Kabupaten Pati

kabupaten di Pulau Jawa, Indonesia
Revisi sejak 22 Agustus 2020 02.17 oleh Medelam (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.142.168.48) dan mengembalikan revisi 17278523 oleh Gervant of Shiganshina)

Pati (Hanacaraka: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀​ꦥꦛꦶ, bahasa Jawa: Kabupatèn Pathi) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Pati. Kabupaten ini terkenal dengan semboyan Pati Bumi Mina Tani. Penduduk kabupaten Pati berjumlah 1.259.590 jiwa pada akhir tahun 2019.[1]

Kabupaten Pati
Daerah tingkat II
Kawasan Alun-Alun Pati
Kawasan Alun-Alun Pati
Julukan: 
Pati Bumi Mina Tani
Motto: 
Kridhaning Panembah Gebyaring Bumi
("Bekerja keras meningkatkan kesejahteraan daerah")
Peta
Peta
Kabupaten Pati di Jawa
Kabupaten Pati
Kabupaten Pati
Peta
Kabupaten Pati di Indonesia
Kabupaten Pati
Kabupaten Pati
Kabupaten Pati (Indonesia)
Koordinat: 6°46′00″S 111°06′00″E / 6.76667°S 111.1°E / -6.76667; 111.1
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaPati
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 21
  • Kelurahan: 5
  • Desa: 401
Pemerintahan
 • BupatiH. Haryanto, SH, MM, M.Si.
 • Wakil BupatiH. Saiful Arifin
Luas
 • Total1.503,68 km2 (58,057 sq mi)
Populasi
 ((2019)[1])
 • Total1.259.590
 • Kepadatan8,4/km2 (22/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 96,49%
Kristen 3,01%
- Protestan 2,68%
- Katolik 0,33%
Buddha 0,48%
Hindu 0,01%
Lainnya 0,02%[1]
 • BahasaIndonesia, Jawa
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3318 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0295
Kode Kemendagri33.18 Edit nilai pada Wikidata
DAU1.207.508.997.000,00
Semboyan daerah"Bumi Mina Tani"
Flora resmiJeruk Pomelo
Fauna resmiBandeng Juwana
Situs webwww.patikab.go.id
Berkas:Rumah adat Joglo Pati.JPG
Rumah adat Pati (Joglo Pati) di Anjungan Kabupaten Pati (Puri Maerokoco).

Geografi

Berkas:Peta infrastruktur Kabupaten Pati.gif
Peta infrastruktur Kabupaten Pati.

Batas Wilayah

Batas wilayah administrasi Kabupaten Pati meliputi:

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Rembang
Selatan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora
Barat Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara

Sebagian besar wilayah Kabupaten Pati adalah dataran rendah. Bagian selatan (perbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Blora) terdapat rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Bagian barat laut (perbatasan dengan Kabupaten Kudus dan Kabupaten Jepara) berupa perbukitan. Bagian timur berbatasan dengan Kabupaten Rembang. Sungai terbesar adalah Sungai Juwana, yang bermuara di daerah Juwana.

Ibu kota Kabupaten Pati terletak di tengah-tengah wilayah Kabupaten, berada di jalur pantura Semarang-Surabaya, sekitar 75 km sebelah timur Semarang. Jalur ini merupakan jalur ramai yang menunjukkan diri sebagai jalur transit. Jalur melewati Kota Pati ada dua: dalam kota dan jalur lingkar Pati. Kendaraan umum dan besar melalui jalan lingkar Pati. Sementara kendaraan pribadi dapat memilih antara jalan dalam kota yang cukup sempit atau jalur lingkar.

Terdapat sungai besar yaitu Bengawan Silugonggo (Sungai Silugonggo). Saat musim penghujan sering kali sungai ini meluap. Tata kelola sungai ini ditangani oleh Balai Pengelolan Sumber Daya Air (PSDA) Serang Lusi Juana (Seluna).[2]

Sejarah

Sejarah Kabupaten Pati berpangkal dari beberapa gambar yang terdapat pada Lambang Daerah Kabupaten Pati yang sudah disahkan dalam Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1971 yaitu gambar yang berupa: "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara". Menurut cerita rakyat yang terdapat juga pada kitab Babat Pati dan kitab Babat lainnya, dua pusaka yaitu "keris rambut pinutung dan kuluk kanigara" merupakan lambang kekuasan dan kekuatan yang juga merupakan simbul kesatuan dan persatuan. Barangsiapa yang memiliki dua pusaka tersebut, akan mampu menguasai dan berkuasa memerintah di Pulau Jawa. Adapun yang memiliki dua pusaka tersebut adalah Raden Sukmayana pembesar dari Majasemi andalan Kadipaten Carangsoka.

Masa Kadipaten Carangsoka (1292 M)

Menjelang akhir abad ke XIII atau sekitar tahun 1292 M, di Pulau Jawa terjadi kekosongan penguasa pemerintahan. Kerajaan Pajajaran mulai runtuh, Kerajaan Singasari surut, sedang Kerajaan Majapahit belum berdiri. Di Pantai utara Pulau Jawa Tengah, sekitar Gunung Muria bagian Timur, muncul penguasa lokal yang mengangkat dirinya sebagai adipati, wilayah kekuasaannya disebut kadipaten.

Ada dua penguasa lokal di wilayah itu yaitu

Kedua Kadipaten tersebut hidup rukun dan damai, saling menghormati dan saling menghargai untuk melestarikan kerukunan dan memperkuat tali persaudaraan, kedua adipati tersebut bersepakat untuk mengawinkan putra dan putrinya itu. Utusan Adipati Paranggaruda untuk meminang Rara Rayungwulan telah diterima, namun calon mempelai putri minta bebana (persyaratan) agar pada saat pahargyan boja wiwaha daup (resepsi) dimeriahkan dengan pagelaran wayang dengan dalang kondang yang bernama "Sapanyana".

Untuk memenuhi bebana itu, Adipati Paranggaruda menugaskan penggede kemaguhan bernama Yuyurumpung agul-agul Paranggaruda. Sebelum melaksanakan tugasnya, lebih dulu Yuyurumpung berniat melumpuhkan kewibawaan Kadipaten Carangsoka dengan cara menguasai dua pusaka milik Sukmayana di Majasemi. Dengan bantuan Sondong Majerukn kedua pusaka itu dapat dicurinya namun sebelum dua pusaka itu diserahkan kepada Yuyurumpung, dapat direbut kembali oleh Sondong Makerti dari Wedari. Bahkan Sondong Majeruk tewas dalam perkelahian dengan Sondong Makerti. Dan Pusaka itu diserahkan kembali kepada Raden Sukmayana. Usaha Yuyurumpung untuk menguasai dan memiliki dua pusaka itu gagal.

Walaupun demikian Yuyurumpung tetap melanjutkan tugasnya untuk mencari Dalang Sapanyana agar perkawinan putra Adipati Paranggaruda tidak mangalami kegagalan (berhasil dengan baik).

Pada Malam pahargyan bojana wiwaha (resepsi) perkawinaan dapat diselenggarakan di Kadipaten Carangsoka dengan Pagelaran Wayang Kulit oleh Ki Dalang Sapanyana. Di luar dugaan pahargyan baru saja dimulai, tiba-tiba mempelai putri meninggalkan kursi pelaminan menuju ke panggung dan kemudian melarikan diri bersama Dalang Sapanyana. Pahargyan perkawinan antara " Raden Jasari " dan " Rara Rayungwulan " gagal total.

Adipati Yudhapati merasa dipermalukan, emosi tak dapat dikendalikan lagi. Sekaligus menyatakan permusuhan terhadap Adipati Carangsoka. Dan peperangan tidak dapat dielakkan. Raden Sukmayana dari Kadipaten Carangsoka memimpin prajurit Carangsoka, mengalami luka parah dan kemudian wafat. Raden Kembangjaya (adik kandung Raden Sukmayana) meneruskan peperangan. Dengan dibantu oleh Dalang Sapanyana, dan yang menggunakan kedua pusaka itu dapat menghancurkan prajurit Paranggaruda. Adipati Paranggaruda, Yudhapati dan putra lelakinya gugur dalam palagan membela kehormatan dan gengsinya.

Oleh Adipati Carangsoka, karena jasanya Raden Kembangjaya dikawinkan dengan Rara Rayungwulan kemudian diangkat menjadi pengganti Carangsoka. Sedang dalang Sapanyana diangkat menjadi patihnya dengan nama " Singasari ".

Kadipaten Pesantenan

Untuk mengatur pemerintahan yang semakin luas wilayahnya ke bagian selatan, Adipati Raden Kembangjaya memindahkan pusat pemerintahannya dari Carangsoka ke Desa Kemiri dengan mengganti nama " Kadipaten Pesantenan dengan gelar " Adipati Jayakusuma di Pesantenan.

Adipati Jayakusuma hanya mempunyai seorang putra tunggal yaitu " Raden Tambra ". Setelah ayahnya wafat, Raden Tambra diangkat menjadi Adipati Pesantenan, dengan gelar " Adipati Tambranegara ". Dalam menjalankan tugas pemerintahan Adipati Tambranegara bertindak arif dan bijaksana. Menjadi songsong agung yang sangat memperhatikan nasib rakyatnya, serta menjadi pengayom bagi hamba sahayanya. Kehidupan rakyatnya penuh dengan kerukunan, kedamaian, ketenangan dan kesejahteraannya semakin meningkat.

Kabupaten Pati

Untuk mengembangkan pembangunan dan memajukan pemerintahan di wilayahnya, Adipati Raden Tambranegara memindahkan pusat pemerintahan Kadipaten Pesantenan yang semula berada di desa Kemiri menuju ke arah barat yaitu, di Desa Kaborongan, dan mengganti nama Kadipaten Pesantenan menjadi Kadipaten Pati.

Dalam prasasti Tuhannaru, delapan Lempengan Baja dan bertuliskan huruf Jawa kuno, yang diketemukan di desa Sidateka, wilayah Kabupaten Majakerta yang tersimpan di museum Trowulan. Pada lempengan yang keempat antara lain berbunyi bahwa: ..... Raja Majapahit, Raden Jayanegara menambah gelarnya dengan Abhiseka Wiralanda Gopala pada tanggal 13 Desember 1323 M. Dengan patihnya yang setia dan berani bernama Dyah Malayuda dengan gelar "Rakai", Pada saat pengumuman itu bersamaan dengan pisuwanan agung yang dihadiri dari Kadipaten pantai utara Jawa Tengah bagian Timur termasuk Raden Tambranegara berada di dalamnya.

Pati bagian Kerajaan Majapahit

Raja Jayanegara dari Majapahit mengakui wilayah kekuasaan para adipati itu dengan memberi status sebagai tanah perdikan, dengan syarat bahwa para adipati itu setiap tahun harus menyerahkan Upeti berupa bunga.

Bahwa Adipati Raden Tambranegara juga hadir dalam pisuwanan agung di Majapahit itu terdapat juga dalam Kitab Babad Pati yang disusun oleh K.M. Sosrosumarto dan S. Dibyasudira, diterbitkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 1980. Halaman 34, Pupuh Dandanggula yang lengkapnya berbunyi:

...Tan alami pajajaran kendhih, keratonnya ing tanah Jawa angalih Majapahite, ingkang jumeneng ratu, Brawijaya ingkang kapih kalih, ya Jaka Pekik wasta, putra Jaka Suruh, Kyai Ageng Pathi nama, Raden Tambranegara sumewa maring Keraton Majalengka.

Artinya Tidak lama kemudian Kerajaan Pajajaran kalah, Kerajaan Tanah Jawa lalu pindah ke Majapahit, adapun yang menjadi rajanya adalah Brawijaya II, yaitu Jaka Pekik namanya, putranya Jaka Suruh. Pada waktu itu Kyai Ageng Pati, yang bernama Tambranegara menghadap ke Majalengka, yaitu Majapahit.

Berdasarkan hal tersebut, jelaslah bahwa Raden Tambranegara Adipati Pati turut serta hadir dalam pisowanan agung di Majapahit. Pisowanan agung yang dihadiri oleh Raden Tambranegara ke Majapahit pada tanggal 13 Desember 1323, maka diperkirakan bahwa pindahnya Kadipaten Pesantenan dari Desa Kemiri ke Desa Kaborongan dan menjadi Kabupaten Pati itu pada bulan Juli dan Agustus 1323 M (Masehi). Ada tiga tanggal yang baik pada bulan Juli dan Agustus 1323 yaitu: 3 Juli, 7 Agustus dan 14 Agustus 1323.

Hari Jadi Pati

Kemudian diadakan seminar pada tanggal 28 September 1993 di Pendopo Kabupaten Pati yang dihadiri oleh para perwakilan lapisan masyarakat Kabupaten Pati, para guru sejarah SMA se-Kabupaten Pati, Konsultan, Dosen Fakultas Sastra dan Sejarah UNDIP Semarang, secara musyawarah dan sepakat memutuskan bahwa pada tanggal 7 Agustus 1323 sebagai hari kepindahan Kadipaten Pesantenan di Desa Kemiri ke Desa Kaborongan menjadi Kabupaten Pati.

Tanggai 6 Agustus 1323 sebagai HARI JADI KABUPATEN PATI telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Pati Nomor: 2/1994 tanggal 31 Mei 1994, sehingga menjadi momentum Hari Jadi Kabupaten Pati dengan surya sengkala " KRIDANE PANEMBAH GEBYARING BUMI " yang bermakna " Dengan bekerja keras dan penuh doa kita gali Bumi Pati untuk meningkatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah ". Untuk itu maka setiap tanggal 6 Agustus 1323 yang ditetapkan dan diperingati sebagai "Hari Jadi Kabupaten Pati".

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Bupati Mulai Jabatan Akhir Jabatan Wakil Bupati Keterangan Ref.
1. Raden Tambranegara Sekitar 1300-an Adipati di Kadipaten Pesantenan dan Pati
2. Raden Tandanegara 1330 Adipati di Kadipaten Pati
3. Kayu Bralit 1511 1518
4. Ki Ageng Penjawi 1568 1576 Adipati di Kabupaten Pati setelah gugurnya Arya Penangsang
5. Raden Sidik, bergelar Djajakoesoema I 1577 1601
6. Djajakoesoema II 1601 1628
7. Ki Arya Pagedongan, bergelar Djajakoesoema III 1628 1640 Adipati Pragola II
8 Pemerintahan kosong & pecah menjadi 2 Katemenggungan dan 7 (tujuh) Kademengan, yaitu:
Katemenggunan: Toemenggung Wetanan & Toemenggung Koelonan
Kademangan: Demang Tenggeles, Demang Selowesi, Demang Tjengkalsewu,
Demang Glongsong, Demang Paselehan, Demang Margotoehoe, Demang Juwono
9 Lepek, Mangun Oneng I 1670 Adipati Pakem
10 Widjo, Mangun Oneng II 1678 1682 Adipati Pati
11 Tumenggung Tirtono 1682 1690 Adik Mangoen Oneng
12 Abroenoto, Mangoen Oneng III 1690 1701 Putra Mangoen Oneng II
13 Soemodipoero 1701 1718 Putra Pangeran Koedoes
14 Pangeran Koming, Pamegat Sari I 1718 1820 Putra Soemodipoero
15 Pangeran Kuning, Pamegat Sari II 1720 Wafat dan makamnya di Kudus
16 Raden Wiratmodjo II, Pamegat Sari III 1761
17 Pangeran Arya, Megatsari III Adipati di Kabupaten Pati, Masa Deandels, Diasingkan ke Belanda dan makamnya di Surabaya
18 Sosrodiningrat 1807 1808 Bupati Pati Kulon
Mangunkusumo 1807 1808 Bupati Pati Wetan
19 Kiai Adipati Tjondronegoro 1808 1812 Bupati Pati pindahan dari Bupati Lamongan
20 Adipati Raden Tjondronagoro 1812 1813 Bupati Pati dimakamkan di Desa Puri Pati
21 Raden Bagoes Mita
(Kandjeng Pangeran Ario Tjondro Adinegeoro)
1813 1829 Sumber dari prasasti berdirinya masjid Gambiran Pati
22 Raden Bagoes Merto
(Raden Adipati Tjondronegoro)
1829 1883
23 Raden Bagoes Surodipoyoni
(RAA Tjondronegoro V)
1883 1896 Bupati pati - kudus wafat 1913 dimakamkan di bareng Jekulo kudus
24 Raden Bagoes Kasan
(Raden Adipati Ario Tjondro Adinegoro)
1896 1904
25 Raden Toemenggong Prawiro Werdojo 1904 1934
26 Raden Adipati Ario Soewondo 1907 1934 Wafat 4 Juni 1934
27 K.G.P. Dipokoesoemo 1934 1935
28 R.T.A Milono 1935 1945 Bupati Pati kemudian menjadi Residen Pati
Masa Pemerintahan Indonesia
29 M. Moerjono Djojodigdo 1945 1948 Tahun 1948 terjadi perebutan oleh PKI/Muso. Pada Desember 1948, Clash II Pd. Bupati Pati ditunjuk Sukemi Wedono Tayu
30 Raden Soebijanto 1950 1952
31 Raden Soekardji Mangoen Koesoemo 1952 1954 Bupati Pati
32 Palal al Pranoto 1954 1957 Kepala Daerah Swatantra
33 R. Soemardi Soeroprawiro 1957 1959 Pegawai Tinggi diperbantukan Pemda tingkat II
34 M. Soetjipto 1959 1967
35 A.K.B.P Raden Soehargo 1967 1971
36 Kol. Inf. Panudju Widajat 1971 1973 menjabat 18 bulan/meninggal dunia
37 Kol. Pol.Drs. Edy Rustam Santiko 1973 1979
38 Drs. Soeparto Soewondo 1979 Agustus 1981 Residen Pati merangkap Pj. Bupati Kdh. tingkat II Pati
39 Kol. Art. Saoedji 6 Agustus 1981 September 1991
40 Kol. Kav. Sunardji September 1991 September 1996
41 Kol. Art. H. Yusuf Muhammad September 1996 September 2001
42 H. Tasiman, SH September 2001 September 2006 Drs. Kotot Kusmanto
(42) H. Tasiman, SH September 2006 27 September 2011 Kartika Sukawati, SE. MM
43 H. Haryanto, SH, MM, M.Si. 7 Agustus 2012 7 Agustus 2017 Budiono
(43) H. Haryanto, SH, MM, M.Si. 22 Agustus 2017 7 Agustus 2022 H. Saiful Arifin [3]


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Pati dalam tiga periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019[4] 2019–2024[5] 2024–2029[6]
PKB 6   6   6
Gerindra 8   6   6
PDI-P 8   10   14
Golkar 6   5   5
NasDem (baru) 4   5   3
PKS 5   3   5
Hanura 4   3   0
Demokrat 6   6   5
Perindo (baru) 1   0
PPP 3   5   6
Jumlah Anggota 50   50   50
Jumlah Partai 9   10   8

Kecamatan

Kabupaten Pati terdiri dari 21 kecamatan, 5 kelurahan, dan 401 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 1.283.790 jiwa dengan luas wilayah 1.489,19 km² dan sebaran penduduk 862 jiwa/km².[7][8]

Kota-kota kecamatan lainnya yang cukup signifikan adalah Juwana di sebelah timur, Tayu di sebelah utara, dan Kayen di bagian selatan. Untuk Juwana dan Tayu keduanya merupakan kota pelabuhan yang berada di pesisir Laut Jawa. Sedangkan sebagian Kecamatan Kayen dan Kecamatan Sukolilo berada di bawah pegunungan Kendeng. Di Kayen pula, berdiri RSUD milik pemerintah kabupaten dan merupakan satu-satunya kecamatan di luar ibu kota kabupaten yang memiliki fasilitas RS milik pemerintah.

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Pati, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[9] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.18.07 Batangan 18 59186 Desa
33.18.18 Cluwak 13 59157 Desa
33.18.20 Dukuhseti 12 59158 Desa
33.18.11 Gabus 24 59173 Desa
33.18.13 Gembong 11 59162 Desa
33.18.17 Gunungwungkal 15 59156 Desa
33.18.06 Jaken 21 59184 Desa
33.18.09 Jakenan 23 59182 Desa
33.18.08 Juwana 29 59185 Desa
33.18.02 Kayen 17 59171 Desa
33.18.12 Margorejo 18 59163 Desa
33.18.16 Margoyoso 22 59154 Desa
33.18.10 Pati 5 24 59111-59119 Desa
Kelurahan
33.18.05 Pucakwangi 20 59183 Desa
33.18.01 Sukolilo 16 59172 Desa
33.18.03 Tambakromo 18 59174 Desa
33.18.19 Tayu 21 59155 Desa
33.18.14 Tlogowungu 15 59161 Desa
33.18.21 Trangkil 16 59153 Desa
33.18.15 Wedarijaksa 18 59152 Desa
33.18.04 Winong 30 59181 Desa
TOTAL 5 401

Keberhasilan Kabupaten Pati

Prestasi yang dicapai oleh Pati antara lain yaitu:

  • Desa Langse kecamatan Margorejo terpilih mewakili Kabupaten Pati untuk menjadi Desa Mandiri Energi Tingkat Provinsi Jawa Tengah. Reaktor "Kapal Selam" demikian nama instalasi alat pengolah limbah kotoran kelinci, kambing dan lain-lain yang menjadi biogas serta pupuk tanaman hasil karya warga lokal.
  • Pati Masuk 13 Kabupaten se-Indonesia yang Telah 100% Terapkan Siskeudes.
  • Desa Jrahi Kecamatan Gunungwungkal terbaik sepulau Jawa Tengah dalam pembangunan desa, Karang Taruna, pengelolaan lahan tani dan perkebunan, serta pemanfaatan sumber daya alam yang di kombinasikan dengan sarana area wisata
  • Kabupaten Pati tiga kali berturut-turut mendapatkan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Tengah.
  • Siswi asal Pati Melina Alfatannafiah dari SD Muhammadiyah mewakili Indonesia ke Kompetisi Matematika Internasional yang ditunjuk oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud RI untuk mewakili Indonesia dalam kompetisi Bulgaria International Mathematics Competition (BIMC) di Burgas, Bulgaria.

Ekonomi

Selain terkenal dengan bandeng prestonya, Pati adalah salah satu dari dua kabupaten penghasil buah Manggis terbesar di Jawa Tengah selain Cilacap.

  • Sentra buah Jambu monyet, di Desa Muktiharjo dan Margorejo
  • Sentra buah kelapa kopyor genjah (kelapa yang dagingnya terpisah dengan tempurung) di Jawa Tengah
  • Sentra buah Manggis, di Desa Jepalo dan Gunungsari
  • Kerajinan kuningan, di Desa Juwana
  • Usaha susu sapi, di Desa Sukoharjo dan margorejo
  • Industri garam, di Kecamatan Batangan dan Wedarijaksa
  • Pabrik Gula (PG) Trangkil [10], di Desa Trangkil, Trangkil
  • Pabrik Gula Pakis Baru, di Desa Pakis, Tayu
  • Industri ceriping singkong aneka rasa (Banyuurip)
  • Sentra industri berbahan kapuk randu, di Desa Karaban, Kecamatan Gabus (produk kasur, bantal, guling dll).
  • Sentra padi dan kacang hijau, di Desa Jambean Kidul, Muktiharjo, Margorejo Pati.
  • Perkebunan Kopi, di Desa Jrahi, Gunungwungkal dan Sitiluhur
  • Industri Tepung Tapioka, di Desa Ngemplak dan Sidomukti Margoyoso
  • Industri Kain Batik Bakaran, di Desa Bakaran, Juwana
  • Industri batu bata, di Desa Trangkil
  • Industri terasi udang rebon, di Desa Juwana, Margoyoso dan Tayu

Kesehatan

Klinik

  • Klinik Sejahtera
  • BKIA Bhayangkari
  • Klinik Keluarga Sehat

Rumah sakit

Puskesmas

  • SUKOLILO I, Jalan Raya Sukolilo, Kec.Sukolilo
  • SUKOLILO II, Sunan Prawoto, Kec.Sukolilo
  • KAYEN Pati, Purwadadi, Kec.Kayen
  • TAMBAKROMO, Jalan Raya Gabus Kayen, Kec.Tambakromo
  • WINONG I, Jalan Raya Winong, Kec.Winong
  • WINONG II, Danyang Mulyo, Kec.Winong
  • PUNCAKWANGI I, Ds. Puntadewa,Kec. Puncakwangi
  • PUNCAKWANGI II, Ds. Tegalwero, Kec.Pucakwangi
  • JAKEN, Jaken Jakenan, Kec.Jaken
  • BATANGAN, Juana Rembang, Kec.Batangan
  • JUWANA Kihajar Dewantara, Kec.Juwana
  • JAKENAN Ds. Dukuhmulyo, Kec. Jakenan
  • PATI I Jalan Supriyadi No. 51, Kec. Pati
  • PATI II Jalan Raya Pati Tayu, Kec. Pati (PusKesmaS Pati Kota 2)
  • GABUS I Ds. Gabus Tlogo Ayu, Kec.Gabus
  • GABUS II Pati Kayen, Kec.Gabus
  • MARGOREJO Ds. Margorejo Jalan Raya Pati Kudos, Kec. Margorejo
  • MARGOREJO Muktiharjo RAYA km. 0,3
  • GEMBONG Jalan Raya Pati - Gembong, Kec.Gembong
  • TLOGOWUNGU Jalan Raya Patitlogowungu 61, Kec.Tlogowungu
  • WEDARIJAKSA I Ds. Wedarijaksa, Kec.Wedarijaksa
  • WEDARIJAKSA II Ds. Sidoarjo, Kec.Wedarijaksa
  • TRANGKIL Ds. Trangkil, Kec. Trangkil
  • MARGOYOSO I Jalan Kyai Cebolang No. 16, Kec.Margoyoso
  • MARGOYOSO II Jalan Raya Pati Tayu, Kec.Margoyoso
  • GUNUNG WUNGKAL Tayu Gunung Wungkal, Kec.Gunungwungkal
  • CLUWAK Jalan Plaosan Raya Cluwak Selatan Ds. Plaosan, Kec. Cluwak
  • TAYU I Jalan Sudirman 17, Kec.Tayu
  • TAYU II Ds. Pundenrejo, Kec.Tayu
  • DUKUHSETI Ds. Alas Dowo, Kec.Dukuhseti

Pendidikan

SMA/SMK

SMA/ SMK di Kabupaten Pati adalah antara lain sebagai berikut:

  • MA Abadiyah, di Kecamatan Gabus
  • MA Al-Hikmah, di Kecamatan Margoyos
  • MA Al-Ikhlas, di Kecamatan Tlogowungu
  • MA As-Salamah, di Kecamatan Pati
  • MA Bustanul Ulum, di Kecamatan Wedarijaksa
  • MA Darul Falah, di Kecamatan Cluwak
  • MA Darul Ulum, di Kecamatan Jaken
  • MA Darul Ulum, di Kecamatan Tlogowungu
  • MA I'anatut Tholibin, di Kecamatan Margoyoso
  • MA Ihya'ul Ulum, di Kecamatan Wedarijaksa
  • MA Khoiriyah, di Kecamatan Margoyoso
  • MA Khoiriyah, di Kecamatan Gembong
  • MA Khoiriyatul Ulum, di Kecamatan Trangkil
  • Ma Madarijul Huda, di Kecamatan Dukuhseti
  • MA Manabi'ul Falah, di Kecamatan Margoyoso
  • MA Manahijul Hyda, di Kecamatan Dukuhseti
  • MA Manba'ul Ulum, di Kecamatan Pati
  • MA Matholi’ul Falah, di Kecamatan Margoyoso
  • Matholi’ul Falah, di Kecamatan Juwana
  • Matholi’ul Huda, di Kecamatan Pucakwangi
  • Matholi’ul Huda, di Kecamatan Trangkil
  • MA Miftahul Falah, di Talun Kayen
  • MA Miftahul Huda, di Kecamatan Tayu
  • MA Miftahul Ulum, di Tambakromo
  • MA Miftahul Ulum, di Trimulyo Kayen
  • MA Miftahut Thulab, di Kecamatan Sukolilo
  • MA Misbahul Ulum, di Pasucen Trangkil
  • MA Mujahidin, di Gembong
  • MA Muwahidin, di Gembong
  • MA Negeri 1 Pati, di Margorejo
  • MA Negeri 2 Pati, di Kecamatan Tayu
  • MA NU Bageng, di Gembong
  • MA Nurul Hikmah Banyuurip, di Desa Banyu urip kecamatan Margorejo
  • MA Nurul Quran, di Kecamatan Pucakwangi
  • MA PGIP Hadiwijaya, di Margoyoso
  • MA PPKP Darul Ma’la, di Kecamatan Winong
  • MA Raudlotusy Syubban, di Kecamatan Winong
  • MA Raudlotut Tholibin, di Kecamatan Tayu
  • MA Salafiyah, di Tlogowungu
  • MA Salafiyah, di Margoyoso
  • MA Silahul Ulum, di Trangkil
  • MA Sirojul Anam, di Kecamatan Tayu
  • MA Sirojul Huda, di Kecamatan Kayen
  • MA Sultan Agungm di Kecamatan Sukolilo
  • MA Sunan Muria, di Cluwak
  • MA Sunan Prawoto, di Kecamatan Sukolilo
  • MA Tarbiyatul Banin, di Kecamatan Winong
  • MA Tarbiyatul Banin Banat, di Dukuhseti
  • MA Tarbiyatul Islamiyah, di Kecamatan Pucakwangi
  • MA Thoriqotul Ulum, di Wedarijaksa
  • MA Walisongo, di Kecamatan Kayen
  • SMA Bokpri 1, di Pati
  • SMA Bokpri 3, di Dukuhseti
  • SMA Cadangan, di Pati
  • SMA Dharma Putra, di Pati
  • SMA Islam Raudlotul Falah, di Gembong
  • SMA Islam Tuan Sokolangu, di Gabus
  • SMA IT Yaumi Fatimah, di Pati
  • SMA Joyo Kusumo, di Desa Pasuruhan Kayen
  • SMA Kesuma, di Margoyoso
  • SMA Muhammadiyah 01, di Kecamatan Pati
  • SMA Muhammadiyah 02, di Kecamatan Sukolilo
  • SMA Muhammadiyah 03, di Kecamatan Sukolilo
  • SMA Muria, di Margorejo
  • SMA Nasional, di Kecamatan Pati
  • SMA PGRI 1, di Pati
  • SMA PGRI 2, di Kayen
  • SMA PGRI 3, di Tayu
  • SMA Rifaiyah, di Kecamatan Kayen
  • SMA Taman Madya, di Kecamatan Juwana
  • SMA Wahid Hasyim, di Pati
  • SMA Yos Soedarso, di Pati
  • SMAN 1 Batangan, di Batangan
  • SMAN 1 Jakenan, di Kecamatan Jakenan
  • SMAN 1 Juwana, di Kecamatan Juwana
  • SMAN 1 Kayen, di Kayen
  • SMAN 1 Pati, di Pati
  • SMAN 1 Tayu, di Tayu
  • SMAN 2 Pati, di Kecamatan Pati
  • SMAN 3 Pati, di Pati
  • SMK Al Falah, di Kecamatan Winong
  • SMK An Najah, di Kecamatan Kayen
  • SMK Assalamah, di Pati
  • SMK Bani Muslim, di Pati
  • SMK Bina Tunas Bangsa, di Kecamatan Juwana
  • SMK Cordova, di Desa Kajen
  • SMK Farming, di Tlogowungu
  • SMK Gajah Mada 01, di Kecamatan Margoyoso
  • SMK Gajah Mada 02, di Pati
  • SMK Kesuma, di Margoyoso
  • SMK Mambaul Huda, di Dukuh Seti
  • SMK Muhammadiyah 01, di Pati
  • SMK Muhammadiyah 02, di Tayu
  • SMK Nahdlotul Ulama, di Gembong
  • SMK Nasional, di Pati
  • SMK Pelayaran, di Tayu
  • SMK Permata Nusantara, Jalan Raya Gabus Pati, KM 0,5 Gabus
  • SMK Salafiyah Margoyoso, di Desa Kajen
  • SMK Taruna Bangsa, di Gabus
  • SMK Telkom Terpadu AKN Marzuqi, di Kecamatan Pati
  • SMK Tunas Harapan, di Pati
  • SMKN 1 Pati, di kecamatan Pati
  • SMKN 2 Pati, di kecamatan Margorejo
  • SMKN 3 Pati, di kecamatan Pati
  • SMKN 4 Pati, di kecamatan Margorejo
  • SMKN Cluwak, di kecamatan Cluwak

Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi / Universitas di Kabupaten Pati adalah antara lain sebagai berikut:

Media Massa & Komunikasi

Stasiun Radio

Daftar Radio di Pati antara lain sebagai berikut:

  • Radio Suara Pati FM Jalan P. Tombronegoro No.1 Pati
  • Pt. Radio BOSWIN/ Radio Boswin FM Jalan Pati-Gabus No.1 Pati
  • PT. Radio HARBOS / Radio Harbos FM Jalan Raya Pati-Gabus No. 1A
  • PT. Radio Pati Adi Suara/ Radio PAS FM Jalan P. Sudirman Km 3 Pati
  • PT.RADIO SESANTI MANDIRI/ Radio POP FM Jl Banyuurip Km 3 Margorejo, Pati
  • PT. RADIO PRAGOLA/ Radio BEST FM Jl Banyuurip Km 3 Margorejo, Pati
  • PT.RADIO PESANTENAN/ Radio PST FM Jalan Syeh Jangkung No.164 Pati
  • Radio Swara Juana Sakti FM Jalan Sunan Ngerang No. 2A Juwana
  • Radio Foster FM Jalan RA Kartini No.03
  • Radio ISMA FM KH. Mansyur Ds. Kauman Rt 01/02 Pati
  • Radio Komunitas Kristen Elshaday Radio Komunitas Kristen Elshaday
  • PT. Radio Cendekia Winong/ Radio Cendekia FM Jalan Raya Jakenan- Winong Km. 05 Pati
  • PT. Radio Ndholo Kusumo/ Radio Ndholo Kusumo FM Ds. Margoyoso RT.02 Rw. II Kec.

Stasiun Televisi

Daftar Stasiun Televisi di Pati antara lain:

  • RTV (Kartika TV) Jalan Dr Wahidin Ruko Salza No. 15-16 Pati (57 UHF)
  • Simpang5 TV Alamat Perum Gunung Bedah Jalan P Sudirman Km.5 Pati (59 UHF)
  • PT. Merdeka Sarana Media / SM TV Jalan Raya Pati-Kudus Km. 4 Pati
  • ANTV Studio Pati alamat Pati (61 UHF)
  • MNC Television Studio Pati
  • Viva Sport, Indonesia 1 alamat Pati
  • NET. TV Pati
  • tvOne Pati Jalan Dr. Susanto 98 Parenggan Pati (53 UHF)
  • NUSANTARA Televison
  • CTV Pati (51 UHF)

Pariwisata

 
Masjid Agung Pati pada tahun 1930-an
 
Sendang Tirta Marta Sani

Wisata alam

Pati memiliki tempat wisata alami, yaitu:

Wisata sejarah

Pati memiliki tempat wisata sejarah, yaitu:

Wisata keluarga

Pati memiliki tempat wisata untuk keluarga, yaitu:

Wisata religi

Pati yang di Kenal sebagai Kota Santri memiliki banyak tempat wisata ziarah, berikut adalah Daftar Wisata Religi Pati yaitu:

Wisata belanja

Pati memiliki banyak pusat perbelanjaan dan tempat wisata khusus belanja, yaitu:

Perayaan

Acara event yang diadakan setiap tahun di Pati, di antaranya:

  • Meron
  • Sedekah Bumi Pati
  • Sedekah Laut Juwana
  • Sedekah Laut Tayu
  • Pati Batik Carnival
  • Haul 10 Syuro Kajen
  • Pati Cooking Expo (masih perencanaan Pemkab Pati) untuk memperingati hari pangan sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober. acara Pameran masakan khas Pati juga untuk mengenalkan berbagai jenis masakan khas Kabupaten Pati.
  • PATI Tourism expo

Seni Budaya

Kesenian budaya tradisional Pati adalah:

Kuliner Khas

Masakan

Masakan khas kabupaten Pati, yaitu:

Jajanan

Jajanan khas kabupaten Pati, yaitu:

Minuman

Minuman khas kabupaten Pati, yaitu:

Oleh-oleh

Oleh-oleh khas kabupaten Pati, yaitu:

Tokoh daerah Pati

Tokoh Masyarakat

Tokoh Pendidikan

Mantan Pemimpin Daerah Lain

Tokoh Politik

Tokoh Pejabat Negeri

Tokoh TNI-Polri

TNI

Polri

Tokoh Seniman / Artis / Budayawan

Tokoh Sepak bola

Tokoh Pengusaha

Referensi

2. ↑ " https://www.patikab.go.id/v2/id/cat/news/". Diakses tanggal 2018-07-18

Pranala luar