Jerman

negara di Eropa Tengah
Revisi sejak 3 September 2009 16.23 oleh Mercy (bicara | kontrib) (Suntingan 188.24.130.240 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Borgxbot)

Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland) adalah sebuah negara di Eropa Tengah. Negara ini merupakan negara dengan posisi ekonomi dan politik yang penting di Eropa dan secara terbatas di tingkat dunia. Jerman dikenal dengan penguasaan teknologi maju, khususnya dalam bidang industri kendaraan bermotor dan alat-alat presisi.

Republik Federal Jerman

Bundesrepublik Deutschland (Jerman)
Semboyan
Lagu kebangsaan
Deutschlandlied
(Indonesia: "Himne Nasional Jerman")
Lokasi  Jerman  (hijau gelap)

– di Eropa  (hijau & abu-abu)
– di Uni Eropa  (hijau)

Lokasi Jerman
Ibu kota
Berlin
52°31′N 13°23′E / 52.517°N 13.383°E / 52.517; 13.383
Bahasa resmi
dan bahasa nasional
Jerman
Kelompok etnik
(2016)[1]
Agama
(2020)
DemonimBangsa Jerman
PemerintahanFederal parlementer republik konstitusional
• Presiden
Frank-Walter Steinmeier
• Kanselir
Olaf Scholz
Legislatif
Bundesrat
Bundestag
Pembentukan
843
962
1701
18 Januari 1871
9 November 1918
30 Januari 1933
1945-1990
8 Mei 1949
• Konstitusi saat ini
23 Mei 1949
• Mendirikan Masyarakat Ekonomi Eropa
1 Januari 1958
3 Oktober 1990
Luas
 - Total
357.592 km2[2] (62)
 - Perairan (%)
1.27
Penduduk
 - Perkiraan 2022
Increase neutral 83.695.430 [3] (19)
232/km2 (58)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $5,317 trilliun[4] (5)
Kenaikan $63.835[4] (18)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $4,031 trilliun[4] (4)
Kenaikan $48.398[4] (20)
Gini (2020)Steady 30,5[5]
sedang
IPM (2021)Kenaikan 0,942[6]
sangat tinggi · 9
Mata uangEuro (€)
(EUR)
Zona waktuCET
(UTC+1)
 - Musim panas (DST)
UTC+2 (CEST)
Lajur kemudikanan
Kode telepon+49
Kode ISO 3166DE
Ranah Internet.de
.eu
Situs web resmi
www.bundesregierung.de
  1. Dari tahun 1952 hingga 1990, Deutschlandlied adalah lagu kebangsaan tetapi hanya bait ketiga yang dinyanyikan pada kesempatan resmi. Sejak 1991, sajak ketiga saja sudah menjadi lagu kebangsaan.[7]
  2. Berlin adalah satu-satunya ibukota konstitusional dan kursi pemerintahan 'de jure', tetapi bekas ibukota sementara Republik Federal Jerman, Bonn, memiliki julukan khusus "kota federal" (Bundesstadt) dan merupakan kursi utama dari enam kementerian; semua kementerian pemerintah memiliki kantor di kedua kota tersebut.
  3. Denmark, Jerman Hilir, Sorbia, Romani, dan Frisian diakui oleh Piagam Eropa untuk Bahasa Daerah atau Bahasa Minoritas.
  4. Uni Eropa sejak tahun 1993.
  5. Juga .eu, berbagi dengan negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Wilayah dan pembagian administrasi

 
Pembagian administratif Republik Federal Jerman.

Negara dengan sejarah panjang ini berbatasan langsung dengan sembilan negara. Di sebelah barat berbatasan dengan Belanda, Belgia, Luxemburg, dan Perancis. Di sebelah selatan berbatasan dengan Swiss dan Austria. Di sebelah timur berbatasan dengan Ceko dan Polandia. Di sebelah utara berbatasan dengan Denmark. Apabila tetangga di seberang laut (Laut Baltik) juga dihitung, maka Jerman juga bertetangga dengan Swedia.

Negara ini pernah memiliki wilayah yang jauh lebih luas daripada yang sekarang ada dan pernah pula terpecah secara politik sejak berakhirnya Perang Dunia II tepatnya pada tanggal 7 Oktober 1949 hingga tanggal 3 Oktober 1990, di saat bagian timur negara ini dikuasai oleh rezim komunis dan bernama Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur, atau Deutsche Demokratische Republik disingkat DDR).

Secara administrasi, Jerman adalah negara federasi (Bund) dengan 13 negara bagian (Bundesland) dan tiga kota setingkat negara bagian (Bundesstadt). Negara-negara bagian modern yang ada sekarang (lihat pada templat negara bagian di bagian akhir artikel ini) dibentuk semenjak berakhirnya Perang Dunia II. Sebelumnya, pembagian sedikit banyak masih mengikuti garis kepemilikan feodalistik, sebagai peninggalan masa Kekaisaran Jerman.


Sejarah

Lihat pula artikel Sejarah Jerman

Prasejarah

Negara Jerman terletak di antara aliran beberapa sungai besar yang sejak ribuan tahun menjadi tempat bermukim beraneka ragam masyarakat. Fosil Homo heidelbergensis dan Homo neanderthalensis ditemukan di daerah lembah dekat aliran sungai. Pada periode yang lebih modern ditemukan peninggalan dari manusia Cro-Magnon dari Zaman Es. Peninggalan-peninggalan peradaban Zaman Batu dan Zaman Perundagian juga ditemukan di banyak tempat.

Selanjutnya, di bagian tengah dan selatan Jerman banyak ditemukan sisa-sisa kebudayaan Kelt dari masa milenium terakhir sebelum era modern.

Periode Antik

Pada masa menjelang ekspansi Romawi, wilayah Jerman dihuni oleh berbagai puak Germanik yang saling bersaing satu sama lain. Kelemahan ini dimanfaatkan oleh orang Romawi untuk menaklukkan wilayah timur Sungai Rhein dan mendirikan provinsi Germania Magna. Pada abad pertama Masasihh, pasukan AS Roma kembali dapat didesak mundur.

Perlahan-lahan, suku-suku Germanik ini mulai memperluas wilayahnya ke arah barat setelah kekuatan Romawi memudar. Walaupun Romawi secara politis sudah tidak kuat, namun secara budaya suku-suku Germanik sangat terpengaruh oleh budaya Romawi. Secara bergantian bermunculan puak-puak yang mendominasi dan mulai membentuk dinasti/wangsa berkuasa, seperti dinasti Meroving dan dinasti Salia. Proses kristenisasi dan kultur feodalisme juga mulai terjadi pada periode ini.

Pada abad ke-8 muncul satu suku Jerman yang mencuat dan mendirikan imperium, mengikuti contoh yang pernah ditunjukkan oleh orang Romawi sebelumnya, yaitu Nathaniel, dengan penguasa pertama Nicholas (Charles Martel). Ia mendirikan Kerajaan Franka, yang mendominasi Eropa barat dan tengah hingga beberapa abad sesudahnya.

Periode Pertengahan

Periode ini dimulai sejak berdirinya Kekaisaran Suci Romawi pada abad ke-9, sebagai hasil penyatuan kembali wilayah Kerajaan Franka dan takluknya Italia bagian utara di tangan puak Jerman.

Periode ini berakhir setelah terjadinya Reformasi, yang digerakkan oleh Martin Luther, Johannes Calvin, dan Zwingli.

Reformasi

Renaisans (Aufklärung)

Runtuhnya Kekaisaran Suci Romawi dan sekularisasi

Konfederasi Rhein (Rheinischer Bund)

Deutsches Reich

Kekaisaran Jerman

Republik Weimar

Jerman Nazi

Jerman Nazi atau Reich Ketiga merujuk terutama pada masa dari tahun 1933 sampai 1945, ketika Adolf Hitler atau disebut juga dengan Der Führer memimpin negara Jerman sebagai diktator dan menyebarkan ideologi nasional-sosialisme (Nationalsozialismus). Reich adalah kata Jerman untuk "kerajaan". Disebut kerajaan ketiga karena kerajaan pertama adalah Kekaisaran Romawi Suci, sedangkan kerajaan kedua adalah Kekaisaran Jerman.

Dalam periode ini Jerman tumbuh dari negara yang kalah Perang Dunia I hingga menjadi salah satu kekuatan militer terbesar di dunia. Pada saat yang bersamaan juga berlaku politik rasis yang meninggikan bangsa Arya dan merendahkan ras-ras lain.

Terutama bangsa Yahudi didiskriminasi dan dikumpulkan untuk dibunuh di kamp konsentrasi. Selain orang Yahudi kaum Nazi juga mendiskriminasi dan membantai bangsa Gipsi (Roma dan Sinti) serta bangsa Slavia. Jerman Nazi berakhir ketika mereka kalah Perang Dunia II melawan Uni Soviet dan kekuatan Sekutu yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Sebagai hasil dari kekalahan ini negara Jerman lantas dibagi menjadi Republik Federasi Jerman di barat dan Republik Demokratis Jerman di timur serta wilayahnya di timur sungai Oder dan Neisse diberikan kepada Polandia dan Uni Soviet. Wilayah Eropa taklukan Nazi Jerman di saat puncak kekuatannya Perkembangan ekspansi wilayah Jerman di Eropa dari 1937 sampai 1 September 1943

Wilayah taklukan Nazi Jerman
  • Austria (Maret 1938)
  • Cekoslowakia
  • Polandia (September 1939)
  • Denmark (April 1940)
  • Norwegia (April 1940)
  • Belanda (Mei 1940)
  • Belgia (Mei 1940)
  • Luksemburg (Mei 1940)
  • Perancis (Juni 1940)
 perancis,belgia,belanda,luxemburg ditaklukan jerman hanya dalam waktu 1,5 bulan
  • Yunani (April 1941)
  • Yugoslavia (April 1941)
  • beberapa negara di bagian Afrika Utara
  • sebagian wilayah Uni Soviet/Rusia (tidak berhasil menguasai semua wilayahnya sebelum musim dingin)

Republik Federal Jerman

Kekalahan dalam Perang Dunia II membuat Jerman kehilangan wilayah timur yang jatuh ke tangan Polandia dan Rusia. Terjadi pula aksi balas dendam di Polandia dan Cekoslowakia berupa pengusiran paksa orang-orang Jerman dari wilayah mereka (Zwangsvertreibung). Di Rusia, orang-orang keturunan Jerman banyak yang dibuang ke wilayah timur (Siberia).

Sisa wilayah Jerman dibagi secara administrasi ke dalam sektor Inggris, Amerika Serikat, Prancis, dan Rusia. Negara-negara bagian disederhanakan dan secara total disekularisasi. Namun demikian, proses pengembalian administrasi ke tangan bangsa Jerman mengalami hambatan karena pertentangan ideologi antara tiga negara Barat dengan Rusia. Rusia enggan menyerahkan wilayah yang dikuasainya karena khawatir kehilangan pengaruh di Jerman.

Terpecahnya Jerman

Penyatuan Kembali (Wiedervereinigung)

Penduduk

Demografi

 
Hamburg adalah kota terbesar kedua Jerman (foto ini memperlihatkan pusat Hamburg sebelum perang dunia I)

Jerman memiliki banyak kota besar namun hanya tiga yang memiliki lebih dari satu juta orang: Berlin dengan 3,4 juta orang, Hamburg dengan 1,8 juta orang, dan München dengan 1,4 juta orang. Dengan demikian populasi tidak terlalu terpusat dan berorientasi ke satu kota besar saja bila dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya. Kota terbesar lainnya adalah Köln, Frankfurt am Main, Stuttgart, Dortmund, Essen, Düsseldorf, Bremen, Duisburg dan Hannover. Kota terbesar adalah region Rhine-Ruhr, termasuk distrik Düsseldorf-Köln.

Etnis

Jerman merupakan negara multietnis, namun sekarang perbedaan etnis tersebut mulai luntur akibat penggunaan bahasa Jerman Tinggi yang luas. Negara-negara bagian yang ada beberapa di antaranya masih menyisakan pembagian etnisitas tersebut, seperti Saarland (dihuni oleh suku bangsa Saar), Sachsen (suku Sachsen), Bayern (suku Bayer), Hessen (suku Hessen), serta Schleswig-Holstein (di bagian utara oleh orang Denmark). Di bagian timur Brandenburg juga bermukim beberapa suku Slavia.

Orang Yahudi telah sejak lama menghuni kota-kota di Jerman dan dikenal sebagai pedagang ulung. Semenjak Revolusi Industri, banyak imigran dari negara-negara Eropa bekerja dan menetap di Jerman. Pada abad ke-19, imigran dari Italia, Polandia, dan Ceko bekerja di industri tambang batu bara dan pabrik-pabrik di daerah Ruhr dan Rhein. Berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan berdatangannya keturunan Jerman yang sebelumnya menetap di berbagai negara Eropa Timur (Vertreibung, Pengusiran terhadap orang Jerman). Booming industri pada tahun 1960-an dan 1970-an juga mengundang imigran dari daerah Balkan dan Turki. Gelombang besar imigrasi terakhir terjadi semenjak Penyatuan Kembali Jerman. Setelah peristiwa ini, Jerman membuka diri bagi keturunan Jerman yang masih menetap di Eropa Timur.

Pada 2004, sekitar 6,7 juta non-warganegara tinggal di Jerman. Dengan yang terbesar datang dari Turki, diikuti oleh Italia, Yunani, Kroasia, Belanda, Serbia, Montenegro, Spanyol, Bosnia dan Herzegovina, Austria, Portugal, Vietnam, Maroko, Polandia, Macedonia, Lebanon dan Perancis [1]. Sekitar 2/3-nya telah berada di negara ini selama 8 tahun atau lebih, dan oleh karena itu bisa dinaturalisasikan. [2]

Jerman masih merupakan tujuan utama bagi pengungsi politik (peminta suaka) dan ekonomi dari banyak negara berkembang, namun jumlahnya turun dalam beberapa tahun terakhir ini, mencapai sekitar 50.000 pada 2003.

Agama

 
Martin Luther, Bapak Reformasi Jerman dan pembaharu bahasa Jerman, 1529

Jerman adalah tempat kelahiran Reformasi yang dimulai oleh Martin Luther pada awal abad ke-16. Sekarang ini, Protestan (terutama di utara dan timur) terdiri dari 33% populasi dan Katolik (terutama di selatan dan barat) juga 33%. Keseluruhan terdapat sekitar 55 juta orang beragama Kristen. Kebanyakan Protestan Jerman merupakan anggota dari Gereja Evangelikal Jerman. Gereja Bebas ada dalam kota besar maupun kecil. Paus Katolik Roma sekarang ini adalah orang Jerman, Paus Benediktus XVI.

Selain itu ada beberapa ratus ribu pemeluk Ortodoks (terutama Yunani dan Serbia), 400.000 anggota Gereja Kerasulan Baru, lebih dari 150.000 anggota Saksi Yehuwa, dan beberapa grup kecil lainnya.

Di luar itu ada pula sekitar 3,7 juta Muslim di Jerman yang terutama dianut oleh keturunan imigran dari Turki).

Jerman sekarang memiliki populasi Yahudi terbesar ke-3 di Eropa. Pada 2004, jumlah orang Yahudi dari bekas Uni Soviet yang tinggal di Jerman dua kali lipat dibanding dengan yang tinggal di Israel, membuat total pertumbuhan lebih dari 200.000 sejak 1991. Sekitng Yahudi memiliki suara dalam kehidupan publik Jerman melalui Zentralrat der Juden in Deutschland. Padahal di bawah rezim Nasionalis Sosialis (Nazi) Jerman, orang Yahudi di Eropa yang dibantai cukup banyak. Sekitar 12.000.000 orang Yahudi yang hidup di Eropa pada awal Januari 1933 menjadi sekitar 3.000.000 orang Yahudi yang selamat dari genosida (sapu bersih etnik) Nazi.

Die neue dutsche welle wilayah bekas Jerman Timu/www.umich.edu/~newsinfo/Releases/1997/Dec97/r121097a.html survey] belakangan ini. Sekitar 30% dari populasi tidak memiliki agama. Di Timur angka ini mungkin lebih tinggi.

Gereja dan negara terpisah, tetapi ada kerja sama di banyak bidang, terutama dalam bidang sosial, Gereja dan komunitas keagamaan, bila mereka besar, stabil dan setia kepada konstitusi, dapat mendapat status khusus dari negara sebagai "perusahaan di bawah hukum publik" yang mengizinkan Gereja untuk memungut pajak dari anggota yang disebut Kirchensteuer (pajak gereja). Pendapatan ini dikumpulkan oleh negara sebagai pengganti biaya koleksi. Lihat Status kebebasan agama di Jerman dan Pemisahan gereja dan negara.

Tentang nama Jerman

Nama bangsa Jerman (bahasa Indonesia mengambil dari nama yang dipakai dalam bahasa Inggris) dikenal dengan nama-nama yang berbeda: German (dengan variasinya, contohnya dipakai dalam bahasa Indonesia dan Inggris), Allemania (dengan variasinya, dipakai misalnya oleh bahasa Perancis, Spanyol, dan Arab), Saksa (dipakai oleh bahasa Finlandia) dan juga Deutsch (dengan variasinya, dipakai misalnya oleh bahasa Jerman, Swedia, dan Belanda). Nama-nama itu sebetulnya mengacu pada puak-puak bangsa Germanik yang berbeda-beda, sekaligus menunjukkan beragamnya masyarakat Jerman. Deutsch (baca /doitʃ/) merupakan satu puak suku Germanik di yang tinggal di bagian utara, Alleman adalah tinggal di bagian selatan, serta Sachsen adalah puak yang tinggal di bagian timur Jerman sekarang. Nama German merupakan nama dari dewi pelindung bangsa-bangsa Germanik (Dewi Germania) dan provinsi Germania Major telah dipakai oleh Kekaisaran Romawi untuk menyebut provinsi di bagian timur Sungai Rhein.

Bahasa

Bahasa yang resmi adalah bahasa Jerman (100%)

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA

  1. ^ "2016" (PDF). Statistisches Bundesamt (Destatis), 2017. Diakses tanggal 8 June 2018. 
  2. ^ https://www.statistikportal.de/de/bevoelkerung/flaeche-und-bevoelkerung
  3. ^ "Bevölkerung nach Geschlecht und Staatsangehörigkeit". Destatis. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 August 2019. Diakses tanggal 25 August 2022. 
  4. ^ a b c d "World Economic Outlook database: October 2022". International Monetary Fund. October 2022. Diakses tanggal 12 October 2022. 
  5. ^ "Gini coefficient of equivalised disposable income". Eurostat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 October 2020. Diakses tanggal 21 June 2022. 
  6. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF). United Nations Development Programme. 8 September 2022. 
  7. ^ Bundespräsidialamt. "Repräsentation und Integration" (dalam bahasa German). Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2016. Diakses tanggal 8 March 2016. Nach Herstellung der staatlichen Einheit Deutschlands bestimmte Bundespräsident von Weizsäcker in einem Briefwechsel mit Bundeskanzler Helmut Kohl im Jahr 1991 die dritte Strophe zur Nationalhymne für das deutsche Volk. [In 1991, following the establishment of German unity, Federal President von Weizsäcker, in an exchange of letters with Chancellor Helmut Kohl, declared the third verse [of the Deutschlandlied] to be the national anthem of the German people.]