Kota Semarang

ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia
Revisi sejak 16 Januari 2016 08.49 oleh Lyndonbaines (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh Mnfik) dan mengembalikan revisi 10506744 oleh 114.6.6.52)

Kota Semarang (Hanacaraka: ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ) adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan.[3] Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[4] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2.

Kota Semarang
ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ
Daerah tingkat II
Kawasan Lawang Sewu
Kawasan Lawang Sewu
Julukan: 
Venetië van Java
Motto: 
Semarang Kota ATLAS
(Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat)
Peta
Peta
Kota Semarang di Jawa
Kota Semarang
Kota Semarang
Peta
Kota Semarang di Indonesia
Kota Semarang
Kota Semarang
Kota Semarang (Indonesia)
Koordinat: 6°58′0″S 110°25′0″E / 6.96667°S 110.41667°E / -6.96667; 110.41667
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri2 Mei 1547
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
Pemerintahan
 • BupatiTavip Supriyanto (Pjs.)
Luas
 • Total373,67 km2 (144,27 sq mi)
Populasi
 (2015)[2]
 • Total1.773.905
 • Kepadatan4.747/km2 (12,290/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha
 • BahasaJawa, Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3374 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 24
Kode Kemendagri33.74 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023SMG
DAURp1.054.002.569.000.-
Flora resmiAsam jawa
Fauna resmiKuntul perak
Situs webwww.semarang.go.id
Transformasi logo pariwisata Semarang
Kawasan Jalan Pahlawan Semarang pada tahun 2008.
Berkas:Pandangan tugu muda.jpg
Kawasan Tugu Muda
Berkas:Simpang-lima.jpg
Simpang Lima Semarang dari udara

Geografi

Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati,Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.

Sejarah

Berkas:Semarang 1770.JPG
Semarang pada tahun 1770.
 
Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh C. Buddhing

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan mesjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu muncullah pohon asam yang arang (bahasa Jawa: Asem Arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu menjadi Semarang.

 
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, maka diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 rabiul awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang.

Berkas:Sampokong gedungbaru 2005.JPG
Klenteng Sam Po Kong

Kemudian pada tahun 1678 Amangkurat II dari Mataram, berjanji kepada VOC untuk memberikan Semarang sebagai pembayaran hutangnya, dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangya pemerintahan pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal dengan nama Pertempuran Lima Hari.

Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal l6 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihatnya, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R Patah, R.Prawotosudibyo dan Mr Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.

Ekonomi

Ekonomi Kota Semarang cukup besar karena statusnya sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah. Perekonomian Kota Semarang menurut data BPS 2012 didominasi sektor Industri dan sektor Perdagangan[5]:43; PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 54,38 Triliun.[5]:38-39 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan banyaknya gedung tinggi berupa hotel, kantor dan apartemen di Kota Semarang; Daftar gedung tertinggi di Semarang menunjukkan Kota Semarang memiliki 22 gedung dengan ketinggian 12 lantai atau lebih, dan 70 gedung dengan ketinggian berkisar antara 7-11 lantai.

Daftar wali kota

Sejak 1945

Sejak tahun 1945 para wali kota yang memimpin kota besar Semarang yang kemudian menjadi Kota Praja dan akhirnya menjadi Kota Semarang adalah sebagai berikut:

  • Mr. Moch.lchsan (1945-1949)
  • Mr. Koesoebiyono Tjondrowibowo (1949–1 Juli 1951)
  • RM. Hadisoebeno Sosrowerdoyo (1 Juli 1951–1 Januari 1958)
  • Mr. Abdulmadjid Djojoadiningrat (7 Januari 1958–1 Januari 1960)
  • RM Soebagyono Tjondrokoesoemo (1 Januari 1961–26 April 1964)
  • Mr. Wuryanto (25 April 1964–1 September 1966)
  • Letkol. Soeparno (1 September 1966–6 Maret 1967)
  • Letkol. R. Warsito Soegiarto (6 Maret 1967–2 Januari 1973)
  • Kolonel Hadijanto (2 Januari 1973–15 Januari 1980)
  • Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda SH (15 Januari 1980–19 Januari 1990)
  • Kol. H. Soetrisno Suharto (19 Januari 1990–19 Januari 2000)
  • H. Sukawi Sutarip SH. (19 Januari 2000–2010)
  • Drs. H. Soemarmo HS, MSi. (2010–2013)
  • Hendrar Prihadi, SE, MM. (2013-2015)
  • Tavip Supriyanto (Pejabat Sementara, 2015 - sekarang)

Daftar penguasa Semarang

  • Pangeran Kanoman atau Pandan Arang III (1553-1586)
  • Mas R.Tumenggung Tambi (1657-1659)
  • Mas Tumenggung Wongsorejo (1659 - 1666)
  • Mas Tumenggung Prawiroprojo (1666-1670)
  • Mas Tumenggung Alap-alap (1670-1674)
  • Kyai Mertonoyo, Kyai Tumenggung Yudonegoro atau Kyai Adipati Suromenggolo (1674 -1701)

Di bawah VOC

  • Raden Martoyudo atau Raden Sumoningrat (1743-1751)
  • Marmowijoyo atau Sumowijoyo atau Sumonegoro atau Surohadimenggolo (1751-1773)
  • Surohadimenggolo IV (1773-?)
  • Adipati Surohadimenggolo V atau kanjeng Terboyo (?)

Pemerintahan Hindia Belanda

  • Raden Tumenggung Surohadiningrat (?-1841)
  • Putro Surohadimenggolo (1841-1855)
  • Mas Ngabehi Reksonegoro (1855-1860)
  • RTP Suryokusurno (1860-1887)
  • RTP Reksodirjo (1887-1891)
  • RMTA Purbaningrat (1891-?)

Pemerintahan kemudian dibagi dua, yakni Kota Praja dan Kabupaten. Penguasa pribumi kemudian menjadi Bupati Semarang:

  • Raden Cokrodipuro (?-1927)
  • RM Soebiyono (1897-1927)
  • RM Amin Suyitno (1927-1942)
  • RMAA Sukarman Mertohadinegoro (1942-1945)

Sementara penguasa Belanda menjadi Wali Kota Semarang:

  • D. de Jongh (1916-1927)
  • A. Bagchus (1928-1935)
  • H.E. Boissevain (1936-1942)

Pemerintahan Republik Indonesia

  • R. Soediyono Taruna Kusumo (1945-1945), hanya berlangsung satu bulan
  • M. Soemardjito Priyohadisubroto (tahun 1946)

Pemerintahan Republik Indonesia Serikat

  • RM. Condronegoro hingga tahun 1949

Setelah pengakuan kedaulatan

  • M. Soemardjito Priyohadisubroto (1946-1952)
  • R. Oetoyo Koesoemo (1952-1956).

Untuk bupati selanjutnya lihat Kabupaten Semarang.

Kotamadya Semarang secara definitif ditetapkan berdasarkan UU Nomor 13 tahun 1950 tentang pembentukan kabupaten-kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Tengah.

Pembagian administratif

Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan

Kecamatan Kelurahan
Banyumanik Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep
Candisari Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal
Gajahmungkur Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan
Gayamsari Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawahbesar, Siwalan, Tambakrejo,
Genuk Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo
Gunungpati Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo
Mijen Bubakan, Cangkiran, Jatibaran, Jatisari, Karangmalang, Kedungpani, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon,
Ngaliyan Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari
Pedurungan Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Semarang Barat Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari
Semarang Selatan Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri
Semarang Tengah Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu
Semarang Timur Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo
Semarang Utara Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas
Tembalang Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang
Tugu Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo

Perwakilan

DPRD Kota Semarang hasil Pemilihan Umum Legislatif 2014 tersusun dari 9 partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
PDI-P 15
Partai Gerindra 7
PKS 6
Partai Demokrat 6
Partai Golkar 5
PKB 4
PAN 4
PPP 2
Partai NasDem 1
Total 50

Penduduk

Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.

Julukan

Kota Semarang mempunyai julukan sebagai:

  • Venetië van Java[7]

Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.

  • Kota Lumpia

Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China.

  • Kota Atlas

Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.

  • The Port of Java

Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Walikota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang hendak pergi dari Jakarta atau Jawa Barat ke Surabaya atau Jawa Timur dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang untuk singgah.

  • Semarang Pesona Asia

Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Walikota Semarang menyetujui slogan "SPA", dimana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan dimana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)

Pariwisata

 
Obyek Wisata Lawang Sewu
Berkas:Wonderia Semarang.jpg
Taman Rekreasi Wonderia

Wisata Alam

Wisata sejarah

Wisata religius

Berkas:Masjid Baiturrahmanb.jpg
Masjid Baiturrahman Semarang, di Simpanglima.

Wisata keluarga

Wisata belanja

Perayaan

Kota Semarang memiliki beberapa event perayaan, yaitu:

Kuliner

Masakan

Makanan khas Semarang antara lain adalah:

Jajanan

 
Lunpia Semarang

Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:

Minuman

Minuman khas Semarang antara lain adalah:

Oleh-oleh

Media

Surat kabar

Kota Semarang memiliki beberapa surat kabar di antaranya:

Nama Jenis Jaringan Perusahaan Bahasa
Koran SINDO Edisi Jawa Tengah Nasional Koran SINDO SINDOMedia
(melalui MNC)
Indonesia
Suara Pembaruan Edisi Jawa Tengah Suara Pembaruan BeritaSatu
Republika Edisi Jawa Tengah Republika MAHAKA
Kompas Edisi Jawa Tengah Kompas KG
Bisnis Indonesia Edisi Jawa Tengah Bisnis Indonesia JAG
Media Indonesia Edisi Jawa Tengah Media Indonesia MEDIA
Koran Tempo Edisi Jawa Tengah Koran Tempo Tempo Media
Radar Semarang Lokal Jawa Pos Grup Jawa Pos
Meteor
Suara Merdeka Suara Merdeka Suara Merdeka
Wawasan
Tribun Jateng Kompas KG
Bisnis Semarang Bisnis Indonesia JAG

Terrestrial televisi

Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 17-stasiun televisi (15 siaran nasional & 2 siaran lokal) seperti:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama perusahaan Pemilik Status Negara
23 487.250-MHz UHF TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional   Indonesia
TVRI Jawa Tengah Pemerintah Jawa Tengah Lokal
25 503.250-MHz ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi VIVA Nasional
27 519.250-MHz Indosiar PT Indosiar Visual Mandiri Surya Citra Media
29 535.250-MHz Trans TV PT Televisi Transformasi Indonesia Trans Media
31 551.250-MHz MNCTV PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia MNC
33 567.250-MHz RCTI PT Rajawali Citra Televisi Indonesia MNC
35 583.250-MHz SCTV PT Surya Citra Televisi Surya Citra Media
37 599.250-MHz Global TV PT Global Informasi Bermutu MNC
39 615.250-MHz tvOne PT Lativi Media Karya VIVA
41 631.250-MHz Trans7 PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh Trans Media
43 647.250-MHz MetroTV PT Media Televisi Indonesia Media Group
45 663.250-MHz iNews TV PT Sun Televisi Network MNC
47 679.250-MHz Kompas TV PT Gramedia Media Nusantara Kompas Gramedia
49 695.250-MHz Rajawali Televisi PT Metropolitan Televisindo Rajawali Corpora
53 727.250-MHz Semarang TV Indonesia Network PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia Kelompok Media Bali Post Lokal
54 735.250-MHz NET. Jawa Tengah NET. PT NET. Mediatama Indonesia Indika Group Nasional

Televisi berlangganan

Kota Semarang juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

Radio

Kota Semarang juga memiliki beberapa terdiri dari 59-buah stasiun radio bersiaran lokal seperti:

Frekuensi Sinyal Nama Stasiun
666 KHz AM Radio Borobudur Semarang
720 KHz Radio Silaturahim Islam
801 KHz Radio Programma 1 RRI
936 KHz Radio Pasopati Andalan Polaris Media
1062 KHz Radio Unisa Cakrawala Broadcasting Network
1152 KHz Radio Pertiwi Pertiwi Satya Pariwara
1170 KHz Radio Programma 4 RRI
1476 KHz Radio Hiu Kencana (tidak aktif)
87,8 MHz FM Radio Kharisma Insan Dinamik Semarang Star Network
88,2 MHz Radio Programma 3 RRI
88,2 MHz Radio Hot ABS-CBN Radio/Sky Erma Broadcasting Station
88,6 MHz Radio Rhema Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan Semarang
89,0 MHz Radio Programma 1 RRI
89,4 MHz Radio EduTop TOP Broadcasting Network
89,8 MHz Radio SINDO Trijaya Semarang Radio SINDO Trijaya
90,2 MHz Radio Trax Semarang Radio Trax
90,5 MHz Radio Gema Centrabuana Suara Centrabuana Media
91,0 MHz Radio Sinergi Radio Elshinta News and Talk
91,8 MHz Radio Dangdut Indonesia Semarang Radio Dangdut Indonesia
92,2 MHz Radio SPS SBS Broadcasting Company
92,4 MHz Radio Bisnis Semarang Radio Pas (Radio Bisnis Jakarta)
92,6 MHz Radio Idola Rasika Swara Indomaya
93,4 MHz Radio Smart Semarang Radio Semarang
94,0 MHz Radio Suara Serasi Capitol Broadcasting Center
94,5 MHz Radio Agape FM Radio Bandido
94,7 MHz Radio Cipta MBC
94,9 MHz Radio Good News UCB Indonesia
95,3 MHz Radio Programma 2 RRI
95,7 MHz Radio Cakrawala Opini PPOR Metra Broadcasting Network
96,1 MHz Radio Delta Radio Delta
96,5 MHz Radio Ichthus ABC Network
96,9 MHz Radio Suara Semarang RMN Manila 558
97,7 MHz Radio Pro Alma Indomedia
98,5 MHz Radio Gaya Almarhum
98,7 MHz Radio Bass Almarhum
98,9 MHz Radio Sonora Semarang Radio Sonora
99,3 MHz Radio Best CPP RadioNet
100,1 MHz Radio Rasika Rasika
101,2 MHz Radio Chandra Taruna Candra Taruna
101,6 MHz Radio Indah Bahagia Ceria IBC
102,0 MHz Radio Prambors Semarang Radio Prambors
102,4 MHz Radio Gajah Mada Gajahmada Media
102,8 MHz Radio Jatayu Angkasa Bombo
103,2 MHz Radio Kis Ramako Group
103,6 MHz Radio Pop ZOE Broadcasting Network
104,4 MHz Radio ImeldaAliw Personel & Communication
105,2 MHz Radio Suara Sakti Saksi Media
105,6 MHz Radio Borobudur Borobudur 25
106,0 MHz Radio Bisnis Semarang PAS FM Jakarta
106,8 MHz Radio Cakrawala Bloomberg Radio
107,0 MHz Radio Tourist Information Centre Bloomberg Radio
107,1 MHz Radio Keruxon Keruxon Broadcasting Station
107,2 MHz Radio Be Sky Network
107,3 MHz Radio Suaka NBN Radio
107,5 MHz Radio Sahabat Sejati NBN Radio
107,7 MHz Radio Pendidikan Semarang Dinas Pendidikan Kota Semarang
107,9 MHz Radio Dakwah Islam Islam

Sarana umum

Olahraga

PSIS Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.

Semarang United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer Indonesia.

Sasana Tinju Tugu Muda Semarang merupakan sasana tinju yang membina amatir dan profesional tingkat dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bis Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama tahun 1984 – 1985 memiliki beberapa petinju amatir dan profesional, namun kurang maksimal karena iklim pertandingan yang jarang. Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, saat itu Sasana Orang Tua sempat mencetak juara Nasional atas nama Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 membentuk Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing mencoba fokus kepada tinju pro dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda merupakan lambang kota Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana tetap jalan namun konsen di Tinju amatir, untuk Tinju profesional dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tahun 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berhasil mencetak 3 (tiga) juara Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / kelas Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana ikut merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi tingkat internasional , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tahun 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena nama perusahaan sponsor berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan nama Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya minat atlet untuk berlatih mempengaruhi prestasi tinju kota Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi minim juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan nama sasana menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekaligus promotor tinju penggerak roda pertinjuan tanah air dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.

Transportasi

Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta.

Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.

Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.

Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.

Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang dilakukan.

Kesehatan (rumah sakit)

Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:

Pendidikan

Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics terdapat 6 universitas di Semarang termasuk 100 universitas terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang:

Perguruan tinggi negeri

Perguruan tinggi negeri tersebut adalah:

Perguruan tinggi swasta

Perguruan tinggi swasta antara lain:

Sekolah menengah atas

Kota kembar

Lain-lain

  • Semarang memiliki slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
  • Beberapa pasar besar anatara lain pasar Johar,pasar Peterongan, pasar Jatingaleh, pasar Banyumanik, pasar Kobong, pasar Karangayu, pasar Bulu, pasar Gang Baru, dll.
  • Perusahaan Farmasi antara lain Phapros, Saka Farma, DGPharm, dan Zenith.
  • Pabrik Jamu antara lain Jamu Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo, dll.
  • Pernah populer penggunaan bahasa pergaulan yang disebut bahasa Walikan.

Seniman dan selebriti

Referensi

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Semarang
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.