Kereta api Logawa

layanan kereta api di Indonesia
Revisi sejak 28 September 2022 11.51 oleh Ariq haidar (bicara | kontrib) (penambahan gambar)

Kereta api Logawa merupakan layanan kereta api penumpang kelas bisnis dan ekonomi milik Kereta Api Indonesia untuk melayani lintas PurwokertoJember melalui Surabaya Gubeng dan sebaliknya. Nama "Logawa" diambil dari salah satu nama sungai di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yakni Kali Logawa, yang merupakan salah satu anak Kali Serayu.

Kereta api Logawa
KA LOGAWA
Purwokerto - Jember (PP)
Kereta api Logawa akan memasuki Stasiun Solo Balapan
Informasi umum
Jenis layananKereta api antarkota
StatusBeroperasi
Mulai beroperasi21 April 1999
Operator saat iniKereta Api Indonesia
Lintas pelayanan
Stasiun awalPurwokerto
Stasiun akhirJember
Jarak tempuh672 km
Waktu tempuh rerata13 jam 20 menit
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasBisnis dan Ekonomi
Pengaturan tempat duduk
  • 64 tempat duduk disusun 2-2 (bisnis)
    arah kursi dapat diatur
  • 106 tempat duduk disusun 3-2 (ekonomi)
    kursi saling berhadapan dan tidak bisa direbahkan
Fasilitas restorasiAda
Fasilitas observasiKaca dupleks
Fasilitas lainToilet, tabung pemadam, penyejuk udara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70 s.d 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwal247–250

Kereta api yang pertama kali beroperasi pada 21 April 1999 ini pernah melayani hingga Stasiun Cilacap.[1] Dalam perjalanan menuju Purwokerto, rangkaian kereta tersebut dibagi menjadi dua saat tiba di Stasiun Kroya: melanjutkan perjalanan ke Cilacap dan melanjutkan perjalanan ke Purwokerto. Namun, kereta api ini kini tidak melayani penumpang menuju Cilacap mulai 2011.[2] Sejak 1 November 2019, kereta api Logawa menambah pelayanan kelas bisnis.

Insiden

Pada 29 Juni 2010, kereta api Logawa jurusan Jember anjlok di Desa Pajaran, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun—diduga terjadi karena melaju di tikungan melebihi batas kecepatan yang diizinkan. Kejadian ini mengakibatkan 6 penumpang tewas dan 73 penumpang mengalami luka-luka.

Galeri

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ Kabinet Reformasi Pembangunan Republik Indonesia 1998–1999. Departemen Penerangan RI. 1999. hlm. 258. 
  2. ^ "PT KAI akan Operasikan KA Cilacap-Solo". Republika Online. 2016-02-15. Diakses tanggal 2020-02-27.