Albert Einstein

fisikawan bidang fisika teori dan pengembang teori relativitas asal Jerman

Albert Einstein (/ˈnstn/ EYEN-styne;[4] Jerman: [ˈalbɛɐ̯t ˈʔaɪnʃtaɪn] ; 14 Maret 1879 – 18 April 1955) adalah fisikawan teoretis kelahiran Jerman[5] yang mengembangkan teori relativitas, satu dari dua pilar utama fisika modern (bersama mekanika kuantum).[3][6]:274 Karya-karyanya juga dikenal karena berpengaruh terhadap filsafat ilmu.[7][8] Persamaan Einstein yang paling dikenal adalah rumus kesetaraan massa-energi , yang dijuluki "persamaan paling terkenal di dunia".[9] Einstein menerima Nobel Fisika pas Prusia.

Albert Einstein
Einstein pada 1921
Lahir(1879-03-14)14 Maret 1879
Ulm, Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman
Meninggal18 April 1955(1955-04-18) (umur 76)
Princeton, New Jersey, Amerika Serikat
Tempat tinggalJerman, Italia, Swiss, Austria (kini Republik Ceko), Belgia, Amerika Serikat
Kewarganegaraan
Pendidikan
Dikenal atas
Suami/istri
(m. 1903; c. 1919)

(m. 1919; meninggal[1][2] 1936)
Anak"Lieserl" Einstein
Hans Albert Einstein
Eduard "Tete" Einstein
Penghargaan
Karier ilmiah
BidangFisika, filsafat
Institusi
DisertasiEine neue Bestimmung der Moleküldimensionen (Determinasi Baru Dimensi Molekuler) (1905)
Pembimbing doktoralAlfred Kleiner
Pembimbing akademik lainHeinrich Friedrich Weber
Terinspirasi
Menginspirasi
Tanda tangan

Pada tahun 1933, ketika Einstein mengunjungi Amerika Serikat, Adolf Hitler berkuasa. Karena latar belakang Yahudinya, Einstein memilih tidak kembali ke Jerman.[10] Ia menetap di Amerika Serikat dan menjadi warga negara Amerika pada tahun 1940.[11] Menjelang Perang Dunia II, Einstein mengirim surat kepada Presiden Franklin D. Roosevelt, yang memperingatkannya mengenai potensi pengembangan "bom jenis baru yang sangat dahsyat" dan menyarankan agar AS segera memulai penelitian serupa. Sarannya ini pada akhirnya mengarah pada Proyek Manhattan. Einstein mendukung Sekutu, tetapi menentang gagasan penggunaan fisi nuklir sebagai senjata. Einstein menandatangani Manifesto Russell–Einstein bersama filsuf Britania Raya Bertrand Russell, yang menyoroti dan mengecam bahaya senjata nuklir. Ia mengabdi di Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey, hingga kematiannya pada tahun 1955.

Einstein menerbitkan lebih dari 300 makalah ilmiah dan lebih dari 150 karya nonilmiah.[12][13] Prestasi intelektual dan orisinalitasnya menjadikan kata "Einstein" identik dengan "genius".[14] Menurut Eugene Wigner, "pemahaman Einstein lebih dalam dari Jancsi von Neumann. Pikirannya lebih tajam dan lebih orisinal daripada von Neumann. Dan itu adalah pemikiran yang sangat luar biasa."[15]

Kehidupan dan karier

Kehidupan awal dan pendidikan

 
Einstein berusia tiga tahun, 1882
 
Albert Einstein pada 1893 (usia 14 tahun)
 
Sertifikat matrikulasi Einstein pada usia 17, menunjukkan nilai terakhirnya dari sekolah kanton Argovia (Aargauische Kantonsschule, pada skala 1-6, dengan 6 sebagai nilai tertinggi). Einstein mendapat nilai: Bahasa Jerman 5; Bahasa Prancis 3; Bahasa Italia 5; Sejarah 6; Geografi 4; Aljabar 6; Geometri 6; Geometri Deskriptif 6; Fisika 6; Kimia 5; Sejarah Alam 5; Seni dan Teknik Gambar 4.

Albert Einstein lahir di Ulm, Kerajaan Württemberg, Kekaisaran Jerman, pada tanggal 14 Maret 1879.[5] Orang tuanya adalah Hermann Einstein, seorang agen penjualan dan insinyur, dan Pauline Koch. Pada tahun 1880, keluarganya pindah ke Munich, tempat ayah Einstein dan pamannya Jakob mendirikan Elektrotechnische Fabrik J. Einstein & Cie, sebuah perusahaan yang memproduksi peralatan listrik dengan memanfaatkan arus searah.[5]

Keluarga Einstein adalah penganut Yahudi Ashkenazi yang tidak taat, dan Albert bersekolah di SD Katolik di Munich, selama tiga tahun sejak usia lima tahun. Pada usia 8 tahun, ia dipindahkan ke Gimnasium Luitpold (kini bernama Gimnasium Albert Einstein), tempat ia menempuh pendidikan SMP dan SMA sebelum meninggalkan Kekaisaran Jerman tujuh tahun kemudian.[16]

Calon istri Einstein, seorang wanita Serbia berusia 20 tahun bernama Mileva Marić, juga diterima di Politeknik pada tahun tersebut. Marić adalah satu-satunya wanita dari enam siswa pada jurusan diploma pendidikan matematika dan fisika. Beberapa tahun berikutnya, persahabatan antara Einstein dan Marić berkembang menjadi asmara, dan keduanya kerap membaca bersama pada saat jam ekstrakurikuler fisika, yang membuat Einstein jadi makin tertarik. Pada tahun 1900, Einstein lulus ujian matematika dan fisika dan menyandang gelar diploma pendidikan Politeknik Federal.[17] Ada dugaan bahwa Marić turut membantu Einstein dalam menyusun makalahnya pada tahun 1905,[18][19] yang dikenal dengan makalah Annus Mirabilis, tetapi sejarawan fisika yang mengkaji masalah ini tidak menemukan bukti bahwa Marić memberikan kontribusi penting.[20][21][22][23]

Pernikahan dan anak

 
Albert dan Mileva Einstein, 1912

Korespondensi awal antara Einstein dan Marić ditemukan dan diterbitkan pada tahun 1987, mengungkapkan bahwa pasangan tersebut memiliki seorang putri bernama "Lieserl", lahir pada awal 1902 di Novi Sad, ketika Marić tinggal bersama orang tuanya. Marić kemudian kembali ke Swiss tanpa putrinya, yang nama asli dan nasibnya tidak diketahui. Isi surat Einstein pada bulan September 1903 mengungkapkan bahwa putrinya diadopsi atau meninggal karena demam berdarah saat masih bayi.[24][25]

Teman

Teman-teman Einstein yang terkenal antara lain Michele Besso, Paul Ehrenfest, Marcel Grossmann, János Plesch, Daniel Q. Posin, Maurice Solovine, dan Stephen Wise.[26]

Kantor paten

 
Albert Einstein pada 1904 (usia 25)
 
Pendiri Olympia Academy: Conrad Habicht, Maurice Solovine dan Einstein

Setelah lulus pada tahun 1900, Einstein menghabiskan waktu hampir dua tahun mencari kerja mengajar. Ia memperoleh kewarganegaraan Swiss pada bulan Februari 1901,[27] tetapi karena alasan medis, ia diizinkan tidak ikut wajib militer. Dengan bantuan ayah Marcel Grossmann, ia mendapatkan pekerjaan di Bern di Kantor Federal untuk Kekayaan Intelektual, atau kantor paten,[28][29] sebagai asisten penguji - tingkat III.[30][31]

Makalah ilmiah pertama

 
Potret resmi Einstein setelah menerima Nobel Fisika 1921.

Pada tahun 1900, makalah Einstein berjudul "Folgerungen aus den Capillaritätserscheinungen" ("Kesimpulan dari Fenomena Kapilaritas") diterbitkan dalam jurnal Annalen der Physik.[32][33] Pada 30 April 1905, Einstein menyelesaikan tesisnya,[34] dibimbing oleh Alfred Kleiner, Profesor Fisika Eksperimental. Setelah itu, Einstein dianugerahi gelar PhD oleh Universitas Zürich, dengan tesis berjudul Determinasi Baru Dimensi Molekuler.[34][35]

Pada tahun yang sama, yang dikenal sebagai annus mirabilis (tahun mukjizat) Einstein, ia menerbitkan empat makalah terobosan mengenai efek fotolistrik, gerak Brown, relativitas khusus, dan kesetaraan massa dan energi, yang membuatnya dikenal oleh dunia akademis, pada usia 26 tahun.[35]

Karier akademis

Pada tahun 1908, ia mulai diakui sebagai ilmuwan terkemuka dan diangkat sebagai dosen di Universitas Bern. Setahun kemudian, setelah memberikan kuliah tentang elektrodinamika dan prinsip relativitas di Universitas Zürich, Alfred Kleiner merekomendasikannya sebagai guru besar fakultas fisika teoretis yang baru dibuka. Einstein diangkat sebagai profesor muda pada tahun 1909.[36]

Einstein menjadi profesor tetap di Universitas Charles-Ferdinand di Praha pada April 1911, memperoleh kewarganegaraan Austria di Kekaisaran Austria-Hongaria agar bisa mengajar.[37][38] Semasa tinggal di Praha, ia menulis 11 karya ilmiah, lima di antaranya mengenai matematika radiasi dan teori kuantum padatan. Pada Juli 1912, ia kembali mengajar di almamaternya di Zürich. Dari 1912 sampai 1914, ia menjadi profesor fisika teoretis di ETH Zurich, di sana ia mengajar mekanika analitik dan termodinamika. Einstein juga mempelajari mekanika kontinum, teori molekul panas, dan masalah gravitasi, ketika ia bekerja dengan matematikawan dan temannya Marcel Grossmann.[39]

 
The New York Times melaporkan pemastian "teori Einstein" (khususnya, pembelokan cahaya oleh gravitasi) berdasarkan pengamatan gerhana 29 Mei 1919 di Principe (Afrika) dan Sobral (Brasil), setelah temuan ini dipresentasikan pada 6 November 1919 dalam rapat bersama Royal Society dan Royal Astronomical Society di London.[40] (Teks lengkap)

Pada 3 Juli 1913, ia dipilih menjadi anggota Akademi Sains Prusia di Berlin. Max Planck dan Walther Nernst mengunjunginya seminggu kemudian di Zurich untuk membujuknya bergabung dengan akademi, selain itu juga menawarkan jabatan direktur di Institut Fisika Kaiser Wilhelm, yang akan segera dibuka.[41] Fasilitas keanggotaan di akademi yang didapatkannya meliputi pembayaran gaji dan jabatan profesor tanpa tugas mengajar di Universitas Humboldt Berlin. Ia secara resmi bergabung dengan akademi pada 24 Juli, dan bersedia pindah ke Kekaisaran Jerman setahun kemudian. Keputusannya pindah ke Berlin juga dipengaruhi oleh peluang untuk tinggal di dekat sepupunya Elsa, yang menjalin hubungan asmara dengan Einstein. Einstein bergabung dengan akademi dan juga Universitas Berlin pada 1 April 1914.[42] Ketika Perang Dunia I pecah tahun itu, rencana pendirian Institut Fisika Kaiser Wilhelm dibatalkan. Institut ini baru berhasil dibuka pada 1 Oktober 1917, dengan Einstein sebagai direkturnya.[43] Pada tahun 1916, Einstein terpilih sebagai presiden Perhimpunan Fisika Jerman (1916–1918).[44]

Sesuai dengan penelitian yang dilakukan Einstein pada tahun 1911 mengenai teori relativitas umum barunya, cahaya dari bintang lain dibelokkan oleh gravitasi Matahari. Pada 1919, penelitian tersebut dikonfirmasi oleh Sir Arthur Eddington pada saat gerhana matahari 29 Mei 1919. Hasil pengamatan dipublikasikan di media internasional, menjadikan Einstein terkenal di dunia. Pada 7 November 1919, surat kabar Inggris terkemuka The Times mencetak judul halaman depan bertuliskan: "Revolusi Sains - Teori Baru Semesta - Gagasan Newton Dipatahkan".[45]

Pada 1920, Einstein menjadi anggota asing Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences.[46] Pada tahun 1922, ia dianugerahi Nobel Fisika 1921 "atas jasanya terhadap Fisika Teoretis, dan terutama atas penemuannya tentang hukum efek fotolistrik".[47] Saat itu, teori relativitas umum masih dianggap agak kontroversial, sedangkan gagasan efek fotolistrik juga tidak dipandang sebagai penjelasan ilmiah, tetapi hanya sebatas penemuan hukum fisika, karena gagasan foton dianggap aneh dan tidak diterima secara universal sampai ditemukannya spektrum Planck oleh SN Bose pada 1924. Einstein terpilih sebagai Anggota Asing Royal Society (ForMemRS) pada tahun 1921.[3] Ia juga dianugerahi Medali Copley oleh Royal Society pada tahun 1925.[3]

1921–1922: Perjalanan ke luar negeri

 
Albert Einstein pada pertemuan Komite Internasional Kerja Sama Intelektual (Liga Bangsa-Bangsa), ketika ia menjadi anggota dari tahun 1922 sampai 1932.

Einstein mengunjungi Kota New York untuk pertama kalinya pada 2 April 1921, di sana ia disambut secara resmi oleh Wali Kota John Francis Hylan, diikuti dengan memberikan kuliah dan seminar selama tiga minggu. Ia megadakan kuliah umum di Universitas Columbia dan Universitas Princeton. Di Washington, Einstein mengunjungi Gedung Putih bersama perwakilan dari Akademi Sains Nasional. Dalam perjalanan kembali ke Eropa, ia dijamu oleh negarawan dan filsuf Inggris Viscount Haldane di London. Di sana ia bertemu dengan beberapa tokoh ilmiah, intelektual dan politik terkenal, dan memberi kuliah di King's College London.[48] [49]

Einstein juga menerbitkan sebuah esai, "Kesan Pertama Saya di Amerika Serikat," pada bulan Juli 1921. Dalam esai tersebut, ia mencoba secara singkat menggambarkan beberapa karakteristik orang Amerika, sama seperti Alexis de Tocquevillee, yang menceritakan kesannya terhadap Amerika dalam buku Democracy in America (1835).[50] Dalam beberapa pengamatannya, Einstein jelas-jelas terkejut: "Yang mengejutkan tamu adalah sikap positif dan suka cita terhadap kehidupan... Orang Amerika itu ramah, percaya diri, optimis, dan tanpa rasa iri."[51]:20

Pada tahun 1922, Einstein bepergian ke Asia dan kemudian ke Palestina, sebagai bagian dari perjalanan wisata dan seminar selama enam bulan. Ketika mengunjungi Singapura, Ceylon dan Jepang, ia menyampaikan serangkaian pidato kepada ribuan warga Jepang. Setelah kuliah umum pertamanya, ia bertemu kaisar dan permaisuri di Istana Kekaisaran Jepang, tempat ribuan orang menonton. Dalam sebuah surat kepada putranya, ia menggambarkan orang Jepang sebagai orang yang rendah hati, cerdas, perhatian, dan memiliki jiwa seni yang murni.[52] Dalam buku harian perjalanannya dari kunjungan 1922-1923 ke Asia, ia mengungkapkan beberapa pandangan mengenai orang Tiongkok, Jepang dan India, yang menurut penilaiannya xenofobia dan rasis.[53]

Sehubungan dengan kunjungannya ke Timur Jauh, ia tidak dapat menerima Nobel Fisika secara pribadi dalam acara penghargaan di Stockholm pada bulan Desember 1922. Menggantikan dirinya, pidato penerimaan disampaikan oleh seorang diplomat Jerman, yang memuji Einstein tidak hanya seorang ilmuwan, tetapi juga seorang pejuang perdamaian dan aktivis internasional.[54]

Dalam perjalanannya kembali ke Jerman, Einstein mengunjungi Palestina selama 12 hari, yang menjadi kunjungan satu-satunya ke wilayah tersebut. Ia disambut seolah-olah ia adalah kepala negara, bukan fisikawan, termasuk memberi hormat meriam setelah ia tiba di kediaman komisaris Britania, Sir Herbert Samuel. Dalam salah satu acara, gedung tempat ia berada diserbu oleh warga yang ingin melihat dan mendengarnya. Dalam pidato Einstein kepada hadirin, ia mengungkapkan kebahagiaannya bahwa orang-orang Yahudi mulai diakui sebagai kekuatan dunia.[55]

Einstein mengunjungi Spanyol selama dua minggu pada tahun 1923, bertemu sebentar dengan Santiago Ramón y Cajal dan menerima penghargaan dari Raja Alfonso XIII yang menobatkannya sebagai anggota Akademi Sains Spanyol.[56]

Dari tahun 1922 sampai 1932, Einstein menjadi anggota Komite Internasional Kerja Sama Intelektual Liga Bangsa-Bangsa di Jenewa,[57] sebuah badan yang dibentuk untuk mempromosikan pertukaran ide-ide internasional antar ilmuwan, peneliti, guru, seniman, dan intelek.[58] Awalnya ditunjuk sebagai wakil Swiss, Sekretaris Jenderal Eric Drummond dibujuk oleh aktivis Katolik Oskar Halecki dan Giuseppe Motta agar menjadikan Einstein sebagai wakil Jerman, sehingga Gonzague de Reynold menggantikannya sebagai wakil Swiss dan mempromosikan nilai-nilai Katolik tradisional.[59] Mantan profesor fisika Einstein Hendrik Lorentz dan kimiawan Prancis Marie Curie juga menjadi anggota komite.

1930–1931: Perjalanan ke AS

Pada Desember 1930, Einstein mengunjungi Amerika untuk kedua kalinya, awalnya merupakan kunjungan kerja dua bulan sebagai peneliti di Institut Teknologi California. Setelah perhatian nasional yang ia terima selama perjalanan pertamanya ke AS, ia dan rekannya bertekad untuk melindungi privasinya. Meskipun dibanjiri telegram dan undangan untuk menerima penghargaan atau berbicara di depan umum, Einstein menolak semuanya.[60]

Setelah tiba di Kota New York, Einstein diajak ke berbagai tempat dan acara, termasuk Chinatown, makan siang bersama editor The New York Times, dan menonton Carmen di Metropolitan Opera, tempat ia dielu-elukan oleh para penonton pada saat kedatangannya. Pada hari-hari berikutnya, ia dibawa berkeliling kota oleh Wali Kota Jimmy Walker dan bertemu dengan presiden Universitas Columbia, yang menggambarkan Einstein sebagai "raja pemikiran yang sedang berkuasa".[61] Harry Emerson Fosdick, pastor di Gereja Riverside New York, mengajak Einstein berkeliling gereja dan menunjukkan kepadanya patung seluruh badan Einstein yang dibuat oleh gereja, berdiri di pintu masuk gereja.[61] Selama tinggal di New York, ia bergabung dengan kerumunan 15.000 orang di Madison Square Garden pada saat perayaan Hanukkah.[61]

 
Einstein (kiri) dan Charlie Chaplin di penayangan Hollywood City Lights, Januari 1931

Einstein selanjutnya melakukan perjalanan ke California, tempat ia bertemu dengan presiden Caltech dan peraih Nobel, Robert A. Millikan. Persahabatannya dengan Millikan berlangsung dengan "canggung", karena Millikan "memiliki kecenderungan berjiwa militerisme patriotik," sedangkan Einstein jelas-jelas adalah seorang pasifis.[62] Dalam kuliah umumnya kepada mahasiswa Caltech, Einstein menyampaikan bahwa "sains sering kali cenderung lebih banyak merusak daripada memperbaiki."[63]

Penolakannya terhadap perang membuat Einstein berteman dengan penulis Upton Sinclair dan bintang film Charlie Chaplin, yang sama-sama terkenal karena paham pasifismenya. Carl Laemmle, kepala Universal Studios, mengajak Einstein tur di studionya dan memperkenalkannya pada Chaplin. Mereka langsung akrab; Chaplin mengundang Einstein dan istrinya, Elsa, ke rumahnya untuk makan malam. Chaplin mengatakan kepribadian Einstein tenang dan lembut, sepertinya menyembunyikan "temperamen yang sangat emosional," yang melahirkan "energi intelektual luar biasa".[64]:320

Film Chaplin, City Lights, tayang perdana beberapa hari kemudian di Hollywood, dan Chaplin mengundang Einstein dan Elsa untuk menghadirinya sebagai tamu istimewa. Walter Isaacson, penulis biografi Einstein, mengungkapkan peristiwa ini sebagai "salah satu kejadian paling berkesan di era baru selebritas".[63] Chaplin kemudian mengunjungi Einstein di rumahnya dalam perjalanannya ke Berlin, dan mencatat "flat kecil sederhana" dan meja piano tempat ia mulai menulis teorinya. Chaplin menduga bahwa benda itu "mungkin digunakan sebagai kayu bakar oleh Nazi".[64]:322

Publikasi

Publikasi berikut adalah karya Albert Einstein yang menjadi referensi dalam artikel ini. Daftar publikasinya yang lebih lengkap dapat ditemukan di daftar publikasi ilmiah karya Albert Einstein.

Lihat pula

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ a b During the German Empire, citizens were exclusively subjects of one of the 27 Bundesstaaten.

Kutipan

  1. ^ Heilbron, John L., ed. (2003). The Oxford Companion to the History of Modern Science. Oxford University Press. hlm. 233. ISBN 978-0-19-974376-6. 
  2. ^ Pais (1982), hlm. 301.
  3. ^ a b c d e Whittaker, E. (1 November 1955). "Albert Einstein. 1879–1955". Biographical Memoirs of Fellows of the Royal Society. 1: 37–67. doi:10.1098/rsbm.1955.0005 . JSTOR 769242. 
  4. ^ Wells, John (3 April 2008). Longman Pronunciation Dictionary (edisi ke-3rd). Pearson Longman. ISBN 978-1-4058-8118-0. 
  5. ^ a b c "Albert Einstein – Biography". Nobel Foundation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 March 2007. Diakses tanggal 7 March 2007. 
  6. ^ Fujia Yang; Joseph H. Hamilton (2010). Modern Atomic and Nuclear Physics. World Scientific. ISBN 978-981-4277-16-7. 
  7. ^ Howard, Don A., ed. (2014) [First published 11 February 2004]. "Einstein's Philosophy of Science". Stanford Encyclopedia of Philosophy. The Metaphysics Research Lab, Center for the Study of Language and Information (CSLI), Stanford University. Diakses tanggal 4 February 2015. 
  8. ^ Howard, Don A. (December 2005). "Albert Einstein as a Philosopher of Science" (PDF). Physics Today. 58 (12): 34–40. Bibcode:2005PhT....58l..34H. doi:10.1063/1.2169442. Diakses tanggal 8 March 2015 – via University of Notre Dame, Notre Dame, IN, author's personal webpage. 
  9. ^ Bodanis, David (2000). E = mc2: A Biography of the World's Most Famous Equation. New York: Walker. 
  10. ^ Levenson, Thomas (9 June 2017). "The Scientist and the Fascist". The Atlantic. 
  11. ^ Paul S. Boyer; Melvyn Dubofsky (2001). The Oxford Companion to United States History. Oxford University Press. hlm. 218. ISBN 978-0-19-508209-8. 
  12. ^ "Scientific Background on the Nobel Prize in Physics 2011. The accelerating universe" (PDF). Nobel Media AB. hlm. 2. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 16 May 2012. Diakses tanggal 4 January 2015. 
  13. ^ Paul Arthur Schilpp, ed. (1951). Albert Einstein: Philosopher-Scientist. II. New York: Harper and Brothers Publishers (Harper Torchbook edition). hlm. 730–746. . His non-scientific works include: About Zionism: Speeches and Lectures by Professor Albert Einstein (1930), "Why War?" (1933, co-authored by Sigmund Freud), The World As I See It (1934), Out of My Later Years (1950), and a book on science for the general reader, The Evolution of Physics (1938, co-authored by Leopold Infeld).
  14. ^ "Result of WordNet Search for Einstein". 3.1. The Trustees of Princeton University. Diakses tanggal 4 January 2015. 
  15. ^ The Recollections of Eugene P. Wigner, By Eugene Paul Wigner, Andrew Szanton, (Springer, 2013), p. 170 [tanpa ISBN]
  16. ^ Stachel (2002), hlm. 59–61.
  17. ^ Stachel (2008), vol. 1 (1987), doc. 67.
  18. ^ Troemel-Ploetz, D. (1990). "Mileva Einstein-Marić: The Woman Who Did Einstein's Mathematics". Women's Studies International Forum. 13 (5): 415–432. doi:10.1016/0277-5395(90)90094-e. 
  19. ^ Walker, Evan Harris (February 1989). "Did Einstein Espouse his Spouse's Ideas?" (PDF). Physics Today. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 19 January 2012. Diakses tanggal 19 October 2014. 
  20. ^ Pais (1994), hlm. 1–29.
  21. ^ Holton, G., Einstein, History, and Other Passions, Harvard University Press, 1996, pp. 177–193.
  22. ^ Stachel (2002), hlm. 49–56.
  23. ^ Martinez, A. A., "Handling evidence in history: the case of Einstein's wife", School Science Review, 86 (316), March 2005, pp. 49–56. PDF Diarsipkan 11 August 2011 di Wayback Machine.
  24. ^ J. Renn & R. Schulmann, Albert Einstein/Mileva Marić: The Love Letters, 1992, pp. 73–74, 78.
  25. ^ A. Calaprice & T. Lipscombe, Albert Einstein: A Biography, 2005, pp. 22–23.
  26. ^ An Einstein Encyclopedia, Alice Calaprice, Daniel Kennefick, Robert Schulmann, p. 65 et seq, Princeton University Press, 2015
  27. ^ Fölsing (1997), hlm. 82.
  28. ^ J J O'Connor; E F Robertson, ed. (May 2010). "Grossmann biography" (scientific website?). School of Mathematics and Statistics, University of St Andrews, Scotland. Diakses tanggal 27 March 2015. 
  29. ^ Isaacson (2007), hlm. 63.
  30. ^ "Einstein at the patent office" (official website). Berne, Switzerland: Swiss Federal Institute of Intellectual Property, IGE/IPI. 6 February 2014. Diakses tanggal 9 September 2016. 
  31. ^ "FAQ about Einstein and the Institute" (official website). Berne, Switzerland: Swiss Federal Institute of Intellectual Property, IGE/IPI. 27 May 2014. Diakses tanggal 27 March 2015. 
  32. ^ Einstein (1901).
  33. ^ Galison, Peter (2003). Einstein's Clocks, Poincaré's Maps: Empires of Time. New York: W. W. Norton. ISBN 978-0-393-02001-4. 
  34. ^ a b Einstein (1905b), "Meinem Freunde Herr Dr. Marcel Grossmann gewidmet (Dedicated to my friend, Dr. Marcel Grossmann)".
  35. ^ a b Einstein (1926b), chap. "A New Determination of Molecular Dimensions".
  36. ^ "Associate Professor at the University of Zurich und professor in Prague (1909–1912)" (digital library). Einstein Online (dalam bahasa German and English). Bern, Switzerland: ETH-Bibliothek Zurich, ETH Zürich, www.ethz.ch. 2014. Diakses tanggal 17 August 2014. 
  37. ^ Isaacson (2007), hlm. 164.
  38. ^ von Hirschhausen, Ulrike (2007). "Von imperialer Inklusion zur nationalen Exklusion:Staatsbürgerschaft in Österreich- Ungarn 1867–1923" (PDF) (WZB Discussion Paper). ZKD – Veröffentlichungsreihe der Forschungsgruppe, „Zivilgesellschaft, Citizenship und politische Mobilisierung in Europa" Schwerpunkt Zivilgesellschaft, Konflikte und Demokratie, Wissenschaftszentrum Berlin für Sozialforschung. Berlin, Germany: WZB Social Science Research Center Berlin. hlm. 8. ISSN 1860-4315. Diakses tanggal 4 August 2015. Eine weitere Diskontinuität bestand viertens darin, dass die Bestimmungen der österreichischen Staatsbürgerschaft, die in den ersten Dritteln des Jahrhunderts auch auf Ungarn angewandt worden waren, seit 1867 nur noch für die cisleithanische Reichshälfte galten. Ungarn entwickelte hingegen jetzt eine eige-ne Staatsbürgerschaft. 
  39. ^ "Professor at the ETH Zurich (1912–1914)" (digital library). Einstein Online (dalam bahasa German and English). Zurich, Switzerland: ETH-Bibliothek Zurich, ETH Zürich, www.ethz.ch. 2014. Diakses tanggal 17 August 2014. 
  40. ^ "A New Physics, Based on Einstein". The New York Times. 25 November 1919. hlm. 17. 
  41. ^ Stachel (2002), hlm. 534.
  42. ^ Weinstein (2015), hlm. 18–19.
  43. ^ "Director in the attic". Max-Planck-Gesellschaft, München. Diakses tanggal 9 July 2017. 
  44. ^ Calaprice, Alice; Lipscombe, Trevor (2005). Albert Einstein: a biography. Greenwood Publishing Group. hlm. xix. ISBN 978-0-313-33080-3. , Timeline, p. xix
  45. ^ Andrzej, Stasiak (2003). "Myths in science". EMBO Reports. 4 (3): 236. doi:10.1038/sj.embor.embor779 . PMC 1315907 . 
  46. ^ "Albert Einstein (1879–1955)". Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences. Diakses tanggal 21 July 2015. 
  47. ^ "The Nobel Prize in Physics 1921". Nobel Prize. Diakses tanggal 11 July 2016. 
  48. ^ Hoffmann (1972), hlm. 145–148.
  49. ^ Fölsing (1997), hlm. 499–508.
  50. ^ "As Einstein Sees American", Einstein's World, a 1931 reprint with minor changes, of his 1921 essay.
  51. ^ Holton, Gerald. "The migration of physicists to the United States", Bulletin of the Atomic Scientists, Educational Foundation for Nuclear Science, Inc., April 1984 pp. 18–24
  52. ^ Isaacson (2007), hlm. 307–308.
  53. ^ Flood, Alison (12 June 2018). "Einstein's travel diaries reveal 'shocking' xenophobia". TheGuardian.com. Diakses tanggal 13 June 2018. 
  54. ^ The Nobel Prize in Physics 1921: Albert Einstein. Banquet Speech by R. Nadolny (in German). Retrieved 9 December 2015 via Nobelprize.org
  55. ^ Isaacson (2007), hlm. 308.
  56. ^ Montes-Santiago, J. (16 July 2017). "[The meeting of Einstein with Cajal (Madrid, 1923): a lost tide of fortune]". Revista de Neurologia. 43 (2): 113–117. ISSN 0210-0010. PMID 16838259. 
  57. ^ Grandjean, Martin (2018). Les réseaux de la coopération intellectuelle. La Société des Nations comme actrice des échanges scientifiques et culturels dans l'entre-deux-guerres [The Networks of Intellectual Cooperation. The League of Nations as an Actor of the Scientific and Cultural Exchanges in the Inter-War Period] (dalam bahasa Prancis). Lausanne: Université de Lausanne.  pp. 296–302
  58. ^ Grandjean, Martin (2017). "Analisi e visualizzazioni delle reti in storia. L'esempio della cooperazione intellettuale della Società delle Nazioni". Memoria e Ricerca (2): 371–393. doi:10.14647/87204.  See also: French version (PDF) and English summary.
  59. ^ Shine, Cormac (2018). "Papal Diplomacy by Proxy? Catholic Internationalism at the League of Nations' International Committee on Intellectual Cooperation". The Journal of Ecclesiastical History. 69 (4): 785–805. doi:10.1017/S0022046917002731. 
  60. ^ Isaacson (2007), hlm. 368.
  61. ^ a b c Isaacson (2007), hlm. 370.
  62. ^ Isaacson (2007), hlm. 373.
  63. ^ a b Isaacson (2007), hlm. 374.
  64. ^ a b Chaplin, Charles. Charles Chaplin: My Autobiography, Simon and Schuster, N.Y. (1964)

Karya kutipan

Bacaan lanjutan

Pranala luar