Aksara Bengali

abugida yang digunakan untuk menuliskan bahasa Bengali

Aksara Bengali (bahasa Bengali: বাংলা লিপি, Bangla lipi) adalah sistem penulisan dalam bahasa Bengali. Aksara ini juga digunakan untuk bahasa Assam, Meitei, Bishnupriya Manipuri, Kokborok, Garo, dan Mundari, dengan sedikit perubahan.

Aksara Bengali
বাংলা লিপি
Jenis aksara
Abugida
BahasaBengali
Periode
Abad ke-11 hingga sekarang[1]
DaerahIndia dan Nepal
Arah penulisanKiri ke kanan
Aksara terkait
Silsilah
Menurut hipotesis hubungan antara abjad Aramea dengan Brahmi, maka silsilahnya sebagai berikut:
Dari aksara Brahmi diturunkanlah:
ISO 15924
ISO 15924Beng, , ​Bengali (Bangla)
Pengkodean Unicode
Nama Unicode
Bengali
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.

Aksara Bengali berkembang dari aksara Nagari Timur. Aksara Bengali memiliki sistem penulisan dari kiri ke kanan dan menggunakan huruf besar, dan salah satu ciri khas aksara ini adalah matra yang membentang di setiap bagian atas dari huruf, seperti aksara Dewanagari dan Assam, yaitu garis horizontal khas yang dikenal sebagai yang membentang di sepanjang bagian atas huruf yang menghubungkannya. Namun, tidak seperti aksara Dewanagari yang lebih mengandalkan sudut, sistem penulisan Bengali tidak terlalu kaku dan menampilkan bentuk yang lebih berliku-liku, dengan garis yang tegas di ujung huruf.[2]

Hubungan dengan Aksara Hindi

Persamaan

Beberapa huruf Bengali memiliki huruf yang sama dan sedikit di ambil dari Huruf Dewanagari. Seperti:

Perbedaan

Sebenarnya, meskipun sama-sama memiliki matra di atasnya, huruf Bengali dan Huruf Hindi sangat mudah dibedakan. Huruf Bengali memiliki bentuk yang berliku-liku, bentuk garis melengkung, dengan ujung yang runcing, tidak mengandalkan sudut, dan memiliki kombinasi huruf yang lebih banyak dari huruf Hindi. Sementara, huruf Hindi lebih mengandalkan sudut yang membentuk varian persegi, bentuk yang rapi; dengan susunan huruf dan kombinasi yang mudah dipahami, berbeda dengan aksara Bengali yang memiliki susunan dan kombinasi yang rumit dan sangat banyak. Selain bentuk huruf, logat Bengali dan Hindi mudah dibedakan. Hindi memiliki logat yang khas, dengan cara berbicara yang lebih mengarah kepada Bahasa Sanskerta, sementara, Huruf Bengali lebih condong ke Bahasa Assam.

Sejarah

Aksara Bengali sangat mirip dengan Aksara Dewanagari di Bahasa Hindi dan sama-sama berasal dari aksara Brahmi, namun mulai berdiri sebagai huruf independen sejak abad ke-11. Aksara Brahmi berkembang pada masa pemerintahan Asoka, dan bentuknya yang sekarang telah tercatat pada tahun 1778 dan pada abad ke-19.

Aksara Bengali atau sama-sama bersumber dari aksara Brahmi. Abugida ini berkembang dari sistem penulisan India Kuno yang menorehkan tinta di atas daun lontar dan dimulai sejak zaman pemerintahan Raja Asoka pada abad ke-3 SM.

Aksara Bengali sendiri berkembang dari varian timur huruf Brahmi yang disebut Kutilalipi, dan mulai berbeda sejak abad ke-7 M. Tulisan Bengali berbentuk lebih runcing dan ujung yang tajam daripada huruf Devanagari meski masih sama-sama mempunyai matra di atasnya, sedangkan tulisan Bengali cetak untuk pertamakalinya digunakan pada buku ‘A Grammar of the Bengal Language’ karya N.B Halhed (1778). Pada tahun 1785, Warren Hastings meminta warga lainnya, yakni Charles Wilkins untuk membuat versi cetak huruf Bengali ini, sehingga Wilkins dijuluki sebagai bapak huruf cetak Bahasa Bengali. Dia juga mengajarkan Panchanan Karmakar, seorang seniman terkemuka pada masa itu cara pembuatan huruf cetak untuk Bengali.

Sistem ini berlangsung lama hingga ditemukannya teknik linotype pada tahun 1886, dan diperkenalkan ke dalam sistem cetak huruf Bengali oleh S.C. Majumdar, R. Basu dan sebagainya. Sistem inilah yang dipakai hingga sekarang.

Contoh teks

Pasal 1 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia


Bengali dalam Aksara Bengali

ধারা ১: সমস্ত মানুষ স্বাধীনভাবে সমান মর্যাদা এবং অধিকার নিয়ে জন্মগ্রহণ করে। তাঁদের বিবেক এবং বুদ্ধি আছে; সুতরাং সকলেরই একে অপরের প্রতি ভ্রাতৃত্বসুলভ মনোভাব নিয়ে আচরণ করা উচিত।

Bengali dalam romanisasi

Dhārā aek: Sômôstô mānuṣ sbādhīnbhābē sômān môryādā aebang ôdhikār niẏē jônmôgrôhôṇ kôrē. Tāndēr bibēk aebang buddhi āchē; sutôrāng sôkôlēryi ēkē ôpôrērô prôti bhrātritbôsulôbh mônōbhābô niẏē ācôrôṇ kôrā ucitô.

Bengali dalam IPA

d̪ʱara ɛk ʃɔmost̪o manuʃ ʃad̪ʱinbʱabe ʃɔman mɔrdʒad̪a eboŋ od̪ʱikar nie̯e dʒɔnmoɡrohon kɔre. t̪ãd̪er bibek eboŋ budd̪ʱːi atʃʰe; sut̪oraŋ sɔkoleri ɛke ɔporer prot̪i bʱrat̪rit̪ːosulɔbʱ monobʱab nie̯e atʃoron kɔra utʃit̪.

Terjemahan

Artikel 1: Semua orang dilahirkan dengan kebebasan, martabat, dan hak yang sama. Mereka dianugerahi dengan akal dan hati nurani. Oleh karena itu, mereka harus memiliki sikap semangat persaudaraan terhadap satu sama lain.

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Naskah Kuno
  2. ^ George Cardona dan Danesh Jain (2003), Bahasa Indo-Arya, ISBN 978-0415772945

Pranala luar