Kereta api Malabar

layanan kereta api di Indonesia

Kereta api Malabar Merupakan Kereta api Penumpang Kelas Campuran yaitu Eksekutif, Bisnis dan Ekonomi AC yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi I Jakarta yang Melayani Rute Tersebut Pasarsenen-Malang via Bandung-Tasikmalaya-Cilacap-Blitar dan Sebaliknya. Mulai 1 Desember 2019 Jadwal KA Malabar diperpanjang menjadi sampai Stasiun Pasar Senen, mengingat PT KAI merilis GAPEKA 2019.

Kereta api Malabar
Berkas:Papan Nama KA Malabar Khas Daop 2.png
KA 92 Malabar berangkat Stasiun Bandung tujuan akhir Stasiun Malang
Informasi umum
Jenis layananKereta api Jarak Jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi I Jakarta
Mulai beroperasi
  • 30 April 2010 (sebagai Relasi Bandung-Malang)
  • 01 Desember 2019 (KA Malabar diperpanjang sampai Pasar Senen)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.760 penumpang per hari (semenjak diperpanjang sampai jakarta)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalMalang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirPasarsenen
Jarak tempuh949 km
Waktu tempuh rerata19 Jam (rata-rata waktu yang diperlukan)
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif, Bisnis, dan Ekonomi AC
Layanan disabilitasPDIMIXM
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat (eksekutif)
  • 64 tempat duduk disusun 2-2, revolving seat (bisnis)
  • 106 tempat duduk disusun 3-2, berhadapan (ekonomi)
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburan
  • Ada: Kelas Eksekutif
Fasilitas bagasi
  • Ada: Mulai dari Interior Kelas Eksekutif, Interior Kelas Bisnis dan Interior Kelas Ekonomi AC
  • Ada: 2 Kereta Bagasi Khusus untuk Mengantarkan Barang Ke Tujuan Masing Masing
Fasilitas lain
  • Kelas Eksekutif: Lampu Baca, Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, televisi, rak bagasi, stop kontak, meja lipat, bantal, tirai, peredam suara dan lain-lain
  • Kelas Bisnis dan Kelas Ekonomi: Toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara, tirai, stop kontak, tempat air, rak bagasi dan lain-lain.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal107-108

Asal-usul nama

Nama kereta api Malabar diambil dari nama gunung berapi yaitu Gunung Malabar. Gunung ini terletak di bagian selatan Kabupaten Bandung dengan titik tertinggi 2.343 meter di atas permukaan air laut.

Peta Rute

Kereta api Malabar/rute

Sejarah

Setelah kereta api Parahyangan relasi Bandung-Gambir digantikan dengan kereta api Argo Parahyangan pada tanggal 27 April 2010, sisa rangkaian kereta api Parahyangan pun masih ada yang tersisa, terutama untuk kelas eksekutifnya. Kereta-kereta tersebut akhirnya dialihkan untuk kereta baru untuk rute Bandung - Malang PP, yang bernama Malabar.

Kereta api Malabar beroperasi pada tanggal 30 April 2010, pukul 15.30 meluncur perjalanan perdana KA Malabar secara bersamaan baik dari stasiun Bandung maupun dari stasiun Malang. Peresmian kereta api ini untuk keberangkatan dari Stasiun Bandung akan dilakukan oleh Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, didampingi pejabat terkait lainnya.

Kereta api Malabar jurusan Bandung-Malang resmi beroperasi. KA Malabar melaju untuk pertama kalinya di jalur 2 Stasiun Bandung. Peresmian dilakukan Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Dirjen Perkeretaapian Tunjung Inderawan dan Duta KA Didi Petet. Acara dimulai dengan penekanan tombol yang diiringi laju kereta api hingga sampai di depan podium. Menteri langsung menyiramkan air kendi ke lokomotif dan Gubernur meniup peluit KA tanda berangkatnya kereta. Setelah itu KA Malabar melaju untuk pertama kalinya di jalur 2 Stasiun Bandung. Keberangkatan KA Malabar telat 20 menit dari jadwal sebelumnya. Jika jadwal seharusnya pukul 15.30 WIB, kereta baru berangkat jam 15.50 WIB. Peresmian ini disaksikan tak kurang dari 500 pasang mata yang ada di Stasiun Bandung. Penumpang pun berebut berfoto di depan KA Malabar ini. Dalam sambutannya, Mustafa berharap KA Malabar ini menjadi produk unggulan dalam pengoperasiannya.

Sesuai jadwal perjalanannya, KA Malabar yang menempuh jarak sejauh 779 km selama sekitar 16 jam ini berhenti di Bandung, Kiaracondong, Cipeundeuy, Tasikmalaya, Banjar, Kroya, Gombong, Kebumen, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo Balapan, Sragen (hanya KA 91 ke arah barat), Paron, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Kediri, Tulungagung, Blitar, Wlingi, Kepanjen, Malang Kotalama (hanya KA 92, ke arah timur), dan terakhir Malang.

KA Malabar adalah perwujudan dari aspirasi masyarakat yang menginginkan adanya kereta api dari Bandung langsung menuju Malang, Jawa Timur. Masyarakat tinggal memilih kelas KA yang diinginkan sesuai kemampuannya karena disediakan tiga macam kelas sekaligus yaitu eksekutif, bisnis, dan ekonomi AC.

Rangkaian KA ini terdiri dari 1 kereta pembangkit, 4 kereta kelas eksekutif, tiga kereta kelas bisnis, dua kereta kelas ekonomi AC, satu kereta makan dan pembangkit, serta dua kereta bagasi. Keseluruhan KA ini memakai AC.[1]

Rangkaian KA

Berikut ini Stamformasi KA Malabar saat ini:

  • Mulai 1 Desember 2019
    • 1 Lokomotif CC 206 Dipo Induk JNG/SDT
    • 1 Kereta Pembangkit (P JAKK)
    • 4 Kereta Eksekutif (K1 JAKK)
    • 1 Kereta Makan Pembangkit (M1/KM1/MP2/KMP2/MP3/KMP3 JAKK)
    • 3 Kereta Kelas Bisnis (K2 JAKK)
    • 2 Kereta Kelas Ekonomi (K3 JAKK/RK)
    • 2 Gerbong Barang (B JAKG/JAKK)

Keterangan:

  • KA Malabar merupakan satu-satunya KA yang merangkai seluruh kelas, yaitu ekonomi (AC), bisnis, eksekutif, dan barang dalam satu rangkaian
  • Apabila KA Malabar tidak menggunakan Kereta Makan Pembangkit sebagai gantinya akan Membawa Kereta Pembangkit (P) dan Kereta Makan Eksekutif (M1)

Tarif

Tarif kereta api ini adalah antara Rp 375.000,00 - Rp 600.000,00 untuk kelas eksekutif, Rp 300.000,00 - Rp 500.000,00 untuk kelas bisnis, dan Rp 225.000,00 - 340.000,00 untuk kelas ekonomi AC, bergantung pada jarak tempuh, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus yang hanya dapat dipesan di loket stasiun mulai dua jam sebelum keberangkatan kereta api ini pada stasiun yang berada dalam rute berikut.

  • Madiun - Yogyakarta maupun sebaliknya Rp 100.000,00 (Eksekutif), Rp 80.000,00 (Bisnis), dan Rp 70.000,00 (Ekonomi AC)
  • Kediri - Yogyakarta maupun sebaliknya Rp 150.000,00 (Eksekutif), Rp 120.000,00 (Bisnis), dan Rp 100.000,00 (Ekonomi AC)
  • Madiun - Solo maupun sebaliknya Rp70.000,00 (Eksekutif), Rp50.000 (Bisnis), dan Rp40.000,00 (Ekonomi AC)
  • Madiun - Malang maupun sebaliknya Rp 110.000,00 (Eksekutif), Rp 95.000,00 (Bisnis), dan Rp 85.000,00 (Ekonomi AC)
  • Kediri - Malang maupun sebaliknya Rp 95.000,00 (Eksekutif), Rp 80.000,00 (Bisnis), dan Rp 75.000,00 (Ekonomi AC)
  • Malang - Yogyakarta maupun sebaliknya Rp 285.000,00 (Eksekutif), Rp 205.000,00 (Bisnis), dan Rp 135.000,00 (Ekonomi AC)
  • Banjar - Bandung maupun sebaliknya Rp 90.000,00 (Eksekutif) dan Rp 80.000,00 (Bisnis), dan Rp 70.000,00 (Ekonomi AC)
  • Tasikmalaya - Bandung maupun sebaliknya Rp 80.000,00 (Eksekutif), Rp 70.000,00 (Bisnis), dan Rp 60.000,00 (Ekonomi AC)

Jadwal perjalanan

Jadwal Perjalanan Kereta api Malabar per 1 Desember 2019 (berdasarkan Gapeka 2019)

KA 107 Malabar (Malang - Pasar Senen)

Stasiun Datang Berangkat
Malang - 16.00
Malang Kotalama 16.05 16.07
Kepanjen 16.30 16.34
Blitar 17.44 17.53
Tulungagung 18.23 18.26
Kediri 18.53 18.58
Kertosono 19.30 19.43
Nganjuk 20.02 20.04
Madiun 20.44 20.56
Solo Balapan 22.22 22.28
Yogyakarta 23.15 23.25
Kutoarjo 00.19 00.23
Kroya 01.58 02.07
Maos 02.21 02.23
Banjar 03.59 04.10
Ciamis 04.36 04.38
Tasikmalaya 05.01 05.06
Cipeundeuy 05.55 06.05
Kiaracondong 08.04 08.06
Bandung 08.16 08.30
Cimahi 08.41 08.43
Purwakarta 10.05 10.15
Bekasi 11.20 11.22
Jatinegara 11.41 11.43
Pasar Senen 11.53 -

KA 108 Malabar (Pasar Senen - Malang)

Stasiun Datang Berangkat
Pasar Senen - 16.10
Purwakarta 17.40 17.50
Cimahi 19.19 19.23
Bandung 19.34 19.50
Kiaracondong 20.00 20.05
Cipeundeuy 22.06 22.16
Tasikmalaya 23.06 23.10
Ciamis 23.33 23.35
Banjar 00.01 00.08
Maos 01.30 01.32
Kroya 01.47 01.50
Gombong 02.16 02.18
Kebumen 02.39 02.43
Kutoarjo 03.08 03.11
Yogyakarta 04.02 04.11
Solo Balapan 04.58 05.03
Madiun 06.27 06.40
Nganjuk 07.22 07.24
Kertosono 07.45 07.48
Kediri 08.19 08.23
Tulungagung 08.50 08.53
Blitar 09.23 09.31
Kepanjen 10.52 10.56
Malang Kotalama 11.17 11.20
Malang 11.25 -

Insiden

  • Pada hari Jumat, tanggal 4 April 2014, KA Malabar terguling di sekitar daerah Tasikmalaya, Jawa Barat antara petak Stasiun Ciawi-Cirahayu di km 244. Empat korban dilaporkan tewas, dua korban lainnya masih terjepit di antara kereta yang terguling. KA Malabar ini terguling akibat adanya tanah longsor. Dikabarkan kereta api ini terguling ke jurang. Korban-korban KA maut tersebut dibawa ke Puskesmas Ciawi. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 18.30 WIB.[2]
  • Pada hari Sabtu, tanggal 02 Januari 2016, dua kereta penumpang KA Malabar yang sedang terparkir di bengkel lokomotif di jalan Industri Pasirkaliki, Bandung, terbakar, sekitar pukul 13.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut. Pemadam kebakaran telah melakukan pendinginan di dua gerbong yang hangus terbakar.[3]
  • Pada tanggal 29 Oktober 2016, pukul 22.30 WIB, terjadi tabrakan antara kereta api Malabar dengan truk bermuatan alat berat backhoe nopol B 9071 ZJ di Kaliwuluh, Kebakkramat, Karanganyar. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun lokomotif penarik KA Malabar harus menjalani perbaikan besar-besaran. Akibatnya perjalanan KA Malabar, Mutiara Selatan, dan Malioboro Ekspres mengalami keterlambatan yang sangat parah. Malabar serta Mutiara Selatan tiba di Bandung pada sore hari.[4]
  • Pada tanggal 2 Februari 2019, pukul 04.50 WIB, terjadi anjlok di petak Stasiun Bojong - Stasiun Karangpucung. Anjlokan ini bukan kereta penumpang atau lokomotif, melainkan gerbong makan pembangkit. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Namun, KA Mutiara Selatan dan KA Serayu tertahan di Stasiun Banjar dan Stasiun Ciamis[5]

Referensi

Pranala luar