Wali Sanga (seri televisi)

seri televisi Indonesia tahun 2003
Revisi sejak 5 Oktober 2017 13.30 oleh Axsara (bicara | kontrib) (Sinopsis: Perbaikan tata bahasa)

Wali Songo adalah sebuah sinetron kolosal produksi Genta Buana Paramita yang ditayangkan RCTI menjelang Ramadhan 2003. Pemain utama di sinetron ini di antaranya: Choky Adriano, Errina GD, Irman Heryana, Jill Carissa, Afdhal Yusman, Roy Jordy, dan Chairil JM.[1]

Wali Sanga
Berkas:Wali Songo.jpeg
Poster Wali Songo
GenreEpos
Laga
Religi
PembuatGenta Buana Paramita
Ditulis olehImam Tantowi
SutradaraIsmail Soebardjo
MT.Risyat
PemeranChoky Adriano
Errina GD
Irman Heryana
Jill Carissa
Roy Jordy
Aris Kurniawan
Hans Gunawan
Chairil JM
Husein Khalia
Al Indra
Teddy Uncle
Candy Satrio
Pengisi suaraSanggar Prathivi
Penggubah lagu temaDwiki Dharmawan
Lagu pembukaCinta Rasul (Instrument)
Lagu penutupCinta Rasul (Instrument)
Negara asal Indonesia
Bahasa asliIndonesia
Jmlh. musim1
Jmlh. episode52
Produksi
ProduserBudhi Sutrisno
Lokasi produksiJakarta
Pengaturan kameraBambang Trimakno
Kholid Latief
Rumah produksiGenta Buana Paramita
DistributorGenta Buana Paramita
Rilis asli
JaringanRCTI
RilisSabtu,25 Oktober 2003 –
2004

Pemeran

Pemeran Sebagai
Choky Adriano Arya Gading
Errina GD Sekar Langit
Irman Heryana Dyah Wijaya Kusuma
Gan Khe Liong
Jill Carissa Siti Jamilah
Roy Jordy Dyah Rana Wijaya
Pangeran Trenggono
Aris Kurniawan Bondan Kayu Wangi
Hans Gunawan Sunan Ampel
Kyai Arum Dalu
Chairil JM Sunan Kalijaga
Al Indra Sunan Kudus
Husein Khalia Sunan Giri
Sunan Bonang
Sunan Drajat
Sunan Muria
Rizal Muhaimin Sri Brahma Raja Gangadara
Sunan Gunung Jati
Teddy Uncle Satria Jati/Ki Pandan Arum
Syekh Siti Jenar
Budi Chaerul Dyah Wijaya Karana
Syekh Waliyul Islam
Kyai Jatmiko
Piet Ermas Kebo Peteng
Arif Nurman Senopati Jimbun
Candy Satrio Kebo Kenongo/Ki Ageng Pengging
Lilis Suganda Permaisuri Prabu Ketu Bhuta
Nyi Ageng Pengging
Tyas Wahono Prabu Ketu Bhuta
Abi Jamilah
Lisda Oktaviani Niluh Sukeswari
Afdhal Yusman Bagus Cemara
Pangeran Sabrang Lor
Sandy Permana Branjang
Raden Mukmin
Ryan Syehan Fatahillah
Ricky Adi Bondol
Chaerul Mpu Supah
Amprah Erlangga Ki Sentong
Ki Lodra Murti
Arif Iskandar Ki Nala
Rendy Bramasta Ki Sapto
Roy De Benny Mpu Wahan
Garnis Pangandaran Mpu Capana
Sofie Amalia Siti Rahmah
Imelda Soraya
Ruslan Basri Mpu Pembubur
Ki Dana Daksa
Tanase Prabaskara
Macan Wulung
Danny Permana Arya Dadu
Tumenggung Jaga Karana
Sunya
Nurkholis Cikur
Luluk Nyi Langsep
Diaz Erlangga Dyah Wirabuana
Kebo Kanigoro
Putri Sejati Istri Dyah Wirabuana
Istri Pangeran Umbara
Reyvaldo Luntungan Patih Raja Geger
Ki Wadas Lintang
Jhon Thasmir Pangeran Umbara
Nika Suwarsih Durniti
Ozy Jantur
Novitamahisa Umi Jamilah
Lucky Hakim Gagak Lodra
Adipati Semarang
Supit Urang Ranggaprana
Rochim Latul Ki Jarang Baya/Ki Megatruh
Arifin Gunawan Raden Amir Hambiyah
Bagong
Herby Latul Ki Ragupal
Ki Bayupati
Ki Tanggung Sakti
Rizal Fadli Panji
Ananta Wikrawa
Dias Astisa Ni Cinde Dadu
Nyi Ageng Tingkir
Nanda Felandy Ni Kumari Bakung
Bima Sena Ki Saba Paran
Suntoro Aji
Ki Ageng Tingkir
Reynaldi Murid Ki Saba Paran
Danang Sulaksono
Deo Murid Ki Saba Paran
Raden Suteja
Abhie Cancer Slamet
Trixie Fadriane Etheim Siti Aminah
Barry Prabu Pedagang dari Gresik

Sinopsis

Menjelang bulan Ramadhan 1424 H, RCTI menghadirkan sinetron kolosal-religius, Wali Songo (Produksi PT Gentabuana Paramita). Berkisah tentang sembilan orang wali (Dewan Wali) yang hidup di zaman Majapahit. Mereka adalah Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Muria, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati, Sunan Bonang, Sunan Drajad dan Sunan Kalijaga. Sembilan Dewan Wali (Juru Dakwah) ini mengembangkan serta mengajarkan Agama Islam. Bahkan mendukung terbentuknya Kerajaan Islam Demak menjelang kehancuran Majapahit. "Kisah Wali Songo ini bertutur tentang awal berdirinya Kerajaan Islam Demak dan Mataram,” ujar Imam Tantowi, penulis skenario Wali Songo.

Sinetron Wali Songo yang digarap dua sutradara, Ismail Soebardjo dan M.T. Risyaf ini didukung sederet artis yang selama ini memang aktif di peran-peran laga. Seperti Choky Adriano (berperan sebagai Arya Gading), Jill Carissa (Siti Jamilah), Aris K. Yulianto (Bondan Kayuwangi), Errina GD (Sekar Langit), Irman F. Heryana (Gan Khe Liong), Roy Jordy (Dyah Rana Wijaya), Hans Gunawan (Sunan Ampel), Chairil J.M (Sunan Kalijaga), Al-Indra (Sunan Kudus), Rizal Muhaimin (Sunan Gunung Jati), dan Husein Kalia (Sunan Giri). Dikisahkan tentang kehancuran Majapahit yang menjadi pembicaraan sidang para wali yang dihadiri 9 wali. Menurut Sunan Ampel, kemungkinan kebijakan penguasa Majapahit yang sekarang akan sangat berbeda. Sebab sebagai raja Gunung, Betara i Keling (yang berhasil menggulingkan trah Majapahit), masih kurang bersahabat dengan Islam. Sunan Kali Jaga mengusulkan untuk membantu sisa-sisa laskar Majapahit yang masih mengadakan perlawanan kepada kekuatan Batara i Keling. Tapi Sunan Giri menolak dan lebih baik menyusun kekuatan di Glagahwangi untuk secepatnya mendirikan sebuah negara. Sementara Raden Patah (Senopati Jin Bun) mengusulkan untuk lebih dulu mendirikan masjid sebagai tempat berkumpul, tempat pengembangan Islam. Maka mulailah para wali mendirikan Masjid Demak yang terkenal sebagai Mesjid Wali yang terletak di pesisir Jawa.

Selain bertutur tentang nilai-nilai religius, sinetron Wali Songo juga berkisah tentang persoalan cinta. Salah seorang murid Megatruh bernama Arya Gading, memiliki kekuatan dan ilmu beladiri tinggi, sehingga disenangi para pemimpin juga putera-puteri bangsawan pesisir. Tapi yang diincar Arya adalah keluarga dekat Sultan yang bernama Siti Jamilah.

“Di sini kami tidak menampilkan kesaktian wali-wali. Yang ditampilkan hanya teman atau murid wali yang memiliki kesaktian tinggi,” imbuh Imam Tantowi yang mengaku skenario yang dibuatnya berdasarkan legenda dan juga buku-buku kuno.

Referensi


Pranala luar