Portal:Pertanian/Berita terkini/Juni
Arsip |
|
- 6 Juni 2016
- "Hutan Białowieża di Polandia menjadi perhatian dunia karena pemerintahnya berencana melakukan penebangan hutan tersebut demi mencegah penyebaran wabah kumbang pegagan (Scolytinae). Namun penebangan tersebut ditentang oleh aktivis lingkungan karena "tidak ada jaminan suksesnya program tersebut". Hutan Białowieża merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO, dan menteri lingkungan Polandia dituding ingin membawa hutan tersebut keluar dari UNESCO demi memfasilitasi usaha penebangan kayu di sana. Sedangkan menteri lingkungan Polandia telah membawa pakar dari IUCN ke hutan Białowieża untuk mendiskusikan rencana tersebut." (ABC News) (Toronto Star)
- 5 Juni 2016
- "Peneliti dari Dartmouth College menemukan bahwa mikrofita yang dibudidayakan dapat dijadikan pakan ikan karnivora yang dibudidayakan. Selama ini ikan karnivora budi daya mendapatkan pakannya dari ikan hasil tangkapan sehingga bersifat tidak lestari. Mereka menggunakan mikroalga Schizochytrium dan diterapkan kepada ikan nila. Penemuan ini dapat mencegah penangkapan berlebih ikan spesies tertentu yang menjadi pakan ikan karnivora, dan mengurangi biaya budi daya." (ScienceCodex) (Science Daily)
- 4 Juni 2016
- "EPA telah merilis draft penilaian risiko terhadap atrazin, herbisida populer nomor dua di Amerika Serikat setelah glifosat. Atrazin telah menarik perhatian para ilmuwan karena dinilai membahayakan ekosistem perairan serta telah terdeteksi keberadaannya pada air minum, sedangkan atrazin telah digunakan secara luas di ladang jagung. Dan atrazin telah lama dilarang penggunaannya di negara anggota Uni Eropa. Atrazin diproduksi oleh Syngenta." (Environmental Working Group) (Agriculture.com)
- 3 Juni 2016
- "Ilmuwan dai Uppsala University telah mendemonstrasikan dampak mematikan dari partikel plastik mikro terhadap ikan secara fisiologis dan perilaku. Sebuah percobaan dengan larva ikan perca eropa (Perca fluviatilis) menemukan bahwa larva yang mengkonsumsi partikel plastik mikro mengalami pertumbuhan yang lambat dan penurunan tingkat perilaku, menjadikan mereka lebih rentan terhadap predasi. Perca eropa merupakan komoditas perikanan tangkap komersial penting di Eropa, dan keberadaan sampah plastik di lautan merupakan salah satu masalah lingkungan terbesar di dunia." (Telegraph.co.uk) (Reuters)
- 2 Juni 2016
- "Menghindari perut kembung dan buang gas berlebih menjadi alasan mengapa satu dari enam warga Australia mengurangi konsumsi susu dan produk susu. Namun alasan tersebut tidak bisa dibenarkan secara fisiologis karena mengurangi konsumsi susu dan produk susu dapat membahayakan kesehatan. Pakar kesehatan menyatakan ada alasan yang valid mengapa konsumsi susu harus dihindari, namun masih banyak warga yang mendiagnosa dirinya sendiri bahwa mereka mengidap intoleransi laktosa dan penyakit lainnya hanya karena merasa perutnya tidak nyaman. Susu dan produk susu mengandung kalsium yang bermanfaat bagi wanita karena kaum wanita memiliki risiko lebih tinggi mengidap oesteoporosis. Mengurangi susu dapat meningkatkan risiko tersebut." (NZ Herald) (ABC.net)
- 1 Juni 2016
- "Sebuah lembaga pemerhati transportasi dan lingkungan, European Federation for Transport and Environment menunjukkan data bahwa minyak sawit yang diproduksi negara tropis telah menjadi campuran bahan bakar diesel di Eropa dengan jumlah konsumsi mencapai 10 juta liter minyak sawit per hari. Angka ini hanya kalah dari minyak rapeseed (Brassica napus), namun peningkatannya sejak tahun 2010 lebih tinggi dari minyak rapeseed. Kondisi ini menunjukkan bahwa selain perusahaan bahan bakar tidak berpihak pada petani Eropa, konsumsi minyak sawit yang tinggi dapat memangkas hutan tropis yang dapat mengurangi kapasitasnya dalam menahan laju pemanasan global." (Phys.org) (The Guardian)
- "Lebah yang hidup di samping ladang jagung dan kedelai tidak menghabiskan sebagian besar hidupnya menyerbuki kedua komoditas tersebut. Sebuah analisis dari polen lebah yang mereka kumpulkan memperlihatkan bahwa mereka menghabiskan hidup dengan mencari bunga di pekarangan milik masyarakat. Dan dari analisis tersebut, didapatkan bahwa polen lebah tersebut mengandung cukup banyak pestisida rumahan, seperti anti nyamuk dan pestisida pekarangan." (Telegraph.co.uk) (NewsWeek)
Arsip: