Kabupaten Ngawi
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Penyuntingan Artikel oleh pengguna baru atau anonim untuk saat ini tidak diizinkan. Lihat kebijakan pelindungan dan log pelindungan untuk informasi selengkapnya. Jika Anda tidak dapat menyunting Artikel ini dan Anda ingin melakukannya, Anda dapat memohon permintaan penyuntingan, diskusikan perubahan yang ingin dilakukan di halaman pembicaraan, memohon untuk melepaskan pelindungan, masuk, atau buatlah sebuah akun. |
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Artikel ini menggunakan kata-kata yang berlebihan dan hiperbolis tanpa memberikan informasi yang jelas. |
Ngawi (bahasa Jawa: ꦔꦮꦶ, Pegon: ڠاوي; Ngawì, Hanzi: 加維) adalah sebuah wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia yang terletak di pulau Jawa. Ibu kotanya adalah Kecamatan Ngawi atau yang biasa disebut Kota Ngawi. Kabupaten ini terletak di ujung barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah.
Kabupaten Ngawi | |
---|---|
Transkripsi bahasa daerah | |
• Hanacaraka | ꦔꦮꦶ |
• Pegon | ڠاوي |
• Alfabet Jawa | Ngawì |
• Hanzi | 加維 |
• Pinyin | Jiā wéi |
Julukan: Ngawi Ramah • Benteng • Bambu | |
Motto: Negeri Ngawi Ramah | |
Koordinat: 7°24′04″S 111°26′42″E / 7.4011°S 111.445°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Timur |
Dasar hukum | PP No. 28 Tahun 1982 |
Hari jadi | 7 Juli 1358 |
Ibu kota | Kota Ngawi |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Jenis | Pemerintah Daerah Kabupaten |
• Bupati | Ony Anwar Harsono |
• Wakil Bupati | Dwi Rianto Jatmiko |
• Sekretaris Daerah | Mokh Sodiq Triwidiyanto |
• Ketua DPRD | Heru Kusnindar |
Luas | |
• Total | 1.395,80 km2 (538,92 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 897.478 |
• Kepadatan | 643/km2 (1,670/sq mi) |
Demonim | - Orang Ngawi - Wong Ngawi - Ngawinan |
Demografi | |
• Agama | Islam 98,95% Kristen 1,02% - Protestan 0,64% - Katolik 0,38% Hindu 0,01% Buddha 0,01% Lainya 0,01[1] |
• Bahasa | Daftar
|
• IPM | 71,75 (0,72) (2022) tinggi [2] |
Zona waktu | UTC+07:00 (WIB) |
Kode pos | |
Kode BPS | |
Kode area telepon | +62 351 |
Pelat kendaraan | AE – J**/K*/L*/M* |
Kode Kemendagri | 35.21 |
Kode SNI 7657:2023 | ID-JI |
DAU | Rp896.052.870.000,00 |
Semboyan daerah | RAMAH (Ramah, Aman, Maju, Adil, dan Harmonis) |
Flora resmi | Cerme |
Fauna resmi | Decu belang |
Situs web | ngawikab |
Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora (keduanya termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah) dan Kabupaten Bojonegoro di utara, Kabupaten Madiun di timur, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun di selatan, serta Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah) di bagian barat.
Etimologi
Kata Ngawi berasal dari kata awi, bahasa Jawa Kuno yang berarti bambu dan mendapat imbuhan kata ng sehingga menjadi Ngawi. Dulu Ngawi banyak terdapat pohon bambu. Seperti halnya dengan nama-nama di daerah-daerah lain yang banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang di kaitkan dengan nama tumbuh-tumbuhan. Seperti Ngawi menunjukkan suatu tempat yang di sekitar pinggir Bengawan Solo dan Bengawan Madiun yang banyak ditumbuhi bambu.[3] Nama ngawi berasal dari “awi” atau “bambu” yang selanjutnya mendapat tambahan huruf sengau “ng” menjadi “ngawi”. Apabila diperhatikan, di Indonesia khususnya jawa, banyak sekali nama-nama tempat (desa) yang dikaitkan dengan flora, seperti: Ciawi, Waringin Pitu, Pelem, Pakis, Manggis dan lain-lain.
Sejarah
Hari Jadi
Penelusuran Hari jadi Ngawi dimulai dari tahun 1975, dengan dikeluarkannya SK Bupati KDH Tk. II Ngawi Nomor Sek. 13/7/Drh, tanggal 27 Oktober 1975 dan nomor Sek 13/3/Drh, tanggal 21 April 1976. Ketua Panitia Penelitian atau penelusuran yang di ketuai oleh DPRD Kabupaten Dati II Ngawi. Dalam penelitian banyak ditemui kesulitan-kesulitan terutama narasumber atau para tokoh-tokoh masayarakat, namun mereka tetap melakukan penelitian lewat sejarah, peninggalalan purbakala dan dokumen-dokumen kuno.
Di dalam kegiatan penelusuran tersebut dengan melalui proses sesuai dengan hasil sebagai berikut:
- Pada tanggal 31 Agustus 1830, pernah ditetapkan sebagai Hari Jadi Ngawi dengan Surat Keputusan DPRD Kabupaten Dati II Ngawi tanggal 31 Maret 1978, Nomor Sek. 13/25/DPRD, yaitu berkaitan dengan ditetapkan Ngawi sebagai Order Regentschap oleh Pemerintah Hindia Belanda.
- Pada tanggal 30 September 1983, dengan Keputusan DPRD Kabupaten Dati II Ngawi nomor 188.170/2/1983, ketetapan diatas diralat dengan alasan bahwa tanggal 31 Agustus 1830 sebagai Hari Jadi Ngawi dianggap kurang Nasionalis, pada tanggal dan bulan tersebut justru dianggap memperingati kekuasaan Pemerintah Hindia Belanda.
- Menyadari hal tersebut Pada tanggal 13 Desember 1983 dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi nomor 143 tahun 1983, dibentuk Panitia/Tim Penelusuran dan penulisan Sejarah Ngawi yang diktuai oleh Drs. Bapak Moestofa.
- Pada tanggal 14 Oktober di sarangan telah melaksanakan simposium membahas Hari Jadi Ngawi oleh Bapak MM.Soekarto
K, Atmodjo dan Bapak MM. Soehardjo Hatmosoeprobo dengan hasil symposium tersebut menetapkan:
- Menerima hasil penelusuran Bapak Soehardjo Hatmosoeprobo tentang Piagam Sultan Hamengku Buwono tanggal 2 Jumadilawal 1756 Aj, selanjutkan menetapkan bahwa pada tanggal 10 November 1828 M, Ngawi ditetapkan sebagai daerah Narawita (pelungguh) Bupati Wedono Monco Negoro Wetan. Peristiwa tersebut merupakan bagian dari perjalanan Sejarah Ngawi pada zaman kekuasaan Sultan Hamengku Buwono.
- Menerima hasil penelitian Bapak MM. Soekarto K. Atmodjo tentang Prasasti Canggu tahun 1280 Saka pada masa pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Selanjutmya menetapkan bahwa pada tanggal 7 Juli 1358 M, Ngawi ditetapkan sebagai Naditirapradesa (daerah penambangan) dan daerah swatantra. Peristiwa tersebut merupakan Hari Jadi Ngawi sepanjang belum diketahui data baru yang lebih tua.
Melalui Surat Keputusan nomor: 188.70/34/1986 tanggal 31 Desember 1986 DPRD Kabupaten Dati II Ngawi telah menyetujui tentang penetapan Hari Jadi Ngawi yaitu pada tanggal 7 Juli 1358 M. Dan ditetapkan dengan Surat Keputusan Bupati KDH Tk. II Ngawi No. 04 Tahun 1987 pada tanggal 14 Januari 1987. Namun Demikian tidak menutup kemungkinan untuk melakukan penelusuran lebih lanjut serta menerima masukan yang berkaitan dengan sejarah Ngawi sebagai penyempurnaan di kemudian hari.[3]
Geografi
Kabupaten Ngawi terletak di wilayah barat Provinsi Jawa Timur yang berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Ngawi adalah 1.395,80 km2, di mana sekitar 40 persen atau sekitar 558,4 km2 berupa lahan sawah. Secara administrasi wilayah ini terbagi ke dalam 19 kecamatan dan 217 desa, di mana 4 dari 217 desa tersebut adalah kelurahan juga terdapat pula 971 Dusun atau Kampung. Pada tahun 2004 berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) wilayah Kabupaten Ngawi terbagi ke dalam 19 kecamatan, 2 diantaranya adalah kecamatan baru yang merupakan hasil pemekaran dari suatu kecamatan, yakni kecamatan Kasreman adalah pemekaran dari kecamatan Padas, sedangkan kecamatan Gerih adalah pemekaran dari kecamatan Geneng.
Secara geografis Kabupaten Ngawi terletak pada posisi 7°21’–7°62’ Lintang Selatan dan 111°11’–111°67’ Bujur Timur. Topografi wilayah ini adalah berupa dataran tinggi dan tanah datar. Tercatat 4 kecamatan terletak pada dataran tinggi yaitu Sine, Ngrambe, Jogorogo dan Kendal yang terletak di kaki dan sebagian di lereng Gunung Lawu. Bagian utara merupakan perbukitan, bagian dari Pegunungan Kendeng. Bagian barat daya adalah kawasan pegunungan, bagian dari sistem Gunung Lawu.[4][5][6]
Batas wilayah
Kabupaten Ngawi berbatasan langsung dengan beberapa wilayah, yaitu:
Utara | Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Grobogan, dan Kabupaten Blora (dua kabupaten terakhir termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah) |
Timur | Kabupaten Madiun |
Selatan | Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun |
Barat | Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar (keduanya termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah) |
Topografi
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Geologi
Artikel ini perlu dikembangkan agar dapat memenuhi kriteria sebagai entri Wikipedia. Bantulah untuk mengembangkan artikel ini. Jika tidak dikembangkan, artikel ini akan dihapus. |
Iklim
Iklim di Kabupaten Ngawi adalah iklim tropis. Suhu udara di wilayah Kabupaten Ngawi bervariasi sebagai akibat dari tingkat elevasi tanah, tetapi secara umum suhu udara di wilayah Kabupaten Ngawi berkisar antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan nisbi berkisar antara 68–85%. . Wilayah Kabupaten Ngawi beriklim muson tropis (Am) berdasarkan klasifikasi iklim Koppen. Terdapat dua musim di wilayah ini yang dipengaruhi oleh pergerakan angin muson, yaitu musim kemarau yang dipengaruhi angin muson timur–tenggara yang bersifat kering dan dingin dan musim penghujan yang dipengaruhi oleh angin muson barat daya–barat laut yang bersifat basah dan lembap. Musim kemarau di wilayah Ngawi berlangsung pada periode Mei–Oktober dengan bulan terkering adalah Agustus. Sedangkan musim penghujan di wilayah ini berlangsung pada periode November–April dengan bulan terbasah adalah Januari dengan jumlah curah hujan bulanan lebih dari 280 mm per bulan. Curah hujan di wilayah Kabupaten Ngawi berkisar antara 1.500–2.000 mm per tahun dengan jumlah hari hujan berkisar antara 90–140 hari hujan per tahun.
Data iklim Ngawi, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.7 (87.3) |
31.7 (89.1) |
32.1 (89.8) |
31.8 (89.2) |
31.8 (89.2) |
31 (88) |
32 (90) |
32.8 (91) |
33.8 (92.8) |
34.1 (93.4) |
33.2 (91.8) |
31.8 (89.2) |
32.23 (90.07) |
Rata-rata harian °C (°F) | 26.6 (79.9) |
26.7 (80.1) |
26.9 (80.4) |
27.2 (81) |
27 (81) |
26.7 (80.1) |
26.3 (79.3) |
26.6 (79.9) |
27.8 (82) |
28.1 (82.6) |
27.9 (82.2) |
27.2 (81) |
27.08 (80.79) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 22.6 (72.7) |
22.8 (73) |
23 (73) |
22.7 (72.9) |
22.3 (72.1) |
21.4 (70.5) |
20.5 (68.9) |
21.4 (70.5) |
22.1 (71.8) |
23.8 (74.8) |
23.7 (74.7) |
22.7 (72.9) |
22.42 (72.32) |
Presipitasi mm (inci) | 304.5 (11.988) |
270.3 (10.642) |
252.6 (9.945) |
192.5 (7.579) |
112.9 (4.445) |
53.1 (2.091) |
33.8 (1.331) |
26.9 (1.059) |
43.6 (1.717) |
108.7 (4.28) |
189.2 (7.449) |
265.9 (10.469) |
1.854 (72,995) |
Rata-rata hari hujan | 20 | 17 | 15 | 13 | 7 | 5 | 3 | 2 | 4 | 6 | 12 | 15 | 119 |
% kelembapan | 85 | 83 | 82 | 80 | 79 | 73 | 71 | 68 | 70 | 72 | 76 | 81 | 76.7 |
Rata-rata sinar matahari bulanan | 154 | 173 | 209 | 248 | 264 | 267 | 294 | 304 | 292 | 251 | 209 | 169 | 2.834 |
Sumber #1: Climate-Data.org [7] | |||||||||||||
Sumber #2: Weatherbase [8] |
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Bupati | Mulai Menjabat | Akhir Menjabat | Keterangan | Wakil Bupati | Ref. | |
---|---|---|---|---|---|---|---|
1 | Raden Ngabei Somodigdo | 1830 | 1832 | Onder Regent | |||
2 | Raden Ngabei Malang Nugroho | 1832 | 1834 | ||||
3 | Raden Adipati Kertonegoro | 1834 | 1837 | ||||
4 | Raden Tumenggung Mangun Dirjo
(Raden Adipati Yudodiningrat) |
1837 | 1869 | Regerings-almanak voor nederlandsch-indie 1867 | |||
5 | Raden Mas Tumenggung Ariyo Sumaningrat | 30 Januari 1869 | 1877 | Regerings-almanak voor nederlandsch-indie 1969 | |||
6 | Raden Mas Tumenggung Broto Diningrat | 1877 | 1885 | ||||
7 | Raden Mas Tumenggung Sosro Adiningrat | 1885 | 1887 | ||||
8 | Raden Tumenggung Purwodiprojo | 1887 | 1902 | ||||
9 | Raden Mas Tumenggung Utojo | 1902 | 1905 | ||||
10 | Pangeran Arijo Sosro Busono | 1905 | 1943 | ||||
11 | Raden Tumenggung Arijo Surjo Adicokro | 1943 | 1944 | ||||
12 | Raden Mas Sidarto | 1944 | 1947 | ||||
13 | M. Moedajat | 1947 | 1950 | ||||
14 | R. Achmad Sapardi | 1950 | 1958 | ||||
15 | Soeherman | 1958 | 1965 |
|
|||
16 | Bambang Soebijantoro Karto Koesoemo | 1965 | 1967 | ||||
17 | Soewojo | 1967 | 1973 | ||||
18 | Panoedjoe | 1973 | 1983 | ||||
19 | Soelardjo | 1983 | 1988 | ||||
20 | Soerdarno Harjo Prawiro | 1988 | 1993 | ||||
21 | Soedibyo | 1993 | 1994 | ||||
22 | Soebagyo | 1994 | 1999 | ||||
23 | Harsono | 1999 | 2010 | Budi Sulistyono | |||
24 | Budi Sulistyono | 2010 | 2015 | Ony Anwar Harsono | |||
- | Sudjono | 2015 | 2016 | Pejabat Bupati | |||
24 | Budi Sulistyono | 2016 | 2021 | Ony Anwar Harsono | |||
25 | Ony Anwar Harsono | 2021 | 2024 | Dwi Rianto Jatmiko |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Ngawi dalam empat periode terakhir.
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||||
---|---|---|---|---|---|
2009–2014[9] | 2014–2019[10] | 2019–2024[11] | 2024–2029 | ||
PKB | 3 | 4 | 4 | 6 | |
Gerindra | (baru) 1 | 5 | 4 | 6 | |
PDI-P | 8 | 15 | 20 | 20 | |
Golkar | 8 | 7 | 5 | 5 | |
NasDem | (baru) 2 | 2 | 0 | ||
PKS | 3 | 4 | 4 | 3 | |
Hanura | (baru) 5 | 2 | 1 | 1 | |
PAN | 5 | 2 | 3 | 2 | |
Demokrat | 6 | 2 | 1 | 2 | |
PPP | 4 | 2 | 1 | 0 | |
PBR | 1 | ||||
PKPB | 1 | ||||
Jumlah Anggota | 45 | 45 | 45 | 45 | |
Jumlah Partai | 11 | 10 | 10 | 8 |
Kecamatan
Ngawi terdiri dari 19 kecamatan, 4 kelurahan, dan 213 desa (dari total 666 kecamatan, 777 kelurahan, dan 7.724 desa di Jawa Timur). Ibu kotanya adalah Kecamatan Ngawi. Pada tahun 2022, jumlah penduduknya mencapai 897.478 jiwa dengan luas wilayah 1.395,80 km² dan kepadatan penduduknya 643 jiwa/km².[12][13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Ngawi, adalah sebagai berikut:
Kode Kemendagri |
Kecamatan | Jumlah Kelurahan |
Jumlah Desa |
Status | Daftar Desa/Kelurahan |
---|---|---|---|---|---|
35.21.15 | Bringin | 10 | Desa | ||
35.21.05 | Geneng | 13 | Desa | ||
35.21.18 | Gerih | 5 | Desa | ||
35.21.03 | Jogorogo | 12 | Desa | ||
35.21.17 | Karanganyar | 7 | Desa | ||
35.21.07 | Karangjati | 17 | Desa | ||
35.21.19 | Kasreman | 8 | Desa | ||
35.21.11 | Kedunggalar | 12 | Desa | ||
35.21.04 | Kendal | 10 | Desa | ||
35.21.06 | Kwadungan | 14 | Desa | ||
35.21.13 | Mantingan | 7 | Desa | ||
35.21.09 | Ngawi Kota | 4 | 12 | Desa | |
Kelurahan | |||||
35.21.02 | Ngrambe | 14 | Desa | ||
35.21.08 | Padas | 12 | Desa | ||
35.21.14 | Pangkur | 9 | Desa | ||
35.21.10 | Paron | 14 | Desa | ||
35.21.16 | Pitu | 10 | Desa | ||
35.21.01 | Sine | 15 | Desa | ||
35.21.12 | Widodaren | 12 | Desa | ||
TOTAL | 4 | 213 |
Transportasi
Kabupaten Ngawi dilintasi jalur utama Surabaya-Yogyakarta, jalur utama Cepu, Bojonegoro-Madiun dan menjadi gerbang utama Jawa Timur jalur tengah dan selatan. Kabuapten Ngawi juga sebagai tempat transit untuk kendaraan yang mengarah ke Bojonegoro (via Padangan) di utara atau ke Madiun/Magetan (via Geneng/Maospati) di selatan.
Angkutan Kereta Api
Kabupaten ini juga dilintasi jalur kereta api Surabaya-Yogyakarta-Bandung/Jakarta, namun tidak melewati ibu kota kabupaten. Stasiun kereta api terdapat di Geneng, Ngawi, Kedunggalar, dan Walikukun. Untuk Stasiun Ngawi sendiri tidak terletak di ibukota kabupaten, tetapi letak bangunan fisiknya ada di kecamatan Paron.
Berikut adalah Kereta yang dilayani yang melewati stasiun ini:
- Kereta api Bangunkarta kelas Eksekutif-Ekonomi jurusan Jombang-Pasarsenen
- Kereta api Brantas kelas Eksekutif-Ekonomi jurusan Blitar-Pasarsenen
- Kereta api Gaya Baru Malam Selatan kelas Eksekutif-Ekonomi jurusan Surabaya Gubeng-Pasarsenen
- Kereta api Jayakarta kelas Ekonomi Premium jurusan Surabaya Gubeng-Pasarsenen
- Kereta api Kahuripan kelas Ekonomi PSO jurusan Blitar-Kiaracondong
- Kereta api Logawa kelas Bisnis-Ekonomi jurusan Jember-Purwokerto
- Kereta api Malabar kelas Eksekutif-Bisnis-Ekonomi jurusan Malang-Bandung
- Kereta api Matarmaja kelas Ekonomi jurusan Malang-Pasarsenen
- Kereta api Mutiara Timur kelas Eksekutif-Ekonomi Premium jurusan Ketapang-Yogyakarta
- Kereta api Pasundan kelas Ekonomi jurusan Surabaya Gubeng-Kiaracondong
- Kereta api Singasari kelas Eksekutif-Ekonomi jurusan Blitar-Pasarsenen
- Kereta api Sri Tanjung kelas Ekonomi PSO jurusan Ketapang-Lempuyangan
- Kereta api Wijayakusuma kelas Eksekutif-Ekonomi Premium jurusan Ketapang-Cilacap
Angkutan Jalan Raya
Kabupaten Ngawi dilalui Jalan Raya Nasional 17 yang menghubungkan Yogyakarta dan Surakarta di barat dengan Caruban dan Surabaya di timur, serta Jalan Raya Nasional 30 yang menghubungkan Bojonegoro di utara dengan Madiun dan Magetan (Maospati) di selatan. Angkutan Bis Antar Kota Antar Provinsi selalu tersedia untuk tujuan kota-kota besar di Jawa seperti Yogyakarta, Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Namun angkutan pedesaan penunjang dari dan menuju kecamatan di daerah barat daya seperti Kecamatan Sine dan Kecamatan Ngrambe menuju Kota Ngawi, terutama dari dan menuju Kecamatan Sine jumlah angkutannya masih terbatas.
Jalan Tol
Kabupaten Ngawi juga termasuk daerah yang dilintasi Tol Trans Jawa, jalan Tol yang menghubungkan Jakarta dengan Surabaya. Dan masuk lintas segmen Tol Solo–Kertosono. Rincian pembagiannya yaitu di sisi barat ada Tol Solo–Ngawi, sedangkan di sisi timur ada Tol Ngawi–Kertosono, yang sejajar dengan jalur kereta api lintas selatan Jawa. Gerbang Tol Ngawi menjadi salah satu titik keluar masuk kendaraan yang akan menuju ke/dari Kota Ngawi.
Tokoh Dari Ngawi
Berikut sederet nama tokoh yang berasal dari wilayah Kabupaten Ngawi
No. | Nama Tokoh | Dikenal Sebagai |
---|---|---|
1. | Umar Kayam | Budayawan |
2. | Didik Nurhadi | Seniman Lukis |
3. | Dhalang Poer | Seniman Lokal Pengarang Syair |
4. | Sri Edi Swasono | Ekonom |
5. | Kusprihyanto | Sastrawan Nasional, pendiri Teater Magnit Ngawi |
6. | Sri Bintang Pamungkas | Politikus |
7. | Hermawan Sulistyo | Pengamat politik |
8. | Ratih Sanggarwati | Peragawati |
9. | Dr. K.R.T Radjiman Wedyodiningrat[15] | Pahlawan nasional |
10. | Koeshartoyo | Pahlawan lokal |
11. | H. Kirun | Pelawak |
12. | Topan | Pelawak |
13. | Sugeng Winarso (Leysus) | Pelawak |
14. | Prijanto | Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012 |
15. | Everardus Snethlage | Pemain sepak bola Belanda |
16. | Cees ten Cate | Pemain sepak bola amatir Belanda |
17. | Justus Pieter de Veer | seniman Belanda |
18. | Sudigdo Adi | Guru besar pada Unpad Anggota DPR RI |
19. | Harjoko Sangganagara | Kolumnis Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat |
20. | Suharmono Tjitrosoewarno | Wartawan senior Pikiran Rakyat Bandung |
21. | Anwar Hudijono | Wartawan Kompas TV |
22. | Widyo Nugroho Sulasdi | Guru besar Fakultas Ilmu Teknologi Kebumian Insitut Teknologi Bandung |
23. | Herlinatiens | Novelis |
24. | Otto Heinrich Julius Muller von Czernicki | Perwira militer Belanda |
25. | Brianata Rosadhi | Atlet Jujutsu Internasional |
26. | Mohammad Sahrul Kurniawan | Mantan Timnas U-19 Indonesia |
27. | Denny Caknan | Penyanyi Pop Campursari Koplo Nasional |
Budaya
Kuliner
Kabupaten Ngawi memiliki sejumlah kuliner khas, diantaranya adalah:
- Lethok
- Nasi Pecel Ngawi
- Tahu Tepo
- Ledre
- Kripik Tempe
- Wedang Cemue
- Cokelat Tempe
- Dodol Jambu
Kesenian
Kesenian Daerah Asli Kabupaten Ngawi adalah Tari Orek Orek, Tari Kecetan, Wayang Krucil
Referensi
- ^ a b c "Kabupaten Ngawi dalam angka 2022". www.ngawikab.bps.go.id. Diakses tanggal 22 Maret 2022.
- ^ "Metode baru Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 8 Juni 2022.
- ^ a b http://www.ngawikab.go.id/home/sekilas-ngawi/sejarah/
- ^ "Letak Geografis".
- ^ "Ngawi Profile" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-10. Diakses tanggal 2020-10-04.
- ^ "Profil Kabupaten Ngawi" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-10-08. Diakses tanggal 2020-10-04.
- ^ "Ngawi, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ "Ngawi, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 4 Oktober 2020.
- ^ "Hasil Pemilu Anggota DPRD Ngawi Tahun 2009" (PDF). KPU KABUPATEN NGAWI. 17-05-2009. Diakses tanggal 24-10-2023.
- ^ "Hasil Akhir Pileg 2014, KPUD Ngawi Tetapkan Kursi Parpol dan Caleg DPRD". Sinar Ngawi. Diakses tanggal 2023-10-25.
- ^ "Ini Perolehan Kursi Partai dan Nama Anggota DPRD Ngawi Terpilih Periode 2019-2024". tribunnews.com. 2019-07-22. Diakses tanggal 2020-05-14.
- ^ "ArcGIS Web Application". gis.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 2022-10-27.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020.
- ^ "Radjiman Wedyodiningrat". KampoengNgawi (dalam bahasa Inggris). 2014-06-25. Diakses tanggal 2022-11-03.
Pranala luar
- (Indonesia) Portal Kabupaten Ngawi