Kota Semarang

ibu kota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia

Kota Semarang (bahasa Jawa: ꦏꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ) (Tionghoa : 三宝垄·)adalah ibukota Provinsi Jawa Tengah, Indonesia sekaligus kota metropolitan terbesar kelima di Indonesia sesudah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.[4][5] Sebagai salah satu kota paling berkembang di Pulau Jawa, Kota Semarang mempunyai jumlah penduduk yang hampir mencapai 2 juta jiwa dan siang hari bisa mencapai 2,5 juta jiwa. Bahkan, Area Metropolitan Kedungsapur (Kendal, Demak, Ungaran Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Purwodadi Kabupaten Grobogan) dengan penduduk sekitar 6 juta jiwa, merupakan Wilayah Metropolis terpadat keempat, setelah Jabodetabek (Jakarta), Gerbangkertosusilo (Surabaya), dan Bandung Raya. Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan Semarang ditandai pula dengan munculnya beberapa gedung pencakar langit di beberapa sudut kota. Sayangnya, pesatnya jumlah penduduk membuat kemacetan lalu lintas di dalam Kota Semarang semakin macet. Kota Semarang dipimpin oleh wali kota Hendrar Prihadi, S.E, M.M dan wakil wali kota Ir. Hj. Hevearita Gunaryanti Rahayu. Kota ini terletak sekitar 558 km sebelah timur Jakarta, atau 312 km sebelah barat Surabaya, atau 621 km sebalah barat daya Banjarmasin (via udara).[6] Semarang berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Demak di timur, Kabupaten Semarang di selatan, dan Kabupaten Kendal di barat.Luas Kota 373.67 km2.

Kota Semarang
ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ
Venetië van Java
Kota Lumpia
Daerah tingkat II
Dari atas searah jarum jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda.
Dari atas searah jarum jam: Skyline Kota Semarang, Lawang Sewu, Masjid Agung Jawa Tengah, Klenteng Sam Po Kong, Simpang Lima Semarang, Tugu Muda.
Lambang resmi Kota Semarang ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ
Julukan: 
Venetië van Java
Motto: 
Semarang Kota ATLAS
(Aman, Tertib, Lancar, Asri, dan Sehat)
Peta
Peta
Kota Semarang ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ di Jawa
Kota Semarang ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ
Kota Semarang ꦑꦸꦛꦯꦼꦩꦫꦁ
Lokasi Kota Semarang di Pulau Jawa
Koordinat: 6°58′0″S 110°25′0″E / 6.96667°S 110.41667°E / -6.96667; 110.41667
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Tanggal berdiri2 Mei 1547; 477 tahun lalu (1547-05-02)
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Kelurahan: 177
Pemerintahan
 • BupatiHendrar Prihadi, S.E, M.M.
Luas
 • Total392 km2 (151 sq mi)
Populasi
 (2018)[2]
 • Total1.815.729
 • Kepadatan4.253/km2 (11,020/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 90.00%
Kristen Protestan 8.68%
Katolik 7.34%
Hindu 1.64%
Buddha 0.10%
Konghucu 0.08%[3]
 • BahasaJawa, Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3374 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon+62 24
Kode Kemendagri33.74 Edit nilai pada Wikidata
Kode SNI 7657:2023SMG
DAURp1.054.002.569.000.-
Flora resmiAsam jawa
Fauna resmiKuntul perak
Situs webwww.semarangkota.go.id


Transformasi logo pariwisata Semarang

Geografi

Daerah dataran rendah di Kota Semarang sangat sempit, yakni sekitar 4 kilometer dari garis pantai. Dataran rendah ini dikenal dengan sebutan kota bawah. Kawasan kota bawah seringkali dilanda banjir, dan di sejumlah kawasan, banjir ini disebabkan luapan air laut (rob). Di sebelah selatan merupakan dataran tinggi, yang dikenal dengan sebutan kota atas, di antaranya meliputi Kecamatan Candi, Mijen, Gunungpati, Tembalang dan Banyumanik. Pusat pertumbuhan di Semarang sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk muncul menjadi kota kecil baru, seperti di Semarang bagian atas tumbuhnya daerah Banyumanik sebagai pusat aktivitas dan aglomerasi penduduk Kota Semarang bagian atas menjadikan daerah ini cukup padat. Fasilitas umum dan sosial yang mendukung aktivitas penduduk dalam bekerja maupun sebagai tempat tinggal juga telah terpenuhi. Banyumanik menjadi pusat pertumbuhan baru di Semarang bagian atas, dikarenakan munculnya aglomerasi perumahan di daerah ini. Dahulunya Banyumanik hanya merupakan daerah sepi tempat tinggal penduduk Semarang yang bekerja di Semarang bawah (hanya sebagai dormitory town). Namun saat ini daerah ini menjadi pusat aktivitas dan pertumbuhan baru di Kota Semarang, dengan dukungan infrastruktur jalan dan aksessibilitas yang terjangkau. Fasilitas perdagangan dan perumahan baru banyak bermunculan di daerah ini, seperti Carefour, Mall Banyumanik, Ada Swalayan, Perumahan Banyumanik, Perumahan Pucang Gading, dan fasilitas pendidikan baik negeri maupun swasta, seperti Unnes, Undip, Polines, Unika, dll, dengan dukungan akses jalan tol dan terminal moda yang memperlancar transportasi. Cepatnya pertumbuhan di daerah ini dikarenakan kondisi lahan di Semarang bawah sering terkena bencana rob banjir.

Iklim & Cuaca

Data iklim Semarang
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 29
(85)
29
(85)
30
(86)
31
(88)
32
(89)
32
(89)
32
(89)
32
(89)
32
(90)
32
(90)
31
(88)
30
(86)
31
(87.8)
Rata-rata terendah °C (°F) 25
(77)
25
(77)
25
(77)
26
(78)
26
(78)
25
(77)
24
(76)
24
(76)
25
(77)
26
(78)
26
(78)
25
(77)
25.2
(77.2)
Presipitasi mm (inci) 430
(16.93)
360
(14.17)
320
(12.6)
230
(9.06)
160
(6.3)
80
(3.15)
80
(3.15)
60
(2.36)
100
(3.94)
160
(6.3)
220
(8.66)
330
(12.99)
2.780
(109,45)
Sumber: Weatherbase [7]

Sejarah

Berkas:Semarang 1770.JPG
Semarang pada tahun 1770.
 
Gambar Semarang pada tahun 1859 oleh C. Buddhing
 
Lambang Staadsgemeente Semarang pada zaman Hindia Belanda, ditetapkan pada tahun 1827.

Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M, yaitu daerah pesisir yang bernama Pragota (sekarang menjadi Bergota) dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Daerah tersebut pada masa itu merupakan pelabuhan dan di depannya terdapat gugusan pulau-pulau kecil. Akibat pengendapan, yang hingga sekarang masih terus berlangsung, gugusan tersebut sekarang menyatu membentuk daratan. Bagian kota Semarang Bawah yang dikenal sekarang ini dengan demikian dahulu merupakan laut. Pelabuhan tersebut diperkirakan berada di daerah Pasar Bulu sekarang dan memanjang masuk ke Pelabuhan Simongan, tempat armada Laksamana Cheng Ho bersandar pada tahun 1435 M. Di tempat pendaratannya, Laksamana Cheng Ho mendirikan kelenteng dan masjid yang sampai sekarang masih dikunjungi dan disebut Kelenteng Sam Po Kong (Gedung Batu).

Pada akhir abad ke-15 M ada seseorang ditempatkan oleh Kerajaan Demak, dikenal sebagai Pangeran Made Pandan (Sunan Pandanaran I), untuk menyebarkan agama Islam dari perbukitan Pragota. Dari waktu ke waktu daerah itu semakin subur, dari sela-sela kesuburan itu tumbuhlah pohon asam yang berbatang hitam seperti arang (bahasa Jawa: asem arang), sehingga memberikan gelar atau nama daerah itu yang kemudian menjadi Semarang.

 
Kantor KPM (Koninklijke Paketvaart Maatschappij) di Semarang (1918-1930)

Sebagai pendiri desa, kemudian menjadi kepala daerah setempat, dengan gelar Kyai Ageng Pandan Arang I. Sepeninggalnya, pimpinan daerah dipegang oleh putranya yang bergelar Pandan Arang II (kelak disebut sebagai Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran II atau Sunan Pandanaran Bayat atau Ki Ageng Pandanaran atau Sunan Pandanaran saja). Di bawah pimpinan Pandan Arang II, daerah Semarang semakin menunjukkan pertumbuhannya yang meningkat, sehingga menarik perhatian Sultan Hadiwijaya dari Kesultanan Pajang. Karena persyaratan peningkatan daerah dapat dipenuhi, diputuskan untuk menjadikan Semarang setingkat dengan Kabupaten. Pada tanggal 2 Mei 1547 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, tanggal 12 Rabiul Awal tahun 954 H disahkan oleh Sultan Hadiwijaya setelah berkonsultasi dengan Sunan Kalijaga. Tanggal 2 Mei kemudian ditetapkan sebagai hari jadi kota Semarang. Seiring dengan jatuhnya Pajang ke tangan Kesultanan Mataram, wilayah Semarang masuk dalam wilayahnya.

Berkas:Sampokong gedungbaru 2005.JPG
Klenteng Sam Po Kong

Pada tanggal 15 Januari 1678 Amangkurat II dari Kesultanan Mataram di Kartasura, menggadaikan Semarang dan sekitarnya kepada VOC sebagai bagian pembayaran hutangnya[8]. Dia mengklaim daerah Priangan dan pajak dari pelabuhan pesisir sampai hutangnya lunas. Pada tahun 1705 akhirnya Susuhunan Pakubuwono I menyerahkan Semarang kepada VOC sebagai bagian dari perjanjiannya karena telah dibantu untuk merebut kembali Keraton Kartasura. Sejak saat itu Semarang resmi menjadi kota milik VOC dan kemudian Pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1906 dengan Stadblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah pemerintah Gemeente. Pemerintah kota besar ini dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Sistem Pemerintahan ini dipegang oleh orang-orang Belanda berakhir pada tahun 1942 dengan datangnya pemerintahan pendudukan Jepang.

Pada masa Jepang terbentuklah pemerintah daerah Semarang yang dikepalai Militer (Shico (kanji : 市長 )) dari Jepang. Didampingi oleh dua orang wakil (Fuku Shico (kanji : 副市長)) yang masing-masing dari Jepang dan seorang bangsa Indonesia. Tidak lama sesudah kemerdekaan, yaitu tanggal 15 sampai 20 Oktober 1945 terjadilah peristiwa kepahlawanan pemuda-pemuda Semarang yang bertempur melawan balatentara Jepang yang bersikeras tidak bersedia menyerahkan diri kepada Pasukan Republik. Perjuangan ini dikenal sebagai Pertempuran Lima Hari.

Tahun 1946 Inggris atas nama Sekutu menyerahkan kota Semarang kepada pihak Belanda. Ini terjadi pada tanggal 16 Mei 1946. Tanggal 3 Juni 1946 dengan tipu muslihat, pihak Belanda menangkap Mr. Imam Sudjahri, wali kota Semarang sebelum proklamasi kemerdekaan. Selama masa pendudukan Belanda tidak ada pemerintahan daerah kota Semarang. Namun para pejuang di bidang pemerintahan tetap menjalankan pemerintahan di daerah pedalaman atau daerah pengungsian di luar kota sampai dengan bulan Desember 1948. daerah pengungsian berpindah-pindah mulai dari kota Purwodadi, Gubug, Kedungjati, Salatiga, dan akhirnya di Yogyakarta. Pimpinan pemerintahan berturut-turut dipegang oleh R. Patah, R. Prawotosudibyo dan Mr. Ichsan. Pemerintahan pendudukan Belanda yang dikenal dengan Recomba berusaha membentuk kembali pemerintahan Gemeente seperti pada masa kolonial dulu di bawah pimpinan R Slamet Tirtosubroto. Hal itu tidak berhasil, karena dalam masa pemulihan kedaulatan harus menyerahkan kepada Komandan KMKB Semarang pada bulan Februari 1950. tanggal I April 1950 Mayor Suhardi, Komandan KMKB. menyerahkan kepemimpinan pemerintah daerah Semarang kepada Mr Koesoedibyono, seorang pegawai tinggi Kementerian Dalam Negeri di Yogyakarta. Ia menyusun kembali aparat pemerintahan guna memperlancar jalannya pemerintahan.

Ekonomi

Ekonomi Kota Semarang cukup besar karena statusnya sebagai ibu kota provinsi Jawa Tengah. Perekonomian Kota Semarang menurut data BPS 2012 didominasi sektor Industri dan sektor Perdagangan[9]:43; PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp. 54,38 Triliun.[9]:38-39 Pertumbuhan ekonomi yang tinggi ditandai dengan banyaknya gedung tinggi berupa hotel, kantor dan apartemen di Kota Semarang; Daftar gedung tertinggi di Semarang menunjukkan Kota Semarang memiliki 30 gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai dan 75 gedung dengan ketinggian berkisar antara 7-11 lantai.

Kawasan Bisnis Terpadu - Central Business Districts (CBD)

Sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah dan kota metropolitan terbesar kelima di wilayah Republik Indonesia, Semarang telah bertransformasi dan berubah berdinamika menuju kearah yang lebih baik lagi. Dalam kurung waktu kurang dari 10 tahun Metropolitan Semarang terus membangun mempunyai andil dalam finansial yang vital di Indonesia dikarenakan sektor perdagangan dan industri serta jasanya yang berkembang. Sebagai konsekuensinya daya beli masyarakat meningkat, arus modal masuk, indeks kepercayaan konsumen dan doing business yang relatif kondusif berkembang beberapa Kawasan Bisnis Terpadu atau CBD (Central Business District). Beberapa CBD yang masuk dalam kawasan prime segitiga emas antara lain.

Simpang Lima City Center (SLCC)

Pemandangan Pahlawan Semarang
Kawasan Jalan Pahlawan Semarang pada tahun 2008.
Pemandangan Simpang Lima Semarang
Pemandangan Simpang Lima Semarang

Simpang Lima City Center (SLCC) adalah salah satu Central Business District (CBD) atau Kawasan Bisnis Terpadu yang terletak di Semarang Pusat dan salah satu CBD yang berkembang di jantung kota Semarang. Tidak heran apabila banyak bangunan-bangunan jangkung atau biasa disebut pencakar langit hadir dikawasan ini. Beberapa signature building yang menjadi ciri khas dari SLCC Semarang adalah Swiss-Belhotel International Hotel Semarang, Ciputra Mall, Horison Hotel, Plaza Simpang Lima, Louis Kienne Serviced Apartment Hotel, HA-KA Hotel (coming soon), Santika Premiere Hotel, Wisma HSBC, INDOSAT Oooredoo Tower, Living Plaza ACE Hardware & InForma, Gramedia Center Pandanaran, Accor Ibis Simpang Lima Hotel, Amaris Simpang Lima Hotel, Tentrem Hotel Mall Apartment Semarang (coming soon), Simpang Lima Residences, SMC (Semarang Medical Centerl) Telogorejo Hospital, Pandanaran Hotel, DBS Center, @Hom Hotel, SentraLand Superblock, Graha Bank Indonesia, Plaza Telkom, WIsma Telkomsel, XL Axiata Center Simpang Lima, Bank Mandiri Plaza, CitiBank Square, Pramuka Building,

Pemuda Central Business District (PCBD)

Pemandangan Tugu Muda Semarang

Pemuda Central Bussines Distric merupakan kawasan bisnis terpadu di sepanjang Jalan Pemuda yang terletak di wilayah Semarang Pusat. Lawang Sewu Heritage Complex, Semarang Tourism Center, Pandanaran Building, Danamon Tower, Wisma BII Maybank, Menara Juang 45, Wisma Sucofindo (FWD & DanaReksa), DP Mall, SmartFren Galeri, Bank Panin Plaza, Menara Suara Merdeka, Premier Inn Hotel Office Tower (coming soon), The Pinnacle Apartment Tower, Menara Bank Mega, Manulife Building, ANZ Square, Graha BRI, House of Indonesia Stock Exchange (IDX) Pandanaran, Dafam Hotel, Graha Bina Artha (Bank JaTeng headquarter), Amaris Hotel, Gramedia Plaza Pemuda, Paragon City Mall, Crowne Plaza Hotel, Accor Novotel Hotel, Whiz Hotel, CitraDream Hotel, Accor Ibis Budget Hotel, Menara Bank Mandiri, Wisma BCA, Marquis de Lafayette Pollux, Sri Ratu Plaza.

Gajahmada Golden Triangle (GGT)

Kawasan Budaya Tionghoa (Pecinan) Semarang - Semarang Chinatown Heritage Complex, Gumaya Tower Hotel, ACE Gajahmada, MG Suites Maven Hotel & Residences, Chanti Hotel, Semarang Town Square (SETOS), 3 Store Gajahmada, Grandhika Hotel.

Pemerintahan

Daftar Wali Kota

No. Potret Wali Kota Awal menjabat Akhir Menjabat Partai Politik / Fraksi Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1   Mr. Mohammad Ichsan 1945 1949 Non-Partai 1
2   Mr. Koesoebiyono Hadinoto Tjondrowibowo 1949 1951 Non-Partai 2
3   R. M. Hadisoebeno Sosrowerdojo 1951 1958 Partai Nasional Indonesia 3
4   Abdulmadjid Djojoadiningrat 1958 1960 Partai Komunis Indonesia 4
5   R. M. Soebagyono Tjondrokoesoemo 1961 1964 Non-Partai 5
6   Mr. Wuryanto 1964 1966 Non-Partai 6
7   Letkol. Soeparno Hendrowerdojo 1966 1967 ABRIAngkatan Darat 7
8   Letkol. R. Warsito Soegiarto 1967 1973 ABRIAngkatan Darat 8
9   Kolonel Hadijanto 1973 1980 ABRIAngkatan Darat 9
10   Kol. H. Iman Soeparto Tjakrajoeda, SH. 1980 1990 ABRIAngkatan Darat 10
(1980)
11
(1985)
11   Kol. H. Soetrisno Suharto 1990 2000 ABRIAngkatan Darat 12
(1990)
13
(1995)
Drs. R. Herdjono[10]
12   Sukawi Sutarip 2000 2005 Independen 14
(2000)
Drs. H. Muchafif Adi Subrata
2005 2010 Partai Demokrat
15
(2005)
Mahfudz Ali
13   Soemarmo HS 19 Juli 2010 21 Mei 2013 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 16
(2010)
Hendrar Prihadi
14   Hendrar Prihadi 21 Mei 2013 19 Juli 2015 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
17 Februari 2016 17 Februari 2021 17
(2015)
Hevearita Gunaryanti Rahayu
26 Februari 2021 10 Oktober 2022 18
(2020)
15   Hevearita Gunaryanti Rahayu 30 Januari 2023 Petahana Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kota Semarang dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[11] 2014–2019 2019–2024 2024–2029[12]
PKB 2   4   4   5
Gerindra (baru) 4   7   6   7
PDI-P 9   15   19   14
Golkar 5   5   3   4
NasDem (baru) 1   2   1
PKS 6   6   6   6
Hanura (baru) 1   0   0   0
PAN 6   4   2   1
Demokrat 16   6   6   6
PSI (baru) 2   5
PPP 1   2   0   1
Jumlah Anggota 50   50   50   50
Jumlah Partai 9   9   9   10

Kecamatan

Kota Semarang terdiri atas 16 kecamatan dan 177 kelurahan

Kecamatan Kelurahan
Banyumanik Pudakpayung, Gedawang, Jabungan, Padangsari, Banyumanik, Srondol Wetan, Pedalangan, Banyumanik, Semarang, Sumurboto, Banyumanik, Semarang, Srondol Kulon, Banyumanik, Semarang, Tinjomoyo, Ngesrep
Candisari Candi, Jatingaleh, Jomblang, Kaliwiru, Karanganyargunung, Tegalsari, Wonotingal
Gajahmungkur Bendanduwur, Bendanngisor, Bendungan, Gajahmungkur, Karangrejo, Lempongsari, Petompon, Sampangan
Gayamsari Gayamsari, Kaligawe, Pandean Lamper, Sambirejo, Sawah Besar, Siwalan, Tambakrejo
Genuk Bangetayu Kulon, Bangetayu Wetan, Banjardowo, Gebangsari, Genuksari, Karangroto, Kudu, Muktiharjo Lor, Penggaron Lor, Sembungharjo, Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, Trimulyo
Gunungpati Cepoko, Gunungpati, Jatirejo, Kalisegoro, Kandri, Mangunsari, Ngijo, Nongkosawit, Pakintelan, Patemon, Plalangan, Pongangan, Sadeng, Sekaran, Sukorejo, Sumurejo
Mijen Cangkiran, Bubakan, Jatibarang, Jatisari, Karangmalang, Kedungpane, Mijen, Ngadirgo, Pesantren, Polaman, Purwosari, Tambangan, Wonolopo, Wonoplumbon,
Ngaliyan Bambankerep, Beringin, Gondoriyo, Kalipancur, Ngaliyan, Podorejo, Purwoyoso, Tambak Aji, Wonosari
Pedurungan Gemah, Kalicari, Muktiharjo Kidul, Palebon, Pedurungan Kidul, Pedurungan Lor, Pedurungan Tengah, Penggaron Kidul, Plamongan Sari, Tlogomulyo, Tlogosari Kulon, Tlogosari Wetan,
Semarang Barat Bojongsalaman, Bongsari, Cabean, Gisikdrono, Kalibanteng Kidul, Kalibanteng Kulon, Karangayu, Kembangarum, Krapyak, Krobokan, Manyaran, Ngemplaksimongan, Salamanmloyo, Tambakharjo, Tawangmas, Tawangsari
Semarang Selatan Barusari, Bulustalan, Lamper Kidul, Lamper Lor, Lamper Tengah, Mugassari, Peterongan, Pleburan, Randusari, Wonodri
Semarang Tengah Bangunharjo, Brumbungan, Gabahan, Jagalan, Karangkidul, Kauman, Kembangsari, Kranggan, Miroto, Pandansari, Pekunden, Pendrikan Kidul, Pendrikan Lor, Purwodinatan, Sekayu
Semarang Timur Bugangan, Karangtempel, Karangturi, Kebonagung, Kemijen, Mlatibaru, Mlatiharjo, Rejomulyo, Rejosari, Sarirejo, Bandarharjo
Semarang Utara Bulu Lor, Dadapsari, Kuningan, Panggung Kidul, Panggung Lor, Plombokan, Purwosari, Tanjungmas
Tembalang Bulusan, Jangli, Kedungmundu, Kramas, Mangunharjo, Meteseh, Rowosari, Sambiroto, Sendangguwo, Sendangmulyo, Tandang, Tembalang
Tugu Jerakan, Karanganyar, Mangkang Kulon, Mangkang Wetan, Mangunharjo, Randu Garut, Tugurejo

Penduduk

Penduduk Semarang umumnya adalah suku Jawa dan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Agama mayoritas yang dianut adalah Islam. Semarang memiliki komunitas Tionghoa yang besar. Seperti di daerah lainnya di Jawa, terutama di Jawa Tengah, mereka sudah berbaur erat dengan penduduk setempat dan menggunakan Bahasa Jawa dalam berkomunikasi sejak ratusan tahun silam.

Julukan

Kota Semarang mempunyai mempunyai beberapa julukan, antara lain:

  • Venetië van Java[13]

Semarang dilalui banyak sungai di tengah kota seperti di Venesia (Italia), sehingga Belanda menyebut Semarang sebagai Venetië van Java.

  • Kota Lumpia

Lumpia adalah makanan khas Semarang, yang terbuat dari akulturasi 2 budaya yaitu budaya Jawa dan China. Lumpia sendiri diambil dari kata lun pia (hokkien : 润餅).

  • Kota Atlas

Semarang memiliki semboyan Kota ATLAS akronim (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat), sebagai slogan pemeliharaan keindahan kota.

  • The Port of Java

Untuk kepentingan pemasaran pariwisata, Wali Kota Semarang mengambil slogan pariwisata Semarang, The Port of Java (Pelabuhannya Jawa) sebagai upaya pencitraan kota Semarang sebagai pusat Pelabuhan Jawa. Karena Setiap orang yang hendak pergi dari Jakarta atau Jawa Barat ke Surabaya atau Jawa Timur dan juga sebaliknya, harus melewati dan singgah di Kota Semarang. Bahkan menurut sejarah Laksamana Ceng Ho pun berlabuh di Kota Semarang untuk singgah.

  • Semarang Pesona Asia

Pada tahun 2009 dari wacana beberapa pihak, Wali Kota Semarang menyetujui slogan "SPA", di mana konsekuensinya, dilakukan pembersihan dan pembangunan di mana mana, (perbaikan saluran, jalan, trotoar, taman, penataan pkl)

Pariwisata

 
Objek Wisata Lawang Sewu
Berkas:Wonderia Semarang.jpg
Taman Rekreasi Wonderia
 
Patung Laksamana Cheng Ho yang ada di depan Kelenteng Kay Tak Sie di Semarang.
 
Tempat sesembahan untuk Sam Poo Tay Djien yang berada di dalam Kelenteng Kay Tak Sie in Semarang, Indonesia
Berkas:Taman Pandanaran Semarang Patung Warak Ngendog.jpg
Patung Warak Ngendok di Taman Pandanaran Semarang

Wisata Alam

Wisata sejarah

Wisata religius

Wisata keluarga

Wisata malam

  • Alun-Alun Kota Semarang/Lapangan Pancasila (Simpang Lima)
  • Kota Lama Semarang
  • Taman Indonesia Kaya (Taman KB)
  • Taman Wilis
  • Taman Nada
  • Taman Garuda
  • Taman Meteseh
  • Taman Kasmaran
  • Taman Bumi Rejo
  • Taman Halmahera
  • Taman Pandanaran (Taman Warak Ngendok)

Wisata Belanja

Perayaan

Kota Semarang memiliki beberapa event perayaan, yaitu:

Kuliner

Masakan

Makanan khas Semarang antara lain adalah:

Jajanan

 
Lunpia Semarang

Jajanan Pasar khas Semarang antara lain adalah:

Minuman

Minuman khas Semarang antara lain adalah:

Oleh-oleh

Media

Surat kabar

Kota Semarang memiliki beberapa surat kabar di antaranya:

Nama Jenis Jaringan Perusahaan Bahasa
Koran SINDO Edisi Jawa Tengah Nasional Koran SINDO SINDOMedia
(melalui MNC)
Indonesia
Suara Pembaruan Edisi Jawa Tengah Suara Pembaruan BeritaSatu
Republika Edisi Jawa Tengah Republika MAHAKA
Kompas Edisi Jawa Tengah Kompas KG
Bisnis Indonesia Edisi Jawa Tengah Bisnis Indonesia JAG
Media Indonesia Edisi Jawa Tengah Media Indonesia MEDIA
Koran Tempo Edisi Jawa Tengah Koran Tempo Tempo Media
Radar Semarang Lokal Jawa Pos Grup Jawa Pos
Meteor
Suara Merdeka Suara Merdeka Suara Merdeka
Wawasan
Tribun Jateng Kompas KG
Bisnis Semarang Bisnis Indonesia JAG
Harian Semarang

Terrestrial televisi

Kota Semarang juga memiliki 21 stasiun televisi (15 siaran nasional, 5 siaran lokal & 1 siaran komunitas) seperti:

Kanal Signal Frekuensi Nama Jaringan Nama perusahaan Pemilik Status Negara
23 487,25 MHz UHF TVRI Nasional TVRI Lembaga Penyiaran Publik TVRI Pemerintah Indonesia Nasional   Indonesia
TVRI Jawa Tengah Pemerintah Jawa Tengah Lokal
25 503,25 MHz ANTV PT Cakrawala Andalas Televisi Semarang dan Palangkaraya VIVA Nasional
27 519,25 MHz Indosiar PT Indosiar Semarang Televisi Surya Citra Media
29 535,25 MHz Trans TV PT Trans TV Semarang Makassar Trans Media
31 551,25 MHz MNCTV PT TPI Dua MNC
33 567,25 MHz RCTI PT RCTI Dua MNC
35 583,25 MHz SCTV PT Surya Citra Wisesa Surya Citra Media
37 599,25 MHz GTV PT GTV Dua MNC
39 615,25 MHz tvOne PT Lativi Media Karya Semarang dan Padang VIVA
41 631,25 MHz Trans7 PT Trans 7 Semarang Makassar Trans Media
43 647,25 MHz MetroTV PT Media Televisi Semarang Media Group
45 663,25 MHz iNews PT Global Telekomunikasi Terpadu MNC
47 679,25 MHz Kompas TV PT Televisi Semarang Indonesia Kompas Gramedia
48 687,25 MHz USM TV Perkumpulan Penyiaran Komunitas USM TV Universitas Semarang Komunitas
49 695,25 MHz TVKU SM Network PT Televisi Kampus Universitas Dian Nuswantoro Universitas Dian Nuswantoro Lokal
MAJT-TV Televisi Masjid Agung Jawa Tengah Masjid Agung Jawa Tengah
50 703,25 MHz IMTV STTV (TV9) PT Semarang Inti Media Televisi Siantar Top
52 719,25 MHz Semarang TV Indonesia Network PT Mataram Cakrawala Televisi Indonesia Kelompok Media Bali Post
54 735,25 MHz NET. PT Industri Televisi Semarang Indika Group Nasional
56 751,25 MHz RTV PT Semuwas Citra Mandiri Rajawali Corpora
59 775,25 MHz Simpang 5 TV Jawa Pos TV PT Simpang Lima Media Televisi Jawa Pos Group Lokal

Televisi berlangganan

Kota Semarang juga memiliki beberapa televisi berlangganan seperti:

Radio

Kota Semarang juga memiliki 43 stasiun radio seperti:

Sinyal Frekuensi Nama Pemilik
AM 720 KHz Radio Silaturahim
801 KHz RRI Semarang Pro 1 RRI
999 KHz RRI Pro 3 RRI
1062 KHz Sultan Agung Radio Universitas Sultan Agung
1476 KHz Radio Mutiara Quran
FM 87,8 MHz Radio Gaul FM Universitas Wahid Hasyim
88,2 MHz RRI Semarang Pro 4 RRI
88,6 MHz Radio Rhema Jemaat Kristen Indonesia Injil Kerajaan Semarang
89,0 MHz RRI Semarang Pro 1 RRI
89,4 MHz TOP FM
89,8 MHz MNC Trijaya FM Semarang MNC Networks
90,2 MHz Trax FM Semarang MRA Media
91,0 MHz Elshinta Radio Semarang Elshinta Media
91,8 MHz RDI Pandanaran Semarang MNC Networks
92,2 MHz RRI Pro 3 RRI
92,6 MHz Radio Idola Idola Group
93,4 MHz C Radio Semarang Idola Group
94,5 MHz Radio Agape FM Gereja Isa Almasih
94,9 MHz GoodNews FM Gereja Beth-el Tabernakel Alfa Omega Semarang
95,3 MHz RRI Semarang Pro 2 RRI
95,7 MHz Fit Radio Semarang Elshinta Media
96,1 MHz Delta FM Semarang Masima Media
96,5 MHz Radio Ichthus Gereja Kristen Muria Indonesia
96,9 MHz Radio Swara Semarang Gajahmada Group
97,7 MHz Radio Pro Alma Universitas Diponegoro
98,5 MHz UP Radio Universitas PGRI Semarang
98,9 MHz Radio Sonora FM Semarang Kompas Gramedia
99,3 MHz Radiks 99 Semarang Best FM CPP RadioNet
100,1 MHz Rasika Semarang Rasika Group
101,2 MHz RCT FM CPP RadioNet
101,6 MHz USM Jaya FM Universitas Semarang
102,0 MHz Prambors Semarang Masima Media
102,4 MHz Gajahmada FM Gajahmada Group
102,8 MHz J FM
103,2 MHz KIS FM
103,6 MHz POP FM Semarang CPP RadioNet
104,4 MHz Imelda FM Gajahmada Group
105,2 MHz SS FM Suara Merdeka
106,0 MHz PAS FM Semarang CPP RadioNet
106,8 MHz Radio Thomson Semarang Thomson Radionet
107,5 MHz Radio Suara Diponegoro
107,7 MHz REM FM Universitas Negeri Semarang
107,9 MHz Radio Dakwah Islam Masjid Agung Jawa Tengah

Sarana umum

Olahraga

PSIS Semarang merupakan satu-satunya klub sepak bola profesional di Kota Semarang. Pada musim 1999, PSIS berhasil menjadi juara Liga Indonesia, namun pada musim kompetisi 2000 terdegradasi ke Divisi I. Pada musim 2006 bermain di Divisi Utama Liga Djarum Wilayah 1 dan meraih juara kedua setelah dalam final kalah 0–1 oleh Persik Kediri Pada tahun ini PSIS kembali berlaga di Indonesia Super League tanpa dana bantuan APBD sama sekali.

Semarang United FC merupakan klub sepak bola yang mengikuti turnamen dalam ajang Liga Primer Indonesia.

Sasana Tinju Tugu Muda Semarang merupakan sasana tinju yang membina amatir dan profesional tingkat dunia di Kota Semarang. Perjalanan Sasana Tinju Tugu Muda Semarang yang dirintis oleh Muklis Sutan Rambing Th 1970 (1976 s/d 1978)Membentuk Sasana Tinju Adam (dengan latar belakang sponsorship Bus Adam). Th 1980 (1978 s/d 1989) Membentuk Sasana Tinju Orang Tua (dengan latar belakang sponsor jamu cap Orang Tua) Selama tahun 1984 – 1985 memiliki beberapa petinju amatir dan profesional, namun kurang maksimal karena iklim pertandingan yang jarang. Rata-rata pertandingan profesional setahun sekali, saat itu Sasana Orang Tua sempat mencetak juara Nasional atas nama Agus Suyanto. Th 1990 (1989 s/d 2008). Th 1990 membentuk Sasana Tinju Bank Buana dengan konsentrasi pembinaan tinju amatir. Th 1997 ketika tinju profesional boming di televisi, Muklis Sutan Rambing mencoba fokus kepada tinju pro dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang (Tugu Muda merupakan lambang kota Semarang). Saat itu Sasana Tinju Bank Buana tetap jalan namun konsen di Tinju amatir, untuk Tinju profesional dengan nama Sasana Tinju Tugu Muda Semarang. Pada akhir tahun 1999 Sasana Tinju Tugu Muda Semarang berhasil mencetak 3 (tiga) juara Nasional : Chris Jhon (57 Kg / kelas Bulu), Arthur Rambing (58,1 Kg / kelas Ringan Jr) dan Sonny Rambing (63 Kg / kelas Welter Jr). Karena tertarik , Sponsorship Bank Buana ikut merambah pada pembinaan tinju profesional. Lama kelamaan ketika berprestasi tingkat internasional , berubah menjadi Sasana Tinju Bank Buana Semarang, hingga tahun 2006 menjadi Sasana Tinju UOB Buana Semarang / UOB Boxing Camp (karena nama perusahaan sponsor berubah menjadi UOB Buana). Th 2009 (2008 s/d 2011)Perubahan nama Sasana menjadi Kuku Bima Energy, menurunnya minat atlet untuk berlatih mempengaruhi prestasi tinju kota Semarang kususnya Jawa Tengah menjadi minim juara. Th 2010 (2009 s/d sekarang) Perubahan nama sasana menjadi “Sasana Tinju Temujin Rambing” sebagai wujud mengenang meninggalnya putra, pelatih sekaligus promotor tinju penggerak roda pertinjuan tanah air dan Jawa Tengah (Semarang)khususnya.

Transportasi

Kota Semarang dapat ditempuh dengan perjalanan darat, laut, dan udara. Semarang dilalui jalur pantura yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di pantai utara Pulau Jawa. Saat ini sedang dibangun jalan tol yang menghubungkan Semarang dengan Solo. Angkutan bus antarkota dipusatkan di Terminal Terboyo, Kecamatan Genuk. Angkutan dalam kota dilayani oleh bus kota, angkot, dan becak. Pada tahun 2009 mulai beroperasi TransSemarang, yang juga dikenal dengan BRT (Bus Rapid Transit), sebuah moda angkutan massal meskipun tidak menggunakan jalur khusus seperti busway (Trans Jakarta) di Jakarta.

Semarang memiliki peranan penting dalam sejarah kereta api Indonesia. Di sinilah tonggak pertama pembangunan kereta api Hindia Belanda dimulai, dengan pembangunan jalan kereta api yang dimulai dari desa Kemijen menuju desa Tanggung sepanjang 26 Km) dengan lebar sepur 1435 mm. Pencangkulan pertama dilakukan oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Mr LAJ Baron Sloet van den Beele, Jumat 17 Juni 1864. Jalan kereta api ini mulai dioperasikan untuk umum Sabtu, 10 Agustus 1867.

Pembangunan jalan KA ini diprakarsai sebuah perusahaan swasta Naamlooze Venootschap Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NV NISM) (terjemahan: Perseroan tak bernama Perusahaan Kereta Api Nederland-Indonesia) yang dipimpin oleh Ir JP de Bordes. Kemudian, setelah ruas rel Kemijen - Tanggung, dilanjutkan pembangunan rel yang dapat menghubungkan kota Semarang - Surakarta (110 Km), pada 10 Februari 1870. Semarang memiliki dua stasiun kereta api: Stasiun Semarang Tawang untuk kereta api kelas bisnis dan eksekutif, serta Stasiun Semarang Poncol untuk kereta api kelas ekonomi dan angkutan barang. Kereta api di antaranya jurusan Semarang-Jakarta, Semarang-Bandung, Semarang-Surabaya, Jakarta-Semarang-Jombang, Jakarta-Semarang-Malang, Semarang-Tegal, dan Semarang-Bojonegoro.

Angkutan udara dilayani di Bandara Ahmad Yani, menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota besar Indonesia setiap harinya. Sejak tahun 2008 Bandara Ahmad Yani menjadi bandara Internasional dengan adanya penerbangan langsung ke luar negri, contohnya ke Singapura dan Kualalumpur. Pelabuhan Tanjung Mas menghubungkan Semarang dengan sejumlah kota-kota pelabuhan Indonesia; pelabuhan ini juga terdapat terminal peti kemas.

Untuk memperlancar jalur transportasi ke arah kota/kabupaten di Jawa Tengah di Bagian Selatan terutama jalur padat Semarang-Solo, saat ini sedang dibangun Jalan Tol Semarang-Solo. Pada tahap pertama, pembangunan jalan tol tersebut telah dioperasikan sebagian, yaitu Semarang-Ungaran yang telah mulai digunakan tahun 2011. Saat ini, pembangunan jalan tol ruas Ungaran-Bawen sedang dilakukan.

Kesehatan (rumah sakit)

Terdapat beberapa rumah sakit besar di Semarang antara lain:

Pendidikan

Semarang terdapat sejumlah perguruan tinggi ternama baik negeri maupun swasta. Bahkan berdasarkan Peringkat universitas di Indonesia menurut Webometrics terdapat 6 universitas di Semarang termasuk 100 universitas terbaik Indonesia. Berdasarkan data dari DAPODIK Kota Semarang 2010/2011, perguruan tinggi di Kota Semarang:

Perguruan Tinggi Kedinasan

Perguruan Tinggi Negeri

Perguruan Tinggi Swasta

Kota kembar

Lain-lain

  • Semarang memiliki slogan sebagai Kota ATLAS (Aman, Tertib, Lancar, Asri dan Sehat).
  • Beberapa pasar besar anatara lain pasar Johar, pasar Peterongan, pasar Jatingaleh, pasar Banyumanik, pasar Kobong, pasar Karangayu, pasar Bulu, pasar Gang Baru, dll.
  • Perusahaan Farmasi antara lain Phapros, Saka Farma, DGPharm, dan Zenith.
  • Pabrik Jamu antara lain Jamu Jago, Sido Muncul, Nyonya Meneer, Jamu Leo, dll.
  • Pernah populer penggunaan bahasa pergaulan yang disebut bahasa Walikan.

Tokoh terkenal dari Kota Semarang

Referensi

  1. ^ Situs Pemerintah Kota Semarang
  2. ^ "Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka 2016"
  3. ^ "Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten Kota dan Agama di Provinsi Jawa Tengah 2015"
  4. ^ [1]
  5. ^ http://dispendukcapil.semarangkota.go.id/statistik/jumlah-penduduk-kota-semarang/2015-10-11
  6. ^ Mandala Air tak naikan tarif
  7. ^ "Weatherbase: Weather for Semarang, Indonesia". Weatherbase. 2011.  Retrieved on 1 December 2011.
  8. ^ Graaf, H.J. de. 1989. Terbunuhnya Kapetn Tack: Kemelut di Kartasura abad XVII. Penrj. Dick Hartoko. Pustaka Utama Grafiti. Jakarta. p. 16.
  9. ^ a b "Produk Domestik Regional Bruto Kota Semarang 2012". Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2013. 
  10. ^ Directory of Government of the Republic of Indonesia. Mitra Info. 1998. 
  11. ^ "Kota Semarang Dalam Angka 2013". Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 22-11-2013. Diakses tanggal 18-03-2023. 
  12. ^ Iman, Afzal Nur (03-05-2024). "Daftar Lengkap 50 Anggota DPRD Kota Semarang Terpilih Periode 2024-2029". detik.com. Diakses tanggal 12-05-2024. 
  13. ^ Menjelajah Semarang dalam satu hari
  14. ^ Republika.co.id

Pranala luar

  Kota Provinsi Populasi     Kota Provinsi Populasi
1 Jakarta Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11.135.191  
Kota Semarang
7 Makassar Sulawesi Selatan 1.477.861
2 Surabaya Jawa Timur 3.017.382 8 Batam Kepulauan Riau 1.294.548
3 Bandung Jawa Barat 2.579.837 9 Pekanbaru Riau 1.138.530
4 Medan Sumatera Utara 2.539.829 10 Bandar Lampung Lampung 1.073.451
5 Palembang Sumatera Selatan 1.781.672 11 Padang Sumatera Barat 939.851
6 Semarang Jawa Tengah 1.699.585 12 Malang Jawa Timur 885.271
Sumber: Data Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (per 30 Juni 2024). Catatan: Tidak termasuk kota satelit.