Osob kiwalan

Revisi sejak 7 Februari 2020 16.28 oleh Rizal Febri (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi '{{Peringatan jadwal KA}} {{Infobox layanan kereta api|box_width=|hiburan=Ada|nomor=|rel=Rel berat|kelas=Eksekutif argo & ''luxury'' (reguler)<br>Eksekutif (fakultatif)...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Kereta api Ronggolawe merupakan kereta api penumpang kelas eksekutif dan ekonomi plus yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VIII Surabaya untuk melayani Malang-Tuban dan sebaliknya. Kereta api ini merupakan satu-satunya layanan kereta api penumpang yang melewati lintas tersebut.

Kereta api Argo Dwipangga
Berkas:Papan Nama KA Argo Dwipangga Khas Daop 6.png
Kereta api Argo Dwipangga saat meninggalkan Stasiun Purwokerto
Informasi umum
Jenis layananKereta api jarak jauh
StatusBeroperasi
Daerah operasiDaerah Operasi VI Yogyakarta (reguler)
PendahuluDwipangga
Mulai beroperasi21 April 1998
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harianrata-rata 800 penumpang per hari[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalSolo Balapan
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirGambir
Jarak tempuh571 km
Waktu tempuh reratasekitar 8 jam 28 menit hingga 8 jam 35 menit
Frekuensi perjalananSatu kali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif argo & luxury (reguler)
Eksekutif (fakultatif)
Pengaturan tempat duduk
  • 50 tempat duduk disusun 2-2 (eksekutif)
    kursi dapat direbahkan dan diputar
  • 26 tempat duduk disusun 1-2 (eksekutif luxury)
    kursi dapat diputar dan dapat direbahkan hingga 180°
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks, dengan blinds, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara, meja lipat, speaker, bantal, dan selimut.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional60 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal9-10 (reguler)
59F-60F (fakultatif)

Asal usul nama

Kata "Ronggolawe" berasal dari salah satu pengikut raja Raden Wijaya dari Majapahit, Ranggalawe, yang telah berjasa dalam mendirikan Kerajaan Majapahit yang mana menurut legenda setempat ia pernah menjabat sebagai Adipati Tuban.

Pengoperasian kereta api

Kereta api ini pertama kali diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI, Budi Karya Sumadi, pada tanggal 7 Februari 2020 di Stasiun Tuban bersamaan dengan pengaktifan jalur kereta api lintas Babat-Tuban setelah 40 tahun dinonaktifkan.

Pada pengoperasiannya, kereta api ini menggunakan rangkaian kereta api kelas ekonomi hasil hibah dari Dipo Kereta Semarang Poncol (SMC) yang mana ia merupakan rangkaian kereta bekas dari kereta api Menoreh, sedangkan ia menggunakan rangkaian kereta berbahan baja nirkarat kelas eksekutif hasil hibah dari Dipo Kereta Blitar (BL) yang mana ia merupakan rangkaian bekas dari kereta api Brantas dan Singasari.

Data teknis

Lintasan perjalanan Malang-Tuban pp.
Lokomotif CC204
Rangkaian 1 kereta pembangkit (P 2020 ML) + 4 kereta kelas eksekutif (K1 2014 ML)+ 1 kereta makan (M1 2020 ML) + 5 kereta kelas ekonomi plus (K1 2012 ML) + 1 kereta kelas luxury (K1 2019)


Catatan:

  • Susunan rangkaian kereta dapat berubah sewaktu-waktu.
  • Untuk KA Argo Dwipangga Fakultatif menggunakan rangkaian cadangan milik Dipo Gerbong Jakarta Kota (JAKK).
  • Sejak rangkaian eksekutif keluaran tahun 2016 (bekas KA Sembrani) dan K1 2017 (bekas KA Argo Muria) telah dimutasi ke Dipo Kereta Cirebon (CN) untuk memenuhi rangkaian kereta api Argo Cheribon, akhirnya KA Argo Dwipangga Fakultatif mendapatkan kereta eksekutif buatan 1978-1985-2010 ("K1 0 10 05" - "K1 0 10 06") yang dulunya milik Dipo Kereta Cirebon (CN)—sebelumnya eksekutif milik KA Argo Jati, Cirebon Ekspres dan Tegal Bahari—telah dimutasi ke Dipo Kereta Jakarta Kota (JAKK)—khusus untuk KA fakultatif.
  • Setelah kereta api Argo Dwipangga perjalanan reguler sudah mendapatkan kereta api eksekutif berbahan baja nirkarat ("K1 0 18"/"K1 0 19") buatan PT INKA dari rangkaian KA Senja Utama Solo dan Argo Bromo Anggrek. Rangkaian kereta eksekutif Argo Dwipangga keluaran tahun 2016 dimutasi untuk Dipo Kereta Jakarta Kota (JAKK) untuk memenuhi kebutuhan kereta api fakultatif.
Jumlah tempat duduk 476/450 tempat duduk

Tarif

Tarif kereta api ini adalah Rp210.000,00 - Rp900.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang, subkelas/posisi tempat duduk dalam rangkaian kereta, serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional. Selain itu, berlaku pula tarif khusus pada jadwal reguler yang hanya dapat dipesan mulai dua jam sebelum keberangkatan di stasiun-stasiun yang berada dalam rute berikut.

Jadwal perjalanan

Berikut ini adalah jadwal perjalanan kereta api Argo Dwipangga per 1 Desember 2019 (berdasarkan Gapeka 2019).

KA 9 Argo Dwipangga (Solo Balapan-Yogyakarta-Gambir)
Stasiun Datang Berangkat
Solo Balapan - 19.45
Klaten 20.10 20.12
Yogyakarta 20.37 20.42
Kutoarjo 21.34 21.37
Kebumen 22.03 22.05
Purwokerto 23.14 23.23
Cirebon 01.16 01.25
Jatinegara 04.02 04.04
Gambir 04.20 -
KA 10 Argo Dwipangga (Gambir-Yogyakarta-Solo Balapan)
Stasiun Datang Berangkat
Gambir - 08.00
Cirebon 10.47 10.55
Purwokerto 12.53 13.05
Kebumen 14.13 14.16
Kutoarjo 14.42 14.48
Yogyakarta 15.39 15.44
Klaten 16.08 16.10
Solo Balapan 16.35 -

Berikut ini adalah jadwal kereta api Argo Dwipangga Fakultatif*) per 1 Desember 2019 (berdasarkan Gapeka 2019)

*) Kereta api fakultatif beroperasi pada masa lebaran, natal-tahun baru, ataupun terkadang di akhir pekan tertentu)

Stasiun Datang Berangkat
KA 60F Argo Dwipangga Fakultatif (Gambir-Solo Balapan)
Gambir - 09.45
Cirebon 12.38 12.48
Purwokerto 14.44 14.57
Yogyakarta 17.22 17.27
Klaten 17.51 17.53
Solo Balapan 18.19 -
KA 59F Argo Dwipangga Fakultatif (Solo Balapan-Gambir)
Solo Balapan - 21.25
Klaten 21.51 21.54
Yogyakarta 22.20 22.29
Gombong 00.05 00.12
Purwokerto 01.03 01.10
Cirebon 03.08 03.14
Jatinegara 05.54 05.56
Gambir 06.11 -

Insiden

  • Pada tanggal 10 Desember 2002, kereta api Argo Dwipangga terguling ke sawah di Sarwogadung, Mirit, Kebumen. Akibatnya empat orang tewas dan 24 lainnya luka berat, serta ratusan penumpang terluka ringan akibat anjlokan tersebut.[1]
  • Pada tanggal 3 April 2007, kereta api Argo Dwipangga mengalami anjlok di km 342+500, Babakan, Karanglewas, Banyumas yang mengakibatkan perjalanan kereta api terhambat.[2]
  • Pada tanggal 1 Oktober 2013, kereta api Argo Dwipangga menabrak mobil bak terbuka yang mengangkut rombongan haji di Kertasemaya, Indramayu. Ketiga belas orang tewas dalam kejadian tersebut.[3]
  • Pada tanggal 25 Agustus 2019, kereta api Argo Dwipangga menabrak truk di km 463+4/5 antara Stasiun Kutowinangun dan Stasiun Prembun yang mengakibatkan supir truk meninggal dunia dan satu orang lainnya luka-luka.[4]

Galeri

Lihat pula

  • Kereta api Argo Lawu, kereta api dengan lintas yang sama, namun memiliki jadwal keberangkatan berbeda dengan kereta api ini.

Referensi

  1. ^ Suara Merdeka: KA Dwipangga Terguling, 4 Tewas
  2. ^ Detikcom: KA Dwipangga Anjlok di Banyumas, Jalur Tengah Terganggu
  3. ^ Vivanews: Argo Dwipangga Tabrak Pick Up Rombongan Haji, 13 Meninggal
  4. ^ [1]

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia