Liga Utama Inggris

Liga teratas sepak bola Inggris
Revisi sejak 11 November 2021 21.11 oleh 103.247.21.97 (bicara)

Liga Utama Inggris atau Liga Premier Inggris (bahasa Inggris: English Premier League, EPL) adalah liga tertinggi dalam sistem liga sepak bola di Inggris. Kompetisi ini diikuti oleh 20 klub, liga ini menerapkan sistem promosi dan degradasi dengan English Football League (EFL).

Liga Utama Inggris
Premier League
Negara Inggris
KonfederasiUni Sepak Bola Eropa (UEFA)
Dibentuk20 Februari 1992; 32 tahun lalu (1992-02-20)
Jumlah tim20 tim
Tingkat pada piramida1
Degradasi keKejuaraan EFL
Piala domestik
Piala ligaPiala EFL
Piala internasional
Juara bertahan ligaManchester City (gelar ke-5)
(2020–2021)
Klub tersuksesManchester United
(20 gelar)
Penampilan terbanyakGareth Barry (653)
Pencetak gol terbanyakAlan Shearer (260)
Televisi penyiar
Situs webwww.premierleague.com
Liga Utama Inggris 2021–2022

Premier League adalah sebuah perusahaan yang di dalamnya klub peserta liga bertindak sebagai pemegang saham. Musim kompetisi dimainkan dari bulan Agustus hingga Mei, di mana setiap tim bermain 38 pertandingan, dengan 19 pertandingan kandang dan 19 pertandingan tandang.[1]

Kompetisi ini didirikan dengan nama awal FA Premier League (Liga Utama Inggris FA) pada 20 Februari 1992 setelah beberapa klub peserta Divisi Pertama Liga Inggris memutuskan untuk memisahkan diri dari liga tersebut yang telah didirikan pada tahun 1888, dan mengambil keuntungan dari kesepakatan hak siar televisi yang dinilai menguntungkan.[2] Kesepakatan tersebut bernilai 1 miliar poundsterling per musim 2013–2014, di mana Sky dan BT Group menjadi pemegang hak domestik untuk menyiarkan masing-masing 116 dan 38 pertandingan.[3] 22 klub bermain pada musim pertama liga.[4] Liga ini menghasilkan 2,2 miliar poundsterling per tahunnya sebagai hasil dari hak siar domestik dan internasional.[5]

Liga ini menjadi liga olahraga dengan penonton terbanyak di dunia, dengan disiarkan di 212 wilayah ke 643 juta pemirsa di rumah[6] dan memiliki jumlah penonton potensial sebanyak 4,7 miliar.[7][8] Mayoritas stadion terisi penuh hampir mendekati kapasitasnya.[9] Liga Utama Inggris berada pada peringkat kedua dalam koefisien Liga UEFA berdasarkan pencapaian pada kompetisi Eropa dalam lima musim terakhir per 2019, dengan berada di belakang La Liga Spanyol.[10]

49 tim telah bermain sepanjang penyelenggaraan, di mana 47 klub berbasis di Inggris dan 2 klub berasal dari Wales, menjadikan liga ini menjadi kompetisi lintas batas negara. Enam tim telah meraih gelar juara, yakni: Manchester United (20), Chelsea (5), Manchester City (5), Arsenal (3), Blackburn Rovers (1), Leicester City (1) dan Liverpool (1).

Sejarah

Pembentukan

Format kompetisi

Klub peserta

Sebanyak 45 klub telah bermain di Liga Utama Inggris sejak liga ini dibentuk tahun 1992 termasuk untuk musim 2016-17. Sampai musim ini, hanya ada 6 klub yang mampu terus bertahan di Liga Utama. Manchester City pernah terlempar dari kasta tertinggi Liga Inggris dan akhirnya bermain di Divisi Dua.[11] Klub yang bertahan adalah Arsenal, Chelsea, Everton, Liverpool, Manchester United dan Tottenham Hotspur.[12]

Klub lain

Klub Liga saat ini Posisi
di 2018–2019
Musim pertama di
divisi utama
Musim pertama di
Liga Utama Inggris
Musim terbaru di
Liga Utama Inggris
Musim
di divisi
utama
Musim
di Liga
Utama Inggris
Gelar
divisi
utama
Gelar terakhir
di divisi
utama
Barnsley Championship ke-2 di Liga Satu 1997–98 1997–98 1997–98 1 1 0 n/a
Birmingham City Championship ke-17 1894–95 2002–03 2010–11 57 7 0 n/a
Blackburn Roversa, b Championship ke-15 1888–89 1992–93 2011–12 72 18 3 1994–95
Blackpool League One ke-10 1930–31 2010–11 2010–11 28 1 0 n/a
Bolton Wanderersb League One ke-23 di Championship 1888–89 1995–96 2011–12 61 13 0 n/a
Bradford City League Two ke-24 di League One 1908–09 1999–2000 2000–01 12 2 0 n/a
Cardiff Cityc Championship ke-18 di Premier League 1921–22 2013–14 2018–19 17 2 0 n/a
Charlton Athletic Championship ke-3 di League One 1936–37 1998–99 2006–07 27 8 0 n/a
Coventry Citya League One ke-8 1967–68 1992–93 2000–01 34 9 0 n/a
Derby Countyb Championship ke-6 1888–89 1996–97 2007–08 65 7 2 1974–75
Fulham Championship ke-19 di Premier League 1949–50 2001–02 2018–19 26 14 0 n/a
Huddersfield Town Championship ke-20 di Premier League 1920–21 2017–18 2018–19 33 2 3 1925–26
Hull City Championship ke-13 2008–09 2008–09 2016–17 5 5 0 n/a
Ipswich Towna League One ke-24 di Championship 1961–62 1992–93 2001–02 26 5 1 1961–62
Leeds Uniteda Championship ke-3 1924–25 1992–93 2003–04 50 12 3 1991–92
Middlesbrougha Championship ke-7 1902–03 1992–93 2016–17 62 15 0 n/a
Nottingham Foresta Championship ke-9 1892–93 1992–93 1998–99 56 5 1 1977–78
Oldham Athletica League Two ke-14 1910–11 1992–93 1993–94 12 2 0 n/a
Portsmouth League One ke-4 1927–28 2003–04 2009–10 33 7 2 1949–50
Queens Park Rangersa Championship ke-19 1968–69 1992–93 2014–15 23 7 0 n/a
Reading Championship ke-20 2006–07 2006–07 2012–13 3 3 0 n/a
Sheffield Wednesdaya Championship ke-12 1892–93 1992–93 1999–2000 66 8 4 1929–30
Stoke Cityb Championship ke-16 1888–89 2008–09 2017–18 63 10 0 n/a
Sunderland League One ke-5 1890–91 1995–96 2016–17 87 13 6 1935–36
Swansea Cityc Championship ke-10 1981–82 2011–12 2017–18 9 7 0 n/a
Swindon Town League Two ke-13 1993–94 1993–94 1993–94 1 1 0 n/a
West Bromwich Albionb Championship ke-4 1888–89 2002–03 2017–18 79 12 1 1919–20
Wigan Athletic Championship ke-18 2005–06 2005–06 2012–13 8 8 0 n/a
Wimbledona Dibubarkan Dibubarkan (2003–2004) 1892–93 1992–93 1999–2000 14 8 0 n/a

a: Anggota pendiri Liga Utama Inggris
b: Salah satu dari 12 tim asli Football League
c: Klub yang berasal dari Wales

Klub non-Inggris

Skotlandia dan Irlandia

Partisipasi dalam Liga Utama oleh beberapa klub Skotlandia atau Irlandia telah dibahas beberapa kali, namun tidak menghasilkan apa-apa. Gagasan tersebut hampir mencapai kenyataan pada tahun 1998, ketika Wimbledon menerima persetujuan Liga Utama Inggris untuk pindah ke Dublin, Irlandia, tetapi langkah itu dihentikan oleh Asosiasi Sepak Bola Republik Irlandia.[13][14][15][16]

Media juga beberapa kali mendiskusikan pemikiran bahwa dua tim terbesar Skotlandia, Celtic dan Rangers, dapat atau akan tampil pada Liga Utama Inggris, namun tidak berbuah menjadi kenyataan.[17]

Kompetisi internasional

Kompetisi Eropa

Empat tim teratas pada akhir klasemen Liga Utama Inggris lolos ke babak grup Liga Champions UEFA musim berikutnya. Pemenang Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA juga lolos ke babak grup Liga Champions UEFA musim berikutnya. Jika hal ini membuat enam tim Liga Utama Inggris lolos, maka tim yang berada pada posisi keempat di Liga Utama Inggris justru akan bermain pada Liga Eropa UEFA, karena setiap negara dibatasi hanya maksimal 5 tim yang dapat tampil.

Tim yang berada pada peringkat kelima klasemen dalam Liga Utama lolos Inggris ke babak grup Liga Eropa musim berikutnya. Pemenang Piala FA juga lolos ke babak grup Liga Eropa UEFA musim berikutnya, tetapi jika pemenang tersebut juga mengakhiri liga pada lima besar atau telah memenangkan turnamen besar UEFA, tempat ini akan diberikan ke tim peringkat keenam klasemen. Pemenang Piala EFL juga lolos ke babak kualifikasi kedua dalam Liga Eropa UEFA musim berikutnya, tetapi jika pemenang tersebut sudah lolos ke kompetisi UEFA melalui kompetisi lainnya, maka jatah ini akan diberikan ke tim yang berada pada urutan keenam Liga Utama Inggris, atau ketujuh apabila hasil Piala FA juga membuat tim peringkat keenam lolos.[18]

Jumlah tempat yang dialokasikan untuk klub Inggris dalam kompetisi UEFA tergantung pada posisi yang dimiliki suatu negara dalam koefisien negara UEFA, yang dihitung berdasarkan kinerja tim dalam kompetisi UEFA dalam lima tahun sebelumnya. Saat ini peringkat Inggris (dan secara de facto adalah Liga Utama Inggris) berada pada peringkat ke-2 di belakang Spanyol.

Diambil dari peringkat negara 2019 berdasarkan koefisien UEFA[19]
Peringkat
2019
Peringkat
2018
Perubahan Liga 2014–2015 2015–2016 2016–2017 2017–2018 2018–2019 Koefisien Jatah di Liga Champions Jatah di Liga Eropa
BG PO K3 K2 K1 PQ BG PO K3 K2 K1 PQ
1 1 =   Spanyol 20.214 23.928 20.142 19.714 19.571 103.569 4 2 1
2 2 =   Inggris 13.571 14.250 14.928 20.071 22.642 85.462 4 2 1
3 3 =   Italia 19.000 11.500 14.250 17.333 12.642 74.725 4 2 1
4 4 =   Jerman 15.857 16.428 14.571 9.857 15.214 71.927 4 2 1
5 5 =   Prancis 10.916 11.083 14.416 11.500 10.583 58.498 2 1 2 1
6 6 =   Rusia 9.666 11.500 9.200 12.600 7.583 50.549 2 1 1 1 1
7 7 =   Portugal 9.083 10.500 8.083 9.666 10.900 48.232 1 1 1 1 1
8 8 =   Ukraina 10.000 9.800 5.500 8.000 7.800 39.900 1 1 1 1 1
9 9 =   Belgia 9.600 7.400 12.500 2.600 5.600 38.900 1 1 1 1 1
10 10 =   Turki 6.000 6.600 9.700 6.800 5.500 34.600 1 1 1 1 1

Pengecualian dari sistem kelolosan ke kompetisi Eropa yang biasanya dipergunakan terjadi pada tahun 2005, setelah Liverpool memenangkan Liga Champions pada tahun sebelumnya, tetapi tidak lolos ke Liga Champions menurut peringkat akhir klasemen Liga Utama Inggris pada musim itu. UEFA memberikan dispensasi khusus bagi Liverpool untuk masuk ke Liga Champions sehingga Inggris mendapatkan jatah lima tempat.[20] UEFA kemudian membuat peraturan bahwa juara bertahan lolos ke kompetisi tersebut pada musim berikutnya terlepas dari posisi mereka pada liga domestik. Namun, dengan liga yang memiliki empat jatah pada Liga Champions, hal ini berarti bahwa pemenang Liga Champions yang tidak berada pada peringkat empat besar, akan mengambil jatah tim peringkat keempat. Pada waktu itu, tidak ada asosiasi yang dapat memiliki jatah lebih dari empat tim pada Liga Champions.[21] Hal ini terjadi pada tahun 2012 ketika Chelsea berhasil menjuarai Liga Champions pada musim panas tersebut, namun hanya berada pada peringkat keenam klasemen akhir liga Inggris. Chelsea kemudian mengambil jatah Tottenham Hotspur, sehingga Tottenham Hotspur bermain pada Liga Eropa UEFA.[22]

Sejak 2015–2016, pemenang Liga Eropa lolos ke Liga Champions, yang membuat jumlah tim maksimum yang lolos meningkat dari empat menjadi lima.[23] Hal ini berpengaruh di Inggris pada musim 2016–2017 saat Manchester United hanya mampu berada pada peringkat keenam klasemen, namun telah menjuarai Liga Eropa. Dengan demikian, Inggris mendapatkan jatah lima tempat pada 2017–2018.[24] Dalam hal ini, setiap jatah Liga Europa yang kosong tidak diberikan kepada sesama tim Inggris menurut klasemen, sehingga jatah pada Liga Eropa untuk musim selanjutnya akan berkurang. Jika kedua pemenang Liga Champions dan Liga Eropa berasal dari asoasiasi yang sama dan sama-sama tidak berada pada empat besar klasemen, maka tim peringkat keempat akan bermain pada Liga Eropa.

Kompetisi internasional

Antara musim 1992–1993 hingga 2018–2019, klub Liga Utama Inggris memenangkan Liga Champions UEFA sebanyak lima kali (dan tujuh kali menjadi juara kedua), di belakang raihan La Liga Spanyol dengan sebelas kali menjadi juara, setara dengan Serie A Italia, dan unggul atas Bundesliga Jerman dengan tiga kali menjadi juara.[25] Dua klub Liga Utama Inggris telah berhasil menjadi Piala Dunia Antarklub FIFA (awalnya disebut Kejuaraan Dunia Antarklub FIFA), yakni Manchester United pada 2008 dan Liverpool pada 2019,[26] dan dua kali berada pada peringkat kedua (Liverpool pada 2005 dan Chelsea pada 2012),[27][28] di belakang raihan klub La Liga Spanyol dengan tujuh kemenangan,[29] Brasileirão Brasil dengan empat kemenangan,[27][28][30][31] dan imbang dengan Serie A Italia dengan dua kemenangan.[32][33]

Keuangan

Liga Utama Inggris memiliki pendapatan tertinggi dibandingkan semua liga sepak bola di dunia, dengan total pendapatan klub sebesar €2,48 miliar pada 2009–2010.[34][35] Pada 2013–2014, karena peningkatan pendapatan televisi dan pengendalian biaya, Liga Utama Inggris memiliki laba bersih lebih dari £78 juta, melebihi semua liga sepak bola lainnya.[36] Pada tahun 2010, Liga Utama Inggris mendapatkan Penghargaan Ratu untuk Perusahaan (Queen's Awards for Enterprise) dalam kategori Perdagangan Internasional atas kontribusinya yang luar biasa terhadap perdagangan internasional dan nilai yang dibawa untuk sepak bola Inggris dan industri penyiaran Inggris.[37]

Beberapa klub peserta Liga Utama Inggris masuk ke dalam daftar klub sepak bola terkaya di dunia. Laporan yang dirilis Deloitte berjudul "Football Money League" memasukkan tujuh klub Liga Utama Inggris dalam 20 klub teratas untuk musim 2009–2010,[38] dan seluruh 20 klub yang bermain pada Liga Utama Inggris berada pada jajaran 40 tim terbaik secara global pada akhir musim 2013–2014, sebagian besar karena peningkatan pada pendapatan dari siaran.[39] Sejak 2013, liga ini menghasilkan €2,2 miliar per tahun dari hak siar televisi, baik domestik maupun internasional.[5]

Klub peserta Liga secara mendasar telah bersepakat pada Desember 2012 untuk melakukan pengendalian biaya baru secara radikal. Dua proposal yang diajukan terdiri dari aturan tentang impas dan batasan nilai kenaikan gaji yang dapat dibayarkan setiap musim. Dengan kesepakatan televisi baru, momentum tersebut telah tumbuh dalam menemukan cara mencegah mayoritas uang tunai langsung diberikan kepada pemain dan agen.[40]

Pembayaran terpusat untuk musim 2016–2017 berjumlah £2.398.515.773 dari total 20 klub, di mana masing-masing tim menerima biaya partisipasi tetap sebesar £35.301.989 dan pembayaran tambahan dari siaran televisi (£1.016.690 untuk hak secara umum di Inggris untuk sorotan pertandingan, £1.136.083 untuk setiap siaran langsung pertandingan mereka di Inggris, dan £39.090.596 untuk semua hak dari luar negeri), hak komersial (biaya tetap sebesar £4.759.404), dan ukuran nosional "jasa" yang didasarkan pada posisi akhir klasemen liga.[41] Komponen jasa berjumlah £1.941.609 yang dikalikan dengan peringkat akhir klasemen, dihitung dari dasar klasemen (misal, Burnley berada pada peringkat 16 klasemen pada Mei 2017, dan merupakan posisi ke-5 jika dihitung dari bawah, maka mereka menerima 5 × £1.941.609 = £9.708.045).[41]

Sejak 1993 hingga 2016, Liga Utama Inggris memberikan hak sponsor kepada dua perusahaan, yakni Tempat pembuatan bir Carling dan Barclays Bank PLC. Sponsor utama berhak menambahkan namanya di nama liga. Barclays adalah sponsor terakhir, yang mensponsori Liga Utama Inggris dari tahun 2001 hingga 2016 (hingga 2004, kompetisi ditambahkan nama Barclaycard sebelum beralih ke merek perbankan utamanya pada tahun 2004).[42]

Periode Sponsor Judul kompetisi
Bahasa Inggris Bahasa Indonesia
1992–1993 Tanpa sponsor FA Premier League Liga Utama FA
1993–2001 Carling FA Carling Premiership[43] Liga Utama Carling FA
2001–2004 Barclaycard FA Barclaycard Premiership[43] Liga Utama Barclaycard FA
2004–2007 Barclays FA Barclays Premiership Liga Utama Barclays FA
2007–2016 Barclays Premier League[43][44] Liga Utama Barclays
2016– Tanpa sponsor Premier League Liga Utama

Kesepakatan Barclays dengan Liga Utama Inggris berakhir pada akhir musim 2015–2016. FA mengumumkan pada 4 Juni 2015 bahwa mereka tidak akan mengejar kesepakatan sponsor lebih lanjut untuk Liga Uama Inggris, dengan alasan bahwa mereka ingin membangun merek yang "bersih" untuk kompetisi yang lebih sejalan dengan liga olahraga utama di Amerika Serikat.[45]

Selain sebagai sponsor untuk liga itu sendiri, Liga Utama Inggris memiliki sejumlah mitra dan pemasok resmi.[46] Pemasok bola resmi untuk liga adalah Nike yang telah memiliki kontrak sejak musim 2000–2001 ketika mereka mengambil alih dari Mitre.[47] Dengan merek Merlin, Topps memegang lisensi untuk menghasilkan barang koleksi Liga Utama Inggris antara tahun 1994 hingga 2019 termasuk stiker (untuk album stiker mereka) dan kartu dagang (trading card).[48] Diluncurkan pada musim 2007-2008, Topps Match Attax, permainan kartu perdagangan Liga Utama Inggris yang resmi menjadi koleksi anak laki-laki terlaris di Inggris, dan juga merupakan permainan kartu perdagangan olahraga penjualan terlaris di dunia.[48][49] Pada Oktober 2018, Panini mendapatkan lisensi untuk memproduksi barang koleksi mulai musim 2019–2020.[50] Sejak 2017, perusahaan cokelat Cadbury adalah mitra makanan ringan resmi Liga Premier, dan mensponsori penghargaan Sepatu Emas dan Sarung Tangan Emas.[51]

Penyiar

=

Internasional

Liga Utama Inggris menjadi liga sepak bola yang paling banyak ditonton di dunia, dengan disiarkan di 212 wilayah ke 643 juta rumah dan pemirsa TV potensial mencapai 4,7 miliar orang.[7] Bagian dari Liga Utama Inggris yang mengurusi produksi televisi, Premier League Productions, dioperasikan oleh IMG Productions dan memproduksi semua konten untuk mitra televisi internasionalnya.[52]

Liga Utama Inggris sangat populer di Asia, di mana program ini menjadi yang paling banyak didistribusikan.[53] Di Australia, perusahaan telekomunikasi Optus memegang hak eksklusif penyiaran Liga Utama Inggris, di mana mereka menyediakan siaran langsung dan akses daring yang sebelumnya dipegang oleh Fox Sports.[54] Di India, pertandingan disiarkan langsung di STAR Sports. Di Tiongkok, hak siar diberikan kepada Super Sports dalam perjanjian selama enam tahun yang dimulai pada musim 2013–2014.[55]

Pada musim 2019–2020, hak siar di Kanada untuk Liga Utama Inggris dimiliki oleh DAZN, setelah dimiliki bersama oleh Sportsnet dan TSN sejak musim 2013–2014.[56] Di Amerika Serikat, Liga Utama Inggris disiarkan melalui NBC Sports.[57] Pemirsa liga ini memingkat pesat, di mana NBC dan NBCSN rata-rata mencatat 479.000 penonton pada musim 2014–2015, naik 118% dibandingkan musim 2012–2013 ketika masih ditayangkan di Fox Soccer dan ESPN/ESPN2 dengan 220.000 penonton,[58] dan NBC Sports telah mendapatkan sejumlah apresiasi atas liputannya.[58][59][60] NBC Sports melakukan perpanjangan untuk enam tahun pada Liga Utama Inggris musim 2015 sampai musim 2021–2022 dengan kesepakatan senilai $1 miliar (setara dengan £640 juta).[61][62]

Antara musim 1998–1999 hingga musim 2012–2013, RTÉ menyiarkan cuplikan dalam program Premier Soccer Saturday dan terkadang dalam Premier Soccer Sunday. Sejak musim 2004–2005 hingga musim 2006–2007, RTÉ menyiarkan pertandingan langsung pada 15 Saturday sore hari, di mana masing-masing pertandingan disebut Premiership Live. Liga Inggris disiarkan oleh SuperSport di seluruh Afrika Sub-Sahara.

Jarak dengan liga kasta lain

Terdapat kesenjangan yang meningkat antara Liga Utama Inggris dengan English Football League. Sejak berpisah dengan Football League, banyak klub mapan pada Liga Utama Inggris telah membuat kesenjangan dengan rekan-rekan mereka di liga yang lebih rendah. Perbedaan terbesar antara mereka adalah dalam hal hak siar televisi pada liga,[63] banyak tim yang baru mendapatkan promosi merasa sulit untuk menghindari degradasi pada musim pertama mereka di Liga Utama Inggris. Di setiap musim kecuali pada 2001–2002, 2011–2012, dan 2017–2018, setidaknya satu pendatang baru Liga Utama Inggris terdegradasi kembali ke English Football League. Pada musim 1997–1998, ketiga klub yang baru saja mendapat promosi, langsung terdegradasi pada akhir musim.[64]

Liga Utama Inggris mendistribusikan sebagian dari pendapatan televisi kepada klub-klub yang terdegradasi dari liga dalam bentuk "pembayaran parasut". Dimulai pada musim 2013–2014, pembayaran ini mencapai lebih dari £60 juta selama empat musim.[65] Klub Liga Utama Inggris secara proporsional menerima pendapatan pembayaran terpusat sebesar 2,4 miliar poundsterling pada musim 2016–2017, dengan tambahan 343 juta poundsterling dalam rangka solidaritas Liga Utama Inggris kepada klub EFL.[41] Meskipun dirancang untuk membantu tim dalam menyesuaikan diri dengan hilangnya pendapatan televisi (rata-rata tim Liga Premier menerima £41 juta[66] sementara rata-rata klub Kejuaraan EFL hanya menerima £2 juta),[67] kritikus berpendapat bahwa pembayaran sejenis ini sebenarnya memperluas kesenjangan antara tim yang telah mencapai Liga Premier dan yang belum,[68] yang mengarah pada kemunculan tim yang "bouncing back" segera setelah terdegradasi. Beberapa klub yang tidak berhasil promosi ke Liga Utama Inggris, masalah keuangan, termasuk dalam beberapa kasus, administrasi atau bahkan likuidasi telah menjadi hal yang menghantui klub. Degradasi ke liga yang lebih rendah lagi, terjadi pada beberapa klub yang tidak mampu mengatasi kesenjangan.[69][70]

Stadion

Per musim 2017–2018, pertandingan Liga Utama Inggris telah dimainkan di 58 stadion sejak pembentukannya.[71] Tragedi Hillsborough pada tahun 1989 dan Laporan Taylor setelahnya memberikan rekomendasi bahwa tempat penonton yang berdiri harus dihapuskan. Oleh karena itu, semua stadion di Liga Premier adalah stadion berkursi.[72][73] Sejak pembentukan Liga Utama Inggris, lapangan sepak bola di Inggris telah mengalami peningkatan dalam hal kapasitas dan fasilitas secara konstan, di mana beberapa klub pindah ke stadion yang baru dibangun.[74] Sembilan stadion yang sempat menyelenggarakan pertandingan Liga Utama Inggris kini telah dihancurkan. Stadion untuk musim 2017–2018 menunjukkan perbedaan mencolok dalam hal kapasitas. Misalnya, Stadion Wembley, markas sementara Tottenham Hotspur, memiliki kapasitas 90.000 sementara Dean Court, markas Bournemouth, hanya memiliki kapasitas 11.360.[75][76] Total gabungan kapasitas stadion Liga Utama Inggris musim 2017–2018 adalah 806.033 dengan kapasitas rata-rata 40.302.[75]

Kehadiran pendukung di stadion adalah sumber pendapatan reguler yang signifikan bagi klub-klub Liga Utama Inggris.[77] Untuk musim 2016–2017, rata-rata kehadiran pendukung mencapai 35.838 dengan total kehadiran 13.618.596.[78] Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebanyak 14.712 dari kehadiran rata-rata 21.126 yang tercatat pada musim pertama kompetisi ini.[79] Namun, selama musim 1992–1993, kapasitas sebagian besar stadion berkurang ketika klub mengganti teras yang biasa dipergunakan penonton untuk berdiri, dengan kursi sesuai dengan tenggat waktu pada musim 1994–1995 dari Laporan Taylor.[80][81] Rekor atas kehadiran rata-rata penonton terjadi pada musim 2007–2008 dengan catatan 36.144.[82] Rekor ini kemudian dikalahkan oleh musim 2013–2014 yang mencatatkan kehadiran rata-rata 36.695 penonton dengan total kehadiran di bawah 14 juta, yang menjadi rata-rata tertinggi di liga divisi tertinggi Inggris sejak 1950.[83] Pada musim 2018–2019, jumlah rata-rata penonton Liga Utama Inggris mencapai 38.181 per pertandingan,[84] kedua tertinggi setelah Bundesliga di Jerman dengan catatan 43.500 penonton per pertandingan,[85] dengan jumlah total penonton sepanjang seluruh pertandingan liga tertinggi dari negara apapun, dengan jumlah 14.508.981.[84]

Manajer

Manajer dalam Liga Utama Inggris terlibat dalam menjalankan keseharian tim, termasuk latihan, seleksi tim, dan pembelian pemain. Pengaruh mereka dalam klub dapat berbeda satu dibanding lainnya dan terkait dengan kepemilikan klub, serta hubungan manajer dengan penggemar.[86] Manajer wajib memiliki Lisensi Pro UEFA yang merupakan kualifikasi akhir dalam pelatihan, dan menyelesaikan Lisensi UEFA 'B' dan 'A'.[87] Lisensi UEFA Pro diperlukan oleh setiap individu yang ingin mengelola klub Liga Utama Inggris secara permanen (misalnya lebih dari 12 pekan yang merupakan waktu yang diberikan kepada manajer sementara yang tidak berkualifikasi untuk bekerja).[88] Penunjukkan manajer sementara berfungsi untuk mengisi kelowongan antara manajer yang baru meninggalkan klub dan manajer baru yang akan datang. Beberapa manajer sementara kemudian menjadi manajer tetap setelah menunjukkan kinerja yang baik selama menjadi manajer sementara, antara lain manajer Portsmouth Paul Hart dan manajer Tottenham Hotspur, David Pleat.

Arsène Wenger menjadi manajer yang paling lama bertugas, dengan menangani Arsenal dalam Liga Inggris sejak 1996 hingga pensiun pada akhir musim 2017–2018, dan memegang rekor sebagai manajer dengan pertandingan paling banyak di Liga Inggris dengan 828 pertandingan yang seluruhnya dilakukan bersama Arsenal. Dia memecahkan rekor yang dibuat oleh Sir Alex Ferguson, yang menangani 810 pertandingan Manchester United sejak pendirian Liga Utama Inggris hingga pensiun pada akhir musim 2012–2013. Ferguson sendiri telah berada di MU sejak November 1986, yakni lima musim Liga Divisi Satu Football Eague dan 21 musim pertama Liga Inggris.[89]

Selama musim 2019–2020, 6 manajer telah dipecat per 28 Desember: Javi Gracia dan Quique Sánchez Flores dari Watford, Mauricio Pochettino dari Tottenham Hotspur, Unai Emery dari Arsenal, Marco Silva dari Everton, dan Manuel Pellegrini dari West Ham United. Terdapat beberapa penelitian mengenai alasan dan efek dari pemecatan manajer. Penelitian yang paling terkenal dilakukan oleh Profesor Sue Bridgewater dari Universitas Liverpool dan Dr. Bas ter Weel dari Universitas Amsterdam, yang melakukan dua studi terpisah dalam rangka mencoba menjelaskan statistik terkait pemecatan manajer. Penelitian Bridgewater menemukan bahwa klub umumnya memecat seorang manajer setelah klub kehilangan rata-rata satu poin per pertandingan.[90]

 
Bekas manajer Manchester United Sir Alex Ferguson menjadi manajer terlama dan tersukses dalam sejarah Liga Inggris.
Manajer pemenang
Manajer Klub Jumlah Tahun
  Alex Ferguson Manchester United 13 1992–1993, 1993–1994, 1995–1996, 1996–1997, 1998–1999, 1999–2000,
2000–2001, 2002–2003, 2006–2007, 2007–2008, 2008–2009, 2010–2011, 2012–2013
  Arsène Wenger Arsenal 3 1997–1998, 2001–2002, 2003–2004
  José Mourinho Chelsea 2004–2005, 2005–2006, 2014–2015
  Pep Guardiola Manchester City 2 2017–2018, 2018–2019, 2020-2021
  Kenny Dalglish Blackburn Rovers 1 1994–1995
  Carlo Ancelotti Chelsea 2009–2010
  Roberto Mancini Manchester City 2011–2012
  Manuel Pellegrini Manchester City 2013–2014
  Claudio Ranieri Leicester City 2015–2016
  Antonio Conte Chelsea 2016–2017
  Jürgen Klopp Liverpool 2019–2020
Manajer terkini
WN Manajer Klub Ditunjuk Durasi
  Howe, EddieEddie Howe Bournemouth 02012-10-1212 Oktober 2012 12 tahun, 4 hari
  Dyche, SeanSean Dyche Burnley 02012-10-3030 Oktober 2012 11 tahun, 352 hari
  Klopp, JurgenJürgen Klopp Liverpool 02015-10-088 Oktober 2015 9 tahun, 8 hari
  Wilder, ChrisChris Wilder Sheffield United 02016-05-1212 Mei 2016 8 tahun, 157 hari
  Guardiola, PepPep Guardiola Manchester City 02016-07-011 Juli 2016 8 tahun, 107 hari
  Farke, DanielDaniel Farke Norwich City 02017-05-2525 Mei 2017 7 tahun, 144 hari
  Bruno Lage Wolverhampton Wanderers 9 Juni 2021 3 tahun, 99 hari
  Hodgson, RoyRoy Hodgson Crystal Palace 02017-09-1212 September 2017 7 tahun, 34 hari
  Smith, DeanDean Smith Aston Villa 02018-10-1010 Oktober 2018 6 tahun, 6 hari
  Hasenhuttl, RalphRalph Hasenhüttl Southampton 02018-12-055 Desember 2018 5 tahun, 316 hari
  Solskjaer, Ole GunnarOle Gunnar Solskjær Manchester United 02018-12-1919 Desember 2018 5 tahun, 302 hari
  Rodgers, BrendanBrendan Rodgers Leicester City 02019-02-2626 Februari 2019 5 tahun, 233 hari
  Potter, GrahamGraham Potter Brighton & Hove Albion 02019-05-2020 Mei 2019 5 tahun, 149 hari
  Lampard, FrankFrank Lampard Chelsea 02019-07-044 Juli 2019 5 tahun, 104 hari
  Bruce, SteveSteve Bruce Newcastle United 02019-07-1717 Juli 2019 5 tahun, 91 hari
  Espirito Santo, NunoNuno Espírito Santo Tottenham Hotspur 02019-11-2020 November 2019 3 tahun, 108 hari
  Pearson, NigelNigel Pearson Watford 02019-12-066 Desember 2019 4 tahun, 315 hari
  Arteta, MikelMikel Arteta Arsenal 02019-12-2020 Desember 2019 4 tahun, 301 hari
  Ancelotti, CarloCarlo Ancelotti Everton 02019-12-2121 Desember 2019 4 tahun, 300 hari
  Moyes, DavidDavid Moyes West Ham United 02019-12-2929 Desember 2019 4 tahun, 292 hari

Pemain

Penampilan

Penampilan terbanyak
Per. Pemain Tampil
1   Gareth Barry 653
2   Ryan Giggs 632
3   Frank Lampard 609
4   David James 572
5   James Milner 538
6   Gary Speed 535
7   Emile Heskey 516
8   Mark Schwarzer 514
9   Jamie Carragher 508
10   Phil Neville 505
Per 27 Juli 2020.[91]
Cetak miring: pemain masih bermain dalam sepak bola profesional.
Cetak tebal: pemain masih bermain pada Liga Utama.

Pemain asing dan aturan transfer

Pada awal Liga Utama Inggris pada musim 1992–1993, hanya 11 pemain yang masuk dalam daftar susunan pemain pada awal pertandingan (starting lineup) dalam putaran pertama pertandingan yang berasal dari luar Inggris atau Irlandia.[92] Pada 2000–2001, jumlah pemain asing yang berpartisipasi pada Liga Utama Inggris mencapai 36% dari total pemain. Pada musim 2004–2005, jumlah tersebut meningkat menjadi 45%. Pada 26 Desember 1999, Chelsea menjadi tim Liga Utama pertama yang menurunkan susunan pemain yang tidak mencantumkan satupun pemain Inggris,[93] dan pada 14 Februari 2005, Arsenal adalah klub pertama yang menurunkan daftar 16 pemain yang seluruhnya diisi pemain asing.[94] Pada tahun 2009, kurang dari 40% pemain pada Liga Utama Inggris adalah pemain lokal.[95] Pada Februari 2020, pemain dari 117 kebangsaan yang berbeda telah bermain dalam Liga Utama, di mana pemain dari 101 kebangsaan telah mencetak gol.[96]

Menanggapi kekhawatiran bahwa klub akan semakin banyak menggunakan jasa pemain asing alih-alih pemain muda Inggris, pada tahun 1999, Home Office memperketat aturan dalam memberikan izin kerja kepada pemain dari negara di luar Uni Eropa.[97] Seorang pemain dari negara non-anggota Uni Eropa yang mengajukan izin, harus telah bermain untuk negaranya dalam minimal 75 persen pertandingan kelas 'A' dan dipilih dalam seleksi dalam dua tahun terakhir, dan negaranya harus berada setidaknya pada peringkat 70 Peringkat Dunia FIFA dalam dua tahun terakhir. Jika seorang pemain tidak memenuhi kriteria tersebut, klub yang ingin menjalin kontrak dengan pemain itu dapat saja mengajukan banding.[98]

Pemain hanya dapat ditransfer selama periode transfer yang ditetapkan oleh The Football Association. Dua periode transfer berlangsung sejak hari terakhir musim hingga 31 Agustus dan sejak 31 Desember hingga 31 Januari. Registrasi pemain tidak dapat dipertukarkan di luar periode ini kecuali di bawah lisensi khusus dari FA, yang umumnya diberikan hanya pada saat keadaan darurat.[99] Pada musim 2010–2011, Liga Utama Inggris memperkenalkan aturan baru yang mewajibkan setiap klub untuk mendaftarkan skuat yang maksimal terdiri atas 25 orang pemain berusia di atas 21 tahun, di mana daftar tersebut hanya dapat diubah pada periode transer atau dalam keadaan luar biasa.[100][101] Hal ini bertujuan untuk memungkinkan pemberlakuan aturan "yang dikembangkan sendiri" (home grown), di mana Liga Utama juga mulai tahun 2010 mewajibkan setidaknya 8 dari 25 orang pemain tersebut merupakan pemain yang berkembang di daerah tersebut ("home-grown players").[100]

Gaji pemain

Tidak ada batasan gaji tim atau individu dalam Liga Utama Inggris. Sebagai hasil dari transaksi televisi yang semakin menguntungkan, gaji pemain naik tajam setelah pembentukan Liga Utama Inggris saat gaji rata-rata pemain adalah 75.000 pound sterling per tahun.[102] Pada musim 2018–19, gaji tahunan rata-rata mencapai £2,99 juta.

Total gaji pemain yang dibayarkan oleh 20 klub Liga Utama Inggris pada musim 2018–19 adalah £1,62 miliar, lebih tinggi dibandingkan liga lain di Eropa, seperti La Liga (£1,05 miliar), Serie A (£0,83 miliar), Bundesliga (£0,72 miliar), dan Ligue 1 (£0,54 miliar). Klub dengan upah rata-rata tertinggi adalah Manchester United dengan £6,5 juta. Nilai ini lebih rendah dibandingkan dengan tim dengan gaji tertinggi, seperti di Spanyol (Barcelona £10,5 juta) dan Italia (Juventus £6,7 juta), namun lebih tinggi dari Jerman (Bayern Munchen £6,4 juta) dan Prancis (Paris Saint Germain £6,1 juta).

Rasio gaji antara tim dengan total gaji terendah dibandingkan dengan yang tertinggi pada Liga Utama Inggris ialah 1 berbanding 6,82. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan liga lainnya di Eropa, yakni Serie A (1 berbanding 16), La Liga (1 berbanding 19,1), Bundesliga (1 berbanding 20,5), dan Ligue 1 (1 berbanding 26,6). Karena selisih yang rendah antar gaji tim dalam Liga Utama Inggris, liga ini dianggap sebagai yang lebih kompetitif dibandingkan liga divisi tertinggi di negara Eropa lainnya.[103]

Rerata gaji menurut klub pada musim 2018–2019
Per. Klub Rerata gaji
1 Manchester United £6.534.654
2 Manchester City £5.993.000
3 Chelsea £5.020.004
4 Liverpool £4.862.963
5 Arsenal £4.853.130
Per. Klub Rerata gaji
6 Tottenham £3.515.778
7 Everton £3.252.690
8 West Ham £3.189.333
9 Crystal Palace £2.757.000
10 Leicester £2.710.710
Per. Klub Rerata gaji
11 Southampton £2.669.333
12 Bournemouth £1.989.520
13 Watford £1.775.172
14 Wolves £1.757.600
15 Fulham £1.727.440
Per. Klub Rerata gaji
16 Brighton £1.695.040
17 Newcastle £1.650.133
18 Burnley £1.603.197
19 Huddersfield £1.238.000
20 Cardiff £957.471

Biaya transfer pemain

Rekor biaya transfer untuk seorang pemain Liga Utama telah meningkat secara stabil selama masa kompetisi. Sebelum dimulainya musim Liga Utama Inggris pertama Alan Shearer menjadi pemain Inggris pertama yang memakan biaya transfer lebih dari £3 juta.[104] Rekor tersebut terus meningkat dan Philippe Coutinho kini menjadi pemain dengan transfer yang melibatkan klub Liga Utama Inggris pada nilai £106 juta. Biaya transfer terbesar yang dibayar klub Liga Inggris adalah £89 juta untuk mendapatkan Paul Pogba.

Biaya transfer tertinggi yang dibayarkan oleh klub Liga Utama Inggris
Per. Pemain Gaji (minimum) Tahun Transfer Referensi
1   Paul Pogba £89 juta[a] 2016   Juventus   Manchester United [105][106][107][108]
2   Harry Maguire £80 juta 2019   Leicester City   Manchester United [109][110]
3   Romelu Lukaku £75 juta[b] 2017   Everton   Manchester United [111][112][113][114]
  Virgil van Dijk £75 juta 2018   Southampton   Liverpool [115]
5   Nicolas Pépé £72 juta 2019   Lille   Arsenal [116]
6   Kepa Arrizabalaga £71,6 juta 2018   Athletic Bilbao   Chelsea [117]
7   Rodri £63 juta 2019   Atlético Madrid   Manchester City [118]
8   Riyad Mahrez £60 juta 2018   Leicester City   Manchester City [119]
9   Ángel Di María £59,7 juta 2014   Real Madrid   Manchester United [120][121]
10   Álvaro Morata £58 juta[c] 2017   Real Madrid   Chelsea [122][123]
  Christian Pulisic £58 juta 2019   Borussia Dortmund   Chelsea [124]
Keterangan

  1. ^ Dengan tambahan €5 juta sebagai bonus.
  2. ^ Dengan tambahan £15 juta sebagai bonus.
  3. ^ Dengan tambahan £12 juta sebagai bonus.
Biaya transfer tertinggi yang diterima oleh klub Liga Utama Inggris
Per. Pemain Gaji (minimum) Tahun Transfer Referensi
1   Philippe Coutinho £106 juta[a] 2018   Liverpool   Barcelona [125]
2   Eden Hazard £89 juta 2019   Chelsea   Real Madrid [126]
3   Gareth Bale £86 juta 2013   Tottenham Hotspur   Real Madrid [127][128][129][130]
4   Cristiano Ronaldo £80 juta 2009   Manchester United   Real Madrid [131][132][133]
  Harry Maguire £80 juta 2019   Leicester City   Manchester United [109][110]
6   Romelu Lukaku £75 juta 2017   Everton   Manchester United [111][112][113][114]
  Luis Suárez £75 juta 2014   Liverpool   Barcelona [134][135]
  Virgil van Dijk £75 juta 2018   Southampton   Liverpool [115]
9   Romelu Lukaku £74 juta 2019   Manchester United   Inter Milan [136]
10   Riyad Mahrez £60 juta 2018   Leicester City   Manchester City [119]
Keterangan

  1. ^ Dengan tambahan €40 million sebagai bonus, menurut laporan.

Pencetak gol terbanyak

 
Alan Shearer adalah pencetak gol terbanyak dalam sejarah Liga Utama Inggris.
Per 19 Februari 2020.[137]
Per. Pemain Tahun Gol Tampil Rasio
1   Shearer, AlanAlan Shearer 1992–2006 260 441 0.59
2   Rooney, WayneWayne Rooney 2002–2018 208 491 0.42
3   Cole, AndyAndy Cole 1992–2008 187 414 0.45
4   Aguero, SergioSergio Agüero 2011– 180 259 0.69
5   Lampard, FrankFrank Lampard 1995–2015 177 609 0.29
6   Henry, ThierryThierry Henry 1999–2007, 2012 175 258 0.68
7   Fowler, RobbieRobbie Fowler 1993–2009 163 379 0.43
8   Defoe, JermainJermain Defoe 2001–2003, 2004–2014, 2015–2019 162 496 0.33
9   Owen, MichaelMichael Owen 1996–2004, 2005–13 150 326 0.46
10   Ferdinand, LesLes Ferdinand 1992–2005 149 351 0.42

Cetak miring: pemain masih bermain dalam sepak bola profesional.
Cetak tebal: pemain masih bermain pada Liga Utama.

Penghargaan Sepatu Emas diberikan kepada pencetak gol terbanyak Liga Utama Inggris pada akhir setiap musim. Mantan penyerang Blackburn Rovers dan Newcastle United Alan Shearer memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dengan catatan 260 gol.[138] 28 pemain telah mencetak 100 gol atau lebih.[139] Sejak musim Liga Utama Inggris yang pertama, 14 pemain dari 10 klub telah memenangkan atau berbagi gelar pencetak gol terbanyak.[140] Thierry Henry memenangkan gelar keempatnya dengan mencetak 27 gol pada musim 2005–2006. Andrew Cole (Newcastle United) dan Alan Shearer (Blackburn Rovers) memegang rekor untuk gol terbanyak dalam satu musim, dengan raihan 34 gol.[141] Pemain Manchester United Ryan Giggs memegang rekor sebagai pencetak gol dalam musim berturut-turut, setelah mencetak 21 gol pada musim pertama liga.[142]

Penghargaan

Penghargaan pemain dan manajer

Selain trofi yang diberikan kepada klub dan juga medali bagi individu dari klub yang menjuarai suatu musim, Liga Inggris juga mengeluarkan beberapa penghargaan sepanjang musim. Pemain terbaik pertandingan (man of the match) diberikan kepada pemain yang memiliki efek positif terbesar dalam suatu pertandingan. Terdapat juga penghargaan lain yang diberikan setiap bulannya, yang diberikan kepada manajer dan pemain, serta pemilihan gol terbaik.[143] Penghargaan tersebut juga diberikan setiap tahun, yakni bagi manajer,[144] pemain,[145] dan gol terbaik sepanjang musim.

Penghargaan Sepatu Emas diberikan kepada pencetak gol terbanyak setiap musim. Penghargaan juga diberikan kepada pemian yang membuat umpan gol terbanyak, yang disebut sebagai playmaker.[146] Penghargaan Sarung Tangan Emas diberikan kepada penjaga gawang yang tidak kemasukan terpanjang.[147]

Sejak musim 2017–2018, para pemain juga menerima penghargaan jika telah tampil dalam 100 pertandingan dan setiap abad setelahnya. Penghargaan juga dibeikan untuk pemain yang telah mencetak 50 gol dan kelipatannya. Setiap pemain yang telah meraih capaian ini akan menerima kotak yang berisi medali khusus dan plakat sebagai bentuk apresiasi atas pencapaian tersebut.[148]

Penghargaan 20 Musim

Pada 2012, Liga Utama Inggris merayakan dekade keduanya dengan menggelar Penghargaan 20 Musim:[149]

Lihat juga

Pranala luar

  1. ^ "When will goal-line technology be introduced?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Jul 2013. 
  2. ^ "United (versus Liverpool) Nations". The Observer. 6 Januari 2002. Diakses tanggal 8 Agustus 2006. 
  3. ^ Gibson, Owen (13 Juni 2012). "Premier League lands £3bn deal". The Guardian. Diakses tanggal 14 Juni 2012. 
  4. ^ "premierleague history". Diakses tanggal 2 Agustus 2012. 
  5. ^ a b "Top Soccer Leagues Get 25% Rise in TV Rights Sales, Report Says". Bloomberg. Diakses pada 4 Agustus 2014
  6. ^ "The World's Most Watched League". Premier League. PremierLeague.com. 16 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-08-04. Diakses tanggal 2 Agustus 2012. 
  7. ^ a b "History and time are key to power of football, says Premier League chief". The Times. 3 Juli 2013. Diakses tanggal 3 Juli 2013. 
  8. ^ "Playing the game: The soft power of sport". British Council. Diakses tanggal 9 Oktober 2018. 
  9. ^ Chard, Henry. "Your ground's too big for you! Which stadiums were closest to capacity in England last season?". Sky Sports. Diakses tanggal 30 Januari 2016. 
  10. ^ uefa.com (31 Juli 2018). "Member associations - Country coefficients – UEFA.com". 
  11. ^ "didyouknow". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-18. Diakses tanggal 2020-04-18. 
  12. ^ "It's official – Tottenham have the worst defence in Premier League history". Daily Mail. 14 November 2007. Diakses tanggal 1 Desember 2007. 
  13. ^ Hammam 2000, hlm. 3
  14. ^ Bose, Mihir (16 Agustus 2001). "Hammam cast in villain's role as Dons seek happy ending". The Daily Telegraph. London: Telegraph Media Group. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-04-21. Diakses tanggal 31 Oktober 2009. 
  15. ^ "Hammam meets grass-roots on whistle-stop tour". Irish Independent. 23 Januari 1998. Diakses tanggal 13 Juni 2013. 
  16. ^ Quinn, Philip (10 Juni 1998). "'Dublin Dons on way' Hammam". Irish Independent. Diakses tanggal 13 Juni 2013. 
  17. ^ Ziegler, Martyn; Esplin, Ronnie (10 April 2013). "Celtic and Rangers will join European super league, says Scotland manager Gordon Strachan". The Daily Telegraph. London: Telegraph Media Group. Diakses tanggal 21 Mei 2013. 
  18. ^ "Premier League clubs' UEFA qualification explained". Premier League. 4 Mei 2018. Diakses tanggal 6 November 2018. 
  19. ^ "Country Coefficients 2017/18". UEFA.com. 
  20. ^ "Liverpool get in Champions League". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 10 Juni 2005. Diakses tanggal 11 Desember 2007. 
  21. ^ "EXCO approves new coefficient system". UEFA. 20 Mei 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 Mei 2008. Diakses tanggal 12 September 2010. 
  22. ^ "Jubilant Chelsea parade Champions League trophy". CNN International. 21 Mei 2012. Diakses tanggal 11 Januari 2013. 
  23. ^ "Added bonus for UEFA Europa League winners". UEFA.org. Union of European Football Associations. 24 Mei 2013. 
  24. ^ "Europa League win earns Manchester United a Champions League spot". UEFA.com. Union of European Football Associations. 24 Mei 2017. Diakses tanggal 11 Januari 2020. 
  25. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama ChampionsFinals
  26. ^ "Red Devils rule in Japan". Fédération Internationale de Football Association. 21 Desember 2008. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  27. ^ a b "Sao Paulo FC – Liverpool FC". Fédération Internationale de Football Association. 18 Desember 2005. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  28. ^ a b "Guerrero the hero as Corinthians crowned". Fédération Internationale de Football Association. 16 Desember 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-06. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  29. ^ "Real Madrid presented with the FIFA World Champions Badge". Fédération Internationale de Football Association. 16 Desember 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-29. Diakses tanggal 28 Juni 2018. 
  30. ^ "Corinthians – Vasco da Gama". Fédération Internationale de Football Association. 14 Januari 2000. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  31. ^ "Sport Clube Internacional – FC Barcelona". Fédération Internationale de Football Association. 17 Desember 2006. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  32. ^ "Boca Juniors – AC Milan". Fédération Internationale de Football Association. 16 Desember 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-06. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  33. ^ "Internazionale on top of the world". Fédération Internationale de Football Association. 18 Desember 2010. Diakses tanggal 6 Maret 2013. 
  34. ^ "Premier League wages keep on rising, Deloitte says". BBC News. British Broadcasting Corporation. 9 Juni 2011. Diakses tanggal 13 Agustus 2012. 
  35. ^ "English Premier League generates highest revenue, German Bundesliga most profitable". The Observer. Guardian News and Media. 10 Juni 2010. Diakses tanggal 20 September 2010. 
  36. ^ Jakeman, Mike (25 Maret 2015). "Unbelievably, the Premier League is becoming profitable". Quartz (publication). Diakses tanggal 25 Maret 2015. 
  37. ^ "Prestigious Award for Premier League". Premier League. 21 April 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 April 2010. Diakses tanggal 21 April 2010. 
  38. ^ "Top 20 clubs Deloitte Football Money League 2011". Deloitte. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 November 2012. Diakses tanggal 22 Januari 2013. 
  39. ^ "Deloitte Football Money League 18th Edition" (PDF). January 2015. hlm. 3. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 22 Januari 2015. Diakses tanggal 14 November 2015. 
  40. ^ Austin, Simon (18 Desember 2012). "Premier League clubs agree new cost controls". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 8 Juli 2013. 
  41. ^ a b c "Premier League value of central payments to Clubs". Premier League. 1 Juni 2017. Diakses tanggal 6 Juni 2017. 
  42. ^ "Barclays nets Premier League deal". BBC News. BBC. 27 September 2006. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  43. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama premsitehistory
  44. ^ "Barclays renews Premier sponsorship". premierleague.com. Premier League. 23 Oktober 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 Oktober 2009. Diakses tanggal 23 Oktober 2009. 
  45. ^ "Premier League closes door on title sponsorship from 2016 to 2017 season". ESPN FC. Press Association. Diakses tanggal 7 Juni 2015. 
  46. ^ "Partners". premierleague.com. Premier League. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2010. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  47. ^ Northcroft, Jonathan (4 Oktober 2009). "The Premier League's goal rush". The Sunday Times. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  48. ^ a b "Topps". Premier League.com. Diakses tanggal 5 Oktober 2018. 
  49. ^ "Impressive sales figures show Topps Match Attax to be an immediate hit". Talking Retail.com. Diakses tanggal 6 Oktober 2018. 
  50. ^ "Panini lands worldwide Premier League card, sticker exclusive starting in 2019–20". Beckett News. Diakses tanggal 29 September 2019. 
  51. ^ "Cadbury and Premier League enter partnership". PremierLeague.com. 24 Januari 2017. Diakses tanggal 5 Juni 2019. 
  52. ^ Flanagan, Chris (19 Januari 2016). "Inside Premier League Productions: the company you know nothing about servicing 730m homes every matchday". FourFourTwo. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-08-10. Diakses tanggal 9 Agustus 2018. 
  53. ^ "ESPN-Star extends pact with FA Premier League". Business Line. 21 Maret 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 September 2007. Diakses tanggal 9 Agustus 2006. 
  54. ^ Siracusa, Claire (3 November 2015). "Optus snatches English Premier League rights from Fox Sports in Australia". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 14 Januari 2017. 
  55. ^ "Super Sports Media Group acquires Premier League rights in China". PremierLeague.com. London. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 Agustus 2014. Diakses tanggal 17 Agustus 2014. 
  56. ^ "Streaming service DAZN makes English Premier League broadcast deal official". The Globe and Mail. Diakses tanggal 2019-06-11. 
  57. ^ "English Premier League gets a big American stage on NBC". The Washington Post. Diakses tanggal 17 Agustus 2014. 
  58. ^ a b Paulsen (28 Mei 2015). "Premier League Viewership Up in Year Two on NBC". Sports Media Watch. Diakses tanggal 12 Agustus 2015. 
  59. ^ Yoder, Matt (11 Agustus 2015). "NBC AND THE ENGLISH PREMIER LEAGUE WILL CONTINUE THE BEST MARRIAGE IN SPORTS MEDIA". Awful Announcing. Diakses tanggal 12 Agustus 2015. 
  60. ^ Rashid, Saad (28 Juli 2015). "NBC Sports deserves new Premier League rights deal". World Soccer Talk. Diakses tanggal 12 Agustus 2015. 
  61. ^ "NBC retains Premier League rights until 2021–22 season". ESPN FC. 10 Agustus 2015. Diakses tanggal 12 Agustus 2015. 
  62. ^ Sandomir, Richard (10 Agustus 2015). "NBC Retains Rights to Premier League in Six-Year Deal". The New York Times. Diakses tanggal 13 Agustus 2015. 
  63. ^ Conn, David (10 Mei 2006). "Rich clubs forced to give up a sliver of the TV pie". The Guardian. Diakses tanggal 8 Agustus 2006. 
  64. ^ Brewin, John (4 Juli 2005). "1997/98 – Season Review". Soccernet. ESPN. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-12-23. Diakses tanggal 29 November 2007. 
  65. ^ "Premier League's relegated clubs to receive £60m boost". BBC Sport. 16 April 2013. 
  66. ^ "Championship clubs to lose out as Premier League parachute and solidarity payments cut". Gazette Live. Diakses tanggal 20 November 2019. 
  67. ^ "Richard Scudamore takes big stick to Championship over parachute money". The Guardian. 16 Mei 2013. 
  68. ^ James, Stuart (5 Agustus 2006). "Why clubs may risk millions for riches at the end of the rainbow". The Guardian. Diakses tanggal 13 Agustus 2006. 
  69. ^ Bailey, Ben; Whyte, Patrick (19 Maret 2009). "Premier League casualties – clubs that have struggled since relegation". Evening Standard. Daily Mail & General Trust. Diarsipkan dari versi asli tanggal 22 Maret 2009. Diakses tanggal 7 April 2009. 
  70. ^ "Down again: Leicester's relegation horror". The Daily Telegraph. 5 Mei 2008. Diakses tanggal 7 April 2009. 
  71. ^ "What's new this season: Stadiums". Premier League. 4 Agustus 2017. Diakses tanggal 28 Desember 2017. 
  72. ^ Fox, Norman (18 April 1999). "Football: Fayed's race against time". The Independent. Diakses tanggal 14 September 2010. 
  73. ^ Slater, Matt (14 Maret 2007). "Call grows for return of terraces". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 28 Mei 2009. 
  74. ^ Whyatt, Chris (3 Januari 2008). "Match-going mood killers?". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 15 September 2010. 
  75. ^ a b Prince-Wright, Joe (8 Agustus 2017). "Where are all 20 Premier League teams located?". NBC Sports. Diakses tanggal 28 Desember 2017. 
  76. ^ "Premier League Handbook: Season 2017/18" (PDF). Premier League. hlm. 4. Diakses tanggal 28 Desember 2017. 
  77. ^ Buraimo, Babatunde; Simmons, Rob (2006). "Market size and attendance in English Premier League football" (PDF). Lancaster University Management School Working Paper. Lancaster University Management School. 2006/003. Diakses tanggal 4 Januari 2018. 
  78. ^ "Premier League Handbook: Season 2017/18" (PDF). Premier League. hlm. 593. Diakses tanggal 28 Desember 2017. 
  79. ^ "Football Stats Results for 1992–1993 Premiership". football.co.uk. DigitalSportsGroup. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 Januari 2007. Diakses tanggal 10 Agustus 2006. 
  80. ^ "Fact Sheet 2: Football Stadia After Taylor". University of Leicester. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 Juni 2006. Diakses tanggal 10 Agustus 2006. 
  81. ^ "Shifting stands". Soccernet. ESPN. 27 Juli 2005. Diakses tanggal 10 Agustus 2006. 
  82. ^ "United Kingdom: Deloitte Annual Review Of Football Finance Highlights". Deloitte Sports Business Group. Mondaq. 4 Juni 2008. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  83. ^ "English clubs exploiting fan loyalty says supporters group". Reuters. Diakses tanggal 20 November 2019. 
  84. ^ a b "English Premier League Performance Stats - 2018-19". global.espn.com. Diakses tanggal 16 Agustus 2018. 
  85. ^ "Bundesliga Statistics: 2014/2015". ESPN FC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Januari 2016. Diakses tanggal 18 Januari 2018. 
  86. ^ Kelly, Seamus; Harris, John (2010). "Managers, directors and trust in professional football". Sport in Society: Cultures, Commerce, Media, Politics. 13 (3): 489–502. doi:10.1080/17430431003588150. 
  87. ^ White, Duncan (5 Desember 2005). "The Knowledge". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 13 Oktober 2010. [pranala nonaktif permanen]
  88. ^ Hughes, Matt; Samuel, Martin (22 September 2007). "Avram Grant's job under threat from lack of Uefa licence". The Times. Diakses tanggal 8 November 2010. 
  89. ^ "Longest serving managers". League Managers Association. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Februari 2015. Diakses tanggal 14 September 2010. 
  90. ^ "Soccernomics: Does sacking the manager actually make a difference?". FourFourTwo (dalam bahasa Inggris). 13 Maret 2016. Diakses tanggal 14 Desember 2017. 
  91. ^ "Barclays Premier League Statistics". Premier League. Diakses tanggal 20 Februari 2018. 
  92. ^ Atkinson, Ron (23 Agustus 2002). "England need to stem the foreign tide". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Juli 2012. Diakses tanggal 10 Agustus 2006. 
  93. ^ Ingle, Sean (12 Juni 2001). "Phil Neal: King of Europe?". The Guardian. Diakses tanggal 10 Agustus 2006. 
  94. ^ "Wenger backs non-English line-up". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 14 Februari 2005. Diakses tanggal 10 Agustus 2006. 
  95. ^ Williams, Ollie (17 Agustus 2009). "Where the Premier League's players come from". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. Diakses tanggal 3 Oktober 2010. 
  96. ^ "Samatta adds Tanzania to Premier League nations". Premier League. Diakses tanggal 1 Februari 2020. 
  97. ^ "New Work Permit Criteria for Football Players Announced". Department for Education and Employment. HM Government. 2 Juli 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 September 2007. Diakses tanggal 1 Juli 2007. 
  98. ^ "Work permit arrangements for football players". Home Office. HM Government. Diarsipkan dari versi asli tanggal 26 September 2006. Diakses tanggal 1 Juli 2007. 
  99. ^ "Premier League rules" (PDF). Premier League. 2010. hlm. 150. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 6 Maret 2009. Diakses tanggal 7 September 2010. 
  100. ^ a b "Home Grown Player rules". Premier League. 16 Juli 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 Agustus 2010. Diakses tanggal 5 Agustus 2010. 
  101. ^ "New Premier League squad rules explained". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 27 Juli 2010. Diakses tanggal 5 Agustus 2010. 
  102. ^ "Forty factors fuelling football inflation". The Guardian. 31 Juli 2003. Diakses tanggal 8 Agustus 2006. 
  103. ^ "Global Sports Salaries Survey 2018". Sporting Intelligence. 27 November 2018. Diakses tanggal 27 November 2018. 
  104. ^ "From £250,000 to £29.1m". The Observer. 5 Maret 2006. Diakses tanggal 2 Desember 2007. 
  105. ^ "Official: Pogba signs for Man Utd for €105m". Football Italia. 8 Agustus 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-12. Diakses tanggal 8 Agustus 2016. 
  106. ^ "United Sign Pogba". Official Manchester United Website. Diakses tanggal 8 Agustus 2016. 
  107. ^ "Paul Pogba: Manchester United re-sign France midfielder for world-record £89m". BBC Sport. 8 Agustus 2016. Diakses tanggal 8 Agustus 2016. 
  108. ^ Rej, Arindam (8 Agustus 2016). "Paul Pogba completes record transfer to Manchester United from Juventus". ESPN. Diakses tanggal 8 Agustus 2016. 
  109. ^ a b "Harry Maguire: Man Utd sign Leicester defender for world record £80m". BBC Sport. Diakses tanggal 5 Agustus 2019. 
  110. ^ a b "Transferts : Harry Maguire, le défenseur le plus cher de l'histoire, à Manchester United pour six ans". L'Equipe. Diakses tanggal 5 Agustus 2019. 
  111. ^ a b "Romelu Lukaku: Man Utd sign Everton striker for initial £75m on five year deal". BBC Sport. 10 Juli 2017. 
  112. ^ a b "United Sign Romelu Lukaku". Official Manchester United Website. Diakses tanggal 10 Juli 2017. 
  113. ^ a b "Romelu Lukaku signs for Man United to complete switch from Everton". ESPN. 10 Juli 2017. Diakses tanggal 10 Juli 2017. 
  114. ^ a b Ducker, James (10 Juli 2017). "Romelu Lukaku completes Manchester United move in deal that could reach world record £90m". The Daily Telegraph. Diakses tanggal 10 Juli 2017. 
  115. ^ a b "Virgil van Dijk: Liverpool to sign Southampton defender for world record £75m". BBC Sport. BBC.com. Diakses tanggal 28 Desember 2017. 
  116. ^ "Nicolas Pepe: Arsenal sign Lille winger for club record fee". BBC Sport. 1 Agustus 2019. Diakses tanggal 3 Agustus 2019. 
  117. ^ "Kepa arrives at Chelsea". Chelsea F.C. 8 Agustus 2018. Diakses tanggal 8 Agustus 2018. 
  118. ^ "Rodri: Manchester City pay £62.8m release clause for Atletico Madrid's Spain midfielder". BBC Sport. 3 Juli 2019. Diakses tanggal 6 Juli 2019. 
  119. ^ a b Jamie Jackson (10 Juli 2018). "Manchester City seal £60m deal for Leicester's Riyad Mahrez" (Siaran pers). The Guardian. 
  120. ^ Jackson, Jamie (26 Agustus 2014). "Ángel di María completes record £59.7m move to Manchester United". The Guardian. Diakses tanggal 2 September 2014. 
  121. ^ Delaney, Miguel (24 Agustus 2014). "Man United agree Angel Di Maria fee". ESPN. Diakses tanggal 29 Mei 2016. 
  122. ^ "Morata is a Blue". chelseafc.com. 21 Juli 2017. Diakses tanggal 22 Juli 2017. 
  123. ^ "Chelsea agree £58m initial fee for Alvaro Morata". The Telegraph. 21 Juli 2017. 
  124. ^ "Christian Pulisic: Chelsea sign Borussia Dortmund forward for £58m". BBC Sport (British Broadcasting Corporation). 2 Januari 2019. Diakses tanggal 2 Januari 2019. 
  125. ^ "Philippe Coutinho: Liverpool agree £142m deal with Barcelona for Brazil midfielder". BBC Sport. British Broadcasting Corporation. 6 Januari 2018. Diakses tanggal 6 Januari 2018. 
  126. ^ "Eden Hazars transfer deal agreed". 7 Juni 2019. 
  127. ^ "Gareth Bale contract leak sparks panic at Real Madrid – and agent's fury". The Telegraph (21 Januari 2016). 21 Januari 2016. 
  128. ^ "Spurs accept £85m Bale bid". BBC Sport. 1 Agustus 2013. Diakses tanggal 2 September 2013. 
  129. ^ "Real Madrid Sign Midfielder Gareth Bale For World-Record $132 Million". CBS News New York. 2 September 2013. Diakses tanggal 2 September 2013. 
  130. ^ "Bale transfer fee revealed". FIFA.com. 15 Oktober 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-10-15. Diakses tanggal 15 Oktober 2013. 
  131. ^ "Man Utd accept £80m Ronaldo bid". BBC Sport. 11 Juni 2009. Diakses tanggal 2 September 2014. 
  132. ^ Ogden, Mark (11 Juni 2009). "Cristiano Ronaldo transfer: Real Madrid agree £80 million fee with Manchester United". The Daily Telegraph. London. Diakses tanggal 5 November 2010. 
  133. ^ "Ronaldo agrees six-year Real deal". BBC Sport. 26 Juni 2009. Diakses tanggal 27 Juni 2009. 
  134. ^ "Luis Suarez: Liverpool & Barcelona agree £75m deal for striker". BBC Sport. 11 Juli 2014. Diakses tanggal 11 Juli 2014. 
  135. ^ Whaling, James (28 Maret 2016). "Luis Suarez's Barcelona transfer fee "revealed as £65m" – £10m LESS than his Liverpool release clause". Mirror. Diakses tanggal 29 Agustus 2016. 
  136. ^ "Lukaku: Inter Milan sign Belgium striker from Manchester United for £74m". BBC Sport. 8 Agustus 2019. Diakses tanggal 8 Agustus 2019. 
  137. ^ "Premier League player stats". Premier League. Diakses tanggal 11 November 2018. 
  138. ^ Whooley, Declan (23 Desember 2013). "Will Luis Suarez break the Premier League goal scoring record this season?". Irish Independent. Diakses tanggal 15 Agustus 2014. 
  139. ^ "Players by Statistic". Premier League. Diakses tanggal 20 Agustus 2013. 
  140. ^ "Torres wins Barclays Golden Boot landmark". Premier League. 26 November 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Juni 2010. Diakses tanggal 11 September 2010. 
  141. ^ "Premier League records". football.co.uk. DigitalSportsGroup. 24 Maret 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Desember 2009. Diakses tanggal 13 September 2010. 
  142. ^ "Ryan Giggs goal makes him only person to score in all PL seasons trivia". SportBusiness. SBG Companies Ltd. Diakses tanggal 21 November 2009. 
  143. ^ "Season review 2009/10". Premier League. 13 Mei 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2010. Diakses tanggal 15 September 2010. 
  144. ^ Neale, Richard (7 Mei 2010). "Tottenham Hotspur's Sir Harry Redknapp is Premier League manager of season". The Times. Diakses tanggal 15 September 2010. 
  145. ^ "Rooney named Barclays Player of the Season". The Independent. 10 Mei 2010. Diakses tanggal 7 Agustus 2011. 
  146. ^ "New Premier League player award announced". Premier League. 18 April 2018. Diakses tanggal 16 Mei 2018. 
  147. ^ "Chelsea scoop hat-trick of Barclays awards". Premier League. 13 Mei 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2010. Diakses tanggal 15 September 2010. 
  148. ^ "Premier League Milestones celebrate players' success". Premier League. 24 April 2018. Diakses tanggal 16 Mei 2018. 
  149. ^ "20 Seasons Awards: The Winners". premierleague.com. Premier League. 15 Mei 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 Mei 2012. Diakses tanggal 15 Mei 2012.