Kabupaten Wonosobo

kabupaten di Indonesia, di pulau Jawa

Wonosobo (bahasa Jawa: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀​ꦮꦤꦱꦧ, translit. Kabupatèn Wanasaba) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibu kotanya adalah Wonosobo. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Magelang di timur, Kabupaten Purworejo di selatan, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara di barat, serta Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal di utara.

Kabupaten Wonosobo
Daerah tingkat II
Motto: 
Wonosobo ASRI
(Aman, Sehat, Rapi, Indah)
Peta
Peta
Kabupaten Wonosobo di Jawa
Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Wonosobo
Peta
Kabupaten Wonosobo di Indonesia
Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Wonosobo
Kabupaten Wonosobo (Indonesia)
Koordinat: 7°21′41″S 109°55′36″E / 7.361389°S 109.926669°E / -7.361389; 109.926669
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
Dasar hukumUU No. 13/1950
Ibu kotaWonosobo
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 29
  • Desa: 236
Pemerintahan
 • BupatiAfif Nurhidayat
 • Wakil BupatiMuhammad Albar
Luas
 • Total984,68 km2 (38,019 sq mi)
Populasi
 (2014)[2]
 • Total900.653
Demografi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3307 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0286
Kode Kemendagri33.07 Edit nilai pada Wikidata
DAURp.748.447.761.000.-
Semboyan daerahPusakaning Dwi Pujangga Nyawiji
Flora resmiKarika
Fauna resmiDomba
Situs webwww.wonosobokab.go.id

Kabupaten Wonosobo berdiri 24 Juli 1825 sebagai kabupaten di bawah Kesultanan Yogyakarta seusai pertempuran dalam Perang Diponegoro. Kyai Moh. Ngampah, yang membantu Diponegoro, diangkat sebagai bupati pertama dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung (K.R.T.) Setjonegoro.

Etimologi

Kata Wonosobo berasal dari bahasa Jawa: Wanasaba, yang secara harfiah berarti "tempat berkumpul di hutan". Bahasa Jawa sendiri mengambilnya dari bahasa Sanskerta: vanasabhā yang artinya kurang lebih sama. Kedua kata ini juga dikenal sebagai dua buku dari Mahabharata: "Sabhaparwa" dan "Wanaparwa".

Sejarah

 
Tumenggung R. Soerjo Hadinagoro, bupati Wonosobo (masa jabatan 1898-1919) pada tahun 1919

Berdasarkan cerita rakyat, pada awal abad ke-17 tersebutlah 3 orang pengelana masing-masing bernama Kiai Kolodete, Kiai Karim dan Kiai Walik, mulai merintis permukiman yang diketahui saat ini bernama Wonosobo. Selanjutnya, Kiai Kolodete bermukim di Dataran Tinggi Dieng, Kiai Karim bermukim di daerah Kalibeber dan Kiai Walik bermukim di sekitar Kota Wonosobo sekarang.

Di kemudian hari, dikenal beberapa tokoh penguasa daerah Wonosobo seperti Tumenggung Kartowaseso sebagai penguasa daerah Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Selomanik. Dikenal pula tokoh yang bernama Tumenggung Wiroduta sebagai penguasa Wonosobo yang pusat kekuasaannya di Pecekelan-Kalilusi, yang selanjutnya dipindahkan ke Ledok, Wonosobo, atau Plobangan saat ini.

Salah seorang cucu Kiai Karim juga disebut sebagai salah seorang penguasa Wonosobo. Cucu Kiai Karim tersebut dikenal sebagai Ki Singowedono yang telah mendapat hadiah suatu tempat di Selomerto dari Keraton Mataram serta diangkat sebagai penguasa daerah ini namanya diganti menjadi Tumenggung Jogonegoro. Pada masa ini pusat kekuasaan dipindahkan ke Selomerto. Setelah meninggal dunia, Tumenggung Jogonegoro dimakamkan di Desa Pakuncen.

Selanjutnya pada masa Perang Diponegoro ( 1825 - 1830 ), Wonosobo merupakan salah satu basis pertahanan pasukan pendukung Diponegoro. Beberapa tokoh penting yang mendukung perjuangan Diponegoro adalah Imam Misbach atau kemudian dikenal sebagai Tumenggung Kertosinuwun, Mas Lurah atau Tumenggung Mangkunegaran, Gajah Permodo dan Kiai Muhamad Ngarpah.

Dalam pertempuran melawan Belanda, Kiai Muhamad Ngarpah berhasil memperoleh kemenangan yang pertama. Atas keberhasilan itu, Pangeran Diponegoro memberikan nama kepada Kiai Muhamad Ngarpah dengan nama Tumenggung Setjonegoro. Selanjutnya Tumenggung Setjonegoro diangkat sebagai penguasa Ledok dengan gelar nama Tumenggung Setjonegoro.

Eksistensi kekuasaan Setjonegoro di daerah Ledok ini dapat dilihat lebih jauh dari berbagai sumber termasuk laporan Belanda yang dibuat setelah Perang Diponegoro berakhir. Disebutkan pula bahwa Setjonegoro adalah bupati yang memindahkan pusat kekuasaan dari Selomerto ke daerah Kota Wonosobo saat ini.

Dari hasil seminar Hari Jadi Wonosobo 28 April 1994, yang dihadiri oleh Tim Peneliti dari Fakultas Sastra UGM, Muspida, Sesepuh dan Pinisepuh Wonosobo termasuk yang ada di Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Pimpinan DPRD dan Pimpinan Komisi serta Instansi Pemerintah Wonosobo yang telah menyepakati Hari Jadi Wonosobo jatuh pada tanggal 24 Juli 1825.

Geografi

Sebagian besar wilayah Kabupaten Wonosobo adalah daerah pegunungan. Bagian timur (perbatasan dengan Kabupaten Temanggung) terdapat dua gunung berapi: Gunung Sindoro (3.136 meter) dan Gunung Sumbing (3.371 meter). Daerah utara merupakan bagian dari Dataran Tinggi Dieng, dengan puncaknya Gunung Prahu (2.565 meter). Di sebelah selatan, terdapat Waduk Wadaslintang.

Ibu kota Kabupaten Wonosobo berada di tengah-tengah wilayah kabupaten, yang merupakan daerah hulu Kali Serayu. Wonosobo dilintasi jalan provinsi yang menghubungkan Semarang-Purwokerto.

Pemerintahan

Daftar Bupati

No Foto Nama Bupati Awal Menjabat Akhir Menjabat Wakil Bupati Keterangan Ref.
1 K.R.T. Setjonegoro 1825 1832
2 Tumenggung R. Mangoenkoesoemo 1832 1857
3 Tumenggung R. Kertonegoro 1857 1863
4 Tumenggung Tjokroadisoerdjo 1863 1869
5 Tumenggung Soerjohadikoesoemo 1869 1898
6 R. Tumenggung Soerjohadinegoro 1898 1919
7 Adipati R.A. Sosrohadiprodjo 1920 1944
8 R. SIinggih Hadipoera 1944 1946
Masa Pemerintahan Indonesia
9 R. Soemindro 1946 1950
10 R. Kadri 1950 1954
11 R. Oemar Soerjokoesoemo 1955 1955
12 R. Sangidi Hadisoetirto 1955 1957
13 Rapingoen Wimbohadi Sedjono 1957 1959 Kepala Daerah
14 R. Wibowo Hellie 1960 1967
15 Drs. R. Darodjat A.N.S 1967 1974 Bupati Kepala Daerah
16 R. Mardjaban 1974 1975 Pj. Bupati Kepala Daerah
17 Drs. Soekanto 1975 1985 Bupati Kepala Daerah
18 Drs. Poedjihardjo 1985 1990 Bupati Kepala Daerah
19 Drs. H. Soemadi 1990 1995 Bupati Kepala Daerah
20 Drs. H. Margono 1995 2000 Bupati Kepala Daerah
21 Drs. Trimarwan Nugrohadi 2000 2005 Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si Bupati
22 Drs. H. Abdul Kholiq Arif, M.Si 2005 2015 H.Munthohar (2005-2010)

Dra. Hj. Maya Rosida, M.M. (2010-2015)

Bupati
23   Eko Purnomo, S.E., M.M. 2016 2021 Ir. H. Agus Subagiyo, M.Si. Bupati
24   H. Afif Nurhidayat, S.Ag 2021 Petahana Drs. H. Muhammad Albar, M.M Bupati


Dewan Perwakilan

Berikut ini adalah jumlah anggota DPRD Kabupaten Wonosobo sejak pemilihan umum 2004.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2004-2009[3] 2009-2014[4] 2014-2019[5] 2019-2024[6]
PKB 12   7   8   10
Gerindra (baru) 1   4   6
PDI-P 14   11   9   11
Golkar 6   6   4   4
NasDem (baru) 4   3
PKS 0   0   1   0
Perindo (baru) 1
PPP 6   5   4   3
PAN 6   6   3   2
Hanura (baru) 1   4   2
Demokrat (baru) 1   6   4   3
PKNU (baru) 2
Jumlah Anggota 45   45   45   45
Jumlah Partai 6   9   10   10


Kecamatan

 Mojotengah, WonosoboWatumalang, WonosoboKertek, WonosoboWonosobo, WonosoboSukoharjo, WonosoboLeksono, WonosoboSelomerto, WonosoboSapuran, WonosoboKalibawang, WonosoboWadaslintang, WonosoboKaliwiro, WonosoboKejajar, WonosoboGarung, WonosoboKepil, WonosoboKalikajar, Wonosobo
Peta pembagian wilayah di Kabupaten Wonosobo.

Kabupaten Wonosobo terdiri dari 15 kecamatan, 29 kelurahan, dan 236 desa. Pada tahun 2017, jumlah penduduknya mencapai 858.273 jiwa dengan luas wilayah 981,41 km² dan sebaran penduduk 874 jiwa/km².[7][8]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Wonosobo, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Kodepos[9] Status Daftar
Desa/Kelurahan
33.07.12 Garung 1 14 56353 Desa
Kelurahan
33.07.15 Kalibawang 8 56375 Desa
33.07.07 Kalikajar 1 18 56372 Desa
Kelurahan
33.07.04 Kaliwiro 1 20 56364 Desa
Kelurahan
33.07.13 Kejajar 1 15 56354 Desa
Kelurahan
33.07.02 Kepil 1 20 56374 Desa
Kelurahan
33.07.08 Kertek 2 19 56371 Desa
Kelurahan
33.07.05 Leksono 1 13 56362 Desa
Kelurahan
33.07.11 Mojotengah 3 16 56351 Desa
Kelurahan
33.07.03 Sapuran 1 16 56373 Desa
Kelurahan
33.07.06 Selomerto 2 22 56361 Desa
Kelurahan
33.07.14 Sukoharjo 17 56363 Desa
33.07.01 Wadaslintang 1 16 56365 Desa
Kelurahan
33.07.10 Watumalang 1 15 56352 Desa
Kelurahan
33.07.09 Wonosobo 13 7 56311-56319 Desa
Kelurahan
TOTAL 29 236

Lambang Daerah

Arti lambang daerah kabupaten Wonosobo adalah sebagai berikut;

  1. Garis-garis vertikal berwarna hitam artinya curah hujan yang turun mempunyai intensitas yang tinggi.
  2. Dua buah gunung menandakan bahwa Kota Wonosobo yang ASRI berada di bawah kaki Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
  3. Garis bergelombang melintang horisontal berwarna kuning sebagai tanda bahwa di daerah Wonosobo banyak terdapat sumber mata air.
  4. Padi dan Kapas yang tergambar di tepi pledge menandakan bahwa Wonosobo adalah daerah subur.
  5. Tulisan SWATANTRA di pita putih mempunyai tekad menjadikan Wonosobo sebagai daerah yang mandiri.

Ekonomi

Pertanian

Sayuran

Wonosobo adalah wilayah dengan keadaan tanah yang begitu subur sehingga banyak sekali tanaman yang dapat tumbuh contohnya adalah sayuran. Mulai dari dataran tinggi Dieng sampai Kaliwiro (yang merupakan wilayah rendah) terdapat banyak sekali sayuran. berbagai macam sayuran dapat tumbuh seperti, kubis, kentang, seledri, daun kocai, sawi, mentimun, bayam, terong, cabai, kangkung, dan masih banyak tumbuhan yang termasuk jenis sayuran lain.

Buah-buahan

Di wilayah yang dijuluki kota dingin ini juga dapat tumbuh berbagai buah-buahan. Adapun buah yang dapat tumbuh adalah pisang, pepaya, durian, mangga, jambu, duku, rambutan, buah naga, nanas, kelengkeng, stroberi, anggur, manggis, dan lain-lain. Selain itu, ada beberapa buah-buahan yang tumbuh di dalam tanah yaitu singkong dan ubi jalar. Salah satu yang menjadi Buah Khas di Wonosobo adalah Buah Carica (Vasconcellea cundinamarcencis), buahnya mirip buah pepaya akan tetapi memiliki tekstur yang lebih keras sedikit dan ukurannya lebih kecil.

Pendidikan

Perguruan tinggi

  • Universitas Sains Al Qur'an
  • Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Muhammadiyah Wonosobo
  • Akademi Keperawatan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
  • Akademi Pertanian PGRI Wonosobo

Sekolah menengah atas

Sekolah menengah pertama

  • SMP AL MADINA
  • SMP Negeri 1 Wonosobo
  • SMP Negeri 3 Wonosobo
  • SMP Negeri 1 Selomerto
  • SMP Negeri 2 Selomerto
  • MTs Negeri Kalibeber
  • SMP N 1 Wadaslintang
  • SMP Negeri 5 Wonosobo
  • SMP Bakti Mulia Wonosobo
  • SMP El-Savino School
  • SMP Negeri 1 Kertek
  • SMP Negeri 2 Kertek
  • SMP Negeri 1 Sapuran
  • SMP Negeri 3 Wonosobo
  • SMP Negeri 1 Mojotengah
  • SMP Negeri 1 Leksono
  • SMP PGRI Leksono
  • MTs Ma'arif Dieng
  • SMP Negeri 2 Wonosobo
  • MTs Ma'arif Kejajar
  • MTs Maarif Garung
  • Mts Ma'arif Ngalian
  • MTs Ma'arif Kaliwiro
  • MTs Ma'arif Gondang
  • SMP Islam Wonosobo
  • SMPIT Insan Mulia Wonosobo
  • SMP Maarif Kertek
  • SMP Takhassus Al Qur'an
  • SMP Negeri 2 Garung
  • SMP Negeri 1 Garung
  • SMP Negeri 1 Kejajar
  • SMP Ma'arif Mlandi
  • SMP Negeri 2 Kalikajar
  • SMP Negeri 1 Watumalang
  • SMP Negeri 2 Watumalang
  • SMP Negeri 3 Watumalang
  • SMP Negeri 4 Satu Atap Watumalang
  • SMP Negeri 5 Watumalang
  • SMP N 1 Kalikajar
  • SMPN 3 Leksono
  • SMP Negeri 5 Sapuran
  • SMP Negeri 2 Kaliwiro
  • SMP Muhammadiyah Wonosobo
  • SMP Muhammadiyah Sapuran
  • SMP Muhammadiyah Leksono
  • SMP Muhammadiyah Kaliwiro
  • MBS SMP Muhammadiyah Kertek
  • MTS Muhammadiyah Bener
  • MTS Muhammadiyah Garung Butuh
  • MTS Muhammadiyah Mlandi
  • SMPIT Insan Mulia
  • MTs Al Ghozaly Siwatu

Sekolah dasar

  • SD Negeri 1 Wonosobo
  • SD Negeri 2 Wonosobo
  • SD Negeri 3 Wonosobo
  • SD Ma'arif Tieng, Kejajar, Wonosobo
  • SD Negeri Sambek Wonosobo
  • MI Ma'arif Jojogan Kejajar Wonosobo
  • SD Negeri 4 Wonosobo
  • SD Negeri 5 Wonosobo
  • SD Negeri 6 Wonosobo
  • SD Negeri 7 Wonosobo
  • SD Negeri 8 Wonosobo
  • SD Negeri 9 Wonosobo
  • SD Negeri 10 Wonosobo
  • SDIT Insan Mulia Wonosobo
  • SD Negeri 1 Binangun Watumalang
  • SD Negeri 2 Binangun Watumalang
  • SD Negeri 3 Binangun Watumalang
  • SD Negeri 4 Binangun Watumalang
  • SD Negeri 5 Binangun Watumalang
  • SD Negeri 1 Wadaslintang
  • SD Negeri 2 Pacarmulyo
  • SD Negeri 1 Pungangan
  • MI Ma'arif Kadipaten
  • MI Ma'arif Wonokromo
  • MI Ma'arif Manggisan
  • MI Ma'arif Kliwonan Wonosobo
  • MI Ma'arif Lebak
  • MI Ma'arif Serangsari
  • MI Ma'arif Bowongso, Kauman, Kaliwiro
  • MI Ma'arif Gondang
  • SD Al-Madina Wonosobo
  • SD N 1 Kalikajar
  • SD N 1 Pesodongan
  • SD N 1 Lamuk Kaliwiro
  • SDIT Insan Mulia

Bahasa

Bahasa yang dituturkan masyarakat Wonosobo sebagian besar adalah bahasa banyumasan, dengan pengaruh bahasa jawa mataraman (Yogyakarta-Surakarta) hal ini dikarenakan letak geografis Kabupaten Wonosobo yang berada di perbatasan dengan kedua bahasa tersebut. Wonosobo merupakan daerah peralihan antara Bahasa Banyumasan dan Bahasa Jawa Mataraman. Meskipun begitu bahasa asli Wonosobo sedikit berbeda dengan bahasa-bahasa di sekitarnya.[10] Oleh karena itu masyaarakat di daerah Wonosobo, meskipun masih satu kabupaten akan tetapi memiliki berbagai macam dialek. Masyarakat Wonosobo yang berada di sebelah barat dan berbatasan dengan Banjarnegara akan memiliki dialek Banyumasan yang cukup kuat " logat ngapak", sementara masyarakat Wonosobo yang berada di daerah perbatasan sebelah timur dan tenggara memiliki dialek mataraman yang cukup kuat "logat medhok", oleh karena itu setiap orang di Wonosobo dalam berbicara bahasa Jawa memiliki ciri khas masing-masing.

Pariwisata

Wisata Alam

Tempat wisata alam di Kabupaten Wonosobo adalah:

  1. Kawasan Wisata Dieng
  2. Waduk Wadaslintang
  3. Air Terjun Sikarim
  4. Telaga Menjer
  5. Curuk Winong
  6. Kali Anget
  7. Golden Sunrise Sikunir
  8. Gunung Prahu
  9. Puncak Gunung Sindoro dan Sumbing
  10. Air terjun sikarim
  11. Kebun Teh Tanjungsari Sapuran
  12. Agrowisata Tambi
  13. Wisata Alam Jaten

Wisata Keluarga

Wonosobo masih kurang banyak akan wisata keluarga. Ada beberapa tempat wisata yang benar-benar kurang dikelola dengan baik. Tampaknya Pemerintah Daerah perlu bekerja sama dengan pihak swasta agar bermunculan tempat wisata menarik di Kabupaten Wonosobo.

 
Pemandian Mangli pada tahun 1928

Tempat wisata keluarga di Kabupaten Wonosobo antara lain adalah:

  1. Agrowisata Tambi
  2. Pemandian Air Panas Manggisan
  3. Outbound
  4. Pemandian dan kolam renang Mangli
  5. Pemandian Air panas Kebrengan
  6. Pemandian Wisata Kalianget
  7. Pemandian Air panas kebondalem Sukorejo
  8. Agrowisata kebun teh Tanjungsari
  9. Pasar Kumandang
  10. Pesona Menjer

Festival

Ada beberapa festival di kota Wonosobo ini:

  1. Festival Carica Day, yang dilaksanakan setiap 30 Juli setiap tahunnya
  2. Festival Merdeka
  3. Festival Balon Udara[11]

Cendera mata

Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa oleh-oleh khas, yaitu:

  1. Carica
  2. Keripik Jamur
  3. Emping Mlinjo
  4. Kacang Dieng

Kuliner khas Wonosobo

Masakan

Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa masakan khas, yaitu:

  1. Mi Ongklok, adalah masakan khas Kabupaten Wonosobo yang terbuat dari bahan mi kering atau mi basah yang direbus dan diberi tambahan berupa sayur kubis yang dicampuradukkan (diongklok) di dalam panci rebus, dan setelah matang, ditambahkan dengan tepung kanji masak (biasanya berwarna cokelat) sebagai penyedap masakan, dan biasanya dapat disantap dengan sate ayam.
  2. Sego Megono, adalah masakan khas Kabupaten Wonosobo yang dibuat dari nasi yang dicampur dengan sayuran dan juga ikan teri, masyarakat Wonosobo pada umumnya menyebut Segu Megono dengan nama " Sego Reged " yang berarti nasi yang kotor karena terdapat campuran sayur dan juga ikan teri di dalamnya.
  3. Dendeng Gepuk
  4. Tempe Kemul

Minuman

Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa minuman khas, yaitu:

  1. Purwaceng
  2. Teh Tambi
  3. Carica
  4. Terong Merah / Kemar
  5. Kopi Arabica Bowongso
  6. Kopi Robusta

Jajanan

Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa jajanan khas, yaitu:

  1. Tempe Kemul
  2. Sagon
  3. Opak Singkong
  4. Geblek
  5. Dipuk / Golak
  6. Wolak - Walik
  7. Combro

Seni dan budaya

Kabupaten Wonosobo memiliki beberapa seni budaya, yaitu:

Tokoh Terkenal Wonosobo

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "SIPD (Sistem Informasi Pembangunan Daerah)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-28. Diakses tanggal 11 Maret 2015. 
  2. ^ "Kabupaten-Kementerian Dalam Negeri-Republik Indonesia". Diakses tanggal 11 Maret 2015. 
  3. ^ CALON TERPILIH ANGGOTA DPRD KABUPATEN WONOSOBO PEMILU TAHUN 2004, diakses 24 Desember 2020
  4. ^ Calon Terpilih Anggota DPRD Kabupaten Wonosobo Pemilu Tahun 2009, diakses 24 Desember 2020
  5. ^ Perolehan Kursi DPRD Kabupaten Wonosobo Periode 2014-2019, diakses 31 Mei 2021
  6. ^ "Perolehan Kursi DPRD Wonosobo Periode 2019-2024, diakses 10 September 2020" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2020-11-01. Diakses tanggal 2020-09-10. 
  7. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  8. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  9. ^ Kode Pos Kabupaten Wonosobo
  10. ^ Website resmi kabupaten wonosobo wonosobokab.go.id Diakses tanggal 28 April 2020.
  11. ^ https://www.antaranews.com/berita/914751/festival-balon-udara-meriahkan-wonosobo
  12. ^ "MAKNA SIMBOLIK TARI SONTOLOYO GIYANTI KABUPATEN WONOSOBO" (html). Diakses tanggal 26 Januari 2012. 
  13. ^ "Bundengan, Alat Musik Ajaib dari Wonosobo" (html). Diakses tanggal 09 Maret 2016. 
  14. ^ "Lenggeran". Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2018-12-01. Diakses tanggal 2018-12-01. 
  15. ^ "Ruwatan Rabut Gimbal". Diarsipkan dari versi asli (html) tanggal 2016-03-09. Diakses tanggal 09 Maret 2016. 

.

Pranala luar