Victoria dari Britania Raya
Victoria (24 Mei 1819 – 22 Januari 1901) adalah Ratu dari Britania Raya dan Irlandia dari 20 Juni 1837, dan Maharani India dari 1 Januari 1877, hingga wafatnya pada 1901.
Victoria dari Britania Raya | |||||
---|---|---|---|---|---|
Ratu Britania Raya dan Irlandia | |||||
Berkuasa | 20 Juni 1837 – 22 Januari 1901 | ||||
Penobatan | 28 Juni 1838 | ||||
Pendahulu | William IV | ||||
Penerus | Edward VII | ||||
Perdana Menteri | Lihat daftar | ||||
Maharani India | |||||
Berkuasa | 1 Mei 1876 – 22 Januari 1901 | ||||
Imperial Durbar | 1 Januari 1877 | ||||
Pendahulu | Jabatan terbentuk | ||||
Penerus | Edward VII | ||||
Kelahiran | Istana Kensington, London | 24 Mei 1819||||
Kematian | 22 Januari 1901 Rumah Osborne, Isle of Wight | (umur 81)||||
Pemakaman | 4 Februari 1901 | ||||
Pasangan | Pangeran Albert dari Saxe-Coburg dan Gotha | ||||
Keturunan Detail |
| ||||
| |||||
Wangsa | Wangsa Hanover | ||||
Ayah | Pangeran Edward, Adipati Kent dan Strathearn | ||||
Ibu | Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld | ||||
Tanda tangan |
Pemerintahannya berlangsung 63 tahun, 216 hari, lebih lama dari raja atau ratu Britania Raya manapun sampai 9 September 2015 yang kemudian digantikan oleh anak sulung cicitnya, Ratu Elizabeth II sebagai penguasa Britania Raya terlama. Victoria berhasil mempertahankan keberadaan sistem monarki di Inggris dan menjadikannya sebagai institusi politik seremonial.[1] Pada masa pemerintahan itula, aksi represi terhadap rakyat di kawasan-kawasan koloni Inggris meningkat secara signifikan.[1]
Pemerintahan Victoria ditandai oleh ekspansi besar-besaran dari Imperium Britania. Zaman Victoria adalah puncak dari Revolusi Industri, suatu masa perubahan sosial, ekonomi, dan teknologi yang penting di Britania Raya. Pada masa tersebut, Imperium Britania mencapai puncaknya dan menjadi suatu negara adi kuasa yang digjaya.
Victoria, yang hampir sepenuhnya berdarah Jerman (kecuali dari leluhurnya Sophia dari Hanover yang merupakan cucu dari garis perempuan dari James I), adalah ratu terakhir dari Dinasti Hanover; penggantinya, Raja Edward VII berasal dari Dinasti Saxe-Coburg dan Gotha.
Kehidupan
Ayah Victoria,Adipati dari Kent dan Strathearn, adalah putra keempat dari Raja George III dan Ratu Charlotte. Ibundanya adalah Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld. Anak sulung George III, Pangeran Wales (kelak Raja George IV), hanya mempunyai seorang anak, Putri Charlotte Augusta dari Wales. Ketika Putri Charlotte Augusta meninggal dunia pada 1817, anak-anak lelaki Raja George III yang belum menikah berebutan menikah dan mendapatkan anak untuk menjamin garis keturunan mereka. Pada usia 50 tahun, Adipati dari Kent dan Strathearn menikahi Putri Victoria dari Saxe-Coburg-Saalfeld, saudara perempuan dari duda Putri Charlotte Pangeran Leopold dari Saxe-Coburg-Saalfeld dan janda dari Karl, Pangeran dari Leiningen.
Victoria , anak tunggal dari pasangan itu, dilahirkan di Istana Kensington, London pada 24 Mei 1819. Ia dibaptiskan di Ruang Cupola dari Istana Kensington pada 24 Juni 1819 oleh Uskup Agung Canterbury (Charles Manners-Sutton), dan orang tua baptisnya adalah Prince Regent, Kaisar Alexander I dari Russia (untuk menghormatinya, ia diberikan nama pertama sesuai dengan Kaisar Alexander), Ratu Charlotte dari Württemberg dan Janda Adipati dari Saxe-Coburg-Saalfeld.
Meskipun dibaptiskan dengan nama Alexandrina Victoria, sejak lahir ia secara resmi disebut Yang Mulia Putri Victoria dari Kent.
Pada 1839 , sepupu Victoria, Albert, seorang pangeran dari Jerman, datang ke Inggris dan lima hari kemudian, ia dilamar oleh Ratu Victoria.[1] Albert menerimanya dan mereka menikah pada Februari 1840.[1] Pasangan ini memiliki sembilan anak, di antaranya Raja Edward VII. Setelah kematian Victoria, kekuasaan Imperium Inggris di bawah kepemimpinan Raja Edward VII semakin melemah.[1]
Sebagian besar putra-putri dan cucu-cucu Victoria dan Albert menikah dengan anggota keluarga kerajaan-kerajaan lain di Eropa sehingga banyak keturunan mereka yang menduduki takhta kerajaan-kerajaan Eropa. Hal ini menyebabkan Victoria dijuluki "Nenek Raja-raja Eropa". Cucu-cucunya yang menduduki takhta kerajaan-kerajaan Eropa antara lain Kaisar Wilhelm II dari Jerman, Ratu Sophie dari Yunani, Raja George V dari Inggris, Ratu Maud dari Norwegia, Tsarina Alexandra Feodorovna dari Rusia, dan Ratu Marie dari Rumania. Hampir semua keluarga-keluarga kerajaan di Eropa saat ini merupakan keturunan Victoria atau besannya Raja Christian IX dari Denmark.
Anak
Gelar
- 1819–1837: Her Royal Highness Putri Victoria dari Kent
- 1837–1877: Her Majesty Ratu Britania Raya
- 1877–1901: Her Most Gracious Majesty Ratu Britania Raya dan Maharani India
Lihat pula
Referensi
Bacaan lanjutan
- Auchincloss, Louis. Persons of Consequence: Queen Victoria and Her Circle. Random House, 1979.
- Cecil, Algernon. Queen Victoria and Her Prime Ministers. Eyre and Spottiswode, 1953.
- Eilers, Marlene A. Queen Victoria’s Descendants. 2d enlarged & updated ed. Falköping, Sweden: Rosvall Royall Books, 1997.
- Farnborough, T. E. May (1st Baron). Constitutional History of England since the Accession of George the Third. 11th ed. Longmans, Green, 1896.
- Hibbert, Christopher. Queen Victoria: A Personal History. Viking, 2000.
- Potts, D. M. & W. T. W. Potts. Queen Victoria’s Gene: Haemophilia and the Royal Family. Alan Sutton, 1995.
- The Royal Household. (2004). "Victoria." Official Website of the British Monarchy.
- "Queen Victoria." Encyclopædia Britannica. 11th ed. Cambridge University Press, 1911.
- Weintraub, Stanley. Victoria: An Intimate Biography. Dutton, 1987.
Victoria dari Britania Raya Cabang kadet Istana Este Lahir: 24 Mei 1819 Meninggal: 22 Januari 1901
| ||
Didahului oleh: William IV |
Ratu Britania Raya dan Irlandia 1837-1901 |
Diteruskan oleh: Edward VII |
Didahului oleh: Bahadur Shah II Kaisar Mughal Terakhir |
Maharani India 1877-1901 retroaktif dari tahun 1857 |