Jalan Tol Jakarta–Bogor–Ciawi
Jalan Tol Jagorawi adalah jalan tol pertama di Indonesia yang mulai dibangun pada tahun 1973, menghubungkan Jakarta-Bogor-Ciawi. Jalan tol ini dibangun dengan biaya Rp 350.000.000,00 per kilometer pada kurs rupiah saat itu.[1] Jalan tol sepanjang kurang lebih 60 km ini diresmikan Presiden Soeharto pada tanggal 9 Maret 1978. Saat diresmikan, jalan tol tersebut baru sampai ruas Jakarta-Citeureup saja, dengan karyawan 200 orang.[2] Jalan tol Jagorawi merupakan jalan tol pertama yang didanai APBN dari pinjaman luar negeri, kemudian pengelolaannya diberikan kepada PT Jasa Marga sebagai modal awal perusahaan tersebut dan merupakan penyertaan pemerintah.[3]
Jalan Tol Jagorawi | |
---|---|
Berkas:Jagorawi.jpg | |
Panjang | 46 km |
Dibangun | 1973-1978 |
Pengelola | PT Jasa Marga (Persero) Tbk |
Jalan tol Jagorawi dikelola oleh PT Jasa Marga. Jagorawi sendiri merupakan singkatan kata dari Jakarta, Bogor, dan Ciawi. Jalan tol ini melintasi DKI Jakarta, Depok, Kabupaten Bogor, dan Kota Bogor.
Sejarah
Tahun 1973, Pemerintah mulai membangun jalan bebas hambatan pertama yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Ketika masih dalam tahap pembangunan, jalan tol Jagorawi ini belum berstatus sebagai jalan tol. Ketika jalan tersebut selesai dibangun, pada tahun 1978, Pemerintah RI memikirkan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut dapat dilakukan mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah RI. Untuk itu, Menteri Pekerjaan Umum ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan kepada Presiden RI agar ruas jalan Jakarta-Bogor tersebut dijadikan jalan tol.[2]
Maka 2 pekan sebelum jalan tol Jagorawi diresmikan penggunaannya, persisnya pada 25 Februari 1978, terbit PP No. 4 tahun 1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian Persero yang mengurusi dan mengelola infrastruktur jalan raya. Dari situlah, kemudian lahir badan usaha persero PT Jasa Marga (Persero) pada 1 Maret 1978, sepekan sebelum jalan tol Jagorawi sudah diresmikan.[1]
Fasilitas
Dari Februari-Desember ruas tol Jagorawi telah dilebarkan dari 3 lajur menjadi 4 lajur dari Jakarta hingga Sentul Selatan, sisanya dari Sentul Selatan sampai Bogor masih 3 lajur dan Bogor sampai Ciawi masih 2 lajur.
Jalan tol ini dilengkapi pula oleh lima tempat istirahat yakni di tempat peristirahatan Cibubur Square di KM 10, tempat istirahat Sentul (KM 35) dan tempat istirahat Ciawi (KM 45) untuk arah Jakarta ke Bogor/Ciawi. Sebaliknya dari Bogor/Ciawi, tempat peristirahatan akan ditemui di tempat istirahat Bogor (KM 39), tempat istirahat Gunung Putri (KM 21).[4]
Gerbang Tol
Tarif (Rupiah baru)
Sistem Terbuka
Asal | Tujuan | Gol. I | Gol. II | Gol. III | Gol. IV | Gol. V |
---|---|---|---|---|---|---|
Cawang Cililitan |
Cibubur Cimanggis |
3,50 | 4,00 | 5,00 | 6,00 | 7,50 |
Taman Mini Ps. Rebo | ||||||
Cibubur | Cimanggis | |||||
Ramp Dukuh Ramp Taman Mini |
Cililitan Cawang |
2,50 | 3,00 |
Sistem Tertutup
Rute | Gol. I | Gol. II | Gol. III | Gol. IV | Gol. V |
---|---|---|---|---|---|
Sentul - Sentul Selatan Sentul Selatan - Bogor/Ciawi |
1,00 | 2,50 | 2,50 | 2,50 | 3,00 |
Gn. Putri - Citeureup Gn. Putri - Sentul Citeureup - Sentul Bogor - Ciawi |
1,00 | 2,50 | 3,00 | 4,00 | 5,00 |
Gn. Putri - Sentul Selatan Citeureup - Sentul Selatan Sentul - Bogor/Ciawi |
2,50 | 3,00 | 4,50 | 5,50 | 6,50 |
Gn. Putri - Bogor/Ciawi Citeureup - Bogor/Ciawi |
4,50 | 5,50 | 7,50 | 9,50 | 11,50 |
Cibubur/Cimanggis Utama - Gn. Putri/Citeureup | 5,50 | 6,50 | 8,50 | 11,00 | 13,00 |
Cibubur/Cimanggis Utama - Sentul | 6,50 | 8,50 | 12,00 | 15,00 | 18,00 |
Cibubur/Cimanggis Utama - Sentul Selatan | 7,50 | 9,50 | 13,00 | 16,00 | 19,50 |
Cibubur/Cimanggis Utama - Bogor/Ciawi | 8,50 | 11,00 | 15,00 | 19,00 | 22,50 |
- GT Cibubur Utama mengarah ke Bogor/Ciawi, GT Cimanggis Utama mengarah ke Jakarta.
- Tarif di atas juga berlaku untuk arah kebalikannya (reversibel).
- Berlaku sejak tanggal 1 November 2015 pukul 00.00 WIB, sesuai Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 507/KPTS/M/2015.
- Sesuai kebijakan redenominasi rupiah, 1.000 rupiah lama senilai dengan 1 rupiah baru.
Simpang susun
KM | Lokasi | Tujuan |
---|---|---|
0 | Cawang | Jalan Tol Lingkar Dalam Kota Jakarta Jalan Tol Jakarta-Cikampek |
7 | Pasar Rebo | Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta |
16 | Cisalak | Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta 2 |
Insiden
- Pada tanggal 8 September 2013, terjadi kecelakaan yang melibatkan mobil Mitsubishi Lancer, Toyota Avanza dan Daihatsu Gran Max pada km 8,2. Akibat kecelakaan tersebut, 7 orang tewas dan 9 orang luka-luka.[5]Kecelakaan ini melibatkan Abdul Qodir Jaelani (Dul), putra bungsu Ahmad Dhani.[6]
Referensi
- ^ a b "Jagorawi". Arief Rahman Topan, Jurnal Republik. Diakses tanggal 15 September 2007.
- ^ a b "Profil PT. Jasa Marga (Persero)". Infotol, Astaga.com. 27 Februari 2006. Diakses tanggal 15 September 2007.
- ^ "Tol Jagorawi Merupakan Modal Awal PT Jasa Marga". Badan Penelitian dan Pengembangan SDM, Depkominfo. 4 September 2007. Diakses tanggal 10 Februari 2008.
- ^ "Jakarta - Bogor - Ciawi (Jagorawi)". Jalantol.net. 14 Mei 2006. Diakses tanggal 15 September 2007.
- ^ "Lima tewas akibat tabrakan di Tol Jagorawi". Antara. 8 September 2013. Diakses tanggal 9 September 2013.
- ^ "Kronologi Tabrakan Jagorawi Melibatkan Anak Dhani". Tempo.co. 8 September 2013. Diakses tanggal 25 Desember 2014.