Aneurisma aorta adalah suatu kondisi yang ditandai oleh pelebaran pembuluh darah aorta yang dapat terjadi pada aorta di bagian dada, perut, atau keduanya yang disebabkan karena melemahnya otot-otot pada dinding aorta.[1][2]

Aneurisma Aorta
Gambar A menunjukkan aorta normal. Gambar B menunjukkan aneurisma aorta torakalis (posisinya di belakang jantung). Gambar C menunjukkan aneurisma aorta abdominalis yang posisinya di bawah arteri yang menyuplai darah ke ginjal.
Informasi umum
SpesialisasiBedah vaskular
TipeAneurisma aorta abdominalis, aneurisma aorta torakalis, aneurisma aorta torakoabdominalis
PenyebabAterosklerosis, hipertensi, trauma, infeksi aorta
Faktor risikoMerokok, hipertensi, diabetes melitus, hiperlipidemia, riwayat keluarga dengan aneurisma aorta, riwayat aneurisma di pembuluh darah yang lain, usia, pria
Aspek klinis
Gejala dan tandaSebagian besar tidak bergejala. Aneurisma aorta torakalis: nyeri dada, nyeri punggung, hoarseness, batuk, sesak napas. Aneurisma aorta abdominalis: nyeri perut, nyeri punggung dan selangkangan, terasa perut berdenyut di daerah pusar
KomplikasiPerdarahan
Awal munculUsia di atas 50 tahun
DurasiKronis
DiagnosisRoentgen torak, ultrasonografi (USG), ekokardiogram, CT scan, MRI
PerawatanEVAR (bedah endovaskular), bedah terbuka
PengobatanObat golongan statin, penyekat beta, penyekat reseptor angiotensin 2

Definisi dan anatomi

Aneurisma aorta berasal dari bahasa Yunani kuno. Asal kata aneurisma adalah ἀνεύρυσμα yang berarti pelebaran atau pembukaan. Sedangkan aorta berasal dari kata ἀορτή (aorte) yang berasal dari kata kerja ἀορτέω (aorteo), yang merupakan perpanjangan kata ἀείρω (aeiro), yang berarti "mengangkat", "menaikkan", dan "digantung".[3][4]

Aorta adalah pembuluh darah arteri yang paling besar yang berasal dari bagian ventrikel kiri (bilik kiri) jantung dan membawa darah ke seluruh tubuh.[5] Aorta berdiameter 1 inci (2,54 cm) dan terbagi atas empat bagian yaitu aorta asendens, arcus aorta, aorta desendens (aorta torakalis), dan aorta abdominalis.[6][7]

Dinding aorta terdiri atas tiga lapisan. Lapisan paling dalam yang disebut tunika intima (terdiri dari satu lapisan endotelium), lapisan tengah yang disebut tunika media (terdiri dari lapisan tebal serat elastis dalam bentuk spiral), dan lapisan paling luar yang disebut tunika adventisia (terdiri dari lapisan serabut tipis).[8]

Dalam istilah medis aneurisma digunakan untuk menggambarkan kondisi patologis pembuluh darah arteri atau vena yang mengalami pelebaran berbentuk seperti balon yang terjadi karena kelemahan dinding pembuluh darah terutama bagian tunika media.[1][8]

Aneurisma aorta adalah pelebaran diameter pembuluh darah aorta sebesar 1,5 kali ukuran normal[4] atau penambahan diameter aorta yang ≥ 50% bila dibandingkan dengan diameter normal.[8] Pada sebagian besar orang dewasa, diameter aorta yang melebihi 3 cm sudah bisa dianggap sebagai aneurisma.[9]

Gejala dan tanda

Aneurisma aorta sebagian besar tidak memberikan gejala sehingga sering kali tidak terdeteksi. Gejala baru dirasakan penderita ketika aneurisma yang mereka derita mengalami ruptur (robek). Keluhannya tergantung pada posisi aneurisma.[10]

Aneurisma aorta abdominalis akan menyebabkan nyeri perut, nyeri punggung dan selangkangan, serta terasa perut berdenyut di daerah pusar.

Aneurisma aorta torakalis memberikan keluhan nyeri dada, nyeri punggung, hoarseness, batuk, dan sesak napas.

Penyebab

Klasifikasi

Berdasarkan bentuknya, aneurisma aorta terbagi atas tiga yaitu:

  • Bentuk fusiform: pelebaran arteri yang berbentuk bulat mengelilingi pembuluh darah.[11][12]
  • Bentuk sakular: pelebaran yang terlokalisir, asimetris, dan mengalami evaginasi di luar lapisan dinding pembuluh darah (membentuk kantung atau balon).[11][12]
  • Bentuk mikotik: berbentuk sakular atau multilobular dengan lumen yang eksentris atau terpusat.[13][14]

Berdasarkan lokasinya, aneurisma aorta terbagi atas tiga yaitu:

Aneurisma sinus aorta

Disebut juga aneurisma sinus Valsalva atau sinus of Valsalva aneurysm (SOVA) adalah pelebaran daerah sinus Valsalva (terletak antara bagian anulus katup aorta dengan sinotubular junction).[15][16] Aneurisma ini terbentuk karena adanya kelemahan lapisan elastis di tunika media dan anulus fibrosus.[17][18] Kelainan ini bisa bersifat bawaan atau dapatan.[19] Kasusnya jarang ditemukan, hanya sekitar 0,09% dari 8.138 kasus otopsi dan 0,15-3,5% pada penderita yang menjalani operasi jantung terbuka. Kondisi ini akan menyebabkan komplikasi yang fatal jika terjadi robekan.[20][21]

Aneurisma aorta torakalis

Disebut juga TAA atau thoracic aortic aneurysms merupakan pelebaran aorta yang berada di daerah dada dengan diameter yang melebihi 50% ukuran normalnya akibat kelemahan dinding aorta.[22] Aneurisma ini dapat terjadi di bagian aorta asendens, arkus aorta, dan aorta desendens.[23] Sekitar 40% dari kasus ini terjadi di daerah aorta asendens, 10% di daerah arkus aorta, 35% terjadi di aorta desendens, dan 15% di bagian aorta torakoabdominal.[24][25]

Aneurisma aorta abdominalis

Disebut juga AAA atau abdominal aortic aneurysm merupakan pelebaran aorta yang berada di bawah ginjal[10] yang timbul akibat degradasi proteolitik dari matriks protein ekstraseluler yaitu elastin dan kolagen.[26] AAA merupakan aneurisma aorta yang paling umum di antara aneurisma aorta yang lain.[1]

Faktor risiko

Aneurisma aorta abdominalis memiliki tiga faktor risiko yaitu faktor risiko awal aneurisma terbentuk, faktor risiko perkembangan aneurisma, dan faktor risiko terjadinya ruptur (robek).[26]

Faktor risiko untuk awal terbentuknya AAA adalah riwayat keluarga yang menderita AAA,[27][28] riwayat aneurisma di pembuluh darah yang lain,[29] hiperkolesterolemia,[30] hipertensi,[31] jenis kelamin pria,[31] merokok.[32]

Faktor risiko AAA mengalami perkembangan adalah faktor usia (di atas 60 tahun),[33][34] transplantasi ginjal atau jantung,[35] alkoholisme,[36][37] riwayat strok sebelumnya,[33] penyakit jantung koroner,[33][38] hipertensi,[39] merokok,[32] riwayat penyakit pembuluh darah arteri perifer sebelumnya,[40] penyakit jaringan ikat[41] sindrom Marfan,[42] sindrom Loeys-Dietz,[10] dan displasia fibromuskular.[10][43]

Faktor risiko AAA hingga terjadi robekan adalah diabetes melitus,[44] transplantasi ginjal atau jantung,[45] penurunan forced expiratory volume (FEV) 1 detik atau FEV-1 yang dipicu oleh penyakit paru obstruktif kronis,[46] hipertensi,[47] pertambahan diameter AAA,[48] durasi merokok yang lebih lama,[32] jenis kelamin wanita,[49] dan konsumsi florokuinolon.[50][51] Florokuinolon menyebabkan kerusakan kolagen pada dinding aorta.[10]

Pada tahun 2013, Svensjö melakukan skrining pada wanita usia di atas 70 tahun di Denmark. Dari 5.140 responden hanya 19 orang yang memenuhi kriteria untuk AAA, 18 orang di antaranya merokok dan 1 orang memiliki riwayat merokok sebelumnya, tetapi telah berhenti. Svensjö mengambil kesimpulan bahwa skrining untuk AAA pada wanita yang tidak memiliki riwayat merokok tidak akan memberikan hasil apa pun.[52]

Faktor risiko aneurisma aorta torakalis adalah hipertensi,[53] usia, merokok, sindrom Ehler-Danlos tipe IV, sindrom Loeys-Dietz, sindrom Marfan, aterosklerosis,[54] infeksi (misalnya sifilis dan tuberkulosis)[55]

This meta-analysis of twenty two cohort studies confirm that smoking is a strong risk factor for abdominal aortic aneurysms, with 5-fold, 2-fold and 3.3-fold increases in the risk among current, former and ever smokers compared to never smokers, respectively.

Patofisiologi

Aneurisma aorta abdominalis ditandai oleh adanya fragmentasi proteolitik matriks ekstraselular, kematian vascular smooth muscle cell (VSMC) atau sel otot polos pembuluh darah, infiltrasi sel-sel sistem imun dari tunika adventisia, dan peningkatan stres oksidatif pada dinding aorta. Penelitian molekuler berbasis gen dengan teknologi throughput microarray bahwa mekanisme terbentuknya AAA lebih akibat respons sistem imun adaptif dan bukan daripada penyakit aterotrombotik oklusif pada aorta.[10]

Matriks ekstraselular dengan komponen serat yang tidak dapat larut utamanya yaitu elastin dan kolagen berfungsi untuk menunjang hemodinamika aorta. Aktivitas protease mendegradasi matriks ekstraselular diduga sebagai mekanisme yang menyebabkan perkembangan dan progresi AAA.[10]

Aterotrombosis dan hemodinamika

Pada kondisi sumbatan pembuluh darah akibat ateroma, akumulasi lemak di subendotel akan bergabung dengan trombus di dalam pembuluh darah yaitu bekuan darah. Pembentukan ateroma dimulai dengan adanya pergerakan lipoprotein plasma terutama LDL Lipoprotein ini akan membentuk plak dan perdarahan di intraparietal akan menyebabkan terbentuknya bekuan darah. Keduanya merupakan substrat untuk penyakit aterotrombotik oklusif.[10]

Kecenderungan aorta abdominalis untuk mengalami dilatasi akibat aterotrombotik disebabkan karena struktur anatomisnya yang mengalami bifurkasi (bercabang menjadi dua) di daerah iliaka. Percabangan ini menyebabkan peningkatan gelombang tekanan reflektif. Gelombang ini akan mengubah energi kinetik menjadi energi potensial.[10]

Matriks ekstraseluler

Komplikasi

Aneurisma aorta bisa menimbulkan komplikasi yang keduanya dapat mengancam jiwa. Komplikasi aneurisma aorta adalah diseksi aorta dan ruptur aorta.[56] Diseksi aorta sering disalahartikan sebagai aneurisma aorta, bahkan dengan ruptur aorta. Pada ruptur aorta, pembuluh darah telah sepenuhnya robek dan darah keluar dari pembuluh darah sedangkan pada aneurisma aorta dan diseksi aorta darah masih ada di dalam pembuluh darah.[57]

Diseksi aorta

Kondisi ini terjadi akibat robeknya lapisan dalam pembuluh darah aorta. Hal ini membuat darah bisa mengalir ke dalam robekan dan membentuk bendungan darah yang memisahkan lapisan dalam dan lapisan tengah dinding aorta.[56] Faktor risiko penyebab terjadinya diseksi aorta adalah hipertensi kronik, penyakit arteri koroner, merokok, defek pada katup aorta, aneurisma aorta, penyakit jantung kongenital, bawaan dalam keluarga, jenis kelamin (pria memiliki kemungkinan menderita 2 kali lebih besar daripada wanita), usia, kehamilan, penggunaan kokain, katihan angkat berat yang berlebihan, dan trauma pada daerah dada.

Ruptur aorta

Diagnosis

Untuk menetapkan diagnosis aneurisma aorta diperlukan pemeriksaan penunjang karena gejala yang timbul menyerupai serangan jantung.

Pada tahun 1991, komite dari Perkumpulan Ahli Bedah Vaskuler dan Perkumpulan Ahli Bedah Kardiovaskular menetapkan diagnosis AAA jika diameter aorta 1,5 kali lipat dibandingkan ukuran normalnya. Dalam praktiknya, diagnosis pembesaran aorta infrarenal (aorta abdominalis) dibuat jika diameternya melebihi atau sama dengan 30 mm (hal ini tidak berlaku bagi wanita karena memiliki aorta yang lebih kecil serta bagi individu dengan arteriomegali karena memiliki aorta yang lebih besar dibandingkan ukuran normal). Berdasarkan ukuran diameter aorta ini, AAA diklasifikasikan menjadi dua yaitu AAA kecil yang berukuran kurang dari 55 mm (tidak memerlukan tindakan operatif) dan AAA besar jika melebihi 55 mm dan dipertimbangkan untuk tindakan operatif.[10]

Penatalaksanaan

Prognosis

Epidemiologi

Insiden dan prevalensi aneurisma aorta tidak dapat diketahui dengan pasti mengingat skrining untuk penyakit ini hanya dilakukan oleh sebagian kecil negara di seluruh dunia.[10] Skrining terbaru yang dilakukan pada pria di atas 65 tahun dan wanita di atas 70 tahun menunjukkan diagnosis AAA mencapai 1-2% pada pria dan 0,5% pada wanita.[10][58]

Penelitian terbaru tentang estimasi global dan regional insiden dan prevalensi AAA dari tahun 1990 hingga 2010 yang dilakukan oleh Uchechukwu dan kawan-kawan dari berbagai negara memperlihatkan angka kejadian di Amerika mengalami penurunan, tetapi di Amerika Latin dan negara Asia-Pasifik mengalami peningkatan.[59]

Oliver Williams dan kawan-kawan melakukan program skrining dengan menggunakan USG untuk AAA pada 81.150 pria sejak tahun 1990 selama 25 tahun. Dari penelitiannya didapatkan penurunan angka AAA dari angka 5% di tahun 1991 menjadi 1,3% di tahun 2015.[60] N. Grǿndal dan kawan-kawan melakukan penelitian pada 25.083 pria berusia 65-74 tahun di Denmark. Mereka mendapatkan angka 3,3% untuk penderita AAA yang mengalami penurunan dari angka sebelumnya sebesar 4%.[61]

Sejarah

Referensi

  1. ^ a b c "Aortic Aneurysm | cdc.gov". Centers for Disease Control and Prevention. 27 September 2021. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  2. ^ Beckermann, James (20 Juli 2021). "Aortic aneurysm: What are the symptoms and treatments?". WebMD. Diakses tanggal 27 November 2021. 
  3. ^ Antoniou, George A.; Antoniou, Athanasios I.; Antoniou, Stavros A.; Lazarides, Miltos K. (1 November 2011). "A historical perspective of medical terminology of aortic aneurysm". Journal of Vascular Surgery. 54 (5): 1527–1528. doi:10.1016/j.jvs.2011.04.036. ISSN 0741-5214. 
  4. ^ a b Bobadilla, Joseph L. (1 Juli 2013). "From Ebers to EVARs: A Historical Perspective on Aortic Surgery". AORTA. 1 (2): 89–95. doi:10.12945/j.aorta.2013.13-004. ISSN 2325-4637. PMC 4682706 . PMID 26798679. 
  5. ^ Hoffman, Matthew (28 Juni 2020). "The Aorta (Human Anatomy): Picture, Function, Location, and Conditions". WebMD. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  6. ^ Fitzgerald, Grace (12 Desember 2018). "The Aorta - Branches - Aortic Arch - TeachMeAnatomy". teachmeanatomy.info. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  7. ^ "Aorta Anatomy". ufhealth.org. 8 Agustus 2013. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  8. ^ a b c Farber, Mark A.; Parodi, Federico E. (November 2020). "Overview of Aortic Aneurysms - Cardiovascular Disorders". MSD Manual Professional Edition. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  9. ^ Dalman, Ronald L.; Mell, Mathew (28 Oktober 2021). "Definitions and Aortoiliac Anatomy". www.uptodate.com. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  10. ^ a b c d e f g h i j k l Sakalihasan, Natzi; Michel, Jean-Baptiste; Katsargyris, Athanasios; Kuivaniemi, Helena; Defraigne, Jean-Olivier; Nchimi, Alain; Powell, Janet; Yoshimura, Koichi; Hultgren, Rebecka (1 Desember 2018). "Abdominal aortic aneurysms". Nature Reviews Disease Primers. 4 (43). doi:10.1038/s41572-018-0030-7. 
  11. ^ a b "Abdominal Aortic Aneurysm". www.hopkinsmedicine.org. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  12. ^ a b Gaillard, Frank. "Aneurysm | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org". Radiopaedia. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  13. ^ Sörelius, Karl; di Summa, Pietro G (20 Februari 2018). "On the Diagnosis of Mycotic Aortic Aneurysms". Clinical Medicine Insights. Cardiology. 12: 1179546818759678. doi:10.1177/1179546818759678. ISSN 1179-5468. PMC 5824903 . PMID 29497343. 
  14. ^ Lee, Wai-Kit; Mossop, Peter J.; Little, Andrew F; Fitt, Gregory J.; Vrazas, Jhon I; Hoang, Jenny K.; Hennessy, Oliver F. (1 November 2008). "Infected (Mycotic) Aneurysms: Spectrum of Imaging Appearances and Management". RadioGraphics. 28 (7): 1853–1868. doi:10.1148/rg.287085054. ISSN 0271-5333. 
  15. ^ Bass, David; Tivakaran, Vijai S. (2022). Sinus Of Valsalva Aneurysm. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 28846266. 
  16. ^ Weinreich, Michael; Yu, Pey‐Jen; Trost, Biana (10 Maret 2015). "Sinus of Valsalva Aneurysms: Review of the Literature and an Update on Management". Clinical Cardiology. 38 (3): 185–189. doi:10.1002/clc.22359. ISSN 0160-9289. PMC 6711005 . PMID 25757442. 
  17. ^ Goldberg, N.; Krasnow, N. (1990). "Sinus of valsalva aneurysms". Clinical Cardiology. 13 (12): 831–836. doi:10.1002/clc.4960131204. ISSN 1932-8737. 
  18. ^ Hoey, Edward T. D.; Kanagasingam, Arulnithy; Sivananthan, Mohan U. (1 Juni 2010). "Sinus of Valsalva Aneurysms: Assessment With Cardiovascular MRI". American Journal of Roentgenology. 194 (6): W495–W504. doi:10.2214/AJR.09.3570. ISSN 0361-803X. 
  19. ^ Smer, Aiman; Elsallabi, Osama; Ayan, Mohamed; Buaisha, Haitam; Rayes, Hamza; Alshebani, Yazeid; Tantoush, Hamza; Salih, Mohsin (24 Agustus 2015). "Sinus of Valsalva Aneurysm: A Rare Cause of Dyspnea". Case Reports in Medicine. 2015: e467935. doi:10.1155/2015/467935. ISSN 1687-9627. 
  20. ^ Baas, Arnold S.; Small, Adam J. (24 Juni 2021). Talavera, Francisco; Compton, Steven J., ed. "Sinus of Valsalva Aneurysm: Background, Pathophysiology, Etiology". Cardiology. 
  21. ^ Bricker, Aliye Ozsoyoglu; Avutu, Bindu; Mohammed, Tan-Lucien H.; Williamson, Eric E.; Syed, Imran S.; Julsrud, Paul R.; Schoenhagen, Paul; Kirsch, Jacobo (2010-01-01). "Valsalva Sinus Aneurysms: Findings at CT and MR Imaging". RadioGraphics. 30 (1): 99–110. doi:10.1148/rg.301095719. ISSN 0271-5333. 
  22. ^ Faiza, Zainab; Sharman, Tariq (2022). Thoracic Aorta Aneurysm. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. PMID 32119454. 
  23. ^ "Thoracic Aortic Aneurysm". www.umcvc.org. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  24. ^ Isselbacher, Eric M. (15 Februari 2005). "Thoracic and Abdominal Aortic Aneurysms". Circulation. 111 (6): 816–828. doi:10.1161/01.CIR.0000154569.08857.7A. 
  25. ^ Farber, Mark A.; Parodi, Federico E. (November 2020). "Thoracic Aortic Aneurysms - Cardiovascular Disorders". MSD Manual Professional Edition. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  26. ^ a b Upchurch, Gilbert R.; Schaub, Timothy A. (1 April 2006). "Abdominal Aortic Aneurysm". American Family Physician. 73 (7): 1198–1204. ISSN 0002-838X. 
  27. ^ van Vlijmen-van-Keulen, C.J.; Pals, G.; Rauwerda, J. A. (Agustus 2002). "Familial Abdominal Aortic Aneurysm: a SystemicReview of Genetic Background". Eur J Vasc Endovasc Surg. 24 (2): 105–116. doi:10.1053/ejvs.2002.1692. 
  28. ^ Larsson, Emma; Granath, Fredrik; Swedenborg, Jesper; Hultgren, Rebecka (1 Januari 2009). "A population-based case-control study of the familial risk of abdominal aortic aneurysm". Journal of Vascular Surgery. 49 (1): 47–51. doi:10.1016/j.jvs.2008.08.012. ISSN 0741-5214. 
  29. ^ Ball, Benjamin Z.; Jiang, Boxiang; Mehndiratta, Prachi; Stukenborg, George J.; Upchurch, Gilbert R.; Meschia, James F.; Worrall, Bradford B.; Southerland, Andrew M. (1 September 2016). "Screening individuals with intracranial aneurysms for abdominal aortic aneurysms is cost-effective based on estimated coprevalence". Journal of Vascular Surgery. 64 (3): 811–818.e3. doi:10.1016/j.jvs.2016.05.065. ISSN 0741-5214. 
  30. ^ Palazzuoli, Alberto; Gallotta, Maddalena; Guerrieri, Giuseppe; Quatrini, Ilaria; Franci, Beatrice; Campagna, Maria Stella; Neri, Eugenio; Benvenuti, Antonio; Sassi, Carlo (Agustus 2008). "Prevalence of risk factors, coronary and systemic atherosclerosis in abdominal aortic aneurysm: Comparison with high cardiovascular risk population". Vascular Health and Risk Management. 4 (4): 877–883. ISSN 1176-6344. PMC 2597763 . PMID 19066005. 
  31. ^ a b Rodin, Miriam B.; Daviglus, Martha L.; Wong, Gordon C.; Liu, Kiang; Garside, Daniel B.; Greenland, Philip; Stamler, Jeremiah (1 Juli 2003). "Middle Age Cardiovascular Risk Factors and Abdominal Aortic Aneurysm in Older Age". Hypertension. 42 (1): 61–68. doi:10.1161/01.HYP.0000078829.02288.98. 
  32. ^ a b c Aune, Dagfinn; Schlesinger, Sabrina; Norat, Teresa; Riboli, Elio (3 Oktober 2018). "Tobacco smoking and the risk of abdominal aortic aneurysm: a systematic review and meta-analysis of prospective studies". Scientific Reports. 8: 14786. doi:10.1038/s41598-018-32100-2. ISSN 2045-2322. PMC 6170425 . PMID 30283044. 
  33. ^ a b c Chang JB, J.B.; Stein, T.A.; Liu, J.P.; Dunn, M.E (2020). Risk factors associated with abdominal aortic aneurysm growth or rupture. Abdominal aortic aneurysm: diagnosis and management. NICE Evidence Reviews Collection. London: National Institute for Health and Care Excellence (NICE). ISBN 978-1-4731-3452-2. PMID 32407036. 
  34. ^ Kent, K. Craig; Zwolak, Robert M.; Egorova, Natalia N.; Riles, Thomas S.; Manganaro, Andrew; Moskowitz, Alan J.; Gelijns, Annetine C.; Greco, Giampaolo (1 September 2010). "Analysis of risk factors for abdominal aortic aneurysm in a cohort of more than 3 million individuals". Journal of Vascular Surgery. 52 (3): 539–548. doi:10.1016/j.jvs.2010.05.090. ISSN 0741-5214. 
  35. ^ Englesbe, Michael J.; Wu, Audrey H.; Clowes, Alexander W.; Zierler, R. Eugene (1 Januari 2003). "The prevalence and natural history of aortic aneurysms in heart and abdominal organ transplant patients". Journal of Vascular Surgery (dalam bahasa English). 37 (1): 27–31. doi:10.1067/mva.2003.57. ISSN 0741-5214. 
  36. ^ Wong, Daniel R.; Willett, Walter C.; Rimm, Eric B. (1 April 2007). "Smoking, Hypertension, Alcohol Consumption, and Risk of Abdominal Aortic Aneurysm in Men". American Journal of Epidemiology. 165 (7): 838–845. doi:10.1093/aje/kwk063. ISSN 0002-9262. 
  37. ^ Stackelberg, Otto; Björck, Martin; Larsson, Susanna C.; Orsini, Nicola; Wolk, Alicja (19 Agustus 2014). "Alcohol Consumption, Specific Alcoholic Beverages, and Abdominal Aortic Aneurysm". Circulation. 130 (8): 646–652. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.113.008279. 
  38. ^ Hernesniemi, Jussi A.; Vänni, Ville; Hakala, Tapio (1 Juli 2015). "The prevalence of abdominal aortic aneurysm is consistently high among patients with coronary artery disease". Journal of Vascular Surgery. 62 (1): 232–240.e3. doi:10.1016/j.jvs.2015.02.037. ISSN 0741-5214. PMID 26115925. 
  39. ^ Bhak, Rachel H.; Wininger, Michael; Johnson, Gary R.; Lederle, Frank A.; Messina, Louis M.; Ballard, David J.; Wilson, Samuel E. (1 Januari 2015). "Factors Associated With Small Abdominal Aortic Aneurysm Expansion Rate". JAMA Surgery. 150 (1): 44–50. doi:10.1001/jamasurg.2014.2025. ISSN 2168-6254. 
  40. ^ Alcorn, Hope G.; Wolfson, Sidney K.; Sutton-Tyrrell, Kim; Kuller, Lewis H.; O'Leary, Daniel (1 Agustus 1996). "Risk Factors for Abdominal Aortic Aneurysms in Older Adults Enrolled in the Cardiovascular Health Study". Arteriosclerosis, Thrombosis, and Vascular Biology. 16 (8): 963–970. doi:10.1161/01.ATV.16.8.963. 
  41. ^ Rahimi, Saum A. (15 Juni 2021). Rowe, Vincent Lopez, ed. "Abdominal Aortic Aneurysm: Practice Essentials, Background, Anatomy". Vascular Surgery. 
  42. ^ Hagerty, Tracy; Geraghty, Patrick; Braverman, Alan C. (1 April 2017). "Abdominal Aortic Aneurysm in Marfan Syndrome". Annals of Vascular Surgery. 40: 294.e1–294.e6. doi:10.1016/j.avsg.2016.07.067. ISSN 0890-5096. PMID 27894713. 
  43. ^ Kanamoto, Ryo; Hiromatsu, Shinichi; Nata, Shinichi; Shintani, Yusuke; Otsuka, Hiroyuki; Onitsuka, Seiji; Akashi, Hidetoshi; Tanaka, Hiroyuki (25 September 2018). "Abdominal Aortic Aneurysm Caused by Aortic Fibromuscular Dysplasia: A Case Report". Annals of Vascular Diseases. 11 (3): 365–368. doi:10.3400/avd.cr.18-00036. ISSN 1881-641X. PMC 6200619 . PMID 30402192. 
  44. ^ Wierzba, Waldemar; Sliwczynski, Andrzej; Pinkas, Jaroslaw; Jawien, Arkadiusz; Karnafel, Waldemar (25 Mei 2017). "Diabetes mellitus increases the risk of ruptured abdominal aortic aneurysms". Diabetes and Vascular Disease Research. 14 (5): 463–464. doi:10.1177/1479164117710391. ISSN 1479-1641. 
  45. ^ Cron, David C.; Coleman, Dawn M.; Sheetz, Kyle H.; Englesbe, Michael J.; Waits, Seth A. (1 Maret 2014). "Aneurysms in abdominal organ transplant recipients". Journal of Vascular Surgery. 59 (3): 594–598. doi:10.1016/j.jvs.2013.09.049. ISSN 0741-5214. 
  46. ^ Meijer, C. A.; Kokje, V. B. C.; van Tongeren, R. B. M.; Hamming, J. F.; van Bockel, J. H.; Möller, G. M.; Lindeman, J. H. N. (1 Agustus 2012). "An Association between Chronic Obstructive Pulmonary Disease and Abdominal Aortic Aneurysm beyond Smoking: Results from a Case–control Study". European Journal of Vascular and Endovascular Surgery (dalam bahasa Inggris). 44 (2): 153–157. doi:10.1016/j.ejvs.2012.05.016. ISSN 1078-5884. 
  47. ^ Bluro, Ignacio; Garagoli, Fernando; Fiorini, Norberto; Pizarro, Rodolfo (2 September 2020). "Prevention of the development and rupture of abdominal aortic aneurysm". www.escardio.org. Diakses tanggal 29 Januari 2022. 
  48. ^ Aggarwal, Sourabh; Qamar, Arman; Sharma, Vishal; Sharma, Alka (2011). "Abdominal aortic aneurysm: A comprehensive review". Experimental & Clinical Cardiology. 16 (1): 11–15. ISSN 1205-6626. PMC 3076160 . PMID 21523201. 
  49. ^ Brown, Louise C.; Powell, Janet T. (September 1999). "Risk Factors for Aneurysm Rupture in Patients Kept Under Ultrasound Surveillance". Annals of Surgery. 230 (3): 289. ISSN 0003-4932. PMC 1420874 . PMID 10493476. 
  50. ^ Lee, Chien-Chang; Lee, Meng-tse Gabriel; Chen, Yueh-Sheng; Lee, Shih-Hao; Chen, Yih-Sharng; Chen, Shyr-Chyr; Chang, Shan-Chwen (1 November 2015). "Risk of Aortic Dissection and Aortic Aneurysm in Patients Taking Oral Fluoroquinolone". JAMA Internal Medicine. 175 (11): 1839–1847. doi:10.1001/jamainternmed.2015.5389. ISSN 2168-6106. 
  51. ^ Pasternak, Björn; Inghammar, Malin; Svanström, Henrik (8 Maret 2018). "Fluoroquinolone use and risk of aortic aneurysm and dissection: nationwide cohort study". BMJ. 360: k678. doi:10.1136/bmj.k678. ISSN 0959-8138. PMID 29519881. 
  52. ^ Svensjö, S; Björck, M; Wanhainen, A (1 Februari 2013). "Current prevalence of abdominal aortic aneurysm in 70-year-old women". British Journal of Surgery. 100 (3): 367–372. doi:10.1002/bjs.8984. ISSN 0007-1323. 
  53. ^ Harris, Christopher; Croce, Beth; Cao, Christopher (Juli 2016). "Thoracic aortic aneurysm". Annals of Cardiothoracic Surgery. 5 (4): 407. doi:10.21037/acs.2016.07.05. ISSN 2225-319X. PMC 4973118 . PMID 27563557. 
  54. ^ Gillis, Elisabeth; Van Laer, Lut; Loeys, Bart L. (19 Juli 2013). "Genetics of Thoracic Aortic Aneurysm". Circulation Research. 113 (3): 327–340. doi:10.1161/CIRCRESAHA.113.300675. 
  55. ^ "Types of Aneurysms". www.heart.org. Diakses tanggal 31 Januari 2022. 
  56. ^ a b "What is an aortic aneurysm?". Heart Foundation NZ. Diakses tanggal 31 Januari 2022. 
  57. ^ "Aortic aneurysm, dissection and rupture". bhf.org.uk. Diakses tanggal 1 Februari 2022. 
  58. ^ Thorbjørnsen, Knut; Svensjö, Sverker; Djavani Gidlund, Khatereh; Gilgen, Nils-Peter; Wanhainen, Anders (Agustus 2019). "Prevalence and natural history of and risk factors for subaneurysmal aorta among 65-year-old men". Upsala Journal of Medical Sciences. 124 (3): 180–186. doi:10.1080/03009734.2019.1648611. ISSN 0300-9734. PMC 6758690 . PMID 31460822. 
  59. ^ Sampson, Uchechukwu K. A.; Norman, Paul E.; Fowkes, F. Gerald R.; Aboyans, Victor; Song, Yanna; Harrell, Frank E.; Forouzanfar, Mohammad H.; Naghavi, Mohsen; Denenberg, Julie O. (Maret 2014). "Estimation of global and regional incidence and prevalence of abdominal aortic aneurysms 1990 to 2010". Global Heart. 9 (1): 159–170. doi:10.1016/j.gheart.2013.12.009. ISSN 2211-8179. PMID 25432125. 
  60. ^ Oliver-Williams, C; Sweeting, M J; Turton, G; Parkin, D; Cooper, D; Rodd, C; Thompson, S G; Earnshaw, J J; on behalf of the Gloucestershire and Swindon Abdominal Aortic Aneurysm Screening Programme (1 Januari 2018). "Lessons learned about prevalence and growth rates of abdominal aortic aneurysms from a 25-year ultrasound population screening programme". British Journal of Surgery. 105 (1): 68–74. doi:10.1002/bjs.10715. ISSN 0007-1323. 
  61. ^ Grøndal, N; Søgaard, R; Lindholt, J S (1 Juli 2015). "Baseline prevalence of abdominal aortic aneurysm, peripheral arterial disease and hypertension in men aged 65–74 years from a population screening study (VIVA trial)". British Journal of Surgery. 102 (8): 902–906. doi:10.1002/bjs.9825. ISSN 0007-1323.