Bus kota di Surabaya
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Mujionomaruf (Kontrib • Log) 963 hari 39 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Kota Surabaya memiliki sejumlah layanan angkutan umum berupa bus kota reguler milik Perum DAMRI dan beberapa perusahaan otobus swasta, yang diatur sesuai izin trayek oleh dinas perhubungan setempat. Layanan tersebut telah beroperasi jauh sebelum layanan Suroboyo Bus dan Trans Semanggi Suroboyo hadir di kota ini. Layanan bus kota pertama kali diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada 20 Juli 1975, menggantikan fungsi angkutan trem sebagai angkutan perkotaan utama kala itu. Sampai tahun 2017, populasi bus kota dengan berbagai macam sasis (kerangka) dan bodi mencapai 274 unit yang tersebar pada 20 trayek berbeda. Awal dekade tahun 2010-an, populasi bus kota semakin menurun seiring dengan banyaknya unit yang sudah tidak laik dan mulai munculnya berbagai layanan angkutan daring di kota ini. Awal tahun 2022, terdapat 13 perusahaan otobus (PO) sebagai operator yang menyediakan layanan bus kota pada 2 trayek ekonomi, 2 trayek patas dan 3 trayek patas AC. Trayek-trayek tersebut menghubungkan Terminal Purabaya atau Terminal Larangan di selatan kota dengan beberapa prasarana angkutan umum di utara kota seperti Terminal Bratang, Jembatan Merah Plaza (JMP), Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Terminal Tambak Osowilangon.
Didirikan | 20 Juli 1975 |
---|---|
Pendiri | Pemkot Surabaya dan operator Perum DAMRI (pelopor) |
Mulai beroperasi | 06.00–17.00 WIB |
Wilayah layanan | Surabaya dan Sidoarjo |
Kelas | ekonomi, patas dan patas AC |
Rute terpendek | 9,5 km |
Rute terpanjang | 36 km |
Penumpang harian | 5.411.727 (2014)[1] |
Jenis bahan bakar | solar |
Operator | multi-operator |
Rute perjalanan
Sampai awal tahun 2022, terdapat 13 perusahaan otobus yang beroperasi pada 7 trayek aktif dan padat penumpang. Rincian kelas ketujuh trayek bus tersebut terdiri dari 2 trayek ekonomi, 2 trayek patas dan 3 trayek patas AC.[2] Ketujuh trayek tersebut menghubungkan ujung selatan kota seperti Terminal Purabaya dan/atau Terminal Larangan dengan ujung utara kota seperti Terminal Bratang, Jembatan Merah Plaza (JMP), Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Terminal Tambak Osowilangon.[3][4][5] Seluruh unit bus efektif beroperasi mulai pukul 06.00–17.00 WIB dengan waktu tunggu (headway) minimal 25 menit dari setiap terminal dan titik pemberhentian. Berikut merupakan rute lintasan dan jangkauan trayek bus kota yang berlaku saat ini.[6][7][8][info 1][info 2]
- D: Purabaya – Bratang [info 3]
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Ahmad Yani – Jalan Raya Jemursari – Jalan Raya Prapen – Jalan Raya Nginden – Jalan Raya Manyar – Terminal Bratang
Kembali: Terminal Bratang – Jalan Bratang Jaya – Jalan Barata Jaya XIX – Jalan Barata Jaya XVII – Jalan Raya Nginden – Kembali dengan rute yang sama. - F: Purabaya – JMP (via Diponegoro)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Ahmad Yani – Jalan Wonokromo – Terminal Joyoboyo – Jalan Diponegoro – Jalan Pasar Kembang – Jalan Arjuno – Jalan Semarang – Stasiun Pasar Turi – Jalan Raden Saleh – Jalan Bubutan – Jalan Indrapura – Jalan Rajawali – JMP
Kembali: JMP – Jalan Jembatan Merah – Jalan Veteran – Jalan Pahlawan – Jalan Gemblongan – Jalan Siola – Jalan Praban – Jalan Bubutan – Kembali dengan rute yang sama. - P3/PAC3: Sidoarjo – JMP (via Tol)
Berangkat: Terminal Larangan – Jalan Sunandar Priyo Sudarmo – Stasiun Sidoarjo – Jalan Diponegoro – Jalan Pahlawan – GOR Delta – Masuk Tol Sidoarjo, keluar Tol Dupak – Pasar Loak – Jalan Dupak Rukun – Jalan Dupak – PGS – Jalan Tembaan – Jalan Bubutan – Jalan Indrapura – Jalan Rajawali – JMP
Kembali: JMP – Jalan Jembatan Merah – Jalan Veteran – Jalan Pahlawan – Jalan Tembaan – PGS – Jalan Dupak – Jalan Dupak Rukun – Masuk Tol Dupak Keluar Tol Sidoarjo – GOR Delta – Jalan Pahlawan – Jalan Gajahmada – Jalan Mojopahit – RSUD Sidoarjo – Jalan Gatot Subroto – Jalan Sunandar Priyo Sudarmo – Terminal Larangan - PAC4: Purabaya – Tanjung Perak (via Tol)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Raya Geluran – Masuk Tol Waru, keluar Tol Dupak – Pasar Loak – Jalan Dupak Rukun – Jalan Demak – Jalan Gresik – Jalan Ikan Dorang – Jalan Ikan Kakap – Jalan Perak Barat – Jalan Perak Timur – Jalan Prapat Kurung Utara – Jalan Kalimas Baru – Halte Ujung Baru
Kembali: Halte Ujung Baru – Jalan Kalimas Baru – Jalan Prapat Kurung Selatan – Jalan Perak Timur – Jalan Gresik – Kembali dengan rute yang sama. - P5: Purabaya – JMP (via Tol)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Raya Geluran – Masuk Tol Waru, keluar Tol Dupak – Pasar Loak – Jalan Dupak Rukun – Jalan Dupak – PGS – Jalan Tembaan – Jalan Bubutan – Jalan Indrapura – Jalan Rajawali – JMP
Kembali: JMP – Jalan Jembatan Merah – Jalan Veteran – Jalan Pahlawan – Jalan Tembaan – Kembali dengan rute yang sama. - PAC8: Purabaya – Tambak Osowilangon (via Tol)
Berangkat: Terminal Purabaya – Jalan Letjen Sutoyo – Jalan Raya Waru – Jalan Raya Geluran – Masuk Tol Waru, keluar Tol Tandes – Jalan Margomulyo – Jalan Greges – Jalan Tambak Langon – Jalan Tambak Osowilangon – Terminal Tambak Osowilangon
Kembali: Kembali dengan rute yang sama.
Sistem pembayaran layanan
Sistem pembayaran layanan bus kota di Surabaya sebagian besar masih menggunakan sistem konvensional, yaitu pembayaran dengan uang tunai secara langsung kepada kondektur di atas bus.[9][10] Perum DAMRI juga pernah menerapkan sistem karcis, yaitu pembayaran dilakukan dengan membayarkan uang tunai kepada kondektur yang kemudian ditukar dengan karcis sebagai bukti pembayaran. Jenis tarif layanan yang diberlakukan merupakan tarif tetap, yang berarti bahwa besaran tarif diberlakukan sama baik untuk jarak dekat maupun jauh. Besaran tarif layanan bus kota pada seluruh trayek diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Surabaya Nomor 76 Tahun 2014.[11][12] Kendala dari beberapa faktor seperti maraknya angkutan daring, kenaikan harga bahan bakar, penurunan jumlah penumpang harian, dan efek pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) serta pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) membuat seluruh operator mulai menyesuaikan besaran tarif layanan beberapa kali.[13][14][info 4]
Sejarah dan perkembangan
Bus pengumpan trem
Layanan bus kota sudah hadir di Surabaya sebagai bus pengumpan atau penjemput penumpang trem milik perusahaan Oost-Java Stoomtram Maatschappij (OJS) sejak tahun 1889. Unit bus banyak ditempatkan di beberapa prasarana pemberhentian trem seperti Stasiun Wonokromo Kota, Willemplein dan Ujung. Seiring dengan meredupnya masa keemasan trem, Pemkot mulai menghentikan seluruh operasional trem pada tahun 1969. Hasilnya, bus pengumpan trem berubah status menjadi moda transportasi umum utama di kota ini.[15][16][17][18][19][20]
Bus kota pelopor Perum DAMRI
Selepas dari berhentinya operasional trem, Pemkot mulai melakukan proyek pendirian dan pengadaan layanan bus kota yang terikat pada trayek tetap, dengan bekerjasama dengan operator pelopor Perum DAMRI. Layanan bus kota oleh Perum DAMRI ini resmi diluncurkan pada 20 Juli 1975 dengan jumlah 20 unit bus Robur. Seiring dengan meningkatnya minat masyarakat, Perum DAMRI mulai menambah jumlah bus sebanyak 50 unit pada tahun 1976 dan 92 unit pada tahun 1978. Per tahun 1979, tercatat 5 rute bus kota beroperasi di Surabaya, antara lain sebagai berikut.[21][22][23][24]
- Joyoboyo – Jembatan Merah (via Darmo)
- Joyoboyo – Jembatan Merah (via Kupang)
- Joyoboyo – Tanjung Perak
- Kutisari – Jalan Demak
- Aloha – Jembatan Merah.
Sampai 1982, rute bus kota bertambah menjadi 9 dengan dilayani sejumlah 168 unit bus. Empat rute baru tersebut antara lain sebagai berikut.[21][22][23][24]
- Kutisari – Karang Menjangan
- Jalan Demak – Karang Menjangan
- Aloha – Tugu Pahlawan (via Darmo)
- Aloha – Tugu Pahlawan (via Kupang).
Bus tingkat
Tahun 1981, Perum DAMRI meluncurkan 5 trayek bus tingkat. Menyusul 1982, Perum DAMRI menambah 2 trayek bus tingkat dan 1 trayek bus patas. Tahun 1983, Perum DAMRI kembali meluncurkan 3 jalur trayek baru. Pada tahun 1989, bus tingkat berhenti beroperasi dan trayeknya diganti dengan bus biasa.[21][22][23][24]
Bus RMB
Salah satu bentuk peningkatan pelayanan bus kota dari operator Perum DAMRI pada awal dekade tahun 2000-an adalah dengan pengoperasian bus rute metode baru (RMB). Perbedaan mendasar bus RMB dengan bus lainnya adalah terdapatnya berbagai pembenahan dan perbaikan kualitas pelayanan seperti penambahan fasilitas interior, sistem keamanan, kapasitas jumlah penumpang, jadwal keberangkatan, jarak antar keberangkatan (headway), titik pemberhentian (halte), metode pembayaran, kompetensi awak kru hingga sistem penggajian. Bus RMB ini dirancang sebagai proyek percontohan untuk perbaikan kualitas pada trayek-trayek yang lain. Bus RMB ini merupakan awal dari pengembangan bus kota dengan fasilitas pendingin udara (AC), sehingga nantinya unit-unit bus ini lebih dikenal sebagai bus kota patas AC.[25][26]
Bus patas AC
Per 5 Juli 2007, Perum DAMRI mulai melakukan peremajaan unit bus kota kelas patas secara bertahap menggunakan unit kelas patas dengan fasilitas pendingin udara (AC) dan pintu otomatis. Tahap awal dilakukan dengan meremajakan 20 unit bus kota trayek P1 jurusan Purabaya – Tanjung Perak via Darmo dengan bus kota trayek PAC1. Menyusul pada 3 April 2012, 10 unit bus kota trayek P8 jurusan Purabaya – Tambak Osowilangon via Tol mulai diremajakan dengan menggunakan bus kota trayek PAC8.[27][28]
Bus wanita
Per 30 April 2012, Pemkot bekerjasama dengan Perum DAMRI mulai mengoperasikan layanan bus kota khusus wanita atau disebut bus wanita. Layanan tersebut bertujuan meminimalisir terjadinya kasus pelecehan seksual dan tindak kriminal terhadap kaum wanita di dalam angkutan umum. Jumlah unit yang disediakan oleh Perum DAMRI untuk layanan tersebut sebanyak 13 unit bus besar. Per 2 Juli 2012, 6 unit bus wanita mulai beroperasi dengan menggunakan trayek P1 jurusan Purabaya – Tanjung Perak via Darmo. Rendahnya okupansi penumpang membuat jumlah bus yang beroperasi terus dikurangi. Hingga 13 Juli 2012, hanya 4 unit bus wanita yang beroperasi. Operasional yang tidak efektif serta tidak adanya umpan balik berupa evaluasi dan rencana jangka panjang dari Pemkot membuat layanan ini perlahan mulai berhenti beroperasi. Unit bus wanita mulai difungsikan kembali sebagai bus kota reguler dengan mengangkut penumpang berbagai gender.[29][30][31][32][33]
BRT Trans Sidoarjo
Perum DAMRI bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo meresmikan layanan Trans Sidoarjo (sebagai bagian dari pengembangan angkutan aglomerasi Trans Gerbang Kertasusila) dengan jumlah total 30 unit bus besar berdesain dek tinggi (highdeck) bantuan dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia pada 21 September 2015. Trans Sidoarjo merupakan sistem transportasi berbasis bus rapid transit (BRT) menggunakan bus cepat, murah dan ber-AC pada kawasan di seputar Sidoarjo. Rute Trans Sidoarjo menghubungkan Terminal Purabaya dengan Terminal Porong via Tol, Terminal Larangan dan Tanggulangin. Rendahnya okupansi penumpang membuat Perum DAMRI merugi, sehingga secara bertahap mengurangi jumlah unit bus yang beroperasi hingga tersisa 10 unit. Sejak PPKM akibat pandemi covid-19, Trans Sidoarjo berhenti beroperasi. Saat ini, seluruh unit bus Trans Sidoarjo dialihfungsikan pada trayek bus kota trayek P4 rute Purabaya – Tanjung Perak via Tol.[34][35][36][37][38][info 5]
Operator dan trayek
Operator
Operator layanan bus kota di Surabaya terdiri dari operator BUMN dan operator swasta. Operator BUMN merujuk pada unit angkutan bus kota (UABK) Perum DAMRI cabang Surabaya, sedangkan operator swasta merujuk pada unit kerjasama operasional (KSO) dan konsorsium dari beberapa perusahaan otobus lokal di Jawa Timur, yang unitnya dikaryakan untuk divisi bus kota. Beberapa operator swasta yang melayani bus kota di Surabaya antara lain sebagai berikut. [39][40][41]
- Grup PT Akas Kisara Barokah
• PO Akas II NR
• PO Dua Putra
• PO Robana - PO Arjuna Muda (nonaktif)
- Grup PT Dharma Lautan Utama (DLU)
• PO Dharmamarga Ekatama (DME)
• PO Estraa Mandiri Prima
• PO Roda Kota (Rodta)
• PO Arjuna Sakti (nonaktif) - PO Indrapura 88
- PO Jaya Utama (nonaktif)
- PO Ladju II
- PO Mandala Surabaya (nonaktif)
- PO Mandiri Putra Baruna (MPB)
- Grup PT Restu Malang
• PO Restu Surabaya (nonaktif)
• PO Pemudi (nonaktif) - PO Sabar Indah
- PO Sari Indah (Grup PT Madjoe Muda Mandiri)
Perum DAMRI merupakan satu-satunya perusahaan otobus (PO) yang menerapkan sistem gaji tetap bagi kru bus kota di Surabaya, baik pengemudi maupun kondektur.[42][43] Selain Perum DAMRI, seluruh PO lainnya menerapkan sistem setoran dan bagi hasil bagi kru bus kota. Kru mendapat penghasilannya berdasarkan pada jumlah uang yang harus disetorkan kepada perusahaan. Setelah jumlah uang yang dihasilkan dikurangi dengan uang setoran, sisanya dibagi kepada kru.[44][45][46]
Daftar trayek
Pemkot mulai melakukan penambahan dan penyesuaian trayek bus kota pada periode tahun 1991–1993. Penyesuaian trayek tersebut dilakukan pasca dioperasikannya beberapa prasarana transportasi publik baru di kota ini seperti Terminal Purabaya, Terminal Tambak Osowilangon, Jalan Raya Ahmad Yani dan Jalan Tol Surabaya–Gresik. Berikut merupakan rincian 32 trayek bus kota yang pernah beroperasi ataupun masih aktif di Surabaya pada periode tahun 1991–sekarang.[47][48][49]
No | Kode trayek |
Rute jangkauan trayek (PP) | Jarak (km) |
---|---|---|---|
Ekonomi (tidak lewat tol kota) | |||
1 | A2 | Purabaya – Ngagel – Semut | 16 |
2 | B | Purabaya – Demak – Tanjung Perak | 22 |
3 | C | Purabaya – Darmo – Tanjung Perak | 21 |
4 | D | Purabaya – Bratang | 9,5 |
5 | E | Purabaya – Darmo – Tambak Osowilangon | 26 |
6 | E1 | Purabaya – Joyoboyo | 8 |
7 | E2 | Purabaya – Darmo – JMP – Semut | 17 |
8 | F | Purabaya – Diponegoro – Tambak Osowilangon | 25 |
9 | F1 | Purabaya – Diponegoro – JMP – Diponegoro – Purabaya | 17 |
10 | G | Purabaya – Sepanjang – Darmo Permai | 17 |
11 | H | Kutisari – Ngagel – Demak | 19 |
12 | L | Ujung Baru – JMP – Tambak Osowilangon | 18 |
Patas (tidak lewat tol kota) | |||
13 | P1 | Purabaya – Darmo – Tanjung Perak | 21 |
14 | P2 | Purabaya – Darmo – Jalan Gresik – Tambak Osowilangon | 26 |
15 | P11 | Purabaya – Bratang | 9,5 |
Patas (lewat 1 pintu tol kota) | |||
16 | P4 | Purabaya – Tol Waru – Demak – Tanjung Perak | 26 |
17 | P5 | Purabaya – Tol Waru – JMP – Semut | 24 |
18 | P6 | Purabaya – Diponegoro – Demak – Tol Tandes – Tambak Osowilangon | 24 |
Patas (lewat 2 pintu tol kota) | |||
19 | P3 | Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Dupak – JMP – Semut | 36 |
20 | P7 | Purabaya – Tol Satelit – Tol Tandes – Tambak Osowilangon | 27 |
21 | P8 | Purabaya – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon | 26 |
22 | P9 | Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon | 31 |
Patas AC | |||
23 | PAC1 | Purabaya – Darmo – Tanjung Perak | 21 |
24 | PAC2 | Purabaya – Darmo – Jalan Gresik – Tambak Osowilangon | 26 |
25 | PAC3 | Sidoarjo – Tol Sidoarjo – Tol Waru – Dupak – JMP – Semut | 36 |
26 | PAC4 | Purabaya – Tol Waru – Demak – Tanjung Perak | 26 |
27 | PAC5 | Purabaya – Tol Waru – JMP – Semut | 24 |
28 | PAC6 | Purabaya – Diponegoro – Demak – Tol Tandes – Tambak Osowilangon | 24 |
29 | PAC8 | Purabaya – Tol Waru – Tol Tandes – Tambak Osowilangon | 26 |
Lain-lain | |||
30 | CAD | Cadangan | - |
31 | JND | Purabaya – Tol Waru – Juanda | 17 |
32 | KAMAL | Kamal – Bangkalan – Burneh | 24 |
Statistik
Berdasarkan statistik data dari dishub setempat, terdapat penurunan jumlah izin trayek bus kota dalam kurun waktu antara tahun 2009–2017. Jumlah total izin trayek bus kota pada tahun 2009 sebanyak 426 unit yang tersebar pada 22 trayek aktif, sedangkan total izin trayek bus kota pada tahun 2017 mengalami penurunan hingga 36%, dengan rincian terdapat 274 unit tersebar pada 20 trayek aktif.[40][50]
No | Kode trayek |
Kelas | Lintasan via– | Jumlah izin trayek bus | |
---|---|---|---|---|---|
2009 | 2017 | ||||
1 | Purabaya – Bratang | ||||
D | ekonomi | Jemursari | 28 | 15 | |
2 | Purabaya – Joyoboyo | ||||
E1 | ekonomi | Ahmad Yani | 28 | 16 | |
3 | Purabaya – JMP | ||||
F1 | ekonomi | Diponegoro | 14 | 9 | |
4 | Purabaya – Darmo Permai | ||||
G | ekonomi | Sepanjang | 8 | 0 | |
5 | Purabaya – Semut | ||||
A2 | ekonomi | Ngagel | 19 | 6 | |
E2 | ekonomi | Darmo–JMP | 8 | 4 | |
P5 | patas | Tol–JMP | 24 | 23 | |
PAC5 | patas AC | Tol–JMP | 8 | 5 | |
6 | Purabaya – Tanjung Perak | ||||
C | ekonomi | Darmo | 28 | 1 | |
P1 | patas | Darmo | 53 | 23 | |
P4 | patas | Tol | 21 | 30 | |
PAC1 | patas AC | Darmo | 13 | 44 | |
PAC4 | patas AC | Tol | 0 | 3 | |
7 | Ujung Baru – Tambak Osowilangon | ||||
L | ekonomi | JMP | 14 | 0 | |
8 | Purabaya – Tambak Osowilangon | ||||
E | ekonomi | Darmo | 14 | 3 | |
F | ekonomi | Diponegoro | 42 | 25 | |
P2 | patas | Darmo | 12 | 9 | |
P6 | patas | Diponegoro | 19 | 13 | |
P7 | patas | Joyoboyo–Tol | 4 | 1 | |
P8 | patas | Tol | 18 | 13 | |
PAC2 | patas AC | Darmo | 3 | 0 | |
PAC6 | patas AC | Diponegoro | 3 | 2 | |
PAC8 | patas AC | Tol | 2 | 13 | |
9 | Bus cadangan | ||||
Cadangan bus patas | 26 | 8 | |||
Cadangan bus ekonomi | 17 | 8 | |||
Jumlah total | 426 | 274 | |||
Catatan: Data tidak termasuk jumlah bus kota trayek P3/PAC3. |
Sebaran operator trayek aktif
Per tahun 2022, terdapat 13 perusahaan otobus sebagai operator penyedia layanan bus kota. Berikut adalah tabel sebaran operator pada trayek bus kota di Surabaya.[40][47][48][50]
Operator layanan | Sebaran unit bus milik perusahaan otobus | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
No | Perusahaan otobus | D | F | P3 | PAC3 | PAC4 | P5 | PAC8 |
1 | Perum DAMRI | √ | √ | √ | ||||
2 | PO Akas II NR | √ | √ | √ | ||||
3 | PO Dharmamarga Ekatama (DME) | √ | √ | |||||
4 | PO Dua Putra | √ | √ | √ | ||||
5 | PO Estraa Mandiri Prima | √ | √ | √ | √ | |||
6 | PO Indrapura 88 | √ | √ | √ | ||||
7 | PO Ladju II | √ | √ | √ | ||||
8 | PO Mandala | √ | ||||||
9 | PO Mandiri Putra Baruna (MPB) | √ | √ | |||||
10 | PO Robana | √ | √ | |||||
11 | PO Roda Kota (Rodta) | √ | √ | |||||
12 | PO Sabar Indah | √ | ||||||
13 | PO Sari Indah | √ |
Spesifikasi unit bus
Unit milik Perum DAMRI
Perum DAMRI merupakan operator Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang rutin melakukan peremajaan bus kota dibandingkan dengan operator swasta. Sebelum tahun 2007, seluruh unit bus kota milik Perum DAMRI merupakan bus tanpa AC. Unit yang dioperasikan kala itu didominasi oleh bus bersasis Mercedes-Benz seri O325 dan bodi Volgren atau Starion. Sejak Juli 2007, seluruh unit tersebut mulai dipurnatugaskan seiring dengan usia bus mencapai lebih dari 25 tahun.[51][52][53]
Secara bertahap seluruh unit mulai digantikan dengan bus AC bersasis Mercedes-Benz seri OH-1521 dan bodi Rahayu Sentosa Celcius. Sejak pertengahan tahun 2018, unit mulai diremajakan kembali menggunakan bus bersasis Hino seri RK8/R260 dan bodi Laksana Discovery. Unit tersebut merupakan bus bantuan teknis Kemenhub tahun anggaran 2014, yang sebelumnya dioperasikan sebagai angkutan BRT Trans Sidoarjo.[54][55]
Unit milik operator swasta
Berbeda dengan Perum DAMRI, hampir seluruh operator swasta menggunakan unit bus besar tanpa AC berkapasitas maksimal 60 penumpang dengan konfigurasi kursi 3-2. Sasis dan bodi yang digunakan merupakan bawaan dari eks unit bus antarkota milik operator ataupun hasil membeli bus bekas/tua dari perusahaan otobus lain. Kombinasi rombakan sasis dan bodi yang digunakan lebih beragam. Beberapa sasis yang banyak digunakan adalah Malindo kapsul, Nissan CB, Mitsubishi BM ataupun Hino (seri AK3HR, AK174 dan RK174), sedangkan bodi yang banyak digunakan adalah seri rakitan dari karoseri seperti Laksana Sprinter, New Armada Travego/Panorama 2, Tugas Anda, Tentrem Old Inspiro ataupun Trijaya Union. Umumnya bodi bus dimodifikasi secara seragam menggunakan warna dasar putih dengan dilengkapi bumper berwarna biru tua atau merah oranye.[info 6] Beberapa unit bahkan menambahkan tempelan stiker berukuran besar yang mencolok dari iklan produk komersial seperti minuman ringan, obat sakit kepala, pakan burung, alas kaki, furnitur, ranjang, dan lain sebagainya.[56][57][58][59]
Layanan lainnya
Bus bandara
Guna mendukung konektivitas bandara Juanda dengan kawasan dalam kota dan antarkota (lintas Gerbang Kertasusila), PT Angkasa Pura I bekerjasama dengan Perum DAMRI menyediakan layanan angkutan pemadu moda atau bus bandara sejak tahun 2004. Layanan yang disediakan menggunakan unit angkutan khusus bandara (UAKB) Surabaya ini mulai dirintis seiring dengan mulai rampungnya proyek pembangunan terminal 1 domestik (T1) dan Jalan Tol Waru–Juanda serta mulainya perencanaan proyek pembangunan terminal 2 internasional (T2). Seluruh unit yang digunakan merupakan bus sedang dengan fasilitas kelas eksekutif. Per tahun 2020, terdapat tiga trayek bus bandara yang aktif beroperasi, yaitu sebagai berikut.[info 7][60][61][62]
- T1 Juanda – Purabaya (via Aloha/Sawotratap)
- T1 Juanda – Gresik (via Tol Juanda–Kebomas)
- T1 Juanda – Mojokerto (via Tol Juanda–Penompo)
Bus pelabuhan
Per 14 April 2021, Perum DAMRI bekerjasama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) dan PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) mengoperasikan bus pelabuhan untuk memfasilitasi penumpang kapal dari Gapura Surya Nusantara (GSN) Pelabuhan Tanjung Perak menuju kawasan dalam kota. Layanan tersebut mempermudah transit antarmoda penumpang kapal tanpa harus berjalan kaki menuju Halte Ujung Baru. Jadwal keberangkatan bus tersedia dari GSN menyesuaikan dengan jadwal sandar kapal dari pelabuhan. Dua trayek bus pelabuhan yang aktif beroperasi adalah sebagai berikut.[63]
- GSN Perak – Purabaya (via Tol Barunawati–Waru)
- GSN Perak – Tambak Osowilangon (via Tol Barunawati–Tandes)
Bus antarkota
Semenjak dua terminal penumpang tipe A dibangun di kawasan perbatasan Surabaya seperti Bungurasih dan Tambak Osowilangon pada dekade tahun 1990-an, seluruh izin trayek bus antarkota mulai dipindahkan ke kedua terminal tersebut. Namun terdapat beberapa layanan bus antarkota lintas aglomerasi (selain Trans Jatim) memiliki izin trayek yang menjangkau kawasan dalam kota. Hal tersebut menyebabkan bus antarkota dapat menaikturunkan penumpang di halte atau titik pemberhentian yang sama dengan trayek bus kota yang berhimpitan. Berikut merupakan trayek bus antarkota di Surabaya yang mempunyai titik lintasan di kawasan dalam kota.[64][65][info 8]
Galeri
Catatan
- ^ Bus kota trayek E1 sudah nonaktif sejak 2016 semenjak dimulainya proyek pembangunan terminal intermoda di Terminal Joyoboyo, sedangkan bus kota trayek A2, P1/PAC1 dan P6 masih aktif beroperasi sampai awal April 2020. Namun seluruh trayek tersebut berhenti beroperasi sejak masa PSBB dan PPKM akibat pandemi covid-19 hingga saat ini.
- ^ Penghentian operasional bus kota trayek P1/PAC1 juga disebabkan oleh kurangnya armada laik oleh Perum DAMRI. Hal tersebut menyebabkan jumlah bus yang beroperasi dikurangi secara bertahap. Selain itu, terdapat penurunan jumlah penumpang secara signifikan akibat pergeseran pola minat penumpang menggunakan Suroboyo Bus koridor R1-R2.
- ^ Jalur lintasan bus kota trayek D akan berhimpitan dengan rencana jalur lintasan koridor 6 Trans Semanggi Suroboyo rute Terminal Purabaya - UNAIR Kampus C. Koridor tersebut direncanakan mulai beroperasi pada tahun 2022.
- ^ Per tahun 2021 (pasca PPKM), seluruh operator bus kota pada keenam trayek aktif serentak untuk menaikkan tarif layanan hingga Rp10.000,00. Seluruh unit bus diwajibkan untuk menempelkan stiker perubahan tarif di kaca bus sebagai bentuk publikasi.
- ^ Layanan Trans Sidoarjo akan digantikan dengan layanan angkutan aglomerasi kawasan Gerbang Kertasusila berbasis buy the service (BTS) bernama Trans Jatim pada kuartal pertama tahun 2022. Koridor awal yang dioperasikan adalah koridor I rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik.
- ^ Warna bumper pada unit bus kota di Surabaya menunjukkan identitas kelas layanan bus tersebut. Bumper biru tua digunakan oleh unit bus kelas ekonomi, sedangkan bumper warna merah oranye digunakan oleh unit bus kelas patas. Namun unit bus kelas patas AC tidak menggunakan identitas tersebut, melainkan mempertahankan bumper asli produksi perusahaan karoseri.
- ^ Perum DAMRI pernah mengoperasikan beberapa trayek bus bandara seperti berikut.
1. T1 Juanda – Tanjung Perak
2. T1 Juanda – Joyoboyo
3. T1 Juanda – DTC Wonokromo
4. T1 Juanda – Bangkalan
5. T1 Juanda – Paciran
6. T2 Juanda – Purabaya
7. T1 Juanda – T2 Juanda (angkutan shuttle gratis).
Namun trayek-trayek tersebut dinonaktifkan karena rendahnya okupansi penumpang. - ^ Bus antarkota dalam provinsi (AKDP) trayek Surabaya – Madura (via Suramadu) mempunyai rute lintasan di kawasan dalam kota. Mengacu pada hasil kesepakatan antara perusahaan otobus dengan organda setempat, unit bus hanya diizinkan mengangkut penumpang terbatas dari Ujung Baru (Tanjung Perak) dan Halte Kedinding Lor.
- ^ Bus kota trayek P3/PAC3 dapat diklasifikasikan sebagai bus antarkota, karena melintasi dua wilayah administratif yang berbeda di Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo (dengan mengecualikan Terminal Purabaya).
Referensi
- ^ Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2014). "Arus kendaraan dan penumpang yang datang dan berangkat menurut jenis kendaraan melalui Terminal Purabaya 2008-2014". BPS Kota Surabaya. Diakses tanggal 22 Februari 2022.
- ^ Moch. Ihsan Hidayatullah; Misbahuddin Azzuhri (2013). "Perumusan strategi Perum DAMRI unit bus kota Surabaya, dalam rangka menjaga kelangsungan usaha dan meningkatkan keunggulan kompetitif". Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya.
- ^ Purwo Mahardi; Tri Sudibyo; Fitri Rohmah Widayanti (2019). "Analisis kualitas pelayanan bus kota Surabaya berdasarkan persepsi pengguna dengan metode importance performance analysis (IPA)". Publikasi Riset Orientasi Teknik Sipil (PROTEKSI). 1 (1): 22–29. doi:10.26740/proteksi.v1n1.p22-29.
- ^ Dadang Supriyatno; Ari Widayanti (2010). "Kinerja layanan bis kota di kota Surabaya" (PDF). Jurnal Transportasi. 10 (1): 43–52. doi:10.26593/jtrans.v10i1.374.%25p.
- ^ Adhi Muhtadi; Sapto Budi Wasono; I Putu Artaya; Sri Wiwoho Mudjanarko (2012). "Evaluasi pelayanan bus dan MPU kota Surabaya untuk menunjang sistem transportasi berkelanjutan". Prosiding Konferensi Nasional Pascasarjana Teknik Sipil (KNPTS) 2012: 1–6.
- ^ Media Center Dinas Komunikasi dan Informasi Pemerintah Kota Surabaya (14 September 2015). "Transportasi kota Surabaya". Surabaya. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Dian Kusumawardani (12 November 2019). "Enam bus unik ini hanya ada di Surabaya". Dee Stories. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Adriansyah Yasin; Fagra Hanif (21 Mei 2018). "Public transport network map of Surabaya Metropolitan area, consist of Suroboyo Bus service, DAMRI city buses, and the infrequent commuter rail network" (PDF). Transport for Jakarta. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Esa Wahyu Endarti; Miftah Thoha (2006). "Interaksi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dalam pelayanan transportasi publik perkotaan: Studi pada pelayanan transportasi bus kota di Surabaya". Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Pascasarjana, Universitas Gajah Mada.
- ^ Inanta Indra P. (29 Januari 2020). "Pemenuhan atas hak pelayanan transportasi manusiawi di kota Surabaya". Transportologi. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Thomas Pulungan (1 Oktober 2021). "3 nostalgia bus kota di Jakarta, kamu pernah coba di era mana". Sindo News. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Pemerintah Kota Surabaya (2014). "Peraturan walikota Surabaya nomor 76 tahun 2014 tentang perubahan kedua atas peraturan walikota Surabaya nomor 41 tahun 2013 tentang penetapan tarif penumpang kelas ekonomi untuk angkutan orang dalam trayek dan pemberian persetujuan tarif penumpang untuk angkutan orang tidak dalam trayek dengan menggunakan taksi dalam wilayah kota Surabaya". JDIHN. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Ayo Naik DAMRI (23 Juni 2020). "Bus kota DAMRI Surabaya kembali beroperasi". Facebook. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ "Tarif bus DAMRI melonjak naik di pelabuhan GSN PT Pelindo 3 Surabaya". Tabloid Suksesi Nasional. 18 Juli 2021. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Mahar Jalu Primadana; Ikhsan Rosyid Mujahidul Anwari (2019). "Terminal Joyoboyo Surabaya Tahun 1970–1991". Jurusan Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga.
- ^ Afaf Nadiyah Rifa (24 April 2020). "Melirik kembali jejak trem di Indonesia". Clapeyron Media. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Mokhamad Dofir (6 Februari 2021). "Riwayat trem warisan Belanda di Surabaya". Faktual News. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ "Trem riwayatmu dulu". Majalah Tempo. 26 Mei 2013. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Muhammad Firman (8 Juli 2013). "Jejak dan sosok dibalik trem Surabaya". Ayo Rek. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ M.F. Mukthi (5 Mei 2015). "Sepenggal perjalanan sejarah trem di Surabaya". Historia. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ a b c Henrry Jaladara Eka Atmaja; Masliyah; Nugroho Utomo (2013). "Analisa operasional halte bus kota pada rute Terminal Purabaya-Tanjung Perak (via jalan raya Darmo) menurut tinjauan standar kelayakan dan aspek aksesibilitas Henrry". Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ a b c Hikmah Tri Susiloningtyas; Nasution (2015). "Dinamika DAMRI sebagai sarana transportasi di Surabaya tahun 1970–1982". Avatara, e-Journal Pendidikan Sejarah. 3 (1): 127–134.
- ^ a b c Alin Wiyudha Permana; Dewa Agung Gedhe Agung; Yuliati (2017). "Perkembangan bus kota DAMRI di Surabaya tahun 1975–1989 dan nilai pendidikannya". Jurusan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Malang.
- ^ a b c Taufiqurrahman; Thomas Kukuh (20 Januari 2017). "Kenangan DAMRI, bus kota, dan transportasi masal Surabaya". Jawa Pos. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ James Paul; RA Dewi Iswari P. (2002). "Upaya peningkatan pelayanan bus kota RMB ditinjau dari segi waktu tempuhnya". Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Kristen Petra.
- ^ Rudy Setiawan (2004). "Upaya peningkatan pelayanan bus kota RMB ditinjau dari segi waktu tempuhnya". Seminar Nasional Rekayasa Perencanaan II 2004 Pascasarjana Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ Marmorittarieta Stiltaurantia (5 April 2007). "20 unit diluncurkan: Bus DAMRI baru, ber-AC dan bebas copet". Suara Surabaya. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Purna Budi Nugraha (30 April 2012). "DAMRI luncurkan 10 unit bus patas AC". Kabar Bisnis. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Moch. Andriansyah (30 April 2012). "Bus khusus perempuan di Surabaya untuk hindari pelecehan". Merdeka. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Moch. Andriansyah (30 April 2012). "10 bus khusus kaum hawa diluncurkan di Surabaya". Merdeka. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ M. Said Sutomo (19 Juni 2012). "Launching bus kota Surabaya khusus perempuan: Hanya isapan jempol". YLPK Jatim. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Dinny Octaviane Wasistya; Lukman Arif (2013). "Pelayanan transportasi umum bus DAMRI khusus wanita di kota Surabaya (Studi kasus di Terminal Purabaya kota Surabaya)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ Cocos Nusi Vera; Tukiman (2013). "Minat masyarakat dalam menggunakan bus kota DAMRI khusus wanita di Surabaya". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.
- ^ Nur Hadi (21 September 2015). "Bus Trans Sidoarjo resmi beroperasi hari ini". Tempo. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Bintang Iman Prakoso; Wahju Herijanto (2016). "Evaluasi kinerja dan pelayanan bus Trans Sidoarjo". Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
- ^ Nuraini Faiq; Titis Jati Permata (18 Januari 2018). "Tak diminati, bus Trans Sidoarjo dialihkan angkut penumpang ke Tanjung Perak Surabaya". Tribun News. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Nuraini Faiq; Parmin (10 Desember 2018). "Keberangkatan bus Trans Sidoarjo dikeluhkan, penumpang pilih tidur di dalam bus". Tribun News. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ M. Sholahuddin (9 Oktober 2021). "Bus Trans Sidoarjo tidak beroperasi, halte-halte pun mangkrak". Jawa Pos. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Ridani Suwito; Supriyanto (2014). "Peningkatan kualitas pelayanan jasa transportasi angkutan bus DAMRI kota Surabaya (Studi kasus di Terminal Tambak Osowilangun – Surabaya Barat)". Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Wijaya Putra.
- ^ a b c Bidang Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2015). Naskah akademik rancangan peraturan daerah kota Surabaya tentang izin penyelenggaraan bengkel umum kendaraan bermotor. Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
- ^ Portal bus Indonesia (2019). Informasi seputar bus Indonesia. Google Book. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Direksi Perum DAMRI; Serikat Karyawan DAMRI (15 November 2018). "Komitmen bersama antara manajemen dengan skarda dan SPD untuk perundingan perjanjian kerja bersama (PKB) periode 2018–2020" (PDF). PPID DAMRI. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Muhammad Fathan Radityasani; Agung Kurniawan (17 Juli 2021). "Bahas bagaimana sistem gaji pengemudi bus AKAP". Kompas. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Cholis Aunurrohman; Henry Feriadi; Perminas Pangeran (2013). "Kepribadian, sikap, dan sistem pendapatan supir bus kota di Yogyakarta: Suatu model penanganan konflik dalam bidang transportasi". Program Studi Perdamaian dan Transformasi Konflik, Fakultas Theologia, Universitas Kristen Duta Wacana.
- ^ Suwardi (2007). "Analisis penetapan tarif bus kota dengan manajemen terpadu di kota Surakarta". Publikasi Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta. 7 (2): 198–202.
- ^ Hendaru Tri Hanggoro (12 Apr 2019). "Kegagalan bus kota tanpa kondektur". Historia. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ a b Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2005). "Peraturan gubernur Jawa Timur nomor 9 tahun 2005 tentang tarif dasar angkutan penumpang bus kota kelas ekonomi menggunakan mobil bus umum di propinsi Jawa Timur" (PDF). JDIH MKRI. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ a b Pemerintah Kota Surabaya (2008). "Peraturan walikota Surabaya nomor 26 tahun 2008 tentang penetapan tarif angkutan penumpang umum (mikrolet), tarif angkutan bus kota (angkutan perbatasan) dan tarif angkutan taksi argometer dalam wilayah kota Surabaya" (PDF). JDIHN. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Peggy Laoh; Moedjio Slamet (1985). "Meningkatkan pelayanan angkutan kota khususnya bemo melalui penyediaan pangkalan bemo, Suatu studi kasus di Manukan Kulon". Jurusan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Airlangga.
- ^ a b Dinas Perhubungan Kota Surabaya (2017). "Data jumlah mikrolet di kota Surabaya tahun 2017" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Taufiqurrahman; Thomas Kukuh (23 Desember 2016). ""Menikmati" Surabaya dengan si Mercy tua, "om telolet om" pun tak sanggup". Jawa Pos. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Adi Suprayitno; Siti Afifiyah (20 September 2019). "Mengenang angkutan umum tempo dulu di Surabaya". Tagar. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Pecinta Damri Community (25 November 2018). "Nostalgia DAMRI klasik Mercedes Benz O306 OF 1113". Youtube. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Sejauh Mata Melihat TV (11 Februari 2020). "PO DAMRI P1 Bungurasih-Perak via Darmo, armadanya gak banyak". Youtube. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Archeneko (16 Oktober 2021). "Bus kota DAMRI Surabaya with Laksana Discovery (Bungurasih-Perak Trip Report)". Youtube. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ "Bus kota jauh dari nyaman: Tak lagi diminati, sulit diremajakan". Press Reader. 12 April 2016. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Zibus Channel (15 Oktober 2021). "Bus kota Surabaya 1943". Youtube. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ SBO Web TV (20 Januari 2017). "Nostalgia Bus Jadul Surabaya". Youtube. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Nungki Y.P. Mawikere (29 Agustus 2020). "Banyak bus jadul loohhh ... terminal bus kota - Purabaya Bungurasih Surabaya". Youtube. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (20 Agustus 2003). "Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM 35 tahun 2003 tentang penyelenggaraan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum". JDIH Dephub. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Humas Angkasa Pura I (2017). "Profil bandar udara internasional Juanda" (PDF). DPM PTSP. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Ardhani Indra J. (2014). "Indeks kepuasan masyarakat pada pelayanan bus DAMRI khusus bandara Juanda" (PDF). Kebijakan dan Manajemen Publik. 2 (1): 1–9.
- ^ DAMRI Indonesia (14 April 2021). "Arep nang Suroboyo teko Tanjung Perak lanjut numpak DAMRI ae rek". Instagram. Diakses tanggal 18 Februari 2022.
- ^ Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2016). "Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Tarif Dasar, Tarif Jarak Batas Atas dan Batas Bawah Angkutan Penumpang Antar Kota Dalam Provinsi Kelas Ekonomi Menggunakan Mobil Bis Umum di Provinsi Jawa Timur". JDIH BPK RI. Diakses tanggal 23 Maret 2022.
- ^ Ditjen Perhubungan Darat (24 November 2021). "Webinar pengembangan angkutan massal berbasis jalan dengan skema BTS di kawasan perkotaan Surabaya". Youtube. Diakses tanggal 23 Maret 2022.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi dinas perhubungan kota Surabaya
- (Indonesia) Akun instagram resmi Forum Diskusi Transportasi Surabaya (FDTS)