Yayasa Rumah Mualaf

Yayasan Rumah Mualaf adalah sebuah lembaga keagamaan yang bergerak dalam kajian sosial, keagamaan dan pemberdayaan masyarakat Islam di Indonesia. Yayasan ini berdiri pada tanggal 5 Juni 2019 dan berpusat di Manado, Sulawesi Utara

Lembaga ini didirikan sebagai bentuk solidaritas kebangsaan guna ikut berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan keagamaan untuk bersatu membangun mental dan spritual serta menumbuh kembangkan semangat nasionalisme menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan UUD 45 serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam memelihara semangat dan toleransi antar umat beragama berdasarkan ideologi Pancasila

Kegiatan

  • Yayasan Rumah Mualaf dirancang untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan yang kreatif, konstruktif dan positif bagi kemajuan masyarakat, tanpa sikap-sikap provokatif. Oleh karena itu program pokok kegiatannya diarahkan kepada peningkatan kemampuan menjawab tantangan zaman dan menyumbang tradisi intelektual dalam masyarakat berdasarkan akidah Islam yang mengedepankan sikap toleransi terhadap ummat beragama lainnya serta tunduk dan taat pada ideologi Pancasila dan UUD 45.
  • Mengembangkan pemikiran dan merumuskan gagasan tentang fikih lintas agama serta hubungan antar umat beragama di Indonesia serta hubungan antara manusia dengan alam semesta melalui pendidikan Islam yang Rahmatan Lil alamin.

Program pokok kegiatan adalah pemberdayaan masyarakat Islam melalui peningkatan dan penyebaran paham keagamaan yang luas melalui pendidikan Islam yang mendalam dan bersemangat dalam bingkai moralitas dalam semangat kebhinekaan yang dititik beratkan pada:

  • Pedomann, pelaksanaan serta pengalaman nilai-nilai moral dalam berbangsa dan bernegara yang bersumber dari ajaran Islam dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi berdasarkan ideologi Pancasila.
  • Penyadaran tentang sejarah pemikiran Islam, suatu hubungan dialektik antara ajaran dan peradaban.
  • Apresiasi terhadap khazanah budaya dan peradaban Islam dari bangsa-bangsa Muslim.
  • Penanaman semangat non-partisan dan pengembangan serta pemeliharaan "Ukhuwwah Islamiyah" yang berkonotasi dinamis dan kreatif serta perluasan studi komparatif madzhab-madzhab dan aliran-aliran dalam Islam

Mengenal Islam

Islam (bahasa Arab: الإسلام, translit. al-islām, dengarkan) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[1][2] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[3] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[4] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Pengenalan tauhid

Hal terpenting dalam agama Islam adalah pengakuan tentang “Keesaan Allah dan Nabi Muhammad sebagai rasulNya yang berdasar pada dua kalimah syahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).

Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.[7] Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[8]

Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah 2:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.

Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.[9] Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.[10][11] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.

Rukun Islam

Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[12] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[13]

Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:

  1. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
  2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
  3. Berpuasa pada bulan Ramadan.
  4. Membayar zakat.
  5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.[14]

Rukun Iman

Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
  4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
  5. Iman kepada hari kiamat
  6. Iman kepada qada dan qadar [15]

Mengenal ajaran Islam

Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab yaitu Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali dan Mazhab Maliki. Islam adalah agama dominan sepanjang wilayah Timur Tengah atau negara-negara Arab, juga di sebagian besar Afrika Utara, Afrika Barat dan Asia Selatan serta Asia Tenggara. Komunitas besar juga ditemui di RRT yaitu Muslim Hui dan Muslim Xinjiang Uighur, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[16] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.[17]

Allah

Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilah, dari akar kata ini terbentuk kata Allah, yaitu nama Tuhan.[18] Keyakinan ini wajib diucapkan oleh seseorang dengan suatu redaksi yang disebut syahadat (pengakuan).[19] Mengucapkan kalimat syahadat adalah Rukun Islam yang pertama, yang mana kalimat syahadat tersebut adalah:

لا إله إلا الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

— Syahadat

Konsep tauhid (kepercayaan tentang keesaan Tuhan) ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:

"Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat."

Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku"

— Ta Ha 20:14

Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas di mana hal ini dianggap Politeisme.

Mengutip al-Qur'an, An-Nisa' 4:171:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan, "Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara."

— An-Nisa' 4:171

Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' 42:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.

Al-Qur'an

 
Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya dia 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[20]

Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[21] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).

Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.

Muhammad

Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam di mana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat).[22] Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.[22]

Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa, namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim.[23][24][25][26] Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadis yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad.[27] Kata hadis itu sendiri adalah bukan kata infinitif.[28] Hadis adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.[29]

Saat umat Islam menyebut atau menuliskan nama Nabi Muhammad, mereka biasanya menambahkan ucapan penghormatan shalallaahu 'alayhi wasallam (semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya), sering disingkat S.A.W., setelah namanya.[30]

Mengenal pendidikan Islam

Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendidikan paling tua di Indonesia.[31] Di Indonesia, Kementerian Agama merupakan pemangku tanggung jawab pendidikan agama dan pendidikan keagamaan menyiapkan rencana strategis yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 39 tahun 2015. Hal-hal yang ada di sana kemudian dituangkan dalam rumusan tugas dan fungsi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016. Lingkup layanan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren meliputi jalur pendidikan formal, yang mencakup pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan muadalah, dan ma'had 'ali. Pendidikan diniyah non formal mencakup madrasah diniyah takmiliyah, pendidikan al-Quran, dan program pendidikan kesetaraan serta pondok pesantren sebagai penyelenggara maupun satuan pendidikan.[32] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya seperti Universitas Islam Negeri (UIN) dengan nama yang berbeda-beda berdasarkan nama tokoh penyiaran islam masa lampau semisal di Makassar dengan nama Universitas Islam Negeri Sultan Alauddin disingkat (UINAM).

Berdasar pada data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada awal 2018, dari 326.327 lembaga pendidikan Islam yang dinaungi, 76,1% atau 248.290 lembaga merupakan pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Terbagi lagi menjadi 28.194 pondok pesantren, 84.966 madrasah diniyah takmiliyah, serta pendidikan al-Quran sebanyak 135.130. Selebihnya 23,9% lembaga pendidikan Islam lainnya terbagi jadi raudhatul athfal (27.999), madrasah ibtidaiyah (24.560), madrasah tsanawiyah (16.934), madrasah aliyah (7.843) dan perguruan tinggi agama (756). Itu belumlah mencakup sejumlah lembaga pendidikan yang berupa program pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren (1.508), pendidikan diniyah formal (59), pendidikan muadalah (80), dan ma'had 'aliy (29).[32]

Kemudian berbicara mengenai statistik lainnya, dari total 2.378.566 tenaga pendidik, 63% atau 1.4999.859 mengajar di pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Para pengajar ini bertanggung jawab pada 18.196.034 siswa atau 64,2% dari semua peserta didik pendidikan Islam (28.324.088 orang).[32]

Yayasa Rumah Mualaf

Yayasan Rumah Mualaf adalah sebuah lembaga keagamaan yang bergerak dalam kajian sosial, keagamaan dan pemberdayaan masyarakat Islam di Indonesia. Yayasan ini berdiri pada tanggal 5 Juni 2019 dan berpusat di Manado, Sulawesi Utara

Lembaga ini didirikan sebagai bentuk solidaritas kebangsaan guna ikut berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan keagamaan untuk bersatu membangun mental dan spritual serta menumbuh kembangkan semangat nasionalisme menuju cita-cita luhur bangsa Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan UUD 45 serta menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam memelihara semangat dan toleransi antar umat beragama berdasarkan ideologi Pancasila

Kegiatan

  • Yayasan Rumah Mualaf dirancang untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan yang kreatif, konstruktif dan positif bagi kemajuan masyarakat, tanpa sikap-sikap provokatif. Oleh karena itu program pokok kegiatannya diarahkan kepada peningkatan kemampuan menjawab tantangan zaman dan menyumbang tradisi intelektual dalam masyarakat berdasarkan akidah Islam yang mengedepankan sikap toleransi terhadap ummat beragama lainnya serta tunduk dan taat pada ideologi Pancasila dan UUD 45.
  • Mengembangkan pemikiran dan merumuskan gagasan tentang fikih lintas agama serta hubungan antar umat beragama di Indonesia serta hubungan antara manusia dengan alam semesta melalui pendidikan Islam yang Rahmatan Lil alamin.

Program pokok kegiatan adalah pemberdayaan masyarakat Islam melalui peningkatan dan penyebaran paham keagamaan yang luas melalui pendidikan Islam yang mendalam dan bersemangat dalam bingkai moralitas dalam semangat kebhinekaan yang dititik beratkan pada:

  • Pedomann, pelaksanaan serta pengalaman nilai-nilai moral dalam berbangsa dan bernegara yang bersumber dari ajaran Islam dengan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi berdasarkan ideologi Pancasila.
  • Penyadaran tentang sejarah pemikiran Islam, suatu hubungan dialektik antara ajaran dan peradaban.
  • Apresiasi terhadap khazanah budaya dan peradaban Islam dari bangsa-bangsa Muslim.
  • Penanaman semangat non-partisan dan pengembangan serta pemeliharaan "Ukhuwwah Islamiyah" yang berkonotasi dinamis dan kreatif serta perluasan studi komparatif madzhab-madzhab dan aliran-aliran dalam Islam

Mengenal Islam

Islam (bahasa Arab: الإسلام, translit. al-islām, dengarkan) adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Dengan lebih dari satu seperempat miliar orang pengikut di seluruh dunia,[33][34] menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.[35] Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).[36] Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan"[5][6], atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Muhammad adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.

Pengenalan tauhid

Hal terpenting dalam agama Islam adalah pengakuan tentang “Keesaan Allah dan Nabi Muhammad sebagai rasulNya yang berdasar pada dua kalimah syahādatāin ("dua kalimat persaksian"), yaitu "asyhadu an-laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadan rasuulullaah" - yang berarti "Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan saya bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah". Esensinya adalah prinsip keesaan Tuhan dan pengakuan terhadap kenabian Muhammad. Adapun bila seseorang meyakini dan kemudian mengucapkan dua kalimat persaksian ini, ia dapat dianggap telah menjadi seorang muslim dalam status sebagai mualaf (orang yang baru masuk Islam dari kepercayaan lamanya).

Kaum Muslim percaya bahwa Allah mengutus Muhammad sebagai Nabi terakhir setelah diutusnya Nabi Isa 6 abad sebelumnya. Agama Islam mempercayai bahwa al-Qur'an dan Sunnah (setiap perkataan dan perbuatan Muhammad) sebagai sumber hukum dan peraturan hidup yang fundamental.[37] Mereka tidak menganggap Muhammad sebagai pengasas agama baru, melainkan sebagai penerus dan pembaharu kepercayaan monoteistik yang diturunkan kepada Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi oleh Tuhan yang sama. Islam menegaskan bahwa agama Yahudi dan Kristen belakangan setelah kepergian para nabinya telah membelokkan wahyu yang Tuhan berikan kepada nabi-nabi ini dengan mengubah teks dalam kitab suci, memperkenalkan intepretasi palsu, ataupun kedua-duanya.[8]

Umat Islam juga meyakini al-Qur'an yang disampaikan oleh Allah kepada Muhammad. melalui perantara Malaikat Jibril adalah sempurna dan tidak ada keraguan di dalamnya (Al-Baqarah 2:2). Di dalam al-Qur'an Allah juga telah berjanji akan menjaga keotentikan al-Qur'an hingga akhir zaman.

Adapun sebagaimana dinyatakan dalam al-Qur'an, umat Islam juga diwajibkan untuk beriman dan meyakini kebenaran kitab suci dan firman-Nya yang diturunkan sebelum al-Qur'an (Zabur, Taurat, Injil dan suhuf para nabi-nabi yang lain) melalui nabi dan rasul terdahulu sebelum Muhammad.[38] Umat Islam juga percaya bahwa selain al-Qur'an, seluruh firman Allah terdahulu telah mengalami perubahan oleh manusia. Mengacu pada kalimat di atas, maka umat Islam meyakini bahwa al-Qur'an adalah satu-satunya kitab Allah yang benar-benar asli dan sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya.

Umat Islam meyakini bahwa agama yang dianut oleh seluruh nabi dan rasul utusan Allah sejak masa Adam adalah satu agama yang sama dengan (tauhid|satu Tuhan yang sama), dengan demikian tentu saja Ibrahim juga menganut ketauhidan secara hanif (murni) yang menjadikannya seorang muslim.[39][40] Pandangan ini meletakkan Islam bersama agama Yahudi dan Kristen dalam rumpun agama yang mempercayai Nabi Ibrahim as. Di dalam al-Qur'an, penganut Yahudi dan Kristen sering direferensikan sebagai Ahli Kitab atau orang-orang yang diberi kitab.

Rukun Islam

Islam memberikan banyak amalan keagamaan. Para penganut umumnya digalakkan untuk memegang Lima Rukun Islam, yaitu lima pilar yang menyatukan Muslim sebagai sebuah komunitas.[41] Tambahan dari Lima Rukun, hukum Islam (syariah) telah membangun tradisi perintah yang telah menyentuh pada hampir semua aspek kehidupan dan kemasyarakatan. Tradisi ini meliputi segalanya dari hal praktikal seperti kehalalan, perbankan, jihad dan zakat.[42]

Isi dari kelima Rukun Islam itu adalah:

  1. Mengucapkan dua kalimah syahadat dan meyakini bahwa tidak ada yang berhak ditaati dan disembah dengan benar kecuali Allah saja dan meyakini bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul Allah.
  2. Mendirikan salat wajib lima kali sehari.
  3. Berpuasa pada bulan Ramadan.
  4. Membayar zakat.
  5. Menunaikan ibadah haji bagi mereka yang mampu.[43]

Rukun Iman

Muslim juga mempercayai Rukun Iman yang terdiri atas 6 perkara yaitu:

  1. Iman kepada Allah
  2. Iman kepada malaikat Allah
  3. Iman kepada Kitab Allāh (Al-Qur'an, Injil, Taurat, Zabur dan suhuf)
  4. Iman kepada nabi dan rasul Allah
  5. Iman kepada hari kiamat
  6. Iman kepada qada dan qadar [44]

Mengenal ajaran Islam

Hampir semua Muslim tergolong dalam salah satu dari empat mazhab yaitu Mazhab Syafi'i, Mazhab Hanafi, Mazhab Hambali dan Mazhab Maliki. Islam adalah agama dominan sepanjang wilayah Timur Tengah atau negara-negara Arab, juga di sebagian besar Afrika Utara, Afrika Barat dan Asia Selatan serta Asia Tenggara. Komunitas besar juga ditemui di RRT yaitu Muslim Hui dan Muslim Xinjiang Uighur, Semenanjung Balkan di Eropa Timur dan Rusia. Terdapat juga sebagian besar komunitas imigran Muslim di bagian lain dunia, seperti Eropa Barat dan Amerika Serikat. Sekitar 20% Muslim tinggal di negara-negara Arab,[45] 30% di subbenua India dan 15.6% di Indonesia, negara Muslim terbesar berdasar populasi.[46]

Allah

Istilah Arab untuk Tuhan ialah Ilah, dari akar kata ini terbentuk kata Allah, yaitu nama Tuhan.[47] Keyakinan ini wajib diucapkan oleh seseorang dengan suatu redaksi yang disebut syahadat (pengakuan).[48] Mengucapkan kalimat syahadat adalah Rukun Islam yang pertama, yang mana kalimat syahadat tersebut adalah:

لا إله إلا الله محمد رسول الله
Tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah

— Syahadat

Konsep tauhid (kepercayaan tentang keesaan Tuhan) ini dituangkan dengan jelas dan sederhana di dalam al-Qur'an pada Surah Al-Ikhlas yang terjemahannya adalah:

"Dia-lah Allah (Tuhan), Yang Maha Esa, Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu, Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Nama "Allah" tidak memiliki bentuk jamak dan tidak diasosiasikan dengan jenis kelamin tertentu. Dalam Islam sebagaimana disampaikan dalam al-Qur'an dikatakan:

"(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat."

Allah adalah Nama Tuhan (ilah) dan satu-satunya Tuhan sebagaimana perkenalan-Nya kepada manusia melalui al-Quran :

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku"

— Ta Ha 20:14

Pemakaian kata Allah secara linguistik mengindikasikan kesatuan. Umat Islam percaya bahwa Tuhan yang mereka sembah adalah sama dengan Tuhan umat Yahudi dan Nasrani, dalam hal ini adalah Tuhan Ibrahim. Namun, Islam menolak ajaran Kristen menyangkut paham Trinitas di mana hal ini dianggap Politeisme.

Mengutip al-Qur'an, An-Nisa' 4:171:

"Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agama dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih, Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan kalimat-Nya) yang disampaikannya kepada Maryam dan (dengan tiupan ) roh dari-Nya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Dan janganlah kamu mengatakan, "Tuhan itu tiga", berhentilah dari ucapan itu. Itu lebih baik bagi kamu. Sesungguhnya Allah Tuhan yang Maha Esa. Maha suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara."

— An-Nisa' 4:171

Dalam Islam, visualisasi atau penggambaran Tuhan tidak dapat dibenarkan, hal ini dilarang karena dapat berujung pada pemberhalaan dan justru penghinaan, karena Tuhan tidak serupa dengan apapun (Asy-Syu'ara' 42:11). Sebagai gantinya, Islam menggambarkan Tuhan dalam 99 nama/gelar/julukan Tuhan (asma'ul husna) yang menggambarkan sifat ketuhanan-Nya sebagaimana terdapat pada al-Qur'an.

Al-Qur'an

 
Al-Fatihah merupakan surah pertama dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an adalah kitab suci ummat Islam yang diwahyukan Allah kepada Muhammad melalui perantaraan Malaikat Jibril. Secara harfiah Qur'an berarti bacaan. Namun walau terdengar merujuk ke sebuah buku/kitab, ummat Islam merujuk Al-Qur'an sendiri lebih pada kata-kata atau kalimat di dalamnya, bukan pada bentuk fisiknya sebagai hasil cetakan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an disampaikan kepada Muhammad melalui malaikat Jibril. Penurunannya sendiri terjadi secara bertahap antara tahun 610 hingga hingga wafatnya dia 632 M. Walau Al-Qur'an lebih banyak ditransfer melalui hafalan, namun sebagai tambahan banyak pengikut Islam pada masa itu yang menuliskannya pada tulang, batu-batu dan dedaunan.

Umat Islam percaya bahwa Al-Qur'an yang ada saat ini persis sama dengan yang disampaikan kepada Muhammad, kemudian disampaikan lagi kepada pengikutnya, yang kemudian menghapalkan dan menulis isi Al Qur'an tersebut. Secara umum para ulama menyepakati bahwa versi Al-Qur'an yang ada saat ini pertama kali dikompilasi pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan (khalifah Islam ke-3) yang berkisar antara 650 hingga 656 M. Utsman bin Affan kemudian mengirimkan duplikat dari versi kompilasi ini ke seluruh penjuru kekuasaan Islam pada masa itu dan memerintahkan agar semua versi selain itu dimusnahkan untuk keseragaman.[49]

Al-Qur'an memiliki 114 surah , dan sejumlah 6.236 ayat (terdapat perbedaan tergantung cara menghitung).[21] Hampir semua Muslim menghafal setidaknya beberapa bagian dari keseluruhan Al-Qur'an, mereka yang menghafal keseluruhan Al-Qur'an dikenal sebagai hafiz (jamak:huffaz). Pencapaian ini bukanlah sesuatu yang jarang, dipercayai bahwa saat ini terdapat jutaan penghapal Al-Qur'an diseluruh dunia. Di Indonesia ada lomba Musabaqah Tilawatil Qur'an yaitu lomba membaca Al-Qur'an dengan tartil atau baik dan benar. Yang membacakan disebut Qari (pria) atau Qariah (wanita).

Muslim juga percaya bahwa Al-Qur'an hanya berbahasa Arab. Hasil terjemahan dari Al-Qur'an ke berbagai bahasa tidak merupakan Al-Qur'an itu sendiri. Oleh karena itu terjemahan hanya memiliki kedudukan sebagai komentar terhadap Al-Qur'an ataupun bentuk usaha untuk mencari makna Al-Qur'an, tetapi bukan Al-Qur'an itu sendiri.

Muhammad

Muhammad (570-632 M) adalah nabi terakhir dalam ajaran Islam di mana mengakui kenabiannya merupakan salah satu syarat untuk dapat disebut sebagai seorang muslim (lihat syahadat).[22] Dalam Islam Muhammad tidak diposisikan sebagai seorang pembawa ajaran baru, melainkan merupakan penutup dari rangkaian nabi-nabi yang diturunkan sebelumnya.[22]

Terlepas dari tingginya statusnya sebagai seorang Nabi, Muhammad dalam pandangan Islam adalah seorang manusia biasa, namun setiap perkataan dan perilaku dalam kehidupannya dipercayai merupakan bentuk ideal dari seorang muslim.[50][51][52][53] Oleh karena itu dalam Islam dikenal istilah hadis yakni kumpulan perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan maupun persetujuan Muhammad.[27] Kata hadis itu sendiri adalah bukan kata infinitif.[54] Hadis adalah teks utama (sumber hukum) kedua Islam setelah Al Qur'an.[29]

Saat umat Islam menyebut atau menuliskan nama Nabi Muhammad, mereka biasanya menambahkan ucapan penghormatan shalallaahu 'alayhi wasallam (semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya), sering disingkat S.A.W., setelah namanya.[30]

Mengenal pendidikan Islam

Pesantren adalah salah satu sistem pendidikan Islam yang ada di Indonesia dengan ciri yang khas dan unik, juga dianggap sebagai sistem pendidikan paling tua di Indonesia.[31] Di Indonesia, Kementerian Agama merupakan pemangku tanggung jawab pendidikan agama dan pendidikan keagamaan menyiapkan rencana strategis yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 39 tahun 2015. Hal-hal yang ada di sana kemudian dituangkan dalam rumusan tugas dan fungsi Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag sesuai Peraturan Menteri Agama Nomor 42 tahun 2016. Lingkup layanan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren meliputi jalur pendidikan formal, yang mencakup pendidikan diniyah formal, satuan pendidikan muadalah, dan ma'had 'ali. Pendidikan diniyah non formal mencakup madrasah diniyah takmiliyah, pendidikan al-Quran, dan program pendidikan kesetaraan serta pondok pesantren sebagai penyelenggara maupun satuan pendidikan.[32] Selain itu, dalam pendidikan Islam di Indonesia juga dikenal adanya Madrasah Ibtidaiyah (dasar), Madrasah Tsanawiyah (lanjutan), dan Madrasah Aliyah (menengah). Untuk tingkat universitas Islam di Indonesia juga kian maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dapat dilihat dari terus beragamnya universitas Islam. Hampir disetiap provinsi di Indonesia dapat dijumpai Institut Agama Islam Negeri serta beberapa universitas Islam lainnya seperti Universitas Islam Negeri (UIN) dengan nama yang berbeda-beda berdasarkan nama tokoh penyiaran islam masa lampau semisal di Makassar dengan nama Universitas Islam Negeri Sultan Alauddin disingkat (UINAM).

Berdasar pada data dari Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada awal 2018, dari 326.327 lembaga pendidikan Islam yang dinaungi, 76,1% atau 248.290 lembaga merupakan pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Terbagi lagi menjadi 28.194 pondok pesantren, 84.966 madrasah diniyah takmiliyah, serta pendidikan al-Quran sebanyak 135.130. Selebihnya 23,9% lembaga pendidikan Islam lainnya terbagi jadi raudhatul athfal (27.999), madrasah ibtidaiyah (24.560), madrasah tsanawiyah (16.934), madrasah aliyah (7.843) dan perguruan tinggi agama (756). Itu belumlah mencakup sejumlah lembaga pendidikan yang berupa program pendidikan kesetaraan pada pondok pesantren (1.508), pendidikan diniyah formal (59), pendidikan muadalah (80), dan ma'had 'aliy (29).[32]

Kemudian berbicara mengenai statistik lainnya, dari total 2.378.566 tenaga pendidik, 63% atau 1.4999.859 mengajar di pendidikan diniyah dan pondok pesantren. Para pengajar ini bertanggung jawab pada 18.196.034 siswa atau 64,2% dari semua peserta didik pendidikan Islam (28.324.088 orang).[32]

Biografi

Ngateman adalah seorang polisi berpangkat setingkat sersan, tetapi jangan salah. Polisi satu ini bukan sembarang polisi dia lebih cocok disebut sebagai pengusaha. Tapi dasar Ngateman dia tetap tidak mau disebut bos meski omset usahanya sudah miliaran. Ngateman tetap setia pada pekerjaannya sebagai polisi. Usaha yang dibangun lelaki kelahiran Mojokerto, 12 Juli 1963 ini adalah usaha keluarga. Bidang garapannya cukup banyak. Meliputi properti, jasa keuangan, sport centre, jasa angkutan pariwisata, jasa penginapan dan kost, jasa iklan dan perusahaan radio. Hampir semua usahanya maju pesat di kota pisang ini. Karyawannya sudah ratusan. Ngateman merintis usaha bisa dibilang kecelakaan. Berawal karena karirnya sebagai anggota Bhayangkara sejak tahun 1985 yang dipastikan sudah tidak bisa digenjot. Mengapa? Karena dimulai dari SPN. Asumsi awal, karirnya bisa cepat melejit seperti jebolan Akpol. Tapi kenyataannya tidak. Butuh waktu lama dan jenjang pendidikan yang cukup banyak untuk mengejar karir. Tetapi, yang paling menjadikan alasan bahwa karirnya tidak akan berkembang adalah kondisi fisiknya. Ngateman kecelakaan sungguhan. Musibah itu membuat tangan kanannya tidak bisa pulih total. Akhirnya, orientasi hidup keluarganya kemudian berubah. Yakni dengan mencari sampingan usaha sejak tahun 1987 untuk mengembangkan kehidupan keluarganya. Meski begitu, sejak ditempatkan di Lumajang dia memang serius menjadi anggota Polri. Tugas-tugas sebagai intelejen Polri tak pernah diabaikan. Semua dia laksanakan dengan baik. Bahkan sampai sekarang, 30 tahun menjadi intelejen, semua tugasnya dia kerjakan dengan baik. Setelah sukses menjadi pengusaha buah, usaha itu diamanahkan pada orang kepercayaannya. Lalu pindah ke usaha tebu dan diamanahkan pada anak buahnya. Terus mengalir begitu dan selalu sukses.

Pendidikan Polri

  • SEBA Milsuk tahun 1984
  • Dikjur Intel SPN tahun 1985
  • Dikjur Intel Mega tahun 1999
  • Aiptu sejak tahun 2003


Karir di luar Polri

Manajer PSIL tahun 2010 - 2011

  • Ketua PSSI tahun 2013 - 2017
  • Ketua DPC Asosiasi Koperasi Ritel

Indonesia Cabang Lumajang tahun 2012 - 2014

Usaha

  • PT Amanda Cakrawala Semeru
  • CV Manda Group
  • KSU Manda Group
  • Radio Amanda FM

Pranala luar

(Indonesia) Biografi H. Ngateman

  1. ^ Islam Basics: About Islam and American Muslim, Council on American-Islamic Relations (CAIR), Copyright © 2007.
  2. ^ Religions & Ethics: Islam at a glance, BBC - homepage, © MMVII.
  3. ^ "Major Religions of the World—Ranked by Number of Adherents" (HTML). Diakses tanggal 2007-07-03. 
  4. ^ USC-MSA Compendium of Muslim Texts
  5. ^ a b L. Gardet. "Islam". Encyclopaedia of Islam Online. 
  6. ^ a b "Lane's lexicon" (PDF). Diakses tanggal 2007-07-03. 
  7. ^ Lihat:
  8. ^ a b Lihat:
    • Accad (2003): According to Ibn Taymiya, although only some Muslims accept the textual veracity of the entire Bible, most Muslims will grant the veracity of most of it.
    • Esposito (1998), pp.6,12
    • Esposito (2002b), pp.4-5
    • F. E. Peters (2003), p.9
    • F. Buhl. "Muhammad". Encyclopedia of Islam Online. 
    • Hava Lazarus-Yafeh. "Tahrif". Encyclopedia of Islam Online. 
  9. ^ Lihat:
  10. ^ Lihat:
  11. ^ Surah Yunus 10:72 "...dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (Muslim)."
  12. ^ Esposito (2002b), p.17
  13. ^ Lihat:
    • Esposito (2002b), pp.111,112,118
    • "Shari'ah". Encyclopaedia Britannica Online. 
  14. ^ Shahihul Bukhari, Kitabul Iman, Bab al Iman wa Qaulin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Buniyal Islamu ‘ala khamsin”, no.7
  15. ^ Shahih Muslim, Kitab al-Iman, bab bayan al-iman wal islam wal ihsan, No.12 dari riwayat sahabat Umar bin Khaththab r.a.
  16. ^ Lihat:
    • Esposito (2002b), p.21
    • Esposito (2004), pp.2,43
  17. ^ Lihat Demografi Islam
  18. ^ (Arab) Ibnul Munzhir, Kamus Lisanul Arab, jilid 13, hlm 467, Daar Shadir, Beirut, Cet. ke-3, 1414 H.
  19. ^ Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Qaulin-Nabi s.a.w, Buniyal Islamu 'ala Khamsin, no. hadis 24: Dari sahabat Ibnu 'Umar r.a.
  20. ^ Al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. Mahabits fi 'Ulum Al-Qur'an (Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an), Pustaka Al-Kautsar, 2006, Jakarta.
  21. ^ a b Nasr, Seyyed Hossein (2007). "Qur'an". Encyclopedia Britannica Online.  Teks "http://www.britannica.com/eb/article-9105854/Quran" akan diabaikan (bantuan);
  22. ^ a b c d Cornell, Vincent J. (2007). Voices of Islam: Voices of tradition. 1 (edisi ke-berilustrasi). Greenwood Publishing Group. hlm. 8-11. ISBN 0-275-98733-7, 9780275987336. 
  23. ^ Clark, Malcolm (2003). Islam for Dummies. Indiana: Wiley Publishing Inc. hlm. 100. 
  24. ^ Nigosian, S. A. (2004). Islam: Its History, Teaching, and Practices. Indiana: Indiana University Press. hlm. 17. ISBN 0-253-21627-3. 
  25. ^ Juan E. Campo, ed. (2009). Encyclopedia of Islam. Facts on File. hlm. 494. ISBN 978-0-8160-5454-1. 
  26. ^ "Muhammad". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, Inc. 2013. Diakses tanggal 27 January 2013. 
  27. ^ a b "Hadith," Encyclopedia of Islam.
  28. ^ Lisan al-Arab, by Ibn Manthour, vol. 2, pg. 350; Dar al-Hadith edition.
  29. ^ a b Ibn Hajar, Ahmad. al-Nukat ala Kitab ibn al-Salah, vol. 1, p. 90. Maktabah al-Furqan.
  30. ^ a b Ann Goldman, Richard Hain, Stephen Liben (2006), p. 212
  31. ^ a b Nurun Maksuni, Pesantren dalam wajah Islam Indonesia, nusyria.net:2007
  32. ^ a b c d e f Tempo 7 Mei 2018, Cetak Biru
  33. ^ Islam Basics: About Islam and American Muslim, Council on American-Islamic Relations (CAIR), Copyright © 2007.
  34. ^ Religions & Ethics: Islam at a glance, BBC - homepage, © MMVII.
  35. ^ "Major Religions of the World—Ranked by Number of Adherents" (HTML). Diakses tanggal 2007-07-03. 
  36. ^ USC-MSA Compendium of Muslim Texts
  37. ^ Lihat:
  38. ^ Lihat:
  39. ^ Lihat:
  40. ^ Surah Yunus 10:72 "...dan aku disuruh supaya aku termasuk golongan orang-orang yang berserah diri (Muslim)."
  41. ^ Esposito (2002b), p.17
  42. ^ Lihat:
    • Esposito (2002b), pp.111,112,118
    • "Shari'ah". Encyclopaedia Britannica Online. 
  43. ^ Shahihul Bukhari, Kitabul Iman, Bab al Iman wa Qaulin Nabiyyi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,“Buniyal Islamu ‘ala khamsin”, no.7
  44. ^ Shahih Muslim, Kitab al-Iman, bab bayan al-iman wal islam wal ihsan, No.12 dari riwayat sahabat Umar bin Khaththab r.a.
  45. ^ Lihat:
    • Esposito (2002b), p.21
    • Esposito (2004), pp.2,43
  46. ^ Lihat Demografi Islam
  47. ^ (Arab) Ibnul Munzhir, Kamus Lisanul Arab, jilid 13, hlm 467, Daar Shadir, Beirut, Cet. ke-3, 1414 H.
  48. ^ Shahih Muslim, Kitabul Iman, Bab Qaulin-Nabi s.a.w, Buniyal Islamu 'ala Khamsin, no. hadis 24: Dari sahabat Ibnu 'Umar r.a.
  49. ^ Al-Qaththan, Syaikh Manna' Khalil. Mahabits fi 'Ulum Al-Qur'an (Pengantar Studi Ilmu Al-Qur'an), Pustaka Al-Kautsar, 2006, Jakarta.
  50. ^ Clark, Malcolm (2003). Islam for Dummies. Indiana: Wiley Publishing Inc. hlm. 100. 
  51. ^ Nigosian, S. A. (2004). Islam: Its History, Teaching, and Practices. Indiana: Indiana University Press. hlm. 17. ISBN 0-253-21627-3. 
  52. ^ Juan E. Campo, ed. (2009). Encyclopedia of Islam. Facts on File. hlm. 494. ISBN 978-0-8160-5454-1. 
  53. ^ "Muhammad". Encyclopædia Britannica Online. Encyclopædia Britannica, Inc. 2013. Diakses tanggal 27 January 2013. 
  54. ^ Lisan al-Arab, by Ibn Manthour, vol. 2, pg. 350; Dar al-Hadith edition.