, tokoh pembaharuan rohani Tamil, salah seorang pelopor gerakan Bakti di dalam agama Hindu. Dengan menjelma menjadi Ramanuja, Yesus menjadi seorang Awatara. Menurut Leadbeater, Mahaguru Yesus menjelma menjadi Ramanuja sebagai bagian dari karya rohaninya selaku Mahaguru Sinar Keenam, Sinar Cinta-Bakti.[30]

Pendapat yang mengatakan bahwa Yesus menjelma menjadi Ramanuja diyakini banyak Teosof tradisional, tetapi ditolak para penganut Ajaran-Ajaran Mahaguru Termuliakan.

Pandangan Benjamin Creme

Menurut Benjamin Creme, Mahaguru Yesus berkunjung ke Benua Amerika (maupun Polinesia), tidak serta-merta sesudah kembangkitannya seperti yang diriwayatkan di dalam Kitab Mormon, tetapi pada akhir abad ke-7 dan awal abad ke-8, sesudah turun ke Benua Amerika dari persemayamannya di Syambala bersama Sanat Kumara.[31] Sama seperti umat Mormon, Creme percaya bahwa kunjungan inilah yang melahirkan legenda Quetzalcoatl.

Dalam budaya populer

Panelologi

Lihat pula

Referensi

Rujukan

  1. ^ Bailey, Alice A, A Treatise on Cosmic Fire (Section Three - Division A - Certain Basic Statements), 1932, Lucis Trust. 1925, hlm 1237
  2. ^ Luk, A.D.K. The Law of Life: Book II Pueblo, Colorado: A.D.K. Luk Publications 1989; halaman 267-272
  3. ^ Prophet, Mark L. & Elizabeth Clare Lords of the Seven Rays Livingston, Montana: Summit University Press 1986 halaman 225
  4. ^ Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (dikompilasi Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Halaman 142-143
  5. ^ Bailey, Alice A. Initiation, Human and Solar New York: 1922--Lucis Publishing Halaman 56
  6. ^ I AM Ascended Master Dictation List Saint Germain Press Inc., 1995, Listing of Ascended Masters by The I AM Activity
  7. ^ Schroeder, Werner Ascended Masters and Their Retreats Ascended Master Teaching Foundation 2004, Listing of those who are believed to be Ascended Masters by The I AM Activity and The Bridge to Freedom
  8. ^ Luk, A.D.K.. Law of Life - Book II. Pueblo, Colorado: A.D.K. Luk Publications 1989, Listing of Ascended Masters by The I AM Activity and The Bridge to Freedom
  9. ^ Booth, Annice The Masters and Their Retreats Summit Lighthouse Library June 2003, Listing of those who are believed to be Ascended Masters by The I AM Activity, The Bridge to Freedom, and The Summit Lighthouse
  10. ^ Shearer, Monroe & Carolyn I AM Adorations, Affirmations & Rhythmic Decrees Acropolis Sophia Books and Works 1998, Listing of Ascended Masters by The I AM Activity, The Bridge to Freedom, The Summit Lighthouse, and The Temple of The Presence
  11. ^ Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (dikompilasi Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Halaman 143
  12. ^ Leadbeater, C.W. The Masters and the Path Adyar, Madras, India:1925 The Theosophical Publishing House Page 253
  13. ^ Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (dikompilasi Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Mary, Mother of Jesus—Halaman 211-217
  14. ^ Prophet, Mark L. & Elizabeth Clare Lords of the Seven Rays Livingston, Montana, U.S.A.:1986 - Summit University Press - Halaman 33
  15. ^ Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (dikompilasi Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Halaman 171
  16. ^ Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (dikompilasi Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Halaman 88
  17. ^ a b c Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (as compiled by Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Halaman 144
  18. ^ Leadbeater, C.W. The Masters and the Path Adyar, Madras, India: 1925--Theosophical Publishing House Halaman 278
  19. ^ Creme, Benjamin Maitreya's Mission--Jilid III Amsterdam:1997 Share International Foundation Halaman 64
  20. ^ Prophet, Mark Studies of the Human Aura Colorado Springs, Colorado: 1975 - Summit University Press (diklaim didiktekan Kuthumi) Halaman 17
  21. ^ Bailey, Alice A. Initiation, Human and Solar New York: 1922 Lucis Publishing Co. Halaman 89
  22. ^ Creme, Benjamin Maitreya's Mission--Volume III Amsterdam:1997 Share International Foundation Halaman 152
  23. ^ Leadbeater, C.W. The Masters and the Path Adyar, Madras, India:1925 The Theosophical Publishing House Halaman 255
  24. ^ Prophet, Elizabeth Clare & Prophet, Mark (dikompilasi Annice Booth) The Masters and Their Retreats Corwin Springs, Montana:2003 Summit University Press Halaman 200
  25. ^ Helena P. Blavatsky: Isis Unveiled, Jld. 2, New York 1877 (cetak ulang tahun 1999), hlm. 341.
  26. ^ Creme, Benjamin Maitreya's Mission Jld. I London:1986--Share International Foundation Halaman 382
  27. ^ Creme, Benjamin Maitreya's Mission Jld. I London:1986--Share International Foundation Halaman 373
  28. ^ Untuk kronologi 40 M--120 M Lih. Maria Dzielska: Apollonius of Tyana in Legend and History, Roma 1986, hlmn. 30-38.
  29. ^ Untuk kronologi 15 M--100 M Lih. Maria Dzielska: Apollonius of Tyana in Legend and History, Roma 1986, hlmn. 30–38.
  30. ^ Leadbeater, C.W. The Masters and the Path Adyar, Madras, India:1925 Theosophical Publishing House Halaman 239
  31. ^ Creme, Benjamin Maitreya's Mission--Jilid III Amsterdam:1997 Share International Foundation Halaman 378
  32. ^ Sumber gambar Panglima Yesus karya Jay Kinney --"Jay Nelson’s Weird Load--Strange Thoughts for Strange Times":
  33. ^ Occult Laff-Parade San Francisco:1973 The Print Mint-—Lih. komik setrip 4 halaman karya Jay Kinney dan Ned Sonntag berjudul "Bud Tuttle and Commander Jesus". Komik setrip ini menyindir serangkaian pesan UFO messages dari Mahaguru Yesus yang konon disampaikan melalui perantaraan seorang wanita bernama Nada Yolanda. Nada Yolanda:.
  34. ^ Komik web Nerd City "Master Jesus", ditulis oleh Len Kody dan digambar oleh Steve Bialik: Diarsipkan 2010-08-01 di Wayback Machine.

Sumber

  • Leadbeater, C.W. The Masters and the Path Adyar, Madras, India: 1925—Theosophical Publishing House.
  • Prophet, Mark L. & Elizabeth Clare Lords of the Seven Rays Livingston, Montana, U.S.A.:1986 - Summit University Press.

Bahan bacaan lanjutan

  • Campbell, Bruce F. A History of the Theosophical Movement Berkeley:1980 University of California Press
  • Godwin, Joscelyn The Theosophical Enlightenment Albany, New York: 1994 State University of New York Press
  • Johnson, K. Paul The Masters Revealed: Madam Blavatsky and Myth of the Great White Brotherhood Albany, New York: 1994 State University of New York Press
  • Melton, J. Gordon Encyclopedia of American Religions Edisi ke-5, New York:1996 Gale Research ISBN 0-8103-7714-4 ISSN 1066-1212 Bab 18--"The Ancient Wisdom Family of Religions" Halaman 151-158; lihat carta pada halaman 154 yang memuat nama para Mahaguru Hikmat Purba; Simak pula penjabaran berbagai organisasi keagamaan Hikmat Purba pada Bab 18, Halaman 717-757
  • Otherjesussources.com - Kumpulan sekitar 60 sumber kebatinan yang mengaku memiliki pemahaman istimewa akan Yesus berikut penjabaran singkat masing-masing sumber (situs web/buku/penulis)