Doksilamin
Doksilamin merupakan obat antihistamin yang digunakan dalam pengobatan insomnia dan alergi. Obat ini juga digunakan untuk mengobati emesis gravidarum pada wanita hamil dalam kombinasi dengan piridoksin (suatu bentuk vitamin B6). Doksilamin tersedia tanpa resep, dan digunakan dalam antitusif malam hari, serta obat pereda nyeri yang mengandung parasetamol dan kodein untuk membantu tidur, yang diminum melalui mulut.
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(RS)-N,N-dimetil-2-[1-fenil-1-(piridin-2-il)etoksi]etan-1-amina | |
Data klinis | |
Nama dagang | Unisom, Vicks Formula 44 (kombinasi dengan Dekstrometorfan), dll |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682537 |
Kat. kehamilan | A(AU) B(US) A (Briggs) |
Status hukum | Apoteker saja (S3) (AU) OTC (US) |
Rute | Oral |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | Oral: 24.7%[1] Intranasal: 70.8%[1] |
Metabolisme | Hati (CYP2D6, CYP1A2, CYP2C9)[2] |
Waktu paruh | 10–12 jam (kisaran 7–15 jam)[2][3][4] |
Ekskresi | Urin (60%), feses (40%)[5] |
Pengenal | |
Nomor CAS | 469-21-6 |
Kode ATC | R06AA09 |
PubChem | CID 3162 |
Ligan IUPHAR | 7171 |
DrugBank | DB00366 |
ChemSpider | 3050 |
UNII | 95QB77JKPL |
KEGG | D07878 |
ChEBI | CHEBI:51380 |
ChEMBL | CHEMBL1004 |
Data kimia | |
Rumus | C17H22N2O |
|
Efek samping doksilamin antara lain pusing, mengantuk, mabuk tidur, dan mulut kering.[6][4] Doksilamin adalah antihistamin—khususnya agonis kebalikan dari reseptor histamin H1—dan pada tingkat lebih rendah merupakan antikolinergik—khususnya antagonis reseptor asetilkolin muskarinik M1 hingga M5. Obat ini adalah antihistamin generasi pertama dan melintasi sawar darah otak menuju otak, sehingga menghasilkan efek sedatif dan hipnotis yang dimediasi secara terpusat.
Doksilamin pertama kali dijelaskan pada tahun 1948 atau 1949.[7] Beberapa antihistamin generasi pertama (termasuk doksilamin) adalah obat tidur yang paling banyak digunakan di dunia.[8] Doksilamin juga merupakan antikolinergik yang manjur, yang berarti juga bekerja sebagai obat mengigau pada dosis yang jauh lebih tinggi dari yang dianjurkan.[9] Efeknya yang menenangkan dan mengigau telah menyebabkan beberapa kasus penggunaan rekreasional.
Sejarah
Doksilamin adalah antihistamin generasi pertama dan ditemukan oleh Nathan Sperber dan rekannya, dan pertama kali dilaporkan pada tahun 1948 atau 1949.[10][7][11] Ini telah menjadi komponen antihistamin NyQuil sejak tahun 1966.[10]
Bendectin, obat kombinasi doksilamin, piridoksin (suatu bemtuk vitamin b6), dan disiklomin (agen antispasmodik antikolinergik), dipasarkan untuk pengobatan emesis gravidarum pada tahun 1956. Produk ini diformulasi ulang pada tahun 1976 untuk menghilangkan disiklomin. Produk yang diformulasi ulang secara sukarela dihentikan oleh produsen di Amerika Serikat pada tahun 1983 karena kekhawatiran tentang dugaan hubungannya dengan cacat anggota tubuh bawaan.[12] Namun kekhawatiran ini belum didukung oleh penelitian. Pada tahun 2013, kombonasi doksilamin/piridoksin diperkenalkan kembali di Amerika Serikat dengan nama merek Diclegis. Kombinasi tersebut tidak dikeluarkan dari pasar di Kanada, yang telah dipasarkan sejak 1979.[13][14]
Kegunaan dalam Medis
Doksilamin adalah antihistamin yang digunakan untuk mengobati bersin, hidung berair, mata berair, urtikaria, ruam kulit, gatal-gatal, dan gejala pilek atau alergi lainnya. Obat ini juga digunakan sebagai pengobatan jangka pendek untuk insomnia.[15]
Insomnia
Antihistamin penenang generasi pertama seperti difenhidramin, doksepin, doksilamin, dan pirilamin adalah obat yang paling banyak digunakan di dunia untuk mencegah dan mengobati insomnia.[8] Pada tahun 2004, doksilamin dan difenhidramin, keduanya merupakan obat bebas dan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati insomnia jangka pendek.[16] Pada tahun 2008 dan 2017, antihistamin yang dijual bebas tidak direkomendasikan oleh American Academy of Sleep Medicine untuk pengobatan insomnia kronis "karena relatif kurangnya data kemanjuran dan keamanan".[17][18] Tidak ada versi pedoman mereka yang secara eksplisit memasukkan atau menyebutkan doksilamin, meskipun difenhidramin telah dibahas.[17][18] Tinjauan sistematis tahun 2015 terhadap alat bantu tidur yang dijual bebas termasuk doksilamin menemukan sedikit bukti yang menginformasikan penggunaan doksilamin untuk pengobatan insomnia.[4]
Tinjauan sistematis utama dan metaanalisis jaringan obat-obatan untuk pengobatan insomnia yang diterbitkan pada tahun 2022 menemukan bahwa doksilamin memiliki ukuran efek (perbedaan rata-rata standar (SMD)) terhadap plasebo untuk pengobatan insomnia pada 4 minggu sebesar 0,47 (95% CL 0,06 hingga 0,89).[19] Kejelasan bukti dinilai moderat. Tidak ada data yang tersedia untuk doksilamin dalam hal pengobatan jangka panjang (3 bulan). Sebagai perbandingan, obat penenang lain yang dinilai yakni doksepin dan trimipramin (keduanya merupakan antidepresan trisiklik) memiliki ukuran efek (SMD) pada 4 minggu sebesar 0,30 (95% CI –0,05 hingga 0,64) (bukti kepastian yang sangat rendah) dan 0,55 (95 % CI –0,11 hingga 1,21) (bukti kepastian yang sangat rendah).[19]
Dosis doksilamin yang telah digunakan untuk tidur berkisar antara 5 hingga 50 mg, dengan 25 mg sebagai dosis tipikal.[20][21][22][23]
Emesis Gravidarum
Doksilamin digunakan dalam obat kombinasi piridoksin/doksilamin untuk mengobati emesis gravidarum (mual dan muntah saat hamil).[13][14][24] Doksilamin adalah satu-satunya obat yang disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk pengobatan emesis gravidarum.[13][14]
Bentuk Sediaan yang Tersedia
Doksilamin digunakan secara medis sebagai doksilamin suksinat, garam suksinat dari doksilamin, dan tersedia sebagai obat tunggal (nama merek Decapryn, Doxy-Sleep-Aid, Unisom) dan dalam kombinasi dengan piridoksin (suatu bentuk vitamin B6) (nama merek Bendectin, Bonjesta, Diclegis). Doksilamin tersedia sendiri dalam bentuk tablet oral pelepasan segera yang mengandung 25 mg doksilamin suksinat. Tablet oral yang mengandung 12,5 mg doksilamin suksinat serta kapsul oral yang mengandung 25 mg doksilamin suksinat juga sebelumnya tersedia tetapi dihentikan. Kombinasi doksilamin dengan piridoksin tersedia dalam bentuk tablet oral pelepasan diperpanjang dan tertunda yang mengandung 10 hingga 20 mg doksilamin suksinat dan 10 hingga 20 mg piridoksin hidroklorida. Doksilamin sendiri tersedia tanpa resep, sedangkan doksilamin yang dikombinasikan dengan piridoksin adalah obat yang hanya bisa dibeli dengan resep dokter.[25] Doksilamin juga tersedia dalam produk obat antitusif malam hari yang dijual bebas seperti NyQuil Cold & Flu (mengandung parasetamol; doksilamin suksinat 6,25 hingga 12,5 mg; dan dekstrometorfan hidrobromida), yang berfungsi sebagai komponen sedatif.[26][27]
Kategori Kehamilan
Kategori kehamilan doksilamin bagi janin adalah "A" (tidak ada bukti risiko).[28]
Efek Samping
Overdosis
Farmakologi
Kimia
Doksilamin adalah anggota antihistamin kelas etanolamina yang juga terdiri dari bromodifenhidramin, karbinoksamin, klemastin, dimenhidrinat, difenhidramin, orfenadrin, dan feniltoloksamin.[8][29]
Dalam Budaya Masyarakat
Formulasi
Doksilamin terutama digunakan sebagai garam asam suksinat, yakni doksilamin suksinat.
- Obat ini adalah bahan penenang pada obat NyQuil (umumnya dikombinasikan dengan dekstrometorfan dan parasetamol).
- Di negara-negara Persemakmuran Bangsa-Bangsa seperti Australia, Kanada, Afrika Selatan, dan Britania Raya, doksilamin tersedia dalam kombinasi parasetamol & kodein dengan merek Dolased, Propain Plus, Syndol, atau Mersyndol, sebagai pengobatan untuk Bahasa Indonesia
sakit kepala tipe ketegangan dan jenis nyeri lainnya.
- Doksilamin suksinat digunakan secara umum sebagai obat tidur yang dijual bebas dengan merek Somnil (Afrika Selatan), Dozile, Donormyl, Lidène (Prancis, Federasi Rusia), Dormidina (Spanyol, Portugal), Restavit, Unisom-2, Sominar (Thailand), Sleep Aid (generik, Australia) dan Dorminox (Polandia).
- Di Amerika Serikat:
- Doksilamin suksinat adalah bahan aktif dalam banyak obat tidur yang dijual bebas dengan berbagai nama.
- Doksilamin suksinat dan piridoksin adalah bahan dari Diclegis, disetujui oleh FDA pada bulan April 2013 menjadi satu-satunya obat yang disetujui untuk emesis gravidarum[30] dengan peringkat keamanan kelas A untuk kehamilan (tidak ada bukti risiko).
- Di kanada:
- Doksilamin suksinat dan piridoksin merupakan kandungan Diclectin yang digunakan untuk mencegah emesis gravidarum.
- Obat ini juga tersedia dalam kombinasi dengan vitamin B6 dan asam folat dengan merek Evanorm (dipasarkan oleh Ion Healthcare).
- Di India
- Sediaan doksilamin biasanya tersedia dalam kombinasi dengan piridoksin yang mungkin juga mengandung asam folat. Oleh karena itu, penggunaan doksilamin dibatasi untuk wanita hamil.
Referensi
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid12214324
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaKrygerRoth2010
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid29671128
- ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid27057416
- ^ "New Zealand Datasheet: Doxylamine Succinate" (PDF). Medsafe, New Zealand Medicines and Medical Devices Safety Authority. 16 July 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 March 2016.
- ^ Neubauer DN (August 2007). "The evolution and development of insomnia pharmacotherapies". Journal of Clinical Sleep Medicine. 3 (5 Suppl): S11–S15. doi:10.5664/jcsm.26930. PMC 1978321 . PMID 17824496.
- ^ a b Fischer J, Ganellin CR (2006). Analogue-based Drug Discovery. John Wiley & Sons. hlm. 546. ISBN 9783527607495.
- ^ a b c Simons FE, Simons KJ (December 2011). "Histamine and H1-antihistamines: celebrating a century of progress". The Journal of Allergy and Clinical Immunology. 128 (6): 1139–1150.e4. doi:10.1016/j.jaci.2011.09.005 . PMID 22035879.
- ^ "Doxylamine - PsychonautWiki".
- ^ a b Atta-ur-Rahman, ed. (11 July 2018). Frontiers in Clinical Drug Research - Anti-Allergy Agents, Volume 3. Bentham Science Publishers. hlm. 30. ISBN 978-1-68108-337-7. OCLC 1048922805.
- ^ Sperber N, Papa D (March 1949). "Pyridyl-substituted alkamine ethers as antihistaminic agents". Journal of the American Chemical Society. 71 (3): 887–890. doi:10.1021/ja01171a034. PMID 18113525.
- ^ Briggs GG, Freeman RK, Yaffe SJ (28 March 2012). Drugs in Pregnancy and Lactation: A Reference Guide to Fetal and Neonatal Risk (edisi ke-9). Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 453. ISBN 978-1-4511-5359-0. OCLC 1232803849.
- ^ a b c Nuangchamnong N, Niebyl J (2014). "Doxylamine succinate-pyridoxine hydrochloride (Diclegis) for the management of nausea and vomiting in pregnancy: an overview". International Journal of Women's Health. 6: 401–409. doi:10.2147/IJWH.S46653 . PMC 3990370 . PMID 24748822.
- ^ a b c Madjunkova S, Maltepe C, Koren G (June 2014). "The delayed-release combination of doxylamine and pyridoxine (Diclegis®/Diclectin ®) for the treatment of nausea and vomiting of pregnancy". Paediatric Drugs. 16 (3): 199–211. doi:10.1007/s40272-014-0065-5. PMC 4030125 . PMID 24574047.
- ^ "Doxylamine: MedlinePlus Drug Information".
- ^ Ringdahl EN, Pereira SL, Delzell JE (2004). "Treatment of primary insomnia". The Journal of the American Board of Family Practice. 17 (3): 212–219. doi:10.3122/jabfm.17.3.212 . PMID 15226287.
- ^ a b Schutte-Rodin S, Broch L, Buysse D, Dorsey C, Sateia M (October 2008). "Clinical guideline for the evaluation and management of chronic insomnia in adults". Journal of Clinical Sleep Medicine. 4 (5): 487–504. doi:10.5664/jcsm.27286. PMC 2576317 . PMID 18853708.
- ^ a b Sateia MJ, Buysse DJ, Krystal AD, Neubauer DN, Heald JL (February 2017). "Clinical Practice Guideline for the Pharmacologic Treatment of Chronic Insomnia in Adults: An American Academy of Sleep Medicine Clinical Practice Guideline". Journal of Clinical Sleep Medicine. 13 (2): 307–349. doi:10.5664/jcsm.6470. PMC 5263087 . PMID 27998379.
- ^ a b De Crescenzo F, D'Alò GL, Ostinelli EG, Ciabattini M, Di Franco V, Watanabe N, et al. (July 2022). "Comparative effects of pharmacological interventions for the acute and long-term management of insomnia disorder in adults: a systematic review and network meta-analysis". Lancet. 400 (10347): 170–184. doi:10.1016/S0140-6736(22)00878-9 . hdl:11380/1288245 . PMID 35843245 Periksa nilai
|pmid=
(bantuan). - ^ Perry PJ (2007). Psychotropic Drug Handbook. Lippincott Williams & Wilkins. ISBN 9780781762731.
- ^ Dupuis G, Vaugeois JM (February 2020). "[The interesting anti-H1 effects in maintenance insomnia: A reflection on the comparative advantages of doxylamine and doxepin]" [The interesting anti-H1 effects in maintenance insomnia: A reflection on the comparative advantages of doxylamine and doxepin]. L'Encephale (dalam bahasa French). 46 (1): 80–82. doi:10.1016/j.encep.2019.01.006 . PMID 30879783.
- ^ Lie JD, Tu KN, Shen DD, Wong BM (November 2015). "Pharmacological Treatment of Insomnia". P & T. 40 (11): 759–771. PMC 4634348 . PMID 26609210.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamapmid31913218
- ^ Cada DJ, Demaris K, Levien TL, Baker DE (October 2013). "Doxylamine succinate/pyridoxine hydrochloride". Hospital Pharmacy. 48 (9): 762–766. doi:10.1310/hpj4809-762. PMC 3857125 . PMID 24421551.
- ^ "Drugs@FDA: FDA-Approved Drugs". accessdata.fda.gov. Diakses tanggal 23 August 2022.
- ^ "VICKS NYQUIL COLD AND FLU - acetaminophen, dextromethorphan hydrobromide, and doxylamine succinate capsule, liquid filled". DailyMed. U.S. National Library of Medicine.
- ^ "Nyquil Cold and Flu: Basics, Side Effects & Reviews".
- ^ Briggs GG, Freeman RK, Yaffe SJ (2008). Drugs in Pregnancy and Lactation: A Reference Guide to Fetal and Neonatal Risk. Obstetric Medicine. 2. Lippincott Williams & Wilkins. hlm. 89. doi:10.1258/om.2009.090002. ISBN 978-0-7817-7876-3. PMC 4989726 .
- ^ Kalpaklioglu F, Baccioglu A (2012). "Efficacy and safety of H1-antihistamines: an update". Anti-Inflammatory & Anti-Allergy Agents in Medicinal Chemistry. 11 (3): 230–237. doi:10.2174/1871523011202030230. PMID 23173575.
- ^ Slaughter SR, Hearns-Stokes R, van der Vlugt T, Joffe HV (March 2014). "FDA approval of doxylamine-pyridoxine therapy for use in pregnancy". The New England Journal of Medicine. 370 (12): 1081–1083. doi:10.1056/NEJMp1316042 . PMID 24645939.