Terminal Purabaya
Terminal Purabaya (atau juga dikenal Terminal Bungurasih) adalah terminal bus penumpang tipe A yang melayani perjalanan bus untuk wilayah Surabaya Raya dan sekitarnya. Terminal Purabaya terletak di Desa Bungurasih, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur. Terminal ini merupakan gerbang utama Kota Surabaya dari arah barat, selatan dan timur. Terminal ini memiliki lahan seluas 11,9 hektar. Walau bertempat di wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo, terminal ini dikelola oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui perjanjian kerjasama antara kedua daerah sejak awal berdirinya pada tahun 1991. Sejak tahun 2022, status pengelolaan terminal ini diambilalih oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Setiap harinya, rata-rata terdapat 1.078 unit bus antarkota datang dengan membawa 27.833 penumpang dan 1.063 unit bus antarkota berangkat dengan membawa 30.790 penumpang dari terminal ini. Hal tersebut menyebabkan beberapa media massa mengklaim terminal ini sebagai terminal bus tersibuk di Asia Tenggara.
Terminal Purabaya | |||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Terminal penumpang tipe A Kode: PRB [1] | |||||||||||||||||||||||
Nama lain | Terminal Bungurasih | ||||||||||||||||||||||
Lokasi |
| ||||||||||||||||||||||
Koordinat | 7°21′1″S 112°43′29″E / 7.35028°S 112.72472°E | ||||||||||||||||||||||
Pemilik | Pemerintah Kota Surabaya | ||||||||||||||||||||||
Operator | BPTD Wilayah XI Jawa Timur | ||||||||||||||||||||||
Rute bus |
| ||||||||||||||||||||||
Layanan |
| ||||||||||||||||||||||
Sejarah | |||||||||||||||||||||||
Dibuka | 11 Maret 1991 | ||||||||||||||||||||||
Operasi layanan | |||||||||||||||||||||||
| |||||||||||||||||||||||
Lokasi pada peta | |||||||||||||||||||||||
Terminal Purabaya menjadi titik lintasan dan transit dari berbagai jalur trayek moda mobil penumpang umum (MPU) non bus seperti angkutan pedesaan Sidoarjo, angkutan perbatasan lintas Sidoarjo–Surabaya dan MPU antarkota. Adapun beberapa moda bus perkotaan yang beroperasi dari terminal ini antara lain seperti bus kota reguler, bus bandara, Suroboyo Bus, Trans Jatim dan Trans Semanggi Suroboyo. Sedangkan moda bus antarkota dengan berbagai tingkatan kelas layanan menghubungkan Surabaya dengan daerah kota atau kabupaten di Pulau Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara, hingga Sumatra.
Gambaran umum
Asal nama Purabaya
Nama terminal bus ini berasal dari akronim "Purabaya", gabungan dari kata "gapura" dan "Surabaya". Jika disatukan, "Terminal Purabaya" dapat dimaknai sebagai terminal bus yang terletak pada akses masuk atau pintu gerbang Kota Surabaya. Hal tersebut sesuai dengan fakta yang menunjukkan bahwa fisik bangunan terminal terletak di Desa Bungurasih, sebuah desa yang berada tepat di luar perbatasan selatan antara Kota Surabaya dengan wilayah administasi Kabupaten Sidoarjo. Nama terminal ini sendiri dicetuskan oleh Bupati Sidoarjo, Edi Sanyoto dan Walikota Surabaya, Poernomo Kasidi sejak awal pembangunannya pada tahun 1990.[2]
Lingkungan sekitar
Fisik bangunan Terminal Purabaya berdiri pada lahan tanah Barang Milik Daerah (BMD) seluas 119.950 m2 atau sekitar 11,9 hektar di wilayah administrasi Desa Bungurasih.[a][3] Lokasi lahan tanah sebelum dibangunnya terminal bus merupakan wilayah administrasi Dukuh Kasian (sekarang menjadi RW I Bungurasih Timur), sebelum akhirnya pedukuhan ini digabungkan dengan Desa Bungur menjadi Desa Bungurasih saat ini.[4] Lingkungan sekitar terminal bus ini berada di lintasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Buntung, yang juga melewati sebagian besar desa di Kecamatan Waru. Seringkali sungai tersebut menyebabkan banjir dan genangan pada kawasan sekitar terminal bus, apalagi jika terjadi curah hujan yang tinggi dengan intensitas waktu yang cukup lama.[5][6][7]
Area Terminal Purabaya berseberangan dengan fasilitas transportasi kereta api berupa Stasiun Waru, yang dapat diakses dengan jalan kaki melalui jembatan penyeberangan.[8][9] Kendati berada di pinggiran Kota Surabaya, posisi terminal ini tergolong strategis dan mudah dijangkau dari berbagai arah. Pada radius tidak lebih dari 5 km, terminal ini berdekatan kawasan permukiman penduduk, pusat industri, pusat perbelanjaan (Ramayana Bungurasih, Pasar Waru, City of Tomorrow (CITO) dan Pasar/Terminal Taman), kawasan pendidikan (Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dan Universitas Sunan Giri (UNSURI) Surabaya), wisata religi Masjid Nasional Al-Akbar, Terminal Menanggal, Stasiun Sepanjang, dll.[10][11][12] Lokasi terminal juga berada persis di dekat simpang susun bernama Bundaran Waru, sebuah bundaran yang menjadi titik temu (interchange) jalan nasional rute dan dengan beberapa lajur jalan tol pada ruas Surabaya–Gempol, Waru–Juanda dan Surabaya–Mojokerto/Trans Jawa.[13][14][15]
Penghargaan
UPTD Terminal Purabaya berhasil meraih penghargaan Wahana Tata Laksana (WTL) kategori kebersihan yang diadakan oleh Unit Kerja Presiden Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) pada tahun 2013. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dirjen Hubdat Kemenhub RI, Suroyo Alimoeso kepada Kadishub Surabaya, Eddie di Kota Semarang pada 19 Juni 2013.[16] Penghargaan WTL merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada penyelenggara terminal penumpang demi mewujudkan penyelenggaraan terminal penumpang yang bersih dan nyaman sebagai dambaan masyarakat pengguna jasa.[17] Dari kesepuluh nominasi, terminal ini menduduki posisi teratas, disusul oleh Terminal Lebak Bulus dan Terminal Giwangan, masing-masing di posisi kedua dan ketiga.[18][19]
Sejarah
Pada dekade sebelum tahun 1990-an, beberapa jalur trayek angkutan umum lokal di Kota Surabaya mempunyai titik terminus (ujung) paling selatan di Bundaran Aloha, dekat dengan Halte Sawotratap. Sedangkan angkutan umum lokal di Kabupaten Sidoarjo mempunyai pangkalan yang terdapat di sekitaran titik keramaian seperti Pasar Waru, Stasiun Waru dan Pabrik Paku Kedungrejo.[20] Salah satunya seperti Perum DAMRI, yang sudah mengoperasikan layanan bus tingkat dengan relasi Aloha–Tugu Pahlawan sejak tahun 1985.[21]
Berbeda dengan angkutan umum lokal, bus antarkota pada dekade sebelum tahun 1990-an masih diperbolehkan melintasi kawasan dalam kota. Hal tersebut dikarenakan seluruh jaringan trayek bus antarkota dari dan ke Kota Surabaya mempunyai titik terminus pada terminal bus eksisting yang tersedia di dalam kota pada masa tersebut. Seluruh layanan bus antarkota dalam provinsi mempunyai pangkalan di Terminal Joyoboyo, dan sebagian lainnya di Terminal Jayengrono. Sedangkan layanan bus antarkota antarprovinsi dan bus jarak jauh mempunyai pangkalan di Terminal Bratang.[22]
Ide pembangunan terminal bus di Desa Bungurasih sudah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Soenandar Prijosoedarmo pada tahun 1982. Ide tersebut tertuang dalam dokumen Surat Persetujuan Gubernur Jawa Timur Nomor 645.7/9605/210/82 tertanggal 2 September 1982. Latar belakangnya didasari oleh kapasitas kendaraan dan penumpang pada terminal bus eksisting yang sudah tidak memadai (overloud) saat itu. Selain itu, terminal bus eksisting berdiri pada lahan tanah yang sempit di kawasan dalam kota, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut menjadi terminal induk bus antarkota di masa depan. Langkah awalnya, pada tahun 1982–1989, Pemerintah Kota Surabaya bertanggungjawab terhadap pembiayaan pembebasan tanah di Desa Bungurasih. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo turut membantu sepenuhnya pelaksanaan pembebasan tanah yang dimaksud.[2][23]
Realisasi pembangunan terminal bus di Desa Bungurasih baru dilaksanakan pada tahun 1989, dengan jangka pembangunan sekitar dua tahun. Pada 11 Maret 1991, terminal bus bernama Terminal Purabaya ini diresmikan oleh Menteri Perhubungan, Azwar Anas serta mulai dibuka untuk umum sejak saat itu. Seluruh aktivitas kendaraan dan penumpang bus antarkota dari Terminal Joyoboyo dan Terminal Bratang sepenuhnya dipindahkan ke lokasi terminal yang baru.[b][2]
Secara faktual, bentuk perjanjian kerjasama (MoU) antara Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam pengelolaan Terminal Purabaya sudah dilaksanakan sejak tahun 1991. Pelaksanaan kerjasama tersebut tertuang dalam Keputusan Bersama Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat II Surabaya dan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sidoarjo Nomor 31 dan 32 Tahun 1991 tertanggal 11 Maret 1991 tentang Pengelolaan Terminal Angkutan Penumpang Umum Antarkota. Implementasinya, Pemerintah Kota Surabaya akan membangun terminal bus skala regional di wilayah administrasi Kabupaten Sidoarjo. Sedangkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo akan membangun terminal kargo yang bisa dimanfaatkan bersama oleh kedua belah pihak. Pada perjanjian tersebut juga tertuang pembagian hasil 30% digunakan untuk biaya operasional, 30% untuk Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan 40% untuk Pemerintah Kota Surabaya.[24][25]
Angkutan umum lokal
MPU non bus
Selain moda transportasi bus perkotaan dan bus antarkota, Terminal Purabaya juga menjadi salah satu titik singgah dan lintasan dari beberapa jaringan trayek mobil penumpang umum (MPU) non bus.[26] Berdasarkan data Dishub Sidoarjo tahun 2006, terdapat 222 unit yang tersebar pada enam jalur trayek angkutan pedesaan yang menjangkau kawasan utara Kabupaten Sidoarjo seperti Kecamatan Waru dan Taman.[27][28] Sedangkan seluruh moda jaringan trayek angkutan perbatasan kota dan MPU antarkota yang melintasi terminal ini terkonsentrasi dari Terminal Joyoboyo, yang menghubungkan Kota Surabaya dengan wilayah di selatan kota pada Kabupaten Sidoarjo hingga Kota Malang.[29][30][31]
No | Jenis kendaraan |
Moda MPU |
Kode trayek |
Rute perjalanan (PP) |
---|---|---|---|---|
1 | elf (bison) | AKDP | - | Surabaya–Malang |
2 | carry (mikrolet) |
AKDP | Joyoboyo–Sidoarjo–Porong | |
Angkutan Perbatasan Surabaya– Sidoarjo |
Wonokromo–Waru–Sepanjang | |||
Wonokromo–Pagesangan–Bungurasih | ||||
Joyoboyo–Waru–Tambak Sawah | ||||
Angkutan Pedesaan Sidoarjo |
Taman–Waru–Tambak Sawah | |||
Taman–Waru–Tambak Oso | ||||
Krian–Taman–Waru |
Banyaknya jenis moda angkutan umum yang mempunyai lintasan berhimpitan pada ruas antara Terminal Joyoboyo dengan Terminal Purabaya seringkali menimbulkan singgungan dan konflik.[32][33] Pada Agustus 2010, ratusan awak bus AKDP relasi Joyoboyo–Mojokerto melakukan aksi protes ke Dishub LLAJ Jawa Timur terkait adanya pelanggaran trayek yang dilakukan oleh oknum awak MPU antarkota relasi Surabaya–Malang. Hal ini disebabkan karena beberapa awak MPU berizin trayek dari Dishub Sidoarjo mengangkut penumpang pada ruas Joyoboyo–Bundaran Waru.[34] Padahal sesuai perizinan trayeknya, hanya sejumlah 80 unit MPU berizin trayek dari Dishub LLAJ Jawa Timur yang diizinkan mengangkut penumpang hingga Terminal Joyoboyo. Sisanya, sekitar 70 unit MPU lainnya yang berizin trayek dari Dishub Sidoarjo hanya diizinkan mengangkut penumpang hingga Terminal Purabaya saja.[35]
Di sisi lain, awak bus AKDP relasi Joyoboyo–Mojokerto juga pernah mempermasalahkan perizinan trayek dari MPU antarkota relasi Surabaya–Mojokerto (Lespadangan). Jalur lintasan MPU ini seharusnya hanya sampai di Terminal Purabaya saja. Tetapi karena adanya penolakan dari awak angkutan pedesaan Sidoarjo trayek HN relasi Krian–Waru, akhirnya MPU mengambil trayek bus AKDP dengan pemberhentian terakhir di Taman Ngagel Tirto.[36]
Angkutan umum tidak dalam trayek
Terminal Purabaya menjadi zona hijau atau zona naik-turun penumpang dari berbagai angkutan umum tidak dalam trayek konvensional seperti ojek pangkalan, angguna, travel (carter) legal dan beberapa layanan taksi seperti Bluebird, Express, Silver, Yellow, Bosowa (BSW), Citra, Mandala, dll.[37][38][39] Guna menghindari singgungan dan konflik dengan angkutan umum konvensional, area dalam terminal ini ditetapkan sebagai zona merah atau zona larangan menaikkan penumpang bagi angkutan umum daring (online).[40][41] Beberapa operator penyedia layanan angkutan umum daring yang populer di Kota Surabaya adalah Gojek dan Grab.[42] Umumnya, angkutan umum daring tersebut memiliki titik penjemputan khusus yang legal di luar area terminal.[43][44][45] Misalnya manajemen Grab Indonesia yang menyediakan gedung Grab Lounge, yang berfungsi sebagai area parkir angkutan (pool), tempat istirahat pengemudi, sekaligus sebagai ruang tunggu penumpang(lounge).[46][47]
Bus perkotaan dan aglomerasi
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Kota Surabaya memiliki beberapa sarana angkutan umum berupa layanan bus perkotaan. Bus perkotaan ini menunjang mobilisasi antar kawasan dalam kota maupun aglomerasi Gerbangkertosusila.[48][49] Jenis-jenis bus perkotaan yang terdapat di kota ini antara lain seperti bus kota reguler, bus pemadu moda, Suroboyo Bus, Trans Semanggi Suroboyo, Trans Sidoarjo (nonaktif) dan Trans Jatim. Beberapa koridor dari masing-masing bus perkotaan tersebut sama-sama mempunyai titik terminus serta terkoneksi satu sama lain pada kawasan selatan kota di Terminal Purabaya.[50][51]
Bus kota reguler
Setelah Perum DAMRI menonaktifkan layanannya sejak awal September 2022, seluruh operasional jalur trayek bus kota reguler di Surabaya kini hanya dioperasikan oleh sepuluh perusahaan otobus (PO) swasta saja.[52][53] Total jumlah unit bus tersisa yang masih beroperasi sejumlah 32 unit dari Terminal Purabaya, yang tersebar pada tiga jalur trayek berbeda. Ketiga jalur trayek tersebut masing-masing menghubungkan terminal ini dengan Terminal Bratang (jalur F) dan Jembatan Merah Plaza (JMP) (jalur F atau P5).[54][55] Diantara ketiga jalur, hanya jalur trayek P5 yang mempunyai okupansi penumpang yang lebih tinggi daripada jalur trayek bus kota reguler lainnya, terutama pada jam-jam berangkat dan pulang kerja. Sama-sama mempunyai tujuan akhir di JMP, jalur trayek P5 mempunyai waktu tempuh yang lebih singkat daripada koridor R1/R2 Suroboyo Bus (via Darmo) ataupun bus kota reguler jalur trayek F (via Diponegoro).[56][57]
Nomor | Perusahaan otobus operator | Relasi perjalanan | Jumlah unit operasional | ||
---|---|---|---|---|---|
ekonomi | ekonomi | patas | |||
1 | PO Estraa Mandiri | 0 | 2 | 6 | 8 |
2 | PO Ladju | 0 | 0 | 7 | 7 |
3 | PO Akas | 3 | 1 | 1 | 5 |
4 | PO Mandiri | 1 | 2 | 0 | 3 |
5 | PO Dua Putra | 1 | 1 | 1 | 3 |
6 | PO Indrapura | 0 | 1 | 1 | 2 |
7 | PO DME | 0 | 1 | 0 | 1 |
8 | PO Mandala | 1 | 0 | 0 | 1 |
9 | PO Sabar Indah | 0 | 0 | 1 | 1 |
10 | PO Sari Indah | 0 | 0 | 1 | 1 |
Jumlah unit per jalur trayek | 6 | 8 | 18 | 32 | |
Keterangan kode trayek: [58] • Purabaya–Bratang (ekonomi) • Purabaya–Diponegoro–JMP (ekonomi) • Purabaya–Tol–JMP (patas) |
Bus pemadu moda
Layanan pemadu moda dari dan ke Bandara Juanda pertama kali diluncurkan di Kota Surabaya pada April 2012.[59][60] Pengadaan layanan ini adalah bentuk kerjasama PT Angkasa Pura I dengan Dishub Jatim beserta LLAJ Jawa Timur.[61][62] Sebanyak 23 unit medium bus Angkutan Khusus Bandara Juanda (AKBJ) (atau biasa disebut bus bandara) milik Perum DAMRI cabang Surabaya difungsikan pada jalur trayek Terminal Purabaya–Juanda PP.[63][64] Keberadaan layanan pemadu moda ini menjadi salah satu penyumbang utama laba usaha Perum DAMRI. Hal tersebut dibuktikan dengan besaran laba yang mencapai Rp24,1 miliar pada Semester I tahun 2012.[65][66]
Bus kota modern
Lebih lambat dari kehadiran beberapa moda bus kota modern seperti Trans Sidoarjo (2015–2020), Suroboyo Bus (April 2018) ataupun Trans Jatim (Agustus 2022), Trans Semanggi Suroboyo baru akan menjangkau Terminal Purabaya melalui kehadiran tiga koridor terbaru pada periode tahun 2022–2023.[67] Koridor K3L direncanakan akan mulai diluncurkan pada tahun 2022. Sedangkan dua koridor lainnya (K1L dan K6L) baru akan direalisasikan pada tahun 2023.[68][69][70] Rencananya sebagian unit yang akan digunakan berupa bus listrik.[71] Puluhan unit bus listrik produksi PT INKA akan dihibahkan ke Perum DAMRI cabang Surabaya untuk operasional bus kota berskema buy the service (BTS) setelah perhelatan KTT G20 di Bali selesai.[72][73]
Moda | Koridor | Relasi perjalanan | Jumlah unit |
Awal beroperasi |
---|---|---|---|---|
Suroboyo Bus | align="center" | Purabaya–Rajawali [74][75] | 12 | 7 April 2018 |
align="center" | Rajawali–Purabaya | |||
SBT | Purabaya–Tembaan [76][77] | 2 | 4 September 2018 | |
Trans Semanggi | 1L | Purabaya–Tanjung Perak via Darmo | 20 | 2023 |
3L | Purabaya–Kenjeran Park via SIER-MERR | 17 | 20 Desember 2022 | |
6L | Purabaya–UNAIR C via Bratang | 19 | 2023 | |
Trans Jatim | align="center" | Porong–Purabaya–Bunder [78][79] | 22 | 19 Agustus 2022 |
align="center" | Mojokerto–Surabaya–Gresik [80][81] | TBA | 2023 | |
align="center" | Porong–Purabaya–TIJ [82] | TBA | 2023 |
Bus antarkota
Kelas layanan
Lebih dari seratus jalur trayek bus antarkota dari berbagai tingkatan kelas layanan mempunyai titik terminus ataupun jalur lintasan di Terminal Purabaya.
- Tingkatan kelas layanan bus antarkota di Terminal Purabaya
- Antarkota Dalam Provinsi (AKDP)
- Antarkota Antarprovinsi (AKAP)
- AKAP ke Jawa Tengah/Yogyakarta
- Ekonomi
- Ekonomi Non AC
- Ekonomi AC Tarif Biasa (ATB)
- Ekonomi Premium
- Non Ekonomi
- Cepat/Patas
- Ekonomi
- AKAP jarak jauh
- AKAP ke Jawa Tengah/Yogyakarta
Daftar jalur dan trayek bus antarkota
Jalur bus antarkota dari Terminal Purabaya yang mempunyai rute terpendek adalah trayek AKDP relasi Surabaya–Malang, yang memiliki panjang lintasan sejauh 85 km.[83][84] Sedangkan jalur bus dengan rute terpanjang adalah trayek AKAP relasi Jember–Medan. Jarak sejauh 2.839 km ini membentang pada sepuluh provinsi dari Jawa Timur di Pulau Jawa hingga Sumatera Utara di Pulau Sumatra.[85][86] Selain itu, terminal ini juga dilintasi oleh bus antarkota jalur trayek AKAP relasi Merak–Bima, yang mempunyai lintasan membentang sejauh 1.850 km. Lintasan yang dilalui menjelajahi tujuh provinsi, menyeberangi tiga selat dan menapaki empat pulau dari Jawa, Bali, Lombok hingga Sumbawa.[87][88]
|
Selain di Terminal Purabaya, beberapa operator perusahaan otobus penyedia layanan bus antarkota jarak jauh juga mempunyai titik penjemputan penumpang di luar area terminal. Beberapa depo (garasi atau pool) dan lapak loket pembelian tiket bus jarak jauh tersebar di beberapa titik di luar Terminal Purabaya di sepanjang Jalan Letjen Sutoyo (dari Desa Medaeng sampai Desa Bungurasih).[89] Lokasi lainnya terdapat di sepanjang Jalan Makam Peneleh, di dekat area sekitar Stasiun Surabaya Kota (Semut).[90]
Bus Antar Kota Dalam Provinsi
Rute Bojonegoro Raya
Ekonomi :
Rute Malang Raya
Ekonomi :
Patas :
Rute Kediri Raya
Ekonomi :
Patas :
Rute Madiun Raya
Ekonomi :
Patas :
Rute Madura
Ekonomi :
Patas :
Rute Tapal Kuda
Ekonomi :
Patas :
Bus Antar Kota Antar Provinsi
Rute Muria Raya & Kedungsepur
Ekonomi :
Patas :
Rute Daerah Istimewa Surakarta, Kedungsepur, & Daerah Istimewa Yogyakarta
Ekonomi :
Patas :
Rute Purwomanggu & Banlingmascakeb
Ekonomi :
Eksekutif :
Rute Petalong, Bregas, & Cirebon Raya
Ekonomi :
Eksekutif :
Rute Tasikmalaya Raya & Cekungan Bandung
Ekonomi :
Eksekutif :
Rute Purwasuka, Sukabumi Raya, Jabodetabekpunjur, & Banten
Ekonomi :
Eksekutif :
Bus Antar Kota Antar Pulau
Bali, Lombok, & Sumbawa
Ekonomi : Eksekutif :
Lintas Sumatera
Eksekutif :
Angkutan wisata KSPN
Guna mendukung program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN), Ditjen Hubdat Kemenhub RI bersama Perum DAMRI menyediakan layanan angkutan wisata dari Kota Surabaya menuju Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) sejak Oktober 2020.[91][92] Perum DAMRI cabang Malang pun ditunjuk menjadi operator layanan tersebut di kota ini dengan melayani relasi perjalanan Stasiun Pasar Turi–Sukapura via Tol Probolinggo, dengan salah satu titik penjemputan penumpangnya di Terminal Purabaya.[93][94] Jenis kendaraan yang digunakan berupa mikrobus sasis Toyota HiAce berkapasitas enam belas penumpang.[95] Sebelumnya Perum DAMRI juga pernah mengoperasikan layanan serupa yang melintasi terminal ini dengan relasi perjalanan Batu–Wali Limo (Tuban) dan Juanda–Tosari, namun sudah tidak dioperasikan lagi.[96][97][98]
Statistik
Dalam kurun waktu pada tahun 2008–2017, Dishub Surabaya telah melakukan pencatatan jumlah kendaraan dan penumpang di Terminal Purabaya. Data dikelompokkan berdasarkan jumlah kedatangan dan keberangkatan per tahun. Berdasarkan nilai rerata yang diperoleh, diketahui bahwa setiap harinya terdapat 384 unit bus kota datang dengan membawa 10.903 penumpang dan 380 unit bus kota berangkat dengan membawa 11.454 penumpang. Sementara itu, terdapat 1.078 unit bus antarkota datang dengan membawa 27.833 penumpang dan 1.063 unit bus antarkota berangkat dengan membawa 30.790 penumpang setiap harinya.[99][100] Tingginya angka rerata jumlah kendaraan dan penumpang per harinya membuat terminal ini menjadi sebagai salah satu terminal bus tersibuk di Indonesia.[101]
Jumlah arus kendaraan dan penumpang angkutan umum di Terminal Purabaya, 2008–2017. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
|
Pada periode antara Januari 2019–Maret 2020 (sebelum pandemi Covid-19), terdapat 1.078 unit bus antarkota datang dengan membawa 28.325 penumpang dan 1.081 unit bus antarkota berangkat dengan membawa 30.215 penumpang rata-rata setiap harinya.[102][103] Sejak pembatasan sosial mulai diberlakukan di Surabaya dan sekitarnya, rerata jumlah kendaraan dan penumpang di Terminal Purabaya merosot tajam. Selama tiga bulan pertama pemberlakuan pembatasan sosial atau pada periode antara April–Juni 2020, setiap hari terdapat 143 unit bus antarkota datang dengan membawa 1.296 penumpang dan 141 unit bus antarkota berangkat dengan membawa 1.289 penumpang saja.[104]
Galeri
Referensi
Catatan penjelas
- ^ Pintu masuk Terminal Purabaya di Jalan Letjen Sutoyo masuk dalam wilayah administrasi Desa Medaeng. Sedangkan pintu keluar terminal di Jalan Raya Waru masuk dalam wilayah administrasi Desa Kedungrejo.
- ^ Kendati seluruh aktivitas bus antarkota dari dan ke Kota Surabaya dipindahkan ke Terminal Purabaya, hanya bus antarkota jarak pendek relasi Mojokerto–Surabaya saja yang masih diizinkan masuk kawasan dalam kota hingga Terminal Joyoboyo sesuai izin trayeknya.
Referensi
- ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2018). "Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: SK.5520/AJ.104/DRJD/2018 tentang Penetapan Kode Terminal Penumpang Tipe A". jdih.dephub.go.id. Diakses tanggal 1 Oktober 2022.
- ^ a b c Asijah; Priyatmoko (2010). "Kerjasama antar daerah: Studi tentang pengelolaan Terminal Purabaya-Bungurasih". Program Studi Manajemen Pemerintahan dan Ilmu Politik Lokal, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.
- ^ Ni'am Kurniawan; Zaki Zubaidi (1 April 2022). "Ambil alih Terminal Purabaya, Kemenhub optimistis tingkatkan pelayanan". jatimnow.com. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Femi Dwi Arista; Achmad Murtafi Haris (2014). "Pengembangan pendidikan Islam melalui pendampingan pengorganisasian komunitas dalam upaya penumbuhan kesadaran masyarakat Desa Bungurasih Timur Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo". Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam, Jurusan Menejemen dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Sosial dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
- ^ Rizky Ari Aditya; Moch. Shofwan (2021). "Kajian tingkat kerentanan bencana banjir di Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo". Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Adibuana Surabaya.
- ^ Hendro Wardhono; Budiyono; Fadjar Kurnia Hartati (2020). "Desa Wisma Siaga Bencana di Desa Bungurasih Sidoarjo". Journal Community Development and Society. 2 (1): 56–72.
- ^ Tobari (18 Desember 2017). "Desa Bungurasih menjadi desa tanggap bencana". infopublik.id. Diakses tanggal 9 Desember 2022.
- ^ PT Kereta Api Indonesia (Persero) (2017). "Profil Stasiun Waru". heritage.kai.id. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ "Pakar pilih jalan kaki". surabaya.tribunnews.com. 19 November 2009. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur (19 Januari 2012). "Masjid Al -Akbar minta Pemkot Surabaya segera realisasikan trayek baru". kominfo.jatimprov.go.id. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ PPTI Universitas Negeri Surabaya (2022). "Rute menuju Kampus FE Unesa Ketintang bisa dilakukan dengan berbagai moda transportasi". pe.feb.unesa.ac.id. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Agus Setya Fakhruddin (April 2014). "Nama stasiun yang ada di Kabupaten Sidoarjo". railway.web.id. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Indra Dwi Laksono; Catur Arif Prastyanto (2020). "Studi kelayakan pembangunan underpass di Bundaran Waru ditinjau dari segi lalu lintas dan ekonomi jalan raya". Jurnal Teknik ITS. 9 (2): 284–290.
- ^ Aqwamit Torik; Zainuddin (21 Januari 2019). "Bukan berada di Kecamatan Waru, Sidoarjo, kenapa bundaran di Surabaya Ini disebut Bundaran Waru?". suryamalang.tribunnews.com. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Rahmat Ilyasan; Aan Haryono; Ihya Ulumuddin (7 Juli 2021). "Akses masuk Surabaya di Bundaran Waru ditutup, lalu lintas macet warga marah". jatim.inews.id. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Ahmad Amru Muiz; Parmin (20 Juni 2013). "Terminal Purabaya raih WTL Kebersihan 2013". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Biro Komunikasi dan Informasi Publik Departemen Perhubungan (6 Mei 2014). "Sembilan terminal bus terima penghargaan Wahana Tata Laksana". dephub.go.id. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ "Terminal Purabaya raih Wahana Tata Laksana Kebersihan 2013". surabayanewsweek.com. 20 Juni 2013. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ "Bagi hasil bersengketa dengan Pemkab Sidoarjo, Terminal Purabaya raih award". mediakorannusantara.com. 21 Juni 2013. Diakses tanggal 25 November 2022.
- ^ Taufiqurrahman; Thomas Kukuh (20 Januari 2017). "Kenangan DAMRI, bus kota, dan transportasi masal Surabaya: Bus tumpuk primadona warga Surabaya". jawapos.com. Diakses tanggal 4 Desember 2022.
- ^ Perpustakaan Nasional (28 April 2021). "Bus tingkat dengan trayek jurusan Aloha (tratap Waru)-Tugu Pahlawan, 1981". Koleksi Surat Kabar Langka Terjilid Perpusnas RI Salemba (SKJIL-Team) bersumber dari Angkatan Bersenjata, 5 Agustus 1981. Diakses tanggal 4 Desember 2022.
- ^ Muhammad Toyyib Amiruddin; Khoirul Yahya (2017). "Konflik kewenangan Pemerintah Kota Surabaya dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam pengelolaan Terminal Purabaya". Program Studi Politik Islam, Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
- ^ Vina Zahirotul Husna (2018). "Kerjasama antar daerah dalam hal pengelolaan pelayanan publik dan kaitannya dengan pendapatan asli daerah (Kerjasama Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam Pengelolaan Terminal Purabaya)". Socia. 15 (2): 212–222.
- ^ Himmatul Aliyah; Gitadi Tegas S. (2012). "Konflik dalam pelaksanaan kerjasama antara Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam pengelolaan Terminal Purabaya". Jurusan Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Airlangga.
- ^ Qur’anin Riedha Hidayati; Muhammad Farid Ma’ruf (2018). "Efektifitas kerja sama antar daerah (Studi tentang kerjasama Pemerintah Kota Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam pengelolaan Terminal Purabaya)". Publika. 6 (7). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-09-24. Diakses tanggal 2022-12-04.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo (2018). "Fasilitas Transportasi Kabupaten Sidoarjo". sidoarjokab.go.id. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-05-24. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Dadang Supriyatno; Ari Widayanti (2015). "Evaluasi kinerja angkutan umum di Kabupaten Sidoarjo". Jurnal Transportasi. 15 (1).
- ^ Nashrul (2014). "Info trayek angkutan di Sidoarjo". Wisata Sidoarjo. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2015). "Naskah Akademik Rancangan Peraturan Daerah Kota Surabaya tentang Izin Penyelenggaraan Bengkel Umum Kendaraan Bermotor". Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya (2015). "Transportasi umum di Kota Surabaya". surabaya.go.id. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di Kota Surabaya tahun 2017" (PDF). dpm-ptsp.surabaya.go.id. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Rizky Janu (2 Desember 2017). "Siapkan bus lewati frontage, layani rute Purabaya–Joyoboyo". jawapos.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2022.
- ^ Sub Dinas Teknik Sarana dan Prasarana DLLAJ Provinsi Jawa Timur (2006). "Gambaran problematika transportasi angkutan umum di kawasan Surabaya Metropolitan Area". Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur.
- ^ Satwika Rumeksa (9 Agustus 2010). "Massa awak bus mini Mojokerto-Surabaya sweeping bison". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2022.
- ^ Ignatius Sawabi (9 Agustus 2010). "Awak "bus ijo" turunkan paksa penumpang". amp.kompas.com. Diakses tanggal 3 Oktober 2022.
- ^ "Bus hijau ancam demo". surabaya.tribunnews.com. 28 Juli 2010. Diakses tanggal 3 Oktober 2022.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di Kota Surabaya tahun 2017" (PDF). dpm-ptsp.surabaya.go.id. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ Titis Jati Permata (6 September 2013). "Mimpi bandara pakai argo taksi". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ "30 Taksi tanpa trayek dijaring di Terminal Bungurasih". news.detik.com. 13 Mei 2008. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ Suparno (3 Oktober 2017). "Gawat! Sopir angkot paksa Taksi dan Gojek turunkan penumpang". news.detik.com. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ Suparno (3 Mei 2017). "Angkutan online sepakat tak ambil penumpang di Terminal Purabaya". news.detik.com. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ "Manajemen Grab dan Go-jek temui driver taksi dan ojek online Surabaya". ngopibareng.id. 2 April 2018. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ Zaenal Effendi (13 Desember 2017). "Ojek online desak sahkan aturan bawa penumpang di zona merah". news.detik.com. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ "Titik penjemputan ojek online (Grab & Go-jek) di Surabaya". kokosten.com. 22 Juni 2019. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ "Peta lokasi titik jemput penumpang ojek online Gojek-Grab di Terminal Bungurasih Purabaya Surabaya". ajarnulis.com. 15 Januari 2019. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ M. Taufik; Arie Noer Rachmawati (6 Agustus 2019). "Grab Indonesia bangun 'Grab Lounge' di Terminal Purabaya, biar tak bikin driver mangkal sembarangan". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ M. Ismail (5 Agustus 2019). "Grab punya tempat mangkal nyaman dekat Terminal Bungurasih". beritajatim.com. Diakses tanggal 23 November 2022.
- ^ Dipo Wahjoeono Hariyono; Wahyu Prawesthi (2015). "Penyelenggaraan angkutan orang dengan kendaraan umum di Surabaya". Jurnal Manajemen Transportasi & Logistik (JMTransLog). 2 (2): 177–190.
- ^ M. Sholahuddin (27 April 2022). "Ini saran pakar untuk mengatur transportasi publik di Kota Surabaya". jawapos.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Aisyah Salma Izzatunnisa; Panji Prayitno (11 Agustus 2022). "Daftar transportasi umum di Surabaya lengkap dengan rutenya". liputan6.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Dhifa NA (16 Juni 2022). "Revitalisasi transportasi umum di Surabaya untuk menunjang mobilitas masyarakat". kompasiana.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Febrianto Ramadani; Ndaru Wijayanto (5 September 2022). "Bus DAMRI di Terminal Purabaya berhenti beroperasi mulai 1 September 2022". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar (7 September 2022). "Tiga trayek bus DAMRI di Surabaya ditutup". jawapos.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Bidang Informasi dan Komunikasi Publik serta Statistik Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Surabaya (2015). "Transportasi umum di Kota Surabaya". surabaya.go.id. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di Kota Surabaya tahun 2017" (PDF). dpm-ptsp.surabaya.go.id. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar; Dipta Wahyu (26 September 2022). "Pengin cepat naik P-5, tidak terburu-buru bisa pilih Suroboyo Bus". jawapos.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Dwi Muryanto; Rudy Santosa; Veronika Nugraheni Sri Lestari (2019). "Kajian demand bis kota trayek F terhadap rencana penerapan trem koridor utara selatan Kota Surabaya". Spirit Pro Patria. 5 (2): 118–135.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2005 tentang Tarif Dasar Angkutan Penumpang Bus Kota Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bus Umum di Propinsi Jawa Timur" (PDF). jdih.mkri.id. Diakses tanggal 27 September 2022.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur (28 Maret 2012). "Akhir April, bus pemadu moda beroperasi". kominfo.jatimprov.go.id. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ PT Angkasa Pura I (2010). "Analisis Permintaan Pelayanan Taksi Argometer di Bandar Udara Juanda Surabaya". Surabaya. hlm. 40.
- ^ Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur (29 April 2011). "Bus pemadu moda, PT AP I Juanda minta kaji ulang". kominfo.jatimprov.go.id. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Angghraz Febri Samudr (2018). "Kontribusi kualitas layanan dan fasilitas kendaraan terhadap kepuasan pengguna jasa transportasi bus DAMRI trayek Bandara Juanda-Bungurasih". Jurnal Pendidikan Tata Niaga (JPTN). 1 (2): 29–36.
- ^ Septin Aukhaina Yuslika; Eva Hany Fanida (2016). "Efektivitas pelayanan transportasi di Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) Surabaya (Studi kasus pada bus DAMRI angkutan pemadu moda rute Gresik – Bandara Juanda pulang pergi)". Kajian Manajemen Pelayanan Publik. 4 (4).
- ^ PT Angkasa Pura I (2022). "Transportasi Publik Bus DAMRI Bandar Udara Internasional Juanda". juanda-airport.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Arif Gunawan Sulistyono; Berliana Elisabeth S.; Novita Sari Simamora (14 September 2012). "Angkutan Pemadu Moda: Laba DAMRI dipasok angkutan bandara". bisnis.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2022.
- ^ Moch. Ihsan Hidayatullah; Misbahuddin Azzuhri (2013). "Perumusan strategi Perum DAMRI Unit Bus Kota Surabaya, dalam rangka menjaga kelangsungan usaha dan meningkatkan keunggulan kompetitif". Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.
- ^ Ambrosius Harto; Agnes Swetta Pandia (6 November 2021). "Embus hidup Suroboyo Bus". kompas.id. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ Direktorat Kerjasama dan Pengelolaan Usaha (DKPU) Institut Teknologi Sepuluh Nopember; Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2022). "Kajian pengembangan rute Feeder penunjang Buy The Service tahun 2022". Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Suharto; Djoko Setijowarno; Nyono (24 November 2021). "Webinar pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema BTS di kawasan perkotaan Surabaya". Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
- ^ Manda Roosa (29 Desember 2021). "104 Unit bus Trans Semanggi Suroboyo resmi beroperasi di 6 rute". suarasurabaya.net. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Bobby Constantine Koloway; Dwi Prastika (29 Desember 2021). "Sejumlah Trans Semanggi Suroboyo akan gunakan bus listrik, ada fasilitas ramah difabel sampai CCTV". jatim.tribunnews.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Yanuar Riezqi Yovanda; Hendra Gunawan (30 September 2022). "PT INKA siapkan 53 bus listrik buat operasional DAMRI di dua kota". tribunnews.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Heri Purnomo (30 September 2022). "Bus listrik INKA bakal wara-wiri di Surabaya dan Bandung". economy.okezone.com. Diakses tanggal 24 Oktober 2022.
- ^ Artika Rachmi Farmita; Juli Hantoro (7 April 2018). Juli Hantoro, ed. "Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Luncurkan Suroboyo Bus". Tempo.co. nasional.tempo.co. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ Abdul Hakim; Slamet Hadi Purnomo (7 April 2018). "Risma resmi luncurkan Suroboyo Bus". jatim.antaranews.com. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ Pipit Maulidiya; Eben Haezer Panca (4 September 2018). "Mulai besok 'bus tumpuk' mulai beroperasi di Surabaya. Ini rutenya". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ Ikrom Zain (1 November 2021). "Melayang di atas jalanan Surabaya dari dalam Suroboyo Bus Tumpuk (SBT)". ikromzain.com. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ M. Taufik; Deddy Humana (19 Agustus 2022). "Layani Sidoarjo-Surabaya-Gresik, 20 armada bus Trans Jatim koridor 1 digratiskan di pekan pertama". surabaya.tribunnews.com. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ M. Sholahuddin (22 Agustus 2022). "Gratis seminggu, warga beramai-ramai naik bus Trans Jatim". jawapos.com. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ Dhimas Ginanjar (10 November 2022). "Buka dua koridor bus Trans Jatim, rute Mojokerto dan Terminal Joyoboyo". jawapos.com. Diakses tanggal 15 November 2022.
- ^ Fendy Hermansyah (11 November 2022). "Koridor bus Trans Jatim rute Mojokerto-Surabaya segera dibuka". radarmojokerto.jawapos.com. Diakses tanggal 15 November 2022.
- ^ Faiq Azmi (5 September 2022). "Bus Trans Jatim lanjut koridor II-III diproyeksi tahun 2023, simak rutenya". detik.com. Diakses tanggal 9 November 2022.
- ^ Friska Rahayu Ratnasari; Andi Syaiful; Samin (2016). "Studi evaluasi kinerja bus ekonomi bus Restu rute Malang - Surabaya". Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Malang.
- ^ Septian Deny (13 Mei 2019). "Lewat tol, waktu tempuh Surabaya ke Malang kini cuma 1 jam". liputan6.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- ^ "Bus dengan trayek terjauh di Indonesia, jarak tempuh hampir 3.000 km". detik.com. 14 Juni 2022. Diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- ^ Hisar Hasibuan (14 Juni 2022). "Ini bus AKAP dengan rute terjauh di Indonesia: Naik gak kenal, turun jadi saudara". mdn.biz.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- ^ Ainul Gillang; Jermainne Tirta Dewa (25 September 2021). "Bus Mitra Titian Nusantara, bus lintas empat pulau dengan trayek Bima-Merak". bantenraya.com. Diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- ^ Tangguh Yudha; Dani M. Dahwilani (17 Juni 2022). "Perusahaan bus dengan trayek terjauh di Indonesia, nomor 1 tempuh perjalanan 3.000 km selama seminggu". inews.id. Diakses tanggal 25 Oktober 2022.
- ^ Teguh Hartono (2021). "Daftar tujuan lokasi bus AKAP Surabaya-Jakarta". fastpay.co.id. Diakses tanggal 15 November 2022.
- ^ "Jadwal & tiket bus AKAP Terminal Mengwi Bali ke Pulau Jawa Senin (31/10), Lengkap!". msn.com. 31 Oktober 2022. Diakses tanggal 15 November 2022.
- ^ Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (2020). "Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor: KP.478/PIR.301/DRJD/2020 tentang Penetapan Jaringan Trayek Angkutan Jalan pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Tahun 2020". jdih.dephub.go.id. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Dina Rahmawati (6 Juli 2022). "3 Rute DAMRI yang Menuju Wisata Gunung Bromo". detik.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ "Shuttle New DAMRI Menuju Bromo, mulai Rp39.000,-". mediacenterhpi.com. 2 September 2020. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Farhan Firmansyah (31 Mei 2022). "Dukung program pariwisata nasional, DAMRI sediakan rute Gunung Bromo". terasberita.id. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani; Azwar Ferdian (27 Mei 2022). "DAMRI sediakan HiACe dari Malang ke Gunung Bromo, tarifnya Rp 30.000". amp.kompas.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Muhammad Dhani Rahman; Wahyu Nurdiyanto (18 Oktober 2020). "Hari jadi Kota Batu, naik bus wisata Bromo atau Tuban gratis". amp.timesindonesia.co.id/. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-06-23. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ M. Sholeh; Lizya Kristanti (14 Februari 2022). "Bus DAMRI rute Kota Batu-TNBTS berhenti beroperasi". tugumalang.id. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Levardy (14 Juli 2020). "Tarif Rp46 ribuan, ternyata ada DAMRI rute Bandara Juanda-Bromo". juandaairport.com. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya; Badan Pusat Statistik Kota Surabaya (2014). "Arus kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat menurut jenis kendaraan melalui Terminal Purabaya 2008-2014". surabayakota.bps.go.id. Diakses tanggal 28 November 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (13 November 2019). "Statistik Sektoral Kota Surabaya Tahun 2019: Arus kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat menurut jenis kendaraan melalui Terminal Purabaya tahun 2010- 2017". surabaya.go.id. hlm. 468–470. Diakses tanggal 28 November 2022.
- ^ "5 Terminal bus terluas di Indonesia". digitalototransport.com. 24 Maret 2022. Diakses tanggal 28 November 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (7 Desember 2020). "Statistik Sektoral Kota Surabaya Tahun 2020: Bab 8 - Transportasi dan Wisata". surabaya.go.id. hlm. 38–47. Diakses tanggal 28 November 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (9 September 2021). "Statistik Sektoral Kota Surabaya Tahun 2021: Bab 8 - Transportasi dan Pariwisata". surabaya.go.id. hlm. 409–414. Diakses tanggal 28 November 2022.
- ^ Moh. Ilham Fathoni; Widorismono; Eli Jumaeli (2021). "Pengembangan sistem informasi manajemen Terminal Purabaya-Surabaya, dalam menunjang pelayanan di era industri 4.0". Politeknik Transportasi Darat Indonesial.
Pranala luar
- (Indonesia) (Inggris) @terminal.surabaya di Instagram
- (Indonesia) @terminal_prby di Twitter
- (Indonesia) Purabaya Bus Terminal di Wordpress
- (Inggris) INDONESIA - 1991 Bali and Surabaya, including Purabaya Bus Station (koleksi Ian N. Lynas) di Flickr.com
- (Inggris) Purabaya Bus Station Gallery di eastjava.com