Stasiun Solo Balapan

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 16 September 2015 03.51 oleh Faiz Andhika (bicara | kontrib)

7°33′24″S 110°49′17″E / 7.5567545°S 110.8213985°E / -7.5567545; 110.8213985

Stasiun Solo Balapan

Stasiun Solo Balapan
Lokasi
Koordinat7°33′24.30″S 110°49′17.04″E / 7.5567500°S 110.8214000°E / -7.5567500; 110.8214000{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman
Ketinggian+93 m
Operator
LayananArgo Lawu, Argo Dwipangga, Bima, Gajayana, Lodaya, Argo Wilis Turangga, Mutiara Selatan, Malabar, Sancaka, Malioboro Ekspres, Madiun Jaya, Senja Utama Solo, Madiun Jaya Ekspres, Sriwedari, Kalijaga, Sidomukti, dan Prambanan Ekspres.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiBesar[1]
Sejarah
Dibuka1873
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Kereta api Prambanan Ekspres di Stasiun Solo Balapan. 2003

Stasiun Solo Balapan (Hanacaraka: ꦱꦼꦠꦱꦶꦪꦸꦤ꧀‌ꦯꦭꦧꦭꦥ꧀ꦥꦤ꧀, Setasiun Sala Balapan), (kode: SLO, +93 m) adalah stasiun induk di kota Surakarta, tepatnya di wilayah Kelurahan Kestalan dan Gilingan, Banjarsari, Surakarta. Nama "Balapan" diambil dari nama kampung yang terletak di sebelah utara kompleks stasiun. Stasiun ini terletak di jalur kereta api yang menghubungkan Kota Bandung, Jakarta, Surabaya, serta Semarang dan Stasiun Solo Balapan merupakan stasiun kereta api terbesar di Kota Surakarta dan Jawa Tengah.

Bangunan stasiun Solo Balapan yang memisahkan peron utara, dan selatan

Pembangunan stasiun ini dilakukan oleh jaringan kereta api masa kolonial NIS pada abad ke-19 (tepatnya 1873) dan merupakan salah satu stasiun besar tertua di Indonesia (setelah Stasiun Semarang Tawang). Pembangunannya dilakukan pada masa pemerintahan Mangkunagara IV, dan merupakan stasiun untuk wilayah Kadipaten Praja Mangkunagaran. Stasiun besar di Solo untuk wilayah Kasunanan adalah Stasiun Solo Jebres. Pembangunannya dirancang oleh Herman Thomas Karsten, seorang arsitek kenamaan beraliran Indisch.

Stasiun Solo Balapan memiliki dua emplasemen, utara dan selatan. Emplasemen selatan memiliki lima jalur sedangkan emplasemen utara memiliki tujuh jalur. Emplasemen selatan umumnya dipakai untuk pelayanan kereta api penumpang, sementara emplasemen utara lebih diperuntukkan untuk pelayanan kereta api barang dan pemberangkatan kereta api Senja Utama Solo dan Lodaya. Ke arah timur, terdapat dua jurusan, rel arah ke utara menuju ke Semarang, rel ke timur menuju Surabaya. Emplasemen utara memiliki fasilitas penurunan angkutan semen. Emplasemen selatan maupun utara tidak memiliki peron tinggi; peron tinggi hanya terletak pada ujung sebelah utara jalur 5, dan sebelah selatan jalur 1. Hal ini disebabkan oleh sempitnya peron.

Di sisi timur stasiun terdapat segitiga pembalik (wye) yang memungkinkan rangkaian kereta api berbalik arah seluruhnya dengan menggunakan prinsip langsir. Sisi-sisi segitiga pembalik ini juga memungkinkan kereta api dari timur (dari stasiun Solo Jebres) untuk langsung ke utara / ke Semarang tanpa lewat stasiun Solo Balapan dan sebaliknya. Di dekat segitiga pembalik ini terdapat Depo BBM Pertamina, yang rel masuknya juga dari salah satu sisi segitiga pembalik ini. Di sisi barat stasiun terdapat kompleks dipo lokomotif dan kereta.

Saat ini, sedang dilakukan pembenahan sistem tiket kereta api di stasiun Solo Balapan, dengan menambahkan lima alat pendeteksi tiket otomatis dan akan diterapkan mulai lebaran 2015.[2]

Stasiun Solo Balapan menjadi inspirasi bagi salah satu lagu congdut yang sangat populer pada tahun 1990-an dari Didi Kempot: Setasiun Balapan.

Kereta api

 
Lok BB 200-03 menunggu sinyal berangkat di Solo Balapan. Di kejauhan, Gunung Merapi dan Merbabu (terhalang lok)

Beberapa kereta api yang berhenti di stasiun ini:

  • Eksekutif dan bisnis
    1. Sancaka ke Yogyakarta dan Surabaya Gubeng
    2. Lodaya ke Bandung
  • Eksekutif, Bisnis, dan Ekonomi AC
    1. Malabar ke Bandung dan Malang

Jadwal kereta api

Jadwal sesuai Gapeka 2015

Kereta api jarak jauh
No. KA Nama KA Kelas Tujuan Tiba Berangkat
132 Mutiara Selatan Bisnis AC Surabaya Gubeng (SGU) 01.36 01.41
44 Bima Eksekutif Malang (ML) 01.53 02.00
100 Malabar Eksekutif, Bisnis AC, Ekonomi AC Malang (ML) 02.42 02.50
42 Gajayana Eksekutif Malang (ML) 02.46 03.00
103 Malioboro Malam Eksekutif, Ekonomi AC Yogyakarta Tugu (YK) 02.58 03.03
82 Lodaya Malam Eksekutif, Bisnis AC Solo Balapan (SLO) 04.00 -
50 Turangga Eksekutif Surabaya Gubeng (SGU) 04.19 04.24
8 Argo Lawu Eksekutif Solo Balapan (SLO) 04.45 -
134 Senja Utama Solo Bisnis AC Solo Balapan (SLO) 06.58 -
79 Lodaya Pagi Eksekutif, Bisnis AC Bandung (BD) - 07.00
84 Sancaka Pagi Eksekutif, Bisnis AC Surabaya Gubeng (SGU) 07.39 07.44
7 Argo Lawu Eksekutif Gambir (GMR) - 08.00
102 Malioboro Pagi Eksekutif, Ekonomi AC Malang (ML) 08.28 08.34
5 Argo Wilis Eksekutif Bandung (BD) 10.22 10.29
83 Sancaka Pagi Eksekutif, Bisnis AC Yogyakarta Tugu (YK) 11.55 12.00
101 Malioboro Pagi Eksekutif, Ekonomi AC Yogyakarta Tugu (YK) 14.37 14.45
80 Lodaya Pagi Eksekutif, Bisnis AC Solo Balapan (SLO) 16.15 -
10 Argo Dwipangga Eksekutif Solo Balapan (SLO) 16.35 -
6 Argo Wilis Eksekutif Surabaya Gubeng (SGU) 16.47 16.52
86 Sancaka Sore Eksekutif, Bisnis AC Surabaya Gubeng (SGU) 17.19 17.25
133 Senja Utama Solo Bisnis AC Pasar Senen (PSE) - 17.30
81 Lodaya Malam Eksekutif, Bisnis AC Bandung (BD) - 19.00
41 Gajayana Eksekutif Gambir (GMR) 19.22 19.30
9 Argo Dwipangga Eksekutif Gambir (GMR) - 20.00
49 Turangga Eksekutif Bandung (BD) 20.29 20.34
43 BIMA Eksekutif Gambir (GMR) 20.52 20.58
85 Sancaka Sore Eksekutif, Bisnis AC Yogyakarta Tugu (YK) 21.35 21.42
104 Malioboro Malam Eksekutif, Ekonomi AC Malang (ML) 21.45 21.52
99 Malabar Eksekutif, Bisnis AC, Ekonomi AC Bandung (BD) 22.30 22.35
131 Mutiara Selatan Bisnis AC Bandung (BD) 23.20 23.25

Galeri

Referensi

  1. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  2. ^ Solopos: Lebaran 2015: 5 Pintu Pendeteksi Tiket akan Dipasang di Stasiun Balapan

Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error. Galat Lua: unknown error.