Atropin
Atropin adalah obat yang digunakan untuk menangani melambatnya denyut jantung dan gejala keracunan insektisida.[2] Atropin adalah zat dari golongan antikolinergik yang digunakan untuk berbagai fungsi, terutama sebagai obat untuk prosedur preoperatif (baik untuk operasi bedah umum maupun untuk operasi mata katarak).[3]
Nama sistematis (IUPAC) | |
---|---|
(RS)-(8-Metil-8-azabisiklo[3.2.1]oct-3-yl) 3-hidroksi-2-fenilpropanoat | |
Data klinis | |
Nama dagang | Atropine, Spasmal, Spasminal |
AHFS/Drugs.com | monograph |
MedlinePlus | a682487 |
Kat. kehamilan | A(AU) C(US) |
Status hukum | ? |
Rute | Per oral, intravena, intramuskular, rektal |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 25% |
Metabolisme | ≥50% dihidrolisa menjadi tropin dan asam tropik |
Waktu paruh | 2 jam |
Ekskresi | 15–50% diekskresikan di urine |
Pengenal | |
Nomor CAS | 51-55-8 |
Kode ATC | A03BA01 S01FA01 |
PubChem | CID 174174 |
Ligan IUPHAR | 320 |
DrugBank | DB00572 |
ChemSpider | 10194105 |
UNII | 7C0697DR9I |
KEGG | D00113 |
ChEBI | CHEBI:16684 |
ChEMBL | CHEMBL9751 |
Sinonim | Daturin [1] |
Data kimia | |
Rumus | C17H23NO3 |
Massa mol. | 289.369 g/mol |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Sejarah
Atropin secara alami dapat ditemukan di dalam tumbuhan Atropa belladonna dan diekstrak pertama kali pada tahun 1831 oleh ahli kimia berkebangsaan Jerman, Heinrich Mein. Namun efek farmakologis atropin sudah diketahui jauh sebelumnya dari tanaman mandrake (akar tanaman dari genus Mandragora), Hyoscyamus niger (henbane) dan belladonna sendiri. Mandrake pertama kali digunakan dalam pengobatan pada abad keempat sebelum masehi oleh Theophrastus. Tanaman ini digunakan untuk pengobatan luka, gout, sulit tidur, dan sebagai afrodisiak. Di abad terakhir sebelum masehi, Ratu Mesir Kleopatra menggunakan ekstrak henbane untuk membesarkan ukuran pupil matanya untuk menambah daya pikat. Hal ini terus dilakukan hingga zaman renaisans Italia dan fin-de-siècle Paris. Seorang dokter dari Yunani, Pedanius Dioscorides, mengetahui efek anestesi dan efek menidurkan yang ada di dalam mandrake sekitar tahun 1. Kedokteran Islam dan orang Romawi menggunakan ekstrak Solanaceae dikombinasikan dengan opium untuk efek anestesi hingga ditemukannya laudanum, eter dan kloroform.[4][5][6][7]
Referensi
- ^ Rafinesque, Constantine Samuel (1828). Medical Flora; Or, Manual of the Medical Botany of the United States of ... - Constantine Samuel Rafinesque - Google Books. Diakses tanggal 2012-11-07.
- ^ "Atropin". Alodokter. 2016-12-30. Diakses tanggal 2019-12-11.
- ^ Riawati (23 Januari 2019). "Atropin - indikasi, dosis, interaksi dan efek samping". Alomedika. Diakses tanggal 16 Desember 2019.
- ^ Holzman, Robert S. (1 Juli 1998). "The Legacy of Atropos, the Fate Who Cut the Thread of Life". Anesthesiology: The Journal of the American Society of Anesthesiologists. 89 (1): 241–249. ISSN 0003-3022.
- ^ "Atropine | Definition, Actions, & Substitutes". Encyclopedia Britannica. Diakses tanggal 20 Maret 2020.
- ^ "Atropin - Manfaat, Dosis, & Efek Samping". HonestDocs. Diakses tanggal 20 Maret 2020.
- ^ "BIOSYNTH Molecule of the Month: Atropine". Pharmaceutical-Networking.Com. Diakses tanggal 20 Maret 2020.