Daftar presiden Indonesia
artikel daftar presiden
Berikut adalah daftar lengkap Presiden Republik Indonesia.
Daftar
Sejak tanggal 18 Agustus 1945 hingga saat ini, terdapat tujuh orang yang telah menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia.
No. urut | Presiden | Partai politik | Masa jabatan | Wakil Presiden | Periode | |||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama | Potret | Awal | Akhir | |||||
1 | Soekarno (1901–1970) |
Nonpartisan | 18 Agustus 1945[a] | 1 Desember 1956[a] | Mohammad Hatta | I (1945) | ||
1 Desember 1956 | 18 Mei 1963 | Lowong | ||||||
18 Mei 1963 | 22 Februari 1967 | II (1963) | ||||||
- | Soeharto (1921–2008) |
(ABRI) | 22 Februari 1967[b] | 27 Maret 1968[b] | ||||
2 | Golongan Karya(Dengan dukungan ABRI) | 27 Maret 1968 | 23 Maret 1973 | III
(1973) | ||||
23 Maret 1973 | 22 Maret 1978 | Hamengkubuwana IX | IV (1973) | |||||
22 Maret 1978 | 10 Maret 1983 | Adam Malik | V (1978) | |||||
10 Maret 1983 | 10 Maret 1988 | Umar Wirahadikusumah | VI (1983) | |||||
10 Maret 1988 | 10 Maret 1993 | Soedharmono | VII (1988) | |||||
10 Maret 1993 | 10 Maret 1998 | Try Sutrisno | VIII (1993) | |||||
10 Maret 1998 | 21 Mei 1998 | B. J. Habibie | IX (1998) | |||||
3 | Bacharuddin Jusuf Habibie (1936–2019) |
Golongan Karya | 21 Mei 1998 | 20 Oktober 1999 | Lowong | |||
4 | Abdurrahman Wahid (1940–2009) |
Partai Kebangkitan Bangsa | 20 Oktober 1999 | 23 Juli 2001 | Megawati Soekarnoputri | X (1999) | ||
5 | Megawati Soekarnoputri (1947–) |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 23 Juli 2001 | 26 Juli 2001 | Lowong | |||
26 Juli 2001 | 20 Oktober 2004 | Hamzah Haz(2001) | ||||||
6 | Susilo Bambang Yudhoyono (1949–) |
Partai Demokrat | 20 Oktober 2004 | 20 Oktober 2009 | Jusuf Kalla | XI (2004) | ||
20 Oktober 2009 | 20 Oktober 2014 | Boediono | XII (2009) | |||||
7 | Joko Widodo (1961–) |
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan | 20 Oktober 2014 | 20 Oktober 2019 | Jusuf Kalla | XIII (2014) | ||
20 Oktober 2019 | Petahana | Ma'ruf Amin | XIV (2019) |
- Legenda
Pemerintahan pada era Revolusi Nasional
Periode jabatan Soekarno pada era Revolusi Nasional Indoensia sebenarnya tidak benar-benar dijalankan secara penuh. Terdapat masa-masa yang membuat Soekarno memberikan mandat pemerintahan sementara kepada orang lain. Salah satunya ialah ketika Pemerintahan Darurat Republik Indonesia sebagai pemerintahan dalam pengasingan dibentuk setelah pemerintah resmi Indonesia ditawan dalam operasi Agresi Militer Belanda II. Sedangkan momen lainnya ialah ketika Soekarno menjadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS). Selengkapnya lihat daftar di bawah ini.
Presiden | Masa jabatan | Partai | Wakil Presiden | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama | Potret | Awal | Akhir | ||||
Soekarno |
18 Agustus 1945 | 13 Juli 1949 | Nonpartisan | Mohammad Hatta | |||
Soekarno (Tawanan agresi) |
19 Desember 1948 | 14 Juli 1949 | Partai Masyumi | Lowong | |||
Syafruddin Prawiranegara (Ketua PDRI) |
|||||||
Soekarno | 13 Juli 1949 | 27 Desember 1949 | Nonpartisan | Mohammad Hatta | |||
Soekarno (Presiden RIS) |
27 Desember 1949 | 15 Agustus 1950 | Nonpartisan | Lowong | |||
Assaat (Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI)[c] |
Nonpartisan |
Lihat pula
Artikel ini adalah bagian dari seri |
Politik dan ketatanegaraan Indonesia |
---|
Pemerintahan pusat |
Pemerintahan daerah |
Politik praktis |
Kebijakan luar negeri |
Catatan
- ^ a b Periode jabatan Soekarno tidak benar-benar dijalankan secara penuh. Terdapat masa-masa yang membuat Soekarno melepaskan sementara jabatanya. Selengkapnya lihat di bagian berikut ini.
- ^ a b Pada awalnya, Soeharto hanya ditetapkan sebagai "Penjabat Presiden" melalui Ketetapan MPRS No. XXXIII/MPRS/1967 tentang "Pencabutan Kekuasaan Pemerintahan Negara dari Presiden Soekarno", yang diundangkan pada tanggal 12 Maret 1967 tetapi berlaku surut sejak 22 Februari 1967. Soeharto akhirnya ditetapkan sebagai Presiden Republik Indonesia resmi pada tanggal 27 Maret 1968.
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaRIS
Referensi
- Abdulgani-Knapp, Retnowati (2007), Soeharto: The Life and Legacy of Indonesia's Second President, Singapore: Marshall Cavendish, ISBN 981-261-340-4, OCLC 155758606.
- Cribb, Robert; Kahin, Audrey (2004), Historical Dictionary of Indonesia (edisi ke-2nd), Lanham, Maryland: Scarecrow Press, ISBN 0-8108-4935-6, OCLC 53793487.
- Hughes, John (2002), The End of Sukarno: A Coup That Misfired: A Purge That Ran Wild (edisi ke-3rd), Singapore: Archipelago Press, ISBN 981-4068-65-9, OCLC 52567484.
- McIntyre, Angus (2005), The Indonesian Presidency: The Shift from Personal Toward Constitutional Rule (edisi ke-3rd), Lanham, Maryland: Rowman & Littlefield, ISBN 0-7425-3827-3, OCLC 59137499.
- Suryadinata, Leo (2005), "Indonesia: The Year of a Democratic Election", Southeast Asian Affairs, Singapore: Institute of Southeast Asian Studies, 2005: 133–149, doi:10.1355/SEAA-05H, ISSN 0377-5437.
- Vickers, Adrian (2005), A History of Modern Indonesia: An Enduring Rivalry, Cambridge: Cambridge University Press, ISBN 0-521-83493-7, OCLC 60794234.
Bacaan lanjutan
- UUD 1945
- UUDS 1950
- Ketetapan MPRS dan MPR
- Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1949
- Undang-Undang Republik Indonesia Serikat Nomor 7 Tahun 1950
- Setneg (1997) 30 Tahun Indonesia Merdeka. Edisi 3. Jakarta: Setneg
- Setneg (1997) 40 Tahun Indonesia Merdeka. Edisi 2. Jakarta: Setneg
- Setneg (1997) 50 Tahun Indonesia Merdeka. Jakarta: Setneg
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Presiden Republik Indonesia