Dwiki Dharmawan
Muhammad Dwiki Dharmawan Sastrawidjaja (lahir 19 Agustus 1966) adalah penyanyi-penulis lagu, komponis, politikus, produser rekaman, dan aktor Indonesia. Ia dikenal luas berkat menulis lagu "Gemilang" bersama Mira Lesmana dan "Dengan Menyebut Nama Allah" bersama Ags. Arya Dipayana.
Dwiki Dharmawan S.H., M.Sn. | |
---|---|
Lahir | Muhammad Dwiki Dharmawan Sastrawidjaja 19 Agustus 1966 Bandung, Jawa Barat, Indonesia |
Pendidikan | SMA Negeri 3 Bandung |
Almamater | Institut Kesenian Jakarta |
Pekerjaan | |
Tahun aktif | 1982—sekarang |
Dikenal atas | Mendirikan Krakatau dan Proyek World Peace |
Karya terkenal | |
Partai politik | Partai Amanat Nasional (2014—2019) |
Suami/istri | |
Anak | 1 |
Penghargaan | daftar lengkap |
Karier musik | |
Genre | |
Instrumen | |
Label |
|
Artis terkait | |
Anggota |
|
Situs web | https://dwikidharmawan.net |
Kehidupan awal
Dwiki lahir dengan nama Muhammad Dwiki Dharmawan Sastrawidjaja pada 19 Agustus 1966 di Bandung, Jawa Barat, Indonesia. Ia merupakan anak dari 4 bersaudara pasangan Safiyudin Sastrawidjaja dan Yuniarti Sugatin.[1] Dwiki menempuh pendidikan di SMP Negeri 5 Bandung dan SMA Negeri 3 Bandung. Ia mempunyai kakak bernama Eka Hendrawan Sastrawidjaja, yang meninggal dunia pada 21 Maret 2024.
Karier
Karier musik
Dwiki memulai belajar piano klasik pada usia 7 tahun. Karier profesionalnya bermula pada tahun 1982 saat bergabung dengan mentornya Elfa Secioria. Ia kemudian mendirikan grup band Krakatau tahun 1984 bersama Pra Budi Dharma, Donny Suhendra, dan Budhy Haryono. Pada tahun 1985, Dwiki meraih penghargaan the Best Keyboard Player pada Yamaha Light Music Contest 1985 di Tokyo, Jepang. Dwiki juga meraih Grand Prize Winner pada Asia Song Festival 2000 di Filipina.
Krakatau berubah formasi dengan masuknya Trie Utami, Indra Lesmana dan Gilang Ramadhan dan merilis album pertama pada tahun 1986 yang sukses dengan lagu hits karya ciptaannya bersama penulis lirik yang sekaligus kakak Indra Lesmana, Mira, berjudul "Gemilang", yang kemudian menjadi lagu tema ajang pencarian bakat yang diselenggarakan oleh majalah Hai, The Dream Band. Setelah itu band ini terus merilis beberapa album yang disukai pecinta musik Indonesia. Pada tahun 1991, seiring dengan isu pecahnya mereka, Dwiki memulai debutnya sebagai penyanyi. Ia merilis debut album eponim, Dwiki Dharmawan, yang menghasilkan dua singel yang ia nyanyikan, "Di Antara Harapan" bersama Irma Basuki dan "Sia-Sia 'Ku Menunggu".[2] Pada tahun 1992 band ini berubah formasi dan kembali merilis album Let There be Life dengan hits lagu karyanya bersama Pra dengan lirik yang ditulis Trie yaitu lagu "Sekitar Kita".[3] Hingga 1992, Krakatau telah merilis 4 album, yaitu Krakatau (1987), Krakatau (1988), Kembali Satu (1989) dan Let There Be Life (1992).
Pada tahun yang sama pula, ia dan sastrawan Ags. Arya Dipayana merekam dan merilis lagu pop religi Islami berjudul "Dengan Menyebut Nama Allah" dinyanyikan oleh Novia Kolopaking, menjadi terkenal dan disukai publik sampai saat ini,[4] bahkan digunakan sebagai lagu tema untuk film independen Sesal tiga tahun setelah itu,[5] serta semua film, acara televisi dan sinetron bertema Islami, dimulai dari Kabulkan Doaku, menyusulnya. Hingga saat ini, Dwiki selalu menciptakan lagu religius seperti "Dzikir tak Putus-putusnya" bersama penyair Taufiq Ismail, "Sayangi Aku" dan "Bersyukur padaNya" yang ia seluruhnya tulis sendiri, hingga "Taubat" bersama Teddy Snada yang menjadi populer ketika dinyanyikan oleh soprano terkemuka Indonesia, termasuk Binu Sukaman dan Aning Katamsi.
Pada tahun 1992, Dwiki bersama Krakatau memutuskan untuk menekuni berbagai musik tradisi Indonesia, dimulai dengan eksplorasinya dengan musik Sunda, hingga merilis album Mystical Mist. Tiga tahun kemudian, ia mendirikan Dwiki Dharmawan Orchestra.[6]
Dwiki juga bekerja sama dengan sutradara Indonesia, Garin Nugroho untuk mengerjakan tata musik dalam film-filmnya, antara lain Cinta dalam Sepotong Roti yang meraih penghargaan Piala Citra sebagai Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia 1991 serta film Rembulan di Ujung Dahan dan Rindu Kami padaMu. Selain itu, ia juga berperan aktif dalam banyak film dan sinetron saat menjadi penata musik dan penulis lagu tema. Karyanya yang terkenal juga sering menjadi langganan film dan sinetron, termasuk produksi Rapi Films, Multivision Plus, Kharisma Starvision Plus, SinemArt, Mega Kreasi Films, dan Falcon Pictures dengan total 23 judul lagu tema hingga 2019. Lagu-lagu tema sinetron Indonesia yang diciptakan Dwiki juga ditanggapi bagus, di antaranya adalah "Hati Seluas Samudra", "Impian Cinta", "Bidadari yang Terluka", dan "Melangkah di Atas Awan".
Pada akhir tahun 2001 bersama Sony Music, ia merilis album solo instrumental Nuansa, yang didukung oleh musisi kaliber dunia seperti Mike Stern, Lincoln Goiness, Richie Morales, Neil Stubenhaus, Ricky Lawson dan Mike Thompson dari Amerika Serikat serta beberapa musisi Australia seperti Steve Hunter, David Jones dan Guy Strazullo. Pada tahun 2005, Dwiki menjadi co-music director untuk pagelaran musik memperingati ulang tahun Harian Kompas yang keempatpuluh yang spektakuler, The Megalithicum Quantum di Jakarta dan Bali. Empat tahun kemudian, ia merilis album ketujuh yang berjudul World Peace Orchestra yang dirilis bersama Omega Pacific milik Gita Wirjawan pada tahun 2009, didukung musisi terkemuka seperti Jimmy Haslip, Walfredo Reyes Jr., Steve Thornton, Russel Ferrantee, Tollak Olstad, Andy Suzuki, Roger Burn dan Frank Gambale. Dwiki juga merilis dua buah album rekaman langsung yaitu Live at the Baked Potato, USA pada tahun 2010 serta Dwiki Dharmawan Strings Quartet Project with Violet Spin and Oliver Steger Live at JazzfestWien, Austria pada tahun 2012.
Dengan musiknya, ia telah melanglang buana ke berbagai negara dan benua. Bahkan musik Krakatau telah mendapat pengakuan internasional, antara lain dari Jurnal Worlds of Music yang diterbitkan di Amerika Serikat yang menyebut Krakatau sebagai bagian penting dari khazanah musik dunia. Hal ini karena Krakatau dianggap berhasil memadukan gamelan serta musik-musik tradisi Indonesia lainnya dengan jazz dengan pencapaian musikal yang pas. Pada tahun 2014, Dwiki pertama kalinya merilis album tribut, Collaborating Harmony: Dwiki Dharmawan, yang dirilis untuk memperingati 30 tahun kiprah bermusiknya.[7]
Kariernya meningkat pesat dan lebih dikenal di dunia musik internasional setelah bergabung dengan MoonJune Records yang berbasis di New York, Amerika Serikat yang didirikan oleh produser musik jazz dan progressif Leonardo Pavkovic. Album So Far, So Close yang direkam di Amerika Serikat didukung oleh musisi legendaris Amerika Serikat Jimmy Haslip, Chad Wackerman, Jerry Goodman serta musisi tanah air Dewa Budjana dan Tohpati.
Selain itu, ia juga ditunjuk oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia untuk menciptakan jingel "Pesona Indonesia" dan "Wonderful Indonesia" untuk penjenamaan pariwisata Indonesia kepada masyarakat internasional. Setahun setelahnya, album selanjutnya Pasar Klewer yang direkam di London dan dirilis tahun 2016 lebih menorehkan namanya di dunia musik internasional.[8] Majalah jazz Amerika Serikat Downbeat mengumumkan album Pasar Klewer sebagai Albums of the Year 2016, sedangkan majalah jazz terkemuka Inggris JazzWise mengakui album Pasar Klewer sebagai Album Jazz Terbaik 2017. Pasar Klewer didukung musisi yang berbasis di London yaitu Gilad Atzmon, Asaf Sirkis, Yaron Stavi, Nicholas Meier, Mark Wingfield dan Aris Daryono, serta penyanyi Italia Boris Savoldelli, pesinden asal Solo Dr. Peni Candrarini. Ia juga terlibat dalam pembuatan lagu tema PON XIX yang berjudul "Berjaya di Tanah Legenda" yang ia tulis dengan lirik yang ditulis oleh Eddy D. Iskandar.[9]
Album berikutnya bersama Moonjune yaitu Rumah Batu yang dirilis tahun 2018 lebih mengukuhkan namanya sebagai pianis, kibordis, penulis lagu, penata musik dan produser musik. Pada album ini Dwiki mendukung gitaris Perancis keturunan Vietnam Nguyên Lê, bassis flamenco legendaris Spanyol Carles Benavent, bassis Yaron Stavi, drummer Asaf Sirkis serta pemain suling asal tanah air Sa'at Syah. Pada pertengahan pandemi yang melanda dunia pada tahun 2020 Dwiki kembali merilis album Hari Ketiga yang direkam secara langsung di La Casa Murada Studio di Barcelona, Spanyol saat pandemi belum melanda dunia, kali ini musiknya bernuansa avant-jazz. Kali ini Dwiki didukung oleh musisi asal Jerman Markus Reuter dan kembali berkolaborasi dengan Asaf Sirkis dan Boris Savoldelli. Selain bersama MoonJune, Dwiki juga pernah berkerjasama dengan Enja Records yang berbasis di Jerman pada album sekaligus trio musik World Peace Trio bersama Gilad Atzmon dan Kamal Musallam. Dwiki juga terlibat sebagai kibordis pada album Eastmania yang dipimpin oleh komposer dan pemain oud asal Jordania Kamal Musallam yang juga didukung Billy Cobham, Rasha Rizk, Nasser Salameh, Garry Husband, Andy Suzuki dan Kai Eckhardt.
Pada tahun 2024, diumumkan bahwa Dwiki menjadi orkestrator pada konser lagu tema film garapan The Walt Disney Company, Disney Harmony: A Magical Evening, yang digelar pada 13 Juli.[10]
Kegiatan sosial juga dilakoninya, antara lain dengan menggagas berbagai konser amal seperti Jazz for Aceh yang melibatkan ratusan musisi jazz Indonesia pada awal tahun 2005, konser Jazz for Jogja dan serial Menembus Batas pada tahun 2006.[11] Ia juga sangat peduli pada pendidikan seni dan menjadi direktur dari Lembaga Pendidikan Musik Farabi.[12]
Ia juga aktif pada berbagai organisasi seni, diantaranya menjadi anggota komite musik Dewan Kesenian Jakarta dari 2003 hingga 2009, Ketua Yayasan Anugerah Musik Indonesia, penyelenggara AMI Awards dari 2016 hingga 2022, dan Ketua Lembaga Manajemen Kolektif PAPPRI dari 2016 hingga 2022. Kini ia menjabat sebagai Sekretaris Jendral Persatuan Artis Penyanyi dan Pemusik Rekaman Republik Indonesia, Board of Director AMI Awards serta Dewan Pakar Lembaga Seni Budaya PP Muhammadiyah.
Kehidupan pribadi
Dwiki menikah dengan pemeran Diah "Ita" Purnamasari pada 23 Oktober 1995.[13] Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai anak pertama, yaitu Muhammad Fernanda Dharmawan, lahir 4 Desember 1997.
Akuan pembuat film
Film
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1988 | Elegi buat Nana | Penulis lagu tema | Karya debut |
Saskia | Penata musik | ||
1990 | Cinta dalam Sepotong Roti | ||
1995 | Sesal | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Dengan Menyebut Nama Allah" |
Bajau | Penata musik | ||
2000 | Reinkarnasi | Penata musik | |
2004 | Ketika | ||
Rindu Kami padaMu | |||
2008 | Syahadat Cinta | ||
2011 | Mata Tertutup | ||
2014 | Sang Pemberani | ||
2016 | Ketika Mas Gagah Pergi | ||
2017 | Duka Sedalam Cinta | ||
Surat Kecil untuk Tuhan | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Dengan Menyebut Nama Allah" | |
2018 | Kulari ke Pantai | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Gemilang" |
212: The Power of Love | Penata musik | ||
2019 | Iqro: My Universe | ||
2024 | Lokananta |
Serial televisi
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
1993 | Pelangi di Hatiku | Penata musik | |
1994 | Hati Seluas Samudera | ||
Di Bawah Matahari Bali | |||
1994—1997 | Bella Vista | Penata musik | Hingga musim 2 |
Penulis lagu tema | Hingga musim 3 | ||
1994—1995 | Deru Debu | Penata musik | Juga penulis lagu tema |
1995—1996 | Mutiara Cinta | ||
1996 | Nikita | ||
1996—1997 | Harkat Wanita | ||
1997 | Tirai Kasih yang Terkoyak | Penata musik | |
1997—1998 | Bidadari yang Terluka | Penata musik | Juga penulis lagu tema |
Melangkah di Atas Awan | |||
1998 | Selalu untuk Selamanya | Penata musik | |
Seberkas Kasih Mama | |||
1998—1999 | Mawar Sejati Mawar Berduri | ||
1999 | Keluargaku Sorgaku | ||
2000 | Terpesona | ||
Kabulkan Doaku | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Dengan Menyebut Nama Allah" | |
Darah dan Cinta | Penata musik | Musim 2 | |
2001 | Permata Hati | Penata musik | |
Buah Hati yang Hilang | |||
Dua Cinta | |||
2002 | Rahasia Perkawinan | Penata musik | |
2004 | Adam & Hawa | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Dengan Menyebut Nama Allah" |
2005—2006 | Sayangi Aisyah | Penata musik | Juga penulis lagu tema |
KehendakMu | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Dengan Menyebut Nama Allah" | |
2006 | Istri untuk Suamiku | Penata musik | Juga penulis lagu tema |
Rindu-Rindu Asmara | |||
2017 | Kisah Nyata | Penulis lagu tema | Judul lagu: "Dengan Menyebut Nama Allah" |
FTV
- Rembulan di Ujung Dahan (2002)
Akuan akting
Tahun | Judul | Peran | Catatan |
---|---|---|---|
2016 | Ketika Mas Gagah Pergi | Papa Gagah | |
2017 | Duka Sedalam Cinta | ||
2024 | Lokananta | Dwiki |
Diskografi
Singel
Tahun | Judul lagu | Album | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|---|
1991 | "Di Antara Harapan" | Dwiki Dharmawan | Bersama Irma Basuki | [2] |
"Sia-Sia Ku Menunggu" |
Tahun | Judul lagu | Album | Ref. |
---|---|---|---|
1986 | "Gemilang" | Krakatau First Album | |
1987 | "La Samba Primadona" | Krakatau Second Album | |
1990 | "Kau Datang" | Kau Datang | |
1990 | "Kembali Satu" | Kembali Satu | |
1992 | "Sekitar Kita" | Let There be Life |
Album
Tahun | Judul | Detail Album | Ref. |
---|---|---|---|
1991 | Dwiki Dharmawan |
|
|
2002 | Nuansa |
|
|
2009 | World Peace Orchestra |
|
|
2013 | Menembus Batas |
|
[14] |
2015 | So Far, So Close |
|
|
2016 | Pasar Klewer |
|
[8] |
2017 | World Peace Trio |
|
|
2018 | Rumah Batu |
|
|
2020 | Hari Ketiga |
|
Tahun | Judul | Ref. |
---|---|---|
1992 | Dengan Menyebut Nama Allah | |
1994 | The Soundtrack Collection: Dwiki Dharmawan | |
2014 | Collaborating Harmony: Dwiki Dharmawan | [7] |
Tahun | Judul | Ref. |
---|---|---|
1986 | Krakatau | |
1987 | Krakatau Second Album | |
1990 | Kembali Satu | |
1992 | Let There be Life | [3] |
Mystical Mist | ||
2000 | Magical Match | |
2006 | 2 Worlds | |
Rhythm of Reformation | ||
2016 | Reunion: Chapter One | [15] |
2018 | Reunion: Chapter Two |
Karya kolaborasi
- "Dengan Menyebut Nama Allah" (1992, dari album Dengan Menyebut Nama Allah) — Novia Kolopaking & Dwiki Dharmawan
- "The Truth" (1994, dari album The Soundtrack Collection: Dwiki Dharmawan) — Dwiki Dharmawan
- "Do'a untuk Anakku" (1998, dari album Tembang Lebaran) — Ita Purnamasari & Dwiki Dharmawan
Penghargaan dan nominasi
Penghargaan lainnya
Referensi
- Catatan kaki
- ^ Hai 1992, Musisi.
- ^ a b Bintang 1991, Irama Masa Kini.
- ^ a b Hai 1993, Nuansa Baru.
- ^ Ivvaty 2005, Pop Religius.
- ^ Pikiran Rakyat 1996, Padat dengan Muatan Dakwah.
- ^ Kompas 1995, Ragam Lebaran.
- ^ a b "Rayakan 30 Tahun Berkarya, Dwiki Dharmawan Rilis Album". KapanLagi. Diakses tanggal 10 Juli 2022.
- ^ a b "Nyanyi Nuansa Jawa di Java Jazz, Dwiki Dharmawan Ajak Dua Bule". Kapanlagi. 2 Maret 2017. Diakses tanggal 15 Juli 2023.
- ^ "Armand Maulana Nyanyikan Lagu PON XIX/2016". Solo Pos. 8 September 2016. Diakses tanggal 22 Juli 2023.
- ^ "Merasakan Keajaiban lewat Konser Orkestra Disney Harmony A Magical Evening". Liputan6.com. 10 Juli 2024.
- ^ Anton (23 Agustus 2006). "Dwiki Dharmawan Siapkan Konser 'Menembus Batas'". Kapanlagi. Diakses tanggal 4 Juli 2023.
- ^ "Dwiki Dharmawan Buka Cabang Sekolah Musik". Kapanlagi. 5 Mei 2007. Diakses tanggal 15 Juli 2023.
- ^ Film 1995, Pernikahan.
- ^ "Dwiki Dharmawan dan Ita Purnamasari Rilis Album Spiritual". Kapanlagi. Diakses tanggal 8 Juli 2023.
- ^ Sepaya, Natanael (3 Mei 2016). "Reuni, Krakatau Kembali dan Siapkan Album Baru!". KapanLagi. Diakses tanggal 4 Juli 2023.
- ^ Adityawarman. Wire, PR, ed. "Menbudpar Sematkan Satyalencana Kebudayaan 2010". ANTARA News. Diakses tanggal 3 April 2011.
- ^ Permana, Dadan Eka (28 April 2018). "35 Tahun Bermusik, Dwiki Dharmawan Terima Penghargaan dari Wapres". Fimela. Diakses tanggal 8 Juli 2023.
- Bibliografi
- "Musisi Kita Harus Lebih Gila". Hai. No. 51. 22 December 1992. hlm. 52—53.
- "Puncak Bahagia Dwiki & Ita: Cukup Dua Anak Saja!". Film. No. 241. November 1995.
- Ivvaty, Susi (9 October 2005). "Pop Religius Sang Pendakwah". Kompas. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 December 2005. Diakses tanggal 27 July 2023.
- "Padat dengan Muatan Dakwah". Pikiran Rakyat. 28 Januari 1996.
- "Ragam Lebaran di Televisi". Kompas. 2 Maret 1995.
- "Teledrama Harkat Wanita Didukung Artis Terkenal". Pikiran Rakyat. 20 October 1996.
- "Novia Kolopaking: Dengan Menyebut Nama Allah". Disc Tarra. 15 Desember 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Juli 2003. Diakses tanggal 16 Januari 2023.
- "Pop, Dangdut, dan Keroncong Berbaur dalam Irama Masa Kini". Bintang. 21 Mei 1991.
- "Nuansa Baru Krakatau". Hai. No. 3. 19 Januari 1993. hlm. 7—9.
Pranala luar
- Situs web resmi
- Situs web resmi (lama) Diarsipkan 2006-05-15 di Wayback Machine.
- Dwiki Dharmawan di Twitter
- Dwiki Dharmawan di Instagram