Jalur kereta api Tebing Tinggi–Siantar

jalur kereta api di Indonesia
Revisi sejak 16 Februari 2021 15.40 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (Membuat penggunaan berkas jadi komentar "Berkas:Stasiun-Tebing-Tinggi-Sumatera-Utara.jpg": Menghapus pranala balik ke halaman yang dihapus Berkas:Stasiun-Tebing-Tinggi-Sumatera-Utara.jpg. (Twingkel))

Jalur kereta api Tebingtinggi-Siantar adalah jalur kereta api yang menghubungkan Stasiun Tebingtinggi dengan Stasiun Siantar. Jalur ini berada di provinsi Sumatra Utara, panjangnya 48 km, dan termasuk dalam Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh.

Jalur kereta api Tebing Tinggi–Siantar
Ikhtisar
JenisJalur lintas cabang
SistemJalur kereta api rel berat
StatusBeroperasi
LokasiSumatra Utara
TerminusTebing Tinggi
Siantar
Stasiun2
Operasi
Dibuka5 Mei 1916
PemilikDitjen KA, Kemenhub RI
OperatorPT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I Sumatra Utara dan Aceh
Karakteristik lintasLintas pegunungan dengan kombinasi perkebunan
DepoSiantar (SIR)
Data teknis
Panjang lintas48 km
Jenis relR42, R54
Lebar sepur1.067 mm

Sejarah

Sukses dengan jalur kereta api Medan–Tebing Tinggi, Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) kembali mengembangkan jalur kereta apinya. Jalur kereta apinya menjangkau kota-kota penting di Sumatra Utara serta digunakan untuk mengangkut hasil-hasil perkebunan untuk diekspor ke Eropa. Pembangunan jalur kereta apinya diarahkan ke Teluk Nibung, sebuah kota pelabuhan yang terletak di Kota Tanjungbalai. Dari Stasiun Tebing Tinggi, rel dibangun melewati Kabupaten Simalungun hingga akhirnya tembus ke pusat Kabupaten Asahan, yaitu Kisaran. Panjangnya 100 km dan diresmikan pada tahun 1915. Setahun berikutnya, pada tanggal 5 Mei 1916, jalur kereta api Tebing Tinggi–Siantar selesai dibangun.[1][2]

Jalur terhubung

Lintas aktif

Layanan kereta api

Penumpang

Siantar Ekspres, tujuan Medan dan tujuan Siantar (ekonomi AC)

Barang

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas DSM Tebing Tinggi–Siantar
Segmen Tebing Tinggi–Siantar
Diresmikan pada tanggal 5 Mei 1916
oleh Deli Spoorweg Maatschappij
Termasuk dalam Divisi Regional I Sumatera Utara dan Aceh
9400 Tebing Tinggi (Tebing Tinggi) TBI Satria, Padang Hilir, Tebing Tinggi km 80+542 lintas Stasiun Medan-Tebing Tinggi-Kisaran-Tanjungbalai-Teluk Nibung
km 0+000 lintas Tebing Tinggi-Siantar
+21,50 m Beroperasi
9506 Bandarolie BAO Tidak beroperasi
9505 Naga Kasiangan NGK Naga Kesiangan, Tebingtinggi, Serdang Bedagai km 9+409 Tidak beroperasi
- Gunung Kataran - km 14+736 Tidak beroperasi
9504 Bajalinggei BJL Gunung Para II, Dolok Merawan, Serdang Bedagai km 22+690 +284,20 m Beroperasi  
9503 Dolok Merangir DMR Dolok Merangir Dua, Dolok Batunanggar, Simalungun km 28+542 +144,56 m Beroperasi  
9502 Sinaksak SNK km 39+673 Tidak beroperasi
- Martoba - km 44+289 Tidak beroperasi
- Dolok Ilir - - Tidak beroperasi
9501 Siantar SIR Jalan Kartini, Timbang Galung, Siantar Barat, Pematangsiantar km 48+469 +383,47 m Beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [4]
  • Stasiun nonaktif: [5][6]
  • Pengidentifikasi stasiun: [7]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [8]:106-124


Referensi

  1. ^ Dootjes, F.J.J. (1941). Oostkust van Sumatra Instituut 1916-1941. Brill Archive. 
  2. ^ Ursel., Wolfram-Seifert, (1992). Faktoren der Urbanisierung und die Entwicklung regionaler Städtesysteme auf Sumatra : Analyse der Siedlungsstrukturen in den Provinzen Nord-, West- und Süd-Sumatra (Indonesien). Hamburg: Schöningh. ISBN 3506736469. OCLC 243747883. 
  3. ^ Sudarsih, Amad (September 2014). "Sepur Ketel BBM Jawa-Sumatra". Majalah KA. 98: 5–6. 
  4. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  5. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  6. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  7. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  8. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co. 

Pranala luar

Peta rute: Attached KML Galat: Berkas KML tidak ditemukan

KML is not from Wikidata