Mahyeldi

gubernur Provinsi Sumatra Barat, Indonesia

H. Mahyeldi Ansharullah, SP (lahir 25 Desember 1966) adalah politisi dari Partai Keadilan Sejahtera dan mubalig. Ia dilantik sebagai Wali Kota Padang pada tanggal 13 Mei 2014.[2] Sebelumnya, ia mengakhiri jabatannya sebagai Wakil Wali Kota Padang satu periode pada 18 Februari 2014. Sampai 2015, Mahyeldi masih mengemban jabatan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Padang dan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Padang.

Mahyeldi Ansharullah
Berkas:MAHYELDI potret.jpg
Wali Kota Padang 13
Mulai menjabat
13 Mei 2014
WakilEmzalmi
Sebelum
Pendahulu
Erizal Agus (Plt.)
Pengganti
Petahana
Sebelum
Wakil Wali Kota Padang
Masa jabatan
18 Februari 2009 – 18 Februari 2014
Sebelum
Pendahulu
Yusman Kasim
Pengganti
Emzalmi
Sebelum
Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat
Masa jabatan
2004 – 2008
Informasi pribadi
Lahir25 Desember 1966 (umur 57)
Indonesia Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia
Partai politik Partai Keadilan Sejahtera
Suami/istriHarneli Bahar (istri)
AnakDiny Miftahul Muthmainnah, Silmy Izzati, Shofia Shabrina, M. Taufiqur Rahman, Rifatiy Nizhamiy, M. Fathan, M. Hamdan Maskura, Fauzana Syamila, Ahda Syakira
Orang tuaMardanis (ayah)
Nurmi (ibu)
Tempat tinggalJl. Ahmad Yani No. 11, Padang (Resmi)
Jl. Wisma Indah III, Blok A/10,

RT.001/RW.004, Parupuk Tabing,

Koto Tangah, Padang (Pribadi)[1]
Alma materUniversitas Andalas
IMDB: nm11406382 X: mahyeldi_sp Instagram: mahyeldisp Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Melalui persinggungannya dengan pergerakan tarbiyah, ia menunjukan perhatiannya dalam politik. Ia bergabung dengan Partai Keadilan (sekarang Partai Keadilan Sejahtera), terpilih sebagai anggota parlemen sekaligus berkursi sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat hasil pemilihan umum legislatif 2004. Pada waktu itu, PKS memenangi perolehan suara di Padang. Sebagai wakil wali kota, ia mendampingi periode kedua Wali Kota Fauzi Bahar. Pada pemilihan umum Wali Kota Padang 2013, Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang.

Biografi

Kehidupan awal dan politik

Mahyeldi menjalani masa kecil dan sekolahnya di Bukittinggi. Ia adalah kakak bagi enam adiknya. Lahir dari keluarga sederhana dengan seorang ayah yang bekerja sebagai buruh angkat, ia harus bekerja keras untuk mendapatkan uang sejak masih kelas tiga SD. Ia sekolah sambil menjajakan kue milik orang lain, menjual ikan di pasar, dan berjualan koran.[3]

Mahyeldi rutin menghadiri kegiatan pembinaan keislaman di lingkungan tempat tinggalnya sejak masih duduk di bangku SMP.[3] Berlanjut ketika bersekolah di SMA Negeri 1 Bukittinggi, ia telah mengenal aktivis tarbiyah Hidayat Nur Wahid dan Irwan Prayitno. Selama kuliah di Fakultas Pertanian Universitas Andalas, ia ikut menggerakan kegiatan dakwah kampus.[4] Aktivitasnya di lingkaran tarbiyah mengantarnya bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera, partai yang dimotori oleh aktivis dakwah di kampus-kampus.

Pada pemilihan umum legislatif 2004, Mahyeldi diusung oleh PKS sebagai calon anggota legislatif untuk DPRD Sumatera Barat. Pada saat yang sama, ia adalah Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS Sumatera Barat sejak 2002 sampai tahun 2005. Hasil perolehan suara menempatkan PKS sebagai pemenang di Padang. Ia duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat periode 2004–2009, tetapi mengundurkan diri setelah memutuskan maju sebagai Wakil Wali Kota Padang pada tahun 2008.

Wakil Wali Kota Padang

Dalam pemilihan umum Wali Kota Padang pertama 2008, Mahyeldi terpilih sebagai wakil wali kota mendampingi Fauzi Bahar. Pasangan ini dilantik pada 18 Februari 2009 untuk periode 2009–2014.[5] Selama berkursi sebagai wakil wali kota, Mahyeldi menggerakkan perkoperasian berbasis syariah di Padang. Ia memprakarsai berdirinya Koperasi Jasa Keuangan Syariah yang memberi akses permodalan dan lapangan kerja bagi warga. Lembaga koperasi ini mengantar Padang meraih penghargaan Bakti Koperasi dan UMKM dari Menteri Koperasi dan UMKM pada peringatan Hari Koperasi ke-66 yang dipusatkan di Nusa Tenggara Barat, 12 Juli 2013.[6]

Mahyeldi mencalonkan diri sebagai Wali Kota Padang dalam pemilihan umum Wali Kota Padang yang digelar pada 30 Oktober 2013. Diikuti 10 pasang calon, Mahyeldi bersama pasangannya Emzalmi menang atas 29,45% suara.[7] Setelah menjalani putaran kedua pada 5 Maret 2014, Mahyeldi kembali unggul dengan perolehan 50,29% suara. Pelantikannya tertunda karena pasangan calon yang kalah mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi.[8] Pada 13 Mei 2014, Mahyeldi resmi dilantik setelah terundur-undur karena adanya Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014.[2]

Wali Kota Padang

Berkas:Mahyeldi-Fauzi Bahar.jpg
Wakil Wali Kota Mahyeldi Ansharullah, bersama Fauzi Bahar

Setelah dan sebelum menjadi wali kota, Mahyeldi menjalankan tugas sebagai kepala daerah dan muballig (penceramah) di masjid di Kota Padang. Hal ini terbukti dengan figur Mahyeldi yang dikenal sebagai penceramah daripada politisi. Setelah menjadi wali kota, ia membuat program khusus yang disebut “Jumat Keliling”. [9] Program ini bertujuan dengan menjadikan Mahyeldi sebagai khatib khusus pada masjid-masjid di Kota Padang yang telah ditentukan. Hal ini mendapat respon positif di masyarakat Kota Padang yang ingin mengenal sosok Mahyeldi lebih dekat.

Terhitung mulai 1 Januari 2015, Pemerintah Kota Padang memberlakukan Peraturan daerah (PERDA) No. 21 Tahun 2012 tentang Pengelolaan sampah[10] yang isinya adalah akan memberi sanksi kepada orang yang sengaja membuang sampah sembarangan dengan denda sebesar Rp5.000.000,- atau kurungan 3 bulan penjara. Penegakan Perda ini didukung oleh DPRD dan Muspida Kota Padang.[11] Ternyata program ini membawa dampak yang besar bagi kebersihan Kota Padang khususnya pada jalan-jalan protokol. Bahkan, angkutan kota pun diwajibkan menyediakan tempat sampah di dalam kendaraannya.[12]

Kehidupan pribadi

Mahyeldi dikaruniai sembilan anak dari pernikahannya dengan Harneli Bahar.[13] Ia dikenal sebagai sosok pemimpin yang sederhana, santun, dan rendah hati.[3][4] Saat menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, ia menolak menggunakan mobil dinas mewah sebagai pimpinan DPRD. Berdasarkan hasil audit Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) jelang pemilihan Wali Kota Padang pada 8 Oktober, KPU Padang merilis laporan harta kekayaannya senilai 281,509 juta.[14]

Mahyeldi termasuk pasangan kepala daerah yang akur selama lima tahun masa tugasnya.[3] Fauzi Bahar mengatakan, mereka tak pernah berdebat atau bertengkar mengenai tugas masing-masing. "Saya rasa di Indonesia saat ini yang paling harmonis hubungan kedua pemimpin seperti, saya sebagai Wali Kota Padang dan Mahyeldi Wakil Wali Kota Padang, tak pernah selisih paham dan bertengkar tentang tanggung jawab sebagai pemegang amanah rakyat Kota Padang."[15]

Rujukan

  1. ^ Profil Singkat Mahyeldi-Emzalmi Serambiminang.com. 7 November 2013. Diakses 21 Maret 2016.
  2. ^ a b "Target 100 Hari Kerja Benahi Kota Padang". Harian Haluan. 14 Mei 2014.
  3. ^ a b c d "Pribadi Yang Sederhana Memiliki Kemauan Kuat". ANTARA. 8 Oktober 2013.
  4. ^ a b "Mahyeldi Ansharullah Sosok Pemimpin yang Rendah Hati". Dakwatuna.com. 23 Maret 2013.
  5. ^ "Fauzi Bahar - Mahyeldi Dilantik Gubernur Sumbar". Indosiar.com. 19 Februari 2009.
  6. ^ "KJKS, Bukti Mahyeldi Peduli Pelaku Ekonomi Kecil". Posmetropadang.com. 27 Februari 2014.
  7. ^ "Ini Hasil Pilkada Padang, Harus Dua Putaran". VIVA.co.id. 5 November 2013.
  8. ^ "Pelantikan Wali Kota Padang Tunggu Putusan MK". ANTARA. 12 Maret 2014.
  9. ^ “Padang Punya kegiatan Jumat Keliling” Situs Resmi Pemerintah Kota Padang. Diakses 28 Maret 2015.
  10. ^ "Rekap Perda 2005-2013" Situs Resmi Pemerintah Kota Padang. diakses 28 Maret 2015.
  11. ^ "Penerapan Perda Buang Sampah Didukung Oleh DPRD dan Muspida" Portalberitaeditor.com. Diakses 28 Maret 2015.
  12. ^ "Angkot Wajib Sediakan Tempat Sampah" Republika. Diakses 28 Maret 2015.
  13. ^ "Mahyeldi dan Keteladanan Pemimpin". 24 September 2014.
  14. ^ "Emma Terkaya, Mahyeldi Tetap Termiskin". Inilah.com. 9 Oktober 2013.
  15. ^ "Fauzi Bahar dan Mahyeldi Ansharullah Harmonis Sampai Akhir Jabatan". Situs web resmi Pemerintah Kota Padang. 23 Mei 2013.

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Erizal Agus (Penjabat Wali Kota)
Wali Kota Padang
2014–sekarang
Diteruskan oleh:
Petahana
Didahului oleh:
H. Yusman Kasim, MM
Wakil Wali Kota Padang
2009–2014
Diteruskan oleh:
Ir. H. Emzalmi, MSi
Didahului oleh:
Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat
2004–2008
Diteruskan oleh:
Jabatan partai politik
Didahului oleh:
DR. Shafwan Nawawi, MA
Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) PKS
Sumatera Barat

2002–2005
Diteruskan oleh:
Trinda Farhan Satria, MT
Jabatan olahraga
Didahului oleh:
H. Yusman Kasim, MM
Ketua Umum PSP Padang
2009–sekarang
Diteruskan oleh: