Somalia
Ethiopia Timur (bahasa Somali: bariga itoobiya; bahasa Arab: الصومال, translit. aṣ-Ṣūmāl), secara resmi bernama Republik Federal Somalia (dahulu bernama Republik Demokratik Somali), adalah sebuah negara yang terletak di Tanduk Afrika. Negara ini berbatasan dengan Djibouti di barat laut, Kenya di barat daya, Teluk Aden dan Yaman di utara, Samudra Hindia di sebelah timur, dan Ethiopia di sebelah barat.
Republik Federal Somalia | |
---|---|
Lokasi Somalia (hijau tua) – di Afrika (biru muda & kelabu tua) | |
Ibu kota | Mogadishu 2°2′N 45°21′E / 2.033°N 45.350°E |
Bahasa resmi | |
Pemerintahan | Federal parlementer republik konstitusional |
• Presiden | Hassan Sheikh Mohamud |
Mohamed Hussein Roble | |
Legislatif | Baarlamaanka Federaalka |
Pembentukan | |
• Negara kota Somali | sekitar 200 SM |
Abad ke-10 | |
1218 | |
sekitar 1600 | |
1884 | |
1889 | |
1896 | |
• Kemerdekaan dan penyatuan | 1 Juli 1960 |
21 Oktober 1969 | |
• Konstitusi saat ini | 1 Agustus 2012 |
Luas | |
- Total | 637.657 km2 (44) |
dapat dihiraukan | |
Populasi | |
- Perkiraan 2022 | 17.066.000[1] (78) |
27,2[1]/km2 (199) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $20,641 miliar (155) |
$1.322[2] (222) | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $5,218 miliar[3] (184) |
$544[3] (211) | |
IPM (2019) | 0,361 rendah |
Mata uang | Shilling Somalia (Sh.So.) ( SOS ) |
Zona waktu | EAT (UTC+3) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +252 |
Kode ISO 3166 | SO |
Ranah Internet | .so |
Sejarah
Tanah Somalia terkenal sebagai “Tanah Aromatik” pada zaman Mesir kuno. Namun, bangsa Somalia meyakini bahwa nenek moyang mereka sekarang adalah orang-orang Arab yang bermigrasi ke wilayah Somalia pada abad ke-7 pada masa penyebaran agama Islam sedang gencar-gencarnya dilakukan oleh orang-orang Arab muslim. Sebagian besar dari mereka menetap dan berasimilasi dengan penduduk nomaden setempat yang akhirnya melahirkan bangsa Somalia kini. Sejarah modern Somalia dapat ditarik dari masa kolonialisasi Inggris dan Italia pada pertengahan tahun 1880-an. Daerah Zeila, Berbera diperintah oleh Inggris sebagai Somaliland Inggris dari tahun 1880-an sampai tahun 1960, sedangkan di wilayah selatan terdapat Somaliland Italia.
Setelah Perang Dunia II, Somalia menjadi wilayah perwalian PBB dan akhirnya mendapatkan kemerdekaannya pada tahun 1960 dengan nama Republik Somalia. Republik Somalia merupakan sebuah negara demokrasi parlementer sampai tahun 1969 sebelum akhirnya angkatan bersenjata mengambil tampuk kepemimpinan dan menjadikan Somalia sebagai negara sosialis dengan nama Republik Demokratik Somalia. Undang-undang dasarnya baru disahkan pada 1979 dan pemilihan umum telah dilakukan untuk memilih Majelis Rakyat. Selain itu, Somalia juga memiliki majelis hukum yang biasa dan yang berdasarkan syariah Islam. Somalia memiliki enam wilayah administratif yang meliputi Mijirtein, Mudugh, Benadir, Hiran, Juba Atas dan Juba Bawah. Somalia sekarang dipimpin oleh presiden dan perdana menteri, yakni presiden Sharif Ahmed dan perdana menteri Omar Ali.
Pada tahun 1977, Somalia sempat terlibat konflik dengan Ethiopia karena Somalia menginginkan wilayah Ogaden yang secara tradisional merupakan wilayah Somalia karena banyak sekali suku-suku Somalia yang menetap di sana. Dengan bantuan Uni Soviet, Ethiopia berhasil mempertahankan wilayah itu dan menyebabkan lebih dari 1.000.000 keluarga mengungsi ke Somalia. Hal ini menimbulkan masalah pengungsi yang sangat besar di Somalia. Somalia sendiri memiliki jumlah tentara yang sangat kecil, karena negeri ini selalu dilanda konflik dan perang saudara yang berkepanjangan dan juga masalah perompakan yang belakangan menjadi sangat marak di wilayah laut Somalia.
Geografi
Somalia terletak dari 12` LU sampai 39` LS dan dari 41` BT sampai ke 51` BT. Pesisir sebelah utaranya menghadap ke Teluk Aden dan pesisir sebelah timurnya menghadap ke Samudra Hindia. Negara Somalia berbatasan dengan negara Kenya, Djibouti, dan Ethiopia. Wilayah Somalia mencakup area seluas 637.657 km2, sedikit lebih luas dari wilayah Prancis. Somalia memiliki iklim tropis yang kering dengan curah hujan tahunan yang kurang dari 50 cm. Wilayah Somalia sebagian besarnya adalah wilayah setengah gurun yang gersang, walaupun masih terdapat pegunungan dan wilayah dataran rendah di bagian tenggaranya. Somalia memiliki garis pantai sekitar 2.600 km, tetapi karena adanya karang pelintang di lepas pantainya, maka pasokan bahan-bahan impor agak terhambat. Somalia memiliki tiga sungai utama yaitu sungai Nagal di utara, Sungai Shibeli di tengah dan Sungai Giuba di selatan. Untuk dua yang disebutkan terakhir, wilayah yang dilalui oleh aliran sungainya selalu subur karena tiap tahunnya sungai ini selalu berair.
Di banyak wilayah, tanah Somalia ditumbuhi dengan semak-semak dan rumput-rumputan, terutama di bagian selatan. Tumbuhan yang tersebar di seluruh wilayahnya adalah pohon Baobab dan Akasia, dan masih banyak jenis-jenis pohon lainnya. Kekayaan fauna yang dimiliki oleh Somalia antara lain adalah Antelop, Gajah, Singa, Macan tutul, Citah, Kuda nil, dan Penyu. Somalia juga merupakan tempat berkumpulnya spesies burung paling indah di Afrika. Selain itu, Somalia juga merupakan negeri yang kaya dengan spesies ikan Hiu dan ikan Tuna.
Daerah
Somalia secara resmi dibagi menjadi tiga belas daerah dan lima daerah yang diklaim (jamak gobollada, tunggal gobol), lalu dibagi lagi menjadi distrik-distrik. Daerah-daerah tersebut adalah:
- Bari
- Nugal
- Mudug
- Galguduud
- Shabelle Tengah
- Banaadir
- Shabelle Hilir
- Bakool
- Bay
- Gedo
- Juba Tengah
- Juba Hilir
Daerah yang diklaim
Politik
Somalia tidak memiliki pemerintah nasional yang efektif. Di barat laut, ada pemisahan Republik Somaliland. Di bagian lain terdapat beberapa warlord, yaitu Puntland dan Somalia Barat Daya. Pemerintahan yang diakui dunia internasional adalah "Pemerintahan Transisi Nasional", awalnya dikepalai oleh Abdulkassim Salat Hassan, yang mengontrol hanya sebagian dari Mogadishu, ibu kota Somalia.
Pada 10 Oktober 2004 Perdana Menteri Somalia terpilih Abdullahi Yusuf, Presiden Puntland, menjadi presiden berikut. Karena kekacauan di Mogadishu, pemilihan diadakan di pusat olahraga di Nairobi, Kenya. Yusuf terpilih Presiden transisional oleh parlemen transisional Somalia. Ia memenangkan 189 dari 275 suara dari parlemen. Sesi parlemen juga diadakan di negara tetangga Kenya. Pemerintahannya diakui oleh banyak negara Barat sebagai penguasa legal negara tersebut, meskipun otoritas aktualnya dipertanyakan.
Banyak organisasi politik kecil berdasarkan klan, lainnya mencari politik yang bebas-marga (seperti Front Somali Bersatu). Banyak yang terbentuk sejak pemilihan presiden baru.
Pembagian administratif
Somalia dibagi menjadi 18 gobolka (daerah):
Ekonomi
Walaupun terdapat sejumlah perusahaan, perekonomian Somalia dikendalikan secara dan perusahaan-perusahaan milik negara memegang peranan utama. Nasionalisasi sejumlah perusahaan asing dilakukan pada tahun 1970. Pada tahun 1970-an Somalia mengalami kesulitan ekonomi akibat kemarau panjang dan keberadaan ribuan pengungsi dari Ethiopia. Keadaan tanah yang tandus, curah hujan yang sedikit, sumber daya alam yang terbatas dan cara-cara berproduksi yang masih tradisional menyebabkan perekonomian Somalia tidak dapat berkembang dengan baik. Walaupun sejumlah kemajuan ekonomi diperoleh sejak tahun 1950, namun hingga kini Somalia tetap tidak dapat melepaskan diri dari bantuan negara-negara lain terutama Amerika Serikat dan Italia.
Ternak hidup merupakan komoditas ekspor Somalia yang terbesar tahun 1984, komoditas ini mencapai 59,6 % dari nilai ekspornya yang berjumlah So.Sh 1.273.800.000. Ekspor lainya adalah pisang sebesar 7,9%. Ada pula kulit serta bulu binatang. Barang-barang ekspor ini ditujukan ke Arab Saudi, Italia, R.R. Cina. Sedangkan impornya yang bernilai So.Sh 5,135 miliar mencakup bahan makanan, alat-alat transportasi, mesin-mesin, bahan-bahan mentah pabrik, minyak bumi, minuman keras, tembakau, barang-barang kimia, pakaian dan sepatu. Barang-barang impor ini didatangkan dari Italia, Amerika Serikat, Jerman, Perancis, Inggris, Kenya, Thailand, Jepang, Singapura dan R.R. Tiongkok.
Jenis bahan tambang yang terdapat di Somalia antara lain: minyak bumi, bijih besi, gips, mangan, dan uranium. Bahan mineral lainya adalah garam, batuan gamping dan pasir. Daerah Alti Giuba dan Bur Hacaba menghasilkan biji besi sedangkan di dearah Mudugh ditambang Uranium.
Negeri ini hanya terbatas pada pengolahan hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Selain itu terdapat industri tekstil, pengilangan minyak, sabun, pakaian dan percetakan. Daerah industri terpusat di Kismaayo dan Ras Korsh.
Sektor pertanian khususnya peternakan merupakan tulang punggung ekonomi Somalia. Sektor ini menyerap 80% tenaga kerja. Ladang penggembalaan mencapai 65,2% dari seluruh luas Somalia. Daerah penggembalaan tersebar di lembah-lembah sungai Giuba dan sungai Shebela. Pada tahun 1985 jumlah ternak hidup di negeri ini adalah 18,5 juta ekor domba, 11,1 juta ekor kambing, 6 juta ekor unta dan 4,4 juta ekor sapi. Tanah pertanian di Somalia hanya berjumlah 1,7% dari luas wilayahnya. Kegiatan pertanian dilakukan di daerah yang mendapat curah hujan yang cukup tinggi misalnya di Benadir. Hasil pertanian antara lain padi, sorgum, jagung, pisang, tebu, kapas, kacang-kacangan, sayur mayur dan buah-buahan. Hasil pertanian terutama digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri kecuali pisang yang hasilnya cukup banyak hingga dapat di ekspor. Kegiatan ekonomi lain yang terdapat di Somalia adalah kehutanan dan perikanan. Daerah hutan Somalia mencapai 14,3% dari wilayahnya dan pada tahun 1985 dihasilkan 4,435 m3 kayu bulat. Pada tahun yang sama sektor pertanian juga menghasilkan 16.100 metrik ton tangkapan. Hasil dari kedua sektor ini diutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Demografi
Mayoritas penduduk Somalia adalah suku Somali (mencapai 98,3%) orang-orang Somali adalah keturunan orang Kush Timur. Suku ini terbagi ke dalam sejumlah kelompok di antaranya adalah: Dir, Isaq, Hawiye, Darod, Digil, dan Rahanwin. Kelompok-kelompok ini terbagi lagi ke dalam sejumlah kelompok lain yang lebih kecil. Beberapa kelompok merupakan suku pengembara. Walaupun termasuk ke dalam suatu kelompok besar dalam sejarahnya sering kali tercatat pertentangan antar suku. Ketidakharmonisan ini antara lain disebabkan oleh perebutan kekuasaan air, dan daerah penggembalaan. Penduduknya antara lain: orang Arab (1,2%), Bantu (0,4%) dan lain-lain (0,1%). Bangsa asing yang tinggal di negeri ini adalah orang-orang Eropa terutama Italia, Pakistan dan India.
Penduduk Somalia lebih banyak menghuni daerah selatan. Dua per tiga penduduk tinggal di pedesaan. Di daerah perkotaan, kota yang paling padat adalah Mogadishu (1.320.000, perhitungan tahun 2005).[4] Kota-kota padat lainnya adalah: Hargeisa, Kismaayo, Berbera, dan Marca. Penduduk Somalia menurut catatan tahun 2005 berjumlah sekitar 8.000.000 orang.
Bangsa Somalia yang tinggal di republik ini mempunyai hubungan yang erat dengan bangsa Somalia yang hidup di negara tetangganya Etiopia, Kenya dan Jibuti. Banyak bangsa Somalia yang bermukim di ketiga negara itu berharap bahwa kelak mereka itu akan dipersatukan ke dalam Republik Somalia. Meskipun penampilan fisik bangsa Somalia beragam (ada yang pendek, tinggi, berkulit hitam, atau berkulit kuning) ciri khas bangsa Somalia adalah berkulit hitam, bermata hitam yang berbentuk buah persik, serta berambut lebat dan keriting. Para pria dan anak lelaki di daerah perkotaan berpakaian gaya Barat, tetapi pemuda dan kebanyakan pria di daerah pedesaan mengenakan futa atau jubah tradisional. Kaum wanita dan para gadis mengenakan sarung yang dibuat dari kain berwarna-warni yang bermeter-meter panjangnya, dililitkan ke tubuh dan diikatkan pada bahu kanan sehingga bahu kiri tetap terbuka. Di kota besar serta daerah pedalaman, para wanita menggendong bayi mereka di punggung dengan memakai selendang. Para wanita dan gadis mengenakan kerudung, sedangkan anak laki-laki mengenakan serban atau kopiah muslim yang terbuat dari bahan tenunan atau sulaman.
Karena demikian banyaknya penduduk yang hidup berpindah-pindah sepanjang tahun, maka hanya sedikit anak lelaki dan perempuan mereka yang tinggal di permukiman tetap dan bersekolah secara teratur. Di Mogadishu terdapat sebuah universitas, sedangkan di berbagai kota lainnya di seluruh negeri terdapat sekolah dasar dan sekolah kejuruan serta sejumlah sekolah menengah.
Somalia tidak memiliki jalur kereta api. Penduduknya biasa menggunakan kendaraan mobil atau kadang-kadang unta sebagai alat transportasi utama. Hal inilah yang menjadi penghambat arus ekonomi Somalia. Meskipun begitu, penyelenggaraan penerbangan udara diselenggarakan oleh Somalian Airlines.
Tingkat kesehatan di Somalia termasuk kecil dan ini menyebabkan penduduknya rentan terkena penyakit sehingga WHO dan juga UNICEF sering memberikan bantuan untuk menangani wabah penyakit di Somalia.
Agama
Mayoritas penduduk Somalia menganut agama Islam yang merupakan agama resmi negara. Pada tahun 1980, hanya 0,1% penduduk yang menganut agama Kristen dan 0,1% yang memeluk agama yang lain.
Bahasa
Bahasa Somali dan Bahasa Arab merupakan Bahasa resmi negara. Bahasa Somali termasuk dalam rumpun bahasa Kushit. Di antara penduduk juga digunakan bahasa Italia dan Inggris. Karena bagian utara republik ini dahulunya diperintah oleh Inggris, sedangkan sebelah selatan oleh Italia, maka bahasa Inggris, Italia dan Arab merupakan ragam bahasa tulisan nasional. Bahasa Somalia digunakan di seluruh negeri, tetapi sampai kini belum ada ragam tulisnya yang resmi. Akan tetapi pada tahun 1974 suatu ragam bahasa tulisan Somalia yang seragam telah diterapkan oleh pemerintah dan usaha untuk mengajarkannya kepada penduduk telah dimulai.
Penduduk Somalia memiliki tradisi mendongeng yang besar. Berbagai legenda dan lagu telah diturunkan dari mulut ke mulut dari satu generasi ke generasi berikutnya. Sebagian besar sejarah bangsa ini terekam dalam sajak-sajak yang tidak pernah ditulis. Karena agama Islam mengharamkan reproduksi figur manusia dalam bentuk karya seni, berlainan dengan berbagai bangsa Afrika lainya, bangsa Somalia tidak membuat topeng. Desain yang mereka pergunakan untuk menghias adalah tanah liat, keranjang anyaman, piring kayu, sisir, sendok, dan benda-benda lainnya berupa figur dan garis geometris. Akhir-akhir ini prangko Somalia banyak mendapat pujian di kalangan internasional karena keindahannya yang luar biasa.
Budaya
Masakan
Masakan Somalia sangat beragam dari satu daerah ke daerah lainnya. Masakan merupakan produk perdagangan sejak dulu di Somalia. Meski beragam, tetap ada satu hal yang menyatukan berbagai masakan daerah yakni semua makanan disajikan halal. Oleh karena itu, tidak ada hidangan daging babi, alkohol, pemotongan yang tidak sesuai syariat, dan tidak ada darah yang dimakannya. Terdapat tradisi Qaddo atau makan siang yang komplit.
Varietas 'bariis' (nasi) dari basmati sangat populer, biasanya menjadi hidangan utama. Rempah-rempah diantaranya jinten, kapulaga, cengkeh, kayu manis dan Salvia officinalis digunakan untuk menambah aroma pada hidangan nasi ini. Orang Somalia menyajikan makan malam hingga pukul 9 malam. Selama Ramadhan, makan malam sering disajikan setelah shalat Tarawih; kadang sampai jam 11 malam.
'Xalwo' (halva) adalah permen populer yang disediakan untuk acara-acara perayaan khusus, seperti perayaan Idul Fitri atau resepsi pernikahan. Permen terbuat dari tepung jagung, gula, bubuk kapulaga, bubuk pala, dan ghee. Kacang juga terkadang ditambahkan untuk meningkatkan tekstur dan rasa.[5] Setelah makan, rumah secara tradisional diberi wewangian menggunakan kemenyan (lubaan) atau dupa (cuunsi), yang disiapkan di dalam pembakar dupa yang disebut sebagai dabqaad.
Musik
Somalia memiliki warisan musik yang kaya yang berpusat pada cerita rakyat tradisional Somalia. Kebanyakan lagu Somalia berupa pentatonis yang artinya mereka hanya menggunakan lima nada per oktaf. Berbeda dengan tangga nada heptatonic (tujuh nada) seperti tangga nada mayor. Pada awal mendengarkan, musik Somalia mungkin disalahartikan sebagai musik daerah terdekat seperti Ethiopia, Sudan, atau Semenanjung Arab, tetapi pada akhirnya dapat dikenali dari nada dan gayanya sendiri yang unik. Lagu-lagu Somalia biasanya merupakan hasil kolaborasi antara penulis lirik (midho), penulis lagu (laxan), dan penyanyi (codka atau "suara").[6]
Literatur
Cendekiawan Somalia selama berabad-abad telah menghasilkan banyak contoh sastra Islam yang terkenal mulai dari puisi hingga Hadis. Dengan mengadopsi alfabet Latin pada tahun 1972 sebagai ortografi standar negara, banyak penulis Somalia kontemporer juga telah merilis novel, beberapa di antaranya telah menerima pengakuan dunia. Diantara para penulis modern ini, Nuruddin Farah merupakan yang paling terkenal. Buku-buku seperti From a Crooked Rib and Links dianggap sebagai pencapaian sastra yang penting, karya-karya yang telah membuat Farah memperoleh Penghargaan Internasional Neustadt untuk Sastra 1998.[7] Faarax M.J. Cawl adalah penulis Somalia terkemuka lainnya yang terkenal karena novel era Darwisnya, Ketidaktahuan adalah musuh cinta.
Olahraga
Sepak bola adalah olahraga paling populer di Somalia. Kompetisi domestik yang penting ialah Liga Somalia dan Piala Somalia, dengan tim sepak bola nasional Somalia bermain secara internasional.
Bola basket juga dimainkan di negara ini. Kejuaraan Afrika FIBA 1981 diselenggarakan di Mogadishu dari 15 hingga 23 Desember 1981, di mana tim bola basket nasional memperoleh medali perunggu.[8] Skuad juga mengambil bagian dalam acara bola basket di Pan Arab Games.
Pada tahun 2013, tim bandy nasional Somalia dibentuk di Borlänge. Ia kemudian berpartisipasi dalam Kejuaraan Dunia Bandy 2014 di Irkutsk dan Shelekhov di Rusia.
Dalam seni bela diri, Faisal Jeylani Aweys dan Mohamed Deq Abdulle dari tim nasional taekwondo membawa pulang medali perak dan tempat keempat di Open World Taekwondo Challenge Cup 2013 di Tongeren. Komite Olimpiade Somalia telah merancang program dukungan khusus untuk memastikan kesuksesan yang berkelanjutan di turnamen mendatang.[9] Selain itu, Mohamed Jama telah memenangkan gelar dunia dan Eropa di K-1 dan Thai Boxing.[10]
Referensi
- ^ a b "United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division (2022). World Population Prospects 2022, Online Edition". population.un.org. United Nations, Department of Economic and Social Affairs, Population Division. Diakses tanggal 16 July 2022.
- ^ "GDP per capita, PPP (current international $) – Somalia | Data". data.worldbank.org. Diakses tanggal 2022-04-26.
- ^ a b "World Economic Outlook Database, October 2019". IMF.org. International Monetary Fund. Diakses tanggal 16 November 2019.
- ^ "Mogadishu | national capital, Somalia | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-06-14.
- ^ Barlin Ali (2007) Somali Cuisine, AuthorHouse, p. 79, ISBN 1-4259-7706-5.
- ^ Abdullahi 2001, hlm. 170–1.
- ^ "Lettre Ulysses Award for the Art of Reportage – Nuruddin Farah". Lettre-ulysses-award.org. Diakses tanggal 30 December 2010.
- ^ "1981 African Championship for Men". FIBA. Diakses tanggal 15 December 2013.
- ^ "Somalia moves forward at world Taekwondo". Horseed Media. 6 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 October 2013. Diakses tanggal 19 October 2013.
- ^ "Great Victory for Malta in K1 Kickboxing". Malta Independent. 10 February 2010. Diakses tanggal 18 October 2013.
- Freeman, dkk. 1958. World Geography. USA: McGraw-hill Book Company.
- Fuson, Robert. 1977. Introduction to World Geography Regions and Cultures. USA: Kendall Hunt Publishing Company.
- Israel, saul, dkk. 1980. World Geography Today. USA: Holt, Rinehart and Winston Publisher.
Bacaan lebih lanjut
- Negara dan Bangsa Jilid 2: Afrika, Asia. Jakarta: Widyadara. 1988. ISBN 979-8087-01-1. (Indonesia)
Pranala luar
- (Inggris) Somalia di AllAfrica.com
- (Inggris) From nation-state to stateless nation: The Somali Experience