Kota Semarang
Kota Semarang (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ) adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.[4][5] Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[6] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2.
Kota Semarang
ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ Venetië van Java Kota Lumpia | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Dari atas searah jarum jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda. | |
Julukan: Venetië van Java | |
Motto: Semarang Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat) | |
Koordinat: 6°58′0″S 110°25′0″E / 6.96667°S 110.41667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Tanggal berdiri | 2 Mei 1547 |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Hendrar Prihadi, S.E, M.M. |
Luas | |
• Total | 373,67 km2 (144,27 sq mi) |
Populasi (2015)[2] | |
• Total | 1.570.097 |
• Kepadatan | 4.747/km2 (12,290/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Islam 82.16% Kristen Protestan 8.68% Katolik 7.34% Hindu 1.64% Buddha 0.10% Konghucu 0.08%[3] |
• Bahasa | Jawa, Indonesia |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 24 |
Kode Kemendagri | 33.74 |
Kode SNI 7657:2023 | SMG |
DAU | Rp1.054.002.569.000.- |
Flora resmi | Asam jawa |
Fauna resmi | Kuntul perak |
Situs web | www |
Geografi
Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Unnes, Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.
Data iklim Semarang | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 29 (85) |
29 (85) |
30 (86) |
31 (88) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (89) |
32 (90) |
32 (90) |
31 (88) |
30 (86) |
31 (87.8) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 25 (77) |
25 (77) |
25 (77) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
24 (76) |
24 (76) |
25 (77) |
26 (78) |
26 (78) |
25 (77) |
25.2 (77.2) |
Presipitasi mm (inci) | 430 (16.93) |
360 (14.17) |
320 (12.6) |
230 (9.06) |
160 (6.3) |
80 (3.15) |
80 (3.15) |
60 (2.36) |
100 (3.94) |
160 (6.3) |
220 (8.66) |
330 (12.99) |
2.780 (109,45) |
Sumber: Weatherbase [7] |
Sejarah
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).
Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang jarang (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.
Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.
Pada tanggal 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya[8]. Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.
Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan Jepang.
Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.
Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.
Ekonomi
Ekonomi Kota Semarang cukup besar karena statusnya sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah. Perekonomian Kota Semarang menurut data BPS 2012 didominasi sektor Industri dan sektor Perdagangan[9] ; PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 54,38 Triliun.[9] Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan banyaknya gedung tinggi berupa hotel, kantor dan apartemen di Kota Semarang; Daftar gedung tertinggi di Semarang menunjukkan Kota Semarang memiliki 30 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 75 gedung dengan ketinggian berkisar antara 7-11 lantai.
Kawasan Bisnis Terpadu - Central Business Districts (CBD)
Sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah dan kota metropolitan terbesar kelima di wilayah Republik Indonesia, Semarang telah bertransformasi dan berubah berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurung waktu kurang dari 10 tahun Metropolitan Semarang terus membangun mempunyai andil dalam finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan dan industri serta jasanya yang berkembang. Sebagai konsekuensinya daya beli masyarakat meningkat, arus modal masuk, indeks kepercayaan konsumen dan doing business yang relatif kondusif berkembang beberapa Kawasan Bisnis Terpadu atau CBD (Central Business District). Beberapa CBD yang masuk dalam kawasan prime segitiga emas antara lain.
Simpang Lima City Center (SLCC)
Simpang Lima Ciy Center (SLCC) adalah salah satu Central Business District (CBD) atau Kawasan Bisnis Terpadu yang terletak di Semarang Pusat dan salah satu CBD yang berkembang di jantung kota Semarang. Tidak heran apabila banyak bangunan-bangunan jangkung atau biasa disebut pencakar langit hadir dikawasan ini. Beberapa signature building yang menjadi ciri khas dari SLCC Semarang adalah Ciputa Swiss-Belhotel International Hotel Semarang, Ciputra Mall, Horison Hotel, Plaza Simpang Lima, Louis Kienne Serviced Apartment Hotel, HA-KA Hotel (coming soon), Santika Premiere Hotel, Wisma HSBC, INDOSAT Oooredoo Tower, Living Plaza ACE Hardware & InForma, Gramedia Center Pandanaran, Accor Ibis Simpang Lima Hotel, Amaris Simpang Lima Hotel, Tentrem Hotel Mall Apartment Semarang (coming soon), Simpang Lima Residences, SMC (Semarang Medical Centerl) Telogorejo Hospital, Pandanaran Hotel, DBS Center, @Hom Hotel, SentraLand Superblock, Graha Bank Indonesia, Plaza Telkom, WIsma Telkomsel, XL Axiata Center Simpang Lima, Bank Mandiri Plaza, CitiBank Square, Pramuka Building,
Pemuda Central Business District (PCBD)
Lawang Sewu Heritage Complex, Semarang Tourism Center, Pandanaran Building, Danamon Tower, Wisma BII Maybank, Menara Juang 45, Wisma Sucofindo (FWD & DanaReksa), DP Mall, SmartFren Galeri, Bank Panin Plaza, Menara Suara Merdeka, Premier Inn Hotel Office Tower (coming soon), The Pinnacle Apartment Tower, Menara Bank Mega, Manulife Building, ANZ Square, Graha BRI, House of Indonesia Stock Exchange (IDX) Pandanaran, Dafam Hotel, Graha Bina Artha (Bank JaTeng headquarter), Amaris Hotel, Gramedia Plaza Pemuda, Paragon City Mall, Crowne Plaza Hotel, Accor Novotel Hotel, Whiz Hotel, CitraDream Hotel, Accor Ibis Budget Hotel, Menara Bank Mandiri, Wisma BCA, Marquis de Lafayette Pollux, Sri Ratu Plaza.
Gajahmada Golden Triangle (GGT)
Kawasan Budaya Tionghoa (Pecinan) Semarang - Semarang Chinatown Heritage Complex, Gumaya Tower Hotel, ACE Gajahmada, MG Suites Maven Hotel & Residences, Chanti Hotel, Semarang Town Square (SETOS), 3 Store Gajahmada, Grandhika Hotel.
Daftar wali kota
Sejak 1945
Sejak tahun 1945 para wali kota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:
- Mr. Moch. lchsan (1945-1949)
- Mr. Koesoedibiyono Tjondrowibowo (1949–1 Juli 1951)
- RM. Hadisoebeno Sosrowardoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
- Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
- RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
- Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
- Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
- Letkol. R. Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
- Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
- Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
- Kol. H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
- H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000–2010)
- Drs. H. Soemarmo HS, MSi. (2010–2013)
- Hendrar Prihadi, SE, MM. (2013-2015; 2016-sekarang)
- Tavip Supriyanto (Pejabat Sementara, 2015-2016)
Daftar penguasa Semarang
Di bawah Kerajaan Demak
- Kin San/Raden Kusen (1478-1529)[10]
- Ki Ageng Pandan Arang
- Sunan Bayat (Sunan Pandan Arang II)
Di bawah Kesultanan Pajang dan Kesultanan Mataram
- Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
- Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
- Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
- Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
- Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
- Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)
Di bawah VOC
- Raden Martoyudo atau Raden Sumoningrat (1743-1751)
- Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773)
- Surohadimenggolo IV (1773-?)
- Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)
Pemerintahan Hindia Belanda
- Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)
- Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
- Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
- RTP Suryokusurno (1860-1887)
- RTP Reksodirjo (1887-1891)
- RMTA Purbaningrat (1891-?)
Pemerintahan kemudian dibagi dua, yakni Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:
- Raden Cokrodipuro (?-1927)
- RM Soebiyono (1897-1927)
- RM Amin Suyitno (1927-1942)
- RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)
Sementara penguasa Belanda menjadi Wali Kota Semarang:
- D. de Jongh (1916-1927)
- A. Bagchus (1928-1935)
- H.E. Boissevain (1936-1942)
Pemerintahan Republik Indonesia
- R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan
- M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)
Pemerintahan Republik Indonesia Serikat
- RM. Condronegoro hingga tahun 1949
Setelah pengakuan kedaulatan
- M. Soemardjito Priyohadisubroto (1946-1952)
- R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).
Untuk bupati selanjutnya lihat Kabupaten Semarang.
Kotamadya Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah.
Pembagian administratif
Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan
Kecamatan | Kelurahan |
---|---|
Banyumanik | Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep |
Candisari | Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal |
Gajahmungkur | Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan |
Gayamsari | Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawah Besar, Siwalan, Tambakrejo |
Genuk | Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo |
Gunungpati | Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo |
Mijen | Cangkiran, Bubakan, Jatibarang, Jatisari, Karangmalang, Kedungpane, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon, |
Ngaliyan | Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari |
Pedurungan | Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan, |
Semarang Barat | Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari |
Semarang Selatan | Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri |
Semarang Tengah | Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu |
Semarang Timur | Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo |
Semarang Utara | Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas |
Tembalang | Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang |
Tugu | Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo |
Perwakilan
DPRD Kota Semarang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:
Partai | Kursi |
---|---|
PDI-P | 15 |
Partai Gerindra | 7 |
PKS | 6 |
Partai Demokrat | 6 |
Partai Golkar | 5 |
PKB | 4 |
PAN | 4 |
PPP | 2 |
Partai NasDem | 1 |
Total | 50 |
Penduduk
Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.
Julukan
Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara lain:
- Venetië van Java[11]
Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.
- Kota Lumpia
Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.
- Kota Atlas
Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.
- The Port of Java
Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Wali Kota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang hendak pergi dari Jakarta atau Jawa Barat ke Surabaya atau Jawa Timur dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang untuk singgah.
- Semarang Pesona Asia
Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Wali Kota Semarang menyetujui slogan "SPA", di mana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan di mana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)
Pariwisata
Wisata Alam
- Pulau Tirangcawang, di Kelurahan Tugu
- Pantai Tirang, di Kelurahan Tambak Harjo
- Pantai Marina, di Kelurahan Tawangsari
- Pantai Maron, di Kelurahan Tambak Harjo
- Goa Kreo, di Kelurahan Kandri
- Taman Lele Semarang, di Kelurahan Tambakaji
- Curug Lawe di Gunungpati
- Curug Benowo di Gunungpati
- Curung Karang Joho di Ngaliyan
Wisata sejarah
- Museum MURI, di Kelurahan Tegalsari
- Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah, di Kelurahan Tegalsari
- Museum Jamu Nyonya Meneer, di Kelurahan Muktiharjo
- Museum Jawa Tengah, di Kelurahan Gisikdrono
- Museum Mandala Bhakti, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Lawang Sewu, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Tugu Muda, di Kelurahan Pindrikan Kidul
- Candi Tugu, di Kelurahan Tugurejo
- Little Netherland (Kota Tua Semarang), di Kelurahan Purwodinatan
- Museum Ranggawarsita, di Kalibanteng Kulon
- Taman Budaya Raden Saleh, di Jl. Sriwijaya, Semarang
- Old City 3D Trick Art Museum, di Jl. Letjen Suprapto, Semarang
- Dream Museum Zone, di Tanjung Mas, Semarang
- Kota Tua Semarang, di Semarang Utara, Semarang
Wisata religius
- Masjid Agung Jawa Tengah, di Kelurahan Sambirejo
- Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima
- Masjid Kauman Semarang, di daerah Kauman, Johar
- Klenteng Sam Po Kong, di daerah Simongan
- Kelenteng Tay Kak Sie Tri Dharma, di Gang Lombok, Semarang Pusat
- Gereja Blenduk, di Kecamatan Semarang Utara
- Gereja Katedral Semarang di Kelurahan Randusari
- Gereja JKI Injil Kerajaan Semarang di Kelurahan Tawangsari
- Vihara Mahavira Graha di Kelurahan Tawangsari
- Pagoda Buddhagaya, di Pudak Payung, Banyumanik, Semarang Selatan
- Firdaus Fatimah Zahra, di Gunung Pati, Semarang
Wisata keluarga
- Wonderia, di Kelurahan Tegalsari
- Kebun Binatang Mangkang, di Kelurahan Mangkang Kulon
- Taman Mini Jawa Tengah (Maerokoco), di Kelurahan Tawangsari
- The Fountain Water Park, di Ungaran, Semarang
- Water Blaster, di Jangli, Semarang
- Waterpark Semawis, di Kedungmundu, Tembalang, Semarang
Wisata malam
- Alun-Alun Kota Semarang (Simpang 5)
- Kota Lama Semarang
- Taman KB
- Taman Wilis
- Taman Nada
- Taman Garuda
- Taman Meteseh
- Taman Kasmaran
- Taman Bumi Rejo
- Taman Halmahera
- Taman Pandanaran (Taman Warak Ngendok)
Wisata belanja
- Mall Ciputra (Ramayana, Matahari ), Simpang Lima City Center
- Java Mall (Hypermart), Peterongan, Semarang Timur, Semarang
- Paragon City Mall Semarang (Matahari), Pemuda Central Business District (PCBD) Sekayu, Semarang Tengah, Semarang
- DP Mall (Carrefour), Jl. Pemuda Semarang Tengah
- Central City Mall , Jl. Brigjend Sudiarto Km 11, Semarang.
- Simpang Lima Plaza (Matahari), Simpang Lima City Center
- Living Plaza , Jl. Pahlawan ,Semarang
- SCJ Plaza . Shopping Center Johar. Jl Agus Salim
- Semarang Plaza . Jl Agus Salim
- Pasaraya Sri Ratu (Matahari), Peterongan, Semarang Timur, Semarang
- Semarang Town Square Jl. Petempen 294 Semarang.
- TransMart Setia Budi , Jl. Setia Budi, Banyumanik
- TransMart Telogorejo, RS. Telogorejo, Semarang
- Carrefour Srondol . Jl. Setiabudi No 119 (Banyumanik), Semarang.
- Lotte Mart Grosir Gayamsari, Semarang
- Indogrosir Jl. kaligawe, Terboyo, Semarang
- Giant Plaza Candi . Jl. Puri Anjasmoro Semarang. Jl Sultan Agung
- Giant Sudirman. Jl. Sudirman Siliwangi Semarang.
- Giant BSB. Jl. Bukit Semarang Baru, Semarang.
- Giant Anjasmoro. Jl. Puri Anjasmoro, Semarang.
- Giant Tlogosari. Tlogosari, Semarang
- Pasar Johar, di Kelurahan Kauman
Perayaan
Kota Semarang memiliki beberapa event perayaan, yaitu:
Kuliner
Masakan
Makanan khas Semarang antara lain adalah:
- Bandeng presto
- Soto Bangkong "Soto Semarang"
- Mie Kopyok
- Sega Becak
- Sega Lunyu
- Sega Ayam
- Tahu Pong
- Pecel Koyor
- Petis Kangkung
- Tahu Petis
- Tahu Gimbal
- Bakso
- Babat Gongso
Jajanan
Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:
Minuman
Minuman khas Semarang antara lain adalah:
- Kolak Setup
- Es Cao
- Es Marem
- Es Congklik
- Es Dawet Durian Kampung Kali
- Es Krim Toko Oen
- Wedang Durian
- Wedang Jahe Rempah
- Wedang Lengkeng
- Wedang tahu
- Wedang Jalang (Wedang Jahe Alang-alang)
- Wedang Kacang Tanah
Oleh-oleh
Media
Surat kabar
Kota Semarang memiliki beberapa surat kabar di antaranya:
Nama | Jenis | Jaringan | Perusahaan | Bahasa |
---|---|---|---|---|
Koran SINDO Edisi Jawa Tengah | Nasional | Koran SINDO | SINDOMedia (melalui MNC) |
Indonesia |
Suara Pembaruan Edisi Jawa Tengah | Suara Pembaruan | BeritaSatu | ||
Republika Edisi Jawa Tengah | Republika | MAHAKA | ||
Kompas Edisi Jawa Tengah | Kompas | KG | ||
Bisnis Indonesia Edisi Jawa Tengah | Bisnis Indonesia | JAG | ||
Media Indonesia Edisi Jawa Tengah | Media Indonesia | MEDIA | ||
Koran Tempo Edisi Jawa Tengah | Koran Tempo | Tempo Media | ||
Radar Semarang | Lokal | Jawa Pos | Grup Jawa Pos | |
Meteor | ||||
Suara Merdeka | Suara Merdeka | Suara Merdeka | ||
Wawasan | ||||
Tribun Jateng | Kompas | KG | ||
Bisnis Semarang | Bisnis Indonesia | JAG | ||
Harian Semarang |
Terrestrial televisi
Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 20 stasiun televisi (15 siaran nasional, 4 siaran lokal & 1 siaran komunitas) seperti:
Kanal | Signal | Frekuensi | Nama | Jaringan | Nama perusahaan | Pemilik | Status | Negara |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
23 | 487,25 MHz | UHF | TVRI Nasional | TVRI | Lembaga Penyiaran Publik TVRI | Pemerintah Indonesia | Nasional | Indonesia |
TVRI Jawa Tengah | Pemerintah Jawa Tengah | Lokal | ||||||
25 | 503,25 MHz | ANTV | PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya | VIVA | Nasional | |||
27 | 519,25 MHz | Indosiar | PT Indosiar Semarang Televisi | Surya Citra Media | ||||
29 | 535,25 MHz | Trans TV | PT Trans TV Semarang Makassar | Trans Media | ||||
31 | 551,25 MHz | MNCTV | PT TPI Dua | MNC | ||||
33 | 567,25 MHz | RCTI | PT RCTI Dua | MNC | ||||
35 | 583,25 MHz | SCTV | PT Surya Citra Wisesa | Surya Citra Media | ||||
37 | 599,25 MHz | GTV | PT GTV Dua | MNC | ||||
39 | 615,25 MHz | tvOne | PT Lativi Media Karya Semarang dan Padang | VIVA | ||||
41 | 631,25 MHz | Trans7 | PT Trans 7 Semarang Makassar | Trans Media | ||||
43 | 647,25 MHz | MetroTV | PT Media Televisi Semarang | Media Group | ||||
45 | 663,25 MHz | iNews | PT Global Telekomunikasi Terpadu | MNC | ||||
47 | 679,25 MHz | Kompas TV | PT Televisi Semarang Indonesia | Kompas Gramedia | ||||
48 | 687,25 MHz | USM TV | Perkumpulan Penyiaran Komunitas USM TV | Universitas Semarang | Komunitas | |||
49 | 695,25 MHz | TVKU | SM Network | PT Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro | Universitas Dian Nuswantoro | Lokal | ||
MAJT-TV | Televisi Masjid Agung Jawa Tengah | Masjid Agung Jawa Tengah | ||||||
50 | 703,25 MHz | IMTV | STTV (TV9) | PT Semarang Inti Media Televisi | Siantar Top | |||
52 | 719,25 MHz | Semarang TV | Indonesia Network | PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia | Kelompok Media Bali Post | |||
54 | 735,25 MHz | NET. | PT Industri Televisi Semarang | Indika Group | Nasional | |||
56 | 751,25 MHz | RTV | PT Semuwas Citra Mandiri | Rajawali Corpora |
Televisi berlangganan
Kota Semarang juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:
Radio
Kota Semarang juga memiliki 43 stasiun radio seperti:
Sinyal | Frekuensi | Nama | Pemilik |
---|---|---|---|
AM | 720 KHz | Radio Silaturahim | |
801 KHz | RRI Semarang Pro 1 | RRI | |
999 KHz | RRI Pro 3 | RRI | |
1062 KHz | Sultan Agung Radio | Universitas Sultan Agung | |
1476 KHz | Radio Mutiara Quran | ||
FM | 87,8 MHz | Radio Gaul FM | Universitas Wahid Hasyim |
88,2 MHz | RRI Semarang Pro 4 | RRI | |
88,6 MHz | Radio Rhema | Jema'at Kristen Indonesia Injil Kerajaan Semarang | |
89,0 MHz | RRI Semarang Pro 1 | RRI | |
89,4 MHz | USM Top FM | Universitas Semarang | |
89,8 MHz | MNC Trijaya FM Semarang | MNC Networks | |
90,2 MHz | Trax FM Semarang | MRA Media | |
91,0 MHz | Elshinta Radio Semarang | Elshinta Media | |
91,8 MHz | RDI Pandanaran Semarang | MNC Networks | |
92,2 MHz | RRI Pro 3 | RRI | |
92,6 MHz | Radio Idola | Idola Group | |
93,4 MHz | C Radio Semarang | Idola Group | |
94,5 MHz | Radio Agape FM | Gereja Isa Almasih | |
94,9 MHz | GoodNews FM | ||
95,3 MHz | RRI Semarang Pro 2 | RRI | |
95,7 MHz | Fit Radio Semarang | Elshinta Media | |
96,1 MHz | Delta FM Semarang | Masima Media | |
96,5 MHz | Radio Ichthus | ||
96,9 MHz | Radio Swara Semarang | Gajahmada Group | |
97,7 MHz | Radio Pro Alma | Universitas Diponegoro | |
98,5 MHz | UP Radio | Universitas PGRI Semarang | |
98,9 MHz | Radio Sonora Semarang | Kompas Gramedia | |
99,3 MHz | Radiks FM Semarang | CPP RadioNet | |
100,1 MHz | Rasika Semarang | Rasika Group | |
101,2 MHz | RCT FM | CPP RadioNet | |
101,6 MHz | USM Jaya FM | Universitas Semarang | |
102,0 MHz | Prambors Semarang | ||
102,4 MHz | Gajahmada FM | Gajahmada Group | |
102,8 MHz | J FM | ||
103,2 MHz | KIS FM | ||
103,6 MHz | POP FM Semarang | CPP RadioNet | |
104,4 MHz | Imelda FM | Gajahmada Group | |
105,2 MHz | SS FM | Suara Merdeka | |
106,0 MHz | PAS FM Semarang | CPP RadioNet | |
106,8 MHz | Radio Thomson Semarang | Thomson Radionet | |
107,5 MHz | Radio Suara Diponegoro | ||
107,7 MHz | REM FM | Universitas Negeri Semarang | |
107,9 MHz | Radio Dakwah Islam | Masjid Agung Jawa Tengah |
Sarana umum
Olahraga
PSIS Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.
Semarang United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer Indonesia.
Sasana Tinju Tugu Muda Semarang merupakan sasana tinju yang membina amatir dan profesional tingkat dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bus Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama tahun 1984 – 1985 memiliki beberapa petinju amatir dan profesional, namun kurang maksimal karena iklim pertandingan yang jarang. Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, saat itu Sasana Orang Tua sempat mencetak juara Nasional atas nama Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 membentuk Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing mencoba fokus kepada tinju pro dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda merupakan lambang kota Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana tetap jalan namun konsen di Tinju amatir, untuk Tinju profesional dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tahun 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berhasil mencetak 3 (tiga) juara Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / kelas Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana ikut merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi tingkat internasional , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tahun 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena nama perusahaan sponsor berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan nama Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya minat atlet untuk berlatih mempengaruhi prestasi tinju kota Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi minim juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan nama sasana menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekaligus promotor tinju penggerak roda pertinjuan tanah air dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.
Transportasi
Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta.
Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.
Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.
Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.
Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang dilakukan.
Kesehatan (rumah sakit)
Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:
- RSUP Dr. Karyadi
- RSUD KRMT Wongsonegoro
- RSU Tlogorejo
- Rumah Sakit Elizabeth
- Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum
- Rumah Sakit Panti Wilasa Dr. Cipto
- RSU PKU Muhammadiyah Roemani
- Rumah Sakit William Both
- Rumah Sakit Islam Sultan Agung
- Rumah Sakit Columbia Asia Semarang
- Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND)
Pendidikan
Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics terdapat 6 universitas di Semarang termasuk 100 universitas terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang:
Perguruan Tinggi Kedinasan
- Akademi Kepolisian (AKPOL)
- Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang (P3B/BPLP/PIP)
- Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang (POLTEKKES Semarang)
Perguruan Tinggi Negeri
- Universitas Diponegoro (Undip)
- Universitas Negeri Semarang (Unnes)
- UIN Walisongo
- Politeknik Negeri Semarang (Polines)
- Politeknik Maritim Negeri Indonesia (Polimarin)
Perguruan Tinggi Swasta
- Universitas Islam Sultan Agung (Unissula)
- Universitas Katolik Soegijapranata (Unika)
- Universitas Dian Nuswantoro (Udinus)
- Universitas Stikubank Semarang (Unisbank)
- Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus)
- Universitas 17 Agustus 1945 (Untag Semarang)
- Universitas PGRI Semarang (Upgris)
- Universitas Semarang
- Universitas Wahid Hasyim (Unwahas)
- Universitas AKI (Unaki)
- Universitas Pandanaran (Upand)
- IKIP Veteran Semarang
- Politeknik Stibisnis
- Stikes Telogorejo
- Stikes Widya Husada
- Stikes Karya Husada
- Stikes St.Elisabeth
- Sekolah Tinggi Ilmu Elektronika dan Komputer Semarang (Stekom)
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Semarang (Stikom)
- STMIK ProVisi IT College
- STIE Semarang
- STIE Widya Manggala
- STIE Cendekiaku
- STIE Anindyaguna
- STIE Dharma Putra
- STIE Bank BPD Jateng
- STIE Totalwin Semarang
- STIE Pelita Nusantara
- Sekolah Tinggi Maritim Dan Transport Amni (Stimart AMNI)
- Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pariwisata (Stiepari) Semarang
- Stifar "Yayasan Pharmasi" Semarang
- Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Farming
- Sekolah Tinggi Theologia Baptis Indonesia (STBI)
- STPKat St. Fransiskus Assisi Semarang
- Akademi Teknik Perkapalan (ATP) Veteran
- Akademi Pelayaran Niaga (Akpelni)
- Akper Kesdam IV/Diponegoro
- Akbid Panti Wilasa Yakkum
- Akbid Abdi Husada
- Akfar Nasional
- Akfar Nusaputera
- Akademi Ilmu Statistika (AIS) Muhammadiyah Semarang
- Akademi Sekretari (ASM) Santa Maria Semarang
- AKABA 17 Agustus 1945
- Akademi Teknik Elektro medik (ATEM) Semarang
- Akademi Kesejahteraan Sosial (AKS) Ibu Kartini
Sekolah menengah atas
- SMA Negeri 1 Semarang
- SMA Negeri 2 Semarang
- SMA Negeri 3 Semarang
- SMA Negeri 4 Semarang
- SMA Negeri 5 Semarang
- SMA Negeri 6 Semarang
- SMA Negeri 7 Semarang
- SMA Negeri 8 Semarang
- SMA Negeri 9 Semarang
- SMA Negeri 10 Semarang
- SMA Negeri 11 Semarang
- SMA Negeri 12 Semarang
- SMA Negeri 13 Semarang
- SMA Negeri 14 Semarang
- SMA Negeri 15 Semarang
- SMA Negeri 16 Semarang
- SMA Ibu Kartini
- SMA Budi Luhur Saint Michael
- SMA Citi School
- SMA Kolese Loyola
- SMA Karangturi
- SMA Lab School Institut Indonesia
- SMA Sedes Sapiantiae
- SMA Kebon Dalem
- SMA Kristen Terang Bangsa
- SMA Kristen Tri Tunggal
- SMA Kristen YSKI
- SMA Krista Mitra
- SMA Pangudi Luhur Don Bosco
- SMA Theresiana 1
- SMA Theresiana 2
- SMA Islam Sultan Agung 1
- SMA Islam Sultan Agung 2
- SMA Semesta
- SMA Sint Louis
- SMA Kesatrian 1
- SMA Kesatrian 2
- SMA Hidayatullah
- SMA Nasima
- SMA Mataram
- SMA Islam Al-Azhar 15
- SMA Islam Al Azhar 14
Kota kembar
Lain-lain
- Semarang memiliki slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
- Beberapa pasar besar anatara lain pasar Johar, pasar Peterongan, pasar Jatingaleh, pasar Banyumanik, pasar Kobong, pasar Karangayu, pasar Bulu, pasar Gang Baru, dll.
- Perusahaan Farmasi antara lain Phapros, Saka Farma, DGPharm, dan Zenith.
- Pabrik Jamu antara lain Jamu Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo, dll.
- Pernah populer penggunaan bahasa pergaulan yang disebut bahasa Walikan.
Tokoh terkenal dari Kota Semarang
- Tukul Arwana, pelawak dan presenter talkshow Bukan Empat Mata di stasiun televisi Trans 7.
- Ki Joko Hadiwijoyo, dalang wayang kulit asal Kota Semarang.
- Ki Nartosabdho, dalang Wayang kulit asal Kota Semarang kelahiran Klaten yang meninggal pada tahun 1985 lalu.
- Anne Avantie, desainer kondang
- Asty Ananta, pemain sinetron dan pembawa acara
- Tia AFI, pemenang AFI indosiar
- Raden Saleh, pelukis Indonesia
- Philip ten Klooster, pematung Belanda
- Max van Egmond, penyanyi bas-bariton Belanda
- Daniel Sahuleka, penyanyi Belanda berdarah Maluku-Tionghoa-Sunda
- Nedly Andrew Girke Elstak, komponis, peniup terompet, dan pianis jazz Belanda
- Johanna Carolina van der Wal, musikus dan pianis Belanda
- Robert Maingay, pematung Belanda
- Willem Einthoven (1860–1927), dokter dan peneliti Belanda. Usaha penelitiannya mengarah kepada Elektrokardiogram (mendapatkan hadiah Nobel bidang kedokteran 1924)
- Fuad Hassan (1929–2007), politikus, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1985–1993)
- Nh. Dini 1936), sastrawati
- Shania Junianatha, personel JKT48
- Muklis Sutan Rambing, pemilik dan pelatih Sasana Tinju Tugu Muda Semarang sekarang berubah Sasana Tinju Temujin Rambing di Kampung Lasipin 339A, Kota Semarang Timur.
- Anindya Kusuma Putri, Puteri Indonesia 2015.
- Clarisa Dewi, Runner Up X Factor Indonesia Season 2 Tahun 2015.
- Petrus Agung Purnomo, pemuka agama Protestan yang paling disegani di Kota Semarang dan pendiri Gereja Holy Stadium milik JKI Injil Kerajaan yang terletak di kawasan Pantai Marina Semarang
- Angie Ang, presenter acara Silet di stasiun televisi RCTI.
- Peter F. Gontha, pebisnis sukses dan maestro jazz dari Indonesia.
Referensi
- ^ Situs Pemerintah Kota Semarang
- ^ "Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2016"
- ^ "Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2016"
- ^ Kompasiana: 10 kota terbesar di Indonesia
- ^ http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-semarang/2015-10-11
- ^ Mandala Air tak naikan tarif
- ^ "Weatherbase: Weather for Semarang, Indonesia". Weatherbase. 2011. Retrieved on 1 December 2011.
- ^ Graaf, H.J. de. 1989. Terbunuhnya Kapetn Tack: Kemelut di Kartasura abad XVII. Penrj. Dick Hartoko. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. p. 16.
- ^ a b "Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012". Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2013.
- ^ Muljana, Slamet (2005). Runtuhnya kerajaan Hindu-Jawa dan timbulnya negara-negara Islam di Nusantara. PT LKiS Pelangi Aksara. hlm. 68. ISBN 9798451163.ISBN 978-979-8451-16-4
- ^ Menjelajah Semarang dalam satu hari
- ^ Republika.co.id
Pranala luar
Kota | Provinsi | Populasi | Kota | Provinsi | Populasi | |||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Jakarta | Daerah Khusus Ibukota Jakarta | 11.135.191 | Kota Semarang |
7 | Makassar | Sulawesi Selatan | 1.477.861 | ||
2 | Surabaya | Jawa Timur | 3.017.382 | 8 | Batam | Kepulauan Riau | 1.294.548 | |||
3 | Bandung | Jawa Barat | 2.579.837 | 9 | Pekanbaru | Riau | 1.138.530 | |||
4 | Medan | Sumatera Utara | 2.539.829 | 10 | Bandar Lampung | Lampung | 1.073.451 | |||
5 | Palembang | Sumatera Selatan | 1.781.672 | 11 | Padang | Sumatera Barat | 939.851 | |||
6 | Semarang | Jawa Tengah | 1.699.585 | 12 | Malang | Jawa Timur | 885.271 | |||
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit. |