Kabupaten Wonosobo
Wonosobo (bahasa Jawa: ꦮꦤꦱꦧ, translit. Wanasaba) adalah sebuah wilayah kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Ibu kotanya adalah Kecamatan Wonosobo Kota. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang di timur, Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara di barat, serta Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di utara.
Kabupaten Wonosobo | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦮꦤꦱꦧ |
Julukan: Seribu Gunung | |
Motto: | |
Koordinat: 7°21′41″S 109°55′36″E / 7.361389°S 109.926669°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Dasar hukum | UU No. 13 Tahun 1950 |
Hari jadi | 24 Juli 1825 |
Ibu kota | Kota Wonosobo |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Jenis | Pemerintah Daerah Kabupaten |
• Bupati | Afif Nurhidayat |
• Wakil Bupati | Muhammad Albar |
Luas | |
• Total | 984,68 km2 (380,19 sq mi) |
Populasi (2014)[2] | |
• Total | 900.653 |
• Kepadatan | 910/km2 (2,400/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | [3] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 286 |
Pelat kendaraan | AA xxxx *F/*P/*Z |
Kode Kemendagri | 33.07 |
DAU | Rp.748.447.761.000.- |
Semboyan daerah | Wonosobo ASRI (Aman, Sehat, Rapi, Indah) |
Flora resmi | Karika |
Fauna resmi | Domba |
Situs web | www |
|
Kabupaten Wonosobo berdiri 24 Juli 1825 sebagai kabupaten di bawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam Perang Diponegoro. Kyai Moh. Ngampah, yang membantu Diponegoro, diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.
Etimologi
Kata Wonosobo berasal dari bahasa Jawa: Wanasaba, yang secara harfiah berarti "tempat berkumpul di hutan". Bahasa Jawa sendiri mengambilnya dari bahasa Sanskerta: vanasabhā yang artinya kurang lebih sama. Kedua kata ini juga dikenal sebagai dua buku dari Mahabharata: "Sabhaparwa" dan "Wanaparwa".
Lambang Daerah
Arti lambang daerah kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut:
- Garis-garis vertikal berwarna hitam artinya curah hujan yang turun mempunyai intensitas yang tinggi.
- Dua buah gunung menandakan bahwa Kota Wonosobo yang ASRI berada di bawah kaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
- Garis bergelombang melintang horisontal berwarna kuning sebagai tanda bahwa di daerah Wonosobo banyak terdapat sumber mata air.
- Padi dan Kapas yang tergambar di tepi pledge menandakan bahwa Wonosobo adalah daerah subur.
- Tulisan SWATANTRA di pita putih mempunyai tekad menjadikan Wonosobo sebagai daerah yang mandiri.
Sejarah
Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama Kiai Kolodete, Kiai Karim dan Kiai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, Kiai Kolodete bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kiai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kiai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.
Di kemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau Plobangan saat ini.
Salah seorang cucu Kiai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kiai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang telah mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen.
Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro ( 1825–1830 ), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kiai Muhamad Ngarpah.
Dalam pertempuran melawan Belanda, Kiai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu, Pangeran Diponegoro memberikan nama kepada Kiai Muhamad Ngarpah dengan nama Tumenggung Setjonegoro. Selanjutnya Tumenggung Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar nama Tumenggung Setjonegoro.
Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.
Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal 24 Juli 1825.
Geografi
Sebagian besar area Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung) terdapat dua gunung berapi: Gunung Sindoro (3.136 meter) dan Gunung Sumbing (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prahu (2.565 meter), Telaga Menjer, dan Danau Cebong. Di sebelah selatan wilayah dataran rendah wonosobo, terdapat Waduk Wadaslintang.
Ibu kota Kabupaten Wonosobo berada di tengah-tengah daerah kabupaten, yang merupakan daerah hulu Kali Serayu. Wonosobo dilintasi jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto.
Batas wilayah
Batas wilayah Kabupaten Wonosobo yaitu :
Utara | Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Batang |
Timur | Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang |
Selatan | Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Kebumen |
Barat | Kabupaten Banjarnegara dan Kabupaten Kebumen |
Topografi
Topografi wilayah Kabupaten Wonosobo memiliki ciri yang berbukit dan bergunung, terletak pada ketinggian antara 200 sampai 2.250 m di atas permukaan laut. Kelerengan merupakan suatu kemiringan tanah dimana sudut kemiringan dibentuk oleh permukaan tanah dengan bidang horizontal dan dinyatakan dalam persen. Kabupaten Wonosobo dibagi menjadi 7 wilayah kemiringan, yaitu :
- Wilayah dengan kemiringan antara 0,00–2,00% seluas 1052,263 ha atau 1,04% dari seluruh luas wilayah, banyak dijumpai di Kecamatan Selomerto dan Kecamatan Kertek;
- Wilayah dengan kemiringan antara 2,00–5,00% seluas 22969,5 ha atau 22,89% dari luas seluruh wilayah, banyak terdapat di 13 Kecamatan selain Kecamatan Watumalang dan Kecamatan Kalibawang;
- Wilayah dengan kemiringan antara 5,00–8,00% seluas 8143,769 ha atau 8,11% dari luas wilayah total, tersebar merata di 14 Kecamatan selain Kecamatan Watumalang;
- Wilayah dengan kemiringan antara 8,00–15,00% seluas 55434,85 ha atau 55,2% dari seluruh luas wilayah yang tersebar secara merata di semua Kecamatan;
- Wilayah dengan kemiringan antara 15,00–25,00% seluas 11101,6 ha atau 11,06% dari seluruh luas wilayah terdapat di semua kecamatan kecuali Kecamatan Wonosobo;
- Wilayah dengan kemiringan antara 25,00–40,00% seluas 1479,631 ha atau 1,47% dari luas wilayah total, terdapat di Kecamatan Kejajar, Garung, dan Kalikajar; dan
- Wilayah dengan kemiringan lebih dari 40,00% seluas 142,362 ha atau 0,14% dari luas wilayah total, terdapat di Kecamatan Kejajar.
Pemerintahan
Daftar Bupati
Artikel ini membutuhkan penyuntingan tata letak agar sesuai dengan pedoman Wikipedia. |
Bupati Wonosobo | |
---|---|
Kediaman | Kantor Bupati Wonosobo, Jawa Tengah |
Masa jabatan | 5 Tahun |
Pejabat pertama | Tumenggung Setjonegoro |
Situs web | http://wonosobokab.go.id |
Berikut adalah Daftar Bupati Wonosobo dari masa ke masa. <onlyinclude>
No | Foto | Nama Bupati | Awal Menjabat | Akhir Menjabat | Wakil Bupati | Keterangan | Ref. |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | K.R.T. Setjonegoro | 1825 | 1832 | ||||
2 | Tumenggung R. Mangoenkoesoemo | 1832 | 1857 | ||||
3 | Tumenggung R. Kertonegoro | 1857 | 1863 | ||||
4 | Tumenggung Tjokroadisoerdjo | 1863 | 1869 | ||||
5 | Tumenggung Soerjohadikoesoemo | 1869 | 1898 | ||||
6 | R. Tumenggung Soerjohadinegoro | 1898 | 1919 | ||||
7 | Adipati R.A. Sosrohadiprodjo | 1920 | 1944 | ||||
8 | R. SIinggih Hadipoera | 1944 | 1946 | ||||
Masa Pemerintahan Indonesia | |||||||
9 | R. Soemindro | 1946 | 1950 | ||||
10 | R. Kadri | 1950 | 1954 | ||||
11 | R. Oemar Soerjokoesoemo | 1955 | 1955 | ||||
12 | R. Sangidi Hadisoetirto | 1955 | 1957 | ||||
13 | Rapingoen Wimbohadi Sedjono | 1957 | 1959 | Kepala Daerah | |||
14 | R. Wibowo Hellie | 1960 | 1967 | ||||
15 | Drs. R. Darodjat A.N.S | 1967 | 1974 | Bupati Kepala Daerah | |||
16 | R. Mardjaban | 1974 | 1975 | Pj. Bupati Kepala Daerah | |||
17 | Drs. Soekanto | 1975 | 1985 | Bupati Kepala Daerah | |||
18 | Drs. Poedjihardjo | 1985 | 1990 | Bupati Kepala Daerah | |||
19 | Drs. H. Soemadi | 1990 | 1995 | Bupati Kepala Daerah | |||
20 | Drs. H. Margono | 1995 | 2000 | Bupati Kepala Daerah | |||
21 | Drs. Trimarwan Nugrohadi | 2000 | 2005 | Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si | Bupati | ||
22 | Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si | 2005 | 2015 | H.Munthohar (2005-2010)
Dra. Hj. Maya Rosida, M.M. (2010-2015) |
Bupati | ||
23 | Eko Purnomo, S.E., M.M. | 2016 | 2021 | Ir. H. Agus Subagiyo, M.Si. | Bupati | ||
24 | H. Afif Nurhidayat, S.Ag | 2021 | Petahana | Drs. H. Muhammad Albar, M.M | Bupati | ||
Referensi
- ^ "SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-28. Diakses tanggal 11 Maret 2015.
- ^ "Kabupaten-Kementerian Dalam Negeri-Republik Indonesia". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 11 Maret 2015.
- ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah, 2020". Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Tengah. 14 April 2021. Diakses tanggal 4 Maret 2022.
Lihat Pula
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah jumlah anggota DPRD Kabupaten Wonosobo sejak pemilihan umum 2004.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | |||||
---|---|---|---|---|---|---|
2004–2009[1] | 2009–2014[2] | 2014–2019[3] | 2019–2024[4] | 2024–2029 | ||
PKB | 12 | 7 | 8 | 10 | 10 | |
Gerindra | (baru) 1 | 4 | 6 | 6 | ||
PDI-P | 14 | 11 | 9 | 11 | 13 | |
Golkar | 6 | 6 | 4 | 4 | 4 | |
NasDem | (baru) 4 | 3 | 3 | |||
PKS | 0 | 0 | 1 | 0 | 0 | |
Hanura | (baru) 1 | 4 | 2 | 1 | ||
PAN | 6 | 6 | 3 | 2 | 0 | |
Demokrat | (baru) 1 | 6 | 4 | 3 | 5 | |
Perindo | (baru) 1 | 1 | ||||
PPP | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | |
PKNU | (baru) 2 | |||||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 6 | 9 | 10 | 10 | 9 |
Susunan perangkat daerah
- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (DISDIKPORA)
- Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA)
- Dinas Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DISPAPERKAN)
- Dinas Kesehatan (DINKES)
- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR)
- Dinas Lingkungan Hidup (DLH)
- Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (DISDAGKOPUKM)
- Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP)
- Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (DISPARBUD)
- Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (DISPERKIMHUB)
- Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DINSOSPMD)
- Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (DISDUKCAPIL)
- Dinas Komunikasi dan Informatika (DISKOMINFO)
- Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, dan Transmigrasi (DISNAKERINTRANS)
- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah (DISARPUSDA)
- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPPD)
- Badan Pengelolaan Pendapatan, Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD)
- Badan Kepegawaian Daerah (BKD)
- Satuan Polisi Pamong Praja
Kecamatan
Kabupaten Wonosobo terdiri dari 15 kecamatan, 29 kelurahan, dan 236 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 858.273 jiwa dengan luas wilayah 981,41 km² dan sebaran penduduk 874 jiwa/km².[5][6]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Wonosobo, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Kodepos[7] | Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|---|
33.07.12 | Garung | 1 | 14 | 56353 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.15 | Kalibawang | 8 | 56375 | Desa | ||
33.07.07 | Kalikajar | 1 | 18 | 56372 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.04 | Kaliwiro | 1 | 20 | 56364 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.13 | Kejajar | 1 | 15 | 56354 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.02 | Kepil | 1 | 20 | 56374 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.08 | Kertek | 2 | 19 | 56371 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.05 | Leksono | 1 | 13 | 56362 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.11 | Mojotengah | 3 | 16 | 56351 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.03 | Sapuran | 1 | 16 | 56373 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.06 | Selomerto | 2 | 22 | 56361 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.14 | Sukoharjo | 17 | 56363 | Desa | ||
33.07.01 | Wadaslintang | 1 | 16 | 56365 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.10 | Watumalang | 1 | 15 | 56352 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
33.07.09 | Wonosobo | 13 | 7 | 56311-56319 | Desa | |
Kelurahan | ||||||
TOTAL | 29 | 236 |
Ekonomi
Pertanian
Sayuran
Wonosobo adalah daerah dengan keadaan tanah yang begitu subur sehingga banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh contohnya adalah sayuran. Mulai dari dataran tinggi Dieng sampai Kaliwiro (yang merupakan wilayah rendah) terdapat banyak sekali sayuran. berbagai macam sayuran dapat tumbuh seperti, kubis, kentang, seledri, daun kocai, sawi, mentimun, bayam, terong, cabai, kangkung, dan masih banyak tumbuhan yang termasuk jenis sayuran lain.
Buah-buahan
Di wilayah yang dijuluki kota dingin ini juga dapat tumbuh berbagai buah-buahan. Adapun buah yang dapat tumbuh adalah pisang, pepaya, durian, mangga, jambu, duku, rambutan, buah naga, nanas, kelengkeng, stroberi, anggur, manggis, dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa buah-buahan yang tumbuh di dalam tanah yaitu singkong dan ubi jalar. Salah satu yang menjadi Buah Khas di Wonosobo adalah Buah Carica (Vasconcellea cundinamarcencis), buahnya mirip buah pepaya akan tetapi memiliki tekstur yang lebih keras sedikit dan ukurannya lebih kecil.
Pendidikan
Perguruan tinggi
- Universitas Sains Al Qur'an
- Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Wonosobo
- Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
- Akademi Pertanian PGRI Wonosobo
Sekolah menengah atas
- SMA Negeri 1 Kaliwiro
- SMA Negeri 1 Kertek
- SMA Negeri 1 Mojotengah
- SMA Negeri 1 Sapuran
- SMA Negeri 1 Selomerto
- SMA Negeri 1 Wadaslintang
- SMA Negeri 1 Watumalang
- SMA Negeri 1 Wonosobo
- SMA Negeri 2 Wonosobo
- SMA Muhammadiyah Wonosobo (smadiwa)
- SMA Islam Wonosobo
- SMA Kristen Wonosobo
- SMA Ma'arif Leksono
- SMA Ma'Arif Wadaslintang
- SMA NU Kejajar, Wonosobo
- SMA Takhassus Al Qur'an, Mojotengah
- SMA Takhassus As Sahro, Kepil
- SMK Negeri 1 Kalibawang
- SMK Negeri 1 Kalikajar
- SMK Negeri 1 Kepil
- SMK Negeri 1 Sapuran
- SMK Negeri 1 Sukoharjo Wonosobo
- SMK Negeri 1 Wadaslintang
- SMK Negeri 1 Wonosobo
- SMK Negeri 2 Wonosobo
- SMK Al Ghozaly, Watumalang
- SMK Al Madani, Kepil
- SMK An Nuur Boarding School, Selomerto
- SMK Andalusia 1, Kertek
- SMK Andalusia 2 Kaliwiro
- SMK Garda Nusa
- SMK Gema Nusantara
- SMK Informatika Wonosobo
- SMK Jalaluddin Wonosobo
- SMK Karya Mandiri NU Garung
- SMK Muhammadiyah 1 Wonosobo
- SMK Muhammadiyah 2 Wonosobo, Wadaslintang
- SMK Muhammadiyah 3 Wonosobo, Kaliwiro
- SMK NU Kejajar, Wonosobo
- SMK Purnama Wonosobo
- SMK Takhassus Al Qur'an, Mojotengah
- SMK Takhassus As Sahro, Kepil
- SMK Taruna Negara
- SMK Wiratama 45.1 Wonosobo
- SMK Wiratama 45.2 Wonosobo
- MA Negeri 1 Wonosobo
- MA Negeri 2 Wonosobo
- MA Al Fatah Gondang
- MA Al Hikam Cendekia, Tempelsari
- MA An Nawawi Sarwodadi, Kepil
- MA Ar Risalah, Kepil
- MA Berbaur, Sapuran
- MA Bina'ul Akram, Garung
- MA I'anatul Qur'an, Leksono
- MA Ma'arif Ngalian
- MA Matholi'ul Anwar
- MA Muhammadiyah Kepil
- MA NU Darul Islah
- MA Takhassus Al Qur'an
- MA Ummul Quro
Sekolah menengah pertama
- SMP AL MADINA
- SMP Negeri 1 Wonosobo
- SMP Negeri 3 Wonosobo
- SMP Negeri 1 Selomerto
- SMP Negeri 2 Selomerto
- MTs Negeri Kalibeber
- SMP N 1 Wadaslintang
- SMP Negeri 5 Wonosobo
- SMP Bakti Mulia Wonosobo
- SMP El-Savino School
- SMP Negeri 1 Kertek
- SMP Negeri 2 Kertek
- SMP Negeri 1 Sapuran
- SMP Negeri 3 Wonosobo
- SMP Negeri 1 Mojotengah
- SMP Negeri 1 Leksono
- SMP PGRI Leksono
- MTs Ma'arif Dieng
- SMP Negeri 2 Wonosobo
- MTs Ma'arif Kejajar
- MTs Maarif Garung
- Mts Ma'arif Ngalian
- MTs Ma'arif Kaliwiro
- MTs Ma'arif Gondang
- SMP Islam Wonosobo
- SMPIT Insan Mulia Wonosobo
- SMP Maarif Kertek
- SMP Takhassus Al Qur'an
- SMP Negeri 2 Garung
- SMP Negeri 1 Garung
- SMP Negeri 1 Kejajar
- SMP Ma'arif Mlandi
- SMP Negeri 2 Kalikajar
- SMP Negeri 1 Watumalang
- SMP Negeri 2 Watumalang
- SMP Negeri 3 Watumalang
- SMP Negeri 4 Satu Atap Watumalang
- SMP Negeri 5 Watumalang
- SMP N 1 Kalikajar
- SMPN 3 Leksono
- SMP Negeri 5 Sapuran
- SMP Negeri 2 Kaliwiro
- SMP Muhammadiyah Wonosobo
- SMP Muhammadiyah Sapuran
- SMP Muhammadiyah Leksono
- SMP Muhammadiyah Kaliwiro
- MBS SMP Muhammadiyah Kertek
- MTS Muhammadiyah Bener
- MTS Muhammadiyah Garung Butuh
- MTS Muhammadiyah Mlandi
- SMPIT Insan Mulia
- MTs Al Ghozaly Siwatu
Sekolah dasar
- SD Negeri 1 Wonosobo
- SD Negeri 2 Wonosobo
- SD Negeri 3 Wonosobo
- SD Ma'arif Tieng, Kejajar, Wonosobo
- SD Negeri Sambek Wonosobo
- MI Ma'arif Jojogan Kejajar Wonosobo
- SD Negeri 4 Wonosobo
- SD Negeri 5 Wonosobo
- SD Negeri 6 Wonosobo
- SD Negeri 7 Wonosobo
- SD Negeri 8 Wonosobo
- SD Negeri 9 Wonosobo
- SD Negeri 10 Wonosobo
- SDIT Insan Mulia Wonosobo
- SD Negeri 1 Binangun Watumalang
- SD Negeri 2 Binangun Watumalang
- SD Negeri 3 Binangun Watumalang
- SD Negeri 4 Binangun Watumalang
- SD Negeri 5 Binangun Watumalang
- SD Negeri 1 Wadaslintang
- SD Negeri 2 Pacarmulyo
- SD Negeri 1 Pungangan
- MI Ma'arif Kadipaten
- MI Ma'arif Wonokromo
- MI Ma'arif Manggisan
- MI Ma'arif Kliwonan Wonosobo
- MI Ma'arif Lebak
- MI Ma'arif Serangsari
- MI Ma'arif Bowongso, Kauman, Kaliwiro
- MI Ma'arif Gondang
- SD Al-Madina Wonosobo
- SD N 1 Kalikajar
- SD N 1 Pesodongan
- SD N 1 Kaliwiro
- SD N 1 Lamuk Kaliwiro
- SDIT Insan Mulia
- SD N 1 Rejosari
- SD N 1 GARUNG
- SD N 1 Sitiharjo
- MI MA'ARIF Ngalian
Kesehatan
Rumah Sakit
- RSUD K.R.T. Setjonegoro
- RS Islam Wonosobo
- RSIA Adina
- RS PKU Muhammadiyah Wonosobo
- RS Nahdlatul Ulama Wonobo
Puskesmas
- Puskesmas Kaliwiro
- Puskesmas Selomerto
- Puskesmas Sapuran
- Puskesmas Wadaslintang I
- Puskesmas Kepil II
- Puskesmas Sukoharjo I
- Puskesmas Watumalang
- Puskesmas Kejajar I
- Puskesmas Kejajar II
- Puskesmas Garung
- Puskesmas Mojotengah
- Puskesmas Wonosobo I
- Puskesmas Wonosobo II
- Puskesmas Kertek I
- Puskesmas Kertek II
- Puskesmas Kalikajar I
- Puskesmas Kalikajar II
- Puskesmas Selomerto II
- Puskesmas Sukoharjo II
- Puskesmas Leksono I
- Puskesmas Leksono II
- Puskesmas Kalibawang
- Puskesmas Kepil I
- Puskesmas Wadaslintang II
Transportasi
Kabupaten ini merupakan Jalur tengah antara Purwokerto–Semarang, jalan Provinsi Antara Purworejo–Wonosobo Dan Kebumen–Wonosobo via Wadaslintang–Prembun.
Transportasi Lain
Angkutan Kota wilayah Kabupaten Wonosobo dan beberapa rute yang menghubungkan Kabupaten Temanggung dengan Kabupaten Banjarnegara
- Wonosobo - Kertek (Kuning - Merah)
Jl. Pasar II - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Tirto Aji - Jl. Sabuk Alu - Jl. S. Parman - Jl. Mayjen Bambang Sugeng - Jl. Raya Magelang - Pangkalan Kertek - Jl. Raya Magelang - Jl. Mayjen Bambang Sugeng - Jl. S. Parman - Jl. K. Muntang - Jl. Tosari - Jl. Bhayangkara - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar II
- Wonosobo - Garung (Kuning - Hijau)
Jl. Pasar I - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Masjid - Jl. Dieng - Sub Terminal Garung - Jl. Dieng - Jl. P. Ronggolawe - Jl. Sindoro - Jl. Angkatan 45 - Jl. S. Parman - Jl. Sumbing - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar I
- Wonosobo - Mojotengah (Kuning - Biru)
Jl. Pasar I - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Masjid - Jl. Argo Peni - Jl. Kalibeber - Terminal Mojotengah - Jl. Kalibeber - Jl. Argo Peni - Jl. P Ronggolawe - Jl. Sindoro - Jl. Angkatan 45 - Jl. S. Parman - Jl. Sumbing - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar I
- Wonosobo - Gondang (Kuning - Abu abu)
Jl. Pasar I - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Kauman - Jl. Mangli - Jl. Bumiroso - Jl. Gondang - Terminal Gondang - Jl. Gondang - Jl.Bumiroso - Jl Mangli - Jl. Kauman - Jl. Tirto Aji - Jl. Sindoro - Jl. Angkatan 45 - Jl. S. Parman - Jl. Sumbing - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar I
- Wonosobo - Sawangan (Kuning - Hitam)
Jl. Pasar I - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Tirto Aji - Jl. Sabuk Alu - Jl. K. Muntang - Jl. A. Yani - Jl. Tjogo Negoro - Jl. Banyumas - Terminal Sawangan - Jl. Banyumas - Jl. Tjogo Negoro - Jl. A. Yani - Jl. R. Sumendro - Jl. Bhayangkara - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar I
- Wonosobo - Leksono (Kuning - Ungu)
Jl. Pasar II - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Tirto Aji - Jl. Sabuk Alu - Jl. K. Muntang - Jl. A. Yani - Jl. Tjogo Negoro - Jl. Banyumas - Jl. Leksono - Terminal Leksono - Jl. Leksono - Jl. Banyumas - Jl. Tjogo Negoro - Jl. A. Yani - Jl. R. Sumendro - Jl. Bhayangkara - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar II
- Wonosobo - TMP - Wonolelo (Biru Tua - Biru)
Jl. Pasar II - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Tirto Aji - Jl. Sabuk Alu - Jl. S. Parman - Jl. Mayjen Bambang Sugeng - Jl. Wonolelo - Terminal Wonolelo - Jl. Wonolelo - Jl. Mayjen Bambang Sugeng - Jl S. Parman - Jl. K. Muntang - Jl. Tosari - Jl. Bhayangkara - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar II
- Wonosobo - Pacarmulyo - Gondang (Biru Tua)
Jl. Pasar II - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Tirto Aji - Jl. Sabuk Alu - Jl. K. Muntang - Jl. A. Yani - Jl. Kasiran - Pacarmulyo - Jl. Pacarmulyo - Gondang - Jl. Pacarmulyo - Gondang - Jl. Kasiran - Pacarmulyo - Jl A. Yani - Jl. R. Sumendro - Jl. Bhayangkara - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar II
- Wonosobo - Limbangan (Kuning - Coklat)
Jl. Pasar I - Jl.A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Masjid - Jl. Dieng - Jl. Manggisan Permai - Jl. Manggisan Lama - Jl. Limbangan - Terminal Limbangan - Jl. Limbangan - Jl.Manggisan Lama - Jl. Manggisan Permai - Jl. Dieng - Jl. P. Ronggolawe - Jl. Sindoro - Jl. Angkatan 45 - Jl. S. Parman - Jl. Sumbing - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar I
- Wonosobo - Andongsili - Keseneng (Merah)
Jl. Pasar I - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Masjid - Jl. Dieng - Jl. Andongsili - Jl. Keseneng - Terminal Keseneng - Jl. Keseneng - Jl. Andongsili - Jl Dieng - Jl. P. Ronggolawe - Jl. Sindoro - Jl. Angkatan - Jl. S. Parman - Jl. Sumbing - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar I
- Wonosobo - Jetis - Timbang - Wonokasian (Merah)
Jl. Pasar II - Jl. A. Yani - Jl. Kartini - Jl. Pemuda - Jl. Tirto Aji - Jl. Sabuk Alu - Jl. K. Muntang - Jl. A. Yani - Jl. Kasiran - Pacarmulyo - Jl. Pacarmulyo - Wonokasian - Jl. Pacarmulyo - Gondang - Jl. Kasiran - Pacarmulyo - Jl A. Yani - Jl. R. Sumendro - Jl. Bhayangkara - Jl. Resimen 18 - Jl. Pasar II
Stasiun
Kabupaten Wonosobo memiliki 4 stasiun di Jalur kereta api Purwokerto–Wonosobo yang sudah berhenti beroperasi, diantaranya:
Bahasa
Bahasa yang dituturkan masyarakat Wonosobo sebagian besar adalah Bahasa Jawa Banyumasan dan Bahasa Jawa Kedu hal ini dikarenakan letak geografis Kabupaten Wonosobo yang berada di perbatasan dengan kedua dialek tersebut. Wonosobo merupakan daerah peralihan antara Bahasa Jawa Banyumasan dan Bahasa Jawa Kedu. Meskipun begitu terdapat sedikit perbedaan dengan dialek-dialek tersebut.[8] Oleh karena itu masyaarakat di daerah Wonosobo, meskipun masih satu kabupaten akan tetapi memiliki berbagai macam dialek. Masyarakat Wonosobo yang berada di sebelah barat dan berbatasan dengan Banjarnegara memiliki dialek Banyumasan yang cukup kuat " logat A ngapak", sementara masyarakat Wonosobo yang berada di daerah perbatasan sebelah timur dan tenggara memiliki dialek Kedu yang cukup kuat "logat O medhok", oleh karena itu setiap orang di Wonosobo dalam berbicara bahasa Jawa memiliki ciri khas masing-masing.
Pariwisata
Wisata Alam
Tempat wisata alam di Kabupaten Wonosobo adalah:
- Curug Drimas
- Curug Sikarim
- Curug Winong
- Kawasan Wisata Dieng Plateu
- Golden Sunrise Sikunir
- Gunung Bismo
- Gunung Kembang
- Gunung Lanang
- Gunung Pakuwaja
- Gunung Prahu
- Gunung Sindoro
- Gunung Sumbing
- Telaga Menjer
- Waduk Wadaslintang
- Wisata Alam Jaten
- Telaga Bedakah
Wisata Keluarga
Wonosobo masih kurang banyak akan wisata keluarga. Ada beberapa tempat wisata yang benar-benar kurang dikelola dengan baik. Tampaknya Pemerintah Daerah perlu bekerja sama dengan pihak swasta agar bermunculan tempat wisata menarik di Kabupaten Wonosobo.
Tempat wisata keluarga di Kabupaten Wonosobo antara lain adalah:
- Agrowisata Bedakah
- Agrowisata Tambi
- Agrowisata Tanjungsari
- Pemandian Air Panas Manggisan
- Outbound
- Pemandian dan kolam renang Mangli
- Pemandian Air panas Kebrengan
- Pemandian Wisata Kalianget
- Pemandian Air panas kebondalem Sukorejo
- Agrowisata kebun teh Tanjungsari
- Pasar Kumandang
- Pesona Menjer
- Dempes Pas Kaliwiro
Festival
Ada beberapa festival di kota Wonosobo ini:
- Festival Carica Day, yang dilaksanakan setiap 30 Juli setiap tahunnya
- Festival Merdeka
- Festival Balon Udara[9]
Cendera mata
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:
- Iket Saba
- Carica
- Emping Mlinjo
- Keripik Jamur
- Kacang Dieng
- Purwoceng
- Tempe kemul
Kuliner khas Wonosobo
Masakan
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa masakan khas, yaitu:
- Mi Ongklok, adalah masakan khas Kabupaten Wonosobo yang terbuat dari bahan mi kering atau mi basah yang direbus dan diberi tambahan berupa sayur kubis yang dicampuradukkan (diongklok) di dalam panci rebus, dan setelah matang, ditambahkan dengan tepung kanji masak (biasanya berwarna cokelat) sebagai penyedap masakan, dan biasanya dapat disantap dengan sate ayam.
- Sego Megono, adalah masakan khas Kabupaten Wonosobo yang dibuat dari nasi yang dicampur dengan sayuran dan juga ikan teri, masyarakat Wonosobo pada umumnya menyebut Segu Megono dengan nama " Sego Reged " yang berarti nasi yang kotor karena terdapat campuran sayur dan juga ikan teri di dalamnya.
- Sauto Golak
- Lontong Pindang adalah masakan khas wonosobo terdiri dari Lontong dengan ikan goreng
- Dendeng Gepuk
- Tempe Kemul
Minuman
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa minuman khas, yaitu:
Jajanan
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa jajanan khas, yaitu:
- Combro
- Dipuk/Golak
- Geblek/Likuk
- Kue Pepe Legit
- Opak Singkong
- Sagon
- Tempe Kemul
- Wolak–Walik
Seni dan budaya
Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa seni budaya, yaitu:
- Bundengan[10]
- Calung
- Kuda Lumping
- Lenggeran[11]
- Ruwatan Rambut Gimbal[12]
- Tari Daeng[13]
- Tari Sontoloyo[14]
- Wayang Othok Obrol[13]
- Wayang Kedu Wonosaban
Media
Koran
- Radar Kedu / Radar Wonosobo
- Tribun Jateng / Berita Wonosobo
- Wonosobo Ekspres
- Suara Kedu / Suara Wonosobo
Radio[15]
- Thomson Wonosobo FM 91.3 MHz, Wonosobo
- Pesona FM 92.1 MHz, Wonosobo
- Rama FM 92.5 MHz, Kaliwiro
- Rasada FM 93.7 MHz, Sapuran
- Purnamasidi FM 98.0 MHz, Wonosobo
- Citra FM 98.8 MHz, Wonosobo
- MCA FM 99.2 MHz, Kaliwiro
- Taradio FM 100.4 MHz, Sapuran
- Green FM 104.7 MHz, Wonosobo
- Suara Kusuma FM 105.5 MHz, Kalikajar
- JCC FM 107.7 MHz, Wonosobo
- Manggala FM 107.9 MHz, Kaliwiro
Tokoh Terkenal Wonosobo
- Letjend. S. Parman adalah salah satu dari pahlawan revolusi.
- Tirto Utomo, pengusaha; pendiri perusahaan Aqua.
- K.H Muntaha, pendiri UNSIQ ( Universitas Sains Al–Qur'an ) dan pondok pesantren di Kalibeber
- Shinta Bachir, artis
- Ferry Ixel, artis
- Panji Surachman Cokroadisuryo, Menteri Kemakmuran Indonesia Pertama, Rektor UI Ke-1
- Brigjend Heru Gunadi
- Ki Ageng Selomanik
- Desy Thata
Lihat Pula
Referensi
- ^ CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PEMILU TAHUN 2004, diakses 24 Desember 2020
- ^ Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Wonosobo Pemilu Tahun 2009, diakses 24 Desember 2020
- ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Wonosobo Periode 2014-2019, diakses 31 Mei 2021
- ^ "Perolehan Kursi DPRD Wonosobo Periode 2019-2024, diakses 10 September 2020" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 2020-09-10.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ Kode Pos Kabupaten Wonosobo
- ^ Website resmi kabupaten wonosobo wonosobokab.go.id Diakses tanggal 28 April 2020.
- ^ https://www.antaranews.com/berita/914751/festival-balon-udara-meriahkan-wonosobo
- ^ Asdhiana, I Made (ed.). "Bundengan, Alat Musik Ajaib dari Wonosobo" (html). Kompas.com. Diakses tanggal 09 Maret 2016.
- ^ "Lenggeran". Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2018-12-01. Diakses tanggal 2018-12-01.
- ^ "Ruwatan Rabut Gimbal". Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2016-03-09. Diakses tanggal 09 Maret 2016.
- ^ a b "Wayang Othok Obrol dan Tari Daeng Diakui Kesenian Asli Wonosobo" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-10-10.
- ^ "MAKNA SIMBOLIK TARI SONTOLOYO GIYANTI KABUPATEN WONOSOBO" (html). Diakses tanggal 26 Januari 2012.
- ^ "Radio Stations in Wonosobo, Indonesia, on FM and mediumwave". www.asiawaves.net. Diakses tanggal 2022-01-23.
.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi pemerintah kabupaten Wonosobo